tugas cerpen bindo

5
Long Distance Relationship Sebelumnya, aku tidak pernah memikirkan akan menjalani hubungan seperti ini. Jarak. Ya, suatu sekat yang memisahkan antara aku dan dia. Aku Nada, dan aku mempunyai seorang pacar yang bernama Billie. Sudah hampir dua tahun kami bersama. Tapi sayang, hubungan kami terpisahkan oleh pulau. Aku di Kalimantan sedangkan dia di Jawa. Sekarang aku sangat merasakan suka dukanya berhubungan jarak jauh seperti ini. Mungkin lebih banyak dukanya. Apalagi ketika rasa rindu sudah diubun-ubun. Tidak tau harus ditumpahkan kemana. Hubungan kami ini hanyalah tergantung oleh signal dan provider. Ya begitulah pelaku LDR. Awal kesedihanku dimulai setelah merayakan kelulusan SMA. Tiba-tiba Billie menarikku, dan mengajakku pergi ke suatu tempat yang sepi. “Kali ini aku harus jujur sama kamu setelah kediamanku selama ini atas pertanyaanmu tentang kelanjutan studiku” Billie memulai percakapan ini dengan seriusnya. “Oke, ceritakan” Akupun tegas menjawab seolah aku sudah sedikit lelah dengan pertanyaan yang sering ku ajukan pada Billie namun tak pernah dijawabnya. “Sayang, apa kamu masih mau menjalani hubungan ini dengan keadaan apapun?” Tanya Billie kepadaku.

Upload: atika-lailana-qomarianty

Post on 10-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

bindo

TRANSCRIPT

Long Distance Relationship

Sebelumnya, aku tidak pernah memikirkan akan menjalani hubungan seperti ini. Jarak. Ya, suatu sekat yang memisahkan antara aku dan dia. Aku Nada, dan aku mempunyai seorang pacar yang bernama Billie. Sudah hampir dua tahun kami bersama. Tapi sayang, hubungan kami terpisahkan oleh pulau. Aku di Kalimantan sedangkan dia di Jawa. Sekarang aku sangat merasakan suka dukanya berhubungan jarak jauh seperti ini. Mungkin lebih banyak dukanya. Apalagi ketika rasa rindu sudah diubun-ubun. Tidak tau harus ditumpahkan kemana. Hubungan kami ini hanyalah tergantung oleh signal dan provider. Ya begitulah pelaku LDR.Awal kesedihanku dimulai setelah merayakan kelulusan SMA. Tiba-tiba Billie menarikku, dan mengajakku pergi ke suatu tempat yang sepi.Kali ini aku harus jujur sama kamu setelah kediamanku selama ini atas pertanyaanmu tentang kelanjutan studiku Billie memulai percakapan ini dengan seriusnya.Oke, ceritakan Akupun tegas menjawab seolah aku sudah sedikit lelah dengan pertanyaan yang sering ku ajukan pada Billie namun tak pernah dijawabnya.Sayang, apa kamu masih mau menjalani hubungan ini dengan keadaan apapun? Tanya Billie kepadaku.Apa maksud pertanyaanmu? Udahlah Bil to the point aja deh, gak usah berbelit-belit kayak gini Jawabku dengan kesal.Oke aku bakal to the point sama kamu, tapi jawab dulu pertanyaanku itu Pintanya padaku. Aku mulai takut, ada apa ini sebenarnya.Ya. Aku akan tetap manjalani hubungan ini dengan keadaan apapun Jawabku singkat.Alhamdulillah. Nad, aku pikir aku akan melanjutkan studiku di sekolah pelayaran di Jakarta. Jadi, aku harus pindah ke Jakarta untuk melanjutkan studiku itu. Tentunya dengan satu harapan, kamu masih mau menjalani hubungan ini denganku dan tetap menjaganya walaupun aku enggak di sampingmu Jelas Billie panjang lebar.Penjelasan Billie itu hanya bisa membuatku diam, lalu menangis. Diam tanpa kata. Ingin rasanya aku mencegah keinginan dia untuk melanjutkan studinya di Jakarta. Tapi aku hanya pacar, bukan istrinya yang bisa melarangnya dengan mudah. Oke, aku akan mencoba menerimanya.Jadi, kita bakal ngejalanin long distance relationship? Apa kamu yakin kita bisa ngejalanin semuanya? Apa kamu percaya sama aku? Tanyaku pada Billie untuk memperjelas semuanya.Aku sepenuhnya percaya sama kamu. Aku yakin, kamu akan menjaga hatiku disini. Dan aku janji akupun akan menjaga hatiku disana. Kita pasti bisa menjalani ini semua. Kalau kita mau, semua pasti ada jalan. Ingat, ini juga untuk masa depan kita kelak :) Jelasnya dengan senyuman dan tatapan yang benar-benar ngebuat aku gak mau melapaskan dia pergi.Satu bulan setelah kelulusan, dengan berat hati aku mengantarkan Billie ke bandara untuk pergi ke Jakarta. Dan dimulailah pacaran jarak jauh kami. Sedih sekali melepas Billie pergi ke tempat yang jauh untuk melanjutkan studinya. Walaupun aku tau itu untuk kebaikan masa depannya, tapi tetap saja aku merasa sedih untuk melepasnya ke kota orang.Tiga hari berlalu, kami selalu berkomunikasi dengan sms. Dan pagi ini Billie menelponku.Halo, Assalamualaikum. Nada, apa kabar? Kamu baik-baik aja kan disana? Kangen banget sama kamu, padahal baru tiga hari disini Mulai Billie membuka pembicaraan kita.Waalaikumsalam. Hai. Aku baik-baik aja kok Bil. Tapi aku ngerasa ada yang kurang semenjak kamu udah pergi ke Jakarta Jawabku masih merasa sedih.Kamu yang kuat ya, aku disini untuk kebaikan masa depan kita juga. Kamu gak perlu khawatir, aku selalu jaga hatimu disini, dan aku percaya kamu juga ngejaga hatiku disana. Kita bukan anak kecil lagi yang harus menggantungkan diri sama orang lain. Aku selalu mendoakanmu dari sini. Bertahanlah Nad, kita pasti bisa. Be a strong girl! Nasihat Billie padaku yang semakin membuatku kuat.Aku janji aku akan bertahan, maafin aku yang selalu ngeluh ya. Aku akan berusaha untuk bisa hidup lebih baik disini walaupun kamu gak di sampingku. Aku bakal selalu ingat kata-katamu. Makasih ya kamu udah percaya sama aku. Kamu baik-baik ya disana, jangan nakal, jangan telat makan, jangan main-main aja kerjaannya Jawabku yang mulai bisa menerima keadaan ini.Gak ada yang perlu dimaafin Nad, kamu gak salah kok. Aku tau ini permulaan yang sulit untuk kita. Siaaap! Nurut kok sama Nada, hihi :)) Kamu juga baik-baik ya disana, kuliah yang bener jangan males-malesan, hehehe Jawab Billie. Lalu beberapa menit setelah kita mengobrol, telponpun dimatikan.Rasa rindu tidak pernah hilang, apalagi disaat aku mengingat moment-moment ketika kami bersama.Hubungan jarak jauh yang hanya tergantung oleh signal dan provider yang tidak menentu ini kadang membuatku cemas bagaimana kehidupan dia disana. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia masih setia padaku disana? Apakah dia masih menjaga hatinya untukku saja disana? Hanya kejujuran dialah yang akan menjawab semuanya.Hal yang sangat penting bagi kami dalam menjalani hubungan jarak jauh ini adalah komunikasi, kepercayaan, dan komitmen yang kuat. Tanpa itu semua, hubungan ini akan kandas.Satu tahun berlalu, hubungan kami masih baik-baik saja, walaupun sejak itu kami belum bertemu. Aku mulai terbiasa dengan semua ini. Komunikasi kami yang sudah sangat mudah membuat kami tidak pernah lost contact. Rencana-rencana masa depan yang sudah kami rencanakanpun menguatkanku untuk menyeriuskan hubungan kami.Saling percaya dan pengertian, adanya sikap saling percaya antara aku dan Billie membuat hubungan kami semakin menuju ke arah yang lebih serius. Aku mulai mengerti bahwa kedewasaan akan membuat kami lebih bijak dalam menyikapi cinta.Genap empat tahun Billie menyelesaikan studinya di Jakarta, kamipun bertunangan sebelum dia berlayar dan bekerja di sebuah kapal pesiar. Ya, kami sudah merencanakannya sejak lama.Setiap musim liburan, Billie pasti menyempatkan waktunya untuk pulang dan menemuiku. Kami sangat menghargai waktu-waktu bersama kami ini. Meski cinta kita terpisahkan oleh jarak yang tidak terhitung panjangnya, dan hanya sedikit waktu kami untuk bertemu, tapi rasanya masih sama seperti dulu.Long distance relationship itu bukan hal yang mudah untuk dijalani. Banyak orang yang menganggap remeh tentang hubungan jarak jauh ini. Hanya orang-orang yang saling mempercayai dan berkomitmenlah yang dapat menjalani hubungan ini dengan baik. Hal yang sangat dibutuhkan untuk menjalani LDR ini adalah komunikasi, kepercayaan, kesabaran, dan komitmen.