makalah asuransi kebakaran

Upload: christiano-fachri

Post on 05-Mar-2016

496 views

Category:

Documents


62 download

TRANSCRIPT

MAKALAH AKTUARIA / ASURANSI

ASURANSI KEBAKARAN

Dosen Pengampu : Dr. Wardono, M.Si.

Di SusunOleh :

1. Novi Destiyanto41123140012. Sandra Dheviani 41123140173. Nova As Samhah 4112314035UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu dan tanpa suatu hambatan apapun. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini hingga dapat kami selesaikan.

Adapun makalah ini berisi tentang Pengertian Asuransi Kebakaran dan berbagai macam hal terkait Asuransi Kebakaran. Dimana dalam materi pembahasan tersebut kita dapat mempelajari dan memahami sebagai bahan pembelajaran.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan baik dari isi materi, segi bahasa, penyusunan, dan dari segi lainnya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari saudara sekalian, supaya kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Semarang, 12 September 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul..i

Kata Pengantar .. ii

Daftar Isi.... iii

BAB I Pendahuluan 1

Latar Belakang... 1

BAB II Pembahasan..4

Pengertian Asuransi Kebakaran4

Hal-hal mengenai Asuransi Kebakaran..5 Kerugian yang dapat ditanggung asuransi kebakaran Resiko yang Dikecualikan Cara Mengasuransikan Asuransi Kebakaran Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kebakaran Tips Memilih Asuransi.7BAB III Penutup.....9Kesimpulan....9Saran....9

Daftar Pustaka.....10

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangKebakaran merupakan suatu musibah yang tidak diinginkan semua pihak dan mempunyai akibat negatif bagi pihak-pihak yang terkait. Kerugian material pun pasti menjadi salah satu akibatnya. Bagi Anda pemilik rumah tempat tinggal, seluruh barang-barang yang terdapat di dalam rumah dapat habis terbakar, bahkan dari sisi konstruksi akan sangat mungkin bahwa rumah tempat tinggal tersebut menjadi tidak layak untuk ditinggali. Bagi Anda yang tergabung dalam suatu bisnis yang melibatkan gudang, pabrik, serta perkantoran juga akan menghadapi hal yang sama, bahkan nilai kerugian menjadi lebih besar lagi karena umumnya pada tempat tersebut terdapat barang-barang berharga berupa dokumen yang tidak dapat tergantikan. Siapa pun Anda pasti akan terkena dampak negatif berupa kerugian finansial. Menghadapi musibah seperti di atas Anda dapat meminimalkan risiko dengan cara menerapkan standar dalam setiap kegiatan-kegiatan, agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat mengakibatkan kebakaran. Tetapi walaupun sudah diatur sebaik mungkin, musibah tersebut masih mungkin terjadi, dan yang Anda dapat lakukan adalah dengan memindahkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi.Produk asuransi kebakaran Adira Insurance memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian pada tempat tinggal, hotel, kantor, pabrik, gudang, dan bangunan lain terhadap kerugian finansial akibat:

a. Kebakaran,

b. Ledakan,

c. Petir,

d. Kerugian akibat asap dan pesawat jatuh.

e. Produk asuransi ini dapat diperluas pada perlindungan terhadap kerusuhan dan pemogokan kerja.

Untuk tempat tinggal, tersedia perlindungan komprehensif terhadap kerugian akibat

1. Kebakaran,

2. Kerusuhan,

3. Perampokan,

4. Ganti rugi terhadap pihak ke tiga

5. Kecelakaan diri.

Umumnya polis untuk asuransi tempat tinggal sering disebut Home Insurance, sedangkan polis untuk asuransi bangunan lain sering disebut Property Insurance..BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Asuransi dan Asuransi KebakaranAsuransi dalam bahasa Belanda dikenal dengan nama verzekering berarti pertanggungan. Ada dua pihak yang terlibat dalam asuransi yaitu pihak tertanggung dan ditanggung. Walaupun Indonesia adalah bekas jajahan Hindia Belanda namun asuransi bagi masyarakat Indonesia tergolong hal yang baru. Masyarakat Indonesia baru mengenal asuransi dan perkembangan asuransi di Indonesia saat ini pun semakin pesat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengalihkan dan meminimalisir terjadinya risiko yang mungkin terjadi. Beberapa pengertian asuransi menurut para ahli dan pengertian asuransi kebakaran antara lain :

a. Menurut Prof. Mehr dan Cammack:

Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, dengan menggabung-kan sejumlah yang memadai unit-unit yang terkena risiko, sehingga keru-gian-kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemu-dian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung.

b. Menurut Prof. Willet:Asuransi adalah alat sosial untuk mengumpulkan danaguna mengatasi kerugian modal yang tidak tentu, yang dilakukan melalui pemindahan risiko dari banyak individu kepada seseorang atau sekelompok orang.

c. Menurut Prof. Mark R. Green:

Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam satu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyelu-ruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu. d. Menurut C. Arthur William Jr. dan Richard M. Heins:

a) Asuransi adalah suatu pengamanan terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung.

b) Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menang-gulangi kerugian finansial.

e. Menurut Molengraaff:

Asuransi kerugian adalah persetujuan dengan mana satu pihak, penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain, untuk meng-ganti kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.f. Asuransi Kebakaran menurut KUHD Pasal 247

Asuransi kebakaran adalah segala macam barang dapat diasuransikan, yang penting adalah barang-barang didalam rumah Anda harus mencatat atau menyatakannya secara tertulis di dalam polis.Sehingga didapatkan pengertian Asuransi Kebakaran, adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atas kerugian dan/atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya Kebakaran yang dijamin dalam polis.Setiap benda objek asuransi kebakaran harus jelas terletak di mana dan berbatasan dengan apa. Setiap benda objek asuransi kebakaran harus jelas dipakai dan digunakan untuk apa. Syarat pemakaian atau penggunaan ini ada hubungannya dengan syarat perubahan tujuan penggunaan yang merupakan pemberatan risiko (Pasal 293 KUHD)

Bahaya-bahaya penyebab timbulnya kebakaran yang menjadi tanggungan penanggung diatur dalam Pasal 290 KUHD. Penanggung menerima sebagai tanggung jawabnya semua kerugian yang ditimbulkan oleh terbakamya benda asuransi. Pengertian terbakar meliputi kebakaran biasa dan bahkan yang lebih luas daripada itu.

Polis standar asuransi kebakaran Indonesia juga memuat ketentuan mengenai perubahan risiko. Jika ada perubahan atau perombakan atas harta benda yang dipertanggungkan atau atas tempat di mana harta benda yang dipertanggungkan disimpan.

Pengaturan tentang asuransi kebakaran tersebut sangat sederhana, dan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perkembangan asuransi sekarang. Karena pengaturannya sangat sederhana, maka perjanjian bebas antara tertanggung dan penanggung yang dituangkan dalam polis mempunyai fungsi penting dalam praktik asuransi kebakaran.B. Hal-hal mengenai asuransi kebakaran yang diatur dalam KUHD akan diuraikan melalui bahasan-bahasan berikut ini :

1. Polis Asuransi KebakaranPolis asuransi kebakaran selain harus memenuhi syarat-syarat umum Pasal 256 KUHD, juga harus rnenyebutkan syarat-syarat khusus yang hanya berlaku bagi asuransi kebakaran seperti di dalam Pasal 287 KUHD, Untuk mengetahui semua syarat umum serta syarat khusus yang harus dimuat dalam polis asuransi kebakaran, berikut ini disajikan si kedua pasal KUHD tersebut:

Pasal 256 KUHD yang bunyinya :

a. Hari dan tanggal kapan asuransi kebakaran itu diadakan.b. Nama tertanggung yang mengadakan asuransi kebakaran untuk diri sendiri atau untuk kepentingan pihak ketiga.c. Keterangan yang cukup jelas mengenai benda yang diasuransikan terhadap bahaya kebakaran.d. Jumlah yang diasuransikan terhadap bahaya kebakaran.e. Bahaya-bahaya (evenemen) penyebab kebakaran yang di tanggung oleh penanggung.f. Waktu bahaya-bahaya (evenemen) mulai berjalan dan berakhir menjadi tanggungan penanggung.g. Premi asuransi kebakaran yang dibayar oleh tertanggung.h. Janji-janji khusus yang diadakan antara pihak-pihak dan keadaan yang perlu diketahui oleh dan untuk kepentingan penanggung. Pasal 287 KUHD yang bunyinya :

a. Letak dan perbatasan benda yang diasuransikan.b. Pemakaian untuk apa benda yang diasuransikan.c. Sifat dan pemakaian gedung yang berbatasan, sejauh itu berpengaruh terhadap risiko kebakaran yang menjadi beban penanggung.d. Harga benda yang diasuransikan terhadap bahaya kebakaran.e. Letak dan perbatasan gedung dan tempat di mana terdapat, tersimpan atau tertimbun benda bergerak yang diasuransikan.

2. Objek asuransi kebakaranBenda yang menjadi objek asuransi kebakaran dapat berupa benda tetap, seperti bangunan, rumah, pabrik, dan benda bergerak seperti kendaraan bermotor. kapal, serta benda bergerak yang terdapat di dalam atau sebagai bagian dari benda tetap yang bersangkutan. Misal gedung perkantoran dan benda bergerak perlengkapan kantor, kendaraan ben motor dan benda bergerak muatan kendaraan tersebut, rumah dan benda bergerak isi rumah tersebut. Rincian benda objek asuransi kebakaran dicantumkan dalam polis, apa yang diasuransikan dan berapa jumlah asuransinya.

Benda objek asuransi kebakaran dapat ditentukan harganya atau belum ditentukan sama sekali. Penentuan harga benda objek asuransi kebakaran memang sulit dilaksanakan karena tidak semua benda itu sudah di ketahui harganya, lagi pula dapat berubah harganya selama jangka waktu berlakunya asuransi kebakaran. Oleh karena itu, penentuan harga benda objek asuransi tidak begitu disyaratkan atau bukan syarat mutlak, walau pun dalam Pasal 287 KUHD dinyatakan sebagai salah satu syarat. Hal yang penting adalah berapa jumlah asuransinya, mengingat ketentuan Pasal 289 ayat (1) KUHD yang membolehkan pengadaan asuransi dengan jumlah penuh dan ini harus tercantum dalam polis.

Setiap benda objek asuransi kebakaran harus jelas terletak di mana dan berbatasan dengan apa. Jika berbatasan dengan gedung-gedung, bagai mana sifat dan pemakaian gedung-gedung tersebut, apakah ada dan sejauh mana pengaruhnya terhadap risiko kebakaran yang menjadi tanggungan penanggung. Jika benda objek asuransi kebakaran itu adalah benda bergerak, maka perlu dijelaskan letak dan perbatasan gedung dan tempat tersimpan atau tertimbun benda bergerak tersebut. Setiap benda objek asuransi kebakaran harus jelas dipakai dan digunakan untuk apa. Syarat pemakaian atau penggunaan ini ada hubungannya dengan syarat perubahan tujuan penggunaan yang merupakan pemberatan risiko (Pasa 293 KUHD). Akibatnya. jika terjadi kebakaran yang menimbulkan kerugian, penanggung tidak berkewajiban mernbayar ganti kerugian.

Keterangan yang jelas mengenai benda obyek asuransi kebakaran ada hubungan juga dengan risiko yang menjadi tanggungan peflaflggUflg. Risiko tersebut menjadi dasar penentuan jumlah premi yang wajib dibayar oleh tertanggung. Makin berat risiko yang ditanggung, makin besar jumlah premi yang dibayar Jika tenjadi pemberatan nisiko karena perubahan tujuan penggunaan. maka perlu diberitahukan kepada penanggung apakah jumlah premi ditingkatkan atau penanggung menghentikan asuransi ke bakaran tersebut.

3. Evenemen dan Ganti KerugianBahaya-bahaya penyebab timbulnya kebakaran yang menjadi tanggungan penanggung diatur dalam Pasal 290 KUHD. Penanggung menerima sebagai tanggung jawabnya semua kerugian yang ditimbulkan oleh terbakarnya benda asuransi. Pengertian terbakar meliputi kebakaran biasa dan bahkan yang lebih luas daripada itu. Dalam Pasal 290 KUHD disusun sebab-sebab timbulnya kebakaran yang sangat luas:

1) petir, api timbul sendiri, kurang-hati-hati, dan kecelakaan lain-lain;

2) kesalahan atau itikad jahat dari pelayan sendiri, tetangga, musuh perampok dan lain-lain;

3) sebab-sebab lain, dengan nama apa saja, dengan cara bagaimanapun kebakaran itu terjadi, direncanakan atau tidak, biasa atau luar biasa, dengan tiada kecualinya.

Rumusan Pasal 290 KUHD itu sangat luas, sebagai lex specialis dapat menghapuskan kekuatan berlakunya Pasal 249 KUHD. Misalnya, ke bakaran sendiri karena cacat pada benda asuransi yang menurut Pasal 249 KUHD, penanggung tidak diwajibkan membayar ganti kerugian, tetapi menurut ketentuan Pasal 290 KUHD, penanggung berkewajiban membayar ganti kerugian. Menurut Volimar, apabila diteliti susunan sebab-sebab yang terdapat dalam Pasal 290 KUHD khususnya kata-kata pada bagian akhir pasal tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembentuk undang-undang memang menghendaki sebab-sebab yang sangat luas, tidak hanya terhadap bahaya dari luar, tetapi juga terhadap bahaya dari dalam menjadi tanggungan penanggung.

Disamakan dengan kerugian akibat kebakaran adalah kerugian yang timbul karena kebakaran gedung-gedung yang berdekatan dengan benda asuransi seperti ditentukan dalam Pasal 291 KUHD, yaitu:

1) benda asuransi menjadi rusak atau berkurang !carena air atau alat lain yang dipakai untuk mernadamkan kebakaran;

2) benda asuransi hilang karena pencurian atau sebab lain salama di pernadaman kebakaran atau pertolongan;

3) benda asuransi dirusakkan sebagian atau seluruhnya atas perintah penguasa dalam usahanya untuk memadamkan kebakaran itu.

Selain itu, ketentuan Pasal 292 KUHD menyatakan, disamakan dengan kerugian karena kebakaran adalah kerugian yang ditimbulkan oleh ledakan mesiu, ledakan ketel uap, sambaran petir, dan sebagainya, meskipun ledakan, sambaran itu tidak mengakibatkan kebakaran. Disamakan dengan kerugian karena kebakaran Pasal 292 KUHD sering diperluas lagi dalam polis sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.

Terjadinya evenemen penyebab kebakaran yang menjadi tanggungan penanggung mengakibatkan timbul kerugian bagi tertanggung. Dalam hal timbul kerugian, penanggung berkewajiban membayar klaim yang diajukan oleh tertanggung. Untuk memenuhi kewjibannya, penanggung perlu membuktikan apakah kebakaran yang terjadi itu adalah sebab dari kerugian yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut ketentuan Pasal 294 KUHD:

Penanggung dibebaskan dari kewajiban untuk membayar kerugian, apabila dia membuktikan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan atau ke tertanggung sendiri yang sangat melampaui batas

Kesalahan tertanggung sendiri secara umum teratur dalam Pasal 276 KUHD, merupakan unsur yang membebaskan penangguag dari kewajibannya. Menurut ketentuan Pasal 276 KUHD:

Tidak ada kerugian yang disebabkan oleh kesalahan tertanggung sendiri menjadi beban penanggung. Bahkan penanggung tetap memiliki atau menuntut pembayaran premi apabila dia telah mulai menjalani hahay.

Akan tetapi, Pasal 294 KUHD menentukan secara khusus tentang kesalahan tertangguhg sendiri dalam asuransi kebakaran. Kekhususan Pasal 294 KUHD itu adalah penanggung harus dapat membuktikan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian tertanggung sendiri yang sangat melampaui batas.

Apabila objek asuransi itu adalah barang bergerak maka untuk menetapkan nilai barang sesungguhnya, tertanggung harus membuktikannya, sehingga dapat ditentukan jumlah ganti kerugian yang wajib diganti oleh tertanggung. Pembuktian tersebut diatur dalam Pasal 295 KUHD:

Pada asuransi atas barang-barang bergerak dan barang dagangan yang disimpan dalam sebuah rumah, gudang atau tempat penyimpanan lain, jika alat-alat pembuktian yang disebut dalam Pasal 273, Pasal 274, dan Pasal 275 tidak ada atau kurang mencukupi, maka hakim dapat memerintahkan agar tertanggung mengangkat sumpah.

Kerugian dihitung menurut harga barang-barang pada waktu kebakaran terjadi.

Dalam praktik asuransi kebakaran, risiko yang dijamin ditentukan dengan tegas dalam polis. Dalam polis standar asuransi kebakaran Indonesia, risiko yang ditanggung ditentukan sebagai berikut: Polis ini. menjaminn kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh:

1) KEBAKARAN, yang terjadi karena kekurang hati-hatian atau ke salahan, pelayan atau karyawan tertanggurg, tetangga, perampok atau sejenisnya, ataupun karena sebab kebakaran lain sepanjang tidak dikecualikan dalam polis, termasuk akibat dari:

(a) menjalarnya api yang timbul sendirii (self combustion), hubungan arus pendek (short circuit), atau karena sifat barang itu sendiri (inherent vice);

(b) kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain yang berdekatan, yaitu kerusakan atau berkurangnya harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan karena air dan atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran, demikian juga kerugian yang di sebabkan oleh dimusnahkannya seluruh atau sebagian harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu.2)

PETIR, kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir. Khusus untuk mesin-mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik dijamin oleh polis ini apabila petir tersebut menimbulkan kebakaran pada benda-benda dimaksud.3)

LEDAKAN, pengertian ledakan dalam polis ini adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembangnya gas atau uap. Meledaknya suatu bejana (ketel uap. pipa dan sebagainya) dapat dianggap ledakan jika dinding bejana itu robek terbuka sedemikian rupa sehingga terjadi keseimbangan tekanan secara tiba-tiba di dalam maupun di luar bejana. Jika ledakan itu terjadi di dalam bejana sebagai akibat reaksi kimia setiap kerugian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti kerugian sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Kerugian yang di sebabkan oleh rendahnya tekanan di dalam bejana tidak dijamin oleh polis. Kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pembakaran atau pada bagian tombol sakelar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin. Dengan syarat apabila terhadap risiko ledakan ditutup juga pertanggungan dengan polis jenis lain yang khusus untuk itu, penanggungan hanya menanggung kerugian akibat peledakan sepanjang hal tersebut tidak ditanggung oleh polis jenis lain itu.4)

KEJATUHAN PESAWAT TERBANG, yaitu benturan fisik antara pesawat terbang atau segala sesuatu yang jatuh dari pesawat terbang dengan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.5) ASAP, yaitu asap yang timbul dari kebakaran harta benda yang di pertanggungkan pada polis ini.4. Asuransi Rangkap Dari Perubahan RisikoDalam ketentuan syarat umum mengenai asuransi rangkap, penanggung menetapkan dalam polis standar asuransi kebakaran bahwa pada waktu pertanggungan ini dibuat, tertanggung harus memberitahukan kepada penanggung segala pertanggungan lain atas harta benda dan atau kepentingan yang sama. Jika kemudian tertanggung menutup pertanggungan lainnya atas harta benda dan atau kepentin yang sama. hal itu pun wajib diberitahukannya kepada penanggung. Apa akbatnya bila tentanggung tidak memberitahukannya kepada penanggung? Segala kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban pemberitahuan menjadi beban tertanggung.

Polis standar asuransi kebakaran Indonesia juga memuat ketentuan mengenai perubahan risiko. Jika ada perubahan atau perombakan atas harta benda yang dipertanggungkan atau atas tempat di mana harta benda yang dipertanggungkan disimpan, sebagian atau seluruhnya dipergunakan untuk keperluan lain atau kalau barang-barang lain disimpan juga di sana, sehingga risiko yang dijamin polis menjadi lebih besar dan tertanggung tahu atau seharusnya tahu akan keadaan demikian itu, tertanggung harus memberitahukannya kepada penanggung selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak ada perubahan tersebut. Sehubungan dengan perubahan risiko seperti yang telah disebutkan di atas, penanggung berhak menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan premi yang sudah ada atau dengan premi yang lebih tinggi atau menghentikan pertanggungan sama sekali. Jika penanggung menolak meneruskan pentanggungan ini, premi yang sudah dibayar untuk jangka waktu yang belum habis, dikembalikan kepada tertanggung secara prorata. 5. Janji-janji KhususPada asuransi kebakaran mengenai hak milik berupa gedung, tertanggung dapat minta diperjanjikan:

a. kerugian yang timbul pada gedung hak milik supaya diganti; atau

b. gedung itu supaya dibangun kembali; atau

c. gedung itu supaya diperbaiki.

Janji pembangunan kembali atau perbaikan gedung itu maksimum sampai sebesar jumlah asuransi (Pasal 288 ayat (1) KUHD). Dalam hal penggantian kerugian, harus dihitung perbedaan nilai gedung sebelum terjadi evenemen dengan nilai gedung sesudah terjadi evenemen. Ganti kerugian itu harus dibayar secara tunai (Pasal 288 ayat (2) KUHD).

Dalam hal ada janji pembangunan kembali tertanggung wajib membangnnya kembali atau memperbaiki gedungnya dengan biaya penanggung. Penanggung berhak mengawasi agar uang yang diberikan penanggung itu dalam waktu yang kalau perlu telah ditentukan oleh hakim benar benar digunakan untuk membangun gedung yang terbakar itu. Atas permintaan penanggung, hakim bahkan dapat membebani tertanggung untuk memberi jaminan secukupnya bilamana ada alasan untuk itu (Pasal 288 ayat (3) KUHD).

Menurut ketentuan Pasal 289 KUHD, asuransi kebakaran dapat diadakan dengan jumlah penuh atas benda yang diasuransikan. Dalam hal diadakan janji untuk membangun kembali jika terjadi kebakaran, tertanggung dapat memperjanjikan bahwa biaya yang diperlukan untuk pembangunan kembali itu akan diganti oleh penanggung. Akan tetapi, biaya pembanguna kembali itu tidak boleh melebihi 3/4 (tiga perempat) dari jumlah asuransi.

Dalam pasal 288 ayat 3 yang berbunyi:

Apabila dijanjikan, bahwa bangunan yang terbakar akan dibangun kembali dengan biaya yang jumlahnya tidak boleh lebih dari pada jumlah membangun kemnbali.

Si asurador berwewenang untuk mengawas-awasinya guna mengetahui apakah uang yang ia beri kepada terjamin, betul-betul dipergunakan oleh terjamin untuk membangun kembali dalam waktu tertentu, yang kalau perlu ditetapkan lamannya oleh Hakim.

Dalam hal ini. Hakim berwewenang untuk, atas permintaan asurador, meminta jaminan si terjmin, kalau memang ada alasan untuk itu.

Pasal 289 berbunyi:

1) Asuransi kebakaran dapat diadakan untuk harga nilai penuh dari barang yang dijamin.

2) Apabila diadakan perjanjian membangun kembali, maka harus dijanjikan pula, bahwa biaya yang diperlukan untuk membangun kembali itu, harus diganti oleh asurador.

3) Dalam hal ada perjanjian seperti ini jumlah uang yang dijamin tidak boleh melebihi dari biaya membangun kembali itu.

Kata-kata dan ayat-ayat pasal ini, menimbulkan banyak pertanyaan yang oleh Noist Trenite dalam bukunya tentang Brandverzekering halaman 270 s/d 281 diteliti sarnpai mendalam.

Bagi saya cukup untuk mengutarakan kesimpulan yang dapat ditarik dari kata-kata dalam pasal itu, yang menurut hemat saya ada maksud yang terkandung oleh pembentuk undang-undang. Kesimpulan itu sebagai berikut:

Menurut hemat saya, si tenjamin tidak hanya berhak, melainkan ber kewajiban untuk membangun kembali. Dan untuk ini ia harus menenima sejumlah uang tunai dari asurudor.

Uang tunai harus betul-betul dipergunakan untuk membangun kembali. Dan asurador berwewenang untuk mengawas-awasi itu. Dalarn hal ini dapat ditentukan tenggang waktu tertentu pembangunan kembali itu harus se1esai. Hakim dapat turut menetapkan tenggang waktu ini kalau ada perselisihan.

Apabila perlu, yaitu apabila dikhawatirkan, bahwa si terjamin tida akan membayar kewajibannya untuk membangun kembali dalam waktu yang telah ditentukan. Hakim atas tuntutan asurador dapat menuntut si terjami untuk mengadakan jaminan.

Jaminan ini dapat berupa uang tunai yang oleh terjamin harus dibayarkan kepada suatu Bank dan tentunya ditujukan untuk kalau perlu, digunak bagi ganti kerugian kepada asurador, apabila tidak dilakukan pembangunan kembali dan oleh karenanya asurador menderita kerugian.C. Kerugian yang dapat ditanggung asuransi kebakaran1. Kerugian Karena Kebakaran (fire)

Kerugian yang ditanggung adalah kerugian atau kerusakan akibat dari kebakaran yang terjadi karena kurang kehati-hatian, kesalahan pelayan, atau karyawan tertanggung, tetangga, perampok, atau sejenisnya ataupun karena kebakaran lain sepanjang tidak dikecualikan. Termasuk didalamnya akibat dari :

a) Menjalarnya api yang timbul sendiri ( self combustion), hubungan arus pendek (short circuit) atau karena sifat barang itu sendiri ( inherent vice).

b) Kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain yang berdekatan, yaitu kerusakan atau berkurangnya harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan karena air dan atau alat-alat lain ytang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran.

2. Kerugian Karena Petir (lightning)

Kerugian karena petir yaitu kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh petir. Termasuk didalamnya kerugian karena kebakaran yang terjadi akibat petir yang menimpa mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik yang diasuransikan.

3. Kerugian Karena Ledakan (explosion)

Ledakakan adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembang gas atau uap. Jika ledakan itu terjadi dalam bejana, yang terjadi dari reaksi kimia maka setiap kerugian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti rugi sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Sebaliknya,ledakan yang terjadi akaibat rendahnya tekanan dalam bejana tidak dapat diberikan ganti rugi atau tidak dijamin. Demikian juga kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan didalam ruang pembakaran atau bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin.

Apabila harta benda terkena ledakan tersebut sudah di asuransikan dalam jenis asuransi lain yang khusus untuk itu maka kerugian ledakan tersebut bukan menjadi tanggung jawab penanggung asuransi kebakaran.

4. Kerugian karena kejatuhan Pesawat Terbang (aircralt)

Kerugian karena kejatuahn pesawat terbang adalah kerusakan yang timbul akibat benturan fisik antara pesawat terbang atau segala sesuatu dari pesawat terbang dengan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

Dengan demikian harta benda yang dipertanggungkan yang sedang disimpan didalam gudang ikut rusak akibat rusaknya gudang karena tertimpa pesawat terbang yang jatuh atau benda dari pesawat terbang tetap mendapatkan ganti rugi.

5. Kerugian Karena Asap (smoke)

Kerugian yang harta benda dan atau kepentingan yang timbul akibat asap yang berasal dari kebakaran harta benda yang dipertanggungkan. Bagian dari harta benda yang tidak terbakar tetapi rusak akibat asap kebakaran tersebut tetap mendapat ganti rugi ( termasuk sebagian kerugian yang dijamin melalui asuransi kebakaran).

Contoh : Benang yang disimpan didalm gudang dan di asuransikan terhadap kebakaran terbakar sebagian tetapi sebgian lagi tidak terbakar juga tidak dapat digunakan lagi akabat terkena asap dari kebakaran tersebut. maka kerugian yang menimpa benang yang tidak terbakar tetap mendapat ganti rugi sesuai dengan polis asuransi .

Penyebab-penyebab kebakaran diatas biasa disebut sebagai FLEXAS, yang merupakan singkatan dari Fire (api), Lightning (petir), Explosion (ledakan), Aircralt (pesawat terbang), dan Smoke (asap).

D. Resiko yang DikecualikanAda bebarapa resiko yang dikecualikan atau tidak ditanggung oleh asuransi kebakaran yaitu segala kerugian dan kerusakan termasuk kerugian atau kerusakan karena kebakaran pada harta benda dan kepentingan yang dipertanggungkan, yang :

1. Secara langsung disebabkan oleh :

a. Kebakaran atau ledakan dari api yang timbul sendiri (self combustion) atau hubungan arus pendek (short circuit) atau sifat dari barang itu sendiri (inherent vice).

b. Pencurian dan atau kehilangan pada saat dan setelah terjadinya peristiwa yang di asuransikan.

2. Secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau akibat dari :

a. Kesengajaan tertanggung, kesengajaan pelayan atau karyawan tertanggung atau perbuatan yang disengaja oleh orang lain atas perintah tertanggung.

b. Kebakaran hutan, semak, alang-alang, dan gambut.

c. Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan yang menyerupai suasana perang.

d. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi,fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa memandang apakah itu terjadi didalam ataupun diluar bangunan utama dimana disimpan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan.

e. Kerusuhan, pemogokan, tertabrak kendaraan, tanah longsor, banjir, genangan air, angin topan, badai, biaya pembersihan, kecuali bila ada penutupan perluasan jaminan khusus untuk resiko-resiko tersebut.

f. Segala macam bentuk gangguan usaha gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

E. Cara Mengasuransikan Asuransi Kebakaran Langkah-langkah yang dilakukan untuk mempertanggungkan sesuatu terhadap asuransi kebakaran adalah:

1. Menghubungi Pihak Asuransi/mengisi formulir yang disediakan

2. Petugas asuransi melalui survey atas obyek yang akan diasuransikan Pada survey tersebut akan dilihat antara lain tentang :

a) Penggunaan bangunan/tempat barang yang akan diasuransikan

b) Jenis barang yang akan diasuransikan.

c) Konstruksi bangunan.

d) Alat pengaman/pemadam kebakaran.

e) Harga pertanggungan masing-masing barang yang bersangkut

f) Keadaan sekeliling masing-masing bangunan tersebut.

3. Berdasarkan hasil survey tersebut perusahaan asuransi akan membuat keputusan tentang :

a) Setuju tidaknya atas pertanggungan tersebut.

b) Besarnya premi yang harus dibayar oleh Tertanggung.

4. Setelah itu barulah polis dan kwitansinya dibuat.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengisian polis adalah :1. Mengisi SPPA dengan baik dan sejujumya

2. Mengasuransikan barang/bangunan sebaiknya seharga pasaran (nilai sehat)

3. Untuk menentukan harga pasaran (nilai sehat) suatu bangunan hendaknya tidak dipengamhi oleh nilai jual beli misalnya karena daerah elit maka harganya lebih mahal, melainkan cukup dengan biaya membangun. Perlu dicatat pula, bahwa nilai tanah tidak perlu dimasukkan, karena wataupun terjadi kebakaran tidak akan musnah.

4. Perlu dipertimbangkan, selain dari jaminan yang terdapat dalam polis tandar yaitu resiko kebakaran, peledakan. sambaran petir dan kejatuhan pesawat terbang apakah perlu dimintakan perluasan dengan resiko :

a) Kerusuhan, Huru-hara, Terrorisme & Sabotase

b) Tanah Longsor,

c) Banjir, Genangan Air, Angin Topan dan Badai,

d) Biaya Pempersihan,

e) Gempa Bumi (dengan polis tersendiri).

F. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi KebakaranAdapun prosedur apabila terjadi kerugian, Tertanggung harus segera memberitahukan kepada pihak Penanggung tentang kejadian musibah yang dialami dan selanjutnya, memberi keterangan tertulis tentang hal ihwal yang diketahui mengenai kejadian kerugian. Adapun dokumen yang harus dilengkapi untuk pengajuan tuntutan klaim asuransi kebakaran adalah:

1. PemberitahuanAnda harus segera melaporkan kejadian kepada Penanggung (pihak asuransi). Laporan pendahuluan ini bisa disampaikan secara lisan atau surat, teleks, faksimili, dan lain-lain.

2. Laporan kerugian

Selanjutnya Anda harus mengisi laporan / keterangan tertulis yang memuat hal-ikhwal yang Anda ketahui mengenai kerugian / kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut, dan blanko tersebut disiapkan oleh Penanggung (Perusahaan Asuransi).

Tempat, tanggal, dan waktu terjadinya kebakaran / kerusakan

Sebab-sebab kebakaran / kerusakan

Besarnya kerugian menurut taksiran tertanggung yang dilengkapi dengan segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang, rusak dan terselamatkan

Informasi lainnya yang menurut tertanggung perlu disampaikan kepada pihak asuransi

3. Dokumen pendukung klaimTertanggung harus menyerahkan dokumen pendukung klaim kepada penanggung, misanya buku-buku catatan, foto-foto kerugian, laporan dari BMG, dan sebagainya

4. Penelitian PolisSetelah menerima pemberitahuan adanya kerugian, penanggung akan melakukan penelitian mengenai keabsahan (validitas) polis, yaitu:

Apakah penanggung memiliki kepentingan atas obyek yang mengalami kebakaran / kerusakan

Apakah kebakaran / kerusakan terjadi dalam masa waktu pertanggungan

Apakah premi telah dilunasi / dibayar

5. Penelitian KlaimApabila validitas polis telah terkonfirmasi, selanjutnya penanggung akan melakukan pemeriksaan / penelitian di lapangan untuk mengetahui:

Penyebab terjadinya kebakaran / kerusakan

Tempat terjadinya kebakaran / kerusakan

Jumlah kerugian yang dialami (taksiran)

Jumlah harga sisa dari bangunan / barang / mesin yang tidak terbakar / rusak (taksiran)

Jika Anda kebetulan berada di tempat pada saat terjadinya peristiwa, maka Anda wajib:

Menyelamatkan dan menjaga harta benda yang dipertanggungkan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, serta mengijinkan orang lain menyelamatkan dan menjaga harta benda dan atau kepentingan tersebut.

Memberikan bantuan sepenuhnya kepada pihak asuransi atau wakilnya atau pihak lain yang ditunjuknya untuk melakukan penelitian atas kerugian dan kerusakan yang terjadi.

Menjaga keselamatan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih bernilai.

6. Penunjukan Loss AdjusterDari hasil survei akan diketahui apakah klaim merupakan kasus sederhana atau rumit. Bila sederhana, maka klaim akan ditangani sendiri oleh perusahaan, tetapi jika rumit atau jumlahnya cukup besar atau penanganan klaim akan memakan waktu lama, maka claim assessment diserahkan kepada Loss Adjuster yang ditunjuk oleh penanggung dengan pemberitahuan kepada tertanggung.

Baik untuk kasus klaim yang ditangani sendiri maupun oleh Loss Adjuster, tertanggung harus tetap menyediakan dokumen-dokumen pendukung klaim. Tahap selanjutnya adalah penanggung mempelajari laporan dari Loss Adjuster.

7. PenyampaianDari proses penanganan klaim baik oleh penanggung sendiri maupun Loss Adjuster, akan diketahui validitas klaim. Dalam hal klaim dianggap valid, penanggung akan memberitahukan kepada tertanggung jumlah ganti rugi yang dibayar atau yang menjadi tanggung jawab penanggung. Tetapi bila klaim dinyatakan invalid, maka penanggung akan memberitahukan kepada tertanggung bahwa klaim ditolak disertai alasannya. Jika jumlah ganti rugi yang dibayarkan tidak disepakati oleh tertanggung, maka tertanggung berhak menunjuk Loss Accessor untuk menilai ulang kerugian tersebut.

8. PenyelesaianSetelah dicapai kesepakatan mengenai jumlah ganti rugi, pihak penanggung akan mempersiapkan pembayaran klaim. Penanggung akan melaksanakan pembayaran ganti rugi selambat-lambatnya sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan.

G. Tips Memilih Asuransi Kebakaran1. Ketahui jaminan yang diberikan

Konsumen adalah raja, sehingga Anda sangat berhak untuk bertanya tentang jaminan yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi kebakaran terbaik ini. Dengan mengetahuinya, maka Anda akan semakin jelas, dengan kewajiban yang akan diberikan kepada Anda. Asuransi kebakaran biasanya akan memberikan jaminan untuk kebakaran yang terjadi karena sesuatu hal misalnya, tersambar petir, ledakan, korsleting listrik, karena kerusuhan dan beberapa hal lainnya.

2. Bandingkan dengan perusahaan lainnya

Karena Anda bisa membandingkan perusahaan yang sedang ditawarkan pada Anda, namun karena tidak mungkin mendatangi perusahaan tersebut satu persatu dan menanyakan hal yang sama. Maka dari itu, Anda bisa mendapatkan informasi asuransi kebakaran terbaik tersebut melalui internet. Dengan melakukan perbandingan secara online, Anda juga bisa melihat kelebihan dan kelemahan perusahaan tersebut dari para pengikutnya.

3. Proses klaim

Pastikan perusahaan asuransi rumah yang Anda ikuti adalah perusahaan yang mudah dalam mengurus klaim. Anda bisa bertanya hal ini pada beberapa perusahaan masih dengan cara online. Selain itu, Anda juga bisa menanyakannya pada beberapa orang yang telah berpengalaman dalam mengurus klaim. Asuransi kebakaran terbaik tentu akan memberikan pelayanan yang sangat baik dan tidak mengecewakan para nasabahnya. Sehingga akan banyak orang yang percaya dan bekerja sama dengan perusahaan ini.

4. Nilai pertanggungan

Nilai pertanggungan merupakan sejumlah nominal yang akan Anda dapatkan jika Anda mengklaim perusahaan. Pastikan Anda tidak akan rugi, sehingga Anda harus menghitungnya secara cermat agar nilai klaim yang dikeluarkan sesuai dengan yang Anda harapkan. Namun demikian asuransi kebakaran terbaik pastinya akan memberikan rincian secara detil sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di belakang hari. Namun demikian Anda juga bisa bertanya pada beberapa pihak yang telah berpengalaman. 5. Meminta polis asuransi kebakaran asli

Memeriksa isi polis, apakah telah sesuai dengan proposal dan permintaan konsumen & mencatat nomor telepon kantor atau agen dari perusahan asuransi untuk keperluan klaim dan perpanjangan tahun berikutnya.

Kesimpulan

Asuransi Kebakaran adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atas kerugian dan/atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya Kebakaran yang dijamin dalam polis. Hal-hal mengenai asuransi kebakaran yang perlu diperhatikan adalah : polis asuransi kebakaran,objek asuransi kebakaran,evenemen dan ganti kerugiah asuransi kebakaran,asuransi rangkap dan perubahan risiko,janji-janj khusus.Daftar Pustaka Djojosoedarso, Soeisno.2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi. Jakarta : Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sigma. 2011. Jurus Pintar Asuransi-agar Anda Tenang, Aman, dan Nyaman. Yogyakarta: GMedia. http:// http://juprimarsal.blogspot.co.id/2014/05/artikel-asuransi-kebakaran.html http:// http://hukumasuransi.blogspot.co.id/2009/01/asuransi-kebakaran.html http://srirahmayanicaricazalacca.blogspot.co.id/2015/01/evenement.html http:// http://www.asuransi.dkt-news.com/2014/08/asuransi-kebakaran-harta-benda.html http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-asuransi-kebakaran.html#_ http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2008/07/makalah-asuransi-kebakaran.html https://fitriahilda.wordpress.com/pengertian-asuransi/ http://www.cari-asuransi.com/asuransi-kebakaran-rumah/ http://asuransiterbaru.blogspot.co.id/2015/09/tips-memilih-asuransi-kebakaran-terbaik.htmlxxvii