klasifikasi, struktur, dan analisis lipid

Upload: bima0407

Post on 07-Jul-2018

305 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    1/35

    MAKALAH BIOLOGI MOLEKULER

    KLASIFIKASI, STRUKTUR, DAN ANALISIS LIPID

    Dibuat Oleh:

    Faracitra Akuwalifah K. 1406607861

    Felix Oktavianto 1406568652

    Inne Puspita Sari 1406608076

    Justin Edgar 14065733854

    Rickson Mauricio 1406575906

    Stella Faustine Loandy 1406564830

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2015

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    2/35

    2

    KATA PENGANTAR  

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa

    atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah Biologi Molekuler yang berjudul “Klasifikasi, Struktur, dan Analisis

    Lipid”. 

    Makalah Biologi Molekuler ini disusun sebagai Ujian Tengah Semester

    mata kuliah Biologi Molekuler. Selain itu, penulisan makalah ini bertujuan agar

    kami dapat memahami lebih lanjut mengeai lipid dan perkembangan secara

    mendalam.

    Penulis menerima banyak bantuan dalam menyusun makalah ini. Maka dari

    itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ir. Rita Arbianti M.Si., selaku dosen mata kuliah Biologi Molekuler yang telah

     berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada kami selama

    mempelajari mata kuliah ini.

    2. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

    langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

    Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh rekan

    mahasiswa serta seluruh kalangan masyarakat. Namun, kami menyadari bahwamakalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi ilmiah maupun

     penyajiannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun dari pembaca bagi perbaikan makalah di masa yang akan datang.

    Depok, 7 April 2016

    Penulis

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    3/35

    3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .................................................................................................... 2

    Daftar Isi.............................................................................................................. 3

    BAB I: Pendahuluan ........................................................................................... 4

    BAB II: Isi ........................................................................................................... 6

    Klasifikasi Lipid ........................................................................................... 8

    Tata Nama Penamaan Lipid ...................................................................... 13

    Analisis Lipid Menggunakan LC-MS ........................................................ 17

    Daftar Pustaka ................................................................................................... 31

    Lampiran ........................................................................................................... 32

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    4/35

    4

    BAB I

    Pendahuluan

    Lipid adalah grup yang sangat lusas dan dapat tersebar secara meluas.

    Lipid memiliki banyak peranan penting dalam bidang biologi, seperti sebagai

    komponen penyusun membran sel, sumber cadangan energi, dan membantu dalam

    menghantarkan signal. Analisis molekul lipid secara mendalam dalam bidang

     biologi, atau biasa disebut lipidomics, dalam konteks genomik (cabang ilmu dari

    genetik) dan proteomik (bidang mengenai protein) sangat penting untuk

    memahami fisiologi dan patologi sel. Karena kepentingany tersebut, biologi lipid

    telah menjadi salah satu target penelitian dari revolusi  post - genomic dan biologi

    sistem.

    Kata lipidome  digunakan untuk menggambarkan profil lengkap lipid

    dalam sel, jaringan, atau organisme.  Lipidome  juga merupakan subset dari

    metabolome yang juga mengandung tiga kelas besar lain dalam molekul biologi,

    yaitu asam amino, gula, dan asam nukleat.  Lipidomics  adalah sebuah bidang

     penelitian yang cukup baru yang dimungkinkan oleh perkembangan teknologianalisis, terutama spektroskopi massa (MS), dan metode komputasi, yang

    dipasangkan dengan pendeteksian fungsi lipid dalam berbagai penyakit

    metabolisme seperti obesitass, atherosclerosis,  stroke, hipertensi, dan diabetes.

    Perkembangan yang sangat cepat dan meluas ini sangat membantu perkembangan

    dalam bidang  genomics  dan  proteomics, yang merupakan bagian dari biologi

    sistem.

    Keberagaman dalam fungsi lipid berasal dari banyaknya variasi struktur

    molekul lipid. Tidak seperti gen dan protein yang dasarnya tersusun dari

    kombinasi linier empat asam nukleat dan dua puluh asam amino, struktur lipid

    umumnya jauh lebih kompleks karena banyaknya transformasi biokimia yang

     berbeda yang terjadi pada saat biosintesis. Keberagaman lipid menjadikannya

    sangat perlu dilakukan klasifikasi, penamaan, dan sistem representasi kimia untuk

    mengakomodasi jumlah lipid yang sangat banyak di alam.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    5/35

    5

    Sebuah sistem klasifikasi modern membantu membuka jalan untuk

    membuat infrastruktur bioinformasi yang komprehensif. Sistem ini

    mengikutsertakan database lipid dan lipid yang berasosiasi dengan gen, bantuan

    untuk merepresentasikan struktur lipid, penghubung untuk menganalisis data

    eksperimen lipodimik dan metode yang diperlukan untuk mempelajari lipid pada

    tingkat biologi sistem.

    Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, instrumen untuk

    mendeteksi zat kimia juga semakin canggih. Salah satu instrumen pendeteksi zat

    kimia yang paling mutakhir pada saat ini adalah spektrometri massa (MS).

    Sekarang ini sudah ada database online yang berisi detail dari berbagai zat-zat

    lipid (seperti LIPID MAPS). Dalam instrumen MS tentunya sudah ada database-

    database mengenai berbagai zat kimia (termasuk lipid) yang pada saat ini masih

    terus ditambah dan dikembangkan. Namun, tidak ada alat yang sempurna di dunia

    ini. Instrumen MS ini pun masih memiliki kekurangan dalam mendeteksi, seperti

    tidak bisa membedakan gugus kimia yang menyebabkan terjadi kerancuan dalam

    mendeteksi suatu zat (untuk suatu zat ada kemungkinan 2-3 struktur). Input

    sampel yang terdiri dari beberapa zat juga tidak bisa dideteksi secara langsung

    dengan MS.

    Penggabungan antara kromatografi dan spektrometri massa dapat

    mengatasi masalah input banyak zat. Namun tetap saja database yang ada kurang

    menjamin probabilitas suatu zat yang dideteksi. Oleh karena itu, kami

    mengajukan deteksi lipid menggunakan LC-MS dan database berbagai zat dari LC

    dan MS akan digabungkan dengan tujuan menyempitkan kandidat dari struktur

    suatu molekul.

    Pada makalah ini, akan dibahas mengenai struktur, klasifasi, penamaan

    lipid, serta deteksi lipid menggunakann  Mass Spectroscopy  yang digabungkan

    dengan Liquid Chromatography. Hal ini sejalan dengan tujuan konsorsium  Lipid

     Metabolites and Pathways Strategy  (LIPID MAPS) untuk menujukan informasi

    dan memainkan peran dalam membangun lipodimik sebagai ranah yang penting

    dalam biologi.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    6/35

    6

    BAB II

    Isi

    Klasifikasi Lipid dan Penamaannya

    Lipid secara garis besar dapat didefinisikan sebagai sebuah grup senyawa

    organik yang tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Sifat

    kimia ini dimiliki oleh sebagian besar jenis lipid seperti asam lemak, fosfolipid,

    sterol,  sphingolipids, terpenes, dan lainnya. Karena lipid terdiri dari molekul-

    molekul yang sangat beragam baik dari segi struktur maupun fungsi, maka tidak

    mengherankan apabila terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada jangkuandan pengaturan dari skema klasifikasi yang ada sekarang.

    Beberapa sumber seperti The Lipid Library  dan Cyberlipds  memisahkan

    lipid menjadi dua kelompok, yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid

    sederhana adalah lipid yang ketika dihidrolisis akan menghasilkan paling banyak

    dua jenis lipid berbeda. Contohnya acylglycerols: asam lemak dan gliserol. Lipid

    kompleks, adalah lipid yang akan menghasilkan lebih tiga atau lebih jenis lipid

    yang berbeda saat dihirolisis. Contohnya  glycerophospholipids: asam lemak,

    gliserol, dan gugus kepala.

    Berbeda dari kedua sumber di atas,  Lipid Bank , sebuah database yang

     berada di Jepang menambahkan sebuah kelompok baru yang dinamakan lipid

    turunan seperti alkohol dan asam lemak yang diperoleh dengan menghidrolisis

    lipid sederhana. Lipid Bank  juga mengikut sertakan 26 kategori teratas dari skema

    klasifikasi mereka yang mencakup variasi yang luas pada sumber hewan tanaman.

    Pada tahun 2005,  International Lipid Classification and Nomenclature

    Committee  dengan insiatif dari konsorsium LIPID MAPS mengembangkan dan

    membuat sebuah sistem klasifikasi lipid yang berdasarkan pada prinsip kimia dan

     biokimia yang jelas dan menggunakan kerangka kerja yang dapat dikembangkan,

    fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan teknologi informasi modern.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    7/35

    7

     Klasifikasi Lipid

    Sistem klasifikasi LIPID MAPS didasari oleh konsep dari 2 fundamental

    struktur building blocks atau blok-pembangunan yaitu golongan ketoasil dangolongan isoprena (Gambar 1.).

    Gambar 1. Building block lipid. Sistem klasifikasi LIPID MAPS didasari oleh

    konsep dari 2 fundamental biosintetis “building blocks”: golongan ketoasil dan

    golongan isoprene 

    Lipid dapat digolongkan sebagai hidrofobik atau molekul kecil amfipatik

    yang berasal dari kondensasi yang berbasis unit ketoasil thioesters dan/atau

    kondensasi yang berbasis karbanion unit isoprene (Gambar 2). Karbanion adalah

    sejenis anion dari karbon yang memiliki satu pasangan elektron menyendiri.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    8/35

    8

    Gambar 2. Mekanisme dari biosintesis lipid. Biosintesis dari lipid yang

    mengandung ketoasil and isoprene yang diproses dengan karbonion dan

     pemanjangan rantai karbokasi berturut-turut.

    Berdasarkan sistem klasifikasi tersebut, lipid terbagi menjadi delapan

    kategori yaitu asam lemak, gliserolipid, gliserolfosfolipid, sphingolipids,

    sakarolipid, dan poliketida (berasal dari kondensasi subunit ketoasil), lipid strenol

    dan lipid prenol (berasal dari kondensasi subunit isoprene) (Gambar 3).

    Gambar 3. Contoh dari kategori lipid. Contoh stuktur dari masing-masing 8

    kategori dari LIPID MAPS

    Masing-masing kategori dibagi lagi menjadi kelas, subkelas, bahkan

     beberapa subkelas lipid prenol dibagi lagi menjadi kelas ke-4. Berdasarkan

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    9/35

    9

    susunan klasifikasi ini, masing-masing jenis lipid memiliki 12-atau-14 karakter

     pengidentifikasi (LIPID MAPS ID atau “LM ID”. LM ID berisi tentang informasi

    klasifikasi yang menyediakan data sistematik untuk mengidentifikasi susunan

    unik dari tiap molekul lipid dan dapat ditambahkan dengan data kategori, kelas,

    dan subkelas baru dalam jumlah yang besar di masa mendatang. Keempat karakter

    terakhir dari LM ID terdiri dari pengidentifikasi unik yang terdapat dalam

    subkelas tertentu dan pengidentifikasi unit yang ditetapkan secara acak (Tabel 1).

    Asam lemak (FA) terbagi ke dalam beberapa golongan molekul yang

    tersintesis oleh rantai panjang asetil-KoA primer dengan golongan malonil-KoA

    (atau metilmalonil-KoA) yang mengandung gugus fungsi berupa siklik   dan/atau

    heteroatom. Asam lemak merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak

    dan merupakan bahan baku untuk semua lipid yang ada pada makhluk hidup.

    Umumnya, asam lemak dapat berbentuk bebas (sebagai lemak yang terhidrolisis)

    maupun terikat sebagai gliserida. Rumus kimia asam lemak adalah R-COOH atau

    R-CO2H. Asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam

    lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara

    atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling

    sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak

     jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.

    Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen.

    Berdasarkan kerberadaan ikatan ganda, asam lemak dibagi menjadi dua jenis yaitu

    cis dan trans. Asam lemak yang memiliki ikatan cis dilambangkan dengan “Z”

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    10/35

    10

    sementara asam lemak yang memiliki ikatan trans dilambangkan dengan “E”.

    Penamaan sistematik dan simbol suatu asam lemak diciptakan untuk

    menunjukkan banyaknya atom C yang menyusunnya. Angka di depan nama

    menunjukkan posisi ikatan ganda setelah atom pada posisi tersebut. Contoh : asam

    9-dekanoat yang merupakan asam dengan 10 atom C dan satu ikatan ganda

    setelah atom C ke-9 dari pangkal (gugus karboksil). Untuk penamaan yang lebih

    lengkap, ditambahkan tanda delta (∆) di depan bilangan posisi ikatan ganda.

    Contoh: asam ∆9-dekanoat. Simbol C diikuti angka menunjukkan banyaknya

    atom C yang menyusunnya. Angka di belakang titik dua menunjukkan banyaknya

    ikatan ganda di antara rantai C-nya. Contohnya adalah C18:1, berarti asam lemak

     berantai C sebanyak 18 dengan satu ikatan ganda. Lambang omega () 

    menunjukkan posisi ikatan ganda dihitung dari ujung atom C gugus metil.

    Kategori fatty acid (asam lemak) tidak hanya mengandung asam lemak namun

     juga beberapa jenis gugus fungsi lain seperti alkohol, aldehid, amina, dan ester.

    Struktur yang mengandung golongan gliserol umumnya ditunjukkan

    dengan adanya dua kategori yang berbeda yaitu gliserolipids (GL), yang tidak

    hanya terdiri dari triasilgliserols namun juga meliputi jenis alkil dan 1Z-alkenil,

    dan gliserofosfolipids (GP), yang dapat ditentukan dengan adanya jenis fosfat

    (atau phosphonate) yang teresterifikasi dengan salah satu gugus fungsi gliserol

    hidroksil. Komponen utama gliserolipid adalah gliserida. Triasilgliserida adalah

    komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan hewan, yang

    umumnya dijumpai dalam membrannya. Triasilgliserida adalah molekul

    hidrofobik non-polar yang tidak larut dalam air namun mudah larut dalam pelarut

    non polar seperti kloroform, benzena, atau eter, yang sering digunakan untuk

    ekstraksi lemak dari jaringan. Triasilgliserida akan terhidrolisis jika dididihkan

    dengan asam atau basa. Fungsi utama gliserida adalah sebagai lemak penyimpan.

    Subkelas tambahan gliserolipid diwakili oleh glikosilgliserol yang dicirikan oleh

    adanya satu atau lebih residu gula yang melekat pada gliserol melalui rantai

    glikosidik. Contoh struktur dalam kategori ini adalah digalactosyldiacylglycerols

    yang dapat ditemukan di membrane tanaman. Gliserofosfolipid atau yang lebih

    yang dikenal juga dengan fosfolipid merupakan lapisan ganda lipid pada sel.

    Gliserofosfolipid juga terlibat dalam metabolime. Gliserofofolipid dapat berada

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    11/35

    11

    dalam keadaan bebas dan berbentuk lipid membran. Lipid membran yang paling

     banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan

    fosfat anroganik. Fungsi utama fosfolipid adalah sebagai membrane struktural.

    Beberapa lipid yang berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein

    sedangkan yang berikatan dengan karbohidrat disebut glikolipid. Contoh

    fosfolipid yang terdapat di membran biologis adalah fosfatidilkolin atau yang

    dikenal sebagai PC, GPCho, atau letisin, phosphatidylethanolamine (PE atau

    GPEtn) dan phosphatidylserine (PS atau GPSer).

    Sterol lipids (ST) dan prenol lipids (PR) memiliki kesamaan secara

     biosintesis yaitu dengan cara polimerisasi dimetilalil pirofosfat atau isopentil

     pirofosfat namun terdapat perbedaan diantara keduanya yaitu struktur dan fungsi

    akhirnya. Keberadaan struktur cincin gabungan yang unik pada sterol

    membedakannya dari kelas triterpena siklik yang lain seperti protostanes dan

    fusidanes. Protostanes dan fusidanes sekilas terlihat mirip dengan sterol namun

    sebenarnya keduanya memiliki pola stereochemistry dan metylation cicin

    tergabung sebagai akibat dari lipatan cadangan biositesis. Sterol lipid biasa

    disebut steroid. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid

    alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Molekul kolesterol

    memiliki gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi 3.

    Bagian molekul yang lain merupakan struktur non-polar yang relatif kaku. Sterol

    lemak, seperti kolesterol dan turunannya adalah komponen penting dari

    membrane lipid, termasuk glycerophospholipids dan sphingomeylins. Contoh lain

    dari sterol adalah pitosterol, seperti − , stigmasterol, dan

     brassicasterol. Sterol dominan dalam membrane sel jamur adalah ergosterol. Lipid

     prenol disintesis dari prekusor 5-karbon difosfat dan dimethilalil isopentenil yang

    dihasilkan melalui jalur asam mevalonic (MVA).

    Kategori selanjutnya adalah sphingolipids (SP) yang memiiki basa

    nitrogen rantai-panjang sebagai stuktur dasarnya. Spingolipids adalah keluarga

    senyawa kompleks yang memiliki structural umum yang sama yaitu dasar tulang

     punggung sphingoid yang disintesis dari asam amino serin dan lemak rantai

     panjang asil KoA, kemudian diubah menjadi ceramides, phosphosphingolipids,

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    12/35

    12

    glycosphingolipids, dan senyawa lainnya. Asalm lemak jenuh umumnya memiliki

     panjang rantai 16-26 karbon phosphosphingolipids utama atom. Kategori

    sakarolipid (SL) diperuntukkan untuk lipid yang asam lemaknya berikatan secara

    langsung dengan rantai punggung gula dan membentuk struktur yang kompatibel

    dengan memberan. Kategori SL berbeda dari istilah “glikolipid” yang ditetapkan

    oleh International Union of Pure and Applied Chemists (IUPAC) sebagai lipid

    yang molekul asam lemaknya berada di rantai glikosidik. Perlu diperhatikan

     bahwa turunan glikosilasi dari 7 kategori lipid diklasifikasikan sebagai anggota

    (kelas/subkelas) dari kategori tersebut dan memiliki pengaruh besar untuk jenis-

     jenis struktur lipid secara umum. Kategori yang terakhir yaitu poliketida (PK)

    yang merupakan macam golongan dari sumber metabolit hewan, tumbuhan, dan

    sumber mikroba, jamur, dan kelautan yang memiliki keragaman struktur yang

     besar. Banyak poliketida molekil siklik yang termodifikasi oleh glikosilasi,

    metilasi, hidroksilasi, oksidasi. Poliketida atau turunan poliketida seperti

    erythromycins, tetrasiklin, avermectins, dan epothilones antitumor sering

    diaplikasikan dalam pembuatan agen anti-mikroba, anti-parasit, dan anti-kanker.

    Sistem klasifikasi diatas telah dijadikan dasar untuk LIPID MAPS

    Structure Database (LMSD), yang akan didiskusikan lebih lanjut disubbab

     berikutnya. Cara yang paling mudah untuk melihat susunan klasifikasi melalui

    LIPID MAPS Nature Lipidomic Gateway dimana kita dapat melihat contoh dari

    kategori, kelas, dan subkelas yang dapat dilihat LMSD.

    Tata Nama Penamaan Lipid

     Nomenklatur atau cara penamaan lipid dibedakan menjadi dua kategori

    utama, yaitu secara sistematis dan secara umum atau trivial. Cara penamaan lipid

    secara trivial merupakan cara yang mudah untuk menjelaskan posisi rantai alkil di

    gliserofosfolipid, sphingolipid, dan gliserolipid. Ketentuan umum yang digunakan

    untuk sistem penamaan lipid pertama kali dibuat oleh Komisi Nomenklatur

    Biokimia dalam Organisasi International Union of Pure and Applied Chemists dan

    International Union of Biochemistry and Molecular Biology (IUPAC-IUBMB)

     pada tahun 1976. Keputusan yang dibuat dirangkum dan dipublikasikan pada situs

    resmi IUPAC

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    13/35

    13

    Selain berdasarkan IUPAC-IUBMB, ketentuan penamaan lipid juga dapat

     berdasarkan sistem Lipid Maps Structure Database (LMSD). LMSD merupakan

    sebuah database publik yang memuat berbagai macam strukur lipid serta sistem

     penamaannya, setiap struktur lipid telah diberi ID Lipid Maps (LM_ID) yang

    menggambarkan posisinya dalam hirarki klasifikasi. Pada dasarnya sistem

     penamaan LMSD menggunakan prinsip dasar yang sama dengan sistem penamaan

    IUPAC-IUBMB dan hanya terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan yang paling

    utama adalah klarifikasi penggunaan inti struktur untuk menyederhanakan

    sistematis penamaan pada beberapa jenis lipid yang lebih kompleks dan sistematis

     penamaan untuk kelas lipid yang baru ditemukan.

    Prinsip dasar penamaan lipid yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

    1. 

    Penggunaan metode penomoran stereospesifik (sn) untuk menggambarkan

    gliserolipid dan gliserofosfolipid. Kelompok gliserol biasanya terakilasi

     pada posisi SN 1 dan SN 2 dengan pengecualian pada beberapa lipid

    tertenyu yang mengandung lebih dari satu kelompok gliserol dan lipid

    archaebacteria dimana terjadi modifikasi SN 2 dan/atau SN 3. Lipid

    archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidakmengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.

    Lipid archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri

    metanogen, bakteri halofil, dan bakteri termoasidofil.

    2. 

    Pendefinisian sphingolipid atau sphingolipid (C18H39 NO2) dan sphing-4-

    enine (C18H37 NO2) sebagai struktur inti pada kategori sphingolipid, dimana

    D-erythro atau 2S, konfigurasi 3R dan geometri 4E (dalam sphing-4-enine)

    tersirat. Pada molekul yang mengandung stereokimia selain 2S, konfigurasi3R, sistem penamaan secara lengkap akan digunakan, contohnya 2R-amino-

    1,3R-octadecanediol.

    Gambar . Struktur Sphingolipid

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    14/35

    14

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov

    Gambar 5. Struktur Sphing-4-enine

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov  

    3. 

    Penggunaan nama inti seperti kolestan (C27H48), androstan (C19H32), dan

    estran (C18H30) untuk kelompok sterol. 

    Gambar 6. Struktur Kolestan

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov  

    Gambar 7. Struktur α- Androstan

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov

     

    Gambar 8. Struktur β- Androstan

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov  

    Gambar 9. Struktur Estran

    Sumber: pubchem.ncbi.nlm.nih.gov  

    4.  Ketentuan untuk sistem penamaan asam lemak dan ikatan rantai asil (formil,

    asetil, propionil, butiril, dan lainnya) dijelaskan dalam lampiran A dan B

     Nomenklatur Lipid IUPAC-IUBMB. Lampiran A berisi nama dan simbol

    untuk asam lemak yang lebih jenuh, Lampiran B berisi simbol - simbol yang

    direkomendasikan untuk berbagai jenis konstituen lipid.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    15/35

    15

    5.  Penerapan dari sistem nomenklatur rumus molekul pada glikan yang

    merupakan bagian dari lipid, dimana gula residu dilambangkan dengan

    singkatan standar IUPAC serta gugus karbon anomer dan stereokimia

    termasuk kedalamnya, namun penjelasan atau keterangan didalam tanda

    kurung tidak diperbolehkan. Sistem ini juga telah diusulkan oleh

    Consortium for Functional Glycomics yang merupakan sebuah lembaga

     penelitian internasional yang bekerja dan melayani masyarakat dalam

     bidang ilmiah.

    6.  Penggunaan istilah E atau Z (sebagai lawan trans atau cis) untuk

    mendefinisikan isomer geometri yang memilik ikatan ganda. Sistem E-Z

    menggunakan seperangkat aturan untuk menetapkan prioritas gugus-gugus

    yang terikat pada atom-atom karbon ikatan rangkap. Dengan menggunakan

    aturan ini dapat ditentukan manakah gugus pada setiap atom karbon ikatan

    rangkap yang memiliki prioritas lebih tinggi. Jika gugus-gugus yang

    memiliki prioritas lebih tinggi terletak pada sisi yang sama terhadap ikatan

    rangkap, maka di depan nama tersebut diberi huruf Z (singkatan dari kata

    Jerman Zusammen, yang berarti bersama). Jika gugus-gugus yang memiliki

     prioritas lebih tinggi terletak pada sisi yang berlawanan terhadap ikatan

    rangkap, maka diberi huruf E (singkatan dari kata  Entgegen, yang berarti

     berlawanan). 

    Gambar 10. Isomer Zusammen dan Entgegen

    Sumber: www.ilmukimia.org 

    7.  Penggunaan istilah R atau S (sebagai lawan /  atau D/L) untuk

    menentukan stererokimia. Pengecualian berlaku untuk lipid yang

    menggambarkan stereokimia pada gliserol (sn) dan struktur inti sterol, serta

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    16/35

    16

     pada karbon anomer yang terletak di residu gula. Dalam kasus khusus yang

    terakhir adalah / - format yang terbentuk secara pasti.

    8.  Istilah "lyso" merupakan istilah umum yang menunujukan kurangnya

    kelompok radyl pada gliserolipid fan gliserofosfolipid tidak akan digunakan

    dalam sistem penamaan lipid, namun akan dimasukan sebagai sinonim.

    9.  Pengajuan sistem penamaan tunggal untuk menggantikan prostagladin,

    isoprostana, neuroprostana, dan senyawa terkait lainnya, dimana karbon

    yang berada pada cincin siklopentana tertutup teridentifikasi dan sistem

     penomoran skema rantai yang konsisten digunakan.

    10.  Istilah "d" dan "t" yang digunakan dalam notasi steno untuk sphingolipid

    mengacu pada 1,3 - dihidroksi dan basa 1, 3, 4 - trihidroksi rantai panjang.

    11. 

    Singkatan gliserofosfolipid (Tabel 2) digunakan untuk menunjukan spesies

    lipid yang memiliki satu atau dua rantai cabang radyl, dimana struktur dari

    rantai cabang tersebut ditunjukan didalam tanda kurung setelah nama

    singkatan kelas utama gliserofosfolipid, seperti pada contoh dibawah ini :

    "Kelas Utama ( sn1 / sn2)"

    "PC (16:0 / 18: 1(9Z))"

    Karbon C2 pada gliserol memiliki stereokimia R dan mengikat rantai utama

     pada posisi sn3. Dengan cara yang sama, singkatan gliserolipid (MG, DG,

    TG untuk mono-, di-, dan trigliserida) digunakan untuk menunjukan spesies

    yang memiliki satu sampai tiga rantai cabang radyl, dimana struktur dari

    rantai cabang tersebut ditunjukan didalam tanda kurung, seperti pada :

    "Kelas utama (sn1 / sn 2 / sn 3)"

    "TG (16:O/18:1(9Z)/16:0)"

    12. 

    IIkatan alkil eter dilambangkan oleh awalan " O- ", contohnya DG (O-

    16:O/18:1(9Z)/0:0) dan (1Z)- alkenil eter (plasmalogen netral) degan spesies

     berawalan "P", seperti DG (P-14:O / 18:1 (9Z)/ O:O). Aturan yang sama

     berlaku juga untuk kelas utama pada kategori gliserofosfolipid. Pada saat

    kondisi diketahui komposisi total gliserolipid, tetapi regiochemistry dan

    stereokimia rantai cabangnya tidak diketahui, maka singkatan seperti TG

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    17/35

    17

    (52:1) dan DG (34:2) dapat digunakan. Angka - angka dalam tanda kurung

    tersebut menunjukan jumlah total karbon dan ikatan ganda dari seluruh

    rantai.

    Software untuk analisis lipid

    Perkembangan teknologi terbaru seperti teknologi dan protokol

    spektrometri massa serta perkembangan terkini di bidang infrastruktur informatika

    (seperti penyimpanan data/database) sangat mendorong kemajuan ilmu lipidomik

    seperti yang kita kenal sekarang ini. Karena sekarang ini kita sudah memasuki era

    analisis tingkat tinggi dalam ilmu lipidomik, kebutuhan akan pirantilunak/ software  akan semakin meningkat untuk membantu berbagai hal seperti

    identifikasi, kuantisasi, pemrosesan dan penyimpanan data, analisis statistik,

    analisis/permodelan jalur biologis, dan sumber informasi yang user-friendly.

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa piranti dan sumber informasi yang

     belakangan ini dikembangkan oleh LIPID MAPS untuk menjawab kebutuhan-

    kebutuhan di atas.

    1.  Piranti Tampilan Lipidomik  Online

    Perkembangan teknologi informasi seperti internet dan database dalam

    internet telah mendorong kemajuan ilmu biologi secara pesat. Dalam bidang

    lipidomik, teknologi seperti internet dan databasenya memudahkan para

     peneliti untuk mendapatkan data-data sebuah molekul lipid seperti struktur,

    data percobaan, protocol, dan lain-lain menggunakan web browser .

    Seperti contoh pada LIPID MAPS, seorang peneliti bisa mencari data-data

    yang ia perlukan dengan mengakses database dari LIPID MAPS (LMSD,

    LIPID MAPS Structure Database) dimana ia bisa mencari berdasarkan

     berbagai macam kategori seperti klasifikasi, pencarian teks, dan struktur. Data-

    data ini berisi struktur, sifat fisika dan sifat kimia, InChIKey (International

    Chemical Identifier) dari IUPAC, dan sebagainya. Perkembangan terbaru

    adalah metode Quick Search di mana kita bisa menginput data secara tepat dan

    mesin pencari akan mencarikan hal tersebut di database, semacam mesin

     pencari Google®.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    18/35

    18

    Apabila pencarian dilakukan dengan menggunakan kategori klasifikasi,

    maka pengguna bisa memilih salah satu klasifikasi lipid di database tersebut

    dan mencari data-data mengenai molekul lipid yang ia inginkan.

    Apabila pencarian dilakukan dengan menggunakan teks, maka kita tinggal

    memasukkan teks yang terkait dengan molekul yang kita cari. Pencarian

    dengan metode ini sangat praktis karena teks yang bisa diinput sangat beragam,

     bisa berupa sebagian nama molekul, massa molekul relatif, rumus molekul,

    klasifikasi, hingga LM ID (jika diketahui). Secara khusus, LIPID MAPS sudah

    mengembangkan piranti lunak yang bisa menghitung banyaknya gugus

    fungsional, rantai cincin, dan informasi lain mengenai struktur yang kemudian

    diintegrasikan dalam database yang ada. Hal ini sangat membantu pengguna

    karena sang pengguna bisa menginput jumlah gugus fungsional dari molekul

    yang diinginkan, mengingat dalam metode pencarian ini pengguna bisa

    menginput beberapa hal sekaligus, contohnya kita bisa saja melakukan input

    nama, klasifikasi, gugus cincin, dan sebagainya secara sekaligus.

    Untuk melakukan pencarian menggunakan struktur, saat ini sudah ada 3

     piranti lunak yang dapat digunakan untuk menginput struktur dari molekullipid yang diinginkan, yaitu  MarvinSketch, JME, dan ChemDrawPro. Untuk 2

     piranti lunak pertama, sistemnya menggunakan Java sehingga pengguna hanya

    memerlukan Java support dalam web browser pengguna.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    19/35

    19

    Gambar 11. Beberapa cara dalam pencarian data dalam database LIPID MAPS

    (Sumber :Fahy, E., et al., 2011.)

    2. 

    Piranti Penggambaran Struktur

    Konsorsium LIPID MAPS telah mengembangkan sebuah piranti lunak

    yang dapat mempercepat penggambaran struktur molekul, karena

     penggambaran struktur molekul ini sangat memakan waktu terutama dalam

     pembuatan database. Piranti lunak yang dikembangkan ini memiliki pilihan

    dalam penggambaran molekul dan memudahkannya untuk dihubungkan padadatabase molekul yang ada (LMSD), yang sampai sekarang ini berisi sekitar

    22.500 jenis molekul.

    Piranti lunak yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Perl ini

    sangatlah konsisten dibandingkan pendahulunya karena pada sebelumnya

    molekul yang rumit direpresentasikan oleh banyak custom format   yang pada

    akhirnya membuat pengguna kebingungan. Selain itu, karena kekonsistenan

    layout 2 dimensi pada tiap kelas lipid, maka penggambaran bisa dipercepat

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    20/35

    20

    dengan template  dasar dari struktur inti atau core structure (paradigma

    terotomatisasi penggambaran struktur).

    Salah satu pendekatan yang diambil adalah struktur utama seperti

    gliserolipid dan asam formiat direpresentasikan sebagai berkas-berkas text-

    based   MDL MOL yang kemudian dapat dimanipulasi untuk menghasilkan

     berbagai jenis struktur yang berisikan molekul inti dan modifikasi sesuai

    seperti tambahan rantai asil. Halaman web dari LIPID MAPS saat ini telah

    menyediakan beberapa paket piranti penggambaran struktur untuk klasifikasi

    lipid berikut: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, kardiolipin,

    sphingolipid, sterol, dan sphingolipid glikan. Struktur-struktur dasar tersebut

    memiliki beberapa format, seperti format terglikosilasi. Selain struktur dasar,

    kita juga bisa menambah gugus-gugus fungsi (yang daftarnya disediakan) dari

    struktur dasar tersebut dari berbagai sisi seperti rantai pada sisi asil sn1 dan sn2

    (dan berbagai jenis stereokimia lainnya).

    Gambar 12. Penggambaran struktur untuk pencarian dalam database LIPID MAPS

    (Sumber :Fahy, E., et al., 2011.) 

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    21/35

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    22/35

    22

    a. Ekstraksi Sampel

    Lipidomik memerlukan metode preparasi sampel yang cepat dan dapat

    mengekstrak sejumlah besar analit dengan polaritas yang berbeda dan

    kompatibel dengan teknik instrumental. Prosedur ekstraksi yang umum

    digunakan adalah metode Folch dan Bligh-Dyer yaitu dengan menggunakan

    campuran kloroform/ MeOH (2:1), selain itu dapat juga digunakan MTBE

    untuk menggantikan kloroform karena lebih aman dan tidak karsiogenik.

     b. Separasi LC

    Penggabungan metode LC dengan MS akan mengurangi beberapa limitasi

    yang dimiliki jika dilakukan metode MS secara langsung, antara lain deteksi

    dari isobar dan isomer suatu senyawa. Selain itu penggunaan LC memberikan

    kemungkinan untuk memisahkan atau mengkonsentrasikan senyawa dari kelas

    yang berbeda sesuai dengan sifat fisika dan kimianya. Prinsip pemisahan pada

    metode LC ini berdasarkan perbedaan polaritas senyawa yang terdapat dalam

    analit, berbagai senyawa yang terdapat dalam analit akan terpisah berdasarkan

    kecepatan laju zat analit dalam melalui kolom akibat adanya interaksi antara

    fase gerak analit dengan fase diam. Semakin mirip polaritas fase gerak dengan

    fase diam maka senyawa tersebut akan semakin lama berada di dalam kolom

    (waktu retensi semakin lama) dan sebaliknya.

    Khusus untuk analisis campuran lipid kompleks, terdapat 3 konfigurasi LC

    yang paling penting yaitu: RPLC (Reversed-phase LC), NPLC (Normal-phase

    LC), dan HILIC (Hydrophilic interaction chromatography). Mekanisme pada

    RPLC dari suatu lipid didasarkan oleh sifat lipofilik dari suatu senyawa yang

    dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkap. Spesi lipid

    yang mengandung rantai asil lebih panjang akan terelusi dari kolom LC lebihlama jika dibandingkan dengan lipid berantai pendek, dan struktur asil jenuh

    akan terelusi lebih lama dibanding lipid tak jenuh. Berbeda dengan RPLC,

     NPLC dan HILIC membedakan spesi lipid berdasarkan gugus hidrofilik,

    sehingga lipid dipisahkan berdasarkan gugus polar pada bagian kepala yang

    merepresentasikannya.

    c. Ionisasi dan Deteksi Ion

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    23/35

    23

    Pemilihan cara ionisasi yang digunakan dalam analisis LC-MS memegang

     peranan penting dalam profil lipodomik yang akan diperoleh. Satu metode

    ionisasi tidak dapat digunakan untuk semua tipe molekul, sebagai contoh

     beberapa lipidt erionisasi secara lebih baik dalam satu tipe ionisasi sementara

    lipid lainnya terionisasi secara lebih efisien pada metode ionisasi lainnya.

    Efisiensi ionisasi dapat ditingkatkan dengan penambahan zat aditif yang

    dilarutkan dalam fase gerak dalam LC. Metode berbasis MS adalah yang

    terbaik dalam hal tingkat sensitivitas yang tinggi, dan tingkat akurasi yang

    tinggi. Secara khusus, electrospray ionization  untuk analisis lipid dan

     peningkatan mass analyzer di spektrometer massa, termasuk kombinasi dari

    mass analyzer   yang berbeda dan pengembangan mass analyzer   beresolusi

    tinggi, telah meningkatkan kinerja MS dalam menganalisis lipid.

    Beberapa teknologi ionisasi pada MS yang digunakan untuk analisis lipid

    adalah sebagai berikut :

    c.1. Electron Ionization (EI) dan Chemical Ionization (CI)

     Electron Ionization  (EI) secara luas digunakan dalam spektrometri

    massa, terutama untuk analisis gas dan molekul organik yang mudahmenguap, di mana elektron dengan energiyang tinggi berinteraksi dengan

    atom berfasa gas atau molekul untuk menghasilkan ion. Seorang ahli

     bernama Denkert menggunakan GC-EI MS untuk menganalisis metabolit

     jaringan tumor ovarium secara komprehensif, dimana ditunjukkan bahwa

    51 metabolit secara signifikan berbeda antara batas tumor dan karsinoma

    tumor. EI MS telah digunakan dalam penentuan sterol, kolesterol, dan

    asam lemak, sementara turunannya diperlukan untuk senyawa yang mudahmenguap. Sebagai contoh, pada gambar dibawah, proses esterifikasi

    dibutuhkan untuk analisis asam lemak oleh GC-EI MS.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    24/35

    24

    Sinyal ion molekular dalam analisis EI MS biasanya lemah dikarenakan

    adanya tumbukan dengan energi yang tinggi. Oleh karena itu,  chemical

    ionization  (CI) dikembangkan untuk memudahkan identifikasi jenis ion

    molekular, di mana ion diproduksi melalui tumbukan analit dengan ion

    dari gas pereaksi dengan energi yang lebih rendah. Namun, perlu dicatat

     bahwa ada keterbatasan pada metode EI / CI berbais MS untuk analisis

    lipid dikarenakan tingkat sensitivitas yang rendah, yang telah menghambat

    aplikasi lebih lanjut dalam analisis lipid.

    c.2. Matrix-Assisted Laser Desorption Ionization (MALDI)

    MALDI-MS secara luas digunakan dalam analisis senyawa organik

    sintetis, peptida dan proteinuntuk penentuan ion-ion molekular. Namun,

    identifikasi lipid menggunakan MALDI-MS menjadi terbatas karena sulit

    ditemukan matriks yang sesuai. Meskipun berat molekul dari matriks yang

     berbeda berada di kisaran sekitar 150-200 g/mol, proses fotoreaksi, seperti

    trimerisasi yang terjadi karena iradiasi laser mungkin menghasilkan

     banyak puncak matriks pada nilai m/z yang lebih tinggi (100-500 Da),

    yang membuat sinyal lipid tidak terbaca dengan jelas pada rentang berat

    molekul yang kurang dari 500 Da. Selain itu, ekstrak lipid dari sampel

     biologis biasanya merupakan sistem yang kompleks, di mana gangguan

    dari molekul yang berbeda menjadikannya lebih sulit untuk dianalisis.

    Pemilihan matriks penting untuk keberhasilan analisis MALDI-MS. Di

    antara semua matriks, asam 2,5-Dihydroxybenzoic (DHB) paling banyak

    digunakan sebagai matriks dalam studi lipid. Selain itu,

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    25/35

    25

    trihydroxyacetophenone  (THA),  p-nitroaniline  (PNA), 9- Aminoacridine

    hemihydrates  (9-AA) juga menunjukkan sensitivitas tinggi dalam analisis

    dari beberapa lipid tertentu. Oksida logam juga dipilih sebagai matriks

    untuk analisis ekstraksi lipid dari bakteri dan alga, untuk menghindari

    gangguan dari matriks organik tradisional. Baru-baru ini, sebuah laporan

    menunjukkan bahwa citrate-capped gold nanoparticles (AuNPs) sebagai

    matriks secara selektif dapat mendeteksi trigliserida (TAGs), menunjukkan

    kelayakan dari pengembangan matriks baru untuk penentuan selektif dari

    lipid.

    Selain itu, analisis MALDI-MS memiliki kelemahan dalam hal tingkat

    reproduktifitas yang membuat MALDI-MS banyak dikritik dalam hal

    analisis kuantitatif. Penyebab utamanya berasal dari keheterogenan

    campuran kristal matriks analit. Sebuah matriks analit cocrystal   dapat

    mengurangi variabilitas intensitas sinyal pada lokasi yang berbeda pada

     permukaan target dan dapat meningkatkan reproduktifitas, yang

    memberikan dasar untuk analisis kuantitatif dengan MALDI-MS. Matriks

    analit cocrystal digunakan untuk analisis kuantitatif  plasma

    lysophosphatidylcholines (LPCs) dengan bantuan polystyrene.

    Kemajuan terbaru dalam teknik MALDI-MS untuk analisis lipid telah

    membuatnya dapat melakukan analisis langsung dari irisan jaringan

    dengan MALDI  imaging mass spectrometry (IMS). Yang paling

    menguntungkan dari MALDI-IMS adalah adanya peningkatan pada

    analisis lipid dengan menghilangkan proses ekstraksi atau separasi, dan

    untuk menampilkan informasi in situ. Baru-baru ini seseorang bernamaSetou melakukan metode MALDI-IMS pada gigi dengan penyakit

     periodontal dan ditemukan bahwa ada akumulasi dan infiltrasi dari LPC

    (lyso-phosphatidylcholine) ke permukaan akar yang berhubungan dengan

     penyakit periodontal.  High resolution (HR) MALDI-IMS adalah aplikasi

    untuk analisis secara komprehensif dan rinci dari molekul terionisasi pada

    irisan jaringan. Lebih dari itu, MALDI-IMS bahkan dapat digunakan

    dalam penentuan lipid melalui metode  single cell   yang dikombinasikan

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    26/35

    26

    dengan bentuk resolusi yang tinggi dan akurasi massa yang tinggi untuk

     penentuan sel berbagai senyawa metabolit kecil, seperti adenin, guanin dan

    kolesterol, serta kelas lipid yang berbeda, seperti fosfatidilkolin,

    sphingomyelin, digliserida dan trigliserida. Representasi skema dari alur

    kerja MALDI-IMS ditunjukkan pada gambar dibawah ini

    Gambar 13. Alur kerja MALDI-IMS

    (sumber: Li, Lin. 2014)

    Perlu diketahui bahwa analisis lipid dengan MALDI-MS masih terdapat

     banyak hambatan.Sebagai contoh, hanya lipid yang berulang kali diekstrak

    atau hanya bagian jaringan tertentu yang dapat dianalisis oleh MALDI-

    MS. Sangat penting untuk mengembangkan matriks baru untuk penentuan

    lipid dengan kandungan yang rendah. Sebagai tambahan, pelabelan dengan

    zat yang memiliki isotop yang stabil adalah teknik yang memungkinkan

    untuk melakukan analisis kuantitatif suatu molekul tertentu dalam sistem

    yang rumit oleh MALDI-MS, tetapi tidak dimungkinkan untuk mensintesis

    semua senyawa yang diberi label itu. Kemampuan kuantifikasi oleh

    MALDI-MS masih perlu ditingkatkan.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    27/35

    27

    c.3.Electrospray Ionization (ESI) , Atmosphere Pressure Chemical Ionization

    (APCI) , Atmosphere Pressure Photoionization (APPI) dan  Desorption Electrospray Ionization (DESI) 

    ESI adalah metode ionisasi besar di MS untuk analisis lipid dari cairan

    tubuh, sel, bakteri, virus dan jaringan. Shotgun lipidomics  pertama kali

    diusulkan oleh Han dan Gross pada tahun 2003, di mana ESI-MS

    digunakan untuk analisis langsung lipid tanpa proses pemisahan

    sebelumnya dengan LC. Dengan mengatur nilai pH, seperti pH netral

    dalam mode deteksi ion negatif, atau menambahkan beberapa reagen

    ionisasi spesifik dalam larutan, seperti LiOH dalam mode deteksi ion

     positif, lipid dapat secara selektif terdeteksi. Penelitian lebih lanjut

    menemukan bahwa teknologi ini menyebabkan sphingomyelin pada pasien

     penderita Alzheimer menurun, sementara ceramide (sejenis asam lemak)

    meningkat pada otak pasien tersebut. Namun, fenomena penekanan ion

    antara lipid yang berbeda dapat menyebabkan kesalahan sistemik ketika

    mendeteksi ekstrak lipid yang kompleks dengan analisis langsung ESI-MS. Biasanya, untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan pemisahan

    dengan kromatografi cair (LC). Pemisahan dengan metode HPLC sebelum

    deteksi ESI-MS dilakukan untuk memperoleh pengukuran yang akurat.

    Adanya LC meminimalkan efek dari penekanan ion. Selain itu, waktu

    retensi di dalam kolom LC juga bisa digunakan sebagai parameter lain

    untuk identifikasi senyawa selain sinyal MS. Misalnya, seseorang bernama

    Ecker memanfaatkan metode ultra performance liquid chromatographyelectrospray ionization  yang dipasangkan dengan spektrometri massa

    (UPLC-ESI-SRM/MS) untuk menganalisis 7 jenis asam arachidic, dan

    meskipun beberapa jenis turunan asam tersebut memiliki berat molekul

    yang sama, jenisnya dapat diidentifikasi dengan waktu retensinya pada

    kolom. 2D-HPLC yang digabungkan dengan ESI juga dikembangkan

    untuk mempelajari gangguan metabolisme pada lipid dalam banyak

     penyakit, termasuk obesitas, hipertensi, diabetes, dan kanker hati. Ada

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    28/35

    28

    suatu kelompok penelitian yang menerapkan on-line comprehensive silver-

    ion liquid chromatography  (silver-ion LC)dipasangkan dengan reversed-

     phase liquid chromatography (RPLC) untuk menganalisis minyak kacang

    yang dapat dimakan dan juga menganalisis ekstrak hati tikus. Sebagai

    hasilnya, 28 jenis trigliserida dari minyak kacang tanah dan 44 jenis

    trigliserida dari hati tikus berhasil diidentifikasi.

    Baru-baru ini, metode atmosphere pressure chemical ionization 

    (APCI), atmosphere pressure photoionization  (APPI) dan desorption

    electrospray ionization  (DESI) juga dikembangkan untuk analisis lipid.

    Dalam APCI, pelarut bertindak sebagai reagen gas ionisasi kimia (CI)

    untuk mengionisasi sampel. Dalam APPI, lampu Krypton menghasilkan

    cahaya ultraviolet terionisasi pada fase gas. Dibandingkan dengan ESI,

    yang hanya menggunakan medan listrik untuk menghasilkan ion analit,

    APCI dan APPI bisa menyediakan mekanisme tambahan untuk

    mengionisasi analit. Untuk lipid yang bersifat nonpolar, APCI dan APPI

    lebih cocok digunakan untuk mengnalisis lipid tersebut. Selain itu APCI

    dan APPI tidak rentan terhadap efek penekanan ionisasi dan efek garam

     penyangga dibandingkan dengan ESI. Pada tahun 2013, seseorang

     bernama Tian, membandingkan tiga teknologi ionisasi ini untuk analisis

    metabolome plasmadan didapatkan bahwa masing-masing dari

    teknologiyang digunakan memiliki keuntungan masing-masing dibanding

    dengan 2 teknologi lain untuk beberapa jenis metabolit di dalam plasma.

    ESI sangat sensitif untuk mendeteksi  glycerophosphocholines,

     glycerophosphoethanolamines, asil carnitines, asam empedu, sulfat, dnalainnya. APCI cocok untuk menganalisis siklus alkohol, asam lemak dan

    asam linoleat. APPI terbukti tepat dalam mendeteksi steroid,

    sphingolipids, beberapa asam amino, nukleosida dan purin dalam plasma.

    DESI pertama kali diperkenalkan oleh Cooks pada tahun 2005, yang

    merupakan teknik ionisasi di mana pelarut yang digunakan untuk

    mengekstraksi molekul yang dilanjutkan oleh ionisasi electrospray. DESI

    menawarkan keuntungan yang lebih besar karena dapat dilakukan dengan

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    29/35

    29

     persiapan sampel yang minimal sehingga cocok untuk analisis jaringan

    secara langsung. Seseorang bernama Hanna menggunakan DESI untuk

    analisis profil metabolik dalam kelenjar getah bening dan menemukan

     bahwa unsur metabolik dari kelenjar getah bening kanker mirip dengan

     jaringan tumor.

    ESI yang dipasangkan dengan MS juga digunakan untuk mencari posisi

    ikatan rangkap pada lipid. Baru-baru ini, metode berbasis olefin cross-

    metathesis dan charge-remotefragmentation  juga diusulkan untuk

     penentuan posisi ikatan rangkap. Namun, masih tetap diperlukan metode

    yang sederhana dan dapat diandalkan untuk mengidentifikasi posisi ikatan

    rangkap dengan tingkat akurasi yang tinggi dan kapasitas untuk lipid yang

    kompleks dengan banyak ikatan rangkap.

    Meskipun semua metode berbasis MS dikembangkan dengan sangat

     baik hingga kini, masih menjadi tantangan besar untuk mengidentifikasi

    semua jenis lipid yang ada. Beberapa lipid dengan kelompok multi-fosfat,

    seperti  phosphoinositide, harus diturunkan terlebih dahulu untuk

    meningkatkan sensitivitas terhadap deteksi. Beberapa stuktur lipid, seperti saccharolipids, sangatlah rumit, yang merupakan hal yang sulit untuk

    menganalisisnya. Perbedaan isomer dari lipid, seperti cardiolipids, selalu

    menjadi tantangan untuk setiap metode MS. Selain itu, reproduktifitas

     perlu ditingkatkan lagi untuk analisis lipid kuantitatif.

    d. Data Processing

    Setelah diperoleh data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data mentah.

    Pada analisis LC-MS diperoleh data 3 dimensi yang merepresentasikan waktu

    retensi, nilai m/z, dan intensitas sinyal. Laporan akhir dihasilkan dengan

    menggabungkan data 3 dimensi menjadi matriks data dua dimensi dalam

     bentuk puncak-pncak (peak) yang mengandung nilai m/z, waktu retensi, dan

    intensitas dari puncak yang terdeteksi. Untuk menghasilkan data 2 dimensi

     berupa puncak (peak) dapat menggunakan beberapa jenis software, terdapat 4

     jenis pendekatan:

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    30/35

    30

    (1) menggunakan vendor software (MarketLynx, MarketView, Mass Profiler

    Professional, MassHunter/Genespring, MetQuest, SIEVE)

    (2) menggunakan software spesial dari developer independent yang dapat

    menangani sebagian besar data MS (GeneData)

    (3) menggunakan open access software (XCMS, MZmine, MetAlign, IDEOM)

    (4) mengembangkan script (Matlab)

    e. Identifikasi Lipid

    Identifikasi senyawa masih menjadi bottleneck dalam metabolomic 

     berbasis LC-MS. Dengan memanfaatkan MS, kelas lipid, panjang rantai

    karbon, dan derajat ketidakjenuhan dari komponen asam lemak dari lipid dapat

    diperoleh. Meskipun perbandingan spektra yang dihasilkan dapat ditemukan

    dalam MS database untuk senyawa kimia murni, namun identifikasi masih sulit

    dilakukan karena literatur seperti database Merlin, MassBank, dan US National

    Institutes of Standards and Technology (NIST) men-cover kurang dari 20.000

    senyawa. Online database dan computational tools telah dikembangkan untuk

    analisis lipid spektra massa (e.g., LipidQA, LIMSA, FAAT, lipID,

    LipidSearch, LipidView, LipidInspector, LipidXplorer, dan ALEX). Baru-baru

    ini LipidBlast hadir sebagai platform database MS independen yang tersedia

    secara gratis untuk penggunaan komersial dan non komersial. LipidBlast berisi

    212.516 jenis spektrum yang meng-cover 119.200 senyawa dari 26 kelas lipid,

    termasuk fosfolipid, gliserolipid, lipoglikan bakterial, dan glikolipid tumbuhan.

    LipidBlast dapat diaplikasikan untuk menganalisis data MS dari lebih dari 40

    tipe spektrometer massa yang berbeda.

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    31/35

    31

    DAFTAR PUSTAKA

    Fahy, E., et al. 2011. Biochimica et Biophysica Acta: Lipid classification, structures and

    tools. [Online]. Terdapat di:

    http://www.sciencedirect.com/science/journal/13881981/1811/11 Diakses pada 05

    April 2016.

    Li, Lin., et al. 2014. Mass Spectrometry Methodology in Lipid Analysis. [Online].

    Terdapat di: http://www.mdpi.com/journa.ijms Diakses pada 05 April 2016.

    LIPID MAPS Nature Lipidomics Gateway, [Online]. Terdapat di :

    http://www.lipidmaps.org. Diakses pada 05 April 2016

    M.A.Chester, Nomenclature of glycolipids, Pure Appl Chem 69 (1997) 2475-2487.

    M. Sud, E. Fahy, D.Cotter, H.A. Brown, E.A. Dennis, C.K. Glass, A.H. Merrill Jr., R.C.

    Murphy, C.R.H. Raetz, D.W. Russell, S. Subramaniam, LMSD: LIPID MAPS

    structure database, Nucleic Acids Res 35 (2007) D527-D532

    Murphy, R. C., Gaskel, S. J. 2011. New Applications of Mass Spectrometry. [Online].

    Terdapat di: http://www.jbc.org/content/286/29/25427.full Diakses pada 04 April

    2016

    Harkewicz, R., Dennis, E. A. 2011. Applications of Mass Spectrometry to Lipids and

    Membranes. [Online]. Terdapat di:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410560/  Diakses pada 03 April

    2016

    Anonym. 2011. LIPID MAPS Nature Lipidomics Gateway. [Online]. Terdapat di:

    http://www.lipidmaps.org  Diakses pada 05 April 2016

    http://www.sciencedirect.com/science/journal/13881981/1811/11http://www.sciencedirect.com/science/journal/13881981/1811/11http://www.mdpi.com/journa.ijmshttp://www.mdpi.com/journa.ijmshttp://www.mdpi.com/journa.ijmshttp://www.lipidmaps.org/http://www.lipidmaps.org/http://www.jbc.org/content/286/29/25427.fullhttp://www.jbc.org/content/286/29/25427.fullhttp://www.jbc.org/content/286/29/25427.fullhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410560/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410560/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410560/http://www.jbc.org/content/286/29/25427.fullhttp://www.lipidmaps.org/http://www.mdpi.com/journa.ijmshttp://www.sciencedirect.com/science/journal/13881981/1811/11

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    32/35

    32

    LAMPIRAN

    1.  Appendix A. Nama dan simbol untuk asam lemak yang lebih

     jenuh

    Numerical

    symbol

    Structure Stems of 'Nam

    e'

    H3C-(R)-CO2H systematic

    namesa 

    trivial

    names b 

    symb

    ol

    1 10:0 -[CH2]8- Decano- Capr-c  Dec

    2 12:0 -[CH2]l0- Dodecano- Laur- Lau

    3 14:0 -[CH2]12- Tetradecano- Myrist- Myr

    4 16:0 -[CH2]14- Hexadecano- Palmit- Pam

    5 16:1 -[CH2]5CH=CH[CH2]7- 9-

    Hexadeceno-

    Palmitole

    -Pam

    6 18:0 -[CH2]16- Octadecano- Stear- Ste

    7 18:1(9) -[CH2]7CH=CH[CH2]7- cis-9-

    Octadeceno-

    Ole- Ole

    8 18:1(11) -[CH2]5CH=CH[CH2]9- 11-

    Octadeceno-

    Vaccen- Vac

    9 18:2(9,12) -

    [CH2]3(CH2CH=CH)2[C

    H2]7-

    cis,cis-9,12-

    Octadecadie

    no-

    Linole Lin

    1

    0

    18:3(9,12,15

    )

    -(CH2CH=CH)3[CH2]7- 9,12,15-

    Octadecatrie

    no-

    (9,12,15)

    -Linolen-Lnn

    1

    1

    18:3(6,9,12) -

    [CH2]3(CH2CH=CH)3[C

    H2]4-

    6,9,12-

    Octadecatrie

    no-

    (6,9,12)-

    Linolen-Lnn

    1

    2

    18:3(9,11,13

    )

    -

    [CH2]3(CH=CH)3[CH2]7-

    9,11,13-

    Octadecatrie

    no-

    Eleostear 

    -

    eSte

    13 20:0 -[CH2]18- Icosano-

    d

      Arachid- Ach

    1

    4

    20:2(8,11) -

    [CH2]6(CH2CH=CH)2[C

    H2]6-

    8,11-

    Icosadieno-d 2Ach

    1

    5

    20:3(5,8,11) -

    [CH2]6(CH2CH=CH)3[C

    H2]3-

    5,8,11-

    Icosatrieno-d 3Ach

    1

    6

    20:4(5,8,11,

    14)

    -

    [CH2]3(CH2CH=CH)4[C

    H2]3-

    5,8,11,14-

    Icosatetraeno

    -d 

    Arachido

    n-4Ach

    1 22:0 -[CH2]20- Docosano- Behen- Beh

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    33/35

    33

    7

    1

    8

    24:0 -[CH2]22- Tetracosano- Lignocer 

    -

    Lig

    1

    9

    24:1 -[CH2]7CH=CH[CH2]13- cis-15-

    Tetracoseno-

     Nervon- Ner

    2

    0

    26:0 [CH2]24- Hexacosano- Cerot- Crt

    2

    1

    28:0 -[CH2]26- Octacosano- Montan- Mon

    a Ending in '-ic', '-ate', '-yl', for acid, salt or ester, acyl radical, respectively.

     b Ending in '-ic', '-ate', '-oyl' for acid, salt or ester, or acyl radical, respectively.

    c Not recommended because of confusion with caproic (hexanoic) and caprylic (octanoic)acids. Decanoic is preferred.

    d Formerly 'eicosa' (Changed by IUPAC Commission on Nomenclature of OrganicChemistry, 1975).

    2.  Appendix B. Simbol yang direkomendasikan untuk berbagai

    konstituen lipid 

    Name Symbola 

    For alkyl radicalsb  R

    Methyl, ethyl, . . . dodecyl Me, Et, Pr, Bu, Pe, Hx, Hp,

    Oc, Nn, Dec, Und, Dod

    For aliphatic carboxylic acidsb  Acyl (not abbreviated), RCO-

    Formyl, acetyl, glycoloyl, propionyl Fo (or HCO), Ac, Gc, Pp

    Butyryl, valeryl Br, Vl

    Hexanoyl, heptanoyl, octanoyl Hxo, Hpo, Oco

    Nonanoyl, decanoyl, undecanoyl  Nno, Dco, Udo

    Lauroyl, myristoyl, palmitoyl Lau, Myr, Pam

    Stearoyl, eleostearoyl, linoleoyl,

    arachidonoyl

    Ste, eSte, Lin, 4Ach

    For glycerol and its oxidation productsc 

    Glycerol, glyceraldehyde, glycerone,

    glyceric acid

    Gro, Gra, Grn, Gri

    For 'glycosyl' Ose

    Glucose, galactose, fucose.... Glcd, Gal, Fuc ...

    Gluconic acid, glucuronic acid GlcA, GlcUe 

    Glucosaminef , N -acetylglucosamine GlcN, GlcNAc

    Neuraminic, sialic, muramic acids  Neu, Sia, Mur

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    34/35

    34

    N -Acetylneuraminic acid, N -

    glycoloylneuraminic acid

     NeuAcg, NeuGc

    Deoxy d

    MiscellaneousCeramide, choline, ethanolamine Cer, Cho, Etnh 

    Inositol, serine Ins, Ser

    Phosphatidyl, sphingosine, sphingoid,

    Phosphoric residue

    Ptd, Sph, Spd, P  

    a These symbols are constructed in analogy to those already in use for amino acids andsaccharides [11, 13]; they may assist the abbreviated representation of more complexlipids in a way similar to the peptides and polysaccharides. Prefixes such as 'iso-', 'tert-','cyclo' are specified in the symbols by lower-case superscripts (Pr i, But, Hxc) or lower-case prefixes (iPr, tBu, cHx), unsaturation by, e.g., D3 for a 3,4 double bond, D3 for a 3,4triple bond (cf. Proteins, Vol. I, pp. 96-108, in Handbook of Biochemistry, 3rd edition,

    edited by G. Fasman, CRC Press, Cleveland, Ohio, 1976). Many of these symbols aredrawn from previously published Recommendations [11, 12]. See also Appendix A.

     b Systematic and recommended trivial names of unbranched, acyclic compounds only (cf.Appendix A). Other forms are created by prefixes (e.g., 'iso-', 'tert-', 'cyclo-'). SeeAppendix A.

    c These symbols form a self-consistent series for a group of closely related compounds. Itis recognized that other abbreviations (but no symbols) are currently in use. (See Lip-2.12.) 

    d Not Glu (glutamic acid) or G (nonspecific).

    e Recommended in place of GlcUA, the 'A' being unnecessary.

    f  Approved trivial name for 2-amino-2-deoxyglucose; similarly for galactose (GalNAc),

    etc.

    g AcNeu was recommended earlier  [11]. When it is necessary to differentiate between N-acetyl and O-acetyl derivatives, Neu N Ac and NeuOAc (italicized locants, incontradistinction to GalNAc, etc.) may be employed.

    h May take the form OEtN< if substitution on the nitrogen atom is to be indicated. 

    3.  Tabel 2. Singkatan dan contoh dari kelas utam gliserofosfolipid

    http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/lip1n2.html#p212http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/lip1n2.html#p212http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/lip1n2.html#p212http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/lip1n2.html#p212http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11http://www.chem.qmul.ac.uk/iupac/lipid/appABC.html#11

  • 8/18/2019 Klasifikasi, Struktur, Dan Analisis Lipid

    35/35