tugas bindo artikel ilmiah

12
ANALISIS STRUKTUR PILAR R3 FLYOVER JOMBOR DI PROPINSI DIY Atina Tungga Dewi Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Abstrak Proyek Flyover Jombor ini bertujuan untuk menunjang kelancaran pergerakan arus lalu lintas di persimpangan Jombor. Persimpangan Jombor merupakan titik simpul atau pertemuan Jalan Ringroad di Yogyakarta dengan Jalan Nasional (Jalan Yogyakarta-Magelang) yang menghubungkan Yogyakarta dengan wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pilar flyover merupakan bagian struktur penting dari flyover yang berfungsi sebagai penyangga flyover. Kegagalan dalam perencanaan pilar dapat mengakibatkan keruntuhan total dari struktur flyover. Tugas Akhir ini mencoba meninjau kembali analisis struktur pilar pada Flyover Jombor yang mengacu pada Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (PPTJ). Berdasarkan analisis struktur pilar, diambil kesimpulan bahwa: a) Tulangan pokok dan tulangan geser kolom pilar dari hasil perhitungan sama dengan pelaksanaan di lapangan, yaitu 76D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser). b) Jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan geser (sengkang) lengan pilar berbeda antara hasil perhitungan dan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan diperoleh 38D32 (tulangan pokok) dan D16-100 (tulangan geser), sedangkan pelaksanaan di lapangan 30D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser). Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pembebanannya. Kata kunci: Flyover Jombor, pilar, tulangan Abstract Flyover Jombor project aims to support the smooth movement of the traffic flow at the intersection of Jombor. Intersection of Jombor is a node point or meeting between Ringroad in Yogyakarta and National Road (Yogyakarta-Magelang Road) which connects Yogyakarta with Province of Centtral Java. Piers of flyover are part of the essential structure of flyover that serves as a buffer flyover . Failure to plan of the piers may result in the total collapse of the flyover structure. The final try revisiting structure analysis of pier at Jombor Flyover referring to Bridge Engineering Planning Regulations (PPTJ).

Upload: atina-tungga-dewi

Post on 05-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

ANALISIS STRUKTUR PILAR R3FLYOVER JOMBOR DI PROPINSI DIY

Atina Tungga DewiJurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret

AbstrakProyek Flyover Jombor ini bertujuan untuk menunjang kelancaran pergerakan arus

lalu lintas di persimpangan Jombor. Persimpangan Jombor merupakan titik simpul atau pertemuan Jalan Ringroad di Yogyakarta dengan Jalan Nasional (Jalan Yogyakarta-Magelang) yang menghubungkan Yogyakarta dengan wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Pilar flyover merupakan bagian struktur penting dari flyover yang berfungsi sebagai penyangga flyover. Kegagalan dalam perencanaan pilar dapat mengakibatkan keruntuhan total dari struktur flyover. Tugas Akhir ini mencoba meninjau kembali analisis struktur pilar pada Flyover Jombor yang mengacu pada Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (PPTJ).

Berdasarkan analisis struktur pilar, diambil kesimpulan bahwa:a) Tulangan pokok dan tulangan geser kolom pilar dari hasil perhitungan sama dengan

pelaksanaan di lapangan, yaitu 76D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser).b) Jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan geser (sengkang) lengan pilar berbeda antara

hasil perhitungan dan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan diperoleh 38D32 (tulangan pokok) dan D16-100 (tulangan geser), sedangkan pelaksanaan di lapangan 30D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser). Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pembebanannya.

Kata kunci: Flyover Jombor, pilar, tulangan

AbstractFlyover Jombor project aims to support the smooth movement of the traffic flow at the

intersection of Jombor. Intersection of Jombor is a node point or meeting between Ringroad in Yogyakarta and National Road (Yogyakarta-Magelang Road) which connects Yogyakarta with Province of Centtral Java.

Piers of flyover are part of the essential structure of flyover that serves as a buffer flyover . Failure to plan of the piers may result in the total collapse of the flyover structure. The final try revisiting structure analysis of pier at Jombor Flyover referring to Bridge Engineering Planning Regulations (PPTJ).

Based on the analysis of the pier structure, it is concluded that:1. Pier column reinforcement ratio between the results of calculations with the

implementation on the ground has the same value, that is 76D32 (main reinforcement) and D16-125 (shear reinforcement).

2. There are differences in the principal amount of reinforcement and shear reinforcement spacing (cross bar) arm pier between the calculation results with the implementation in the field, there are for the calculation 38D32 (main reinforcement) and D16-100 (shear reinforcement), while the results on the field 30D32 (main reinforcement) and D16-125 (shear reinforcement). It happened due to differences in loading.

Keyword: Jombor Flyover, pier, reinforcement

Page 2: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flyover merupakan jalan bersusun yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya flyover.

Pembangunan flyover haruslah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti lalu lintas, teknis, dan estetika. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan dapat mengurangi adanya kelemahan dan dampak buruk flyover tersebut, seperti kecelakaan dan lain sebagainya yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan penggunaan flyover. Oleh karena itu dalam merencanakan suatu konstruksi flyover harus diperhitungkan tingkat kenyamanan dan kekuatan flyover tersebut untuk jangka panjang, sehingga dalam pembuatan flyover tersebut dapat menghasilkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan yang optimal dalam batas-batas pertimbangan ekonomi yang layak.

Seiring dengan makin berkembangnya teknologi angkutan jalan raya maka konstruksi flyover harus direncanakan sesuai dengan tuntutan transportasi baik dari segi kecepatan, kenyamanan, maupun keamanan. Disamping itu mengingat keterbatasan dana maka pemilihan jenis konstruksi yang paling ekonomis perlu diusahakan agar biaya pembangunan dapat ditekan serendah mungkin.

Pilar flyover merupakan bagian dari flyover yang sangat penting yang perlu dianalisis ulang. Pilar merupakan tiang utama yang berfungsi sebagai penyangga flyover. Kegagalan dalam perencanaan pilar dapat mengakibatkan keruntuhan total dari struktur flyover.

Dengan latar belakang tersebut diperlukan perencanaan pilar yang baik dan sangat teliti pada bagian pilar dan kepala pilar (pier head) untuk mendapatkan dimensi yang sesuai data yang diperoleh di lapangan dan juga dimensi pilar harus mampu menahan beban yang akan bekerja pada flyover tersebut. Oleh karena itu PT. Adhi Karya (Persero) Tbk perlu dengan teliti menentukan cara perencanaan Flyover Jombor.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:1. Untuk memahami pembebanan pada pilar2. Untuk memahami perhitungan struktur pilar3. Untuk memahami pembesian pada pilar

1.3 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah yang didefinisikan dalam pembuatan Tugas Akhir ini antara lain:1. Analisa hanya dilakukan pada sub structure flyover, sementara untuk super

structure flyover tidak dilakukan analisa.2. Tidak membandingkan dengan alternatif lain diluar alternatif dalam Tugas Akhir

ini.3. Beban perkerasan jalan dan beban kendaraan di atas timbunan dianggap sebagai

beban terbagi merata.

Page 3: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

1.4 Metodologi

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data yang diperoleh selama magang di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.Data untuk penyusunan Tugas Akhir ini didapat dengan beberapa cara, antara lain:1. Metode Interview (wawancara langsung)

Dengan melakukan tanya jawab dengan pihak pelaksana atau dengan personil-personil yang terlibat langsung dengan pelaksanaan proyek.

2. Metode Observasi (pengamatan)Dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap pekerjaan proyek selama masa pelaksanaan magang berlangsung.

3. Metode Diskriptif Dengan menggunakan literatur yang ada serta pengarahan yang diberikan dari pembimbing lapangan, dengan penerapan teori ke dalam praktek.

4. Dokumentasi, yaitu metode yang berhubungan dengan aspek pendokumentasian hasil pengamatan.

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Konstruksi FlyoverPada umumnya jembatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

a. Konstruksi Bangunan Atas (Super structures)1) Plat lantai2) Sandaran/hand rail3) Diafragma4) Balok girder5) Tumpuan flyover6) Oprit7) Pelat injak

b. Konstruksi Bangunan Bawah (Sub structures)

1.5.2 Standar yang Dipakaia. RSNI T-02-2005 Standar Pembebanan untuk Flyoverb. SNI 2833:2008 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Flyoverc. SNI 7394-2008 Mutu Beton

1.5.3. PembebananAnalisis pembebanan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1. Aksi dan Beban Tetap

a. Beban Sendiri (MS)b. Beban Mati Tambahan/Utilitas (MA)

2. Aksi Sementaraa. Beban Lajur “D” (TD)b. Beban Pedestrian/Pejalan Kakic. Gaya Rem (TB)

3. Aksi Lingkungana. Beban Angin (EW)b. Beban Gempa (EQ)

Page 4: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

2. STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Proyek1. Data Proyek

1) Nama Proyek : Flyover Jombor2) Lokasi Proyek : Simpang empat Jombor ruas jalan

Solo – Gamping dan ruas jalan Solo – Magelang

3) Pemilik Proyek : Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga

4) Satuan Kerja : Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Prop. DIY

5) PPK : Karangnongko – Yogyakarta – Prambanan6) Paket : Pembangunan Flyover Jombor7) Sumber Dana : APBN Th. 2012, 2013 dan 20148) Kontraktor : PT.ADHI KARYA9) No.Kontrak : HK.02-03-BM.P2/180712/0510) Tgl.Kontrak : 18 Juli 201211) Nilai Kontrak : Rp.114.923.936.00012) No. SPK : HK.01-24-BM.P2/190712/0113) Tgl. SPK : 19 Juli 201214) Pelaksanaan : 780 (hari kalender)

19 Juli 2012 – 6 September 201415) Pemeliharaan : 1095 (hari kalender)16) Supervisi : PT. Anugrah Kridaprana (JO)

CV Bangun Cipta Persada17) Perencana : PT. NUSVEY

a. Sub Kontraktor1) Pekerjaan Borepile : PT.Paku Bumi Semesta

Diameter 1200 mm2) Pekerjaan Borepile : PT.Berdikari Pondasi Perkasa

& SecantpileDiameter 800 mm

3) Pekerjaan Beton : PT.Pionir Beton 4) Pekerjaan Bekesting : PT.Puja Perkasa5) Pekerjaan Tendon : PT.VSL

b. Layout Proyek Pembangunan Flyover JomborProyek Pembangunan Flyover Jombor terletak di simpang empat jombor ruas

jalan Solo – Gamping dan ruas jalan Solo – Magelang, lokasi proyek dan layout proyek dapat dilihat pada gambar 2.12. 2. Data Teknis

1) BetonMutu beton yang digunakan:a) Box girder : K-500b) Borepile : K-350c) Secantpile : K-175d) Rigid pavement : K-350e) Bak pompa : K-350f) Drainase underpass : K-350g) Drainase kota : K-250

Page 5: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

2) Tendona) Multi-strand Post-tensioning System Super Strand 0,5” atau 0,6”b) Low Relaxation : 2,5 % at 70 % GUTSc) Tegangan Tarik Putus : 1860 Mpad) Tegangan Leleh : 1670 Mpae) Modulus Elastisitas : 195000 MPa

3) Tulangan betona) Tulangan

i) Ø < 12 mm BJTP-24 fy = 240 Mpaii) Ø > 12 mm BJTD-40 fy = 390 Mpa

b) Jarak minimum cover tulangan beton yang kontak dengan udara adalah 40 mm sedangkan untuk beton yang tidak kontak langsung dengan udara adalah 30 mm.

c) Ukuran yang merepresentasikan diameter, jarak, dan jumlah tulangan dijelaskan sebagai berikut:i) D 16 – 125 adalah tulangan diameter 16 mm yang diletakkan dengan

jarak antar pusat tulangan sebesar 125 mm.ii) 76 D 32 adalah 76 buah tulangan diameter 32 mm.

2.2 Analisis Beban dan Kekuatan Pilar R3

1. Data flyover, dapat dilihat dan pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, serta Tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data fly over

Struktur atas Bahan box girder Beton: K-500Struktur bawah Bahan pilar Beton: K-350

Tipe pilar Bentuk “Y”Fondasi Bore pile Ø 1,2 m; L = 28m

Tabel 2.2 Data flyover

Uraian Dimensi Notasi Dimensi SatuanPanjang box girder L 50 MLebar jalur lalu lintas B 7 MTebal lapisan aspal ta 0,04 MTebal genangan air hujan th 0,05 MTinggi bidang samping jembatan ha 3,9 M

Tabel 2.3 Data flyover

Tanah Dasar Pile Cap Bahan StrukturSudut gesek, ɸ = 27,92 ° Mutu beton K-250Kohesi, c = 2 kPa Mutu baja tulangan U-39

Tanah Dasar Bore Pile Specific Gravity kN/m3

Sudut gesek, ɸ = 25,64 ° Beton bertulang, wc = 25Kohesi, c = 6 kPa Beton prategang, w’c = 25,5

Page 6: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

2. Dimensi pilar, dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Tabel 2.4 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Dimensi pilar Tabel 2.4 Dimensi pilar

Dimensi Pilar Pile CapNotasi (m) Notasi (m) Notasi (m) Notasi (m)b1 1,566 h1 2,5 t1 2 hp 1,75b2 1,25 h2 3,77 t2 1,85 ht 2,5b3 0,5 h3 1,447 Lc 4,823 Bx 6,9b4 0,434 Lp 4,2 By 6,9b5 0,75 Bp 3

Rekap berat struktur bawah dapat dilihat pada Tabel 2.5 sebagai berikut:Tabel 2.5 Rekap berat struktur bawah

No Jenis Konstruksi Berat(kN)

1 Dinding Pilar wdp = 956,4512 Pile Cap wpc = 2658,657

Total berat sendiri struktur bawah PMS (str bwh) = 3615,108Rekap kombinasi beban ultimit pilar dapat dilihat pada Tabel 2.6 sebagai berikut:Tabel 2.6 Rekap kombinasi beban ultimit pilar

No Kombinasi Beban Pu

(kN)Tux

(kN)Tuy

(kN)Mux

(kNm)Muy

(kNm)1 KOMBINASI-1 24173,487 126,776 0 794,886 02 KOMBINASI-2 24173,487 1126,776 0 3094,886 03 KOMBINASI-3 24217,922 626,776 220,895 6229,886 2266,7524 KOMBINASI-4 24217,922 1626,776 220,895 8529,886 2266,7525 KOMBINASI-5 18815,987 2944,958 2944,958 22713,89 22713,89

Data tulangan dinding pilar dapat dilihat pada Tabel 2.7 sebagai berikut:Tabel 2.7 Tulangan dinding pilar

Digunakan Jumlah Tulangan Diameter Tulangan Luas TulanganTulangan tekan 38 D 32 30573,715 mm2

Tulangan tarik 38 D 32 30573,715 mm2

Rasio tulanngan total, ρ = 1,02 % Luas tulangan, As = 61147,43 mm2

Digunakan tulangan geser:6 D 16 – 125.

Page 7: TUGAS BINDO Artikel Ilmiah

3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Dari perhitungan pembesian pilar dan dibandingkan dengan hasil di lapangan, maka:a. Tulangan pokok dan tulangan geser kolom pilar dari hasil perhitungan sama

dengan pelaksanaan di lapangan yaitu: 76D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser).

b. Jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan geser (sengkang) lengan pilar berbeda antara hasil perhitungan dan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan diperoleh 38D32 (tulangan pokok) dan D16-100 (tulangan geser), sedangkan pelaksanaan di lapangan 30D32 (tulangan pokok) dan D16-125 (tulangan geser). Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pembebanannya.

3.2 Rekomendasi

Dalam perencanaan dan perancangan suatu struktur jembatan diharapkan perencana mengikuti peraturan-peraturan yang masih berlaku pada saat itu, para engineer juga harus selalu mengikuti perkembangan peraturan yang terbaru agar dalam setiap mendesain atau merancang sebuah jembatan selalu dengan ilmu yang terbaru.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada:1. Ibu Dian Sestining Ayu, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang membimbing

dengan baik.2. Semua pihak PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. serta konsultan yang telah membantu

dalam proses pembelajaran selama kegiatan magang.3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan serta dukungan baik moril maupun materiil.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, Standar Pembebanan Untuk Jembatan, RSNI T-02-2005, Bandung, 2005.

Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan, SNI 2833-2008, Bandung, 2008.

Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Mutu Beton, SNI 7394-2008, Bandung, 2008.

Ilham, M.N., Contoh Perhitungan Struktur Jembatan dan Struktur Bangunan Gedung, mnoerilham.blogspot.com, 2011.

Supriyadi, A., 2012, Perhitungan Pilar Jembatan Brawijaya Kota Kediri, Tugas Akhir Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.