lipid dan hormon
TRANSCRIPT
LIPID DAN HORMON
4.1 PENDAHULUAN
4.1.1 Deskripsi singkat
Bab ini akan mengemukakan peranan lipid yang meliputi penjabaran tentang
pengertian, penggolongan, struktur, sifat asam lemak dan derivatnya.
Disamping itu pemahaman tentang hormon yang merupakan bagian dari
lipid itu sendiri dengan jenis, mekanisme kerja, fungsi dan pengendaliannya
dalam sistem metabolisme tubuh.
4.1.2 Relevansi
Pembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab selanjutnya.
Mahasiswa akan mengetahui batasan-batasan tentang lipid dan hormon
serta bagaimana peran dan fungsi keduanya dalam membahas metabolisme
lemak dan keterkaitannya dengan proses enzimatik dan biomolekuler.
4.1.3 Tujuan
Setelah mempelajari bab ini diharapkan saudara dapat:
1. Menjelaskan pengertian, peranan dan penggolongan Lipid.
2. Menguraikan struktur, sifat-sifat fisika dan kimia asam lemak dan lipida
3. Memahami pengertian sistem endokrin dan hormon yang dihasilkan
4. Menjelaskan mekanisme kerja hormon secara umum
5. Menerangkan fungsi beberapa jenis hormon
6. Menerangkan sistem pengendalian hormon.
2. PENYAJIAN
1. Uraian dan Contoh
4.2.1.1 L I P I D A
1.
Lipid dalam arti umum adalah senyawa yang larut dalam pelarut
organik. Berasal dari bahasa Yunani; Greeck; lipos yang berarti lemak.
Berdasarkan sifatnya lipid dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama.
Yakni 1) lipid yang dapat disafonifikasi (saponifikasi lipids) dan 2) lipid yang
tidak dapat disaponifikasi (nonsaponifikasi lipids). Golongan lipid pertama
dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas sehingga terbentuk garam asam-
asam lemak dan komponen molekul lainnya, contohnya lemak netral
(triasilgliserol), fosfolipid, glikolipid, dan sulfolipid serta senyawa dengan
asam karboksilat rantai panjang (asam lemak). Golongan kedua termasuk
lipid yang disintesis dari unit isopren kolesterol dan lain-lain sterol serta
steroid, terpen, dolikol, ubiquinon dan vitamin A, D, E dan K.
Penggolongan lipid yang lain berdasarkan strukturnya, yaitu lipid sederhana,
lipid majemuk dan kelompok lipid turunan.
Lipid sederhana atau homolipid merupakan lipid bentuk ester yang
mengandung C, H dan O. Contoh lipid sederhana adalah lemak, ester
lemak, gliserol, lilin dan lain-lain.
Lipid majemuk merupakan senyawa yang mengandung bahan-bahan
lain selain alkohol dan asam lemak. Contohnya fosfoasilgliserol
(fosfogliserida) tersusun atas gliserol, asam lemak, HPO42- dan kolin.
sfingomielin ; tersusun atas sfingosin, asam lemak, HPO42- dan kolin.
Gangliosida; terdiri atas sfingosin, asam lemak, dan 2-6 gula
sederhana (termasuk asam sialat), dan Serebrosida; tersusun atas
sfingosin, asam lemak dan gula sederhana.
Lipid turunan, merupakan senyawa-senyawa-senyawa lipid yang tidak
dimasukkan dalam kedua kelompok lipid diatas. Yakni berasal dari
hidrolisis lipid sederhana atau lipid majemuk. Contohnya steroid,
karotenoid, dan vitamin larut dalam air.
Dalam biokimia lipid yang tidak dapat disabunkan disebut lipid sederhana,
sedangkan lipid yang dapat disabunkan disebut lipid kompleks. Jadi dari segi
struktur dan istilah diatas ternyata lipid yang berstruktur kompleks disebut
sederhana, sedangkan lipid yang berstruktur sederhana disebut lipid
kompleks.
Reaksi penyabunan trigliserida adalah sebagai berikut :
Perhatikan struktur asam lemak yang termasuk lipid kompleks (asam
palmitat juga asam oleat) dan struktur steroid yang termasuk lipid
sederhana (kolestrerol)
Menurut Page (1997) lipid dapat juga digolongkan seperti pada tabel 2.1
dibawah ini.
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam
otak dan lipid mempunyai peran penting dalam metabolisme secara umum.
Sebagian besar lipid sel jaringan terdapat sebagai komponen utama
membran sel. Adapun peran lipid dalam sistem mahluk hidup adalah sebagai
berikut :
1. Komponen struktur membran; semua membran sel termasuk mielin,
mengandung lipid lapisan ganda. Fungsi membran diantaranya adalah
sebagai barier permeabel.
2. Lapisan pelindung pada beberapa jasad; fungsi membran yang
sebagian besar mengandung lipid, seperti barier permeabel untuk
mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air berlebihan.
3. Bentuk energi cadangan; sebagai fungsi utama triasilgliserol yang
ditemukan dalam jaringan adiposa
4. Komponen permukaaaan sel yang berperan dalam proses interaksi
antar sel dengan senyawa kimia di luar sel seperti dalam proses
kekebalam jaringan, insulasi barier ; menghindari panas, tekanan
listrik dan fisik
5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.
Seperti kofaktor/prekusor enzim untuk aktivitas seperti fosfolipid dalam
darah, koenzim A dan sebagainya.
Trigliserida merupakan senyawa lipid utama yang terkandung dalam
bahan makanan. Lipid tumbuhan mengandung lebih banyak asam lemak tak
jenuh dan sedikit senyawa sterol.
Proses metabolisme lipid dimulai dari usus halus tidak dalam lambung
karena suasanannya terlalu asam (pH 1,2 – 2,5). Enzim lipase dari kantung
empedu, pankereas dan sel usus halus mengkatalisis proses hidrolisis ikatan
ester pada trigliserida menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.
Tabel 2.1 Penggolongan Lipid menurut Page (1997)
Golonga
n
Uraian
I
II
Asam lemak : asam karboksilat alifatik
berantai panjang
III
IV
V
VI
VII
VIII
Alkohol lemak : alkohol alifatik berantai
panjang
Netral
1. Mono-gliserol, di, dan triasil (ester dengan
gliserol)
2. Eter gliserol
3. Malam : ester dari asam lemak dengan
sembarang alkohol selain gliserol.
Fosfogliserida : turunan asam fosfatida
(berhubungan dengan membran)
Sfingolipid : umumnya berhubungan dengan
jaringan syaraf
Terpen : termasuk senyawa tak jenuh seperti
minyak esensial dan zat aroma, vitamin A,
pigmen visual retina, dan klorofil
Steroida : senyawa alisiklik berlingkar
campuran termasuk kolesterol dan hormon
steroid
Lipid terkonyugasi:
1. lipoprotein (larut dalam air)
2. proteolipid (tidak larut dalam air, larut
dalam pelarut lemak)
3. lipopolisakarida
Prostaglandin : lipid dari asam polilemak tak
IX
X
jenuh yang beraktivitas biologi tinggi
Hidrokarbon : jenuh dan tak jenuh dialam
Senyawa ester antara gliserol dan asam lemak disebut asil gliserol
atau gliserida. Gliserida yang berwujud padat pada suhu kamar disebut
lemak dan yang berwujud cair pada suhu kamar disebut minyak. Gliserida
dapat mengandung satu atau dua atau tiga asam lemak, masing-masing
disebut mono, di- dan trigliserida.
Selain gliserida, fosfolipid (gliserida yang mengandung fosfat) juga
dapat mengalami hidrolisis yang khas dengan bantuan enzim fosfolipase.
Fosfolipid bersifat polar tinggi, sehingga sering disebut lipid polar. Fosfolipid
utama pada membran adalah fosfogliserida (kepala polar, ekor non polar).
Penamaan fosfogliserida dilakukan berdasarkan jenis alkohol pada bagian
polar, sehingga dikenal berbagai jenis fosfogliserida yaitu fosfatidil
etanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidillinositol, dan fosfatidil serin.
Gambar 4.1: Lapisan tunggal minyak pada perbatasan air-udara (gugus kepala polar (merah) dan ekor non polar (kuning).
Asam lemak hasil hidrolisis gliserida atau fosfogliserida adalah rantai
panjang hidrokarbon dengan gugus karboksilat di ujungnya. Adapun peran
fisiologi asam lemak adalah :
1. Merupakan satuan pembentuk fosfolipid dan glikolipid (molekul
amfipatik) sebagai komponen membran biologi.
2. Sebagai molekul sumber energi yang potensial.
Di bawah ini adalah asam lemak bebas yang umum terdapat di alam
(tabel 4.2) berikut ini:
Sistem penamaan asam lemak adalah berdasarkan rantai
hidrokarbonnya diakhiri dengan “oat”. Asam lemak jenuh denngan jumlah
atom karbon 18 atau C18 disebut oktadekanoat karena alkana dengan C18
adalah oktadekan. Asam lemak C18 yang mengandung satu ikatan rangkap
dua disebut oktakenoat (ditulis C18:1). Hal ini belum mencerminkan letak
ikatan rangkapnya. Jika ikatan rangkap terletak pada atom C nomor 9 dan 10
maka diberi notasi dan itupun perlu dilengkapi keterangan konfigurasi
geometrisnya, apakah cis atau trans.
R
C = C C = C
R R R
Cis Trans
Sifat lipida ditentukan oleh panjang dan kejenuhan asam lemak yang
membentuknya. Makin panjang asam lemak makin tinggi titik lelehnya. Juga
asam lemak jenuh memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari asam lemak tak
jenuhnya. Maka membran biologi yang mengandung asam lemak pendek
dan jenuh memiliki kemampuan mengalir lebih tinggi.
Reaksi kimia asam lemak menunjukkan reaktivitas dari gugus karboksil,
gugus fungsional lain dan derajat ketidakjenuhan rantai hidrokarbon. Karena
asam lemak bebas biasanya beracun, maka molekul ini hanya terbatas
dalam sel. Asam ini umumnya ditemukan sebagai molekul kompleks dengan
ester oksigen dalam lipid (seperti triasilgliserol, glikolipid, dan fosfolipid).
Pada umumnya asam lemak yang terdapat di alam mengandung jumlah
atom karbon genap antara 14 sampai 24. Asam lemak dengan atom karbon
16 dan 18 adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam lipida
hewan dan tumbuhan. Lipid dari hewan dan tumbuhan ini selanjutnya
dimakan oleh manusia. Berikut adalah struktur kimia beberapa lipid
majemuk dan derivatnya.
Lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang
mempunyai rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon.
Contohnya setialkohol dan mirisilalkohol. Lilin dapat diperoleh dari lebah
madu (mirisilpalmitat) dan ikan paus atau lumba-lumba ( spermaseti). Lilin
tidak larut dalam air. Oleh karena itu lilin terdpat pada tumbuhan berfungsi
sebagai lapisan pelindung terhadap air. Tetapi lilin tidak berfungsi sebagai
bahan makanan.
Fosfolipid (fosfogliserida) atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang
mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh
asam fosfatidat antara lain kolin, etanolamin, serin dan inositol sehingga
senyawa yang termasuk fosfolipid ini adalah fosfatidilkolin,
fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin dan fosfatidilinositol.
Gambar 4.2 Struktur Fosfolipid
Sfingolipid merupakan senyawa turunan sfingosin contohnya
vdihidrosfingosin dan seramida (pada jaringan tumbuhan dan hewan).
Contoh lain sfingomielin yakni senyawa yang mempunyai rumus dan
satusatunya sfingolipid yang mengandung fosfat. Terdapat dalam jaringan
syaraf dan otak. Golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat disebut
serebrosida dan terdapat dalam jaringan syaraf. Contoh dari serebrosida
adalah kerasin (mengandung asam lignoserat) dan serebron mengandung
asam hidroksilignoserat atau asam serebronat.
Terpen adalah senyawa yang terdiri atas beberapa molekul isoprena (2-
metilbutadiena). Yang termasuk golongan terpen antara lain sitral, pinen,
geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen.
Beberapa jenis steroid seperti kolesterol terdapat pada hampir semua sel
hewan dan manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah,
empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan
syaraf.Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap
100 ml darah.
Ergosterol dan 7-dehidrokolesterol dengan sinar ultra violet dapat diubah
menjadi vitamin D yang bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah kerapuhan
tulang. Kedua senyawa disebut juga provitamin D.
Asam-asam empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu
yang kemudian dikeluarkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk
membantu proses pencenaan makanan. Cairan empedu ini mengandung
bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin. Asam-
asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolesterol. Asam empedu
yang terdapat dalam cairan empedu antara lain asam kolat, asam
deoksikolat, dan asam litokolat (berfungsi sebagai emulgator) yang berfungsi
pada pencernaan lipid atau lemak dala usus dan absorbsi hasil-hasil
pencernaan melalui dinding usus dan dibawa kembali ke hati.
Hormon kelamin, ada dua jenis yakni hormon laki-laki ( testosteron dan
androsteron) dan hormon perempuan (estrogen dan progesteron).
Testosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal dan
andosteron didapat dari urine dan mungkin merupakan hasil perubahan
kimia atau metabolisme testosteron. Estrol,estradiol dan estriol adalah
hormon yang termasuk estrogen. Sedangkan pregnandiol adalah hasil
metabolisme progesteron.
Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dialam dan tergabung dengan
senyawa lain seperti protein dan karbohidrat. Lipid yang tergabung dengan
protein disebut lipoprotein. Lipoprotein terdapat pada plasma darah.
Gambar 4.3 : Struktur Membran sel yang terdiri atas Lipid dan Protein Globuler
Bagian lipid dari lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida,
fosfolipid atau kolesterol. Oleh karena dalam lipid lipoprotein berbeda jenis
dan kuantitasnya, maka lipoproein berbeda pula sifat fisiknya, misalnya
berat jenis, besar partikel, dan mutan listrik, sehingga dapat dipisahkan satu
dengan lainnya misalnya dengan ultrasentrifge dan elektroforesis.
Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan polisakarida, biasanya
senyawa ini terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.
4.2.1.2 H O R M O N
A. Pengertian Sistem Endokrin dan Hormon
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang bekerja dan berkoordinasi,
untuk dapat melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap
perubahan-perubahan eksternal maupun internal. Sistem endokrin
merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnya integrasi
kegiatan organ tubuh.
Sistem endokrin yang terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja
sama dengan sistem syaraf, mempunyai peranan penting dalam
mengndalikan kegiatan organ-organ tubuh kita. Untuk itu kelenjar endokrin
mengeluarkan suatu zat atau senyawa yang disebut hormon. Kelenjar
endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut
melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju guna melangsungkan
proses yang diperlukan oleh tubuh.
Kata ”hormon” mempunyai arti senyawa yang merangsang. Diperkenalkan
pertama kali oleh William Bayliss dan Ernest Starling (1904) untuk
menerangkan kerja sekretin, suatu molekul yang dihasilkan oleh duodenum
yang merangsang keluarnya cairan pankreas.
Konsep tentang hormon kemudian berkembang, bahwa 1) hormon adalah
molekul yang dihasilkan oleh kelenjar tertentu, 2) hormon dikeluarkan
langsung ke dalam darah yang membawanya ketempat tujuan dan 3)
hormon secar khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang
menerimanya.
Hormon terdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan
dalam tiga kelompok yakni:
1. steroid, yaitu androgen, estrogen dan adrenokortikoid
2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
3. Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin,
vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lain.
B. Mekanisme Kerja Hormon
Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja
enzim pada tahun 1950. Mula-mula ia bertujuan untuk mengetahui
bagaimana epinefrin dan glukagon bekerja pada reaksi pemecahan glikogen
dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang diamati pertama kali adalah
bahwa reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa dipercepat oleh hormon-
hormon tersebut. Epinefrin dan glukagon dapat bekerja pada reaksi tersebut.
Pada penelitian lebih lanjut Sutherland rnenerangkan bahwa adanya epinefin
dan glukagon pada reaksi pemecahan glikogen telah menimbulkan
terbentuknya suatu zat yang tahan panas sebagai zat antara. Dari analisis
kimia temyata zat tersebut ialah AMP siklik, atau adenosin 3', 5' monofosfat.
Gambar 4.3 Adenosin 3’, 5'-monofosfat
(AMP siklik)
Selanjutnya diketahui bahwa AMP siklik ini terbentuk dari ATP oleh
enzim adenil siklase. AMP siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase
menjadi AMP.
Mg2+
ATP AMP siklik + PPi + H+
adenilsiklase
Mg2+
AMP siklik + H2O AMP + H+
Reaksi ini bersifat sangat eksergonik dan bila tidak ada fosfodiesterase,
AMP siklik merupakan senyawa yang sangat stabil. Sutherland lebih lanjut
dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon sebagai
berikut:
1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma
dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran
plasma.
3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya
jumlah AMP siklik dalam sel.
4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau
beberapa proses.
Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta
peranan AMP siklik sebagai berikut:
Gambar 4.4 Mekanisme Kerja Hormon
Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan
kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam
plasma darah. Setelah sampai pada sel yang menjadi tujuan, hormon
bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang
terdapat pada membran.
Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan
peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang
dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas enzim,
permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah
ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha
yang dilakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas
dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada
dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua ialah peningkatan jumlah
AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel.
C. Jenis-Jenis Hormon
1 Hormon pada Saluran Pencernaan, antara lain Gastrin, Sekretin,
Kolesistokinin dan Pankreozimin
Gastrin diproduksi oleh mukosa pilorik dan terbentuknya hormon ini
dirangsang oleh adanya protein dari makanan atau mungkin juga oleh asam
lambung. Rangsangan mekanik berupa gerakan lambung juga dapat
meningkatkan produksi gastrin. Hormon dibawa oleh darah ke sel-sel tujuan
dan mengakibatkan sel-sel tersebut mengeluarkan asam HCl lebih banyak.
Molekul gastrin adalah suatu heptapeptida.
Sekretin diprodi:ksi oleh mukosa usus, dan diangkut oleh darah ke
pankreas. Harmon ini merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan
pankreas yang mengandung bikarbonat banyak. Sekretin adalah suatu
polipeptida yang dapat diperoleh dalam bentuk kristal. Kemungkinan
sekretin juga merangsang aliran cairan usus dan merupakan salah satu
faktor yang meningkatkan sekresi empedu oleh hati.
Kolesistokinin adalah hormon yang ditemukan tahun 1943 yang ter-
dapat dalam ekstrak mukosa usus halus. Berbeda dengan sekretin, hormon
ini merangsang sekresi cairan pankreas yang mengandung banyak enzim.
Hormon lain yang juga terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas
ialah pankreozimin. Pankreozimin tahan terhadap panas, tidak dapat
dirusak oleh asam, tetapi tidak stabil terhadap alkali. Senyawa ini dapat
dipisahkan dari sekretin dalam larutan alkohol dengan jalan pengendapan
sekretin oleh garam empedu dan pengendapan pankreozimin oleh
penambahan NaCl hingga jenuh. Pankreozimin adalah suatu protein dan
dapat diperoleh dalam keadaan munni. Molekul pankreozimin terdiri atas 33
buah asam amino. Pengeluaran hormon ini disebabkan oleh beberapa
macam zat, antara lain kasein, dekstrin maltosa, laktosa dan lain-lain.
Apabila sekretin merangsang keluarnya cairan pankreas yang mengandung
bikaibonat banyak dan hormon kolesistokinin merangsang keluarnya cairan
pankreas dengan kadar enzirn tinggi, maka pankreozimin merangsang
keluarnya cairan pankreas dengan kadar bikarbonat maupun enzim tinggi.
2. Insulin
Langerhans (1867) menemukan ada sekelompok kecil sel-sel yang
letaknya tidak teratur. Sel-sel tersebut selanjutnya disebut sel-sel atau
pulau-pulau langerhans.
Banting dan Best pada tahun 1922 memperoleh insulin, suatu hormon
yang diproduksi dalam sel pankreas, yaitu pada sel-sel langerhans atau
"pulau-pulau langerhans". Sebagian besar sel-sel pankreas berfungsi untuk
memproduksi cairan pankreas. Fungsi insulin adalah merangsang sintesis
enzim-enzim kinase dalam hati, misalnya kinase piruvat, glukokinase dan
fosfofruktokinase. Di samping itu insulin juga berfungsi sebagai penghambat
atau penekan terbentuknya enzim-enzim glukoneogenik, misalnya glukosa-
6-fosfatase, fruktosa l,6 difosfatase, dan karboksilase piruvat. Dengan
demikian insulin dapat mengendalikan proses metabolisme karbohidrat dan
karenanya kadar glukosa dalam darah orang normal relatif konstan.
Insulin adalah suatu protein dengan bobot molekul 5734 dan
mempunyai titik isolistrik pada pH 5,3 sampai 5,36. Hormon ini dengan alkali
dapat bereaksi dan menimbulkan amonia dan karenanya menjadi tidak aktif
lagi. Enzim proteolitik yang dapat memecah protein juga dapat merusak
insulin.
Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan penurunan
aktivitas enzim dalam proses glikolisis dan dengan demikian kadar glukosa
menjadi lebih tinggi daripada keadaan normal.
Di samping peranannya dalam penggunaan glukosa bagi tubuh, insulin
juga mempunyai pengaruh pada metabolisme protein dan asam nukleat.
Sebagai contoh insulin mempermudah masuknya asam amino ke dalam sel,
meningkatkan sintesis, protein dalam ribosom, dan mempengaruhi
pernbentukan mRNA.
Insulin dapat dirusak oleh enzim insulinase dalam hati. Hal ini terlihat pada
t ½ untuk insulin yaitu 6,5 sampai 9.0 menit.
3. Glukagon
Hormon ini juga diproduksi oleh sel-sel langerhans dalam pankreas.
Glukagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yaitu dapat
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan jalan meningkatkan
proses glikogenolisis dalam hati. Glukagon juga berfungsi mengaktifkan
enzim siklase adenil yang mengubah ATP menjadi AMP siklik. Adanya AMP
siklik dapat meningkatkan aktivitas enzim fosforilase yang bekerja sebagai
katalis dalam proses penguraian glikogen menjadi glukosa-6-fosfat. Hal ini
mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah.
Glukagon adalah suatu protein yang dapat diisolasi dalam bentuk
kristal. Pada pH = 7 kristalglukagon sukar larut dalam air, tetapi pada pH >
10 dan pada pH di sekitar 4 glukagon lebih mudah larut dalam air. Molekul
glukagon merupakan rantai polipeptida lurus, terdiri atas 29 asam amino dan
mempunyai bobot molekul 3482.
5. Hormon-Hormon Adrenokortikoid
Hormon-hormon ini diproduksi pada kelenjar adrenal. Binatang yang telah
diambil kelenjar adrenal hanya dapat bertahan hidup satu sampai dua
minggu dan hal ini disebabkan oleh tidak adanya jaringan adrenokortikal.
Pada binatang yang tidak memiliki kelenjar adrenal terdapat gejala sebagai
berikut:
1. Gangguan keseimbangan air dan elektrolit.2. Kadar urea darah naik disebabkan antara lain fungsi ginjal
menurun.3. Kelemahan pada otot yang merupakan akibat gangguan metabo-
lisme karbohidrat serta keseimbangan air dan elektrolit.4. Penurunan jumlah gilikogen dalam hati.5. Kemampuan mengatasi pengaruh luar berkurang.6. Ada hambatan pertumbuhan tubuh sebagai akibat terhambatnya
anabolisme protein.
Beberapa orang ahli kimia, yaitu Rendall, Reichstein dan Wintersteiner
telah berhasil mengisolasi 28 macam steroid dari adrenal korteks. Senyawa-
senyawa tersebut dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu mineralokortikoid
yang terutama bekerja pada metabolisme elektrolit atau mineral dan
glukokortikoid yang mempunyai pengaruh terhadap metabolisme
karbohidrat.
hidrokortison
aldosteron
Gambar 4. 5 Struktur kimia hidrokortison dan aldosteron
17-hidroksikortikosteron adalah hormon yang mempunyai peranan
sangat penting dalam metabolisme karbohidrat dan protein, sedangkan
deoksikortikosteron dan aldosteron adalah contoh hormon mineralokortikoid.
Aldosteron 30 kali lebih aktif daripada deoksikortikosteron. Penurunan
volume darah atau penurunan tekanan darah akan merangsang peningkatan
sekresi aldosteron yang selanjutnya akan mengembalikan volume dan
tekanan darah pada keadaan normal.
6. Hormon Kelenjar Tiroid
Hormon yang dikeluarkan dari kelenjar tiroid mengandung iodium dan
lebih dari setengah jumlah keseluruhan iodium tubuh terdapat dalam
kelenjar tiroid. Pengeluaran hormon tiroid dipengaruhi tiroksin
CH=-CH(NHa}-COOH
HO CHr-CH(NHs)--COOH
diiodotirosin
Gambar 4.6 Struktur Hormon Kelenjar Tiroid
oleh persediaan iodium dalam tubuh. Apabila terjadi defisiensi iodium,
kecepatan pembentukan hormon mulamula tetap, tetapi persediaan iodium
dalam kelenjar tiroid berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid
berusaha mengambil iodium dari iodida yang terdapat dalam darah. Apabila
defisit iodium menjadi makin besar, maka pengeluaran hormon berkurang.
Kekurangan iodium dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya penyakit
gondok. Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid antara lain
ialah tiroksin dan 3, 5, diiodotirosin.
D. Sistem Pengendalian Hormon
Mekanisme kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu
suatu organ tubuh yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang
mempunyai sistern syaraf tertentu. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar
pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan beberapa macam hormon.
Sebagian dari hormon tersebut dapat merangsang kelenjar lain untuk
mengeluarkan hormon tertentu. Pengaruh hipotalamus terhadap sistem
endokrin dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.7 Pengaruh Hipotalamus terhadap sistem endokrin
Untuk memberikan gambaran tentang sistem pengendalian hormon,
berikut ini diberikan contoh yaitu pengendalian metabolisme karbohidrat dan
pengendalian keseimbangan air dalam tubuh.
1. Pengendalian Metabolisme Karbohidrat oleh hormon
Salah satu faktor penting dalam metabolisme ialah kadar gula dalam
darah yang relatif konstan. Bila orang makan makanan sumber karbohidrat,
maka glukosa yang terjadi diserap oleh darah melalui dinding usus. Dengan
demikian pada saat di mana kadar glukosa dalam darah bertambah. Agar
kadar glukosa dalam darah konstan, maka pankreas mengeluarkan hormon
insulin. Hormon ini menyebabkan penguraian glikogen menjadi glukosa
diperlambat. Sebaliknya apabila kadar glukosa dalam darah rendah, maka
pankreas mengeluarkan hormon glukagon yang bekerjanya kebalikan dari
insulin yaitu menaikkan kadar glukosa. Demikian pula kelenjar pituitari atau
hipofisis mengeluarkan hormon pertumbuhan yang juga menaikkan kadar
glukosa dalam darah.
Dalam kondisi normal, insulin, glukagon dan hormon pertumbuhan ada
dalam keadaan keseimbangan sehingga kadar glukosa dalam darah relatif
konstan. Dalam situasi kritis misalnya kedinginan, ada bahaya dan
ketakutan, maka tiga macam hormon lain memegang peranan yaitu
adrenalin, kortison dan tiroksin. Bila ada situasi yang gawat misalnya ada
bahaya, maka sistem syaraf dapat mengetahuinya dan meneruskan kepada
kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini mengeluarkan
hormon adrenalin dan nonadrenalin yang menyebabkan naiknya kadar
glukosa darah pada bagian otot tertentu misaInya otot pada tangan dan kaki
sehingga siap dipergunakan sewaktu-waktu untuk memberikan energi yaitu
untuk melawan bahaya atau untuk melarikan diri dari bahaya. Adrenal
korteks mengeluarkan hormon kortison yang juga mernpunyai peranan
menaikkan kadar glukosa darah bila ada tekanan fisiologis misalnya keadaan
inflamasi, yaitu kulit berwarna kemerah-merahan terasa panas dan
membengkak.
Hormon tiroksin bekerja untuk mengatur metabolisme glukosa bila
tubuh berada dalam keadaan kedinginan. Dalam keadaan demikian
kecepatan metabolisme glukosa diperbesar sehingga dihasilkan banyak
kalori guna mengimbangi keadaan dingin tesebut. Tahapan prosesnya
adalah sebagai berikut: keadaan dingin yang mengenai tubuh diterima oleh
sistem syaraf pusat kemudian sistem syaraf pusat mengaktifkan
hipotalamus. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitari sehingga kelenjar
ini mengeluarkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid, yaitu hormon
TSH (thyroid stimulating hormone). Dengan rangsangan ini kelenjar tiroid
mengeluarkan hormon tiroksin yang dapat mempercepat metabolisme
glukosa.
2 Pengendalian Keseimbangan Air
Kira-kira 70% tubuh manusia terdiri dari air. Air mempunyai peranan
penting karena reaksi-reaksi biokimia berlangsung dalam air dan zat-zat
yang tidak berguna pun dikeluarkan dari dalam tubuh antara lain sebagai
larutan dalam air, misalnya urine. Oleh karenanya air dalam tubuh harus
dijaga agar tidak mengalami perubahan yang dapat merugikan tubuh.
Apabila kadar air dalam tubuh berkurang maka konsentrasi darah
bertambah besar. Syaraf penerima dalam hipotalamus mengetahui keadaan
ini dan hipotalamus mempengaruhi pituitari sehingga pituitari mengeluarkan
hormon antidiuretik atau ADH (anti diuretic hormone). ADH berperan untuk
menghambat keluarnya air dari ginjal. Hipotalamus juga mempengaruhi
ginjal melalui sistem syaraf hingga memproduksi renin. Renin ini
menyebabkan terbentuknya angiotensin, suatu polipeptida dalam hati.
Hormon baru ini memperkuat keinginan untuk minum yang telah ditimbulkan
oleh hipotalamus dan juga meningkatkan pengeluaran ADH. Pada waktu
yang sama aldosteron dikeluarkan oleh adanya rangsangan dari angiotensi.
Aldosteron dapat menghambat pengeluaran ion Na+ dari ginjal dan juga
menghambat pembentukan urine.
1. Latihan
Untuk mempedalam pemahaman anda tentang materi diatas kerjakan
soal-soal latihan berikut:
1. Mengapa lipid perlu digolongkan dalam beberapa golongan, jelaskan
pendapat saudara.
2. Apa yang menyebabkan lemak atau minyak bila dibiarkan lama
diudara akan menimbulkan rasa dan bau tidak enak?
3. Kolesterol adalah salah satu lipid yang tedapat dalam tubuh manusia.
Pada konsentrasi tinggi kolesterol dapat berbahaya bagi kesehatan
kita, jelaskan mengapa demikian.
4. Apabila rantai karbon itu pendek, maka jumlah mol asam lemak besar,
sebaliknya apabila rantai karbon itu panjang jumlah mol asam lemak
kecil. Terangkan apa yang dimaksud dengan hal ini.
5. Untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam lemak yang
terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium. Jelaskan apa
maksudnya.
4.2.3 Petunjuk Jawaban Soal latihan
1. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar,
sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur
yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologi juga berbeda-
beda. Sehingga Kongres International Kimia Murni dan Terapan
sepakat untuk membagi lipid berdasarkan golongannya yang ditinjau
dari sifat fisika dan perannya pada mahluk hidup.
2. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan asam
lemak bebas. Disamping itu proses oksidasi terhadap asam lemak
tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjunya akan
terbentuk aldehida dan inilah penyebab terjadinya bau dan rasa tidak
enak (tengik).
3. Kolesterol dalam plasma darah tiak boleh melebihi dari standar normal
yakni 150-200mg/ml darah, karena kolesterol adalah salah satu
parameter untuk menentukan resiko penyakit jantung koroner yang
bermula dari aterosklerosis sebagai akibat dari kelainan metabolisme
lemak (misalnya banyaknya kolesterol dalam plasma darah) dan
menyebabkan kematian.
4. Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram
lemak disebut bilangan penyabunan. Jadi besar atau kecilnya bilangan
penyabunan tergantung pada panjang atau pendeknya rantai karbon
asam lemak. Atau dapat dikatakan juga bahwa besarnya bilangan
penyabunan tergantung pada berat moleku lemak tersebut. Makin
kecil berat molekul lemak, makin besar bilangan penyabunannya
demikian pula sebaliknya.
5. Bilangan iodium adalah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi
dengan 100 gram lemak. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan
rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi
adisi pada suatu iktan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan
rangkap, makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi. Artinya
makin banyak ikatan rangkap makin besar pula bilangan iodium.
4. Rangkuman
Berdasarkan sifatnya lipid dapat digolongkan menjadi 2 kelompok
utama. Yakni 1) lipid yang dapat disafonifikasi (saponifikasi lipids) dan 2)
lipid yang tidak dapat disaponifikasi (nonsaponifikasi lipids). Golongan lipid
pertama dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas sehingga terbentuk
garam asam-asam lemak dan komponen molekul lainnya, contohnya lemak
netral (triasilgliserol), fosfolipid, glikolipid, dan sulfolipid serta senyawa
dengan asam karboksilat rantai panjang (asam lemak). Golongan kedua
termasuk lipid yang disintesis dari unit isopren kolesterol dan lain-lain sterol
serta steroid, terpen, dolikol, ubiquinon dan vitamin A, D, E dan K.
Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan penurunan
aktivitas enzim dalam proses glikolisis dan dengan demikian kadar glukosa
menjadi lebih tinggi daripada keadaan normal. Glukagon mempunyai efek
yang berlawanan dengan insulin, yaitu dapat meningkatkan kadar glukosa
dalam darah dengan jalan meningkatkan proses glikogenolisis dalam hati.
Glukagon juga berfungsi mengaktifkan enzim siklase adenil yang mengubah
ATP menjadi AMP siklik. Adanya AMP siklik dapat meningkatkan aktivitas
enzim fosforilase yang bekerja sebagai katalis dalam proses penguraian
glikogen menjadi glukosa-6-fosfat. Hal ini mengakibatkan kenaikan kadar
glukosa dalam darah.
Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid antara lain ialah
tiroksin dan 3, 5, diiodotirosin yang berperan pada persediaan iodium dalam
tubuh. Mekanisme kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus,
yaitu suatu organ tubuh yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang
yang mempunyai sistern syaraf tertentu. Hipotalamus mempengaruhi
kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan beberapa macam
hormon.
4.3 PENUTUP
4.3.1 Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan sabun lunak dan sabun keras.
2. Apa yang menyebabkan lemak atau minyak bila dibiarkan lama
diudara akan menimbulkan rasa dan bau tidak enak?
3. Jelaskan perbedaan antara kolesterol dengan trigliserida
4. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja hormon.
5. Bagaimana hubungan metabolisme karbohidrat dengan hormon insulin
dan glukagon
4.3.2 Umpan Balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-
hal berikut:
1. Membuat ringkasan materi pada setiap bab sebelum materi tersebut
dibahas dalam diskusi kelas.
2. Aktif dalam diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
3. Mengerjakan latihan.
4.3.3 Tindak Lanjut
1. Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari test formatif diatas,
maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya,
sebab pengetahuan tentang lipid dan hormon adalah dasar
pengetahuan untuk mempelajari bagaimana metabolisme lipid dengan
peran hormon yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
2. Jika ada diantara mahasiswa belum mencapai penguasaan 80%
dianjurkan untuk :
o mempelajari kembali topik di atas dari awal
o berdiskusi dengan teman terutama pada hal-hal yang belum
dikuasai
o bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam
diskusi.
4.3.4 Kunci Jawaban tes formatif
1. sabun lunak dibentuk dari campuran asam lemak (garam) dengan
KOH (sabun untuk mandi), sedangkan sabun keras ampuran asam
lemak (garamnya) dengan NAOH misalnya sabun, deterjen untuk
mencuci.
2. Sudah jelas, lihat petunjuk jawaban no 2.
3. Kolesterol adalah suatu komponen steroid pada membran eukariotik
dan prekusor berbagai hormon steroid, dibentuk dari asetil KoA,
sedangkan trigliserida adalah lemak netral yang disimpan sebagai
cadangan energi pada jaringan adiposa, dihidrolisis dari fosfatidat.
4. Didalam membran plasma terjadi penggabungan hormon dengan
reseptornya dan merangsang siklase adenil dan meningkatkan
aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP
siklik dalam sel. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah
kecepatan satu atau beberapa proses.
5. Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan penurunan
aktivitas enzim dalam proses glikolisis dan dengan demikian kadar
glukosa menjadi lebih tinggi daripada keadaan normal. Glukagon
mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yaitu dapat
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan jalan
meningkatkan proses glikogenolisis dalam hati
BUKU SUMBER
1. Lehninger., 1998, Dasar –Dasar Biokimia, Terjemahan Maggi Thenawijaya., Jilid 1,2,3., Erlangga, Jakarta.
2. Murray, Robert (et,al)., 2001, Harper’s Review Of Biochemistry., Edisi 25, EGC., Jakarta.
3. P.Karlson., 1975, Introduktion to Modern Biochemistry., New York., Academic Press.
4. Poedjiadi,A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia-Press.5. Wirahadikusuma, M., 1985, Biokimia; Metabolisme Energi, Karbohidrat,
dan Lipid, Penerbit ITB Bandung
SENARAI
Adenilat Siklik : Enzim yang mengubah ATP menjadi AMP siklik sebagai
respon terhadap suatu sinyal kimiawi.
Aterosklerosis : Merupakan proses degenerasi lemak dari dinding arteri, dan
terbentuknya ’plaque’ (kerak-kerak) sepanjang dinding arteri yang
menyebabkan pembulu darah menyempit dan mengeras.
Asam lemak Jenuh : saturated fatty acid asam lemak dimana semua karbon
dalam ekor hidrogen dihubungkan oleh ikatan tunggal, sehingga
memaksimumkan jumlah atom hidrogen yang dapat berikatan
dengan kerangka karbon.
Asam lemak tak jenuh : unsaturated fatty acid asam lemak yang memiliki
satu atau lebih ikatan ganda antara karbon-karbon dalam ekor
hidrokarbon. Ikatan seperti itu mengurangi jumlah atom hidrogen
yang terikat kekerangka karbon.
Lipase : enzim yang bekerja pada pencernaan lemak
Glikolipid; senyawa karbohidrat yang terikat dengan lipid
Hormon : Salah satu diantara banyak jenis sinyal kimiawi yang beredar pada
semua organisme multiseluler yang dibentuk dalam sel-sel
terspesialisasi, yang berkelana dalam cairan tubuh, dan
mengkoordinasikan berbagai bagian organisme dengan cara
berinteraksi dengan sel-sel target.
Hipotalamus : Bagian ventral otak depan vertebrata; yang berfungsi dalam
mempertahankan homeostatis, khususnya mengkoordinasikan
sistem endokrin dan syaraf; mensekresikan hormon pituitari
posteior dan faktor pembebas; mengatur pituitari anterior.
Kelenjar endokrin : endrocine gland; kelenjar tak bersaluran yang
mensekresikan hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Kelenjar paratiroid : parathyroid gland; tempat kelenjar endokrin yang
terkubur dalam permukaan kelenjar tiroid, yang mensekresikan
hormon paratiroid dan meningkatkan kadar kalsium darah.
. Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya karena tidak menimbulkan gejala.
Fakta: Meski tidak bergejala, kolesterol tinggi berbahaya karena dapat mengubah dinding pembuluh darah dan memicu penyakit jantung koroner. Sekitar 40 persen kematian mendadak akibat serangan jantung disebabkan karena tingginya kadar kolesterol.
Browse > Home /
Tabel Jumlah Kolestrol pada MakananAugust 6, 2009
Share 5
Tabel Jumlah Kolestrol pada Makanan
Jenis MakananKolestrol
(mg/10 gr)Kategori
Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolestrol yang rendah
Putih telur ayam 0 sehat
Teripang 0 sehat
Susu sapi non fat 0 sehat
Daging ayam / daging bebek pilihan tanpa kulit 50 sehat
Ikan air tawar 55 sehat
Daging sapi / daging babi pilihan tanpa lemak 60 sehat
Daging kelinci 65 sehat
Daging kambing tanpa lemak 70 sehat
Ikan ekor kuning 85 sehat
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sekali-kali
Daging asap (ham / smoke beef) 98 sekali-sekali
Iga sapi 100 sekali-sekali
Iga babi 105 sekali-sekali
Daging sapi 105 sekali-sekali
Burung dara 120 sekali-sekali
Ikan bawal 120 sekali-sekali
Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi karena kadar kolestrol yang cukup tinggi
Daging sapi berlemak 125 hati-hati
Gajih sapi 130 hati-hati
Gajih kambing 130 hati-hati
Daging babi berlemak 130 hati-hati
Keju 140 hati-hati
Sosis daging 150 hati-hati
Kepiting 150 hati-hati
Udang 160 hati-hati
Kerang 160 hati-hati
Siput 160 hati-hati
Belut 185 hati-hati
Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang tinggi.
Santan 185 berbahaya
Gajih babi 200 berbahaya
Susu sapi 250 berbahaya
Susu sapi cream 280 berbahaya
Coklat 290 berbahaya
Margarin / Mentega 300 berbahaya
Jeroan sapi 380 berbahaya
Jeroan babi 420 berbahaya
Kerang putih / tiram 450 berbahaya
Jeroan kambing 610 berbahaya
Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang sangat tinggi.
Cumi-cumi 1170 pantang
Kuning telur ayam 2000 pantang
Otak sapi 2300 pantang
Otak babi 3100 pantang
Telur burung puyuh 3640 pantang
Share 5
Filed Under Diet · 80 Comments
Kolesterol Tak Selalu Jadi ‘Musuh’November 6, 2008
Bagi sebagian besar orang saat mendengar kata kolesterol yang akan terlintas dalam pikiran
adalah makanan yang mengandung lemak tinggi, obesitas, dan serangan jantung, dan pasti
membuat khawatir. Padahal tak selalu yang dianggap buruk akan mengganggu kesehatan.
“Bila hasil pemeriksaan laboratorium Anda memperlihatkan tingkat kolesterol yang tinggi, Anda
tak perlu panik. Anda boleh merasa khawatir apabila terdapat beberapa faktor resiko lainnya,”
kata Susanne Bilz, seorang ahli nutrisi di Lembaga Pusat Penelitian klinis di Dresden, Jerman
Barat, seperti dikutip dari Agen berita Jerman DPA, Jumat (10/08).
“Kolesterol sangat penting dalam hal memproduksi struktur dinding sel-sel manusia,” kata
Achim Weizel dari Masyarakat untuk memerangi gangguan system lipid yang berkaitan dengan
penyakit yang berkantor di Munich.
Empedu melakukan pencernaan terhadap lemak yang juga berasal dari kolesterol dan penting
dalam membangun penghalang bagi hormon dan vitamin .
Tubuh manusia memproduksi dua pertiga dari kebutuhan kolesterol dan sisanya datang dari
makanan yang kita terima tiap hari. kolesterol sama dengan lemak. Lemak tak larut dalam air,
karenanya sangat bergantung kepada aliran darah untuk menyebarkannya ke seluruh tubuh.
“Karenanya tubuh menambahkan protein dan memproduksi lipoprotein,” kata Bilz.
Lipoprotein yang paling penting yang diproduksi oleh tubuh adalah lipoprotein dengan densitas
yang rendah (LDL) dan protein dengan densitas yang tinggi (HDL). LDL umumnya disebut atau
dianggap sebagai lemak jahat, yang disebarluaskan ke seluruh sel bagian tubbuh oleh hati.
“Kelebihan LDL yang tak dibutuhkan dalam sel disimpan dalam darah,” demikian Bliz
menjelaskan.
Dan saat itulah HDL memulai memainkan perannya, dengan membawa kembali kelebihan LDL
ke organ hati, ” kata Elisabeth Steinhagen-Thiessen dari Departemen Metabolisme Rumah sakit
Charite di Berlin.
Untuk alasan itulah HDL disebut sebagai kolesterol baik. Dalam situasi normal dan ideal fungsi
siklus HDL/LDL membantu satu dengan yang lain.
Apabila konsentrasi LDL(lipoprotein dengan densitas yang rendah (LDL) dan). LDL umumnya
disebut atau dianggap sebagai lemak jahat, yang disebarluaskan ke seluruh sel bagian tubbuh
oleh hati.
terlalu tinggi, maka akan disimpan di pembuluh darah di sekitar jantung yang sempit. Plak
tertimbun didalam pembuluh darah tersebut, permukaan pembuluh darah dapat rusak bahkan
robek yang dapat membawa akibat terjadinya penggumpalan darah yang akan menyumbat aliran
darah, yang dapat membawa akibat akan terjadinya serangan jantung atau stroke” kata Weizel
menjelaskan.
Apabila kadar LDL tinggi hal itu berarti kadar lemak tinggi. Namun walaupun hal tersebut
dikonfirmasikan oleh dokter, terapi belum tentu dibutuhkan.
“Keadaan resiko tinggi ditentukan dengan melihat semua faktor yaitu kebiasaan merokok,
diabetes, tekanan darah tinggi, kecenderungan genetik atau kelebihan berat badan,” kata Weizel.
Hanya apabila faktor-faktor tersebut diatas ada maka pasien pantas merasa khawatir.
“Pola makan ala ‘Mediterania’ yaitu makan ikan, banyak buah-buahan, dan sayur-sayuran
seringkali diajukan sebagai pilihan.
“Ikan laut yang mempunyai kandungan lemak seperti mackerel, salmon atau herring memiliki
lemak omega 3 yang amat berguna bagi kesehatan,” kata Weizel.
Kebalikannya lemak hewan berdarah merah seperti sapi, kambing, babi dan domba dapat
menaikkan tingkat kolesterol.
Udo Pollmer dari Lembaga ilmu Nutrisi dan Pangan di Gemmingen dekat Heilbronn memiliki
pendapat yang berbeda.
“Apabila asupan kolesterol berkurang melalui pola makan, maka tubuh akan memproduksi lebih
banyak.”
“Hal itu berarti tingkat kolesterol seseorang untuk jangka panjang tak dapat dikontrol melalui
diet (pola makan).
“Minyak sayur umumnya mengandung lemak tak jenuh, dan yang terbaik adalah minyak zaitun,”
kata Bilz.
“Makanlah daging dua kali dalam seminggu dan ikan dengan banyak sayur-sayuran dan buah-
buahan tiga kali dalam sepekan,” kata Steinhagen-Thiessen.
Weizel mengatakan tingkat HDL dapat dinaikkan dengan melalui olahraga.
“Setiap orang yang melakukan kegiatan olah raga sebanyak tiga atau empat kali dalam sepekan
akan dapat menaikkan tingkat HDL,” kata Weizel menambahkan.
Sumber : www.idionline.org