tugas makalah sigit-hukum asuransi

17
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANDUNG ADMINISTRASI NIAGA HUKUM PERNIAGAAN “PERANAN HUKUM ASURANSI” Disusun Oleh : Nama : SIGIT MUHAMMAD ALIUDIN NIM : 11.012.018

Upload: sigitowl

Post on 25-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANDUNG

ADMINISTRASI NIAGA

HUKUM PERNIAGAAN

“PERANAN HUKUM ASURANSI”

Disusun Oleh :

Nama : SIGIT MUHAMMAD ALIUDIN

NIM : 11.012.018

BANDUNG2013

Page 2: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan

masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, yang merata, baik materil maupun spiritual

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Di dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, masyarakat mempunyai peranan dan

kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan dan dituntut dapat

berpartisipasi dan berperan aktif bersama pengusaha dalam upaya menuju perbaikan dan

peningkatan taraf hidup bangsa dengan jalan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

Penyelenggaraan perlindungan, pemiliharaan dan peningkatan kesejahtraan

merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan

sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan negara,

Indonesia seperti halnya berbagai negara berkembang lainnya, mengembangkan program

jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh

peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.1

Peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan

disertai berbagai tantangan dan resiko maupun kondisi yang mengandung kemungkinan

terjadinya penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Seperti suatu keadaan

yang dapat menciptakan atau meningkatkan kemungkinan timbulnya kerugian, misalnya

konstruksi yang tidak kokoh, barang-barang yang berbahaya, api yang disimpan di dalam

gedung ataupun bencana yang tak terduga datangya.

1 Thoga M.Sitorus, Kompas, Jaminan Sosial dan Perkembanganya, diakses melalui www.kompas.com pada tanggal 20 September 2007

Page 3: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

Oleh karena itu kepada masyarakat perlu diberikan perlindungan, pemiliharaan dan

peningkatan kesejahtraannya, sehingga pada gilirannya akan dapat maningkatkan

produktivitas nasional. Perlindungan tersebut dapat diberikan melalui Jasa Asuransi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal yang dikemukan diatas, maka perumusan masalah adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Peranan Hukum Asuransi dalam Masyarakat?

2. Bagaimana Pengaturan Asuransi Komersial di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bentuk dan pelaksanaan Hukum Asuransi dalam masyarakat.

2. Mengetahui ruang lingkup Pengaturan Asuransi di Indonesia.

Page 4: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan Hukum Asuransi dalam Masyarakat Indonesia

1 Pengertian Asuransi

Asuransi diatur dalam KUHD, tepatnya pada pasal 246 KUHD dijelaskan mengenai apa

yang dimaksud dengan asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi, untuk memberikan

penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Pasal 1

angka 1 Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian merumuskan

asuransi atau pertanggungan sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi, untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang

mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau

untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Rumusan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Asuransi tersebut lebih luas jika

dibandingkan dengan rumusan Pasal 246 KUHD karena mencakup juga asuransi kerugian

dan asuransi jiwa.. Pihak-pihak yang menjadi subjek dalam asuransi adalah penanggung dan

tertanggung yang mengadakan perjanjian asuransi. Penanggung dan tertanggung adalah

pendukung hak dan kewajiban. Penanggung wajib memikul risiko yang dialihkan kepadanya

dan berhak memperoleh pembayaran premi, sedangkan tertanggung wajib membayar premi

dan berhak memperoleh penggantian jika timbul kerugian atas harta miliknya yang

diasuransikan.2

2 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), hal.8.

Page 5: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

Dari rumusan di atas setidaknya terlihat adanya dua perbedaan mendasar antara asuransi

dan penjaminan yaitu, Pertama, subjek yang menjadi para pihak. Dalam penjaminan ada tiga

pihak yang menjadi subjek yaitu penanggung, debitur sebagai pihak tertanggung dan bank

sebagai pihak yang menerima manfaat penanggungan.. Kedua, kewajiban membayar premi

dan menerima penggantian kerugian. Dalam asuransi yang wajib membayar premi adalah

pihak yang berhak memperoleh penggantian jika timbul kerugian atas harta miliknya yang

diasuransikan. Sedangkan dalam penjaminan, premi dibayar oleh nasabah, sedangkan yang

berhak memperoleh penggantian jika timbul kerugian adalah bank. Dalam kaitannya dengan

skim penjaminan, lembaga penjamin sebagai penanggung harus melepaskan hak

istimewanya untuk menuntut barang-barang debitur lebih dulu disita dan dijual.3 Apabila

hak istimewa tersebut tidak dilepaskan maka skim penjaminan tersebut tidak akan berjalan.

Asuransi memiliki beragam pengertian, baik dari para ahli maupun dari peraturan

perundang – undangan yang terdapat di Indonesia. Menurut Black’sLaw Dictionary

mendefinisikan asuransi sebagai “Suatu perjanjian yang menjadi dasar bagi penanggung

pada satu pihak berjanji akan melakukan sesuatu yang bernilai bagi tertanggung sebagai

pihak yang lain atas terjadinya kejadian tertentu; sebuah perjanjian yang menjadi dasar bagi

satu pihak mengambilalih suatu risiko yang dihadapi oleh pihak yang lain atas imbalan

pembayaran sejumlah premi.”

Sedangkan pengertian asuransi menurut KUH Dagang Pasal 246 KUH Dagang adalah

“Suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang

tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena

suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan

dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.”

UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian memberikan pengertian yang lebih

kompleks mengenai asuransi, menurut UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian,

asuransi yaitu “Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita oleh 3 Mariam Darus, Op.cit, hal.102

Page 6: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu

pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang diasuransikan”.

2 Perkembangan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Asuransi

Peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan

disertai berbagai tantangan dan resiko maupun kondisi yang mengandung kemungkinan

terjadinya penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Seperti suatu keadaan

yang dapat menciptakan atau meningkatkan kemungkinan timbulnya kerugian, misalnya

konstruksi yang tidak kokoh, barang-barang yang berbahaya, api yang disimpan di dalam

gedung ataupun bencana yang tak terduga datangya.

Masyarakat membutuhkan suatu proteksi terhadap kelangsungan hidupnya agar terjamin

dari resiko - resiko yang ada. Oleh karena itu kebutuhan asuransi kini mulai dirasa memiliki

peranan penting dalam masyarakat.

Adapun peranan – peranan asuransi terhadap kebutuhan masyarakat adalah sbagai

berikut :

a. Sebagai proteksi terhadap risiko finansial sebagai akibat timbulnya :

1). Kerugian, kerusakan dan kehilangan yang menimpa harta benda yang

dimiliki atau dikuasai ;

2). Tuntutan tanggung jawab hukum atas kesalahan dan/atau kelalaian

pribadi atau yang berada di bawah pengawasan atau tanggung jawabnya,

atau mereka yang tindakannya terkait dengannya di bawah undang-undang;

3). Pendapatan atau keuntungan yang diharapkan ;

4). Piutang yang tidak tertagih ; dan

5). Biaya pengobatan atau perawatan kesehatan

b. Sebagai kompensasi atas kehilangan anggota badan atau cacat badan atau meninggal

dunia.

c. Sebagai jaminan kelangsungan pendapatan sendiri (termasuk badan usaha) dan keluarga

(atau yang menjadi tanggung jawabnya termasuk karyawan)

Page 7: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

d. Sebagai sarana investasi dan tabungan.

e. Sebagai sarana berbagi risiko dan tolong menolong apabila terjadi musibah.

f. Sebagai strategi efisiensi pemanfaatan modal sehingga tidak perlu melakukan

pencadangan atas risiko kerugian yang mungkin timbul sehingga modal yang dimiliki

dapat dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan bisnis.

g. Pendukung strategi pengambilan kebijakan bisnis atau tindakan pribadi, misalnya atas

rencana investasi atau perluasan usaha, pemberian kredit, risiko kegagalan pelaksanaan

kontrak dan kegiatan pribadi yang mengandung risiko tinggi.

h. Dasar pengaturan anggaran biaya, dan

i. Pemberi rasa aman mengetahui risiko yang mungkin terjadi akan ditanggung oleh

perusahaan asuransi.

B. Pengaturan Asuransi Komersial di Indonesia

Asuransi diatur dalam KUHD, tepatnya pada pasal 246 KUHD dijelaskan mengenai apa

yang dimaksud dengan asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi, untuk memberikan

penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Pasal 1

angka 1 Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian merumuskan asuransi

atau pertanggungan sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu

pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Page 8: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

Dari pengaturan – pengaturan tersebut dapat ditarik ruang lingkup pengaturan hukum

asuransi kedalam Hukum Perdata dan Hukum Dagang atau Bisnis.

1. Pengaturan asuransi sebagai sebuah perjanjian di bawah KUH Perdata

a. Syarat sahnya sebuah perjanjian

b. Asas hukum sahnya sebuah perjanjian

c. Dasar hukum perjanjian asuransi

Diatur dalam Pasal 1774 KUH Perdata. Menurut pasal tersebut, perjanjian

asuransi digolongkan ke dalam perjanjian untung-untungan. Penggolongan

perjanjian asuransi sebagai perjanjian untung-untungan tidak sesuai dengan

sifat perjanjian asuransi yang sesungguhnya.

d. Subyek perjanjian asuransi

e. Lahirnya perjanjian asuransi

f. Sifat perjanjian asuransi

g. Keseimbangan kepentingan penanggung dan tertanggung

h. Sanksi atas wanprestasi dalam pemenuhan kewajiban

i. Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga

j. Pembatalan perjanjian

k. Penafsiran perjanjian

2. Pengaturan asuransi sebagai sebuah perjanjian di bawah KUH Dagang

a. Penggolongan dan jenis-jenis asuransi

b. Penyebab yang ditanggung dalam perjanjian asuransi (proximate cause)

c. Tujuan dan prinsip-prinsip pokok asuransi

Page 9: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

d. Keseimbangan kepentingan

e. Hubungan premi dan jumlah pertanggungan dan perhitungan ganti kerugian

f. Bukti pengalihan risiko kepada penanggung

g. Pengecualian dan pembatasan

h. Pembatalan dan berakhirnya perjanjian asuransi

i. Penyelesaian sengketa

j. Penafsiran perjanjian

k. Sanksi

3. Pengaturan asuransi sebagai sebuah bisnis UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian (UU Bisnis Asuransi) :

a. Landasan tujuan dan fungsi asuransi

1) Salah satu upaya untuk menanggulangi risiko yang dihadapi masyarakat

2) Sebagai lembaga penghimpun dana masyarakat

3) Memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan dan kehidupan perekonomian

dalam memajukan kesejahteraan umum

b. Tujuan pengaturan bisnis asuransi oleh pemerintah

_ Vested-in-the Public Interest Rationale

_ Destructive-Competition Rationale

Page 10: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

c. Ruang lingkup UU Bisnis Asuransi

1). Bidang usaha dan jenis usaha

2). Bentuk badan hukum

3). Kepemilikan

4). Permodalan

5). Perizinan

6). Pengurus

7). Pembinaan dan pengawasan

_ Bidang kesehatan keuangan

_ Bidang penyelenggaraan usaha

8). Kepastian dan penegakan hukum

9).Perlindungan kepentingan konsumen, larangan praktik monopoli dan persaingan

usaha tidak sehat

10). Perlindungan kepentingan nasional

Page 11: Tugas Makalah Sigit-hukum Asuransi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Bahwa asuransi merupakan Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi,

untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian atau resiko.

2. Asuransi memiliki peranan – peranan yang penting guna memenuhi kebutuhan

masyarakat akan suatu proteksi terhadap kelangsungan hidupnya agar terjamin dari resiko

- resiko yang ada.

3. Bahwa dalam pengaturan – pengaturan mengenai asuransi dapat ditarik ruang lingkup

pengaturan Hukum Asuransi meliputi Hukum Perdata dan Hukum Dagang atau Bisnis.