tugas individu prak.audit kasus 2 yudistira 0910233029 kelas ca
DESCRIPTION
Terima KasihTRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU
KASUS 2
PRAKTIKUM AUDITING
Dibuat Oleh :
YUDISTIRA
NIM.0910233029
KELAS CA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. Masalah Materialitas
Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional dan
dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan
memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Pertimbangan
mengenai materialitas yang digunakan oleh auditor dihubungkan dengan keadaan sekitarnya
dan mencakup pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
Jika secara teoritis diasumsikan bahwa pertimbangan auditor tentang materialitas pada
tahap perencanaan didasarkan atas informasi yang sama dengan informasi yang tersedia
pada tahap evaluasi, maka materialitas untuk tujuan perencanaan dan evaluasi akan sama.
Namun, pada saat merencanakan audit, biasanya tidak mungkin bagi auditor untuk
mengantisipasi semua keadaan yang mungkin, yang akhirnya akan mempengaruhi
pertimbangannya tentang materialitas dalam mengevaluasi temuan audit pada tahap
penyelesaian audit, karena (1) keadaan-keadaan yang melingkupi mungkin berubah dan (2)
tambahan informasi mengenai masalah akan selalu ada selama periode audit. Dengan
demikian, pertimbangan awal tentang materialitas akan berbeda dengan pertimbangan yang
digunakan dalam mengevaluasi temuan audit. Jika tingkat materialitas diturunkan ke tingkat
semestinya yang lebih rendah dalam mengevaluasi temuan audit (dengan demikian risiko
audit yang dihadapi oleh auditor meningkat), auditor harus mengevaluasi kembali
kecukupan prosedur audit yang telah dilaksanakan.
Ketika menghadapi masalah revaluasi / penurunan nilai aset tetap dan auditor tidak
memiliki keyakinan yang memadai seperti halnya pada penurunan asset dari keenam toko
milik PT Maju Makmur di Sidoarjo, maka seorang auditor dapat menggunakan jasa spesialis
Masalah-masalah seperti ini mungkin memerlukan keterampilan atau pengetahuan khusus dan
menurut pertimbangkan auditor memerlukan penggunaan pekerjaan spesialis untuk
mendapatkan bukti audit yang kompeten. Menurut PSAK No 16 yang mengatur tentang
Aset Tetap, Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui
dalam laba rugi. Namun, penurunan nilai tercatat diakui dalam pendapatan komprehensif
lain selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset
tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain mengurangi
akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
2. Permasalah Pemberian izin diskusi dengan Auditor terdahulu
Menurut PSA No. 16 Seksi 315 disebutkan bahwa pada dasarnya auditor pengganti
dianjurkan untuk menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan auditor sebelumnya
berkenaan mengenai masalah proses audit sebelumnya yang dilakukan oleh auditor
terdahulu. Hal ini penting mengingat dapat memberikan informasi yang bermanfaat
kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan perikatan. Auditor pengganti harus selalu memperhatikan antara lain,
bahwa auditor pendahulu dan klien mungkin berbeda pendapat tentang
penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau hal-hal signifikan yang
serupa, di dalam kasus ini antara KAP Adi susilo & Rekan sebagai auditor baru & PT.
Maju Makmur sebagai Calon Klien dari KAP Adi Susilo & Rekan. Namun pada dasarnya,
ada saja hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya mengenai Pemilik PT. Maju Makmur,
Langgeng Santoso yang tidak memberikan ijin kepada KAP Adi Susilo & Rekan untuk
melakukan diskusi dengan auditor terdahulu.
Berkenaan dengan permasalahan diatas, bila calon klien (Langgeng Santoso) tidak
memberikan izin kepada auditor pengganti untuk memperoleh informasi dari auditor
sebelumnya, menurut SA 315.2 auditor pengganti (KAP Adi Susilo & Rekan) harus
menyelidiki alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh penolakan atau
pembatasan tersebut dalam memutuskan penerimaan atau penolakan
perikatan dari calon klien tersebut.
3. Tindakan yang dilakukan & mengapa tindakan tersebut dilakukan terhadap Calon
Klien yang kurang memiliki integritas
Penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit hanya apabila terdapat
keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Ketika manajemen
kurang memiliki integritas , terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa kekeliruan yang
material dan ketidakberesan akan terjadi dalam proses akuntansi dimana laporan keuangan
dibuat. Muatz dan Sharaf (1961) menyebutkan bahwa penilaian perilaku klien akan
mempengaruhi strategi audit, walaupun rendahnya integritas klien tidak selalu
menimbulkan masalah penipuan (Bernadi, 2000). Evaluasi bukti adalah fundamental setiap
audit, kompleks dan vital dalam proses pengambilan keputusan, auditor membutuhkan
pertimbangan mengenai kualitas dan kuantitas bukti sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
seperti kecukupan, kompetensi, dan biaya ( Lin, et.al., 1984). Cara lain adalah dengan
melakukan substantif test yang diperluas, tujuannya adalah dikhususkan untuk menunjuk
suatu risiko yang telah dinilai seperti pengabaian manajemen.
4. Peer Review
Peer review merupakan review yang dilakukan oleh auditor terhadap kepatuhan suatu
KAP pada sistem pengendalian kualitasnya yang bertujuan untuk menentukan serta
melaporkan apakah KAP telah menyusun kebijakan dan prosedur yang memadai bagi
kelima elemen pengendalian kualitas serta mempraktekkannya. Yang diperiksa oleh tim
peer review adalah penerapan sistem pengendalian mutu KAP yang mengatur tentang
kebijakan independensi, penugasan personal, konsultasi, supervisi, pemekerjakan,
pengembangan profesional, promosi, penerimaan, dan keberlanjutan klien, dan ispeksi.
5. Dokumentasi Audit
Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua informasi yang perlu
dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk
mendukung laporan audit. Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam
memberikan kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit yang
berlaku umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit,
selain itu dokumentasi audit juga digunakan oleh auditor untuk menjembatani bukti audit
dengan opininya.
Dokumentasi audit dapat berupa berkas permanen maupun berkas tahun berjalan. Berkas
Permanen yaitu berkas yang berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan mengenai
klien, contoh: akta notaris, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank, Rincian piutang,
Rincian persediaan Rincian utang, Rincian biaya dan lain lain.. Berkas tahun berjalan
mencakup seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit, yaitu program
audit, informasi umum, neraca saldo, jurnal koreksi / reklasifikasi, dan daftar-daftar
pendukung.
6. Pemahan Fungsi Audit oleh calon Klien & Prosedur Audit tambahan
Menurut PSA No 5 adalah membangun pemahaman dengan klien mengenai jasa yang
akan dilaksanakan untuk setiap perikatan karena dengan membangun pemahaman dengan
klien merupakan cara untuk mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi atau harapan
pihak lain, baik pihak auditor maupun klien.
Pemahaman yang harus disampaikan auditor terhadap klien tentang audit atas laporan
keuangan umumnya mencakup hal-hal berikut ini :
A. Tujuan audit adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.
B. Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan pengendalian
intern yang efektif terhadap pelaporan keuangan.
C. Manajemen bertangung jawab untuk mengidentifikasi dan menjamin bahwa entitas
mematuhi peraturan perundangan yang berlaku terhadap aktivitasnya.
D. Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan informasi
yang berkaitan tersedia bagi auditor.
E. Pada akhir perikatan, manajemen akan menyediakan suatu surat bagi auditor yang
menegaskan representasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung.
Jika PT Maju Makmu menjadi perusahaan go public, prosedur tambahan yang harus
dilakukan adalah melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi 329),
prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratioyang
dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang
dikembangkan oleh auditor. Ketika menjadi perusahaan publik, maka auditor
berkewajiban untuk menghitung ratio-ratio, dengan membandingkan perusahaan
tersebut dengan perusahaan sejenis lainnya.
7. Review Laporan Keuangan & Audit
Semua tergantung perusahaan, apabila lebih menekankan fee audit, maka lebih baik
melakukan review laporan keuangan. Sedangkan apabila menekankan pada keinginan
perusahaan untuk go public, maka KAP tidak perlu menyarankan untuk review Laporan
Keuangan karena syarat perusahan Go Public sesuai dengan peraturan Bapepam adalah
Laporan Kuangan yang diaudit oleh Auditor yang Independen . perbedaan antara review
atas laporan keuangan dengan audit adalah Pelaksanaan prosedur permintaan keterangan
dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan
terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan agar Laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(PSAK) di Indonesia, atau sesuai dengan basis akuntansi komprehensif yang lain. Audit
Laporan Keuangan adalah salah satu jasa atestasi yang memiliki tujuan untuk menyatakan
pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (PSAK).
Aspek Pembeda Review Laporan Keuangan Audit Laporan
Keuangan
Proses Tidak menguji sampai bukti
(hanya laporan keuangan,
buku besar dan jurnal
Menguji laporan
keuangan sampai bukti
transaksi
Keyakinan Terbatas Memadai
Sistem
Pengendalian
Intern
Telaah dan rekomendasi Dasar untuk menilai
resiko audit
Output Rekomendasi dan dasar
pernyataan manajemen
Opini
Pengguna Internal (manajemen) Internal (manajemen)
dan eksternal
(stakeholder)
Apakah yang menjadi dampak finansial dari audit yang dilakukan pada PT Maju
Makmur jika berubah menjadi perusahaan publik adalah Fee audit menjadi semakin
mahal dikarenakan resiko audit yang semakin besar.