sigit pratama_1215051051_paper processing seismic

9
PENGOLAHAN DATA SEISMIK MARINE 2D MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMAX Sigit Pratama Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung Email: [email protected] ABSTRAK Dalam mempelajari mata kuliah Seismik Eksplorasi diperlukan beberapa keahlian dalam memahami mata kuliah tersebut. Salah satunya yaitu kemampuan dalam bidang Processing Data Seismik. Salah satu software yang dapat digunakan untuk pengolahan data seismik yaitu Promax. Promax sendiri adalah salah satu perangkat lunak pengolahan data seismik yang cukup populer baik di kalangan industriawan maupun akademisi. Pada paper ini akan dibahas mengenai pengolahan data seismik marine 2D dengan software Promax. Pengolahan data ini sendiri dimulai dengan melakukan input data, geometri, inline, editing, preprocessing dan pengujian dengan parameter TAR dan parameter dekonvolusi. Pengolahan data ini selesai hingga preprocessing yang diuji dengan parameter tar dan parameter dekonvolusi. Tiap parameter ini memiliki peran dan kegunaan yang berbeda bagi data seismik yang akan diolah. Kata kunci: Processing, ProMAX, Parameter Tar, Parameter Dekonvolusi Pendahuluan Metode seismik adalah suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi. Metode ini memanfaatkan perambatan, pembiasan, pemantulan gelombang gempa. Dengan menggunakan metode ini akan memudahkan pekerjaan eksplorasi hidrokarbon karena dengan metode seismik dapat diselidiki batuan yang diperkirakan mengandung hidrokarbon atau tidak. Tentu saja metode ini pun harus didukung oleh adanya data data geologi yang lengkap. Terdapat tiga tahapan dalam penggunaan metode seismik, yaitu: Akuisisi Data Seismik, Pengolahan Data Seismik dan Interpretasi Data Seismik. Pengolahan Data Seismik sendiri untuk mendapatkan gambaran struktur geologi bawah permukaan yang mendekati struktur yang sebenarnya. Gambaran ini didapatkan dari akuisisi lapangan. Dan hasil dari pengolahan data seismik nantinya akan dianalisa pada tahap Interpretasi Data Seismik. P roses pengolahan data menjadi sangat penting untuk dilakukan, sebagai suatu langkah untuk mentransformasikan data hasil akuisisi di lapangan menjadi data yang dapat dibaca untuk selanjutnya diinterpretasi. Selain itu, pada tahap pengolahan data juga dapat dilakukan perbaikan data-data lapangan yang kurang baik, yaitu dengan menguji parameter-parameter yang telah dirumuskan ke dalam data seismik. Salah satu software untuk pengolahan data dalam seismik adalah Promax.

Upload: sigit-pratama-feat-peterpan

Post on 17-Sep-2015

122 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Paper tentang Processing Seismic dengan Promax

TRANSCRIPT

  • PENGOLAHAN DATA SEISMIK MARINE 2D

    MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMAX

    Sigit Pratama

    Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung

    Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Dalam mempelajari mata kuliah Seismik Eksplorasi diperlukan beberapa keahlian

    dalam memahami mata kuliah tersebut. Salah satunya yaitu kemampuan dalam bidang

    Processing Data Seismik. Salah satu software yang dapat digunakan untuk pengolahan

    data seismik yaitu Promax. Promax sendiri adalah salah satu perangkat lunak pengolahan

    data seismik yang cukup populer baik di kalangan industriawan maupun akademisi. Pada

    paper ini akan dibahas mengenai pengolahan data seismik marine 2D dengan software

    Promax. Pengolahan data ini sendiri dimulai dengan melakukan input data, geometri,

    inline, editing, preprocessing dan pengujian dengan parameter TAR dan parameter

    dekonvolusi. Pengolahan data ini selesai hingga preprocessing yang diuji dengan

    parameter tar dan parameter dekonvolusi. Tiap parameter ini memiliki peran dan

    kegunaan yang berbeda bagi data seismik yang akan diolah.

    Kata kunci: Processing, ProMAX, Parameter Tar, Parameter Dekonvolusi

    Pendahuluan

    Metode seismik adalah suatu metode

    dalam geofisika yang digunakan untuk

    mempelajari struktur dan strata bawah

    permukaan bumi. Metode ini

    memanfaatkan perambatan, pembiasan,

    pemantulan gelombang gempa. Dengan

    menggunakan metode ini akan

    memudahkan pekerjaan eksplorasi

    hidrokarbon karena dengan metode

    seismik dapat diselidiki batuan yang

    diperkirakan mengandung hidrokarbon

    atau tidak. Tentu saja metode ini pun

    harus didukung oleh adanya data data geologi yang lengkap.

    Terdapat tiga tahapan dalam penggunaan

    metode seismik, yaitu: Akuisisi Data

    Seismik, Pengolahan Data Seismik dan

    Interpretasi Data Seismik. Pengolahan

    Data Seismik sendiri untuk mendapatkan

    gambaran struktur geologi bawah

    permukaan yang mendekati struktur

    yang sebenarnya. Gambaran ini

    didapatkan dari akuisisi lapangan. Dan

    hasil dari pengolahan data seismik

    nantinya akan dianalisa pada tahap

    Interpretasi Data Seismik. P

    roses pengolahan data menjadi sangat

    penting untuk dilakukan, sebagai suatu

    langkah untuk mentransformasikan data

    hasil akuisisi di lapangan menjadi data

    yang dapat dibaca untuk selanjutnya

    diinterpretasi. Selain itu, pada tahap

    pengolahan data juga dapat dilakukan

    perbaikan data-data lapangan yang

    kurang baik, yaitu dengan menguji

    parameter-parameter yang telah

    dirumuskan ke dalam data seismik. Salah

    satu software untuk pengolahan data

    dalam seismik adalah Promax.

  • Promax sendiri cukup terkenal di

    kalangan industri ataupun pelajar untuk

    mengolah data akuisisi seismik. Dalam

    paper ini akan dibahas pengolahan data

    seismik dengan Promax, dimulai dengan

    melakukan input data, geometri, inline,

    editing, preprocessing dan pengujian

    dengan parameter tar (true amplitude

    recovery) dan parameter dekonvolusi

    Teori Dasar

    Pengolahan data seismik adalah suatu

    proses untuk menjadikan data seismik

    mendekati penampang geologi bawah

    permukaan. Pada dasarnya pengolahan

    data seismik yang dilakukan di

    perusahaan pengolahan data sama.

    Perbedaan yang terjadi disebabkan

    adanya perbedaan kemampuan software

    yang digunakan dalam pemprosesan data

    seismik (Sismanto, 2006).

    Metode seismik adalah metode yang

    menerapkan prinsip penjalaran

    gelombang dimana energi (intensitas

    gelombang) dari sumber getar akan

    dibawa ke penerima selama gelombang

    tersebut menjalar. Sistem perambatan

    gelombang ini kemudian digunakan

    untuk kegiatan eksplorasi hidrokarbon.

    Dalam suatu kegiatan eksplorasi, energi

    gelombang dipancarkan oleh sumber

    kemudian diterima oleh sistem penerima

    melalui perambatan gelombang dalam

    medium yang terpantulkan oleh karena

    perbedaan ipedansi akustik (IA) dari

    bidang pantul. Dimana impedansi

    akustik ini merupakan aspek fisis dari

    kecepatan ( V ) dan densitas ( ) dari suatu material penyusun pelapisan

    bumi[4]. Secara teoritis hubungan antara

    ketiganya dapat ditulis sebagai berikut :

    IA = V

    Dalam mengontrol harga IA, kecepatan

    mempunyai arti lebih penting daripada

    densitas. Sebagai contoh, porositas atau

    material pengisi pori batuan (air,

    minyak, dan gas) lebih mempengaruhi

    harga kecepatan daripada densitas.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa pulsa

    seismik merambat melewati batuan

    dalam bentuk gelombang elastis yang

    mentrasfer energi menjadi pergerakan

    partikel medium. Dimana dimensi dari

    gelombang elastik atau gelombang

    seismik jauh sangat besar dibandingkan

    dengan dimansi pergerakan partikel

    medium tersebut Meskipun begitu,

    penjalaran gelombang seismik dapat

    diterjemahkan dalam bentuk kecepatan

    dan tekanan partikel yang disebabkan

    oleh vibrasi selama penjalaran

    gelombang tersebut. Selama terjadi

    perambatan gelombang pada medium

    bawah permukaan bumi, kedalaman

    reflektor sangat mempengaruhi waktu

    penjalaran gelombang seismik (Yilmaz,

    2001)

    Metode seismik merupakan metode

    pemetaan struktur geologi bawah

    permukaan yang menerapkan prinsip

    penjalaran gelombang energi akustik dan

    kemudian menganalisa return signal

    yang dihasilkan oleh sumber getar

    buatan. Secara fisika sifat penjalaran

    gelombang memenuhi beberapa azas

    yaitu:

    1. Azas Fermat

    Prinsip fermat menyatakan bahwa jika

    sebuah gelombang merambat dari satu

    titik ke titik yang lain maka gelombang

    tersebut akan memilih jejak yang

    tercepat. Dimana kata tercepat

    memberikan penekanan bahwa jejak

    yang akan dilalui oleh sebuah

    gelombang adalah jejak yang secara

    waktu tercepat bukan yang terpendek

    secara jarak. Karena tidak selamanya

    yang terpendek itu selalu tercepat.

    Sehingga dengan demikian jika

    gelombang melewati sebuah medium

    yang memiliki variasi kecepatan

  • gelombang seismik maka gelombang

    tersebut akan cenderung melalui zona-

    zona kecepatan tinggi dan menghindari

    zonazona kecepatan rendah.

    2. Prinsip Huygens

    Prinsip Huygens menyatakan bahwa

    setiap titik-titik penganggu yang berada

    didepan muka gelombang utama akan

    menjadi sumber bagi terbentuknya

    deretan gelombang yang baru. Dimana

    jumlah dari energi total gelombang yang

    baru sama dengan energi utama. Hal ini

    sesuai dengan prinsip kirchoff bahwa

    energi yang masuk sama dengan energi

    yang keluar.

    3. Hukum Snellius

    Hukum Snellius menjelaskan bahwa

    perilaku sinar seismik ketika menembus

    bidang batas antar lapisan maka sebagian

    akan terpantulkan dan sebagian lagi akan

    terbiaskan (Dg Shiame, 2007).

    ProMAX adalah perangkat lunak

    pengolahan data seismik yang cukup

    populer baik dikalangan industriawan

    maupun akademisi. Pada platform

    Linux, ProMAX dapat diaktifkan dengan

    perintah promax, run_promax,

    start_promax, dan lain-lain. ProMAX

    memiliki tiga lapis window yakni

    AREA, LINE, dan FLOW. Pada window

    AREA dan LINE terdapat menu Select,

    Add, Delete, Rename, Copy dan

    Permission. Select adalah untuk memilih

    AREA atau LINE yang baru. Select

    untuk memilih, Rename untuk

    mengganti nama. Window FLOW

    merupakan window utama membuat dan

    mengeksekusi flow pengolahan data

    seismik. Di bagian kanan window

    FLOW terdapat ratusan fungsi

    pengolahan data seismik yang ada dapat

    dipilih (Abdullah, 2007).

    Geometri merupakan langkah awal

    dalam pengolahan data seismik. Setelah

    melakukan Trace Display, kemudian

    kembali ke jendela ruang kerja FLOW

    untuk menambahkan processing flow

    yang baru (Abdullah, 2007).

    TAR (True Amplitide Recovery)

    merupakan fungsi penguat time-variant

    tunggal untuk mengembalikan harga

    amplitude seismik yang mengalami

    pelemahan sehingga setiap titik reflector

    seolah-olah datang dengan jumlah energi

    yang sama. Proses True Amplitude

    Recovery secara singkat dapat

    dirumuskan seperti persamaan dibawah

    ini

    Keterangan:

    - h(nt) adalah amplitudo yang telah mengalami TAR

    - g(nt) adalah amplitudo trace seismik yang terekam

    - G(nt) adalah besarnya gain amplifier

    - adalah koefisien atenuasi - adalah suatu konstanta

    eksperimental

    (Yilmaz, 2001)

    Dekonvolusi merupakan proses yang

    digunakan untuk meningkatkan resolusi

    temporal dari data seismic dengan cara

    menganalisa wavelete seismic dasarnya.

    Sehingga dapat diartikan bahwa

    dekonvolusi adalah proses untuk

    mengembalikan bentuk wavelet yang

    diterima oleh receiver menjadi bentuk

    wavelet dari sumber (Sismanto, 2006).

    Geometri merupakan dasar awal dalam

    pengolahan data seismik. Setelah

    melakukan Trace Display, kemudian

    kembali ke jendela ruang kerja FLOW

    untuk menambahkan processing flow

    yang baru (Sismanto, 2006).

  • Metodologi

    Berikut ini adalah flowchart (diagram

    alir) pengolahan data 2D Marine dengan

    Promax:

    Gambar 1.1 Diagram Alir Pengolahan

    Data

    INPUT DATA

    Tahap awal pengolahan data seismik

    adalah Input Data. Tahap ini diawali

    dengan membuat tiga lapis window,

    yaitu AREA, LINE dan FLOW. Pada

    window FLOW, dibuat fungsi INPUT

    DATA yang berisi SEG-Y INPUT yang

    berguna untuk memasukkan data SEG-Y

    kedalam program Promax dan DISK

    DATA OUTPUT yang berguna untuk

    penyimpanan data output dari data SEG-

    Y yang telah diinput. Berikut ini adalah

    gambar tahapan Input Data seismik

    dengan menggunakan Promax:

    Gambar 2.1 Input Data

    Setelah dilakukan input data SEG-Y maka dilakukan trace display. Trace

    display sendiri berfungsi untuk

    menampilkan penampang yang

    menggambarkan keadaan data/proses

    yang sedang dilakukan. Trace display

    dalam proses ini bertujuan untuk melihat

    penampang seismik data awal (SEG-Y)

    yaitu dapat dilihat sebagai berikut:

    Gambar 2.2 Trace Display Input Data

    GEOMETRI

    Tahap ini adalah tahap dasar dalam

    pengolahan data seismik. Tahap

    geometri ini dimulai dengan membuat

    processing flow baru, yaitu 2. Geometry. Selanjutnya flow baru di edit pada jendela editing flow, diisi dengan

    2D Marine Geometry Spreadsheet. Pada proses editing flow ini, dilakukan

    beberapa input data observer. Geometri

  • ini bertujuan untuk menyelaraskan data

    yang dibuat oleh observer (observer

    report) dengan data yang akan diproses.

    Setelah data-data dari observer report

    dimasukkan kedalam profil 2D Marine

    Geometry Spreadsheet, selanjutnya

    adalah dilakukan trace display pada flow

    geometri ini. Trace display pada tahap

    ini berguna untuk mengecek bagaimana

    akuisisi data dilakukan. Dalam trace

    display geometri ini, nantinya akan

    terlihat jika ada beberapa data yang

    hilang atau kosong saat perekaman data

    oleh receiver seismik. Hasil dari Trace

    display geometri dapat dilihat sebagai

    berikut:

    Gambar 2.3 Trace Display Geometry

    INLINE

    Tahap inline dimulai dengan membuat

    flow dengan nama 3. INLINE. Setelah itu, masuk kedalam window editing

    flow. Lalu diisi dengan Disk Data Input,

    Inline Geom Header Load serta Disk

    Data Output. Pada bagian Inline Geom

    Header Load, pada bagian Primary

    Header to Match Database diganti

    dengan FFID. Gambaran tahapan inline

    dapat dilihat sebagai berikut:

    Gambar 2.4 Proses Inline

    EDITING

    Tahapan ini penting untuk mengaktifkan

    berbagai filter untuk membuat data

    seismik menjadi lebih baik. Tahapan

    awal dimulai dengan membuat flow

    dengan nama 4. EDITING. Lalu masuk kedalam jendela editing flow. Di

    jendela editing flow dimasukkan fungsi

    berupa Disk Data Input, Disk Data

    Output, Bandpass Filter dan Trace

    Kill/Reverse. Disk Data Input diisi

    dengan file hasil dari proses geometri

    dan Disk Data Output diisi dengan file

    hasil dari proses editing. Sedangkan,

    pada bagian Band Pass Filter, Ormsby

    Filter Frequency Values diisi dengan

    angka 7-13-100-150. Angka ini dapat

    diubah-ubah. Angka ini menandakan

    nilai frekuensi yang akan digunakan

    untuk memfilter dengan Band Pass

    Filter.

    Gambar 2.4 Proses Editing Band Pass

    Filter

    Selanjutnya, dilakukan editing pada

    bagian Trace Kill/Reverse. Pada Specify

    Traces to be edited diubah nilai 1-3; 1-

    168. Nilai ini juga dapat diubah-ubah.

  • Gambar 2.6 Editing Trace Kill/Reverse

    TRACE DISPLAY

    Tahap ini penting untuk dilakukan, pada

    tahap trace display ini berguna untuk

    memperlihatkan hasil dari berbagai

    proses diatas terhadap data seismik awal

    SEG-Y. Tahap ini dimulai dengan membuat flow 5. TRACE DISPLAY. Dari tahap ini akan ditampilakan hasil

    dari berbagai proses sebelumnya,

    selanjutnya dilakukan Picking untuk

    memilih bagian mana dari penampang

    seismik yang telah dilakukan berbagai

    proses. Picking adalah proses yang

    sangat penting dalam pengolahan data

    seismik. Ketelitian sangat diperlukan

    untuk memilah bagian mana dari

    penampang seismik yang harus dibuang

    dan dipertahankan. Picking dapat dilihat

    pada gambar berikut:

    Gambar 2.7 Picking Data Seismik

    PRE-PROCESSING

    Pada tahap ini, semua proses yang telah

    dilalui sebelumnya, seperti input data,

    geometri, inline, editing, trace display

    serta picking akan diaplikasikan menjadi

    sebuah penampang seismik. Hasil dari

    Picking di proses sebelumnya menjadi

    data utama yang akan dihasilkan dari

    pre-processing. Dan akan menjadi data

    acuan untuk proses selanjutnya. Pada

    tahap pre-processing ini diawali dengan

    membuat flow 6. PRE-PROCESSING. Selanjutnya, pada bagian jendela editing flow dimasukkan

    input/output berupa Disk Data Input,

    True Amplitude Recovery,

    Spiking/Predictive Deconvolution, Disk

    Data Output, Add Flow Comment, Disk

    Data Input dan Trace Display. Pad

    bagian True Amplitude Recovery, nilai

    Specify TAR velocity function diisi

    dengan nilai 0-1480, 1000-2500, 2000-

    3200, 3000, seperti pada gambar

    dibawah ini:

    Gambar 2.8 TAR Velocity Function

    Setelah itu, beralih pada Trace Display,

    maka akan didapatkan penampang

    seperti berikut:

  • Gambar 2.9 Hasil Pre Processing

    Maka, selesailah tahap Pre-Processing.

    Tahap ini sebagai tahap finalisasi dari

    tahap-tahap sebelumnya. Data utama

    dari pengolahan data adalah data dari

    pre-processing ini. Setelah tahap Pre

    Processing ini selesai dilakukan, maka

    selanjutnya dilakukan uji parameter

    dengan parameter TAR dan

    Dekonvolusi.

    Hasil Pengamatan Dan Pembahasan

    Pengolahan data dimulai dengan

    melakukan input data berupa data SEG-Y untuk merubah format kedalam format yang dapat dibaca program dan

    sebagai proses dalam menginput data

    seismik. Selanjutnya, dilakukan tahap

    geometri. Fungsi dari tahap geometri ini

    sendiri adalah untuk menggabungkan

    dan mengoreksi data lapangan dari

    observer report dengan data processing

    yang akan diamati. Dari proses geometri

    ini akan dikoreksi jika ada data yang

    kosong karena tidak terbaca oleh

    receiver seismik. Selanjutnya, dilakukan

    proses inline dan editing yang memiliki

    fungsi memasukkan berbagai filter yang

    akan digunakan untuk memaksimalkan

    dan memperbaiki data processing.

    Selanjutnya, dilakukan tahap pre-

    processing yang akan menjadi finalisasi

    dari tahap-tahap sebelumnya. Maka akan

    didapat penampang seperti yang

    tergambar pada Gambar 2.9

    Setelah pre-processing, barulah

    dilakukan input parameter yang akan

    diuji. Parameter pertama adalah

    Parameter TAR (True Amplitude

    Recovery). TAR ini sendiri bertujuan

    untuk memulihkan kembali nilai

    amplitudo yang berkurang akibat

    perambatan gelombang seismik dari

    sumber ke penerima. Tentunya akan

    terdapat amplitudo yang berkurang pada

    perambatan gelombang seismik dari

    sumber ke peneriman, penurunan nilai

    ini terjadi sesuai dengan jarak tempuh

    gelombangnya. Energi gelombang

    seismik pada saat menjalar melalui

    medium bawah permukaan akan

    mengalami penurunan energi sehingga

    amplitudo akan melemah. Maka dari itu,

    TAR ini digunakan untuk memperbaiki

    nilai amplitudo yang berkurang tersebut.

    Pada Promax, Parameter TAR ini dibuat

    dengan membuat flow pt_tar terlebih dahulu, lalu masuk ke jendela editing

    flow. Setelah itu, memasukan data

    input/output berupa Disk Data Input,

    Parameter Test, True Amplitude

    Recovery dan Trace Display. Pada

    bagian Disk Data Input, diinput data

    yang berupa hasil dari tahap Pre-

    Processing. Pada bagian Parameter Test

    diubah nilai Enter Parameter Values menjadi -5, -3, 0, 3, 5. Nilai ini dapat

    diubah-ubah. Prosesnya dapat dilihat

    pada gambar berikut:

    Gambar 3.1 Enter Parameter Values

    TAR

    Setelah itu, dilakukan Trace Display,

    untuk melihat hasil dari memasukkan

  • parameter TAR yang telah dilakukan.

    Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

    Gambar 3.2 Hasil Parameter TAR

    Setelah Parameter TAR selesai

    dilakukan, selanjutnya adalah Parameter

    Dekonvolusi. Dekonvolusi sendiri

    digunakan untuk meningkatkan resolusi

    temporal dari data seismik dengan cara

    mengembalikan wavelet yang terekam

    menjadi tajam dan tinggi amplitudonya

    dikawasan waktu. Pada Promax,

    Parameter Dekonvolusi dibuat dengan

    membuat flow pt_dekon. Lalu masuk ke jendela editing flow dengan

    memasukan input/output data berupa

    Disk Data Input, Parameter Test,

    Spiking/Predictive Deconvolution serta

    Trace Display. Pada bagian Disk Data

    Input, diisi dengan hasil dari proses

    Editing. Pada Parameter Test, Enter

    Parameter Value diubah dengan angka

    20|40|60. Angka ini dapat diubah-ubah.

    Proses dapat dilihat pada gambar

    berikut:

    Gambar 3.3 Enter Parameter Value

    Deconvolution

    Setelah itu, pada Spiking/Predictive

    Deconvolution, dipilih Predictive

    Deconvolution. Lalu, ditampilkan hasil

    dekonvolusi dengan fungsi Trace

    Display. Maka hasilnya akan seperti

    berikut:

    Gambar 3.4 Hasil Parameter

    Deconvolution

    Parameter TAR berfungsi untuk

    menguatkan amplitudo seperti yang

    telah terlihat pada gambar 3.2.

    Amplitudo menjadi lebih baik daripada

    sebelum digunakan Parameter TAR.

    Sedangkan Parameter Deconvolution

    berfungsi untuk meningkatkan resolusi

    temporal data seismik seperti yang

    terlihat pada gambar 3.4.

    Kesimpulan

    Dari pengolahan data yang telah

    dilakukan, maka dapat diambil beberapa

    kesimpulan sebagai berikut:

    1. Pengolahan data seismik adalah salah satu proses yang penting

    dalam metode seismik karena akan

    mentransformasikan data akuisisi

    menjadi data yang dapat dianalisis

    dan diinterpretasi.

    2. Salah satu software pengolahan data seismik adalah Promax. Promax

    salah satu software yang populer

    untuk pengolahan data seismik.

    3. Pengolahan data seismik dimulai dengan input data, geometri, inline,

    editing, trace display, preprocessing

  • dan penambahan parameter TAR

    dan Dekonvolusi.

    4. Parameter TAR berfungsi untuk menguatkan amplitudo yang

    berkurang saat akuisisi lapangan

    5. Parameter Dekonvolusi berfungsi untuk meningkatkan resolusi

    temporal dari data seismik

    Daftar Pustaka

    Abdullah, A. 2007. Ensiklopedia

    Seismik.http://ensiklopediseismik.blogs

    pot.com. Diakses pada tanggal 14

    Januari 2015.

    Dg Shiame, Ramlis. 2007. Pengolahan

    Data Seismik Refleksi 2D dengan

    software proMAX 2003.3.3. Makassar:

    UNHAS

    Sismanto. 2006. Dasar-Dasar Akusisi

    dan Pemrosesan Data Seismic.

    Jogjakarta: Fakultas Matematika dan

    Ilmu Pengetahuan Alam, UGM

    Yilmaz, Ozdogan. 2001. Seismic Data

    Analysis. Investigation in Geophysics.

    Society of Exploration Geophysics.

    Tusla. Oklahoma