tugas kuliah 4

14
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sudah merasakan indahnya sebuah kemerdekaan sejak tanggal 17 Agustus 1945 dengan di kumandangkannya Proklamasi oleh seorang Proklamator kemerdekaan yang juga merupakan Presiden pertama Indonesia. Sampai dengan saat ini 71 tahun sudah Indonesia merdeka dan banyak perkembangan baik dari segi industri, perekonomian, edukasi dan diberbagai bidang lainnya untuk dapat memenuhi tuntutan dari masyarakat akan kehidupan sebagai suatu bangsa yang merdeka. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri- keadilan (preambule UUD 1945) Sebagai suatu bangsa yang merdeka, banyak hal yang harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Karena bukan berarti dengan merdeka suatu bangsa akan serta merta sejahtera namun disana tersimpan makna jika itu adalah suatu warna baru atau titik mula kita untuk melakukan kerja keras mengawali suatu pemerintahan untuk mensejahtrakan rakyat yang ada di suatu Negara tersebut dengan mulai melakukan serangkaian pembangunan. Pembangunan merupakan suatu kata yang tersusun dengan kata dasar bangun. Bangun tersebut dapat berupa suatu objek dan dapat sebagai suatu subyek. Bangun suatu objek diajarkan didalam ilmu eksakta yang mengajarkan kita untuk melakukan serangkaian

Upload: fahlevi-ahmad-yasin

Post on 12-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TEORI PEMBANGUNAN

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS KULIAH 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sudah merasakan indahnya sebuah kemerdekaan sejak tanggal 17 Agustus 1945

dengan di kumandangkannya Proklamasi oleh seorang Proklamator kemerdekaan yang juga merupakan

Presiden pertama Indonesia. Sampai dengan saat ini 71 tahun sudah Indonesia merdeka dan banyak

perkembangan baik dari segi industri, perekonomian, edukasi dan diberbagai bidang lainnya untuk dapat

memenuhi tuntutan dari masyarakat akan kehidupan sebagai suatu bangsa yang merdeka. Kemerdekaan

adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena

tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan (preambule UUD 1945)

Sebagai suatu bangsa yang merdeka, banyak hal yang harus dilakukan untuk mengisi

kemerdekaan tersebut. Karena bukan berarti dengan merdeka suatu bangsa akan serta merta sejahtera

namun disana tersimpan makna jika itu adalah suatu warna baru atau titik mula kita untuk melakukan kerja

keras mengawali suatu pemerintahan untuk mensejahtrakan rakyat yang ada di suatu Negara tersebut

dengan mulai melakukan serangkaian pembangunan.

Pembangunan merupakan suatu kata yang tersusun dengan kata dasar bangun. Bangun tersebut

dapat berupa suatu objek dan dapat sebagai suatu subyek. Bangun suatu objek diajarkan didalam ilmu

eksakta yang mengajarkan kita untuk melakukan serangkaian perhitungan terhadap bangun ruang berupa

kubus, balok, trapesium dan sebagainya. Sedangkan bangun sebagai suatu subyek lebih mengarah pada

suatu kegiatan yang merupakan perpindahan ataupun berupa perubahan dari satu kegiatan ke kegiatan

lain atau dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam

seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan

orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara

umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan

(Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Pembangunan sendiri di Indonesia sudah dilaksanakan mulai dari pemerintahan Presiden yang

pertama Bapak Ir Soekarno sampai dengan saat ini. Arah pencapaian tujuan pembangunan Indonesia

termaktub didalam Prambule UUD 1945 pada alenia ke 4 yang berbunyi “…untuk membentuk suatu

Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,

Page 2: TUGAS KULIAH 4

maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia…”.

Dalam tugas saya ini, saya akan mencoba untuk mengambarkan dan sedikit mendeskripsikan

perkembangan perekonomian di Indonesia dengan menggunakan teori Walt Whitman Rostow yang

membagi pembangunan menjadi 5 tahapan linier pada zaman orde baru. Walt Whitman Rostow

merupakan seorang pakar ekonomi berkebangsaan Amerika Serikat yang mulai terkenal dengan teori

pembangunan dan pertumbuhan pada tahun 1956 melalui jurnal The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto yang dimuat di Economic Jurnal.

B. RUANG LINGKUP PENULISAN

Dalam penulisan tugas ini terdapat beberapa penekanan terkait dengan teori pembangunan dan

pertumbuhan dari Walt Whitman Rostow yang dibahas dalam menggunakan konsep dari beberapa literatur

dan sumber. Dalam penulisan ini ada beberapa poin penting yang akan dibahas terkait dengan 5 tahapan

pembangunan liner (mono-economic approach) diantaranya the traditional society, the preconditions for takeoff, the take-off, the drive to maturity, the age of high mass-consumption.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

1. TUJUAN

Penulisan yang dilakukan oleh penulis selain terkait dengan pembahasan pembangunan di era

Orde Baru dengan menggunakan teori pembangunan dan pertumbuhan dari Walt Whitman Rostow yang

membahas terkait dengan 5 tahapan pembangunan liner (mono-economic approach) diantaranya the traditional society, the preconditions for takeoff, the take-off, the drive to maturity, the age of high mass-consumptio.

2. MANFAAT

Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan oleh penulis di atas, maka penulis mengharapkan

agar penulisan kali ini dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya untuk pengembangan

pemahaman tentang suatu proses pembangunan pada era Orde Baru di Indonesia yang ditinjau dengan

menggunakan teori pembangunan dan pertumbuhan dari Walt Whitman Rostow.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: TUGAS KULIAH 4

A. MASYARAKAT TRADISIONAL (THE TRADITIONAL SOCIETY)

Masyarakat tradisional cendrung masih berfikir primitif dan dengan kuat mempertahankan adat

istiatnya dalam menjalankan kehidupan. Sehingga terkadang banyak diantara mereka yang memiliki

pekrjaan yang berhubungan dengan alam seperti bertani dengan menggunakan teknologi yang masih

sangat tradisional. Sehingga perkembangan pola berfikir mereka cendrung rendah dan tidak produktif.

Alam menjadi suatu hal yang mutlak pada masyarakat tradisional, ini ditunjukkan dari kehidupan mereka

yang masih percaya akan hal-hal yang bersifat gaib yang berimplikasi kepada perkembangan pengetahuan

yang sama sekali masih rendah serta hasil produksi yang sangat rendah yang disebabkan karena mereka

masih berfikir apa yang mereka kejakan itu digunakan untuk kepentingan pribadi mereka dengan kata lain

tidak ada pengetahuan tentang bagaimana menjual ataupun menyimpan hasil dari pertanian yang mereka

lakukan.

Hidup berdampingan dengan alam membuat masyarakat tradisional menggantungkan hidupnya

sebagian besar dengan bertani. Sehingga disini menjadikan suatu pengkotakan sosial dimana pemiliki

tanah dan penggarapnya atau petani yang berkerja didalamnya akan saling berinteraksi. Sehingga

kegiatan pemerintahan pada masyarakat tradisional lebih cendrung pada kedaerahan dan dipegang oleh

penguasa yang memiliki lahan pertanian dalam jumlah besar (tuan tanah).

Menurut Rostow karakteristik masyarakat tradisional dari tiga karakteristik yaitu sosial, politik,serta

nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Rostow berpendapat dalam karakter sosial masyarakat tradisional

memiliki struktur sosial yang hirarkis, karakter politik yang secara regional dikuasai oleh pemilik lahan

pertanian, serta nilai-nilai yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari dengan menolak segala perubahan

dan berfokus pada tradisi lama sehingga tidak ada perubahan atau stagnansi.

Sebagai contoh, masyarakat suku asli Kalimantan Timur yaitu Suku Dayak Paser yang sampai

dengan saat ini terus mempercayaai kekuatan alam (animism-dinamisme). Hal ini di tunjukkan dengan

agama atau kepercayaan yang mereka anut yaitu Kaharingan atau percaya akan kekuatan alam. Sehingga

bertani adalah sesuatu pekerjaan yang diridhai oleh alam dan alam adalah tempat tinggal yang nyaman. Ini

yang menjadi suatu alasan mengapa Suku Dayak Paser hidupnya cendrung berpindah-pindah dari satu

hutan ke hutan yang lain. Selain itu dalam menjalankan kehidupannya mereka tunduk akan perintah dari

kepala suku dan tetap menjunjung tinggi nilai adat istiadat dengan tidak menerima moderenisasi.

B. PRASYARAT TINGGAL LANDAS (THE PRECONDITIONS FOR TAKE OFF)

Setelah masyarakat tradisional, Rostow melanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu prasyarat tinggal

landas. Syarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi dimana masyarakat

Page 4: TUGAS KULIAH 4

mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustainable growth)

dimana diharapkan pada tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara otomatis. Di

tahap ini diharapkan jumlah investasi akan industri akan meningkat yang dimuali dari revolusi industri

dalam berbagai bidang termasuk dibidang pertanian.

Dengan adanya revolusi industry diharapkan akan terjadi peningkatan mobilitas pekerja yang cepat di

perkotaan. Sehingga mendorong urbanisasi masyarakat dari perdesaan menuju ke perkotaan untuk

mencari pekerjaan. Ini berdampak pada berkembangannya pengetahuan yang sudah mulai dipelajari oleh

golongan masyarakat sehingga banyak di temukannnya teknologi modern di berbagai bidang. Semakin

inovatif lagi, bahkan dibidang perekonomian ada sekelompok orang masuyarakat yang menciptakan

tabungan dan meminjamkannya kepada wiraswasta (investasi). Menurut Rostow, kenaikan investasi yang

akan menciptakan pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata

tergantung pada kenaikkan tingkat investasi masyarakat, tetapi juga kepada perubahan radikal dalam sikap

masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, perubahan teknik produksi, pengambilan resiko dan sebagainya.

Rostow juga mengemukakan jika karakteristik politik prasyarat tinggal landas ditandai dengan

terpusatnya pemerintahan yang dilakukan secara nasional. Sehingga peran pemerintah lebih aktif dan

banyak dalam menentukan pembangunan di berbagai bidang. Selain itu juga, prasyarat tinggal landas juga

memiliki karakteristik akan nilai semangat akan kemajuan dan keterbukaan yang semakin meningkat

dengan ditandai adanya pertumbuhan ekonomi yang bukan hanya ada kota-kota besar saja tetapi juga

sudah menyentuh perdesaan dengan adanya industrialisasi di bidang pertanian.

Sebagai contohnya di Indonesia tahapan ini ditandai dengan adanya pembentukan Koperasi baik itu

simpan pinjam maupun usaha di berbagai desa ataupun kelompok tani yang secara bersama-sama untuk

mencapai suatu pertumbuhan ekonomi dengan asas kekeluargaan dan keterbukaan yang sudah mulai

berkembang mulai dari jaman penjajahan sampai dengan saat ini. Selain itu pertumbuhan ekonomi melalui

sektor perbankan yang juga berkembang yang dimulai dari jaman penjajahan sampai dengan saat ini yang

menawarkan banyak produk dan jenis layanan perbankan.

C. TINGGAL LANDAS (THE TAKE-OFF)

Pada tahap tinggal landas ini diharapkan adanya suatu pertumbuhan ekonomi yang selalu berubah

ubah yang ditandai dengan hilangnya hambatan-hambatan yang bida menjadi penghambat dapat

tumbuhnya dan berkembangnya perekonomian. Rostow berpendapat jika dalam tahap tinggal landas ada

tiga karakteristik yaitu karakteristik sosial yang ditandai dengan adanya dominasi oleh kelas wirausaha,

karakteristik politik yang ditandai dengan adanya fraksi-fraksi yang dominan yang mendorong

moderenisasi, serta karakteristik nilai dimana investasi modal meningkat.

Page 5: TUGAS KULIAH 4

Tahap ini bukan hanya industry yang berevolusi, tapi juga politik dengan ditandainya adanya

pembentukan fraksi-fraksi untuk mendorong moderenisasi. Sehingga mendorong perubahan-perubahan

secara teratur yang menciptakan inovasi-inovasi dan peningkatan investasi yang semakin tinggi serta

berdampak pada laju pertumbuhan pendapatan nasional hingga berimplikasi pada meningkatnya

pendapatan masyarakat dalam suatu negara.

Lebih jelasnya Rostow berpendapat, jika ada tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu, berlakunya

kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari

Produk Nasional Netto atau NNP, berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan

tingkat laju perkembangan yang tinggi, dan adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik,

sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi

yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

Sebagai contoh, industrisasi yang telah berkembang pesat di berbagai sektor menjadikan masyarakat

mulai berfikir untuk dapat mengembangkannya baik dalam hal investasi ataupun yang lainnya. Sehingga

muncul banyak ahli-ahli di berbagai bidang yang mencoba untuk mengembangkan atau menemukan suatu

penemuan yang baru yang berguna untuk kepentingan banyak orang dan memiliki pasar atau market yang

besar dari penemuan tersebut.

D. MENUJU KEKEDEWASAAN (THE DRIVE TO MATURITY)

Pada tahap tinggal landas ini, industri berkembang dengan pesat sehingga memposisikan dunia atau

suatu negara dalam perekonomian global. Rostow membagi tiga karakteristik dalam tahap ini yaitu

karakteristik sosial yang ditandai dengan peningkatan urbanisasi dan meningkatnya para professional ahli,

karakteristik politik yang ditandai dengan pemimpin negara yang sangat berpengaruh, dan karakteristik

nilai yang ditandai dengan adanya penekanan teknologi serta harapan kemajuan.

Di tahap ini kedewasaan dimulai ketika perkembangan industri terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik

produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi dan berbagai bidang dan sektor. Sehingga yang

diproduksikan bukan saja terbatas pada barang konsumsi yang bersifatnya lebih konsumtif saja, tetapi juga

pada barang modal bahkan sampai dengan jasa.

Sebagai contoh, industrisasi yang telah berkembang pesat di Indonesia yang mulai dilirik

perekonomian global diantaranya industry jaket kulit dan sepatu di Cibaduyut Jawa Barat, Batik di

Pekalongan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sehingga hal ini mengembangkan industri kreatif yang ada di

Page 6: TUGAS KULIAH 4

masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin pesat dengan adanya pasar atau market baru yang

besar lebih dari didalam negeri sendiri.

E. MASA KONSUMSI TINGGI (THE AGE OF HIGH MASS-CONSUMPTION)

Pada tahap ini Rostow berpendapat, akan ada sebagain besar masyarakat yang hidup dengan

kemakmuran, dimana yang menjadi focus utama masyarakat sudah pada masalah-masalah yang berkaitan

dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi. Sehingga akan

adanya kelas menegah baru yang akan hadir. Tahap ini mengindikasikan dimana masyarakat sudah

hamper secara keseluruhan menggunakan teknologi modern di berbagai macam sektor.

Rostow melihat tahap ini dalam tiga karakteristik yaitu karakteristik politik dimana akan muncul kelas

menengah baru dalam struktur masyarakat yang akan di tandai dengan berubahnya kawasan pinggiran

kota serta stabilisasi pertumbuhan penduduk. Kemudian karakteristik sosial dimana berfokus pada

kesejahtraan sosial yang lebih utama dengan menambahkan sumber-sumber tambahan untuk militer dan

keamanan dan yang terakhir karakteristik nilai yang ditandai dengan permintaan barang-barang konsumsi

yang meningkat.

Sebagai contoh, berkembangnya wiraswasta dalam berbagai bidang menyebabkan pertumbuhan dan

kenaikan permintaan dalam banyak hal. Sehingga ini dapat menimbulkan crowded antara permintaan dan

penawaran yang mengharuskan pemerintah untuk melakukan suatu kebijakan antisipatif untuk mencegah

terjadinya hal yang dapat menimbulkan konflik dan diharapkan adanya keseimbangan atau ekuilimbrium

antara permintaan dan penawaran.

Page 7: TUGAS KULIAH 4

BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan mengenai dengan lima tahapan pembangunan liner (mono-economic approach) diantaranya the traditional society, the preconditions for takeoff, the take-off, the drive to maturity, the age of high mass-consumption menurut WW Rostow, sebagai penutup penulisan ini penulis

akan memberikan beberapa kesimpulan menurut hemat penulis.

Di Indonesia teori Rostow digunakan pada masa Soeharto sebagai landasan pembangunan jangka

panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala dalam waktu lima tahun , yang terkenal dengan

pembangunan lima tahun atau PELITA dengan harapan pembangunan yang merata. Dengan demikian

teori Rostow diimplementasikan dalam lima tahap yaitu the traditional society, the preconditions for takeoff, the take-off, the drive to maturity, the age of high mass-consumption.

Lima Tahapan Rostow memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah

Negara tentang tahapan dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan

sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang menjadi

alasan banyak Negara berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan negara mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: TUGAS KULIAH 4

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Http://teori-pembangunan-ww-rostow.html.

http://mrjoxfadh.blogspot.co.id/2011/07/teori-5-tahapan-pembangunan-menurut-w-w.html

http://membangunperadabandenganilmu.blogspot.co.id/2010/04/5-tahap-pembangunan-ww-rostow.html

http://henrysiregar.blogspot.co.id/2014/06/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-ww_8.html

http://kadalsuharni.blog.com/2011/07/15/lima-tahap-pembangunan-menurut-rostow-1960/

http://naimashare.blogspot.co.id/2013/01/teori-lima-tahapan-pembangunan-ww-rostow.html

http://www.academia.edu/5503915/Pembangunan_dan_Keterbelakangan_Kritik_5_Tahap_Pembangunan_Rostow

https://protuslanx.wordpress.com/2010/10/23/teori-tahap-tahap-pertumbuhan-walt-whitman-rostow/

https://mdhiofadly.wordpress.com/2013/09/06/tahap-tahap-perkembangan-negara-menurut-w-w-rostow/