tugas ekonomi makro

10
Kebijakkan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Yang Disebabkan oleh Kenaikkan Harga BBM Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional. Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM. Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini, selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang saya bahas diatas dengan maraknya kasus naiknya bbm yang dari dulu tidak pernah ada habisnya, akan mempengaruhi dan berdampak pada perekonomian.

Upload: reni-ardiana

Post on 12-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Makro

Kebijakkan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Yang  Disebabkan oleh Kenaikkan Harga  BBM

Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional.

 Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.

 

Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini, selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu  langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter.

 Kesimpulan

 

Berdasarkan uraian yang saya bahas diatas dengan maraknya kasus naiknya bbm yang dari dulu tidak pernah ada habisnya, akan mempengaruhi dan berdampak pada perekonomian. Karena setiap kebutuhan pasti menggunakan bahan bakar minyak. Khsusunya kepada biaya produksi, dikarenakan tingkat kebutuhan yang mencakup pada kendaraan sebagai alat transportasi dan media dalam adanya transaksi.

Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.

Menyikapi isu kenaikan BBM seperti dalam situasi serba salah. BBM harus naik dan kebijakan pasca kenaikan harus seiring dijalankan untuk meredam gejolak sosial yang pasti terjadi. Pertanyaan setiap orang sama, akankah kebijakan ini akan sedikit demi sedikit membawa rakyat Indonesia menjadi sejahtera? Secara teori, untuk memetakan aspirasi menjadi sebuah kebijakan, butuh proses.

Page 2: Tugas Ekonomi Makro

http://aristiakarima.blogspot.co.id/2013/05/kebijakan-pemerintah-terhadap-kenaikan.html

c. Neraca pembayaran yang timpangNeraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. Pembayaran-pembayaran tersebut meliputi penerimaan dari eksport dan pembayaran untuk import, aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri, dan aliran keluar/masuk modal jangka pendek (misal deposit uang ke luar negeri).

Neraca pembayaran dapat saja timpang. Ketimpangan tersebut disebabkan adanya kesenjangan antara jumlah perolehan dari ekspor dengan pembayaran untuk import. Defisit sebagai akibat import yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri.

Ekspor akan memperluas pasar dan barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahaan-perusahaan dalam negeri   mengembangkan kegiatannya.  Kegiatan import juga dapat memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi.  Industri dapat mengimpor mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukan.  Namun impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi di dalam negeri.     Neraca pembayaran harus diupayakan seimbang antara ekspor dan import.

http://ueu201411158.weblog.esaunggul.ac.id/2014/10/20/ekonomi-makro/

Kebijakan Pemerintah dalam Menutup Defisit Anggaran  

Dalam rangka menutup defisit anggaran tersebut, akan dilakukan langkah – langkah kebijakan guna memperoleh sumber pembiayaan dengan biaya rendah dan tingkat risiko yang dapat ditolerir. 

1. Kebijakan dalam pembiayaan dalam negeri

Kebijakan di sisi pembiayaan dalam negeri tersebut dapat ditempuh dengan:

Page 3: Tugas Ekonomi Makro

melakukan pengelolaan portofolio surat utang negara (SUN) melalui langkah-langkah pembayaran bunga dan pokok obligasi negara secara tepat waktu, penerbitan SUN dalam mata uang rupiah dan mata uang asing, penukaran utang (debt switching) serta pembelian kembali(buyback) obligasi negara;

melanjutkan kebijakan privatisasi yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku di pasarmodal;

memanfaatkan dana eks moratorium untuk membiayai program rekonstruksi dan rehabilitasi NAD-Nias;

menggunakan sebagian dana simpanan pemerintah; dan memberikan dukungan dana bagi percepatan pembangunan infrastruktur

dalam rangka kemitraan Pemerintah – Swasta. 

2. Kebijakan dalam pembiayaan luar negeriLangkah-langkah yang ditempuh antara lain meliputi:

Mengamankan pinjaman luar negeri yang telah disepakati dan rencana penyerapan pinjaman luar negeri, baik pinjaman program maupun pinjaman proyek, dan

Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang sudah jatuh tempo.

Dalam rangka membiayai pembiayaan defisit anggaran, Pemerintah akan mengedepankan prinsip kemandirian dengan lebih memprioritaskan pendanaan yang bersumber dari dalam negeri. Pendanaan dari luar negeri akan dilakukan lebih selektif dan berhati-hati dengan mengupayakan beban pinjaman yang paling ringan melalui penarikan pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah dan tenggang waktu yang panjang dan tidak mengakibatkan adanya adanya ikatan politik serta diprioritaskan untuk membiayai kegiatan – kegiatan yang produktif.

3. Kebijakan dari Sisi Pengeluaran:

Mengurangi subsidi; Bantuan yang diambil dari anggaran negara untuk pengeluaran yang sifatnya membantu konsumen untuk mengatasi tingginya harga yang tidak terjangkau oleh mereka agar tercipta kestabilan politik dan sosial lainnya, misalnya subsidi pupuk, subsidi bahan bakar minyak (BBM), subsidi listrik, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya negara memberikan subsidi terhadap suatu barang, karena barang itu dianggap harganya terlalu tinggi dibanding dengan kemampuan daya beli masyarakat. Agar tidak terjadi gejolak di masyarakat, maka negara mengeluarkan dana untuk mensubsidi barang tersebut. Subsidi itu dilakukan dengan beberapa cara, misalnya :  

memberikan subsidi kepada konsumen dengan cara memberikan subsidi harga barang-barang yang dikonsumsi; 

Page 4: Tugas Ekonomi Makro

memberikan subsidi kepada produsen, yaitu memberikan subsidi pada bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. Kalau pengeluaran subsidi itu dikurangi akan berakibat pada kenaikan harga barang yang diberi subsidi itu. 

Penghematan pada setiap pengeluaran baik pengeluaran rutin maupun pembangunan 

Penghematan pada pengeluaran rutin dilakukan oleh departemen teknis, misalnya untuk pengeluaran listrik, telepon, alat tulis, perjalanan dinas, rapat-rapat, seminar dan sebagainya tanpa mengurangi kinerja dari departemen teknis yang bersangkutan. 

Menseleksi sebagian pengeluaran-pengeluaran pembangunanPengeluaran pembangunan yang berupa proyek-proyek pembangunan diseleksi menurut prioritasnya, misalnya proyek-proyek yang cepat menghasilkan. Proyek-proyek yang menyerap biaya besar dan penyelesaiannya dalam jangka waktu yang lama, sementara ditunda pelaksanaannya.

   Mengurangi pengeluaran program-program yang tidak produktif dan tidak efisien Program – program semacam ini yang tidak mendukung pertumbuhan sektor riil, tidak mendukung kenaikan penerimaan pajak, dan tidak mendukung kenaikan penerimaan devisa. Pemotongan program-program ini harus dilakukan dengan hati-hati. Pemotongan pengeluaran tanpa memperbaiki produktivitas program, berarti akan ada kecenderungan akan menurunnya kualitas dan kuantitas output.

Nama             : Esrawati Nainggolan

Npm/ Kelas    : 2A213157/ 4EB25

Mata Kuliah    : Softskill Perekonomian Indonesia

  

Sumber :Sumber : http://kuliahekonomimodern.wordpress.com/2013/03/09/defisit-anggaran-mengapa-kalau-semakin-membesar/http://www.fe.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/pdf%20jipak/JIPAK%20Vol%201%20Jan

Page 5: Tugas Ekonomi Makro

%202006/08%20Artikel%20Yuzwar%20dan%20Mulyadi.pdf  

MASALAH SOSIAL PENGANGGURAN

Membicarakan masalah pengangguran, maka pada umumnya orang akan mengidentikkan dengan sebuah personifikasi orang yang lontang lantung tanpa memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun keluarganya. Sebuah predikat yang dibentuk dan dilekatkan kepada seseorang yang tidak memiliki pekerjaan sebagai penganggur memang tidaklah salah, akan tetapi jika dilihat dari sisi orangnya hal tersebut bukanlah sebuah tujuan untuk  menjadi seorang pengangguran. Pengangguran adalah sebuah akibat dari minimnya lapangan kerja di satu sisi dan rendahnya bekal keterampilan (skill) yang dimiliki seseorang pada sisi yang lain.

 Pengangguran dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekejaan., pengangguran di definisikan sebagai ketidak mampuan angkatan kerja (labor forcé) untuk memperoleh pekerjaan sesuai yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.  Secara paralel, tingginya angka pengangguran memiliki sumbangan positif terhadap tingginya angka kemiskinan. Begitu pula angka kemiskinan yang tinggi juga dapat menyumbang tingginya penyimpangan sosial seperti  tindak kejahatan, perkosaan, prostitusi, narkoba, gelandangan dan pengemis.

Pengangguran terjadi dimana-mana,baik dinegara maju maupun di Negara yang sedang berkembang di daerah perkotaan maupun pedesaan. Ada berbagai penyebab terjadinya penganggura, antara lain:

1.    Keterbatasan jumlah lapangan kerja, sehingga tidak mampu menampung seluruh para pencari kerja.

2.   Keterbatasan kemampuan yang dimiliki para pencari kerja, sehingga para pencari kerja tidak mampu mengisi lowongan kerja karena tidak memenuhi persyaratan kemampuan dan keterampilan yang diperlukan.

3.   Keterbatasan informasi, yakni tidak memiliki informasi dunia usaha mana yang memerlukan tenaga kerja serta persyaratan apa yang diperlukan .

4.   Tidak meratanya lapangan kerja. Daerah perkotaan banyak tersedia lapangan pekerjaan sedangkan di pedesaan sangat terbatas. Akibatnya  terjadi urbanisasi.

5.  Kebijakan pemerintah yang tidak tepat, yakni pemerintah belum mampu mendorong perluasan dan pertumbuhan sector modern. Pertumbuhan dan perluasan sector modern membutuhkan adanya investasi yang besar untuk mendukungnya, sehingga jika pemerintah belum mampu menarik investor yang besar maka pertumbuhan dan perluasannya akan terbatas.

6.   Rendahnya upaya pemerintah untuk melakukan pelatiha kerja guna meningkatkan skill para pencari kerja. Akan tetapi di tahun-tahun sekarang sudah banyak balai latihan kerja(BLK) yang berdiri di daerah-daerah untuk meningkatkan keterampilan para pencari kerja. 

Pengangguran merupakan masalah yang selalu hampir ada dalam setiap perekonomian. Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai ketidak mampuan angkatan kerja (labor force)

Page 6: Tugas Ekonomi Makro

untuk memperoleh pekerjaan sesuai yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. Dengan kata lain pengangguran merujik pada situasi atau keadaan  dimana seseorang menghadapi ketiadaan kesempatan kerja.

Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran, yaitu:

Pertama, pemerintah hendaknya menyalin kerjasama dengan swasta untuk mencari jalan keluar yang lebih baik. Hal ini dikarenakan swasta mempunyai dan untuk menggerakkan investasi. Investasi akan terjadi jika investor memiliki kepastian “keamanan” atas dana yang diinvestasikan tersebut, sehingga pemerintah harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk berusaha.

Kedua, alternatif yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran yang terus

meningkat itu antara lain, pembenahan sektor pendidikan. Ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dengan dunia  kerja berakibat kurang terserapnya angkatan kerja yang terdidik di pasar kerja. Angkatan kerja memerlukan tambahan ketrampilan untuk dapat lebih cepat terserap di pasar kerja. Bentuk tanbahan ketrampilan itu berupa keahlian yang bersifat aplikatif yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti keahlian komputer, bahasa asing, perbengkelan, dan bentuk ketrampilan yang spesifik lainnya.

Ketiga, pendorongan motivasi masyarakat untuk berwiraswastapada berbagai bidang yang memiliki prospek perkembangan. Sudah saatnya mengubah stigma yang ada di masyarakat bahwa setelah mendapatkan pendidikan formal, maka ukuran keberhasilannya adalah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan atau pegawai. Dengan dorongan dan bekal kewiraswastawaan, maka akan tercipta kesempatan-kesempatan kerja baru sehingga secara simultan mendorong perekonomian secara keseluruhan.

Keempat, mengurangi pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi karena tingginya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan burden of dependency ratio yang tinggi pula.

            Dari berbagai alternatip di atas yang menjadi solusi permasalahan yang paling tepat adalah dengan cara berwiraswasta.Mengapa demikian karena Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik.Berwiraswasta adalah seseorang yang dapat melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan  merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha  dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau  kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang  telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari ke  hari,  minggu ke  minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha  dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.

Selain itu bukan tidak mungkin seorang wirausaha juga tidak memiliki resiko.kemungkinan resiko-resiko yang terjadi pada seorang wirausaha adalah

1. Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke dalam perusahaan2. Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa sekarang ataupun masa depan3. Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-har4. Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision-making) karena ada

pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional                  5. Kehilangan kepercayaan – pada diri sendiri dan pada orang lain6. Kehilangan motivasi untuk berjuang

Page 7: Tugas Ekonomi Makro

Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. 

Dalam masalah sosial pengagguran proses evaluasi sangatlah di perlukan setelah di ambilnya sebuah keputusan,karena kita akan mampu mengevaluasi terhadap resiko-resiko yang kemungkinan akan muncul setelah adanya keputusan itu di ambil.

Utuk tercapainya sebuah tujuan terkadang sub system harus ada yang di arahkan atau bahkan di korbankan, dalam suatu pilihan yang telah di tetapkan. tujuannya agar sebuah keputusan dapat tercapai sesuai rencana yang telah di tetapkan.sehingga jika tejadinya penyimpangan atau kemungkinan-kemungkinan buruk dapat terevaluasi secara cepat,tepat dan efisien.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

http://tgsartikel.blogspot.co.id/2013/03/strategi-alternatif-mengatasi.html

Hal-hal yang seharusnya dapat dilakukan untuk mengatasi masalah hutang negara:                      

1. Mengurangi atau bahkan membatasi import barang ataupun bahan pangan dari negara lain dengan cara lebih memaksimalkan hasil sumber daya negara kita sendiri.

2. Mengurangi pemakaian dana belanja negara untuk anggaran-anggaran yang belum terlalu penting. Seperti banyaknya proyek pemerintah yang molor dan tidak efektif, padahal telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit nominalnya.

3. Megurangi biaya anggaran yang kurang penting. Salah satunya mengurangi gaji anggota DPR ,yang menurut data yang diperoleh dari Ispa dan IMF gaji anggota DPR mencapai sampai USD 65.000/tahun dan merupakan gaji terbesar dengan peringkat ke-4 didunia. Dengan jumlah gaji 18 kali lipat dari pendapatan perkapita rata-rata penduduk Indonesia. Mengapa kita harus mengeluarkan biaya sebesar itu sedangkan menurut data dari BPS pada tahun 2013 saja, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,07 juta orang atau 11,37 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Seharusnya kita bisa memanfaatkan dana tersebut untuk lebih bisa mensejahterakan rakyat dan untuk mengansur hutang yang menjadi beban negara.

4. Mengurangi subsidi atau bahkan menghilangkan subsidi yang kurang penting bagi kepentingan masyarakat banyak. Contohnya adalah menghilangkan subsidi BBM kecuali untuk angkutan umum karena kebanyakan yang memakai BBM adalah kalangan menengah keatas yang memiliki kendaraan pribadi.

5. Meningkatkan pendapatan negara dari penerimaan pajak, memaksimalkan hasil penerimaan sumber daya alam, pendapatan bagian laba BUMN, pendapatan BLU, dan hasil dari PNPB lainnya.

Solusi yang dapat dijalankan untuk menghindari defisit anggaran:  Meningkatkan daya beli masyarakat yakni melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan

pemeberian modal usaha kecil seluasnya.  Masyarakat harus taat membayar pajak dan pajak harus digunakan untuk hal yang

semestinya. Menggunakan biaya seminim mungkin. Konsep bangunan yang tidak berlebihan.

Page 8: Tugas Ekonomi Makro

Bangga akan produk dalam negeri sehingga minat pembeli tinggi. Mengembangkan sumber daya berkualitas dan menempatkan kesejahteraan yang berkeadilan

dan merata.http://sigitnurdyanto.blogspot.co.id/2014/05/cara-mengatasi-hutang-luar-negeri.html

source: http://ekbis.sindonews.com/read/899909/34/industri-manufaktur-terhambat-distribusi-dan-logistik-1410272603

https://masrogultom.wordpress.com/2014/05/20/bagaimana-upaya-untuk-meningkatkan-ketahanan-pangan-di-indonesia/

http://diahindriani17.blogspot.co.id/2014/06/tugas-2-kebijakan-pemerintah-dalam.html