tugas hormon dan zpt.docx

12
RESUME FISIOLOGI TUMBUHAN “Hormon dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)” Oleh : Ramos Firdaus Turnip (D1A013008) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Upload: ari-maraja-turnip

Post on 15-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

RESUME FISIOLOGI TUMBUHANHormon dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Oleh :

Ramos Firdaus Turnip (D1A013008)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JAMBI2015

Defenisi dan Perbedaan Antara Hormon dan ZPTHormon adalah suatu senyawa endogen atau terjadi secara alami yang dihasilkan atau disintesis di suatu bagian tanaman dan menyebabkan perubahan fisiologis, pertumbuhan atau perkembangan dibagian lain tanaman tersebut dan biasanya ada dalam jumlah sedikit.Zat Pengatur Tumbuh adalah seluruh senyawa yang dihasilkan secara alami atau buatan yang berpengaruh pada proses fisiologis, pertumbuhan dan perkembangan tanaman.ZPT berfungsi sebagai pengatur, perannya dapat mempengaruhi aktifitas jaringan berbagai organ maupun system organ tanaman. ZPT tidak memberi tambahan unsur hara, karena bukan pupuk. Tugasnya dalam jaringan tanaman adalah mengatur proses fisiologis seperti pembelahan dan pemanjangan sel, juga mengatur pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.ZPT alami (Hormon), murni dibuat oleh tanaman itu sendiri , namun dengan kemajuan tekhnologi pertanian, bisa dibuat tiruannya. Dengan mempelajari rumus kimia yang terkandung pada ZPT alami (Hormon). Hasil tiruan tersebut lazim disebut ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Buatan. Kalau diaplikasikan pada tanaman, pengaruhnya sama persis seperti ZPT alami (hormon).Dengan kata lain perbedaan antara hormon dan zat pengatur tumbuh adalah Hormon dihasilkan secara alami oleh tumbuhan itu sendiri sedangkan Zat Pengatur Tumbuh adalah senyawa sintetik yang meniru hormon alami atau hormon alami yang di ekstrak dari oleh manusia dari jaringan tumbuhan.

Jenis dan Fungsi Hormon Pada TumbuhanA. Hormon AuksinHormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan dan ditemukan olehFrits Went (1863-1935)pada tahun 1928merupakan ahli botani Belanda yang mengatakan bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat tumbuh. Jenis hormon auksin pada tumbuhan yang telah dapat diekstraksi adalah asam indol asetat atau IAA. Auksin memiliki tempat sintesis pada meristen apikal seperti pada ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup bunga. Awalnya auksin diketahui terdapat di ujung kecambah gandumAvena sativa.Akan tetapi, ternyata ada juga zat diujung-ujung tumbuhan yang sama dengan Auksin. Jenis-jenis auksin yang telah ditemukan adalah aukin a dan auksin b. Auksin a sama dengan auksin b, hanya berbeda pada kandungan airnya. Auksin a mempunyai mol air yang lebih banyak dan zat heteroauksin yang diketahui sebagai asam indol Asetat (IAA).Fungsi Hormon Auksin Merangsang perpanjangan sel Merangsang pembentukan bunga dan buah Merangsang pemanjangan titik buah Mempengaruhi pembengkokan batang Merangsang pembentukan akar lateral Merangsang terjadinya proses diferensiasiB. Hormon Sitokinin Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan hormon auksin dalam memengaruhi pembelahan sel yang disebut dengansitokinesis.Sitokin dapat diperoleh pada ragi santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang membelah. Jenis hormon Sitokinin yang pertama kali ditemukan adalahkinetin.Sitokinin mempengaruhi berbagai proses pertumbuhan. buktinya IAA berpengaruh terhadap sintesis DNA dan mitosis sedangkan pada sitokinesis diatur oleh kinetin atau sitokinin. Dari eksperimen pada kultur jaringan terdapat bukti bahwa IAA dan kinetin memiliki efek yang berbeda-beda. Jika tempat pemeliharaan jaringan tumbuhan diberikan IAA dan kinetin maka yang terjadi adalah efek pertumbuhan dan perkembangan jaringan tertentu pula, tapi kinetin tampa disertai oleh IAA maka tidak dapat menggiatkan pembelahan sel.Fungsi Hormon Sitokinin Mengatur pembentukan bunga dan buah Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan. Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun muda Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin, dapat membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan meningkatkan transpor zat makanan ke organ tersebut.C. Hormon GiberelinHormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari salah satu jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada padi di Jepang. Jamur tersebut adalahGibberella fujikuroi.Giberelin pertama kali ditemukan olehEiichi Kurosawapada tahun 1926. Tumbuhan padi yang terserang jamur tersebut memperlihatkan suatu gejala yang terjadi adanya pemanjangan abnormal. Percobaan pemakaian hormon giberelin telah dilakukan kepada jagung kerdil, yang hasilnya ternyata terlihat bahwa hormon giberelin dapat menambah tumbuh jagung tersebut. Semakin tinggi konsentrasi dari giberelin, maka semakin tinggi juga respons pertumbuhannya. Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pada pembelahan pada jagung kerdil. Sedangkan tumbuhan jagung normal dan tumbuhan normal pemakain hormon giberelin tidak memberikan respons apapun. Giberelin jug mempengaruhi pemanjangan batang, perkembangan dan pertumbuhan pada akar, bunga dan buah.

Fungsi Hormon Giberelin Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah Menghambat pembentukan biji Mempengaruhi pemanjangan batang Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bungaD. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka) Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin). Hormon Asam Traumalin pertama kali dipelajari olehHaberlanddimana pada percobaan yang dilakukan dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang luka tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka yang dibiarkan terbentuk jaringan baru.di.dekat.luka.Fungsi Hormon Asam Traumalin Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringanE. Hormon Gas Etilen Hormon gas etilen adalah hormon yang dihasilkan dari buah yang sudah tua. Buah yang sudah tua dan masih berwarna hijau disimpan dalam kantong tertutup maka yang terjadi buah tersebut akan cepat masak. Tumbuh-tumbuhan menghasilkan etilen dari adanya respon stres (tekanan), yang meliputi kebanjiran, kekeringan, luka, tekanan kimia dan infeksi. Etilen juga dihasilkan pada saat pemasakan buah atau untuk merespon adanya peningkatan kadar auksin yang tinggi. Etilen dimanfaatkan dalam mempercepat pematangan buah. Gas etilen menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh dan bersama hormon lain akan menimbulkan reaksi dengan karakteristik seperti auksin dengan gas etilen yang dapat memacu perbungaan mangga dan nanas. Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur bunga jantan dan juga bunga betina pada tumbuhan yang berumah.satu.Fungsi Hormon Gas Etilen Mempercepat dalam pematangan buah Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar Induksi sel kelamin betina pada bunga Merangsang terjadinya pemekaran bunga Mengakhiri masa dormansi Pembentukan akar adventifF. Hormon Asam Absisat Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman yang dilakukan dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun pada pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya. Hormon Asam Absisat pertapa kali ditemukan pada tahun 1960 dari sekelompok peneliti yaitu Davies dan kawan-kawan yang mempelajari perubahan pada senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan perubahan kimia saat daun daun.gugur.Fungsi Hormon Asam Absisat Menghambat perkecambahan biji Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang baik Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian

G. Hormon KalinHormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan menjadi empat macam organ tubuh dengan fungsi yang berbeda-bedaFungsi Hormon Kalin Kaulokalin: Kaulokalin adalah hormon yang memiliki fungsi dalam merangsang proses pembentukan batang Rizokalin: Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan akar Filokalin: Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan daun Antokalin :Antokalin adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga

Mekanisme Kerja Hormon dan ZPTAhli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi 5 tipe utama ZPT yaitu auksin, sitokinin,giberelin, asam absisat dan etilen. Tiap kelompok ZPT dapat menghasilkan beberapa pengaruh yaitu kelima kelompok ZPT mem pengaruhi pertumbuhan, namun hanya 4 dari 5 kelompo k ZPT tersebut yang mempengaruhi perkembangan tumbuhan yaitu dalam hal diferensiasi sel. Seperti halnya hewan, tumbuhan memproduksi ZPT dalam jumlah yang sangat sedikit, akan tetapi jumlah yang sedikit ini mampu mempengaruhi sel target .ZPT menstimulasi pertumbuhan dengan memberi isyarat kepada sel target untuk membelah atau memanjang, beberapa ZPT menghambat pertumbuhan dengan cara menghambat pembelahan atau pemanjangan sel. Sebagian besar molekul ZPT dapat mempengaruhi metabolisme dan perkembangan sel-sel tumbuhan. ZPT melakukan ini dengan cara mempengaruhi lintasan sinyal tranduksi pada sel target.Pada tumbuhan seperti halnya pada hewan, lintasan ini menyebabkan respon selular seperti mengekspresikan suatu gen, menghambat atau mengaktivasi enzim, atau mengubah membran. Pengaruh dari suatu ZPT bergantung pada spesies tumbuhan, situs aksi ZPT pada tumbuhan, tahap perkembangan tumbuhan dan konsentrasi ZPT. Satu ZPT tidak bekerja sendiri dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, pada umumnya keseimbangan konsentrasi dari beberapa ZPT-lah yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada umumnya, hormon mengontroL l pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dengan mempengaruhi : pembelahan sel, perpanjangan sel, dan differensiasi sel. Beberapa hormon, juga meneng ahi respon fisiologis berjangka pendek dari tumbuhan terhadap stimulus lingkungan. Setiap hormon, mempunyai efek ganda; tergantung pada : tempat kegiatannya, konsentrasinya, dan stadia perkembangan tumbuhannya.Hormon tumbuhan, diproduksi dalam konsentrasi yang sangat rendah; tetapi sejumlah kecil hormon dapat membuat efek yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ suatu tumbuhan. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa, sinyal hormonal hendaknya diperjelas melalui beberapa cara. Suatu hormon, dapat berperan dengan mengubah ekspresi gen, dengan mempengaruhi aktivitas enzim yang ada, atau dengan mengubah sifat membran. Beberapa peranan ini, dapat mengalihkan metabolisme dan pekembangan sel yang tanggap terhadap sejumlah kecil molekul hormon. Lintasan transduksi sinyal, memperjelas sinyal hormonal dan meneruskannya ke respon sel spesifik.Respon terhadap hormon, biasanya tidak begitu tergantung pada jumlah absolut hormon tersebut, akan tetapi t ergantung pada konsentrasi relatifnya dibandingkan dengan hormon lainnya. Keseimbangan hormon, dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan daripada peran hormon secara mandiri. Interaksi ini akan menjadi muncul dalam penyelidikan tentang fungsi hormon.Faktor Regulasi Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut.