tugas kuliah profesi pendidikan
DESCRIPTION
Ini merupakan kumpulan tugas dari jurusan kependidikan, yaitu tujuan pendidikan nasional dari dua UU (tahun 89 dan 2003), juga membandingkan tujuan pendidikan dari 2 kurikulum yang berbeda (kurikulum tahun 1994 dan 2006) juga kriteria kepemimpinan yang baik dan pengertian manajemen menurut Henry Fayol dan Luther M. GullickTRANSCRIPT
TUGAS-TUGAS (2)DARI MATA KULIAH
PROFESI KEPENDIDIKANDOSEN : Hj. Tuti Warliah, Dra., M.Si.
oleh :
Mariano Nathanael, S.Si.
NIM : 41154035080175
ANGKATAN KE-27
PROGRAM PEMBENTUKAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PPKM)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2008
1
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi 2
2. Membandingkan Tujuan Pendidikan Nasional menurut 2 buah
Undang-Undang (No. 2/89 dan No. 20/03)
3
3. Membandingkan Tujuan-tujuan Pendidikan menurut
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 (KTSP)
5
4. Syarat-syarat seorang pemimpin dan pengertiannya 7
5. Fungsi-fungsi pengelolaan pendidikan menurut Luther M.
Gullick dan menurut Henry Fayol
9
2
MEMBANDINGKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
MENURUT 2 UNDANG-UNDANG (No. 2/89 dan No 20/03)
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU SISDIKNAS no. 2 Tahun 1989
BAB II Pasal 4
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003
BAB II Pasal 3
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
KOMENTAR DARI MARIANO N. (Mahasiswa AKTA IV UNLA ANGKATAN ke-27)
Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan aspek-aspek yang diharapkan dari warganegara Indonesia
yang wajib mengikuti sistem pendidikan nasional ini :
UU SISDIKNAS no. 2 Tahun 1989 UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
berbudi pekerti luhur berakhlak mulia
kesehatan jasmani dan rohani sehat
3
memiliki pengetahuan dan keterampilan berilmu
kepribadian yang mantap cakap
kreatif
mandiri mandiri
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
Dari tabel perbandingan di atas, kita bisa melihat bahwa tujuan Pendidikan nasional tidak banyak
berubah, tetapi ada dua kelebihan dari tujuan Pendidikan Nasional yang ada di UU SISDIKNAS No. 20
Tahun 2003 dibandingkan yang ada di UU SISDIKNAS No. 2 Tahun 1989, yaitu : kreatif dan demokratis.
Kreatif artinya penuntutan agar bangsa Indonesia dapat berpikir berbeda dengan bebas tanpa diikat oleh
aturan-aturan tetapi dengan tetap dapat mempertanggungjawabkannya dengan benar. Kreatif dapat
menghasilkan sesuatu yang berbeda yang belum pernah ada, hal-hal ini akan mendorong bangsa
Indonesia untuk menjadi pelopor dari sesuatu di dunia ini, mendorong bangsa Indonesi menjadi penemu
sesuatu yang baru akhirnya dapat mengharumkan nama bangsa. Daya kreativitas ini kurang tampak pada
UU SISDIKNAS No. 2 Tahun 1989.
Demokratis artinya mau menghargai orang lain, dapat menerima perbedaan meskipun bertolak
belakang. Hal ini mengarahkan bangsa Indonesia untuk tidak memaksakan sesuatu ide atau keinginan
kepada orang lain, tetapi terlebih kepada mengarahkan dan membimbing tanpa merebut kebebasan
orang tersebut. Pengembangan sikap demokratis akan memunculkan aspek-aspek positif dari diri setiap
orang, seperti rasa percaya diri, rasa menghormati satu sama lain, kebebasan untuk berekspresi dan hal-
hal ini akan membawa bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang dihormati oleh negara lain.
Demikianlah dua aspek yang diperjelas dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 tentu dengan tujuan
yang mulia demi kejayaan Bangsa Indonesia tercinta ini.
4
PERBANDINGAN TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT
KURIKULUM 1994 DAN KURIKULUM 2006 (KTSP)
Jika dibandingkan mengenai tujuan dari kurikulum, maka sebenarnya kurikulum 1994 dan kurikulum
2006 adalah sama saja, hanya berbeda penyebutannya. Demikian tabel perbandingannya :
KURIKULUM 1994 KURIKULUM 2006 (KTSP)
Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Institusional Kompetensi Lulusan
Tujuan Kurikuler Standar Kompetensi
Tujuan Instruksional Umum Kompetensi Dasar
Tujuan Instruksional Khusus Indikator
Di bawah ini akan diberikan contoh tujuan-tujuan tersebut untuk mata pelajaran Fisika SMA yang diambil
dari pokok bahasan yang sama, yaitu pokok bahasan fluida statis untuk materi Hukum Archimedes;
KURIKULUM 1994 KURIKULUM 2006 (KTSP)
Tujuan Pendidikan Nasional :
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Nasional :
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
5
Tujuan Institusional Kompetensi Lulusan :
Menganalisis gejala alam dan keteraturannya
dalam cakupan mekanika benda titik, benda
tegar, fluida, kekekalan energi, elastisitas,
impuls, dan momentum.
Tujuan Kurikuler :
Siswa memahami sifat-sifat zat, hukum-hukum,
dan penerapannya melalui percobaan, diskusi
dan penalaran
Standar Kompetensi :
Siswa dapat menerapkan konsep dan prinsip
mekanika klasik sistem kontinu dalam
menyelesaikan masalah
Tujuan Instruksional Umum : Kompetensi Dasar :
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida statik dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Instruksional Khusus :
- Menurunkan Hukum Archimedes secara
teoritis menggunakan pengertian tekanan
hidrostatik sehingga diperoleh besar gaya
ke atas
- Mendiskusikan syarat-syarat mengapung,
tenggelam dan melayang dengan
menerapkan asas Archimedes
- Mendiskusikan penerapan hukum
Arcimedes dalam teknologi misalnya : kapal
laut. Galangan kapal, balon udara dan
hidrometer
Indikator :
Siswa dapat menjelaskan dan
memformulasikan hukum-hukum dasar
fluida statik yang salah satunya adalah
Hukum Archimedes.
Siswa dapat menerapkan hukum-hukum
dasar fluida statik yang salah satunay adalah
Hukum Archimedes pada masalah fisika
sehari-hari.
6
SYARAT-SYARAT SEORANG PEMIMPIN BESERTA PENGERTIANNYA
1. Rendah hati dan sederhana
Seorang pemimpin harus rendah hati, artinya harus mau turun ke bawah. Seorang pemimpin yang tinggi
hati hanya akan memerintah bawahannya saja tanpa mau membantu ataupun mengarahkan
bawahannya. Rendah hati akan membuat seorang pemimpin mau mendengarkan bawahannya dan
memperhatikan bawahannya, menjadi dekat dengan bawahannya, mau bergaul dan menjadi sahabat dari
bawahannya, maka seorang bawahan yang memiliki pemimpin yang rendah hati akan memberi respek
dan penghormatan yang muncul dari dasar hatinya yang paling dalam tanpa ada mentalitas ”yes men”
atau “ABS”. Semua akan dikerjakan bawahan dengan senang hati dan tulus.
Seorang pemimpin harus sederhana, artinya pemimpin tidak menonjolkan kemewahan di hadapan
bawahannya, meskipun gajinya jauh lebih besar dari bawahannya. Maka bawahanpun melihat
pemimpinnya tidak menghambur-hamburkan uangnya yang ada sehingga dapat memberi contoh yang
baik.
2. Suka menolong
Seorang pemimpin harus suka menolong, artinya mau untuk menolong bawahannya dengan tulus tanpa
ada maksud mencari untung maupun hormat. Mau melihat dan mendengar kesulitan bawahannya lalu
menolong mereka dengan tulus adalah kunci untuk mendapatkan respek dari bawahan.
3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
Seorang pemimpin harus sabar dan memiliki kestabilah emosi artinya tidak cepat gusar, tidak cepat
marah, tidak cepat kecewa, tidak cepat percaya pada suatu informasi, dan tidak tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan. Seorang pemimpin haruslah dapat proaktif, artinya dapat memikirkan tindakannya
secara matang lebih dulu baru bertindak. Hal ini membutuhkan manajemen emosi sehingga setiap
tindakan maupun ucapannya telah melalui pemikiran yang matang dan dapat dipertanggungjawabkannya
dengan baik.
7
4. Percaya pada diri sendiri
Seorang pemimpin harus percaya pada dirinya sendiri supaya tidak muncul sikap plin-plan, lambat dalam
mengambil keputusan dan berani mengambil resiko dengan pertimbangan yang matang. Pemimpin ini tau
apa yang harus dilakukannya, kapan melakukannya, kapan berhenti untuk melakukan dan kapan tidak
melakukan. Ada alasan-alasan yang jelas dibalik semua keputusannya. Maka organisasi yang dipimpinnya
akan berjalan dengan arah yang tegas dan bukannya tidak menentu.
5. Jujur, adil dan dapat dipercaya
Kejujuran adalah salah satu kualifikasi utama untuk dapat dipercayai. Hal ini menuntuk keberanian untuk
terbuka kepada bawahan dalam lingkup tertentu. Jangan sampai seorang pemimpin membohongi
bawahannya, jika sekali saja terungkap kebohongan pemimpin, maka akan sulit untuk meraih kembali
kepercayaan bawahan.
Keadilan juga akan membuat pemimpin akan dipercayai bawahannya. Bawahannya tidak akan ragu untuk
mempercayakan masalahnya kepada atasannya karena atasannya adil dan bijak dalam mengambil
keputusan. Tegas jika diperlukan dalam menegakkan peraturan tetapi lembut dalam menangani suatu
permasalahan.
6. Punya keahlian dalam jabatan
Tentu saja pemimpin harus memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh bawahannya. Jika saja
bawahannya lebih dari pemimpin dalam keahlian yang dituntun perusahaan itu, maka bisa jadi bawahan
akan menganggap remeh atasannya. Untuk itu seorang pemimpin dituntut untuk terus belajar dan
mengembangkan diri sehingga mempunyai nilai lebih di mata bawahannya.
8
FUNGSI-FUNGSI PENGELOLAAN PENDIDIKAN
MENURUT LUTHER M. GULLICK & HENRY FAYOL
PENDAHULUAN
A. ARTI MANAJEMEN
Dalam bahasa Inggris : to manage (kata kerja) yang berarti control dan management (kata
benda) yang berarti :
1. P e n g el o l aa n , P e n g endalia n , P e na ngan an.
2. Pe r l a k uan s e cara t r am p i l u n t u k menang a ni se s u a t u b e r u pa S k illful t r e a t m e n t
3. Gabungan dari dua pengertian diatas yaitu : y ang berhubun g an dengan pengel o l a an su a t u
p e rusaha an , rum a h t an g g a , a t a u su a t u be n t u k kerj a s a ma dalam m e n capai s u a t u t uj u a n
t e r t e n t u .
Dalam bahasa Indonesia : manajemen diartikan dengan berbagai macam :
1. Lembaga Administrasi Negara, manajemen diartikan dengan istilah kepemimpinan.
2. Angkatan Darat, manajemen diartikan dengan istilah pembinaan.
3. Universitas Indonesia, manajemen diartikan dengan istilah ketatalaksanaan.
4. Universitas Gajahmada dan Universitas Pajajaran, manajemen diartikan dengan istilah
pengurusan
Dalam Webster’s New Coolegiate Dictionary : manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali
“managgio” dari kata “managgiare” yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin
“manus” yang berarti tangan. Dalam kamus diatas kata “manage” diberi arti :
1) to direct and control (membimbing dan mengawasi).
2) to treat with care (memperlakukan dengan sekasama)
3) to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan / persoalan-
persoalan.
4) to achieve one’s purpuse (mencapai tujuan tertentu).
Pengertian-pengertian tersebut mendukung kesepakatan anggapan bahwa manajemen itu
dipandang sebagai Ilmu dan Seni.9
Manajemen sebagai Ilmu artinya manajemen memenuhi kreteria ilmu dan metode keilmuan yang
menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip dan teknik pengelolaan. Sebagai lmu pengetahuan
manajemen memiliki cirri-ciri ilmu pengetahuan yaitu :
Tersusun secara sistematis atau teratur.
Dapat dipelajari dan diajarkan
Menggunakan metode-metode ilmiah.
Mempunyai prinsip-prinsip tertentu.
Dapat dijadikan teori.
Obyektif dan Rasional
Manajemen sebagai Seni, kemampuan pengelolaan sesuatu itu merupakan seni menciptakan atau
biasa disebut kreatifitas (daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu), dan
merupakan keterampilan seseorang (kemahiran yang diperoleh dari pengalaman).
Dalam bukunya “Principles of Management” George R Terry membedakan seni dan
ilmu dalam manajemen sebagai berikut :
SENI ILMU
Kemajuan diperoleh dengan praktek.
Perasaan
Terkaan
Menggambarkan
Pendapat-pendapat
Kemajuan diperoleh dengan Ilmu.
Pembuktian
Ramalan
Menentukan
Ukuran-ukuran.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT BEBERAPA TOKOH
1. Jhon D. Millet
“ M anag em e n t is t h e process o f d i r e c t i ng and f a c i li t a t ing the work o f p e ople or g an i z e d in
form a l group t o achieve a desi r e d goal”.
(Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang
terorganisir secara formal sebagai kelom-pok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan).
10
2. Elmore Petersons and E. Grosvenor Plowman
“Manageme n t m a y be defined as a t e chniq u e b y me ans o f w h i c h t h e por p u s es a n d
obje c t ive o f pa r t icular hu man group are d e t e r - min e d , classi f e d and e ff e ct u a t e d”.
(Manajemen dapat diberi difinisi sebagai suatu teknik dengan teknik mana maksud dan tujuan
dari sekelompok manusia tertentu ditetapkan, diklasifikasikan dan dilaksanakan).
3. Ordway Tead
“ M anag em e n t is t h e p rocess and agen c y w hi ch d i r e c t a nd g u id e s the o per a t i o ns o f a n
organ i z a ti o n in t h e r e a l i zi ng o f e s t a bli sh e d ai ms”.
(Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-
kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
4. Ralph C. Davis
“ M anag em e n t is t h e f u n c t i on o f t h e e x e cu t iv e lea d er s hip an y -w he r e”
(Manajemen adalah fungsi dari pada setiap pimpinan eksekutif dimanapun).
5. Jhon F. Me
“Manageme n t is t h e a r t o f se c u ring maximum res u lt w h i t h minimum o f effo r t s so as t o se c u r e
maximum p r ospe ri ty and hap p i n ess for b o t h e m pl o yer a nd empl o y and give t h e pu blic t h e
be s t pos s i b le s e rvi c e”.
(Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha minimal demikian
pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan
maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
masyarakat).
6. S. Kimball and D.S Kimball Jr.
“ M anag em e n t e m br a c e s a l l d u t i e s and f unc ti o ns t h a t p e r t a i n to t h e i n i t i a t i on o f an
e n terp r i se , i ts fin a n c ing e s ta b l i s h m en t o f a ll m a j or p o l i c i es , t h e pr o vi si on o f al l n e c essa r y
e q u i p m e n t, t h e o u t l i n ing o f t h e g e n eral f o r m o f orga niz a ti o n s and s e l e c t i on o f t h e p r in c i p l e
o ffi c ers”.
(Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi pe- nyusunan sebuah
perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan
11
yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan pejabat-pejabat terasnya).
7. George R. Terry
“Manageme n t is di s t i nc t process consi s t i ng o f plan n i n g , organi z i n g , a c t ua t in g , co n t rollin g ,
u t il i z i ng in e ach b o th s ci e n c e and a r t and f o l l ow in or d e r to acc o m p l i sh pre d e t er m i n e d
obje c t ives”.
(Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan planning,
organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan baik
ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha
mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula).
8. Jhon M. Pfiffner
“Manageme n t is con c erned w i t h t h e di r e c t ion o f t h ese in d i vi d u a l s and fun c t i o n s t o achieve
e nds pre vi o u s ly d e t e rmin e d ” (Manajemen bertalian dengan pembimbingan orang-orang dan
fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya).
9. Dwight Waldo
“ M anag em e n t is t h e ac ti o n i n t e nd e d t o a c h ie v e r a t i on a l coopr a ti o n i n an adm in i s t r a t iv e
s y s t em ”. (Manajemen adalah tindakan yang ditujukan untuk memperoleh kerjasama yang rasional
dalam suatu system administrasi.
10. Harold Koontz and Cyril O’Donnell
“Manageme n t is g e t t i ng t h i ngs done t h rough o t her peop l e ”. Manajemen adalah pekerjaan
bersama-sama orang lain).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kesamaan-kesamaan yang terdapat dalam pelbagai macam
definisi diatas :
a) Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia dan
tidak terhadap sesuatu usaha satu orang tertentu.
b) Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya sesuatu tujuan tertentu yang akan
dicapai oleh kelompok yang bersangkutan.
12
Kegunaan pengertian yang cukup tentang manajemen bagi setiap orang yang berada dalam suatu
organisasi :
Bagian semua untuk mengetahui organisasi dimana mereka berkarya dengan baik
Bagi mereka yang menduduki jabatan manajer untuk mengetahui peranan, tanggung jawab dan
tugasnya dalam organisasi.
Bagi yang berkedudukan sebagai bawahan untuk memahami peranan atasannya, karena
setiap atasan juga sekaligus berperan sebagai bawahan.
Bahkan bagi orang diluar organisasi pun perlu mengenali manajemen suatu organisasi karena
mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi yang bersangkutan.
MANAJEMEN MENURUT LUTHER M. GULLICK
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara
sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan
dan membuat sitem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman di katakana baik apabila
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan.
Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber
daya (manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien.
Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
Luther Gullick di kenal dengan POSDCORB yang merupakan inisial dari fungsi-fugsi manajemen:
1. Planning ( Perencanaan )
2. Organizing ( Pengorganisasian )
3. Staffing ( Pengadaan Tenaga Kerja )
4. Directing ( Pengarahan, Pembimbingan )
5. Coordinating ( Pengkoordinasian )
6. Reporting (Pelaporan)
7. Budgeting ( Pembuatan Anggaran)
Mari kita melihat satu demi satu dari fungsi-fungsi manajemen tersebut yang dikemukakan oleh Gullick
13
1. PLANNING (PERENCANAAN)
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH. WHAT(apa)
yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE
(dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara fungsi manajemen yang ada, dimana dalam setiap
kegiatan yang bersifat manajerial yang mendukung usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan
haruslah dilakukan terlebih dahulu dari manajemen yang lain. Perencanaan adalah penentuan tujuan
yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan berbagai masalah.
b. Menentukan prioritas masalah
c. Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan
d. Mengkaji hambatan dan kendala
e. Menyusun rencana kerja operasioanal
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
2. Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
3. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
4 Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
5. Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi.
6.Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
Adapun proses perencanaan tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Analisa situasi
b. Penetapan masalah
c .Pemecahan masalah
d Pembahasan untuk menetapkan rencana
14
e. Pelaksanaan rencana
f. Pengawasan dan perbaikan
g. Penilaian akhir
2. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas.
Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa. Pengorganisasian adalah aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnya merupakan proses
mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas pokoknya.
3. STAFFING (PENGADAAN TENAGA KERJA)
Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihan sekelompok orang yang
mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam upaya
mengembangkan staff metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus,
simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu
ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: "presupervisory programs", "middle
management programs" dan "executive development programs".
Istilah Staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyrill O’Donnel sedang Assembling resources
dikemukakan oleh William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian
yang sama.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada organisasi
sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga
petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing
yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang
yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.
15
4. DIRECTING (PENGARAHAN ATAU BIMBINGAN)
Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusan dan menyatukan
mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum. Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan
supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran organisasi. Dalam
kaitannya dengan fungsi ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-
bidang motivasi dan komunikasi.
Bimbingan adalah bantuan pribadi yang diberikan untuk mengembangkan ketrampilan bawahan serta
meningkatkan cara kerja mereka ini merupakan kegiatan yang sama sekali praktis dan hanya
menyangkut sehari-hari.
Faktor utama adalah membantu karyawan menemukan pemecahan atas masalah pekerjaan yang ada saat
ini, dengan pekerjaan sehari-harinya. Jadi peran pembimbing bukanlah memberikan nasehat secara pasif
melainkan bertindak sebagai mitra dan katalisator atasan dan bawahan.
Kegiatan membimbing sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja / kualitas hasil yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan meningkatkan hasil.
5. KOORDINATING (PENGKOORDINASIAN)
Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk mempertalikan berbagai
bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi. Mengenai koordinasi ada beda pandang antara
beberapa sarjana. Di satu pihak ada yang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang
lain, menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua, keberhasilan koordinasi
sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau efektivitas dart fungsi-fungsi perercanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Koordinasi adalah Kewajiban yang penting untuk menghubungkan bermacam-macam kegiatan dari
pekerjaan. Koordinasi membantu untuk memaksimalkan hasil-hasil yang dicapai suatu kelompok dengan
jalan mengusahakan adanya suatu keseimbangan pada aktivitas-aktivitas komponen pelaksana program
dimana dianjurkan partisipasi kelompok pada taraf permulaan perencanaan dan ditekankan setiap
anggota menerima tujuan kelompok.
6. REPORTING (PELAPORAN)
Yang dimaksud dengan pelaporan adalah fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada
manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur
pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat
16
dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam
pembuatan keputusan oleh manajer.
7. BUDGETING (PEMBUATAN ANGGARAN)
Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan
fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama
sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan
adanya tiga tujuan anggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi anggaran
berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu: fungsi kontrol, fungsi manajemen,
fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.
MANAJEMEN MENURUT HENRY FAYOL
Henry Fayol (1841-1925) yang lahir di Prancis, adalah seorang insinyur pertambangan dari National of
Mines di St Etienne, dan tahun 1888 menjabat director Community Four Chambault Company. Suatu saat
perusahaan tersebut hampir saja gulung tikar akan tetapi lantas beliau bekerja keras sehingga luar biasa
sehingga perusahaan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu gabungan perusahaan batu bara dan
baja dengan kondisi finansial yang tinggi.
Henry Fayol akhirnya menjadi seorang industrialis di Perancis dan mengemukakan teori-teori dan
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks. Henry Fayol
mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu
metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan
para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode
manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang
bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan
dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan
dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil
produksi.
17
c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan
menggunakan modal.
d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang
kekayaan perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta
berbagai data statistik.
f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuan-tujuannya.
2) Pengorganisasian (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia
guna melaksanakan rencana.
3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan
tugas pekerjaan mereka
4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan
organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
1) Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi,
yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan
keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
2) Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin
hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.
3) Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis
organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
4) Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku,
sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
18
Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :
a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya,
semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk
dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi
dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan.
Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii,
seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang
menyimpang.
d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja
dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul
pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan
yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of
Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap
kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan
pengusaha.
h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan
tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan
adanya desentralisasi.
i. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas
sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
j. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang
tepat.
k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
l. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian
karyawan yang ke luar masuk organisasi.
19
m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam
menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu
dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang
efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik
terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai
untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori
ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan
prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan “Unity of Command”.
20