tugas ekonomi teknik h-1

21
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus bersaing untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Di Indonesia, berbagai bidang bisnis memiliki peluang dan prospek kedepan yang baik karena gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung konsumtif. Bisnis bidang kuliner merupakan salah satu bidang bisnis yang memiliki prospek atau peluang untuk berwirausaha. Salah satu jenis makanan berupa kue kering maupun kue basah merupakan jenis makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Selama ini masih banyak orang yang berfikiran bahwa kue kering adalah salah satu jenis sajian yang hanya ada pada saat hari raya dan acara-acara khusus lainnya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika melihat sebagian kalangan masyarakat menganggap bahwa usaha kue kering itu sebagai usaha yang musiman. Karena sifatnya

Upload: nurul-fitrianingsih

Post on 07-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perhitungan BEP

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Teknik H-1

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi.

Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap

dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi

harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus bersaing

untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari

peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Di Indonesia, berbagai bidang bisnis memiliki peluang dan prospek

kedepan yang baik karena gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung

konsumtif. Bisnis bidang kuliner merupakan salah satu bidang bisnis yang

memiliki prospek atau peluang untuk berwirausaha. Salah satu jenis makanan

berupa kue kering maupun kue basah merupakan jenis makanan yang tidak asing

lagi bagi masyarakat Indonesia.

Selama ini masih banyak orang yang berfikiran bahwa kue kering adalah

salah satu jenis sajian yang hanya ada pada saat hari raya dan acara-acara khusus

lainnya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika melihat sebagian kalangan

masyarakat menganggap bahwa usaha kue kering itu sebagai usaha yang

musiman. Karena sifatnya musiman maka usaha kue kering tidak dapat dijadikan

sebagai sumber mata pencaharian yang bisa diandalkan setiap tahunnya. Bukan

rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang di saat hari raya besar.

Tetapi jika kita tidak dapat mencermati dan memanfaatkan setiap peluang usaha

yang ada, sekecil apapun usaha itu maka usaha kue kering dapat dijalankan setiap

hari. Dengan adanya kreativitas maka usaha yang kembangkan tidak akan sia-sia

dan akan terus maju mengikuti perkembangan zaman.

Page 2: Tugas Ekonomi Teknik H-1

b. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana analisis studi

kelayakan rencana pengembangan usaha UD. BBBBBB dan kemampuan

investasinya dalam memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang

ditanam? Studi ini akan menitikberatkan pada penentuan layaknya investasi.

c. Tujuan

Tujuan Makalah ini disusun untuk mengetahui kelayakan usaha kecil menengah

yang bergerak dalam bidang penjualan makanan (kue basah dan kue kering).

TAMBAH LAGI KALO BISA

Page 3: Tugas Ekonomi Teknik H-1

BAB IILANDASAN TEORI

Kue kering (cookies) adalah makanan ringan yang bukan makanan utama.

Secara harafiah kue seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat

dari tepung. Baik tepung beras maupun terigu. Menurut SNI 01-2973-1992,

cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak,

berkadar lemak tinggi, relative renyah bila dipatahkan dan penampang

potongannya bertekstur padat (BSN, 1992). Cookies dengan penggunaan tepung

non-terigu biasanya termasuk ke dalam golongan short dough. Biskuit yang

tergolong sebagai short dough berbeda dengan biskuit golongan lainnya. Biskuit

golongan ini terbuat dari adonan yang kurang elastis dan kurang mengembang.

Jumlah lemak dan gula di dalam adonan memberikan plastisitas dan kesatuan

adonan tanpa adanya atau sedikit sekali pembentukan jaringan gluten.

(Pembahasan tentang Biscuit dapat dilihat pada akhir bab ini).

Cookies sebaiknya menggunakan gula halus atau tepung gula. Jenis gula

ini akan menghasilkan kue berpori-pori kecil dan halus. Di dalam pembuatan

adonan cookies, gula berfungsi sebagai pemberi rasa, dan berperan dalam

menentukan penyebaran dan struktur rekahan kue. Untuk cookies, sebaiknya

menggunakan gula halus karena mudah di campur dengan bahan-bahan lain dan

menghasilkan tekstur kue dengan pori-pori kecil dan halus. Sebaliknya tekstur

poripori yang besar dan kasar akan terbentuk jika menggunakan gula pasir.

Gunakan gula sesuai ketentuan resep, pemakaian gula yang berlebih menjadikan

kue cepat menjadi browning akibat dari reaksi karamelisasi. Dampak yang lain

kue akan melebar sewaktu di panggang Industri cookies biasanya menggunakan

gula cair. Keuntungan dari gula cair adalah bisa ditimbang lebih akurat dan lebih

efisien karena tahap awal dari proses produksi, yaitu pelarutan gula sudah

dilakukan sebelum proses pembuatan adonan dimulai. Gula cair biasanya terdiri

dari 67% padatan dan mengandung kurang dari 5% gula invert untuk menghindari

kristalisasi. Gula cair ini disimpan pada suhu ruang dan karena konsentrasinya

yang cukup tinggi, timbulnya jamur juga dapat dicegah.

Page 4: Tugas Ekonomi Teknik H-1

Kelompok leavening agents (pengembang adonan) merupakan kelompok

senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam adonan. Salah satu

leavening agents yang sering digunakan dalam pengolahan cookies adalah baking

powder. Baking powder memiliki sifat cepat larut pada suhu kamar dan tahan

selama pengolahan. Kombinasi sodium bikarbonat dan asam dimaksudkan untuk

memproduksi gas karbondioksida baik sebelum dipanggang atau pada saat

dipanaskan dioven. Bahan pengasam yang digunakan tidak selalu berupa asam,

yang penting dapat memberikan ion hydrogen (H+) supaya dapat melepas CO2

dari NaHCO3, misalnya garam alumunium-sulfat bila bereaksi dengan air akan

menghasilkan asam sulfat. Pereaksi asam yang digunakan adalah garam asam dari

asam tartarat, asam fosfat, atau senyawa alumunium. Fungsi bahan pengembang

adalah untuk meng“aerasi” adonan, sehingga menjadi ringan dan berpori,

menghasilkan cookies yang renyah dan halus teksturnya.

Tepung terigu harus mampu menyerap air dalam jumlah banyak untuk

mencapai konsistensi adonan yang tepat, dan memiliki elastisitas yang baik untuk

menghasilkan kue kering dengan remah yang halus, tekstur lembut dan volume

yang baik. Tepung terigu yang demikian disebut tepung lunak (soft wheat),

mengandung protein sekitar 7,5-8 %, bisa digunakan untuk biskuit, bolu, kue

kering,dan crakers.  Tepung keras mengandung 12-13 % protein dan cocok untuk

pembuatan roti. Tepung yang demikian disebut tepung keras (hard wheat).

Kue atau disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak

diminatimasyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat

menentukan baik tidaknyakualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor itu yakni

kecocokan bahan yangdigunakan,keseimbangan bahan dalam resep yang dipakai,

dan tahap-tahap proses produksibaik dalam pengadukan maupun saat pemanggangan.

Yang tidak terasa alot (karena tidak memakaigluten). Bahan-bahan yang sering dipakai

dalam pembuatan kue yakni tepung, gula, lemak,susu, telur, coklat, garam, pengembang

kimia. Dilihat dari teknik pengadukan dan pemanggangannya, kue dibagi dalam

dua jenis, yakni pound cake dan sponge cake. Perbedaannya adalah, pada pound

cake, bahan mentega (lemak) dan gula diaduk lebih dahulu, baru ditambahkan

bahan lainnya, kemudian dipanggang pada suhu oven yang tidak begitu tinggi,

Page 5: Tugas Ekonomi Teknik H-1

berkisar 160-170oC. Kalau sponge cake, telur dan gula diaduk terlebih dahulu

baru kemudian ditambahkan bahan-bahan lainnya. Setelah itu dipanggang pada

suhu yang relatif tinggi, berkisar 180-200oC. Hal lain yang membedakan

keduanya adalah keseimbangan formula resep dasarnya. Untuk sponge cake,

jumlah cairan dari telur dan susu atau air harus lebih banyak dari berat gula,

hingga perbandingannya mencapai 1: 1,25. Dan untuk perbandingan berat telur,

gula dan tepung adalah 2 :1 :1 (dalam ukuran gram). Sedang pound cake,

perbandingan gula, mentega, telur, dan tepung adalah 1:1:1:1. 

BAB III

Page 6: Tugas Ekonomi Teknik H-1

METODE ANALISA

Tabel 1. Biaya Investasi Kue kering dan kue basah UD. TULIS NAMA

No Nama Alat Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Umur Total Harga

1 Molen 1 15.000.000 8 15.000.000

2 Mixer besar 1 2.000.000 8 2.000.000

3 Kompor 6 800.000 4 4.800.000

4 Oven 2 180.000 8 360.000

5 Dandang 3 300.000 4 900.000

6 Loyang 20 10.000 8 200.000

7 Kotak kemasan 1 pack 29.000 - 29.000

8 plastik 1 lusin 26.000 - 26.000

9 Gas 3kg 10 17.000 - 170.000

10 Timbangan 1 150.000 4 150.000

11 Alat-alat lain - - - 200.000

Total Pengeluaran Alat Rp. 23.835.000

Tabel 2. Penyusutan dari Barang Investasi Usaha kue kering dan kue basah UD. Edelweis

No Jenis Investasi Penyusutan

1 Molen Rp. 1.650.0002 Mixer besar Rp 350.0003 Kompor Rp 100.0004 Oven Rp 50.0005 Timbangan Rp 7.000

Total PenyusutanRp 2.157.000

Tabel 3. Biaya Tetap yang dikeluarkan dalam Usaha kue kering UD. EdelweisNo Komponen Biaya Tetap Total Biaya/tahun1 Penyusutan Peralatan Rp 2.157.000

Tabel 4. Biaya Variabel yang dikeluarkan dalam Usaha Kue kering UD. Edelweis

Page 7: Tugas Ekonomi Teknik H-1

No Nama Bahan Jumlah Harga Total Harga1 Tepung Terigu 8 karung 175.000 1.400.0002 Telur 20 terai 38.000 760.0003 Mentega 50 kg 10.000 500.0004 Gula Pasir 70 kg 12.000 840.0005 Bahan-bahan lain - - 500.0006 Listrik 1 bulan 120.000 120.0007 Biaya Transportasi 1 bulan 300.000 300.0008 Gaji Pegawai 2 orang 500.000/

bulan1.000.000

Total Pengeluaran Bahan Baku Rp. 5.420.000

Tabel 5. Penerimaan Usaha kue kering UD. Edelweis

NoJenis

PenerimaanPenerimaan/hari Penerimaan/bulan

Penerimaan per periode

1 Penjualan keripik Rp. 150.000 Rp. 4.500.000 Rp 54.000.000Total Penerimaan Rp. 150.000 Rp. 4.500.000 Rp 54.000.000

Tabel 6. Pendapatan yang Diperoleh dalam Usaha kue kering UD. Edelweis

No Jenis penerimaan Penerimaan/hariPenerimaan/

bulanPenerimaan/tahun

1 Penjualan keripik Rp. 150.000 Rp. 4.500.000 Rp 54.000.000Total penerimaan Rp. 150.000 Rp. 4.500.000 Rp 54.000.000

Total BiayaRp 31.412.000

Pendapatan Rp. 22.588.000

1. Tabel Cash Flow

Page 8: Tugas Ekonomi Teknik H-1

Tabel 8. Arus Kas Usaha Kue Kering UD. Edelweis

NO

Uraian Harga/satuanJumla

h barang

Total Biaya Keterangan

1 Investasi Awal

A.investasi peralatan

Baskom Rp. 15.000 3 Rp. 45.000Parutan Rp. 6.000 2 Rp. 12.000Pisau Rp. 7.000 2 Rp. 14.000Spinner Rp. 5.000.000 1 Rp. 5.000.000Vacuum frying Rp. 10.000.000 1 Rp. 10.000.000

Total investai Rp 15.071.000

2Penerimaan

(Benefit)

A.Penjualan keripik

total benefit/tahun Rp 95.880.0003 Biaya (Cost)A. Biaya Tetap

a. Penyusutan Rp. 2.944.435total biaya tetap Rp 2.944.435

B. Biaya VariabelPisang Rp. 50.000 4 Rp 62.400.000Silikon Rp. 55.000 1 Rp 660.000 Gas LPG Rp. 7.000 2 Rp 4.368.000

Tenaga Kerja Rp. 10.000 4 Rp. 12.480.000Listrik dan Air Rp. 10.000 Rp. 6.240.000

Minyak Rp. 7.000 2 Rp. 4.368.000Total biaya variabel pertahun

Rp. 90.516.000total cost pertahun Rp 93.460.435

4Benefit

pertahun Rp. 2.419.5655 pajak/tahun - - -

Net benefit/tahun Rp. 2.419.565

2. Analisis Kelayakan Usaha

Page 9: Tugas Ekonomi Teknik H-1

a. ANALISIS IRR

Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat pengembalian intern

yang diperoleh dari suatu investasi.

IRR=Laba UsahaModal Sendiri

x 100%

IRR= 22.588.00029.255.000

x100

= 77,21 %

Dari hasil analisis dengan IRR didapatkan bahwa usaha kue kering UD. Edelweis

ini layak untuk diberikan kredit oleh Bank.

b. ANALISIS BC RASIO

Kelebihan menggunakan Net B/C dalam menganalisa sebuah proyek adalah

lebih mencerminkan berapa rasio keuntungan yang akan didapat karena manfaat

yang didapat telah dikurangi dengan biaya. Selain itu, Metode ini telah

memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.

Diketahui harga Molen dan mixer bekas Rp. 15.000.000 dan Rp. 2.000.000 .

dengan menghemat dari Molen yang baru sebesar Rp. 2.000.000/thn selama 8

tahun dan harga jual barang tersebut sekitar Rp. 2.900.000 serta tingkat suku

bunga yang diberikan mencapai 8%.

B/C= 2.900.000 (P/F, 8%, 8) + 2.000.000 (P/A, 8%, 8) + 15.000.000

= 2.900.000 (0,5403) + 2.000.000 (5,7466) + 15.000.000

= 1.566.870 + 11.493.200 + 30.000.000

= 28.060.070

Karena nilai hasil B/C lebih dari 1 maka investasi pembelian alat Molen dan

mixer baru layak (efisien) atau bisa menguntungkan.

c. ANALISIS NPV/PWA

Diketahui harga Molen yang baru Rp. 30.000.000 dengan menghemat dari molen

yang lama sebesar Rp. 2.000.000/thn selama 8 tahun dan harga jual barang

tersebut sekitar Rp. 3.750.000 serta tingkat suku bunga yang diberikan mencapai

8%.

NPV/PWA = 3.750.000 (P/F, 8%, 8) + 2.000.000 (P/A, 8%, 8) + 30.000.000

Page 10: Tugas Ekonomi Teknik H-1

= 3.750.000 (1,8509) + 2.000.000 (5,7466) + 30.000.000

= 6.940.875 + 11.493.200 + 30.000.000

= 48.434.075

Karena NPV yang diperoleh lebih besar dari 0, maka pembelian molen

yang baru bisa sangat menguntungkan.

Diketahui harga mixer besar yang baru Rp. 2.000.000. dengan menghemat

dari mixer yang lama sebesar Rp. 250.000/thn selama 8 tahun dan harga jual

barang tersebut sekitar Rp. 650.000 serta tingkat suku bunga yang diberikan

mencapai 8%.

NPV/PWA = 650.000 (P/F, 8%, 8) + 250.000 (P/A, 8%, 8) + 2.000.000

= 650.000 (0,5403) + 250.000 (5,7466) + 2.000.000

= 351.195 + 1.436.650 + 2.000.000

= 3.224.495

Karena NPV yang diperoleh lebih besar dari 0, maka pembelian mixer

baru bisa sangat menguntungkan.

d. ANALISA BEP

Diketahui biaya variabel sebuah industri kue untuk memproduksi satu

kotak kue yaitu Rp. 3.500/kotak. Biaya tetap Rp. 23.835.000/tahun sehingga biaya

tetap per hari di dapatkan Rp. 66.000. Jika harga jual kue Rp. 5.000/kotak, maka

dapat ditentukan titik impasnya

T = 66.0005.000-3.500

= 44 kotak

Artinya untuk dapat titik impas UD. Edelweis harus menghasilkan 44

kotak kemasan setiap harinya.

BAB IVPEMBAHASAN

Page 11: Tugas Ekonomi Teknik H-1

Usaha kue kering ini adalah usaha yang paling mudah untuk

dikembangkan. Karena banyaknya peminat kue kering ini. Dan kue ini juga

termasuk jenis makanan yang mudah diterima diberbagai kalangan masyarakat.

Mulai dari anak-anak, remaja, dan para orang tua. Jenis makanan kue kering

banyak disukai dikalangan masyarakat. Bukan hanya itu bahan-bahan untuk

membuat kue kering ini pun sangat mudah untuk diperoleh. Proses pembuatan kue

kering ini sangat mudah. Modal yang dibutuhkan tidak begitu banyak namun

mampu memberikan keuntungan yang besar. Sehingga modal yang dikeluarkan

dapat kembali dengan cepat. Untuk proses produksi tidak terlalu sulit. Karena kue

ini dapat dijual diberbagai tempat. seperti dikantin-kantin kantor, di berbagai

sekolah, dikampus, di supermarket atau bahkan lewat online.

Didalam proses pembuatannya kue kering keadaan atau tempat produksi

haruslah bersih dan higenis. Agar pembuatan kue tidak terhambat dengan keadaan

setempat. Selain itu tempat juga menjadi cerminan dalam pembuatan kue kering,

karena jika tempat pembuatan kue tidak bersih otomatis kue yang dibuat terkena

kotoran dan mudah terjangkit penyakit. Dan semua ini akan dapat mengurangi

rasa dari kue tersebut. Maka dari itu tempat produksinya harus bersih dan terjaga

dari kotoran. Dan kue-kue basah dan kering yang dihasilkan pun dapat masak

dengan benar dan jauh dari asumsi negatif dari tempat yang tidak bersih.

Persaingan dalan usaha penjualan kue memang sudah kompetitif. Banyak

sekali dijumpai beberapa usaha kue kering, baik sekala besar ataupun skala kecil,

ditoko, di pasar, swalayan, maupun pusat perbelanjaan modern. Untuk dapat

bersaing dalam usaha yang bersangkutan, salah satu cara yang dilakukan adalah

dengan melakukan pemilihan segmen yang tepat, potensial dan belum banyak

digarap oleh pihak lain, kemudian menawarkan beberapa keunggulan dan nilai

lebih bagi konsumen yang menjadi segmen usaha.

1. Deskripsi Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama UD. GAK TAU NAMANYA dikarenakan

bergerak dalam usaha penjualan kue kering maupun kue basah dengan kualitas

yang baik. Jenis Organisasi usaha ini yaitu UD yang melakukan pembuatan usaha

kue kering maupun kue basah. Usaha ini sudah berdiri selama 8 tahun. Pemilik

Page 12: Tugas Ekonomi Teknik H-1

usaha ini adalah Ibu NTAR DI TULIS YA. Usaha ini beralamat di jalan Pramuka

Kr. Medain. Pembelian bahan baku sangat tergantung pada kebutuhan produksi.

Adakalanya produksi besar kue basah dan kue kering terjadi pada waktu

menjelang hari raya

2. Analisis Biaya investasi dan Biaya Produksi

UD. Apalah Namanya memerlukan dana investasi yang berasal dari modal

sendiri. Sebagai langkah awal melakukan analisis investasi terlebih dahulu harus

mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam proyek atau usaha yang akan

dilaksanakan. Informasi itu terdiri dari kebutuhan Modal Investasi dan Modal kerja. Modal

investasi yang diperlukan dalam usaha ini yaitu sekitar Rp. 23.835.000 dengan total

penyusustan Rp. 2.157.000 dan untuk modal produksi dibutuhkan dana sekitar Rp.

5.420.000 perbulan. Biaya awal investasi ini diperlukan untuk memperhitungkan

kelangsungan usaha produksi selanjutnya.

3. Analisis Kelayakan Usaha

Untuk menilai kelayakan usaha produksi kue ini, dapat dilakukan dengan analisis

kelayakan finansial. Analisis kelayakan finansial ini disajikan dalam tiga bentuk

yaitu : Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Dan Net Benefit

Cost Ratio (Net B/C) dan menghitung nilai BEP. Analisis ini dilakukan dengan

mengetahui komponen biaya pengeluaran dan pendapatan selama 1 tahun

produksi.

a. Net Present Value (NPV) adalah perhitungan kriteria investasi yang berasal

dari net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity

cost of capital (SOCC) sebagai discount factor (df). Apabila perhitungan

NPV lebih besar dari nol maka proyek tersebut dapatdikatakan feasible atau

dapat dilaksanakan. Apabila ada dua pilahan proyekmaka yang lebih besar

NPV-nya yang dipilih. Analisis NPV yang didapat dalam usaha ini adalah

sebesar Rp. 48.434.075. Karena NPV yang diperoleh lebih besar dari 0, maka

pembelian molen yang baru bisa sangat menguntungkan.

b. Internal Rate of Return (IRR) : Perhitungan kriteria IRR adalah suatu tingkat

discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0. Diketahui nilai IRR

Page 13: Tugas Ekonomi Teknik H-1

yang didapat sebesar 77,21 %. Berarti ini menyatakan bahwa usaha ini layak

untuk dikembangkan, karena menguntungkan bagi industrinya.

c. B/C ratio atau Benefit and Cost Ratio merupakan salah satu konsep yang

dapat menetukan kelayakan sebuah proyek biasanya B/C ratio digunakan

untuk menetukan kelayakan sebuah proyek yang berhubungan dengan

kepentingan masyarakat umum. B/C ration menyatakan tiap investasi yang

ditanamkan. jika mendapatkan nilai BCRnya >1 maka usaha layak

dijalankan. Dari hasil analisis UD. ISI Ya didapatkan nilai Bc ratio yaitu Rp.

28.060.070, maka usaha layak untuk dijalankan

d. Tingkat BEP dapat dilihat dari segi jumlah produksi, lamanya waktu

pengembalian biaya dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pada dasarnya BEP

untuk mengetahui berapa lama investasi dapat kembali atau sering sebut

dengan Pay Backperiod. Analisis titik impas atau pulang modal (BEP) adalah

suatu kondisi yang menggambarkan bahwa hasil usaha yang diperoleh sama

dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kondisi ini, usaha yang dilakukan

tidak menghasilkan keuntungan tetapi juga tidak mengalami kerugian. BEP

Volume Produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan,

agar usaha tidak mengalami kerugian. Dalam industri usaha kue ini

setidaknya harus dapat memproduksi 44 kotak kue dalam sehari agar

mendapatkan titik impasnya atau tidak untung dan tidak rugi.

BAB VPENUTUP

Page 14: Tugas Ekonomi Teknik H-1

1. KESIMPULAN

Dari keseluruhan aspek yang diteliti, yaitu aspek biaya pengeluaran dan aspek

kelayakan usaha menunjukkan bahwa kondisi UD. ISIIN YA pada saat ini layak

untuk mengembangkan usahanya. BUATIN DAH KESIMPULANNYA DAN

SARANNYA