makalah manajemen perbankan ayang,lia,alam,izul

30
SEJARAH DAN JENIS-JENIS BANK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perbankan Dosen pengajar : Dr. Hj. Meutia,, SE., M.P. Disusun Oleh : Nama : Alamsyah Putra (444111) Ayang Dena Suryani (4441111051) Lia Malia (4441110550) Zulvikar Ismar (4441110527) kelas : IV A Reguler 1

Upload: ruli-destyaningsih

Post on 23-Nov-2015

192 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

SEJARAH DAN JENIS-JENIS BANK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen PerbankanDosen pengajar : Dr. Hj. Meutia,, SE., M.P.

Disusun Oleh :

Nama:Alamsyah Putra (444111)Ayang Dena Suryani (4441111051)Lia Malia (4441110550)Zulvikar Ismar (4441110527)

kelas: IV A Reguler

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA2012KATA PENGANTARPuji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan tentang Sejarah dan Jenis-Jenis Bank.Tulisan ini berisi tentang sejarah perbankan di Indonesia, sejarah bank pemerintah, perkembangan perbankan di Indonesia, dan jenis perbankan jika ditinjau dari berbagai segi untuk melengkapi materi perkuliahan Manajemen Perbankan.Akhirnya, pada kesempatan ini Penulis ingin rnenyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya tulisan ini. Memang tulisan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Serang, Maret 2013Penulis

DAFTAR ISICOVER................................................................................................................................................1KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I4PENDAHULUAN41.1. Latar Belakang41.2. Batasan Masalah4BAB II5PEMBAHASAN52.1 Sejarah Bank52.1.1 Sejarah Perbankan52.1.2 Sejarah Perbankan di Indonesia52.1.3 Sejarah Bank Pemerintah72.1.4 Perkembangan Perbankan di Indonesia92.2 Jenis Jenis Bank112.2.1 Dilihat dari Segi Fungsinya112.2.2 Dilihat dari Segi Kepemilikan142.2.3 Dilihat dari Segi Status172.2.5 Dilihat dari Segi Menentukan Harga18BAB III20PENUTUP203.1 Kesimpulan20DAFTAR PUSTAKA21

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMenabung merupakan aktifitas yang dilakukan oleh manusia sebagai upaya untuk menyimpan uangnya agar aman. Zaman dahulu manusia menabung di bawah bantal, di bawah kasur, ataupun diletakkan di salah satu sudut bagian rumah. Perkembangan peradaban manusia membawa jalan pikiran manusia untuk membuat aktivitas menabung berpindah tempat tidak lagi hanya di lingkungan rumah, namun telah berpindah ke sebuah lembaga yang di anggap berpotensi untuk menjaga uangnya agar aman. Lembaga tersebut biasa dikenal oleh masyarakat sekarang ini dengan sebutan BANK.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini bank merupakan salah satu lembaga vital di negara manapun tak terkecuali di Indonesia. Semua kegiatan perbankan sehari-hari dilakukan disana. Untuk mempermudah maka bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis yang diatur didalam undang-undang perbankan. Jenis-jenis perbankan berdasarkan UU Perbankan No.10 tahun 1998 berbeda dengan ketentuan sebelumnya, yaitu UU No. 14 tahun 1967. Namun perbedaan bank berdasarkan jenis-jenisnya tidak merubah fungsi utama suatu bank yaitu sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana.

1.2. Batasan MasalahDidalam tulisan ini akan dibahas mengenai :a. Bagaiman sejarah Bank?b. Seperti apa sejarah perbankan di Indonesia ?c. Bagaimana perkembangan bank di Indonesia?d. Ada berapa dan apa saja jenis-jenis dari Bank dari berbagai sisi?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bank2.1.1 Sejarah PerbankanSejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasajasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

2.1.2 Sejarah Perbankan di IndonesiaPerkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan yang semula hanya berkembang di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudah terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan perbankan di daratan Inggris baru di mulai pada abad ke-16. Namun karena negara-negara Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Spayol atau Portugis begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian menjadi daerah jajahannya, maka perkembangan perbankanpun ikut dibawa ke negara jajahannya.Perkembangan perbankan di Indonesia juga tidak terlepas dari era zaman penjajahan Hindia Belanda tempo dulu. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting dalam pemerintahan penjajahan Belanda. Bank yang sudah dikenal dan memegang peranan yang cukup penting di Hindia Belanda adalah:1.De Algemenevolks Crediet Bank2.De Escompto Bank NV3.De Javasche NV4.De Post Paar Bank5.Nederland Handles Maatscappij (NHM)6.Nationale Handles Bank (NHB)

Disamping bank-bank di atas terdapat pula bank-bank milik pribumi, China, Jepang dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:1.Bank Abuan Saudagar2.Batavia Bank3.Bank Nasional Indonesia4.NV Bank Boemi5.The Charteredbank of India6.The Yokohama Species7.The Matsui Bank8.The Bank of China

Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah pula mengubah peta perbankan di Indonesia. Jumlah perbankan di Indonesia bertambah, baik dari segi kuantitas maupaun kualitas pelayanan. Beberapa bank milik Belanda dinasionalisir oleh Pemerintahan Indonesia. Bank-bank yang ada pada awal kemerdekaan antara lain:1) Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.2) Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.3) Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di solo.4) Bank Indonesia Palembang tahun 1946.5) Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.6) Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.7) NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.8) Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.9) Kalimantan Corporation Trading di samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.10) Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari, kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga BPR Syariah (BPRS). Masingmasing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.(Sumber: http://okaardhi.wordpress.com/2010/02/16/sejarah-bank-indonesia/)2.1.3 Sejarah Bank PemerintahTidak dapat dipungkiri bahwa sejarah bangsa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahannya yaitu Belanda. Oleh karena itu sejarah perkembangan perbankanpun tidak terlepas dari pengaruh negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Meskipun pada awalnya perkembangan perbankan di Indonesia dipengaruhi oleh bank-bank Belanda, dalam perkembangan selanjutnya bank di Indonesia juga dipengaruhi oleh perbankan dari Amerika Serikat (USA).Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah yaitu:1) Bank SentralBank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968. Kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999. Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalisir pemerintah RI tahun 1951.2) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Ekspor Impor (Eksim)BRI berasal dari De Algemene volkcrediet Bank, kemudian dilebur setelah menjadi Bank Tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II. Bank yang bergerak dibidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi:a. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan UU No. 21 Tahun 1968.b. Yang membidangi eksim dengan UU No.22 Tahun 1968 menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia (Eksim). Kemudian pada tahun 1999 Bank Ekspor Impor bergabung menjadi Bank Mandiri.3) Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.4) Bank Dagang Negara (BDN)BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisir dengan PP Nomor 13 Tahun 1960, namun PP ini kemudian dicabut dan diganti dengan UU No. 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya bank pemerintah yang berada di luar Bank Negara Indonesia Unit. Selanjutnya Bank Dagang Negara bergabung menjadi Bank Mandiri tahun 1999.5) Bank Bumi Daya (BBD)BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handles Bank. Dalam perkembangannya selanjutnya berubah menjadi Nationale Handlesbank. Kemudian berubah menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Berdasarkan UU No. 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya. Tahun 1999 bank ini bergabung menjadi Bank Mandiri.6) Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)BAPINDO didirikan dengan UU No. 21 Tahun 1960 yang merupakan kelajutan dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951. Selanjutnya Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi Bank Mandiri tahun 1999.7) Bank Pembangunan Daerah (BPD)Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukum pendiriannya adalah UU No. 13 Tahun 1962.8) Bank Tabungan Negara (BTN)BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos Tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia unit V. Terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No. 20 Tahun 1968.9) Bank MandiriBank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) dan Bank Ekspor Impor (Bank Eksim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.(Sumber: Kasmir. 2002. Dasar Dasar Perbankan . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)2.1.4 Perkembangan Perbankan di Indonesia1) Periode 1988 1996Dikeluarkannya paket deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88), antara lain berupa relaksasi ketentuan permodalan untuk pendirian bank baru telah menyebabkan munculnya sejumlah bank umum berskala kecil dan menengah. Pada puncaknya, jumlah bank umum di Indonesia membengkak dari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank pada tahun 19941995, sementara jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meningkat drastis dari 8.041 pada tahun 1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996.2) Periode 1997 1998Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 1996 berbalik arah ketika memasuki periode 1997 1998 karena terbentur pada krisis keuangan dan perbankan. Bank Indonesia, Pemerintah, dan juga lembagalembaga internasional berupaya keras menanggulangi krisis tersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi perbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400 triliun terhadap 27 bank dan melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7 bank lainnya. Secara spesifik langkahlangkah yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan dan perbankan tersebut adalah:a. Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)b. Mengidentifikasi dan merekapitalisasi bankbank yang masih memiliki potensi untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bankbank yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakannyac. Menutup bankbank yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan margerd. Mendirikan lembaga khusus untuk menangani masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)e. Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui penetapan UndangUndang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan.

3) Periode 1999 2002Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 1998 memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan pembenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah terulangnya krisis. Langkah penting yang dilakukan sehubungan dengan itu adalah:a. Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standar internasional bagi pengawasan bankb. Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real Time Gross Settlements (RTGS)c. Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi simpanan masyarakat di bankd. Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency (INDRA)e. Melaksanakan program privatisasi dan divestasi untuk bank-bank BUMN dan bankbank yang direkap Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.

4) Periode 2002 SekarangBerbagai perkembangan positif pada sektor perbankan sejak dilaksanakannya program stabilisasi antara lain tampak pada pemberian kredit yang mulai meningkat pada inovasi produk yang mulai berjalan, seperti pengembangan produk derivatif (antara lain credit linked notes), serta kerjasama produk dengan lembaga lain (reksadana dan bancassurance).2.2 Jenis Jenis BankDalam praktiknya perbankan Indonesia saaat ini terdapat beberapa jenis perbankan seperti yang diatur dalam undangundang perbankan. Jka melihat jenis perbankan sebelum keluar Udang-undang perbankan Nomor 10 Tahun 1988 dengan sebelumnya yaitu Undang Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun kegiatan utama atau pokok atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya.Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, serta kepemilikannya. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat di tawarkan serta jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan sahamnya. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu. Jenis perbankan juga dibagi kedalam bagaimana cara menentukan harga jual dan harga beli atau dengan kata lain carnaya mencari keuntungan. Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi antara lain:2.2.1 Dilihat dari Segi Fungsinya1. Bank SentralMenurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.a) Tujuan Bank IndonesiaMenurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.b ) Tugas Bank IndonesiaBerdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneterDalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang:a) menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi;b) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada: operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing penetapan tingkat diskonto penetapan cadangan wajib minimun pengaturan kredit atau pembiayaanCara-cara pengendalian moneter dapat dilaksanakan juga berdasarkan prinsip syariah. Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank Indonesia.2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaranDalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang:a) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,b) mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia.3) mengatur dan mengawasi bankDalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.2. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada, seperti bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit, serta menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana. Begitu pula dengan wilayah operasainya dapat dilakuakn deseluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negri (cabnag). Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara lain:1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan2. Memberikan kredit3. Menerbitkan surat pengakuan utang4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri5. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga6. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan7. Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

3. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:1. Menerima simpanan berupa giro,2. Mengikuti kliring,3. Melakukan kegiatan valuta asing,4. Melakukan kegiatan perasuransian.Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini. 1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat.3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.(Sumber: http://tugasgasgas.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-bank.html)2.2.2 Dilihat dari Segi KepemilikanDitinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siaa saja yang memilik bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari dan penguasaan saham yang dimiliki bnak yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah sebagai berikut :

1) Bank Milik PemerintahMerupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank-bnak milik pemerintah Indonesia dewasa ini antara lain:a. Bank Negara Indonesia 46 (BNI)b. Bank Rakyat Indonesia (BRI)c. Bank Tabungan Negara (BTN)d. Bank Mandiri

Kemudian Bank Pemerintahan Negara (BPD) terdapat didaerah tingkat I dan tingkat II masing msaing provinsi. Modal BPD sepenuhnya dimiliki oleh Pemda masing-masing tingkatan. Contoh BPD yang ada dewasa ini adalah:a. BPD DKI Jakartab. BPD Jawa Baratc. BPD Jawa Tengahd. BPD DI. Yogyakartae. BPD Riauf. BPD Jawa Timurg. BPD Sulawesi Selatanh. BPD Nusa Tenggara Barati. BPD Papuaj. dan BPD lainnya

2) Bank Milik Swasta NasionalBank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya:a. Bank Muamalat, b. Bank Danamon, c. Bank Central Asia, d. Bank Lippo, e. Bank Niaga, f. dan lain-lain.3) Bank Milik KoperasiMerupakan bank yang kepemilikan saham sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank jenis ini adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN).4) Bank Milik AsingAdalah bank-bank umum swasta yang merupakan perwakilan (kantor cabang) bank-bank induknya di negara asalnya. Kepemilikannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing (luar negri). Pada awalnya, bank-bank swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja. Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor cabang pembantu di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang (Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Contoh bank swasta asing antara lain:a. ABN AMRO Bankb. American Express Bankc. Bank Of Americad. Bank of Tokyoe. Bangkok Bankf. City Bankg. European Asian Bankh. dan lain-lain

5) Bank Milik CampuranBank campuran (joint venture bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.Modal disetor minimum untuk mendirikan bank campuran menurut Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1992 ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 100 milyar, dengan ketentuan penyertaan pihak bank yang berkedudukan di luar negeri sebesar-besarnya 85% dari modal disetor. Contoh : Bank Finconesia, Bank Merincop, Mitsubishi Buana Bank, dan lain-lain. (Sumber: http://imanfebriansyah.blogspot.com/2012/06/jenis-bank-berdasarkan-kepemilikannya.html)2.2.3 Dilihat dari Segi StatusDilihat dari segi status kemampuannya melayani masyarakat, bank umum dapat dibedakan kedalam 2 jenis. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan dan status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyrakat baik dalam segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Untuk memperoleh status tertentu diperlukan penilaian-penilaian dengan riteria tertentu pula.Jenis Bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut :1) Bank DevisaPengertian devisa secara umum adalah alat pembayaran luar negeri. Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transakasi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, tranveller cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit, Transaksi perdagangan ekspor, Pariwisata dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia. Contoh bank devisa : Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Bank Mandiri Bank Agroniaga Bank Antardaerah (Surabaya) Bank Artha Graha Internasional

2) Bank Non DevisaMerupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transakasi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transakasi seperti halnya bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas Negara. Contoh bank non devisa: Bank Nationalnobu, dahulu dikenal sebagai Bank Alfindo Bank Pundi Indonesia, dahulu dikenal sebagai Bank Eksekutif Internasional Bank Purba Danarta (Semarang) Bank Royal Indonesia Bank Sinar Harapan Bali

2.2.5 Dilihat dari Segi Menentukan HargaJenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu :1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (barat)Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh colonial Belanda.Dalam memncari keuntungan dan menetukan harga kepada para nassabahnya, bank yang bersadarkan prinsip konvensional menggunakan 2 metode yaitu :a. Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produksi simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based.b. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional (barat) meggunakan atau menetapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (islam)Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Namun diluar negri terutama di negara negara Timur Tengah seperti Mesir atau di Pakistan Bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang sejak lama.Bagi bank yang berdasarkan prinsip ssyariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturanperjanjian berdasarkan hokum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpa atu menyalurkan dana atau pembiayan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.Dalam menentukan harga atau mencari keuntugan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebgai berikut :a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)e. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa oleh pihak lain (ijarab wa iqtina)Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga sesuai dengan prinsip islam. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumya adalah Alquan dan Al hadist. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.

(http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-bank-konvensional-dan.html)

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan yang semula hanya berkembang di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Namun karena negara-negara Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Spayol atau Portugis begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian menjadi daerah jajahannya, maka perkembangan perbankanpun ikut dibawa ke negara jajahannya. Begitupun dengan perkembangan perbankan di Indonesia juga tidak terlepas dari era zaman penjajahan Hindia Belanda tempo dulu. Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah pula mengubah peta perbankan di Indonesia. Jumlah perbankan di Indonesia bertambah, baik dari segi kuantitas maupaun kualitas pelayanan.Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebutAdapun jenis jenis bank bisa dilihat dari berbagai segi, yaitu di antaranya :a.Dari segi fungsinyab.Dari segi kepemilikannyac.Dari segi statusd.Segi dalam menentukan hargaDAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2003. Manajemen Perbankan. UMM Press : MalangHasibuan, Malayu S.P. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.Kasmir. 2002. Dasar Dasar Perbankan . Jakarta : PT Raja Grafindo PersadaKasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Simorangkir, O.P. 2000. Pengantar Kelembagaan Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta: Ghalia Indonesia.Suyatno Thomas, dkk. 2003. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Anonim. 2006. Historical Price Bank Rakyat Indonesia.Dari:http://finance.yahoo. com/q/hp?s=BBRI.JK&a=00&b=31&c=2006&d=11&e=31&f =2010&g=m (Diakses pada 1 maret 2013)Anonim. 2011. Analiss Sejarah Perbankan Indonesia. dari http://baldgugungondrong. blogspot.com/2011/12/analisis-sejarah-perbankan-indonesia.html (Diakses pada 26 Februari 2013)Anonim. 2012. Sejarah Bank Indonesia. dari www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum /Sejarah+Bank+Indonesia/Sejarah+Pra-BI (Diakses pada 27-02-2013)Bank Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Indonesia.DARI:http://www.bi.go.id/NR /rdonlyres / BE948A1E-CE80-4E26-8B51693396469E28/22574/BISPIJanuari2012.pdf (Diakses pada 26 feb 2013)Fbriansyah. 2012. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya. Dari: http://imanfebriansyah.blogspot.com/2012/06/jenis-bank-berdasarkan-kepemilikannya.html (Diakses pada 24-02-2013)Helmi, Ardi nur. 2012. Sejarah Fungsi dan Jenis-jenis Bank. Dari: http://ardi-nur-helmi.blogspot.com/2012/03/sejarah-fungsi-dan-jenis-jenis-bank.html (Diakses pada 24-02-2013.21