tugas management pertambangan

17
TUGAS MANAJEMEN PERTAMBANGAN “MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. FREEPORT INDONESIA” Di susun Oleh : Nama : Fadli Darmawan No. Stb : C.08.10.31.102 Semester : VII (Tujuh)

Upload: fadli-darmawan

Post on 30-Jun-2015

1.231 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas management pertambangan

TUGASMANAJEMEN PERTAMBANGAN

“MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. FREEPORT INDONESIA”

Di susun Oleh :

Nama : Fadli Darmawan

No. Stb : C.08.10.31.102

Semester : VII (Tujuh)

Page 2: Tugas management pertambangan

A. PROFIL DAN SEJARAH PT. FREEPORT INDONESIA

Profil :

PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Sejarah singkat :

November 1936: Jean Jaques Dozy menemukan Erstberg (gunung biji).

Juni 1963: Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson dan Del Flint mengeksplorasi Erstberg.

Mei 1963: Irian Jaya bersatu dalam negara kesatuan RI.

Maret 1966: Pemerintah memberi konsesi kepada PT Freeport Mc MoRan.

Juni 1966: Wakil-wakil Freeport ke Jakarta membicarakan prospek penambangan Ertsberg.

Oktober 1966: Rancangan Kontrak Karya disetujui.

Page 3: Tugas management pertambangan

7 April 1967: Penandatanganan Kontrak Karya I, dengan luas wilayah 10 km2 dengan lama konsesi 30 tahun.

Desember 1967: Pengeboran eksplorasi dimulai di Gertsberg.

Desember 1972: Pengapalan perdana 10.000 ton tembaga ke Jepang.

Juli 1976: Indonesia mendapat saham 8,5 persen saham Freeport.

1988: Ditemukan cadangan bijih tembaga - emas di Grasberg. Jumlah deposite diperkirakan 200 juta ton. Saham PT FI meningkat.

1988-1984 (1988-1994?): Proses negosiasi Kontrak Karya dimulai, setelah usulan FI untuk memperpanjang Kontrak Karya I ditolak pemerintah.

Desember 1995 (1995?): Penandatanganan Kontrak Karya II oleh pemerintah RI. Masa konsesi 30 tahun. Bakri mulai membeli saham perusahaan setelah pemerintah Indonesia tidak mau membelinya.

1996: Pengajuan penambahan produksi hingga 300 ribu ton per hari.

Agustus 1997: Ujicoba peningkatan produksi sampai akhir 1997 - 1998

Peningkatan produksi disetujui, royalti emas dan tembaga meningkat.

Page 4: Tugas management pertambangan

KETERANGAN GAMBAR DIATAS: PENANDATANGANAN KONTRAK FREEPORT DI JAKARTA INDONESIA, 1967. SUMBER FOTO: THE NETHERLANDS NATIONAL NEWS AGENCY (ANP)

Page 5: Tugas management pertambangan

B. TARGET PRODUKSI PT. FREEPORT INDONESIA

PT. Freeport Indonesia menargetkan untuk tiap hari sebanyak 220.000 ton ore emas, tembaga dan perak. Dari target produksi 220.000 ton ore per hari, sebanyak 70 persen atau sebesar 154.000 ton ore dari tambang terbuka grasberg dan sisanya 66.000 ton ore dari tambang bawah tanah (DOZ).

Page 6: Tugas management pertambangan
Page 7: Tugas management pertambangan

C. STRUKTUR JABATAN PT. FREEPORT INDONESIA

Rozik B. Soetjipto, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PTFI, akan memegang jabatan

sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Rozik akan berkedudukan di Jakarta. Beliau juga akan ditunjuk di dalam Executive Committee Perusahaan.

Sinta Sirait akan menjadi Chief Communications & Public Affairs Officer dan akan memiliki tanggung jawab utama untuk komunikasi strategis, inisiatif hubungan publik, hubungan dengan Pemerintah dan Corporate Social Responsibility. Sinta akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan utama dan mengelola seluruh komunikasi internal dan external dan hubungan lainnya. Sinta akan terus menjabat sebagai Executive Vice President and Director dan akan melapor kepada Rozik.

Sonny Kosasih akan menjadi Executive Vice President, Security Risk Management. Sonny akan bertanggung jawab untuk hubungan dengan pihak aparat keamanan dalam Pemerintah Indonesia dan akan terus berpartisipasi dalam kegiatan hubungan Pemerintahan untuk mendukung Rozik dan Sinta. Sonny akan terus menjabat sebagai Direktur Perusahaan dan akan melapor kepada Rozik.

Nurhadi Sabirin, saat ini sebagai Vice President, Surface Mine, akan dipromosikan sebagai Executive Vice President, Mining and Milling Operations. Nurhadi akan memiliki tanggung jawab manajemen umum untuk K3 dan operasi, melapor kepada Executive Committee PTFI. Nurhadi adalah lulusan teknik pertambangan dari Institut Teknologi Bandung. Beliau memiliki 22 tahun pengalaman kerja di organisasi PTFI dan telah menjalankan tanggung jawab yang semakin bertambah sepanjang karirnya yang sukses.

Page 8: Tugas management pertambangan

Hunter White, Executive VP. of Operation, akan melanjutkan peran manajemennya, melapor bersamaan kepada Nurhadi dan Executive Committee.

Djoko Basyuni, saat ini sebagai Vice President, Underground Operations, dipromosikan sebagai Executive Vice President, Employee Development dan akan bertanggung jawab untuk sumber daya manusia, pengembangan organisasi, hubungan industrial, dan QMS melapor kepada Executive Committee. Djoko adalah lulusan teknik tambang dari Universitas Pembangunan Nasional – Yogyakarta. Beliau mempunyai 21 tahun pengalaman kerja bersama PTFI, dan telah menjadi kontributor penting untuk keberhasilan operasi tambang bawah tanah kita.

Stan Batey akan kembali ke PTFI untuk bekerja bersama program pengembangan sosial dan masyarakat di Papua. Stan memiliki sejarah panjang dalam keterlibatannya dengan program komunitas PTFI dan telah berperan penting dalam pengembangan program-program ini sejak 1994. Stan akan bekerja mengidentifikasi dan mengembangkan Indonesia untuk bertanggung jawab dalam mengelola fungsi penting ini.

Jet Monteith, Executive VP, Technical Services dan Danny Hughes – Executive VP, & Chief Financial Officer akan terus pada peran mereka saat ini. Jeff akan melapor kepada Executive Committee PTFI dan Danny akan melapor kepada Rozik.

Page 9: Tugas management pertambangan

Simon Morin akan terus mengatur fungsi keamanan Jobsite, melapor kepada Sonny Kosasih. Jeff Monteith akan terus memberikan dukungannya untuk organisasi keamanan.

Executive Committee akan bertanggung jawab untuk manajemen strategis dan executive Perusahaan. Anggota komite ini akan terdiri dari :

Richard Adkerson sebagai Ketua dan Rozik Soetjipto sebagai Wakil Ketua.

Para anggota komite ini juga akan termasuk ;

Mike Arnold, Djoko Basyuni, Danny Hughes, Sonny Kosasih, Mark Johnson, Jeff Monteith, Nurhadi Sabirin, Sinta Sirait and Hunter White.

Clementino Lamury akan ditugaskan sebagai Sekretaris Executive Committee.

Armando Mahler telah sepakat untuk menjadi Penasihat Senior bagi Executive Committee dan pensiun sebagai Presiden Direktur. Armando telah berkontribusi lebih dari 28 tahun dalam beberapa peran tanggung jawab yang semakin bertambah di organisasi PTFI dan telah menjadi Presiden Direktur sejak 2006. Kami menghargai jasa-jasanya dan sangat bahagia bahwa kita akan terus mendapatkan manfaat dari nasihatnya yang berkelanjutan. Kami juga menyampaikan apresiasi kami atas kontribusi dan dukungan dari Ibu Fanny Mahler sebagai penasihat PWT dan PWKK.

Page 10: Tugas management pertambangan

DEWAN KOMISARIS PT. FREEPORT INDONESIA :

James R. Moffett Presiden Komisaris

B.M. Rankin, Jr. Wakil Komisaris

Abdoel R. Soehoed Wakil Komisaris

Gabrielle K. McDonald Komisaris Jean-Sebastien JacquesKomisaris

Kathleen L. Quirk Komisaris J. Taylor Wharton Komisaris

Lynne M. Cooney Komisaris John G. Amato Komisaris

Andi Mattalatta Komisaris Marzuki Darusman Komisaris

Dean T. Falgoust Komisaris Thom Beanal Komisaris

Hoediatmo Hoed Komisaris Titus O. Potereyauw Komisaris

James T. Wharton Komisaris W. Russell King Komisaris

Page 11: Tugas management pertambangan

DEWAN DIREKSI PT. FREEPORT INDONESIA :

Rozik B. Soetjipto Presiden Direktur

Achmad S. Kosasih Direktur

Daniel R. Hughes Direktur

Brian D. Clark Direktur

Joko S. Basyuni Direktur

Nurhadi Sabirin Direktur

Richard C. Adkerson Direktur

Richard N. Mohr Direktur

Page 12: Tugas management pertambangan

D. PROSES PENAMBANGAN PRODUKSI PT. FREEPORT INDONESIA

1. Metode penambangan PT. Freeport Indonesia :

a. Open stoping

Metode penambangan yang dipakai didaerah DOZ/MLA adalah sublevel open stoping with delayed backfill yang merupakan satu-satunya metode penambangan yang diterapkan di indonesia sampai saat ini. Dalam metode ini, badan bijih dibagi menjadi beberapa sublevel dengan jarak yang berkisar antara 20 sampai 25 m, dengan lebar stope 8 sampai 23 m. arah atau orientasi stope dibuat sedemikian rupa sehingga memotong struktur geologi setempat dengan panjang antara 20 sampai 200 m.

Kegiatan penyiapan tambang DOZ/MLA dimulai pada februaru – uli 1988. berdasarkan data agustus 1991, kemajuan penyiapan lubang bukaan sepanjang 20,57 m/hari yang menghasilkan buangan 900 ton/hari. Rata-rata tonase buangan yang dihasilkan dari kegiatan penyiapan setiap hari sebanyak 1370,8 ton atau 550 ton bijih perhari berdasarkan target bulan agustus 1991. pemboran produksi dilakukan dengan alat CMM-2 bergaris tenah 4” dan 5 1/8” memakai pola kipas dengan kemiringan bervariasi antara 90 sampai 70 kearah bawah. Peledakan dilakukan secara retreat dari arah dinding atas kedinding bawah dengan slot raise sebagai bidang bebas pemula. Bahan peledak yang dipakan adalah pexgel 55 sebanyak 200 sampai 225 kg/deret/lubang bor.

Metode penyanggaan menggunakan cable bolt, splitset, shotcrete, dan kayu tergantung dari kegunaan/tujuan dan lokasi pemasangannya. Bijih hasil peledakan dikeluarkan melalui bagian bawah stope dengan LHD remote control. Stope yang telah selesai ditambang diisi dari bagian atas dengan batuan pengotor menggunakan truk jungkit (dump truck) berkapasitas 8 sampai 15 ton.

Page 13: Tugas management pertambangan

Setelah kegiatan pengisian selesai, stope diatasnya siap untuk ditambang kurang lebih setengah dari kapasitas produksi bijih tembaga, rata-rata setiap hari diperlukan 900 ton buangan material. Biaya pengisian stope dengan material pengisi yang berasal dari permuka kerja penyiapan tambang DOZ itu sendiri sebesar US$ 0,20/ton material pengisi atau US$ 1,21/ton material pengisi yang berasal dari tambang gunung bijih timur (GBT). Metode ventilasi yang dipakai pada tambang DOZ/MLA termasuk dalam kategori mechanical accensional method. Udara bersih dialirkan melalui empat buah lubang masuk (service adit, GRS #34, M-1, dan FAS), sedangkan udara kotor dikeluarkan melalui tiga buah lubang (orepass #5, middlehole B, dan borehole #3), borehole #3 dilengkapi dengan tiga unit kipas isap yang berkapasitas masing-masing sebesar 600 HP.

Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum kuantitas kebutuhan udara bersih masih belum mencukupi, baru dipenuhi sekitar 66,75%. Jika ditinjau dari segi mutu udara, kandungan gas-gas berbahaya masih dibawah nilai ambang batas, sedangkan kandungan debu dan uap air kemungkinan masih agak tinggi seperti didaerah Load Haul Dump (LHD).

b. Block Caving

Metode penambangan yang diterapkan oleh PT. Freeport Indonesia Company ditambang bijih timur adalah metode block caving dengan metode trench undercuting/drawbell yang menggunakan peralatan angkut Load Haul Dump (LHD). Kegiatan penambangan di gunung timur terdiri dari dua daerah penambangan, yaitu :

- Area I : terdiri dari paras 3.628 m, 3.610 m dan 3.600 m.

- Area II : 3.558 m, 3.540 m serta 3.530 m.

Page 14: Tugas management pertambangan

Dalam metode ini terlebih dahulu dibuat beberapa drill drift, trench drift, dan panel drift sebelum kegiatan penambangan dimulai atau sebagai pembuatan lubang bukaan/tahap penyiapan. Drill drift (3,6 m x 3,6 m) dibuat tegak lurus terhadap arah jurus badan bijih/strike dengan spasi 30 m dan panjang 173 m. drill drift ini digunakan sebagai jalam masuk bagi kegiatan pemboran peledakan undercut untuk permulaan kegiatan meruntuhkan badan bijih.

Trench drift (3,8 m x 8,2 m) dengan spasi 30 m yang terletak ditengah antara panel drift, berfungsi menampung bijih hasil peledakan atau runtuhan material dari paras diatasnya. Panel extraction drift (3,8 m x 4,2 m) dibuat 18 m tepat dibawah drill drift yang bersangkutan dengan jarak masing-masing 30 m.

Draw point dibuat pada panel drift sebagai tempat pengambilan bijih yang tertumpuk di trench drift. Posisi draw point tersebut berselang-seling (staggered) satu sama lain pada setiap sisi dari panel drift dengan spasi 17,3 m. pemboran untuk pembuatan lubang bukaan dilakukan mengikuti pola burn cut dengan alat bor jack leg. Jumlah lubang yang dihasilkan rata-rata berkisar antara 60 – 90 buah.

Pada kegiatan pembran untuk produksi diterapkan pola kipas (two side fan), yang terdiri dari 14 buah lubang, masing-masing bergaris tengah 5 1/8”. Pemboran dilakukan dengan meletakkan mesin bor CMM-2 pada drill drift kemudian mengebor kekiri dan kekanan drill drift tersebut. Realisasai kemajuan undercutting rata-rata mencapai 168,82% dari rencana .

Setelah peledakan mula undercut dilakukan , secara alamiah batuan akan mengalami retakan akibat peregangan dari batuan di atasnya.

Page 15: Tugas management pertambangan

Bijih hasil peledakan akan mengalir ke dalam trench drift yang berjarak sekitar 18 m dari drill drift. Kegiatan pemboran selalu diikuti dengan pemasangan penyangga pada lubang bukaan, yaitu berupa pemasangan pasak batu yang dikombinasikan dengan ‘W’ strap, butterfly plate, serta wire mesh/screen. Pada main acces adit digunakan penyangga baja (steel arch), sedangkan pada drill drift jenis penyangga kayu dengan selang jarak 0,5 – 1,0 m.

Sebelum peledakan undercut, terlebih dahulu dilakukan pembuatan cut off slot raise yang terletak pada boundary drift yang berfungsi sebagai bidang bebas bagi peledakan undercut. Sejumlah lubang tembak dibuat mengikuti pola burn cut dengan spasi 2,5 m kearah drill drift.

Metode ventilasi yang dipakai ditambang GBT adalah up cast. Udara bersih dari daerah I da II dialirkan kearah atap untuk membuang udara kotor. Pada GBT I, udara bersih mengalir dari main-adit L. 3.600 dan setelah memasuki areal penambangan baik level undercut maupun extraction, sebagian udara terisap ke kipas isap #9 dan #10 dan sebagian lagi masuk melalui lorong ventilasi menuju kearea II.

Pada area II, udara bersih mengalir melalui tiga intakehole, yaitu service adit, Grs #20 conveyor drift dan main conveyor serta sebagian paras 3.600 portal (service adit). Untuk membantu penyaluran udara bersih ke daerah-daerah penambangan digunakan auxillary fan dengan daya 150 HP. Untuk mengatur distribusi aliran udara pada tempat-tempat tertentu dipasang pintu-pintu pentekat berupa american door, bulk head, dan beltcurtain. Untuk mengisap udara kotor dari tambang digunakan 3 buah kipas utama yang ditempatkan pada paras 3.920 atau paras Tuan dengan kapasitas masing-masing 3.000 cfm atau 600 HP.

Page 16: Tugas management pertambangan

2. Sistem pengangkutan PT. Freeport Indonesia :

Bijih hasil peledakan diambil dari draw point (beroperasi sebanyak 20 buah) dengan menggunakan alat Load Haul Dump (LHD) berkapasitas 3 dan 5 cuyd. Selanjutnya bijih tersebut ditumpahkan kedalam ban berjalan melalui pengumpan pada lorong pemisah. Dengan bantuan pemecah batuan batu bijih hasil peledakan diperkecil ukurannya hingga lebih kecil dari 20”, kemudian dijatuhkan kedalam paras pengangkutan, melalui ban berjalan diangkut kejaringan jalan bijih.

3. Peralatan yang digunakan PT. Freeport Indonesia :

Kendaraan (armada alat besar) :

- Load Haul Dump (LHD) - Buldozer

- Truck jungkit - Track loader

- Power shovel - Whell loader

Kendaraan (armada alat kecil) :

- Belt conveyor

- Kereta bijih

- Jaringan pipa

- Alat bor

Page 17: Tugas management pertambangan

E. LAMPIRAN

Suasana Tambang PT. Freeport Indonesia :