tugas makalah perbankan
TRANSCRIPT
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
1/16
TUGAS MAKALAH
PERBANKAN (ekonomi)
Disusun oleh :
Nama : EMY RAHMAWATI
Kelas : X (sepuluh)
MA. INFARUL GHOY SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
2/16
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan yang dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai
tujuan tersebut perlu dilakukan berbagai usaha untuk mencapainya. Hal tersebut
dapat dilakukan melalui pembangunan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan serta mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara
keseluruhan yang diharapkan dapat menwujudkan masyarakat yang adil dan
makmur baik materiil maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Salah satu hal yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan
ekonomi adalah stabilnya sektor perbankan. Sektor perbankan merupakan
jantung dalam sistem perekonomian sebuah negara dan sebagai alat dalam
pelaksanaan kebijakan moneter. Sejak terjadi krisis moneter tahun 1997 sektor
perbankan mulai mengalami gejolak krisis kepercayaan dari masyarakat
terhadap lembaga perbankan nasional. Pada tahun 1998 pemerintah menyatakan
bahwa dari 222 bank yang beroperasi di Indonesia, 65% dalam kondisi sakit
dan 54% sudah masuk badan penyehatan perbankan nasional. Puncaknya,
pemerintah mengambil keputusan untuk melikuidasi 16 bank, 7 bank diambil
alih dan 8 bank dibekukan operasinya ( Info Bank, Mei 1998 ).
Pada tahun 1999 kondisi perbankan nasional mulai menunjukkan
perkembangan ke arah perbaikan meskipun masih mengalami tahapan-tahapan
yang sulit dalam rangka konsolidasi dan menyeimbangkan posisi keuangan. Hal
ini tercermin dari perkembangan positif pada aspek pendanaan, permodalan,
profitabilitas, dan kualitas aktiva produktif.
Sampai dengan akhir 2005, di Indonesia telah tercatat sebanyak 26 bank
yang berstatus go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bank-bank tersebut
merupakan yang paling berpengaruh di dalam berbagai aktivitas pendanaan dan
perputaran uang yang terjadi di Indonesia. Besarnya pengaruh perbankan
tersebut bagi kehidupan perekonomian Indonesia, menempatkan bank-bank ini
pada posisi yang senantiasa berada dalam ajang persaingan.
Sebelum tahun 2002, daftar emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta
berjumlah 25 bank dan pada dua tahun berikutnya, jumlah emiten bertambah
satu bank menjadi 26 bank yanggo public di BEJ. Di awal tahun 2004, jumlah
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
3/16
emiten berkurang satu bank dan kembali lagi menjadi 25 bank yang terdaftar.
Tabel 1 menunjukkan daftar nama-nama bank di Indonesia yang hingga
sekarang masih aktif dan tercatat sebagai emiten pada Bursa Efek Jakarta
(BEJ).
Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur
atas dana, maka bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang
kelebihan dana dan juga pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana,
yang sering disebut dengan kreditur. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan
dengan berbagai permasalahan seputar fungsi dasar perbankan.
Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu
dalam memenuhi fungsi dasarnya masih menghadapi berbagai permasalahan
yang mendasar yang masih terjadi hingga saat ini. Banyak bank-bank yang
belum mampu secara maksimal di dalam mengelola sumber daya mereka,
sebagai contoh banyak bank yang kesulitan di dalam mengatur sirkulasi
keuangan mereka, di satu sisi bank-bank yang mengalami under-liquid akan
kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya secara maksimal dikarenakan
kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-bank yang
mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan
kesulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan berisiko terjadinya
kredit tidak tertagih.
Banyaknya permasalahan perbankan seperti yang telah dicontohkan
diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber
dan tujuan atas aliran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang
tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia
perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya manajemen perbankan
mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik
nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah
teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter,
serta tuntutan konsumen yang semakin variatif.
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank
merupakan salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan manajemen.
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
4/16
Untuk meningkatkan kualitas manajemen dalam melakukan analisis tersebut,
manajemen perlu mengenali variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi
profitabilitas bank. Variabel-variabel tersebut salah satunya dapat diketahui dari
rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keuangan dapat digunakan untuk
mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaimana bank tersebut
disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan akan
membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan
pengendalian keuangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan
kekuatan dan kelemahan bank saat ini.
Untuk dapat menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti
mengangkat judul Analisis Variabel yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank-
Bank Go Public di Indonesia sebagai judul atas penelitian yang akan
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel-variabel apakah yang dapat mempengaruhi profitabilitas bankyanggo public di Bursa Efek Jakarta ?
2. Dari variabel-variabel tersebut, variabel mana yang berpengaruhterbesar terhadap profitabilitas bank yang go public di Bursa Efek
Jakarta ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Perbankan Indonesia
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
5/16
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk menyalurkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa bank merupakan suatu
lembaga perantara bagi pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana. Bank menerima simpanan dana dari pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana (misalnya dalam bentuk tabungan atau deposito) dan
menyalurkannya kepada pihak yang memerlukan dana dalam bentuk pinjaman.
Pihak yang memiliki dana akan menerima tingkat pengembalian tertentu
dari bank sebagai imbalannya yang dikenal dengan bunga (interest). Di pihak
lain, yang menggunakan dana dari pihak bank harus membayar bunga kepada
bank, sehingga bank akan memperoleh keuntungan dari selisih hasil bunga
yang diterima (dari kredit yang diberikan) dengan bunga yang dibayarkan
kepada para deposan atau penabung.
Menurut Siamat (2001:84), dana bank adalah uang tunai yang dimiliki
bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat
diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank
itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan
pada bank yang sewaktu-waktu akan dapat diambil kembali, baik sekaligus
maupun berangsur-angsur.
2. Penilaian kinerja keuangan bank
Penilaian terhadap kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap laporan keuangannya sehingga akan diperoleh
rasio-rasio keuangan yang akan memperlihatkan posisi dan kondisi keuangan
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
6/16
suatu bank pada periode tertentu. Laporan keuangan prestasi historis dari suatu
perusahaan bersama dengan analisis bisnis dan ekonomis yang memberikan
dasar untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (Westo &
Copeland, 1990).
Menurut Caves (1992), kinerja perbankan dapat diukur dengan
menggunakan:
a. Rata-rata tingkat bunga pinjaman
b. Rata-rata tingkat bunga simpanan
c. Profitabilitas perbankan
Gilbert (1994), dalam surveynya terhadap beberapa penelitian
mengambil kesimpulan bahwa tingkat bunga pinjaman atau tingkat bunga
simpanan merupakan ukuran kinerja yang lemah dan menimbulkan masalah.
Apabila tingkat bunga pinjaman yang digunakan sebagai ukuran kinerja,
kemungkinan ukuran tersebut akan bias, karena rata-rata tingkat bunga
pinjaman akan tergantung pada portofolio pinjaman bank. Begitu juga dengan
rata-rata tingkat bunga simpanan tergantung pada distribusi jatuh temponya
bermacam-macam simpanan.
3. Efisiensi.
Efisiensi merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut. Efisiensi
merupakan suatu ukuran yang membandingkan nilai output dari suatu proses
dengan nilai inputnya. Proses dalam suatu sistem dikatakan efisien bilamana
nilai outputnya melebihi nilai inputnya, sehingga sumber daya dalam suatu
system akan terjaga kelangsungan operasionalnya (Menipaz, 1984).
4. Klasifikasi Bank.
Berdasarkan kepemilikan modalnya, bank-bank di Indonesia dibagi
empat yaitu :
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
7/16
a. Bank pemerintah, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah atau
Negara. contohnya: BRI, BNI 46, Bank Mandiri, dan lain-lain yang mana
sekarang telah dikelola secara swasta.
b. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak swasta.
Contohnya: BII, BCA, Lippo Bank, Bank Danamon, dan lain-lain. Bank swasta
nasional ini dibagi lagi menjadi dua yaitu:
1) Bank Devisa, yaitu bank yang dapat mengadakan transaksi seperti ekspor-
impor, jual beli valuta asing, dan lain-lain.
2) Bank Non-Devisa, yaitu bank yang tidak dapat mengadakan transaksi
internasional.
c. Bank Asing yaitu bank yang sahamnya dimiliki pihak asing. Untuk ini mereka
hanya membuka cabang di Indonesia dan kantor pusat berada diluar negeri.
Contoh: Citibank, Chase Manhatan, dan lain-lain.
d. Bank Campuran yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak swasta
nasional dan sebagian lagi dimiliki oleh pihak asing. Contoh: Fuji Internasional
Bank (Bank Internasional Indonesia dengan F uji Bank Jepang).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
8/16
Jenis penelitian berupa studi kasus, yaitu permasalahan yang ditentukan
dalam penelitian merupakan masalah yang terjadi pada sample penelitian itu
sendiri yaitu bank-bank yang go public di BEJ, dan pemecahannya juga
dilakukan oleh perusahaan obyek penelitian yang bersangkutan. Studi kasus ini
digunakan untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan
pemecahan masalah tersebut berdasarkan data-data yang ada sesuai dengan
yang diteliti pada bank-bank yanggo publictersebut.
B. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara
mengumpulkan, mencatat dan atau memfotocopy dari arsip maupun
dokumentasi perusahaan yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian
adalah dengan cara purposivesampling. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh bank yanggo publicdi Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001-2005 yang
berjumlah 25 bank.
C. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
yaitu dengan menggunakan model regresi linier berganda (multiple linier
regression method). Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi linier
berganda yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(bebas) yaitu pangsa pasar dana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi,
likuiditas, klasifikasi bank terhadap variabel dependen (terikat) yaitu ROA
adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ e
Teknik estimasi variabel dependen (terikat) yang melandasi analisis
regresi disebut ordinary least squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Inti
metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan
meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis
tersebut.
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
9/16
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan program komputer Statistic
SPSS 10.0 (Statistical Package for the Sosial Science Versi10.00). salah satu
syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah
terpenuhinya asumsik klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak
bias dan efisien (Best Liniar Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan
regresi berganda dengan metode pangkat kuadrat terkecil (Ordinary Least
Squares/OLS) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang
dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Uji Normalitas, Uji
Asumsi Klasik,Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi,Uji
Heterokedastisitas,Uji Hipotesis, Uji F, Uji t.
BAB IV
PEMBAHASAN
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
10/16
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum Perbankan Indonesia
Tahun 1997/1998 merupakan tahun yang terberat dalam tiga puluh
tahun pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali oleh krisis nilai
tukar yang terjadi sejak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian
Indonesian menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang berkepanjangan di
berbagai bidang. Proses penyebaran krisis berkembang cepat mengingat
tingginya keterbukaan perekonomian Indonesian dan kertergantungan pada
sektor luar negeri yang sangat besar. Krisis tersebut kemudian berkembang
semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di dalam
perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersaman dengan itu,
pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang kurang efisien serta sistem
perbankan yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah menjadi krisis
utang swasta dan krisis perbankan (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 1998).
Sebagai langkah awal dalam rangka penyehatan di bidang perbankan
penelitian akibat krisis ekonomi, pada tanggal 1 November 1997, setelah
dilakukan penelitian dan pemeriksaan yang cermat oleh Bank Indonesia,
pemerintah mencabut izin usaha bank yang dinyatakan insolven. Upaya tersebut
semula dimaksudkan untuk memulihkan kepercayaan kepada masyarakat, tetapi
yang terjadi adalah sebaliknya dimana kondisi tersebut telah ditanggapi negatif
oleh masyarakat berupa penarikan dana secara besar-besaran dan pemindahaan
dari bank mengalami kesulitan likuiditas sehingga banyak bank yang melanggar
ketentuan giro wajib minimum. Sejumlah bank bahkan mengalami saldo negatif
atas rekening gironya di Bank Indonesia.
Untuk menghindari dampak berantai terhadap bank-bank lain yang
pada gilirannya menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap system
perbankan secara keseluruhan. Maka Bank Indonesia menyediakan bantuan
likuiditas (BLBI) kepada bank-bank.
Program rekapitalisasi perbankan telah diselesaikan pada akhir tahun
2000 dengan total obligasi yang telah diterbitkan pemerintah untuk program
tersebut sebesar Rp 430,4 triliun. Meskipun program rekapitalisasi telah selesai,
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
11/16
restrukturisasi perbankan terus berjalan secara konsisten untuk menyehatkan
lembaga perbankan dan memperkuat ketahanan system perbankan itu sendiri.
Program restrukturisasi yang telah dilakukan secara intensif sejak awal tahun
1998 mulai menunjukkan kontribusi yang cukup signifikan. Salah satunya
terlihat pada peningkatan permodalan hampir diseluruh bank.
Untuk menciptakan perbankan yang sehat dalam menghadapi
berbagai eksposur resiko yang semakin kompleks, Bank Indonesia secara
khusus lebih menitik beratkan pada upaya pencapaian CAR minimum 8% pada
akhir tahun 2001. dalam rangka pemenuhan modal minimum, kebijakan yang
diambil adalah meminta bank-bank untuk menambah setoran modal,
menggabung bank melalui merger dan mencari strategi investor baru balok
domestic maupun asing. Namun demikian bagi bank-bank yang setelah
dilakukan upaya tersebut masih tidak mampu memenuhi ketentuan modal
minimum diberikan alternatif terakhir untuk mengikuti Exit Policy. Seiring
dengan upaya tersebut, dalam hal pemantapan ketahanan system perbankan
Bank Indonesia juga menyempurnakan pola pengawasan bank yang mengacu
pada 25 basel Care Principles for Effective banking Supervision, yang telah
berlaku secara internasional (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2001).
Melanjutkan kebijakan pada tahun-tahun sebelumnya, kebijakan Bank
Indonesia di bidang perbankan pada tahun 2002 tetap difokuskan pada upaya-
upaya untuk mempertahankan program penyehatan lembaga dan program
pemantapan ketahanan sistem perbankan. Berbagai kebijakan perbankan yang
didukung oleh perbaikan-perbaikan pada indicator makro, berhasil mendorong
perbaikan kinerja pada tahun 2002. Perbaikan tersebut tercermin dari
meningkatnya dana pihak ketiga, permodalan dan terus berlangsungnya
pemulihan fungsi intermediasi perbankan. Pemulihan fungsi intermediasi
perbankan tercermin dari peningkatan penyaluran kredit, peningkatan LDR,
perubahan komposisi aktiva produktif dan peningkatan pendapatan bunga kredit
(Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2002).
Kinerja perbankan tahun 2003 masih menunjukkan kecenderungan
positif seperti ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan,
LDR, permodalan dan profitabilitas serta stabilnya kualitas kredit. Selain itu,
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
12/16
pengumpulan dana pihak ketiga terus menunjukkan peningkatan. Hal ini sangat
terkait dengan adanya jaminan pemerintah atas simpanan masyarakat melalui
skim blanket guarantee. Perbaikan tersebut tidak terlepas dari membaiknya
beberapa indicator ekonomi makro seperti menurunnya suku bunga, inflasi, dan
menguatnya nilai tukar rupiah (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2003).
Seiring dengan membaiknya kondisi perbankan, maka tahap
selanjutnya dari program rekapitalisasi adalah diinvestasi kepemilikan
pemerintah. Selain ditujukan untuk mengurangi beban pemerintah dalam
bentuk kupon obligasi, program divestasi juga diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi efisiensi dan kinerja perbankan secara keseluruhan. Pada
tahap selanjutnya dalam mempertahankan kondisi perbankan yang terus
membaik serta menegakkan prinsp kehati-hatian dalam praktek bisnis
perbankan nasional, maka dirasakan perlu untuk menetapakan aturan main yang
harus dipatuhi bersama.
Berbagai kebijakan yang telah dan akan ditempuh dapat berhasil
apabila mendapat dukungan lingkungan perbankan yang lebih sehat dan
kemampuan pengawasan otoritas perbankan dalam menjaga efektifitas aturan
main yang telah disepakati. Kedua hal tersebut telah disadari sepenuhnya oleh
Bank Indonesia sebagai Otoritas perbankan dengan menjadikannya sebagai
agenda kebijakan selanjutnya. Saat ini, dalam skala yang lebih luas kebijakan
perbankan Indonesia disatukan dan disempurnakan dalam satu wadah
Arsitektur Perbankan Indonesia (API). API ini selanjutnya akan menjadi
panduan arah dan rekomendasi kebijakan bagi pengembangan industri
perbankan dalam jangka panjang.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan
data serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Statistik deskriptif berusaha
menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti berapa
rata-rata, seberapa besar data-data bervariasi dan sebagainya. Tabel 2
menyajikan hasil analisis statistik deskriptif atas variabel dependen (Y) dan
variabel independen (X) yang berskala nominal yaitu pangsa pasar dana pihak
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
13/16
ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR),
klasifikasi bank (OWNER).
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Variabel N Rata-rata Std. Deviasi Minimum Maksimum
MSDN (X1)
CAR (X2)
BOPO (X3)
LDR (X4)
OWNER (X5)
ROA-(Y)
100
100
100
100
100
100
5,2356
21.6284
88,2695
157,0646
0,1600
2,0547
7,3813
20,6689
8,9831
697,3009
0.3685
2,8347
0,05
-47,10
70,32
16,06
0,00
-9,73
30,13
148,09
113,33
6077,76
1,00
24,62
Sumber : Olah data SPSS
Temuan dari hasil statistik deskriptif menunjukkan rata-rata
ROA yang terjadi pada profitabilitas bank yanggo publicdi Bursa Efek Jakarta.
Rata-ratanya ROA sebesar 2,0547. Rata-rata ini tergolong lebih rendah
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Pramono dan Syafitri (2004), menghasilkan rata-rata ROA
sebesar 2,9025.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
14/16
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi
profitabilitas bank yang Go Pubic di Bursa Efek di Jakarta selama kurun waktu
tahun 2001-2005 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil Uji F
Menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari pangsa pasar
dana pihak ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi (BOPO),
likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER) sangat berpengaruh secara
simultan terhadap profitabilitas bank yanggo poblikdi Bursa Efek Jakarta.
2. Hasil Uji R2
Menunjukkan bahwa 44,7% perubahan yang terjadi pada variabel
dependen (ROA) dipengaruhi oleh variabel independenn yang terdiri dari
pangsa pasar dana pihak ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi
(BOPO), likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER) , sedangkan sisanya
sebesar 55,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian.
3. Hasil Uji t
Menunjukkan bahwa secara parsial kelima variabel independen ada tiga
variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Yaitu
pangsa pasar dana pihak (MSDN), likuiditas (LDR), klasifikasi bank
(OWNER).
B. Saran
Guna melengkapi penelitian ini, peneliti akan memberikan beberapa
saran atau rekomendasi, yaitu :
1. Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa CAR mempunyai
pengaruh dominan terhadap ROA, maka saran yang bisa dikemukakan adalah
jika bank ingin meningkatkan profitabilitas bank yang penting untuk
diperhatikan adalah rasio CAR. Komponen ini perlu diperhatikan karena
dengan melihat rasio ini dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
15/16
2. Manajemen bank perlu untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai CAR
sesuai dengan ketentuan bank sentral (minimal 10%) karena dengan modal
yang cukup maka bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman.
3. Pihak manajemen hendaknya bijaksana dalam menetapkan LDR yang pantas
bagi perusahaannya, minimal adalah memenuhi ketetapan pemerintah. Jika
ingin memperbesar posisi kredit dengan pertimbangan untuk meningkatkan
pendapatan dan interest income maka bank harus mampu meningkatkan
simpanan masyarakat baik dalam bentuk giro, deposito maupun tabungan.
4. Saran bagi peneliti berikutnya, apa yang dihasilkan dalam penelitian ini perlu
di tindak lanjuti mengingat masih terbatasnya jumlah sampel dan tahun
pengamatan, karena apabila jumlah sampel dan tahun pengamatan lebih banyak
maka data yang dihasilkan akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
-
7/13/2019 TUGAS MAKALAH PERBANKAN
16/16
Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang.
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian.Rineka Cipta. Jakarta.
Caves. 1982. Structure Conduct Ferformance. Fifth Edition Prentice Hall,
International Inc, New Jersey.
Gilberth R. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey, JournalOf
Economic and Statistic,XLIX. August.
Gujarati, Damodar. 1998. Ekonometrika Dasar.Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga
Jakarta.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT./ Raja Grafindo Persada Jakarta.
Lukman Dendawijaya. 2001. Manajemen Perbankan.Ghalia Indonesia, Jakarta.
Menipaz, Uhud. 1984. Essentials of Production and Operation.Englewood Clifts,
Prentice Hall, International Inc, New Jersey.
Mudrajad Kuncoro. 1994. Deregulasi Perbankan di Indonesia: Tinjauan dan
Implikasinya bagi PJP II. Prisma Februari.
Nurlita dewi Pramono dan Wildan Syaftri. 2004. Analisis Profitabilitas Bank di
Indonesia.
Ruddy Tri Santoso. 1996. Mengenal Dunia Perbankan.Andi Offset, Yogyakarta.
Santoso. 2001. SPSS Versi 10. Mengelola Data Statistik.Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan.FEUI, Jakarta.
Sri Susilo, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Salemba Empat, BPFE,
Yogyakarta.
Teguh Pujo Mulyono. 1999. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan.
Djambatan, Jakarta.