tugas email 1.doc

6
Nama : Fitriawati Syahrum Kelas : Reguler Transfer 2013 No Absen : 19 1. Jelaskan tujuan analisa Gas Darah ? Jawab : Tujuan Analisa Gas darah adalah untuk mengevaluasi status oksigen dan karbon dioksida di dalam darah arteri dan mengukur pH nya. 2. Apa penyebab perubahan pH darah ? Jawab : Penyebab perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan yang bersifat metabolik (adanya perubahan konsentrasi bikarbonat yang disebabkan gangguan metabolisme ) dan yang bersifat respiratorik (adanya perubahan tekanan parsial CO 2 yang disebabkan gangguan respirasi). Perubahan PaCO 2 akan menyebabkan perubahan pH darah. pH darah akan turun / asidosis jika PaCO 2 meningkat (asidosis respiratorik primer) atau jika HCO 3 - atau asidosis metabolik primer. pH darah akan naik / alkalosis jika PaCO 2 / alkalosis respiratorik primer atau jika HCO 3 - / alkalosis metabolik primer. 3. Jelaskan terjadinya asidosis & alkalosis respiratori ? Jawab : Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman

Upload: fitria-syahrum

Post on 01-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Andi

Nama

: Fitriawati Syahrum

Kelas

: Reguler Transfer 2013

No Absen: 19

Jelaskan tujuan analisa Gas Darah ?

Jawab : Tujuan Analisa Gas darah adalah untuk mengevaluasi status oksigen dan karbon dioksida di dalam darah arteri dan mengukur pH nya.

Apa penyebab perubahan pH darah ?

Jawab : Penyebab perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan yang bersifat metabolik (adanya perubahan konsentrasi bikarbonat yang disebabkan gangguan metabolisme ) dan yang bersifat respiratorik (adanya perubahan tekanan parsial CO2 yang disebabkan gangguan respirasi). Perubahan PaCO2 akan menyebabkan perubahan pH darah. pH darah akan turun / asidosis jika PaCO2 meningkat (asidosis respiratorik primer) atau jika HCO3- atau asidosis metabolik primer. pH darah akan naik / alkalosis jika PaCO2 / alkalosis respiratorik primer atau jika HCO3- / alkalosis metabolik primer.

Jelaskan terjadinya asidosis & alkalosis respiratori ?

Jawab : Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam. Sedangkan Alkalosis respratorik terjadi bila ada hiperventilasi. Hiperventilasi menyebabkan kadar CO2 tubuh turun sehingga terjadi kompensasi tubuh untuk menurunkan pH dengan meretensi H+ oleh ginjal agar absorpsi HCO3- berkurang. Ingat, bila pH tinggi berarti [H+] turun. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab akut dapat berupa stimulasi saraf sentral pada tumor serebri, ensefalitis, dan intoksikasi. Penyebab kronis dapat berupa penyakit paru kronis.Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah rasa nyeri, sirosis hati, kadar oksigen darah yang rendah, demam dan overdosis aspirin.

Bagaimana tubuh mengendalikan keseimbangan asam basa darah ?

Jawab : Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam darah, yaitu :

Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasa nya berlangsung selama beberapa hari.

Tubuh menggunakan penyangga pH atau buffer dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH yang paling penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat ( suatu komponen basa ) berada dalam keseimbangan dengan CO2 ( suatu komponen asam ). Jika lebih banyak asam yang masuk kedalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit CO2. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak CO2 dan lebih sedikit bikarbonat.

Pembuangan CO2

CO2 adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa CO2 ke paru paru, dan di paru paru CO2 tersebut dikeluarkan. Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah CO2 yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan menurun, kadar CO2 meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan paru - paru maka mengatur pH darah menit demi menit.

Bagaimana hubungan asam basa darah dengan transport oksigen kedalam jaringan

Jawab : hubungan asam basa darah dengan transport oksigen dalam jaringan yaitu pada metabolisme aerob berperan dalam pembakaran nutrien dan membentuk energi. Proses ini menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan karbodioksida (CO2). Sistem sirkulasi berperan mengantarkan O2 dan nutrien ke jaringan tubuh dan kemudian mengambil CO2 yang terbentuk. Peran ganda dari sistem sirkulasi dalam hal transportasi oksigen dan karbondioksida disebut sebagai fungsi respirasi darah. Sistem transportasi oksigen terdiri dari sistem paru dan sitem kardiovaskular. Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi), aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi), kecepatan divusi dan kapasitas membawa oksigen. Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang larut dalam plasma, jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen. Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil, yakni hanya sekitar 3%.Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin. Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Molekul hemoglobin dicampur dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin.Pembentukan oksi hemoglobin dengan mudah berbalik (revesibel), sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah, membuat oksigen menjadi bebas.Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam jaringan. Adapun dalam sistem transpornya O2 dapat dibagi menjadi 2: 1,5% O2 terlarut di plasm 98,5% O2 berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobinDengan tingginya tekanan parsial O2 (PO2) di darah dibanding di jaringan, maka O2 akan ditranspor dari darah ke jaringan. Faktor yang dapat mempengaruhi transpor O2 selain PO2 adalah pH, PCO2, suhu, & 2,3 BPG. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi afinitas O2. Transpor oksigen merupakan bagian dari proses eksternal respirasi, yaitu pertukaran gas antara atmosfir dan paru-paru, pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan darah, transpor oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan pertukaran gas antara darah dan sel. Normalnya, sekitar 97% oksigen ditranspor dari paru-paru ke jaringan terikat dengan hemoglobin dan sisanya 3% terlarut dalam plasma.Jelaskan proses gangguan asam basa pada kasus pneumonia!

Jawab : Perbandingan basa/asam harus 20 : 1 agar pH dapat dipertahankan dalam batas normal. Persamaan ini juga menekankan kemampuan ginjal untuk mengubah bikarbonat basa melalui proses metabolik, dan kemampuan paru-paru untuk mengubah PaCO2 (tekanan parsial CO2 dalam darah arteri) melalui respirasi. Ketidakseimbangan metabolik terjadi jika gangguan primernya ada pada kadar bikarbonat.Ketidakseimbangan respiratorik terjadi jika gangguan primernya ada pada kadar karbon dioksida (asam karbonat). Kadar karbon dioksida merupakan penyebut pada persamaan Henderson-Hasselbalch. Peningkatan PaCO2 akan menurunkan pH dan disebut sebagai asidosis respiratorik. PaCO2 > 45 mmHg dan pH > 7,35. Asidosis respiratorik dapat timbul secara akut ataupun kronik. Hipoksemia selalu menyertai asidosis respiratorik jika pasien bernafas dalam udara ruangan. Sebab-sebab asidosis respiratorik adalah gangguan pertukaran gas seperti pneumonia atau serangan asma berat.