tugas besar managemen industri

22
MAKALAH TENTANG RENCANA PRODUKSI DAN KONTROL UNTUK REMANUFACTURING PADA INDUSTRI PRAKTIS DAN KEBUTUHAN PENELITIAN Disusun oleh : Teguh Apriyanto : 1330103 70 Muhammad Irfan : 1330103 88 Choiri : 1330103 74 Nur Edy Santoso : 1330103 68 Abdul Khalim : 1330103 89

Upload: abdul-khalim

Post on 14-Feb-2016

250 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Besar Managemen Industri

MAKALAH TENTANG RENCANA PRODUKSI DAN

KONTROL UNTUK REMANUFACTURING PADA

INDUSTRI PRAKTIS DAN KEBUTUHAN PENELITIAN

Disusun oleh :

Teguh Apriyanto : 133010370

Muhammad Irfan : 133010388

Choiri : 133010374

Nur Edy Santoso : 133010368

Abdul Khalim : 133010389

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2015

Page 2: Tugas Besar Managemen Industri

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT,karena dengan segala kenikmatan yang

telah diberikan kepada kita semua khususnya para penulis dapat menyelesaikan

tugas besar mata kuliah Managemen Industri yaitu tentang Rencana Produksi dan

Kontrol Untuk Remanufacturing pada Industri Praktis dan Kebutuhan Penelitian.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu kami para penulis sangat mengharapkan masukkan dari Saudara-saudara

pembaca agar makalah ini dapat terlengkapi, sehingga dapat memicu para

pembaca untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan khususnya di bidang

Managemen Industri.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan masukkan

Saudara-saudara kami ucapkan terima kasih.

Semarang, Oktober 2015Hormat Kami,

Penulis

i

Page 3: Tugas Besar Managemen Industri

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

ABSTRAK..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1

1.2 TUJUAN...................................................................................................2

1.3 BATASAN MASALAH...........................................................................2

BAB II ISI................................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN.........................................................................................3

2.2 LITERATUR REMANUFACTURING...................................................3

2.3 RANCANGAN SURVEY DAN GAMBARAN......................................6

2.4 CIRI REMANUFACTURING RUMIT...................................................7

2.5 MASALAH PENELITIAN.......................................................................8

BAB III KESIMPULAN........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii

Page 4: Tugas Besar Managemen Industri

ABSTRAK

Remanufacturing merupakan bentuk lebih tinggi dari penggunaan kembali

dengan berfokus pada pemulihan nilai tambah, daripada pemulihan bahan (daur

ulang). Sistem remanufacturing tersebar luas di Amerika Serikat dan

menguntungkan. Namun, pengelolaan kegiatan perencanaan dan kontrol produksi

dapat berbeda jauh dari kegiatan manajemen manufaktur tradisional. Kami

melaporkan pada praktek-praktek remanufacturing manajerial melalui sebuah

survei terhadap kegiatan perencanaan dann kontrol produksi di perusahaan

remanufacturing di Amerika Serikat. Kegiatan perencanaan dan kontrol produksi

yang lebih kompleks terjadi pada perusahaan remanufacturing karena

ketidakpastian dari pengembalian dari produk stokastik., ketidakseimbangan

pengembalian dan permintaan harga, dan pengembalian produk yang tidak

diketahui kondis masalahnya. Stokhastik adalah Sebuah indikator analisa teknikal

yang membandingkan harga penutupan dengan harga terendah dan tertinggi pada

periode tertentu. Stochastic dihitung dengan mengambil harga terendah dan harga

tertinggi. Kami mengidentifikasi dan membahas tujuh karakteristik yang rumit

yang memerlukan perubahan signifikan dalam kegiatan perencanaan dan

pengawasan produksi. Kami juga menjelaskan peluang penelitian yang telah ada

yaitu q2000 Elsevier untuk masing-masing karakteristik rumit

Kata kunci: Isu-isu lingkungan; Perencanaan produksi

iii

Page 5: Tugas Besar Managemen Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Diperkirakan ada lebih dari 73.000 perusahaan terlibat dalam

remanufacturing di Amerika Serikat yang mempekerjakan lebih dari 350.000

orang pada tahun, 1998. Total penjualan lebih dari $53 miliar per tahun (US

Environmental Protec-Ž tion Agency, EPA 1997).sedangkan baja industri

memiliki penjualan tahunan sebesar $56 miliar dan langsung mempekerjakan

241.000 orang.

Pada tahun 1997 EPA mengutip remanufacturing sebagai landasan

kegiatan dan digunakan sebagai laporan energi dan limbah yang dihasilkan.

Sebelumnya,sangat sedikit panduan yang tersedia untuk dapat membantu dalam

perencanaan, pengendalian dan pengelolaan operasi remanufacturing. Bukti

menunjukkan bahwa kegiatan perencanaan dan kontrol produksi secara inheren

dan lebih kompleks sulit untuk perusahaan remanufacture. Beberapa teknologi

dan teknik yang telah dikembangkan khusus untuk remanufacturing, tapi karena

kurangnya alat-alat ini mungkin membatasi pertumbuhan remanufacturing

sebagai sebuah industry (Nasr, 1998).

Remanufacturing adalah proses industri di mana produk usang yang

dikembalikan ke kondisi seperti baru. Melalui serangkaian proses industri di

lingkungan pabrik, produk yang benar-benar dibuang dibongkar. Bagian yang

bisa digunakan dibersihkan, diperbaharui, dan dimasukkan ke dalam stock

persediaan. Kemudian produk baru dirakit kembali dari sisa bagian yang lama

dan, apabila diperlukan juga menambah dengan bagian baru untuk menghasilkan

produk yang sepenuhnya sama (sama sebelum di daur ulang). Remanufacturing

ini jelas berbeda dari.perbaikan,karena produk benar-benar dibongkar dan semua

bagian dikembalikan ke kondisi seperti baru. Remanufacturing adalah bentuk

penghindaran limbah karena produk lebih banyak digunakan kembali dari pada

yang dibuang.

Perusahaan berbasis di Eropa telah menambahkan insentif untuk terlibat

dalam operasi daur ulang. Legislatif Jerman dan undang-undang pengawasan

1

Page 6: Tugas Besar Managemen Industri

limbah mensyaratkan bahwa produsen secara aktif mencari teknik dan produk

untuk menghindari limbah dan penggunaan kembali limbah (Rembert, 1997).

Selain itu, produk yang dimusnahkan harus diambil kembali dan digunakan

kembali pada akhirnya. Tindakan ini berlaku untuk perusahaan-perusahaan yang

melakukan bisnis di Jerman, serta perusahaan-perusahaan Jerman. Uni Eropa

dengan cepat mengikuti inisiatif Jerman dengan Austria, Belgia, Finlandia,

Perancis, Italia, Belanda, Spanyol dan Swedia semua membuat undang-undang

yang ketat (Rembert, 1997). Sedang beberapa negara di AS telah diberlakukan

hukum, atau sedang mempertimbangkan Undang-undang untuk mengurangi

limbah(Guide, 2000).

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dilakukannya Remanufacturing adalah :

a. Mengurangi jumlah limbah.

b. Menghasilkan nilai tambah dari sisa produk,maupun produk gagal.

c. Menghemat energi dan membuka lapangan pekerjaan baru.

1.3 BATASAN MASALAH

Sistem remanufacturingdi Amerika Serikat yang menguntungkan. Namun,

pengelolaan kegiatan perencanaan dan kontrol produksi dapat berbeda jauh dari

kegiatan manajemen manufaktur tradisional. Membahas tujuh karakteristik yang

rumit yang memerlukan perubahan signifikan dalam kegiatan perencanaan dan

pengawasan produksi. Menjelaskan peluang penelitian yang ada untuk masing-

masing karakteristik rumit.

2

Page 7: Tugas Besar Managemen Industri

BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN

Perngertian Remanufacturing adalah pengembalian bentuk produk yang

ramah lingkungan dengan membangun ulang untuk menghasilkan nilai tambah

yang bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Remanufacturing

berfokus tidak hanya pada bahan yang didaur ulang tapi juga pada nilai tambah

pemulihan (Guide, 2000).

2.2 LITERATUR REMANUFACTURING

Tujuh keriteria yang memerlukan perubahan dalam kegiatan perencanaan

dan pengawasan adalah :

1. Ketahanan produk yang baik.

2. Produk yang gagal dalam fungsionalnya.

3. Bagian produk yang standar adalah bagian yang dipertukarkan.

4. .Nilai tambah yang tinggi.

5. biaya untuk mendapatkan bagian produk gagal rendah dibandingkan

dengan nilai tambah yang dihasilkan.

6. teknologi produk yang stabil

7. konsumen menyadari bahwa remanufactured produk tersedia.

Temuan penelitian kami mendukung kriteria tersebut dan memberikan

dukungan pekerjaan selanjutnya. Dalam penilaian Nasional remanufacturing,

Laporan rata-rata keuntungan margin 20% dari remanufacturing (Nasr. 1998).

3

Page 8: Tugas Besar Managemen Industri

Tabel 2.1 Penelitian Remanufacturing (Guide, 2000).

Table 2.2 Literatur identifikasi penelitian dengan karakteristik rumit pada

perencanaan produksi dan aktivitas pengendalian (Guide, 2000).

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah

yang tidak sepenuhnya ditangani, atau daerah yang belum diselidiki sama sekali.

Masalah penelitian saat ini terkendala dengan masalah-masalah penelitian

4

Page 9: Tugas Besar Managemen Industri

sebelumnya. yaitu kekurangan literature yang belum ada penelitian yang

mengembangkan sistem terpadu untuk perencanaan dan pengawasan kegiatan

operasional, dan banyak penelitian yang gagal untuk memikirkan interaksi antara

karakteristik yang sulit.

Mengingat tingkat profitabilitas, semakin banyak inisiatif legislatif dan

kesadaran konsumen yang meningkat, inilah waktu yang tepat untuk

pengembangan sistem yang resmi untuk mengelola proses remanucfaturing. Saat

ini,sistem ini ada pada sejumlah skala,mulai dari fasilitas remanufacturing sepatu

rem ke fasilitas remanufacturing seluruh bagian dari pesawat. Namun, mereka

semua kekurangan integrasi orang (SDM) dari pengetahuan tentang bagaimana

untuk merancang, mengelola dan mengendalikan operasi mereka.

Remanufacturing perusahaan memiliki toko struktur yang lebih kompleks

untuk merencanakan, mengatur dan mengelola (Guide ., 1997). Sebuah fasilitas

remanufacturing yang khas terdiri dari tiga sub-sistem berbeda:

pembongkaran, pengolahan, dan reassembly, yang semuanya harus hati-hati.

Seperti pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Elemen-elemen pada toko remanukfaktur (Guide, 2000).

5

Page 10: Tugas Besar Managemen Industri

Pembongkaran adalah langkah pertama dalam operasi remanufacturing, dan

penyediaan suku cadang dan komponen untuk pengolahan. Pembongkaran juga

merupakan gerbang informasi penting. Remanufacturing layout yang paling

sering dalam bentuk pekerjaan-toko karena penggunaan peralatan untuk keperluan

umum, dan kebutuhan untuk fleksibilitas . Kurang dari seperlima (17,4%) dari

laporan remanufacturers yang menggunakan CNC atau peralatan manufaktur

(Nasr. 1998). Rendahnya penggunaan teknologi karena kurangnya produksi

khusus dan sistem kontrol. Dan reassembly adalah tahap akhir dalam sistem

remanufacturing. yang biasanya berbentuk: suku cadang, barang baru, dan barang

jadi.

Perusahaan remanufacturing harus mampu mengelola berbagai tambahan

yang ada pada lingkungan kerja mereka. Penempatan produk dan strategi untuk

melayani permintaan pasar perlu dihasilkan untuk sistem perencanaan dan control

(Nasr . 1998).

2.3 RANCANGAN SURVEY DAN GAMBARAN

Alat survey dikembangkan dan digunakan untuk menilai perencanaan dan

mengontrol kegiatan produksi, juga memberikan tinjauan tentang perencanaan dan

pengawasan lingkungan produksi. Alat survey terdiri dari 75 pertanyaan yang

mencakup beberapa bidang. Seperti : informasi umum perusahaan, manajemen

permintaan, manajemen material, perencanaan dan control produksi, dan

informasi lain-lain. Salinan dari survei yang berdasarkan permintaan dari penulis,

sebagian besar pertanyaan meminta manajer untuk memberikan rincian tentang

aplikasi tertentu misalnya operasi disassembly yang diperlukan waktu cukup lama

oleh seorang manajer. Dengan menggunakan pakar industri yang dipilih untuk

memberikan tanggapan balik dalam studi kecil dari survei. tanggapan balik

mereka menyebabkan pertanyaan tambahan dan peningkatan tanggapan.

Amerika Produksi dan Inventarisasi Kontrol Masyarakat Penelitian dan

Pendidikan dasar (APICS E & R) diberikan dana untuk survei dan mengakses ke

daftar keanggotaan kelompok industry manufacturing tertentu. Daftar

keanggotaan menghasilkan 320 perusahaan yang secara aktif terlibat dalam

remanufacturing. Ternyata ada konsultasi perusahaan, akademisi, dan perusahaan

6

Page 11: Tugas Besar Managemen Industri

yang tertarik untuk remanufacturing, tetapi saat inibelum terlibat dalam

remanufacturing.Tingkat respon adalah 15%, atau 48 survei yang bisa digunakan.

Survei oleh Nasr melaporkan fungsi teknis, seperti operasi pembersihan,

reverse engineering dan penanganan bahan teknik. Surveinya berfokus pada

kegiatan perencanaan dan kontrol produksi dan memberikan pandangan yang

lebih rinci tentang praktek saat ini. Seperti Perusahaan remanufactured berbagai

produk mulai dari otomotif (33% dari responden) untuk aerospace, mesin,

bantalan, roda gigi, pompa dan item kecil lainnya. Mayoritas responden berposisi

pada manajemen bahan (25,6%), dan produksi 28.2%, dan beberapa adalah plant

manajer (12,8%), atau Wakil Presiden (12.8%) (Nasr et al. 1998).

2.4 CIRI REMANUFACTURING RUMIT

”Tidak ada kekurangan teknologi dan teknik untuk remanufacturing

logistic”. Berdasarkan hasil survei membahas secara rinci tujuh karakteristik

utama system yang dapat dipulihkan, yaitu :

1. Ketidakpastian dalam waktu dan jumlah pengembalian

Ketidakpastian dalam waktu dan jumlah pengembalian adalah

refleksi dari sifat ketidakpastian kehidupan produk. Sejumlah faktor

termasuk tahap siklus hidup produk dan tingkat perubahan teknologi

akan mempengaruhi tingkat pengembalian.

2. Keseimbangan pengembalian dengan tuntutan

Sebuah perusahaan harus dapat menyeimbangkan barang yang

dikembalikan dengan permintaan konsumen.

3. Pembongkaran

Sebelum produk dapat kembali menggunakan penuh tentunya

harus dibongkar. Efek dari pembongkaran mempengaruhi tahap

selanjutnya, termasuk kontrol produksi, penjadwalan, kesediaan bahan

dan Perencanaan sumber daya.

4. Ketidak pastian dalam pemulihan bahan

Ketidak pastian dalam pemulihan bahan mencerminkan bahwa dua

item akhir yang identik yang telah dikebalikan mungkin menghasilkan

satu set produk yang sangat berbeda dari bagian remanufacturable.

Bagian dapat digunakan kembali dalam berbagai aplikasi,tergantung

7

Page 12: Tugas Besar Managemen Industri

pada kondisi mereka.Sebagai contoh, bagian yangdapat remanufactured,

digunakan untuk suku cadang, dijual ke pasar sekunder, atau didaur

ulang.

5. Logistic berbalik

Jaringan logistik berbalik adalah bagaimana produk yang

dikumpulkan dari pengguna akhir kembali ke proses untuk dilakukan

perbaikan, rekondisi atau daur ulang.

6. Persyaratan bahan yang cocok.

Persyaratan bagian yang cocok di mana pelanggan tetap yang

mempunyai kepemilikan produk membutuhkan unit yang sama kembali .

Persyaratan ini mungkin atas dorongan pelanggan,ketika mereka

meminta yunit yang sama untuk dikembalikan.

7. Ketidakpastian routing dan ketidak pastian waktu pemrosesan.

Routings stochastic dan waktu pengolahan adalah perhatian utama

di tingkat operasional. Routings Stochastic adalah refleksi dari kondisi

yang tidak pasti dari unit yang kembali. Suatu bagian akan memiliki

proses kesatuan yang maksimum harus dilakukan untuk mengembalikan

bagian sesuai dengan spesifikasi. Namun, routings ini merupakan

skenario terburuk,yang mayoritas part hanya akan membutuhkan

langkah-langkah pengolahan. Waktu pengolahan juga merupakan fungsi

dari kondisi unit yang dikembalikan. Ketidakpastian perencanaan sumber

daya membuat, penjadwalan, kontrol lantai toko , dan manajemen bahan

lebih sulit daripada di lingkungan manufaktur tradisional (Nasr et al.

1998).

2.5 MASALAH PENELITIAN

Pembahasan karakteristik rumit menunjukkan bahwa perusahaan

remanufaktur harus mampu mengelola tugas-tugas kompleks yang berbeda secara

signifikan. Dari tugas-tugas di lingkungan manufaktur tradisional, ditemukan

bahwa karakteristik rumit harus dipertimbangkan secara keseluruhan dampak dari

setiap karakteristik secara terpisah. Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.3

8

Page 13: Tugas Besar Managemen Industri

Gambar 2.2 Proses Remaufacturing dan arus (Guide, 2000)

9

Page 14: Tugas Besar Managemen Industri

BAB III

KESIMPULAN

Executive remanufacture diminta untuk mengidentifikasi ancaman

terbesar bagi pertumbuhan industri selama 10 tahun mendatang. Dari

survey (60%) menguutip untuk mengurangi remanufakture lead time yang

terjadi terus menerus, dan (38%) lain mengutip kurangnya sistem formal

misalnya, operasi, akuntansi,logistics, untuk mengelola bisnis mereka.

Ancaman lainya adalah kurangnya identifikasi produk yang

dibuang,teknologi yang berubah, kebutuhan akademisi untuk

mengembangkan sistem baru dan mengefaluasi penerapan system.

mengidentifikasi dan menggambarkan tujuh karakteristik menyulitkan

perencanaan produksi dankegiatan pengendalian untuk perusahaan

remanufaktur. karakteristik memberikan fokus ke upaya dalam

mengembangkan sistem baru untuk perencanaan produksi dan kontrol

remanufaktur. Remanufaktur merupakan segmen industri yang jauh lebih

besar daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan layak penuhperhatian

oleh akademisi dari seluruh daerah.

10

Page 15: Tugas Besar Managemen Industri

DAFTAR PUSTAKA

Guide, V.D.R. Jr., Spencer, M., 1997. Rough-cut capacity planning for

remanufacturing firms. Production Planning and Control.8, 237–244.

Guide Jr,V.D.R, 2000. Journal of Operations Management .18. 467–483.

Nasr, N., Hughson, C., Varel, E., Bauer, R., 1998. State-of-the-art assessment of

remanufacturing technology — raft document. Rochester Institute of Technology.

Rembert, T.C., 1997. Package deal: the European war on waste. The

Environmental Magazine 8 3 , 38.

11