tugas lingkungan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat, hal
tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis baru yang bermunculan.
Pemain lama dalam dunia bisnis boleh sedikit tenang karena pengalaman
yang mereka miliki namun mereka tidak boleh lengah dan terus
mengembangkan dan memperbaiki bisnis yang dijalankan agar dapat tetap
bertahan di pasar. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan pasar adalah dengan membuat analisis tentang kondisi
lingkungan bisnis yang cepat berubah dan menuntut daya saing yang tinggi
yang diimbangi dengan kemampuan untuk bersaing.
Lingkungan bisnis sendiri adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan yang dapat
menimbulkan suatu peluang atau ancaman. Sedangkan analisis lingkungan
bisnis adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi
untuk memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau
ancaman.
Analisis lingkungan bisnis sangat penting dilakukan oleh pelaku bisnis
karena (Brooks & Weatherson, 2000) : Pertama, kaidah lingkungan bisnis
secara fundamental berpengaruh terhadap aktivitas bisnis, misalnya
terhadap pasar, teknologi, dan tenaga kerja. Kedua, aktivitas operasional -
seperti peluncuran produk barum rekrutmen staf dan kajian teknologi
manufaktur – membutuhkan identifikasi faktor-faktro lingkungan dan
perubahan dalam rangka untuk memastikan kesuksesan bisnis. Ketiga, laba
dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam kaitannya
dengan kondisi lingkungan kerja. Keempat, rencana strategik harus turut
mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan dalam lingkungan
bisnis.
Dalam makalah ini saya akan membahas sebuah bisnis yang sudah cukup
lama menggeluti industri susu UHT di tanah air yakni PT Ultrajaya dan
menganalisis lingkungan bisnisnya. Berikut akan diuraikan analisis
lingkungan bisnis PT Ultrajaya.
1.2 Perumusan Masalah
Kondisi serta keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi
pemasaran produk susu UHT dapat diidentifikasi melalui masalah yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja faktor Lingkungan internal pada PT. Ultrajaya Tbk ?
2. Apa saja yang menjadi keukuatan dan kelemahan dari faktor lingkungan
internal PT. Ultrajaya Tbk ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mengidentifikasi faktor lingkungan intenal yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dari faktor lingkungan internal
yang dihadapi oleh perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Teoritis
2.1.1 Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan Internal mengarah pada faktor-faktor yang berada
dalamperusahaan dan mempengaruhi operasional perusahaan ( Boone dan
Kurtz, 1992). Sedangkan landasan yang penting bagi pemahaman analisis
internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada
dilingkungan (Pierce dan Robinson, 1997). Menurut David (2003), yang
termasuk faktor-faktor internal perusahaan yaitu :
1) Pemasaran
Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan,
mengantisipasi, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan akan produk dan jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2004),
salah satu konsep utama dalam pemasaran modern merupakan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran juga merupakan serangkaian alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan
dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya. Semua tindakan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
empat kelompok variable yang dikenal sebagai ”empat P” yaitu : product,
price, place, dan promotion.
2) Produk (Product)
Menurut Kotler dan Amstrong (2004), produk merupakan semua
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang yang
berwujud, tetapi dapat berupa jasa yang merupakan bentuk produk yang
terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dsarnya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan. Perencanaan
produk harus memikirkan produk dan jasa dalam tiga tingkatan yaitu:
1. Produk inti yang merupakan tingkatan yang paling dasar dimana
produk inti ini terdiri dari berbagai manfaat pemecahan masalah yang
konsumen cari ketika membeli produk atau jasa tertentu.
2. Produk aktual merupakan tingkatan produk yang dibangun di berbagai
posisi yang dekat dengan produk inti serta mempunyai minimal lima
sifat yaitu : tingkatan kualitas, fitur, desain, merek, dan kemasan.
Atributatribut ini dikombinasikan secara cermat sehingga mampu
memberikan manfaat intinya produk tersebut.
3. Produk tambahan merupakan layanan dan manfaat tambahan bagi
konsumen yang diberikan disekitar produk inti dan aktual.
3) Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,
atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan
manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Secara
historis, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan
pembeli. Harga juga merupakan elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan penerimaan dan juga merupakan elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel (Kotler dan Amstrong, 2004). Menurut
Kotler dan Amstrong (2004), pendekatan umum dalam penetapan harga
ada tiga macam, yaitu :
1. Penetapan harga berdasarkan biaya yang terdiri dari :
a. Pendekatan harga berdasarkan biaya-plus (cost-plus pricing)
merupakan metode penetapan harga yang paling sederhana
dengan menambahkan bagian laba (markup) standar ke biaya
produk.
b. Penetapan harga titik impas yang merupakan pendekatan
penetapan harga yang menetapkan harga pada titik impas atas
biaya pembuatan dan pemasaran sebuah produk, atau menetapkan
harga untuk menghasilkan laba sasaran.
2. Penetapan harga berdasarkan nilai yaitu dengan menetapkan harga
berdasarkan pada persepsi pembeli tentang nilai, bukannya pada
biaya yang ditanggung penjual.
3. Penetapan harga berdasarkan persaingan yaitu dengan menetapkan
harga berdasarkan harga-harga yang ditetapkan oleh para pesaing
untuk produk yang sama.
4) Promosi (Promotion)
Menurut Peter dan Donnelly (1992), bauran promosi mengarah
pada kombinasi dan tipe dari usaha promosi perusahaan seterusnya
selama periode waktu tetentu. Bauran promosi terdiri atas lima yaitu
(Kotler, 2002) :
1. Periklanan : semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas
ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu
2. Promosi penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa
3. Hubungan masyarakat dan publisitas : berbagai program untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau masing-masing
produknya.
4. Penjualan pribadi : interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan.
5. Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail,
dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Menurut Evans (1984), yang termasuk kedalam keputusan promosi
yaitu : seleksi dari sebuah gabungan dari alat-alat (periklanan, publikasi,
penjualan perseorangan, dan promosi penjualan), apakah membagi
promosi-promosinya dan biaya mereka dengan yang lainnya, bagaimana
mengukur keefektifan, gambaran untuk membujuk, tingkatan dari
pelayanan konsumen, pemilihan media seperti koran, televisi, radio, dan
majalah, format dari sebuah pesan.
5) Tempat (Place)
Menurut Peter dan Donnelly (1992), saluran distribusi adalah
kombinasi institusi yang mana seorang penjual menjual produk kepada
konsumen akhir atau pemakai. serangkaian oraganisasi yang saling
tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa
siap untuk digunakan atau dikonsumsi merupakan saluran pemasaran
(Kotler, 2004). Manajemen dapat memilih dan mengatur saluran
pemasaran dimana produk akan menjangkau pasar yang tepat pada
waktu yang tepat dan mengembangkan suatu sistem distribusi untuk
menangani secara fisik dan mengangkut produk melalui saluran
pemasaran (Stanton dan Bruce, 1991). Oleh karena waktu dan uang
dibutuhkan untuk menentukan saluran yang efisien dan karena saluran
distribusi sering susah diganti setelah ditentukan maka keputusan
distribusi sangat kritis untuk mensukseskan perusahaan (Peter dan
Donnelly, 1992).
Menurut Peter dan Donnelly (1992), pemenuhan distribusi
dibutuhkan karena karakteristik dari produk dan lingkungan yang
dibutuhkan untuk menjual produk, serta kebutuhan dan ekspektasi dari
pembeli potensial, produk akan bervariasi dalam intensitas dari
kebutuhan pemenuhan distribusinya. Ada tiga pertimbangan distribusi
yang berkaitan dengan hal ini yaitu :
1. Distribusi intensif : disini perusahaan mencoba mendapatkan
pengenalan melalui sebanyak mungkin pengecer dan tengkulak.
2. Distribusi selektif : disini perusahaan membatasi penggunaan para
perantara yang dipercaya menjadi terbaik yang tersedia.
3. Distribusi eksklusif : disini perusahaan serius membatasi distribusi, dan
para perantara diberikan hak eksklusif di dalam wilayah tertentu.
2.2 Kajian Teoritis
2.2.1 Pemasaran
Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran
meliputi analisis “4P” yaitu : Price (harga), Place (tempat/distribusi), Product
(produk), Promotion (promosi). Sebelum menentukan suatu alternatif
strategi pemasaran yang lebih baik, maka perlu dikaji terlebih dahulu bauran
pemasaran yang selama ini telah diterapkan oleh PT. Ultrajaya Tbk.
1) Produk (Product)
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh
perusahaan. Susu cair UHT (Ultra High Temperature) PT. Ultrajaya Tbk
merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk
susu cair UHT ini menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam industri
susu UHT dan mendapatkan penghargaan Superbands Asia’s Top 1000.
Hal ini dikarenakan perhatian terhadap kualitas produk oleh perusahaan
mulai dari bahan baku hingga produk jadi serta sistem pengawasan mutu
yang dijalankan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan oleh
perusahaan tidak hanya pada produknya saja tetapi juga pada proses
produksi dan penyimpanannya agar terjaganya kualitas dari produk susu
UHT. Hasil produk yang berkualitas tinggi ini didukung juga dengan
penggunaan mesin berteknologi tinggi seperti mesin UHT. Produk susu
UHT yang dihasilkan oleh PT. Ultrajaya yaitu :
1. Ultramilk
produk ini merupakan produk yang mendapatkan penghargaan
Asian Top 1000. Perusahaan memproduksi produk ini dengan tiga rasa
yang berbeda. Ukuran kemasan yang digunakan untuk mengemas produk
ini yaitu : 125 ml, 200 ml, 250 ml dan 1000 ml.
2. Ultra Low Fat
Produk ini merupakan produk yang mengandung kadar lemak yang
lebih rendah dan kadar kalsium yang lebih tinggi. Ukuran kemasan yang
digunakan untuk mengemas produk ini yaitu : 250 ml dan 1000 ml.
3. Ultra Mimi
Produk ini merupakan produk yang hanya diproduksi dengan ukuran
kecil. Ukuran kemasan yang digunakan untuk mengemas produk ini
adalah 125 ml.
4. Susu sehat
Produk ini merupakan produk susu UHT perusahaan dengan
kemasan bantalan. Produk ini dibagi menjadi tiga jenis susu plain dengan
ukuran kemasan 200 ml dan 500 ml dan susu sehat stroberi 200 ml dan
coklat 200 ml.
5. Ultramilk Full Cream
Produk ini merupakan produk susu UHT perusahaan dengan krim
yang lebih terasa. Ukuran kemasan yang digunakan untuk mengemas
produk ini yaitu : 200 ml, 250 ml dan 1000 ml.
2) Harga (Price)
Harga merupakan suatu standar nominal yang ditetapkan
perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya untuk dijual ke pasar.
Strategi harga merupakan elemen pokok bauran pemasaran yang
penting, karena berpengaruh langsung terhadap jumlah hasil penjualan
dan tingkat keuntungan yang dapat diterima perusahaan. Strategi bauran
harga meliputi strategi penetapan harga, tingkat harga, potongan harga
serta syarat-syarat pembayaran. PT. Ultrajaya Tbk dalam menentukan
harga retail produknya melakukan perhitungan penjumlahan harga pokok
dengan marjinnnya. Harga untuk setiap kemasan dengan ukuran berbeda
memiliki harga yang berbeda pula. Harga yang akan di jual oleh
perusahaan juga dibedakan menjadi dua kategori yaitu harga retail untuk
konsumen dan harga retail untuk distributor atau sub-distributor, dimana
harga untuk konsumen ditentukan dengan harga eceran tertinggi seperti
pada. Hal ini ditujukan agar tidak ada perbedaan harga yang terlalu jauh
untuk wilayah Jawa dan luar Jawa. Selain itu, penjualan produk susu cair
UHT untuk distributor diberikan diskon sebesar 9 persen sampai 10
persen dari harga retail oleh perusahaan.
Waktu pembayaran produk susu cair UHT yang dibeli oleh
distributor dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
a. Pembayaran pembelian susu UHT dengan tenggang waktu 30
hari Perusahaan memberikan kebijakan berupa kelonggaran
pembayaran atas pembelian produk susu UHT selama 30 hari
kepada distributor yang berada di Pulau Jawa.
b. Pembayaran pembelian susu UHT dengan tenggang waktu 42
hari Perusahaan memberikan kebijakan berupa kelonggaran
pembayaran atas pembelian produk susu UHT selama 42 hari
kepada distributor yang berada di luar Pulau Jawa.
Tabel Daftar Harga Produk Susu UHT
PT. Ultrajaya, Tbk
Sumber : Website PT. Ultrajaya, Tbk
3) Promosi (Promotion)
Perusahaan melakukan beberapa kegiatan dalam mempromosikan
produk susu UHTnya. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat dirangkum menjadi enam kegiatan promosi. Kegiatan
promosi-promosi yang dilakukan yaitu : (1) promosi pada media televisi,
(2) promosi pada media cetak, (3) promosi pada internet, (4) promosi
papan iklan, (5) promosi relasi publik/event, dan (6) promosi konsumen.
1. Promosi pada media televisi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan pada media
televisi yaitu berbentuk promosi iklan produk susu UHT dan sponsor
dari salah satu tayangan televisi.
2. Promosi pada media cetak
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan pada media
cetak ini dan di majalah-majalah dan koran baik koran lokal atau Koran
nasional.
3. Promosi pada internet
Perusahaan juga melakukan promosi pada media internet.
Kegiatan promosi yang dilakukan yaitu seperti membangun website
resmi perusahaan yang dapat di cari dengan menggunakan search
engine situs-situs pencari seperti Google.com. Selain itu perusahaan
juga mengeluarkan berapa blog-blog interaktif dengan konsumen.
4. Promosi papan iklan
Kegiatan promosi ini dilakukan perusahaan dengan menyewa
space iklan pada papan-papan iklan dibeberapa daerah maupun kota-
kota besar.
5. Promosi relasi publik/event
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk relasi publik yaitu seperti
kegiatan kunjungan masyarakat ke pabrik. Seluruh lapisan masyarakat
diperbolehkan untuk berkunjung ke pabrik dengan sebelumnya
membuat janji terlebih dahulu dengan pihak perusahaan Disini
perusahaan biasanya memberikan diskon harga yang besar untuk
produk susu UHT yang ditawarkan oleh perusahaan pada akhir
kunjungan masyarakat di pabrik. Selain itu, perusahaan juga
melakukan event seperti seminar dikampus-kampus.
6. Promosi Konsumen
Kegiatan promosi konsumen ini berbentuk pemberian hadiah-
hadiah kepada konsumen.
4) Distribusi (Place)
PT. Ultrajaya Tbk menjual hasil produksinya ke seluruh pelosok di
dalam negeri melalui melalui beberapa saluran pemasaran. Saluran
pemasaran yang dipilih perusahaan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Penjualan langsung (direct selling)
Penjualan langsung dilakukan perusahaan dengan menggunakan
armada penjualan milik perusahaan yang terdapat di kantor-kantor
pemasaran dan depo-depo yang terletak dibeberapa kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa
kota lainnya di Pulau Jawa. Penjualan produk dengan cara direct selling
dilakukan perusahaan sebanyak 60 persen. Penjualan langsung ini juga
dibagi dengan tiga cara, yaitu :
a. Modern Trade yaitu: penjualan ke supermarket, hypermarket dan
minimarket yang tersebar di seluruh wilayah di pulau Jawa yang
dilakukan melalui kantor pemasaran dan depo-depo perusahaan.
b. Institusi yaitu: penjualan produk susu UHT ke sekolah-sekolah.
c. Tradisonal yaitu : penjualan produk susu UHT perusahaan ke
grosirgrosir, toko-toko, kios-kios, dan pasar-pasar tradisional.
Gambar Saluran Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya, Tbk
2. Penjualan tidak langsung (indirect selling)
Sedangkan penjualan tidak langsung (indirect selling) sebanyak
40 persen dari penjualan dilakukan ke pelanggan yang berada di luar
pulau Jawa dan dilakukan melalui agen atau distributor yang ditunjuk
yang tersebar diseluruh ibukota propinsi wilayah Indonesia. Disamping
penjualan dalam negeri perseroan juga melakukan penjualan ekspor
kebeberapa Negara.
Gambar Saluran Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya, Tbk
Sumber: Saluran Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya, 2006
3.1 Identifikasi kekuatan dan kelemahan faktor lingkungan internalA. Kekuatan :
1. Pemasaran
Pemimpin pasar (Market leader) Sebagai pionir di bidang industri
pengolahan minuman yang diproses dengan teknologi UHT susu PT.
Ultrajaya Tbk merupakan pemimpin pasar dalam hal minuman aseptik.
Penguasaan pangsa pasar perusahaan dalam industri susu cair yaitu
sebesar 58 persen (Gambar 8). Penguasaan pangsa pasar ini menjadi
kekuatan bagi perusahaan untuk dapat memperluas lagi daerah
pemasarannya.
2. Kualitas produk yang tinggi
Produk susu UHT yang diproduksi PT. Ultrajaya Tbk telah mendapatkan
Superbands Asia’s Top 1000 dan juga mendapatkan ijin BPOM. Hal ini
menunjukkan produk perusahaan memiliki kualitas produk yang tinggi
dan telah diakui baik pengakuan dalam negeri dan luar negeri.
3. Kandungan gizi yang tinggi dan kepraktisan produk
Proses produksi yang hanya memakan waktu 4 detik sehingga kontak
panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu zat
gizi, relatif tidak berubah. Selain dari pada itu, cara mengkonsumsi
produk susu yang tidak memerlukan air menjadikan susu UHT lebih
praktis dibandingkan susu kental manis dan susu bubuk. Hal ini
merupakan keunggulan yang dimiliki produk susu UHT.
4. Distributor yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia
Produk perusahaan saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Produk
susu UHT ini didistribusikan dengan menggunakan jalur distribusi
sendiri dan distibusi agen. Kota-kota besar di Indonesia memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi serta konsumsi susu yang tinggi juga.
Kuatnya jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam hal memasarkan produknya.
B. Kelemahan :
1. Waktu kerusakan produk yang lebih cepat dibandingkan
dengan susu bubuk dan susu kental manis
Waktu penyimpanan produk susu yang relatif lebih pendek jika
dibandingkan dengan susu kental manis dan susu bubuk menjadikan
kelemahan produk susu UHT. Waktu kadaluarsa atau masa simpan
susu UHT sampai produk susu tersebut tidak layak di konsumsi adalah
6 sampai dengan 10 bulan. Hal ini berbeda dengan susu kental manis
dan susu bubuk yang dapat bertahan hingga 2 tahun. Selain dari pada
itu, jika hendak mengkonsumsi susu UHT harus segera dikonsumsi
atau disimpan dalam lemari es jika tidak maka rasa dapat berubah
rasa dan tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan bakteri dalam susu UHT jauh lebih cepat dibandingkan
susu kental manis atau susu bubuk.
2. Promosi iklan yang kurang kontinyu
Promosi merupakan hal yang penting dalam memperkenalkan produk
perusahaan men. Akan tetapi, mahalnya biaya promosi dalam bentuk
iklan menyebabkan perusahaan tidak dapat kontinyu dalam
melakukan promosinya.
BAB III
PENUTUP
Setelah melakukan analisis lingkungan bisnis pada PT Ultrajaya selaku
produsen susu olahan, penulis menarik kesimpulan bahwa PT Ultrajaya
berada pada kondisi yang strategis dilihat dari beberapa faktor. Dari produk
susu UHT PT. Ultrajaya sendiri telah mendapatkan penghargaan Superbrands
Asia Top 1000. Hal ini justru akan menjadi nilai keunggulan bagi PT. Ultrajaya
dari sisi kualitas produknya. Walaupun begitu waktu kerusakan produk lebih
cepat dibandingkan dengan susu bubuk dan susu kental manis. Selain itu
juga PT. Ultrajaya memiliki distributor yang terbesar di kota-kota besar di
Indonesia. Kemudian hal seperti promosi yang kurang kontinyu menjadi
kelemahan bagi perusahaan.