tugas komunitas 1

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kerangka paling baru yang di gunakan untuk mempelajari dan bekerja dengan keluarga adalah perkembangan keluarga. Pendekatan teoritis ini mencoba mengungkapkan perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu, termasuk perubahan-perubahan dalam interaksi dan hubungan di antara anggota keluarga dari waktu ke waktu. Pendekatan perkembangan keluarga di dasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah keompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah,atau siklus kehidupan, yang perlu di kaji jika dinamika kelompok di interprestasikan secara penuh dan akurat (Duvall, dan Miller,1985). Meskipun setiap keluarga mengalami setiap tahap perkembangan dengan cara-caranya yang unik, semua keluarga di anggap sebagai contoh dari seluruh pola normatif (Rodger, 1973) dan mengikuti urutan-urutan perembangan yang universal (Goode, 1959). Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu

Upload: harimuhammadakbar

Post on 16-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas komunitas 1

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu kerangka paling baru yang di gunakan untuk mempelajari dan bekerja dengan keluarga adalah perkembangan keluarga. Pendekatan teoritis ini mencoba mengungkapkan perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu, termasuk perubahan-perubahan dalam interaksi dan hubungan di antara anggota keluarga dari waktu ke waktu. Pendekatan perkembangan keluarga di dasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah keompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah,atau siklus kehidupan, yang perlu di kaji jika dinamika kelompok di interprestasikan secara penuh dan akurat (Duvall, dan Miller,1985). Meskipun setiap keluarga mengalami setiap tahap perkembangan dengan cara-caranya yang unik, semua keluarga di anggap sebagai contoh dari seluruh pola normatif (Rodger, 1973) dan mengikuti urutan-urutan perembangan yang universal (Goode, 1959).Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang diskrit. Tahap-tahap perkembangan di anggap sebagai masa-masa stabilitas relativ yang secara kuantitatif dan kualitatif berbeda dari tahap-tahap yang berdekatan (Mederer and Hill, 1983). Tentang konsep tahap-tahap siklus kehidupan tergantung pada asumsi bahwa dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga. Misalnya, perubahan dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, mengasuh anak dan disiplin terbukti perubahan dari satu tahap ke tahap lain (Mederer dan Bill, 1983). Keluarga mengambil satu jenis struktur ketika anak-anak masih memasuki masa remaja dan akhirnya bentuk struktur yang lain adalah ketika anak-anak mulai dewasa, menikah dan mulai mandiri.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana teori perkembangan keluarga ?2. Bagaimana siklus tahapan dalam perkembangan keluarga ?3. Bagaimana perkembangan berhubungan dengan tahap-tahap perkembangan keluarga ?4. Bagaimana kebutuhan dalam perkembangan keluarga ?5. Bagaiamana Masalah kesehatan dalam perkembangan keluarga ?1.3 Tujuan1. Agar mahasiswa mengetahui teori perkembangan keluarga !2. Agar mahasiswa mengetahui siklus tahapan dalam perkembangan keluarga !3. Agar mahasiswa mengetahui Tugas-tugas perkembangan berhubungan dengan tahap-tahap perkembangan keluarga !4. Agar mahasiswa mengetahui kebutuhan dalam perkemnbangan keluarga !5. Agar mahasiswa mengetahui masalah kesehatan dalam perkembangan keluarga !

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengertian Keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain nya dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Maglaya, 1976). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih yaang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek. (Reisner, 1980)Ada 4 asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga,seperti yang di uraikan oleh Aldous (1978) adalah :1. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-cara yang sama dan dapat di prediksi. 2. Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi dengan orang lain, mereka memulai tindakan-tindakan dan juga reaksi-reaksi terhadap tuntutan lingkungan. 3. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu yang di tetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat.4. Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dengan sebuah awal dan akhir yang kelihatan jelas. Teori perkembangan keluarga meningkatkan pemahaman kita tentang keluarga pada titik yang berbeda dalam berbagai siklus kehidupan mereka dan menghasilkan deskripsi yang khas tentang kehidupan keluarga dalam berbagai tahap perkembangannya. (Duval dan Miller, 1985). Malahan dengan mengkaji tahap perkembangan keluarga dan pelaksanaan tugas-tugas yang sesuai dengan tahap tersebut, para profesional perawatan kesehatan keluarga diberikan pedoman untuk menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga. Perawat keluarga lebih mampu memberikan dukungan yang diperlukan untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap yang lain dengan lancar.2.2Siklus Kehidupan KeluargaDalam siklus kehidupan setiap keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat di prediksi. seperti individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut, keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami tahap-tahap perkembangan yang berturut-turut.DELAPAN TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGATahapanPerkembangan kehidupan keluarga

1Keluarga pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan)

2Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan)

3Keluarga dengan anak usia prasekolah (anatk tertua bermur 2 hingga 6 tahun)

4Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua bermur 6 hingga 13 tahun)

5Keluarga dengan anak remaja ( anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun)

6Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)

7Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan,pensiunan)

8Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk kepada anggota keluarga yang berusia lanjut tau pensiun hingga pasangan yang sudah meninggal dunia)

Di adaptasi dari duvall (1977), duvall dan miller (1985)

Formulasi tahap-tahap kehidupan kehidupan keluarga yang paling banyak digunakan untuk keluarga inti dengan dua orang tua adalah 8 tahap siklus kehidupan keluarga dari Duvall (1997). Selain itu, Carter dan McGoldrick (1988) belakangan membuat model enam tahap yang sama bagi para ahli terapi keluarga. Membandingkan tahap-tahap perkembangan siklus kehidupan keluarga dari Duvall dengan McGodrick.

PERBANDINGAN TAHAP-TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA MENURUT DUVALL, MILLER DAN CARTER DAN McGOLDRICKCarter dan McGoldrick (perspektif terapi keluarga)Duvall dan Miller (perspektif sosiologis)

1. Keluarga antara: dewasa muda yang belum kawin2. Penyatuan keluarga melalui perkawinan: pasangan yang baru menikah3. Keluarga dengan anak kecil (masa bayi hingga usia anak sekolah)

4. Keluarga dengan anak remaja

5. Keluarga melepaskan anak dan pindah

6. Keluarga dalam kehidupan terakhirTidak ada tahapan yang di identifikasikan disini, meskipun Duvall menganggap dewasa muda sedang dalam proses dilepas. Karena terdapat waktu yang cukup antara masa remaja dan pernikahan, tambahan dari tahap antara ini ditunjukan.1. Keluarga pemula atau tahap pernikahan2. Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan)3. Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2,5 tahun hingga 5 tahun)4. Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun)5. Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun)6. Keluarga melepaskan anak dewasa muda (semua anak meningglakan rumah)7. Orang tua usia pertengahan (tidak ada jabatan lagi hingga pensiun)8. Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (mulai dari pensiun hingga pasangan yang meninggal)

Adapted from Carter and McGoldrick (1988), Duvall and Miler (1985)

Dalam paradigma dari duvall, ia menggunakan tingkat umur dan tingkat sekolah dari anak yang paling tua sebagai tonggak untuk interval siklus kehidupan, dengan pengecualian dua tahap terakhir kehidupan keluarga ketika anak-anak sudah tiak ada lagi dirumah. Apabila terdapat beberapa anak dalam keluarg, terjadi beberapa tumpang tindih tahap-tahap yang berbeda. Sebaliknya Carter dan McGoldrick (1988) merumuskan tahap siklus kehidupan keluarga yang berfokus pada hal-hal penting dimana anggota keluarga masuk atau keluar dari keluarga, jadi mengganggu keseimbangan keluarga. Penekanan disini diletakkan pada hubungan-hubungan yang berubah, yang menjadi syarat sehingga keluarga bisa bergerak dari satu tahap siklus kehidupan ke tahap berikutnya.2.3 Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaSetiap tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas-tugas perkembangan yang spesifik. Tugas-tugas perkembangan keluarga menyatakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga selama setiap tahap perkembangannya sehingga dapat memenuhi (1) kebutuhan biologis keluarga, (2) inperatif budaya keluarga, (3) aspirasi dan nilai-nilai keluarga (Duvall, 1977). Tugas-tugas perkembangan keluarga juga diciptakan oleh tekanan-tekanan komunitas terhadap keluarga dan anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan harapan-harapan kelompok acuan keluarga dan masyarakat yang lebih luas.Selain itu, tugas-tugas perkembangan keluarga juga meliputi tugas-tugas spesifik pada setiap tahap yang melekat dalam pelaksanaan lima fungsi dasar keluarga yang terdiri dari (1) fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian), (2) fungsi sosialisasi dan penempatan sosial, (3) fungsi perawatan kesehatan-penyediaan dan pengalokasian kebutuhan-kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan, (4) fungsi reproduksi, dan (5) fungsi ekonomi.2.3.1 Tahap-tahap Siklus Kehidupan Keluarga Dengan Dua Orang TuaTahap-tahap siklus kehidupan keluarga ini telah diuraika oleh Duvall dan Miller (1985) dan Carter dan McGoldrick (1988). Tahap-tahap tersebut terdiri dari 9 tahap siklus kehidupan keluarga. tahap antara dari Carter dan McGoldrick ditambahkan pada model siklus kehidupan delapan tahap duvall dan Miller untuk memberikan gambaran yang komperhensif tentang perubahan kehidupan keluarga.2.3.2 Tahap Transisi: Keluarga Antara (Dewasa Muda Yang Belum Kawin)Tahap ini menunjukan ke masa dima individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri secara finansial, dan secara fisik telah meninggalkan keluarganya namun belum berkeluarga. Tahap keluarga antara tidak dianggap tahap siklus kehidupan keluarga oleh Duvall dan sosiolog lainnya. Namun, karena ini umumnya dialami seseorang (remaja tidak keluar secara langsung dari keluarga asalnya dan membentuk keluarga, seperti yang sering ditemukan pada masa lalu), dan karena masa ini merupakan masa transisi yang sangat penting, tahap ini dimasukan dalam naskah ini. Tahap ini benar-benar diabaikan oleh para profesional perawatan kesehatan keluarga dan para ahli terapi keluarga (Aylmer, 1988).Tahap keluarga antara dianggap oleh Aymer (1988) dan ahli-ahli terapi lainnya sebagai dasar bagi semua tahap berikutnya, bagaimana dewasa muda melewati tahap ini sangat mempengaruhi siapa yang dinikahinya dan juga kapan dan bagaimana pernikahan berlangsung. Untuk melewati tahap ini dengan sukses, dewasa muda harus pisah dari keluarga asalnya tanpa memutuskan atau secara reaktif berhubungan dengan pergantian yang emosional. Tugas-tugas perkembangan Pada tahap keluarga antara ini bersifat individual, bukan berorientasi pada keluarga. Carter dam McGoldrick (1980) menjelaskan bahwa tugas perkembangan yang utama dari dewasa muda yang belum kawin adalah menerima keluarga asalnya. Tiga tugas perkembangan yang dicantumkan oleh Carter dan McGoldrick (1988):1. Pembedahan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya.2. Menjalin hubungan dengan teman sebaya yang akrab.3. Pembentukan diri yang berhubungan dengan kemandirian pekerjaan dan finansial.

TAHAP TRANSISI: KELUARGA ANTARA DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas- Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap transisi: Keluarga antara1. Pisah dari keluarga asal2. Menjalin hubungan intim dengan teman sebaya3. Membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

Sudah waktunya dewasa muda membentuk tujuan hidup pribadi dan perasaan bangga akan diri sendiri sebelum hidup bersama orang lain dalam sebuah ikatan perkawinan. Umumnya hal ini merupakan tahap transisi yang sulit, karena memisahkan diri dari keluarga asal baik secara fisik, finansial maupun emosional umumnya lambat di banyak keluarga saat ini.Tahap ini secara khusus dialami secara berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin seseorang. Carl Gilingan dalam karyanya In a Different Voice (1982), menguraikan orientasi pria dan wanita yang berbeda melalui sosialisasi mereka. Pria umumnya diajarkan untuk mengejar identitas ekspresi diri, sedangkan wanita pengorbanan diri. Karena pria dan wanita dewasa muda mengalami masa belum kawin, mereka mempunyai isu identitas yang berbedakan untuk diselesaikan. Keseimbangan antara otonomi dan cinta dibutuhkan dalam membina hubungan dan bekerja, tapi pria umumnya berjuang dengan isu-isu cinta dan hubungan, sementara wanita berjuang dengan isu-isu otonomi. Masalah-Masalah Kesehatan.Selama masa transisi ini, ada masalah-masalah yang pribadi maupun masalah keluarga. Penggunaan keluarga berencana dan pengendalian kelahiran meupakan masalah dan kebutuhan utama. Penyakit-penyakit yang ditularkan secara seksual (STD) lebih sering ditemukan dalam kelompok ini (penyakit kelamin, AIDS, dll). Kecelakaan dan bunuh diri merupakan penyebab utama mortalitas. Masalah-masalah kesehatan mental juga umum terjadi, dan seperti dijelaskan diatas, terutama menghadapi isu pisah dengan cara fungsional dari keluarga asal sehingga hubungan heterokseksual yang intim dan sehat dapat dijalin.2.3.3 Tahap 1 : Keluarga pemulaPerkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru- keluarga yang menikah atau proreaksi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang kehubangan baru yang intim. Tugas-tugas perkembangan keluarga Dalam tahap ini tugas perkembangan keluarga ialah agar menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana merupakan tiga tugas perkembangan yang penting dalam masa ini.Membangun hubungan baru yang saling memuaskan. Ketika dua orang di ikat dalam ikatan perkawinan, perhatian awal mereka adalah menyiapkan suatu kehidupan bersama yang baru. Sumber-sumber dari dua orang di gabungkan, peran-peran mereka berubah, dan fungsi-fungsi baru pun di terima. Pasangan harus saling menyesuaikan diri terhadap banyak hal kecil yang bersifat rutinitas. Misalnya mereka harus mengembangkan rutinitas untuk makan, tidur, bangun pagi, membersihkan rumah, menggunakan kamar mandi bergantian, mencari rekreasi, dan pergi ke tempat yang menyenangkan bagi mereka berdua.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA,DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN YANG BERSAMAANTahapan Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga Pemula1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis3. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua)

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan tergantung pada saling menyesuaikan diri yang baru saja di bicarakan, dan tergantung pada komplementaritas atau kecocokan bersama dari kebutuhan dan minat pasangan. Pencapaian hubungan yang memuaskan tergantung pada pengembangan cara-cara memuaskan untuk menangani perbedaan-perbedaan tersebut (Satir, 1983) dan konflik-konflik. Cara yang sehat untuk memecahkan masalah adalah hubungan kemampuan pasangan untuk bersikap empati ; saling mendukung, dan mampu berkomunikasi secara terbuka dan sopan (Raush et al, 1969) dan melakukan pendekatan terhadap konflik atas rasa saling hormat menghormati (Jackson dan Lederer, 1969).Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis. Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah pasangan, kerena mereka pindah dari rumah orang tua mereka ke rumah mereka yang baru. Pasangan tersebut menghadapi tugas-tugas memisahkan diri dari keuarga asal mereka dan mengupayakan berbagai hubungan dengan orang tua mereka, sanak saudara, dan ipar-ipar mereka karena loyalitas utama mereka harus di ubah untuk kepentingan hubungan perkawinan mereka. Bagi pasangan tersebut hal ini menuntut pembentukan hubungan baru dengan orang tua masing-masing, yaitu hubungan yang tidak hanya memungkinkan dukungan dan kenikmatan satu sama lain, tapi juga otonomi yang melindungi pasangan baru tersebut dari campur tangan pihak luar yang mungkin dapat merusak bahterra perkawinan yang bahagia. Keluarga berencanaApakah ingin memiliki anak atau tidak dan penentuan waktu untuk hamil meruakan suatu keputusan keluarga yang sangat penting. Karena keluarga berencana merupakan tanggung jawab utama dari perawat yang bekerja dengan keluarga, maka bidang ini perlu di bahas lebih mendalam. Keluarga berencana yang kurang di informasikan dan kurang efektif mempengaruhi kesehatan keluarga dalam banyak acara : morbiditas dan mortalitas ibu sampai anak,menelantarkan anak, sehat sampai sakit orang tua, masalah-masalah perkembangan anak,termasuk inteligensia dan kemampuan belajar dan perselisihan dalam perkawinan. Pembentukan keluarga dengan sengaja dan terinformasi meliputi membuat keputusan tentang penentuan tempat dan waktu perkawinan,kehamilan pertama,jarak kelahiran, dan jumlah keluarga. Meskipun orang mempunyai hak utuk membuat keputusan sendiri tentang kapan dan / apakah ingin mempunyai anak,terepas dari pertimbangan kesehatan keluarga. Masalah-masalah kesehatanMasalah-masalah utama adalah penyesuaian seksual dan peran perkawinan, penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi. Konseling semakin perlu diberikan sebelum perkawinan. Kurangnya informasi sering mengakibatkan masalah-masalah seksual dan emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, dan penyakit-penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan. Kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan ini menghambat pasangan tersebut merencanakan kehidupan mereka dan memulai hubungan dengan dasar yang mantap.

2.3.4 Tahap II : keluarga yang sedang mengasuh anakTahap kedua di mulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Biasanya orang tua tergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga, kekuatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang tidak dibuat-buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba dirumah dengan bayi setelah tinggal di rumah sakit untuk beberapa waktu. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan semua peran-peran mengasyikkan yang teah dipercayakan kepada mereka. Peran tersebut mulanya sulit karena perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru,kurangnya bantuan dari keluarga dan teman,nasehat yang menimbulkan konflik dari keluarga ,teman-teman,dan para profesional perawatan kesehatan yang bersifat membatu,dan sering terbangun tengah malam oleh bayi yang berlansung 3 hingga 4 minggu,ibu juga letih secara psikologis dan fisiologis,ia sering merasakan beban tugas sebagai ibu rumah tangga dan barang kali juga bekerja selain merawat bayi. Khususnya terasa sulit jika ibu menderita sakit atau mengalami persalinan dan pelahiran yang lama dan suit atau seksio sesar.Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi setiap anggota keluarga dan setiap kumpulan hubungan. Oleh sebab tu, meskipun kedudukan sebagai orang tua menggambarkan tujuan yang teramat penting bagi semua pasangan,kebanyakan pasangan menemukannya sebagai perubahan hidup yang sangat sulit. Penyesuaiaan diri terhadap perkawinan biasanya tidak sesulit penyesuaian terhadap menjadi orang tua. Meskipun bagi kebanyakan orang tua merupakan pengalaman penuh arti dan menyenangkan, kedatangan bayi membutuhkan perubahan peran yang mendadak. Dua faktor penting yang menambah kesukaran dalam menerima peran orang tua adalah bahwa kebanyakan orang sekarang tidak di siapkan untuk menjadi orang tua dan banyak sekali mitos berbahaya dan tidak realistis yang meromantiskan pengasuhan anak di dalam masyarakat kami ( fulcomer,1977). Menjadi orang tua merupakan satu-satunya oeran utama yang sedikit di persiapkan dan kesulitan dalam transisi peran mempengaruhi hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan bayi secara merugikan. Masa transisi menjadi orang tua kelahiran anak merupakan pengalaman keluarga yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga, sebagaimana yang di gambarkan secara konsisten pada penelitian keluarga selama tahap siklus kehidupan keluarga ini (Clark,1966; Hobbs dan Colle,1976; LeMester,1957). Untuk mengetahui bagaimana anak yang baru lahir mempengaruhi keluarga LaMaster (1957), dalam studi klasik tentang penyesuaian keluarga terhadap kelahiran anak pertama mewawancarai 46 orang tua dari kalangan kelas menengah dikota ( berusia 25 hingga 35 tahun) dan memperkirakan sejauh mana mereka dalam keadaan krisis. Ia menemukan bahwa 17% pasangan tidak mengalami masalah atau hanya masalah-masalah sedang,tapi sisa nya mengalami masalah berat atau uar biasa. Masalah-masalah yang lazim di laporkan :1. Suami merasa di abaikan (ini paling sering di sebutkan suami).2. Terdapat peningkatan perselisishan dan argumen antara suami dan istri. 3. Interuksi dalam jadwal yang kontinu ( begitu lelah sepanjang waktu merupakan komentar khas).4. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.5. Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaSetelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang penting. Suami, istri, dan bayi semuanya belajar peran-peran yang baru, sementara unit keluarga ini memperluas fungsi dan tanggung jawab. Ini meliputi pengganbungan tugas perkembangan yang terus-menerus dari setiap anggota keluarga dan keluarga secara keseluruhan (Duvall, 1977).SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga Sedang Mengasuh Anak1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unti yang mantap (mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga)2. Rekonsilisasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga3. Mempertahankan hubungan keluarga yang memuaskan4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orang tua dan kakek dan nenek

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

Masalah- Masalah KesehatanMasalah-masalah utamakeluarga dalam tahap ini adalah pendidikan meternitas yang terpusat pada keluarga, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah-masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, konseling perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi keluarga, dan bidang-bidang peningkatan kesehatan umum (gaya hidup).2.3.5 Tahap III : keluarga dengan anak usia prasekolahTahap ketiga siklus keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri 3 hingga 5 orang, dengan posisi suami/ayah,istri/ibu,anak laki-laki/saudara, anak perempuan/saudari. Keluarga menjadi majemuk dan berbeda (duvall dan miller,1985). Kehidupan keluarga selama tahap ini penting dan menuntut bagi orang tua. Kedua orang tua banyak menggunakan waktu mereka, karena memungkinkan ibu bekerja baik bekerja paruh waktu atau penuh. Namun, menyadari orang tua adalah arsitek keluarga, merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga ( satir,1983), adalah penting bagi merka untuk memperkokoh kemitraan mereka secara singkat, agar perkawinan mereka tetap hidup dan lestari.Anak-anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khusus nya dalam hal kemandirian.mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang tua mereka di mana saja. Pengalaman di kelompok bermain,taman kanak-kanak, Project Head Star, pusat perawatan sehari, atau program-program lain nya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Program-program prasekolah yang teratur sangat bermanfaat dalam membantu orang tua dengan anak usia prasekolah yang berasal dari dalam kota dan berpendapatan rendah.peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah di laporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama dua tahun ( Kraft et al, 1968).Banyak sekali keluarga dengan orang tua tunggal berada dalam siklus tahap ini. Dikalangan keluarga dengan orang tua tunggal, ketegangan yang timbul dari peran mengasuh anak untuk anak usia prasekolah, di tambah lagi peran-peran lain adalah besar. Pusat-pusat perawatan sehari bagi bayi dan anak usia prasekolah dengan kualitas yang layak dan baik sulit di temukan jika ditempatkan di kebanyakan komunitas. Ibu-ibu yang bekerja dan ibu-ibu yang masih remaja secara khusus memerlukan fasilitas-fasilitas dan program-program perawatan anak yang lebih baik (Adams dan Adams, 1990). Tugas-tugas perkembangan KeluargaKini keluarga tumbuh baik dalam jumlah maupun kompleksitas. Perlunya anak-anak usia prasekolah dan anak kecil lainnua untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya, dan kebutuhan orang tua untuk memiliki privasi mereka sendiri menjadikan perumahan dan ruang yang adekuat sebagai masalah utama. Peralatan dan fasilitas-fasilitas juga perlu bersifat melindungi anak-anak, karena pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan hal yang penting bagi perawat kesehatan komunitas dan penyuuhan kesehatan perlu dimasukan sehingga orangtua dapat mengetahui resiko yang ada dan cara-cara mencegah kecelakaan.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANGTUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Sikus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga Dengan anak Usia Prasekolah1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan2. Mensosialisasikan anak3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas)

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

Tugas utama dari anak keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri mereka, seperti tampak dalam kemampuan menangkap bahasa dengan cepat. Masalah-Masalah KesehatanMasalah kesehatan fisik yang tak lazim adalah penyakt-penyakit menular pada anak, dan jatuh, luka bakar, keracunan, dan kecelakaan-kecelakaan yang lain. Masalah-masalah kesehatan yang lain adalah persaingan antar kakak-adik, keluarga berencana, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak, seperti membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan dirumah, dan masalah-masalah komunikasi keluarga.2.3.6 Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolahTahap ini di mulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai berjumlah anggota maksimum,dan hubungan keluarga di akhir tahap ini ( Duvall, 1977). Lagi-lagi tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini, anak-anak mempunyai keinginan yang mempunyai kegiatan-kegiatan masing-masing, di samping kegiatan-kegiatn wajib dari sekoah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orang tua sendiri. Setia orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas perkembangan sendiri.

TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap siklus kehidupan keluargaTugas-tugas perkembangan keluarga

Keluarga dengan anak usia sekolah1. Mensosialisasika anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988). Duvall dan Miller (1985)

Menurut Erikson (1950), orang tua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupa mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan generativasi) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak usia sekolah mengembangkan sense of industry kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengurangi atau menangkis perasaan rendah diri.Tugas orang tua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi misah dengan, atau lebih sederhana atau meninggalkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar,akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah tersebut. Tahun-tahun ini di penuhi kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahan-lahan mendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju masa remaja. Orang tua yang mempunyai perhatian di luar anak mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang berlahan-lahan. Akan tetapi, dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan sentral dan satu-satunya peran yang siknipikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang menyakitkan dan di pertahankan mati-matian.Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas di luar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai arsosiasi di luar keluarga yang mengharuskan anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standaar-standar komunitas bagi anak. Hal ini cenderung mempengaruhi keluarga-keluarga kelas menengah untuk lebih menekankan nilai-nilai tradisional pencampaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin merasa tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan/ nilai-nilai komunitas. Kecacatan pada anak-anak akan diketahuan selama periode kehidupan anak pada tahap ini. Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaSalah satu tugas orang tua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak disekolah. Tugas keluarga yang signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Karena telah dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan dalam tahap ini menurun. Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga dengan anak usia sekolah.

2.3.7 Tahap V : keluarga dengan anak remajaKetika anak pertama melewatiumur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan dimulai. Tahap imi berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih ingin tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun. Tujuan keluarga yang terlalu enteng pada tahap ini yang melonggarkan ikatan keluarga memungkinkan tanggung jawab dan kebebebasan yang lebih besar bagi remaja dalam persiapan menjadi dewasa muda (Duvall, 1977).Tahap kehidupan keluarga ini mungkin yang paling sulit, atau sudah tentu yang paling banyak diperbincangkan dan ditulis (Kodwell et al, 1983). Tugas perkembangan remaja menghendaki pergerakan dari ketergantungan dan kendali orang tua dan orang dewasa lainnya, melalui periode aktivitas dan pengaruh kelompok teman sebaya yang kokoh hingga saat menerima peran-peran orang dewasa (Adamns, 1971). Adams (1971) menguraikan tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yani emansipasi (otonom yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antar generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).Ketika orangtua menerima remaja apa adanya, dengan segala kelemahan dan kelebihan mereka, dan ketika mereka menerima sejumlah peran mereka pada tahap perkembangan ini tanpa konflik atau sensitivitas yang tidak pantsa, mereka membentuk pola untuk semacam penerimaan diri yang sama. Hubungan antara orang tua dan remaja seharusnya lebih mulus bila orang tua merasa produktif, puas, dan dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (Kidwell et al, 1983) dan orang tua atau keluarga berfungsi secara fleksibel (Preto, 1988).Orang tua merasa berkompetisi dengan berbagai kekuatan sosial dan institusi, mulai dari otoritas sekolah dan konselor hingga keluarga berencana dan seks pranikah dan pilihan kumpul kebo. Faktor-faktor lain menambah pengaruh mereka yang semakin berkurang tersebut. Karena adanya spesialisasi jabatan dan profesi, orang tua tidak bisa lagi membantu anak mereka dengan rencana-rencana untuk bekerja. Mobilitas penduduk dan kurangnya hubungan orang dewasa yang kontinu bagi remaja ddan orang tua, selain ketidakmampuan banyak orangtua untuk tidak mendiskusikan masalah-masalah pribadi, seks, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan obat-obatan secara terbuka dan tidak menghakimi bersama anak-anak mereka juga memberikan kontribusi pada masalah-masalah orangtua-remaja. Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaTugas perkembangan yang pertama dan utama adalah menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja putri atau putranya secara progresif dari hubungan dependen yang dibentuk sebelumnya ke arah suatu hubungan yang semakin mandiri. Pergeseran yang terjadi dalam hubungan anak orang tua ini salah satu hubungan khas yang penuh dengan konflik- konflik sepanjang jalan.SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga dengan anak remaja1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan3. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985).

Mempertahankan etika dan standar moral keluarga merupakan tugas perkembangan keluarga lainnya (Duvall dan Miller, 1985). Meskipun aturan-aturan dalam keluarga perlu diubah, etika dan standar moral keluarga perlu tetap dipertahankan oleh orangtua. Sementara remaja mencari nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri, adalah sangat penting bagi orang tua untuk mempertahankan dan mengetatkan prinsip-prinsip dan standar-standar mereka. Remaja sangat sensitif terhadap ketidakcocokan antara apa yang dikatakan dengan apa yang dipraktikan. Namun demikian, orang tua dan anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dalam masyarakat yang majemuk dan berubah dengan cepat saat ini. Transformasi nilai dari dari kaum muda juga mentransformasikan keluarga. Adopsi gaya hidup yang lebih bebas dan sederhana melambangkan transformasi nilai yang mempengaruhi setiap tahap kehidupan keluarga (Yankelowich, 1975). Masalah-Masalah KesehatanPada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasikan dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat. Sedangkan pada remaja, penyalah gunaan obatobatan dan alkohol, kehamilan yang tidak dikehendaki, kecelakaan- terutama kecelakaan motor maupun mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera karena atletik. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orangtua dan kaum muda. Remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan menyangkut uji kehamila, penggunaan obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi tren yang sah bagi remaja untuk menerima perawatan kesehatan tanpa ijin orangtua.2.3.8 Tahap VI : keuarga yang melepaskan anak usia dewasa mudaPermulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang ,asih tinggaldirumah setelah tamat dari SMA dan perguruan tinggi. Motifnya seringkali adalah ekonomi- tingginya biaya hidup bila hidup sendiri.Fase iniditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak- anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Orangtua, karena mereka membiarkan anak mereka pergi, melepaskan 20 tahun peran sebagai orangtua dan kembali pada pasangan perkawinan mereka yang asli. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari pasangan suami istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unti yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan mereka sendiri (Duvall, 1977). Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaSebagaimana keluarga membantu anak tertua dalam melepaskan diri, orangtua juga membantu anak mereka yang lebih kecil agar mandiri. Dan ketika anak laki-laki atau perempuan yang dilepas menikah, tugas keluarga adalah memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru lewat perkawinan dan menerima nilai-nilai dan gaya hidup dari pasangan itu sendiri.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga melepaskan anak dewasa muda1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan3. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985).

Masalah-Masalah KesehatanMaslah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua mereka, masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis atau faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolesterol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Maka, perlunya strategi promosi kesehatan dan gaya hidup yang sehat menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa.2.3.9 Tahap VII: Orangtua Usia PertengahanTahap ketujuh dari sikus kehidupan keluarga tahap usia pertengahan bagi orangtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.tahap ini biasanya dimulai ketika 45-55 tahun dan berahir pada saat seseorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian.Tahap pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri (lebh merata), dan pada peran (diferensiasi peran perkawinan meningkat)(Leslie dan Koman, 1989). Keluarga-keluarga usia pertengahan umumnya secara ekonomi lebih baik daripada tahap-tahap siklus kehidupan lain (McCullough dan Rutenberg, 1988). Partisipasi kekuatan buruh yang meningkat oleh wanita dan pendapatan yang lebih tinggi daripada periode sebelumnya oleh pria bertanggung jawab untuk keamanan ekonomi yang dialami oleh kebanyakan keluarga usia pertengahan.kegiatan-kegiatan waktu luang dan persahabatan yang dapat dinikmati satu sama lain disebut faktor utama yang menimbulkan kebahagiaan. Kepuasan seksual juga memiliki korelasi yang positif dengan komunikasi yang baik dan kepuasaan perkawinan (Levin dan Levin, 1975), meskipun para suami dengan usia pertengahan akan mengalami penurunan seksual. Komunikasi suami-istri yang intim sangat penting untuk mempertahankan pengertian dan keinginan satu sama lain. Tugas-Tugas Perkembangan KeluargaTugas perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah penentuan lingkungan yang sehat. Dalam masa inilah upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataannya bahwa mungkin mereka telah melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-65 tahun.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Orangtua Usia Pertengahan1. Menyediakan lingkungan yang meningkatan kesehatan2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan orangtua, lansia dan anak3. Memperkokoh hubungan perkawinan

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985).

Motivasi utama orangtua usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup mereka adalah karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan. Tugas perkembangan yang kedua berkaitan dengan upaya melestarikan hubungan yang penuh arti dan memuaskan antara orangtua yang lanjut usia dengan anak-anak. Tugas perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-nenek tanpa tanggung jawab sebagai orangtua selama 24jam. Karena umur harapan hidup meningkat, menjadi seorang kakek-nek secara khusus terjadi pada tahap siklus kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982).Tugas perkembangan ketiga adalah tugas perkembangan untuk memperkokoh hubungan perkawinan. Wright dan Leahey (1984) melukiskan tugas perkembangan ini sebagai reinvestasi identitas pasangan dengan perkembangan keinginan indenpenden yang terjadi secara bersamaan. Masalah-Masalah KesehatanMasalah kesehatan yang terdapat dalam tahap siklus kehidupan ini meliputi:1. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrinning kesehatan preventif2. Masalah-masalah hubungan perkawinan3. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orangtua yang berusia lanjut4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan: membantu perawatan orangtua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri2.3.10 Tahap VIII: Keluarga Dalam Masa Pensiun dan LansiaTahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal (Duvall dan Miller, 1985).Penuaan sering diartikan sebagai hilangnya rambut, teman-teman, aspirasi dan kekuatan. Bagi komunitas dengan keluarga individu dan keluarga besar , menangani lansia mempunyai konotasi negatif, seseorang dibebani dengan perasaan yang menyusahkan dengan masalah-masalah yang menekan. Disamping itu, masyarkat juga tidak membiarkan kebanyakan lansia tetap pro duktif. Oleh karena itu penelitian masyarakat yang negatif terhadap lansia mempengaruhi citra diri mereka.Dengan hilangnya peran dan sebagai orangtua dan kerja, maka perlu ada suatu reorientasi dikalangan individu dan pasangan lansia. Pensiun membutuhkan reolisasi terhadap peran-peran baru dan gaya hidup baru. Akan tetapi, perubahan macam apa yang dikehendaki, benar-benar tidak jelas, karena peran dan norma-norma bagi lansia adalah ambigu. Tugas-tugas perkembangan KeluargaMemelihara pengaturan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas paling penting dari keluarga-keluarga lansia. Dalam tahun-tahun segera setelah pensiun, pasangan tetap tinggal dirumah hingga pajak harta benda, kondisi tetangga, ukuran dan kondisi rumah atau kesehatan memaksa mereka mencari akomodasi yang lebih sederhana ataupun sebaliknya.SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA, DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BERSAMAANTahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga Lansia1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun3. Mempertahankan hubungan perkawinan4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan5. Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi6. Meneruskan untu memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup)

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985).

Dengan demikian, lansia yang tinggal dirumah mereka sendiri, umumnya menyesuaikan diri lebih baik dari pada yang tinggal dirumah anak-anak mereka. Ortua biasanya pindah kesalah satu anak mereka karena penurunan kesehatan atau status ekonomi, mereka tidak punya pilihan lain, dan ingin terbukti merupakan suatu pengaturan yang tidak memuaskan bagi lansia (Lopata, 1973).Lebih banyak lansia wanita yang cenderung miskin ; hamper 71,8 persen dari seluruh populasi lansia adalah wanita. Kaum lansia dari kalangan Kulit Hitam dan Hispanik cenderung memiliki pendapatan dan pendapan rata-rata jauh lebig sedikit dari rekan mereka dari golongan Kulit Putih (U.S. Senate Special Commite on Aging ,1987-1988)Di bandingkan dengan kelompok muda, lansia menyadari kematian sebagain bagian dari proses kehidupan yang normal. Sebuah studi menyatakan bahwa hanya 3 dari 80 pasien lansia yang merasa sulit untuk membicarakan kematian (Duvall, 1977)

TAHAP-TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN KELUARAGA PADA KELUARGA CERAI

Salah satu variasi utama dalam siklus kehidupan keluarga akan kelihatan ketika orang tua bercerai. Salah satu perubahan paling menonjol yang terjadi meningkatnya posisi wanita sebagai kepala rumah tangga (88 persen keluarga orang tua tunggal adalah keluarga yang terdiri ibu dan anak). Kini,perceraian merupakan hal yang lazim (hamper 50 persen perkawinan diakhiri dengan perceraian) bahwa kejadian tersebut dipandang sebagai suatu transisi normative.Keluarga bercerai dengan orang tua tnmggal melewati tahap-tahap siklus kehidupan yang sama, dengan tanggung jawab yang hamper sama seperti keluarga inti dengan dua orang tua. Perbedaan dasarnya adalah tidak adanya orang tua kedua untuk ikut melakukan tugas-tugas keluarga bersama-sama berkenaan dengan dukungan,pengasuhan anak,persahabatan , dan menjadi model peran jenis kelamin bagi anak-anak.Hill (1986) menerangkan bahwa perbedaan pada jalur-jalur perkembangan keluarga dengan ortua tunggal dan keluarga dengan dua orngtua terutama akan kelihatan pada tahap-tahap yang dihadapi melainkan dalam jumlah waktu dan lamanya transisi-transisi kritis yang dialami (hal.28).

2.3.11 TAHAP-TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN PADA KELUARGA DENGAN ORANG TUA TIRIPerceraian biasanya merupakan keadaan transisi yang kemudian diikuti oleh perkawin kembali. Perkawina kembali begitu menonjol dioertengahan tahun 1980-an , dimana hamper setengah dari seluruh perkawinan merupakan perkawinan kembali (Biro Sensus Amerika Serikat, 1986).Proses emosi keluarga pada masa trasisi pada perkawinan kembali merupakan suatau proses yang meliputi perjuangan dengan rasa cepmas akan investasi suatu perkawinan baru dan sebuah keluarga baru ; menghadapi perselisihan atau reaksi-reaksi yang menggangu dari anak-anak keluarga besar;cemas dengan situasi keluarga baru yang mendua perasaan bersalah dan prihatin terhadap kesejahteraan anak-anak dan memperbaharui kasih saying (negatif maupun positif ) trhadap mantan suami atau istri. Perkawinan kembali sekali lagi merupakan proses transisional yang di sruptif. Penyesuaian dan integrasi orang tua tiri, seperti halnya penyesuian terhadap perceraian,tanpaknya membutuhkan 2 hingga 3 tahun sebelum struktur yang baru memungkinkan keluarga bergerak berdasarkan perkembangan (Carter dan McGoldrick, 1988)Pengaruh Sakit dan Kecacatan Terhadap Perkembangan KeluargaSakit yang serius atau cacat jangka panjang dari seorang anggota keluarga sangat mempengaruhi keluarga dan fungsi keluarga, Karena perilaku keluarga sangat mempengaruhi perjalanan dan karakteristik sakit atau cacat (Bahson, 1987). Sakit dan kecacatan yang serius dan lama mempengaruhi keluarga dan fugsinya Sakit dan kecacatan menghambat tahap perkembangan keluarga Hambatan tersebut berbeda kondisinya pada masing-masing tahap perkembangan, dukungan social keluarga BAB IIIKesimpulan Ada 4 asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga,seperti yang di uraikan oleh Aldous (1978) adalah :1. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-cara yang sama dan dapat di prediksi. s2. Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi dengan orang lain, mereka memulai tindakan-tindakan dan juga reaksi-reaksi terhadap tuntutan lingkungan. 3. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu yang di tetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat.4. Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dengan sebuah awal dan akhir yang keihatan jelas. Delapan tahap siklus kehidupan keluargaTahapanPerkembangan kehidupan keluarga

1Keluaga pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan)

2Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan)

3Keluarga dengan anak usia prasekolah (anatk tertua bermur 2 hingga 6 tahun)

4Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua bermur 6 hingga 13 tahun)

5Keluarga dengan anak remaja ( anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun)

6Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)

7Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan,pensiunan)

8Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk kepada anggota keluarga yang berusia lanjut tau pensiun hingga pasangan yang sudah meninggal dunia)

Di adaptasi dari duvall (1977), duvall dan miller (1985)

DAFTAR PUSTAKAKeperawatan keluarga: teori dan praktik / Marilyn M. Friedman ; alih bahasa, Ina Debora R.L., Yoakim Asy ; editor, Yasmin Asih, Setiawan, Monica Ester. Ed. 3.-Jakarta : EGC, 1998.

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, ats berkat dan rahmat-Nya,penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Seminar dengan judul Teori Perkembangan Keluarga tepat waktu.Laporan ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada 1. Ibu Indah 2. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini Demikian pula,tak ada karya yang sempurna. Oleh karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang. Akhir kata, di harapkan melalui seminar ini, peserta seminar dapat mengerti dengan perkembangan keluarga yang baik itu gimana.

Pontianak,02 Maret 2015