tugas individu pak hatta

5/12/2018 Tugas Individu Pak Hatta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-individu-pak-hatta 1/20

Tugas IndividuPlanktonologi Kelautan

High Nutrient Low Chlorophyll

Oleh:

SITI SYAMSINAR L111 08 251

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011



A. Pendahuluan

Daerah upwelling khatulistiwa di pusat dan timur Pasifik merupakan

wilayah besar dari apa yang disebut Gizi Tinggi Rendah Klorofil (HNLC) perairan,

mewakili kuat sumber CO2 ke atmosfer (Chavez dan Tog-gweiler, 1995).

Penggembalaan kontrol, amonium nitrogen serapan penghambatan,

keterbatasan dalam asam silikat, mikronutrien (zat besi) atau cahaya, kurangnya

neritic mekar-diatom membentuk hipotesis antara lain telah dipanggil untuk

menjelaskan kondisi ini HNLC paradoks (Chavez dkk, 1991;. Coale et al.,

1996; Dugdale dan Wilkerson, 1998).

Mikroskop observasi di wilayah upwelling di Pasifik ekuatorial bagian

tengah dan timur mengungkapkan kumpulan fitoplankton berulang terutama

terdiri dari pennate kecil diatomPseudo-nitzschia delicatissima dan sentris besar

diatom Rhizosolenia bergonii (Hasle, 1960). Besi-hipotesis telah menantang studi

baru di wilayah ekuator upwelling yang telah terfokus, khususnya, pada fluks

biogeokimia dan parameter perkiraan dan langkah-langkah asbiomass seperti

tingkat produksi primer dan sekunder setelah fertilisasi zat besi.

Studi ini tetap disertai dengan investigasi yang langka pada komposisi

fitoplankton besar (Kaczmarska dan Fryxell, 1994; Iriarte dan Fryxell, 1995).

Mereka sepuluh terbatas pada identifikasi pada tingkat suprageneric (Chavez

dan Buck, 1990) atau terfokus pada identifikasi spesies selama diperkaya zat

besi percobaan inkubasi (Fryxell dan Kaczmarska, 1995). Peru, Chile atau saat

Humboldt berasal ketika sebuah bagian dari air yang mengalir menuju timur

melintasi Samudra Antartika dibelokkan ke arah utara seperti Amerika Selatan.

Mengalir di sepanjang pantai utara Chile, Per 'u dan Ekuador, dan berhubungan

dengan upwelling pesisir ekonomi yang paling penting dari lautan di dunia



(Longhurst, 1998). Fitoplankton pesisir wilayah ini didokumentasikan dengan baik

(misalnya Rivera, 1983; Avaria dan Mu ~ Noz, 1987).

Sebaliknya, fitoplankton dari perairan terbuka SE Pasifik adalah salah

satu yang paling dikenal dan didokumentasikan dari lautan di dunia (Balech,

1962), mencerminkan undersampling umum daerah terpencil (Longhurst, 1998;

Claustre dan Maritorena, 2003). Sangat sedikit penyelidikan terakhir telah

didedikasikan untuk mempelajari picophytoplankton di Pasifik SE subtropis di

transek lintang persimpangan khatulistiwa (DiTullio et al., 2003) atau beberapa

permukaan sampel bersih dengan detail yang langka pada komposisi fitoplankton

tertentu (Hardy et al , 1996).D

alam konteks ini, kami memeriksa komposisi dan

kelimpahan fitoplankton dalam kaitannya dengan fisik dan kimia properti di SE

Samudera Pasifik sebagai bagian dari survei multidisiplin sepanjang transek

8000 km meliputi kondisi trofik kontras: HNLC perairan Kepulauan Marquesas

dari Kepulauan, perairan oligotrophic hiper dari Pasifik Selatan pilin (SPG), dan

kondisi yang lebih eutrophic di Per 'u-Chili Lancar (PCC) dan upwelling pesisir

Chili. Penelitian ini berfokus pada sekumpulan fitoplankton HNLC (HNLC-PA) di

dekat Kepulauan Marquesas Nusantara, batas selatan wilayah ekuator upwelling

yang tiba-tiba juga diamati di wilayah yang luas dari perairan beriklim Pasifik SE

dari kesamaan Chile.The di kumpulan fitoplankton HNLC antara dua wilayah

geografis dan hidrologi jauh dianalisis dan ditafsirkan dalam konteks faktor

pendorong yang mungkin menghalangi situasi apriori paradoks. Pro Amerika

Selatan mengalir di sepanjang pantai utara.



Gambar 1. Bagian plot (2) suhu (C) dan garis isopycnals berlabel dalam satuan sigma-t

(density-1000) (kgm 3) yang akan ditampilkan. (3) Salinitas. (4) Fluoresensi (unit relatif).

(5) Nitrat-rasio klorofil. (6) Nitrat-silikat rasio asam. (7) Kelimpahan diatom. (8)

Rhizosolenia bergonii dan (9) Pseudo-nitzschia delicatissima (sel l -1). Garis putus-putus

mewakili persentase dari radiasi permukaan.

B. Metode

Data yang dikumpulkan selama pelayaran (Biogeokimia dan Optik Percobaan

Pasifik Selatan) BIOSOPE di papan R / V L'Atalante dari 26 Oktober-12

Desember 2004. Kapal itu dilengkapi dengan 75 kHz RDI Doppler Current

Profiler Akustik (ADCP). Air sampling dan pengukuran suhu dan salinitas dibuat

menggunakan Seabird SBE 911plus CTD / Carousel sistem dilengkapi dengan in

situ di fluorometer III Aquatracka Chelsea dan botol Niskin. Persentase radiasi

permukaan pada kedalaman masing-masing dihitung dari PAR bawah air



(Radiasi Aktif fotosintesis, 400-700 nm) profil dilakukan oleh sensor-PNF 300

Profil fluorometer Alam (Biospherical Instruments, Inc). Batas dari zona euphotic

sesuai dengan kedalaman di mana PAR dikurangi menjadi 1% dari nilai

permukaannya. Nutrisi utama dan klorofil yang diukur seperti yang dijelaskan

dalam Raimbault et al. (2007). Untuk analisis microplankton, sampel dikumpulkan

pada 14 stasiun dari 5-280m kedalaman (Gambar 1). Seratus sampel diawetkan

dengan larutan Lugol diasamkan dan disimpan pada 5 C. Sebuah alikuot 500ml

sampel adalah dipekatkan dengan sedimentasi di silinder kaca. Selama periode

enam hari menetap, yang 450ml atas sampel perlahan-lahan si menelepon off

dengan kecil-menanggung tabung. Lima puluh ml konsentrat 500ml mewakili

seluruh sampel air yang digunakan untuk penyelesaian dalam ruang

menyelesaikan komposit. Ruang Seluruh scan pada perbesaran 200 × bawah

mikroskop Olympus terbalik dilengkapi dengan kamera digital. Spesimen-

spesimen tersebut difoto pada perbesaran 400 × dengan perangkat lunak DP70-

BSW Olympus. Metodologi ini cocok untuk menghitung dan identifikasi

organisme lebih tinggi dari 15m. Diatom dan dinoflagellata sebagai

kemungkinan itu sangat awet, sementara sebagian besar nanoplankton hilang

karena pelestarian (yaitu coccolithophorids) atau sedimentasi lengkap.

Organisme diidentifikasi untuk tingkat spesies bila

mungkin.

C. Hasil

1.1. Tropis Waters kumpulan HNLC Fitoplankton sekitar Kepulauan

Marquesas (8 S, 141 W) di bawah pengaruh Current Equatorial Selatan

merupakan perbatasan selatan perairan HNLC Daerah upwelling Khatulistiwa.

Salinitas berkisar 35,5-35,7 dan suhu permukaan mencapai 27,9 C.

Distribusi vertikal menunjukkan fluoresensi maksimum luas dalam kedalaman

50m atas (Gbr. 2-4). Konsentrasi klorofil a (CHL a) sekitar 0,3-0.5g l -1



dengan nilai-nilai rasio CHL nitrat lebih tinggi dari 5 (Gambar 5, Tabel 1).

Seiring 600 km antara 8 230 S dan 13 320 S memperpanjang tropis HNLC-

PA terutama diwakili diatom kecil pennate Pseudo-nitzschia delicatissima (30-

80m panjang, 2-3m lebar) dan diatom sentris besar Rhizosole nia bergonii (

> 500m panjang). Banyaknya microphytoplankton mencapai hingga 31 000

sel l-1 di kedalaman 60m atas perairan sekitar Kepulauan Marquesas

Nusantara (Gambar 7). Pseudo-nitzschia delicatissima mendominasi HNLC-

PA dengan lebih dari 85% dari kelimpahan total. Ini benang dan spesies

ringan relatif homogen sicilified didistribusikan di kedalaman 60m atas, dan

sering membentuk kelompok 10-20 sel (Gambar 10-11). Lain berlimpah

spesies congeneric kolonial Pseudonitzschia lih. subpacifica (Gambar 12) dan

Pseudo-nitzschia lih. pungens. Sangat sel memanjang (sampai 2000m

panjang) dari pennate diatom Thalassiothrix longissima mencapai kepadatan

1200 sel l-1 dan diatom lain seperti Plagiotropis spp. dan Haslea spp. yang

berlimpah. Rhizosolenia bergonii dominan dan mencapai kelimpahan sel l

1000-1 (maksimum pada 40-60m mendalam, Gambar. 13-14), diikuti oleh

Rhizosolenia acuminata (120 sel l-1). Meskipun kelimpahan diatom ini adalah

rendah dibandingkan dengan Pseudo-nitzschia spp., Harus diperhitungkan

bahwa mereka sangat besar dan tebal, dan memberikan kontribusi penting

terhadap biomassa fitoplankton. Lain diatom centric umum adalah

Chaetoceros peruvianus (200 sel l-1 dekat permukaan), Chaetoceros

Atlanticus var. neapolitanus, Planktoniella sol, Bacteriastrum lih. elongatum

dan heptactis Asteromphalus.

Para dinoflagellata, mulai 112-180 l-1 sel, menunjukkan distribusi dangkal

dari diatom. Kumpulan itu kaya spesies autotrofik besar thecate dari genus

Ceratium (48-108 sel l-1), terutama C. tripos, C. furca, C. massiliense, C. lilin,



dan dinoflagellata sebagai kemungkinan unarmoured seperti Brachidinium

capitatum f. Karenia papilionacea (12-24 sel l-1), Pyrocystis spp. dan

prasinophyte dalam tahap phycome Pterosperma moebii (40 sel l-1). Di antara

spesies heterotrofik, dinoflagellates (Protoperidinium dan Gyrodinium) dan

choanoflagellates yang berlimpah (Tabel 2). Di stasiun yang terletak di arah timur

km 480 (9 S, 136 510 W), kelimpahan diatom menurun menjadi 100-380 sel l-

1 ( Gambar 7). dan didominasi oleh Rhizosolenia bergonii yang menyumbang

setengah dari diatom (Gambar 8). Banyaknya Pseudonitzschia delicatissima

adalah rendah (<140 sel l-1) dan cluster diatom tidak diamati. Banyaknya R.

bergonii (180 sel l-1) kurang berkurang dibandingkan P. delicatissima dalam

proporsi ke stasiun sebelumnya (Gambar 9). Asoccurred di stasiun sebelumnya,

spesimen dari R. bergonii dan R. acuminata menunjukkan anomali frustule

terfragmentasi dalam beberapa bagian dari korset konsentris (Gambar 14-16).

Penurunan kelimpahan diatom dikaitkan dengan peningkatan dinoflagellata (100-

230 sel l-1). Autotrofik spesies dari Ceratium digantikan oleh spesies heterotrofik

seperti C. teres. Kelimpahan diatom dinoflagellata konsumen (Protoperidinium

spp.) Menurun dan spesies heterotrofik kecil seperti Oxytoxum variabile dan

Podolompas spinifera yang common.To selatan (13 320 S, 132 070 W), yang

HNLC-PA hadir dengan sangat kelimpahan yang rendah (<50 sel l-1) (Gbr. 7-9).

Pseudo-nitzschia delicatissima (20 sel l-1), Planktoniella sol, beberapa spesimen

R. bergonii, dan Thalassiothrix sp. ditemui di lapisan permukaan. Dekat bagian

bawah euphotic (kedalaman 100-150m, lihat Gambar 3.), Asin Selatan Perairan

Pasifik Tropis bertepatan dengan spesimen yang sangat berpigmen dari

Rhizosolenia lih. imbricata (Gambar 19), dan Nitzschia bicapitata kompleks pada

kedalaman 170m spesies. Banyaknya dinoflagellata berkisar 40-110 sel l-1.



Beriklim 3,2 fitoplankton kumpulan HNLC Antara 30 S dan 32 S

diperpanjang depan ditandai dengan penurunan subtropis dari salinitas dan

suhu, dan shoaling dari isopicne dari 1025.4Kgm-3. Para isohalines antara 35,3

dan 34,6 yang didistribusikan secara vertikal di atas 200m. Dari 50-200m

kedalaman, isoterm yang didistribusikan secara vertikal menurun antara 18 C

dan 16 C (Gbr. 2-3). Di sebelah timur, di sepanjang daerah frontal fluoresensi

salinitas meningkat dan shoaled antara 120m dan kedalaman 70-80m (Gambar

4). Nitrat-CHL rasio menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari 5 (Gambar 5). U-

Chili Per 'saat ini adalah lebar equatorward Coldwater saat ini. Para isopicne dari

1025,4 kgm-3 (Gambar 2) dan kedalaman maksimum adalah horizontal

didistribusikan fluoresensi (Gambar 4). PCC, dibatasi oleh isohaline dari 34,3,

dikaitkan dengan air segar, terutama antara 78 W dan 75 W (salinitas ~ 34,1).

Dekat Juan Fern andez 'Archipelago (650 km lepas Chili) salinitas menurun

menjadi 33,9 dan isoterm dari 11 C shoaled (Gbr. 2-3). Massa air segar ini

ditemukan di permukaan mungkin sesuai dengan Pasifik Timur Selatan Air

Menengah sebagaimana didefinisikan oleh Schneider et al. (2003). Dalam

kondisi ini, fluoresensi meningkat dan shoaled (Gambar 4). Pengukuran ADCP

menunjukkan komponen utara antara 92 W dan 84 W, sedangkan arus lemah

dan sering sebaliknya menuju pantai Chile. Fitoplankton besar hampir tidak ada

di 120m atas wilayah luas para SPG dengan maksimal sangat dalam yang terdiri

dari Nitzschia bicapitata spesies kompleks, Nitzschia spp. dan lainnya diatom

pennate kecil. Fitoplankton besar di lapisan atas muncul kembali menuju u-Chili

Current Per barat '. Fitoplankton permukaan sekumpulan ditemukan di PCC

bertepatan dengan yang diamati di Pasifik tropis pusat. Sekitar 2000 km dari Chili

di bawah pengaruh PCC (31 520 S, 91 240 W) fitoplankton itu merupakan

yang khas HNLC-PA di permukaan dan lebih dalam kumpulan diatom yang

ditemukan di perairan oligotrophic dari SPG. Di atas per 100m, kelimpahan



diatom adalah 50-196 sel l-1 terdiri dari Pseudo-nitzschia delicatissima (160 sel l-

1), Rhizosolenia bergonii (8 sel l-1), R. acuminata (6 sel l-1) , dan beberapa

spesimen Plagiotropis sp. dan Thalassiothrix sp. Lebih dari 100 meter kedalaman

dan sejajar dengan shoaling dari bagian bawah zona euphotic, kelimpahan dari

diatom rendah dan terdiri dari Dactyliosolen sp. (80-150 m kedalaman),

Chaetoceros Atlanticus var. neapolitanus dan Thalassiosira sp. (160 sel l-1 pada

kedalaman 80m) (Gambar 7). Dalam kedalaman 60m atas, kelimpahan

dinoflagellata berkisar 54-168 sel l -1. Autotrofik yang dinoflagellata Gonyaulax

polygramma (60 sel l -1), Ceratium fusus (40 sel l-1), C. furca bertanggung jawab

dari maksimum permukaan. Autotrofik spesies lainnya adalah C tripos, C.

azoricum, C. canderabrum, C. kofoidii seperti yang diamati di daerah HNLC

hangat dan brachidiniaceans. Sebuah kumpulan beragam dinoflagellata

heterotrofik kondisi eutrophic lebih hadir (Tabel 2).

Di perairan beriklim 1300 km dari Chili (32 420 S, 84 040 W) rasio

asam nitrat silikat lebih tinggi dari 4 di zona euphotic, dengan maksimum 6 di

permukaan (Gambar 6, Tabel 1) . Pengelompokan diatom adalah serupa dengan

yang dalam kondisi HNLC dekat Kepulauan Marquesas Islands. Kelimpahan

diatom menunjukkan nilai hingga 1200 sel l-1 pada lapisan atas (Gambar 7)

didominasi oleh Pseudo-nitzschia delicatissima (900 sel l-1), Pseudo-nitzschia

lih. subpacifica (120 sel l-1), Rhizosolenia bergonii (50 sel l-1) (Gbr. 17-18),

Thalassiothrix sp (40 sel l-1),. Planktoniella sol (16 sel l-1) dan heptactis

Asteromphalus ( 20 sel l-1). Dactyliosolen sp. dan Chaetoceros Atlanticus var.

neapolitanus ditemui di bawah kumpulan fitoplankton permukaan. Para

kelimpahan dinoflagellata adalah rendah (40-78 sel l -1), terutama terdiri dari

Pronoctiluca pelagica f. spinifera



Tabel 2. Daftar diatom, dinoflagellates (> 15m) dan flagelata besar selama

pelayaran BIOSOPE. HNLC = Tinggi-Gizi Rendah Klorofil-daerah di dekat

Kepulauan Marquesas kepulauan; SPG = Tropis dan Pasifik Selatan pilin; PCC =

Per 'u-Chili Saat Ini; UPW = Pesisir upwelling off Concepci' on.atlanticus var.

neapolitanus ditemui di bawah kumpulan fitoplankton permukaan. Banyaknya

dinoflagellata adalah rendah (40-78 sel l-1), terutama terdiri dari Pronoctiluca

pelagica f. Spinifera.



Tabel 2.

(40 sel l), Ptychodiscus noctiluca, Ornithocercus magnificus, Phalacroma

rotundatum, Gyrodinium falcatum Gonyaulax polygramma (12 sel l -1), Ceratium

fusus, dan Dinophysis fortii (8 sel l -1) (Tabel 2). Sekitar 650 km dari Chili, stasiun

pengambilan sampel (33 78 210 S 060 W) terletak 30 km sebelah utara dari

Pulau Robinson Crusoe, Juan Fern 'andez Nusantara, dikunjungi. Salinitas

mencapai minimal 33,9 di permukaan. Pengukuran ADCP menunjukkan hanyut

ke arah timur dan air permukaan yang hangat dijalankan di atas air segar



entrainment. Ini - permukaan berlapis upwelling - menghasilkan pada gelombang

merah dinoflagellata dengan kelimpahan permukaan sel l 4400-1. Komponen

utama dari pasang merah adalah non-beracun autotrofik dinoflagellata

Gonyaulax polygramma yang mencapai 3800 sel l -1 di kedalaman 5m, 530 sel l

-1 di 25m dan hampir menghilang di bawah kedalaman ini. Dinoflagellata

autotrofik lainnya adalah Ceratium azoricum (90 sel l-1), C massiliense, C.

gibberum, C. Limulus, Ptychodiscus noctiluca dan brachidiniaceans. Heterotrofik

yang dinoflagellata mencapai kelimpahan tinggi, terutama terdiri dari

Protoperidinium lih. curtipes (120 sel l-1), Ornithocercus kuadratus, Gyrodinium

spirale di kedalaman 5-15m atas sebagai wel sebagai kofoidiniaceans

(Kofoidinium dan Spatulodinium). Dinoflagellata seperti longum Oxytoxum dan

Pronoctiluca.

f. pelagica spinifera ditemui di pertengahan kedalaman. Kelimpahan diatom

berkisar 100-600 sel l-1 (Gambar 7) dengan Pseudo-nitzschia delicatissima,

Rhizosolenia bergonii (4 sel l-1), dan Pseudo-nitzschia lih. subpacifica di lapisan

permukaan, Thalassiosira sp. (180 sel l-1) di kedalaman 25m dan Dactyliosolen

sp. pada kedalaman 60m, banyak ditemui (Tabel 2). dua daerah yang jauh.

D. Diskusi

Tinggi 4,1 hara Rendah Klorofil fitoplankton kumpulan HNLC The-PA di Pasifik

tenggara didominasi oleh diatom ringan silisifikasi Pseudo-nitzschia delicatissima

dan Rhizosolenia bergonii yang ditemui di Kepulauan Marquesas kepulauan di 8

S dengan suhu permukaan 28 C dan salinitas 35,5, dan antara 2000 dan 600

km lepas pantai Chili pada 33 S dengan suhu permukaan

dari 17 C dan salinitas 34 (Gbr. 2-3, 8-9). Sisi barat PCC tidak muncul dalam

literatur sebagai salah satu daerah HNLC lautan di dunia. Para HNLC-PA



menunjukkan perbedaan yang langka di daerah geografis yang jauh. Hanya

beberapa spesies tropis seperti genus dinoflagellata.

Citharistes tidak hadir di perairan beriklim sedang (Tabel 2). HNLC diatom

seperti Planktoniella sol atau Rhizosolenia bergonii biasa dilaporkan sepanjang

perairan pantai Amerika Selatan yang terkait dengan air hangat terutama selama

ElNino ada kondisi (Avaria dan Mu ~ Noz, 1987;. Rodr 'guez et al, 1996).

Berdasarkan survei tunggal dan dengan kurangnya informasi dalam literatur di

perairan lepas pantai di wilayah tersebut, penelitian ini tidak memungkinkan

untuk menetapkan terjadinya HNLC-PA di PCC barat sebagai fitur permanen.

Dalam Pasifik SE HNLC-PA ditemui di dua wilayah kontras suhu dan nilai-nilai

salinitas. Trofik lainnya atau faktor ekologi (s) dapat determinate terjadinya

HNLC-PA di dua daerah yang jauh.

y Penggembalaan dan HNLC-PA

Salah satu penjelasan untuk HNLC paradoks adalah bahwa populasi

fitoplankton dikontrol secara ketat oleh zooplankton (Frost dan Franzen, 1992;.

Leising et al, 2003). Di Pasifik ekuator, Romawi dan Gauzens (1997)

menyarankan bahwa copepoda langka terutama menyerempet pada protozoa.

Landry et al. (1995) melaporkan bahwa dengan microzooplankton merumput

mendominasi kerugian fitoplankton, dan bahwa diatom besar tidak

mudah dieksploitasi oleh konsumen protistan (ciliates, dinoflagellata, dll).

Pengamatan mikroskop dalam penelitian ini menunjukkan kelimpahan

yang sangat rendah copepoda, meskipun volume langka diperiksa (0,5 l) tidak

cukup untuk memberikan estimasi statistik yang valid dari tahap awal kelimpahan

copepoda. Para ciliates dan dinoflagellata heterotrofik (Gyrodinium spp dan

Protoperidinium spp..) Yang berlimpah.

Dua spesies yang paling sukses di daerah HNLC di Pasifik SE, Pseudo-nitzschia

delicatissima dan Rhizosolenia bergonii, tampaknya untuk mengembangkan dua



strategi antigrazing berbeda. Pseudo-nitzschia delicatissima, dan kadang-kadang

Nitzschia longissima meningkat ukuran mereka dengan membentuk gumpalan

atau "bola jarum" dari ~ 100m diameter dibuang ke segala arah (Gambar 10-

11). Ini perilaku diatom sudah dijelaskan oleh Hasle (1960) dan Buck dan Chavez

(1994). Agregasi diatom ini menunjukkan adaptasi anti-merumput di lingkungan

yang didominasi oleh micrograzers. Di sisi lain, diatom sentris seperti

Rhizosolenia bergonii dan R. acuminata mencapai ukuran> 500m panjang,

yang jauh dari spektrum ukuran mangsa yang paling micrograzers. Spesies

diatom lain tidak eksklusif dari kondisi HNLC, meskipun mereka dalam kondisi ini

disukai eutrophic.D

iatom menunjukkan frustules sangat memanjang atau

ekstensi. Sebagai contoh Thalassiothrix longissima tipis, namun

2000m mencapai panjang. Planktoniella sol mengeluarkan cincin hialin besar

yang meningkatkan ukurannya. Chaetoceros peruvianus adalah uni-selular

spesies dengan panjang tulang-bantalan setae. Kolonial spesies seperti

Chaetoceros Atlanticus var. neapolianus dan Bacteriastrum lih. elongatum

menunjukkan strategi yang sama dengan setae yang panjang.

Selain peningkatan ukuran atau agregasi dari diatom sebagai respon

mungkin untuk grazers kecil, harus diambil tidak memperhitungkan bahwa

himpunan itu didominasi oleh Pseudonitzschia, sebuah genus yang berisi banyak

spesies mampu menghasilkan asam domoic. Aldehid reaktif yang dihasilkan oleh

diatom telah dilaporkan untuk mengurangi kesuburan dan keberhasilan

penetasan telur copepoda (Ianora et al., 2003). Para efects dari senyawa yang

dihasilkan oleh diatom seperti asam domoic, jika diproduksi, pada kelimpahan

copepoda di daerah HNLC perlu penelitian lebih lanjut.



4.1.2 Ringan silisifikasi diatom dekat permukaan?

Sebuah frustule kaku dan tebal diatom dianggap strategi anti-

penggembalaan utama terhadap copepoda. Jika mengatasi polong tidak

berlimpah dalam kondisi HNLC, diatom ringan silisifikasi mungkin disukai. Diatom

dominan dari daerah HNLC dicirikan oleh frustules tipis dan kurangnya ornamen

mengandung silika membutuhkan penyerapan berlebihan silikon. Pseudo-

nitzschia delicatissima dan R. bergonii frustules mereka mudah larut ringan

silisifikasi dan diatom ini hampir absen dari sedimen (Kolbe, 1954).

Pada pandangan pertama, frustule ringan silisifikasi mungkin merupakan

respon terhadap lingkungan dimana asam silikat bioavailabilitas rendah.D

alam

studi saat ini HNLC-PA muncul dalam dua wilayah dengan kondisi

hydrographical berbeda, tapi jelas kondisi trofik yang sama. P. delicatisima-R.

bergonii kumpulan (Gbr. 8-9) dikaitkan dengan rasio asam nitrat silikat yang

berkisar dari 1-3 di zona euphotic dari dua daerah HNLC (Gambar 6, Tabel 1).

Komposisi unsur dari diatom ditandai dengan nitrogen-silikat rasio asam 1

(Brzezinski, 1985). Hal ini dapat diharapkan bahwa diatom penyerapan nutrisi

dari perairan sekitarnya dengan rasio yang sama. Nilai nitrat-asam silikat rasio

lebih tinggi dari 1, dapat diartikan suatu pembatasan silikon untuk pertumbuhan

diatom. Namun, keterbatasan nutrisi adalah masalah yang kompleks, dan hanya

rasio nutrisi yang tidak cocok untuk menyimpulkan keterbatasan. Berdasarkan

pengukuran serapan asam silikat, Leynaert et al. (2001) melaporkan bukti

langsung bahwa diatom adalah Si-terbatas di Pasifik khatulistiwa pusat. Jelaslah

bahwa diatom harus disesuaikan untuk mengoptimalkan pemanfaatan asam

silikat. Frustules besar seperti orang-orang dalam R. bergonii dan R. acuminata

memungkinkan untuk melepaskan diri dari sebagian besar micrograzers.

Keseimbangan antara frustules besar menghindari micrograzers dan frustule tipis

yang diizinkan untuk menghemat asam silikat langka yang tersedia dapat



mengakibatkan kekurangan dalam pembentukan dan pemeliharaan frustule

tersebut. Dalam penelitian ini, spesimen Rhizosolenia bergonii dan R. acuminata

yang melengkung bukan frustules kaku biasa dan bagian dari frustules muncul

anomali terfragmentasi (Gambar 12-15). Fenomena ini tidak terjadi dengan

diatom lain dan plasmalemma dari diatom ditarik kembali muncul di daerah mana

frustule ini terpecah. Para bagian dari frustule lebih dekat ke inti diatom biasanya

tidak muncul terpecah-pecah (Gambar 14-15). Akibatnya ini fenomena

fragmentasi frustule terjadi sebelum fiksasi sampel, membuang artefak karena

metodologi fiksasi. Ini adalah bukti bahwa asam silikat merupakan elemen

membatasi diatom besar R. bergonii dan R. acuminata di daerah HNLC dari

Samudra Pasifik Selatan. Kekurangan asam silikat mungkin dapat determinate

kehadiran komponen fitoplankton lain dari HNLC-PA. Chavez (1989) termasuk

adanya neritic diatom membentuk mekar antara faktor-faktor untuk menjelaskan

paradoks HNLC. Meskipun diatom kolonial seperti Chaetoceros lorenzianus

diamati dalam penelitian ini, juga silisifikasi diatom neritic (yaitu Detonula,

Leptocylindrus, Guinardia, dll) yang dominan di perairan pesisir mesotrophic tidak

hadir di daerah HNLC. Diatom neritic khas mungkin menjadi kurang kompetitif di

daerah HNLC versus diatom silicificed ringan. Sebagai contoh Planktoniella sol

telah mengembangkan sayap cincin seperti organik yang tidak mengandung

silika. Di luar diatom, kelompok fitoplankton lain seperti silicoflagellates memiliki

kerangka silika internal. Dictyocha seringkali merupakan komponen umum dari

fitoplankton di utara Pasifik pilin (Venrick, 1992;. Scharek et al, 1999), hampir

tidak ada selama survei di Pasifik SE. SE terbuka Pasifik adalah jauh dari darat

input silikon terlarut. Perairan Antartika tersebar di sepanjang Samudera Pasifik

SE yang mendalam. Perairan PCC menunjukkan rasio nitrat asam silikat lebih

tinggi dari 1 yang mungkin terkait dengan Si-defisiensi (Gambar 6). Di bagian

bawah zona euphotic rasio asam nitrat silikat juga lebih tinggi dari 1 (Gambar 6).



Dibandingkan dengan daerah laut lainnya, Pasifik SE tampaknya untuk

menunjukkan kekurangan stok asam silikat dibandingkan dengan nutrisi utama

lainnya. Namun, tidak pasti apakah asam silikat merupakan faktor utama yang

determinate yang HNLC PA dominan dan diatom bagian bawah zona euphotic di

SPG.

Leynaert et al. (2001) menghipotesiskan bahwa silikon dan besi

keterbatasan dapat berinteraksi. Besi merupakan komponen penting untuk

sintesis klorofil dan nitrat reduktase produsen primer. Tidak diketahui apakah

besi dari Kepulauan Marquesas Nusantara adalah bertanggung jawab utama dari

peningkatan kelimpahan Pseudonitzschia dan / atau peningkatan tersebut

terutama disebabkan oleh entrainment nutrisi utama yang mendalam karena

pulau "efek massa" (Signorini et al. , 1999). Dalam penelitian ini, lepas pantai

Kepulauan Marquesas Nusantara, dominasi kecil Pseudo-nitzschia menurun dan

diatom sentris yang lebih besar seperti R. bergonii menunjukkan kelimpahan

yang lebih tinggi (Gambar 8). Dalam kedekatan pulau nutrisi utama dan masukan

zat besi diperkirakan lebih berkelanjutan, mendukung diatom kecil seperti

Pseudonitzschia. Di perairan lepas pantai, peristiwa pengayaan berdenyut dapat

mendukung spesies dengan vakuola besar seperti R. bergonii mampu

mengakumulasi nutrisi untuk periode oligotrophic. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa asam domoic dihasilkan oleh Pseudonitzschia mengikat

besi dan tembaga (Rue dan Bruland, 2001;. Wells et al, 2005). Asam domoid

adalah ligan organik yang kuat yang memfasilitasi penyerapan zat besi dari

Pseudo-nitzschia spp. Menurut Wells et al. (2005) ini mungkin menjelaskan

mengapa Pseudo-nitzschia spp. memiliki populasi terus-menerus di wilayah

samudera HNLC. Karakteristik lain dari diatom HNLC adalah bahwa mereka

terbatas pada air permukaan dan mereka tidak membentuk sub-permukaan

maksimum yang khas seperti biasa di diatom lainnya. Sebagai contoh spesies



flora yang dianggap sebagai yang berat seperti Planktoniella sol (Sournia, 1982)

menunjukkan distribusi permukaan di daerah HNLC penelitian ini. Dalam kondisi

permukaan yang tidak menguntungkan diatom diharapkan untuk tenggelam ke

perairan dalam. Namun, dalam transisi dari daerah HNLC hangat untuk kondisi

oligotrophic (13 0 20 S-1320 070 W) Rhizosolenia bergonii tetap dekat permukaan

meskipun stok sudah habis nitrat (Gbr. 7-8, Tabel 1). Ini adalah faktor yang tidak

menentu tentu distribusi permukaan diatom ini. Dekat permukaan, radiasi adalah

masukan tinggi dan atmosfer dari besi yang tersedia. Besi diperlukan untuk

sistem transpor elektron dan biosintesis klorofil fotosintesis molekul. Pada

perairan yang lebih dalam (penyinaran rendah), dapat diharapkan bahwa diatom

akan membutuhkan sintesis klorofil lebih dan molekul sistem transpor elektron.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa kebutuhan zat besi untuk peningkatan

diatom pada sub-menjenuhkan irradiances dan mengurangi efisiensi

pemanfaatan besi (Sunda dan Huntsman, 1995,1997; Muggli dan Harrison,

1997). Akibatnya di perairan besi habis, diatom dekat permukaan dapat tumbuh

dengan persyaratan besi kurang dari di perairan yang lebih dalam. Hipotesis

bahwa besi-stres akan determinate distribusi vertikal dari diatom HNLC

memerlukan penelitian lebih lanjut. Fitur lain seperti anti-merumput strategi dan

fisiologi HNLC spesies Pseudo-nitzschia delicatissima dan Rhizosolenia bergonii

perlu diselidiki. Faktor lingkungan, selain suhu dan salinitas, bertanggung jawab

untuk pembentukan dan kegigihan kumpulan diatom lemah silisifikasi di dua

daerah yang jauh secara geografis dan hydrologically, pusat tropis Pasifik dan

batas barat 'Per u-Chili Lancar selama austral musim panas. Nitrat-asam silikat

rasio mulai dari 1-3 di zona euphotic dan frustules anomali terfragmentasi dalam

Rhizosolenia bergonii menunjukkan bahwa Si-kekurangan mungkin bertanggung

jawab dari HNLC-PA. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan faktor-

faktor yang mendukung terjadinya fitoplankton ini



assemblage.Acknowledgements khas. D. Tailliez dan C. Bournot yang hangat

mengucapkan terima kasih atas bantuan yang efisien mereka dalam CTD roset

manajemen dan pengolahan data. Kami berterima kasih untuk bantuan J. Ras

koleksi. F. G 'omez didukung oleh dana pasca-doktoral dari Espa Ministerio de

Educaci ~ nol' pada y Ciencia # 2007-0213. Ini merupakan kontribusi dari proyek

BIOSOPE dari program LEFE-CYBER.



DAFTAR PUSTAKA

F. G´ omez , H. Claustre, P. Raimbault, and S. Souissi. 2007. Two High-NutrientLow-Chlorophyll phytoplankton assemblages: the tropical central Paci¿cand the offshore Per ´ u-Chile Current. Jurnal Biogeosciences, 4,Hal

1101±1113, 2007

tugas individu pak hatta

Documents