tugas besar kritik ars

15
BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran arsitektur bukanlah cuma menuntun mahasiswa untuk bisa mensketsa tapi juga harus bisa mengenali konsep konsep yang digunakan oleh arsitek dalam perancangan dan mengenali biografis arsitektur itu sendiri. Karena dengan mengetahui itu semua mahasisiwa lebih bisa mengenali dirinya sendiri.mendalami sejarah arsitektur, perkembangan dunia arsitektur dan mengali konsep-konsep dalam perancangan arsitektur untuk bisa menciptakan sebuah pemikiran mahasiswa tentang perancangan. Salah satu caranya adalah dengan kritik arsitektur, dengan kritik arsitektur mahasiswa bisa mendalami teori arsitektur dan mengali konsep-konsep yang digunakan oleh maestro-maetro arsitektur seperti Oscar Neimeyer dan sebagainya sehingga rancangan mereka dikenal bahkan dianggap yang terbaik pada zaman mereka untuk menjadi tolak ukur mahasisiwa dalam perancangan. bahkan dengan studi kali ini sedikit bisa membantu untuk dijadikan sebagai bahan uji kelayakan bangunan. Disamping itu juga dengan adanya kritik arsitektur maka terbentuknya suatu pendidikan arsitektur diperguruan tinggi, arsitektur bukan saja hanya bisa berkarya dengan designnya saja tapi bagaimana seorang arsitektur bisa menilai atau bahkan menganalisa karyanya sendiri ataupun karya arsitek lain untuk menjadi guru dalam perancangan mendatang. Berdasarkan tugas yang diberikan yaitu menganalisa kritik biografis dari seorang arsitek ternama, saya mencoba membuat kritik biografis dari Arsitek ternama yang bernama Bernard Tschumi. Alasan dari pemilihan tokoh berdasarkan hasil searching saya dari situs-situs web yang ada di dunia internet. Dari sana saya menemukan satu tokoh arsitek yang sangat setia pada paham dekonstruksinya, yang memiliki bentuk bangunan yang unik namun struktur bangunannya kuat. Hal ini juga didukung dari banyaknya penghargaan yang 1

Upload: caesar-cantona

Post on 25-Jul-2015

394 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Besar Kritik Ars

BAB IPENDAHULUAN

Pembelajaran arsitektur bukanlah cuma menuntun mahasiswa untuk bisa mensketsa tapi juga harus bisa mengenali konsep konsep yang digunakan oleh arsitek dalam perancangan dan mengenali biografis arsitektur itu sendiri. Karena dengan mengetahui itu semua mahasisiwa lebih bisa mengenali dirinya sendiri.mendalami sejarah arsitektur, perkembangan dunia arsitektur dan mengali konsep-konsep dalam perancangan arsitektur untuk bisa menciptakan sebuah pemikiran mahasiswa tentang perancangan.

Salah satu caranya adalah dengan kritik arsitektur, dengan kritik arsitektur mahasiswa bisa mendalami teori arsitektur dan mengali konsep-konsep yang digunakan oleh maestro-maetro arsitektur seperti Oscar Neimeyer dan sebagainya sehingga rancangan mereka dikenal bahkan dianggap yang terbaik pada zaman mereka untuk menjadi tolak ukur mahasisiwa dalam perancangan. bahkan dengan studi kali ini sedikit bisa membantu untuk dijadikan sebagai bahan uji kelayakan bangunan.

Disamping itu juga dengan adanya kritik arsitektur maka terbentuknya suatu pendidikan arsitektur diperguruan tinggi, arsitektur bukan saja hanya bisa berkarya dengan designnya saja tapi bagaimana seorang arsitektur bisa menilai atau bahkan menganalisa karyanya sendiri ataupun karya arsitek lain untuk menjadi guru dalam perancangan mendatang.

Berdasarkan tugas yang diberikan yaitu menganalisa kritik biografis dari seorang arsitek ternama, saya mencoba membuat kritik biografis dari Arsitek ternama yang bernama Bernard Tschumi. Alasan dari pemilihan tokoh berdasarkan hasil searching saya dari situs-situs web yang ada di dunia internet. Dari sana saya menemukan satu tokoh arsitek yang sangat setia pada paham dekonstruksinya, yang memiliki bentuk bangunan yang unik namun struktur bangunannya kuat. Hal ini juga didukung dari banyaknya penghargaan yang diperolehnya, sehingga hal ini menguatkan saya untuk membuat kritik biografis mengenai dirinya.

1

Page 2: Tugas Besar Kritik Ars

BAB IITINJAUAN TERHADAP TOKOH

Bernard Tschumi

1. Sejarah singkat

Bernard Tschumi lahir 25 Januari 1944 di Lausanne, Swiss. Tschumi adalah arsitek , penulis , dan pendidik, umumnya terkait dengan paham Dekonstruksi. Tschumi sendiri merupakan anak dari arsitek Swiss Jean Tschumi (1904-1962). Jean Tschumi merupakan kontributor utama terhadap perkembangan arsitektur modern dan desain pada pertengahan abad ke-20, dikenal sebagai sosok yang berpengaruh baik dalam pendidikan arsitektur dan perkembangan praktek arsitektur internasional. Hasil karya Jean Tschumi antara lain, Laboratorium Sandoz di Orléans, Perancis dan markas besar World Heath

Organization (WHO) di Jenewa. Jean Tschumi tewas secara tragis pada usia 57, di saat karirnya sedang naik. Kurang lebihnya faktor ayahnya mempengaruhinya untuk hidup berkecimpung di dunia arsitektur.

Tschumi belajar ilmu arsitektur dan konstruksi di Paris dan di ETH di Zurich, di mana ia menerima gelar di bidang arsitektur pada tahun 1969. Tschumi pernah mengajar di Portsmouth Polytechnic di Portsmouth, Inggris, Architectural Association di London, the Institute for Architecture and Urban Studies di New York, Princeton University , di Cooper Union di New York dan Columbia University di mana ia Dekan Graduate School of Architecture, Planning and Preservation 1988-2003.

Bernard Tschumi secara luas diakui sebagai salah satu arsitek terkemuka saat ini. Pertama kali dikenal sebagai ahli teori, ia menarik perhatian untuk berlatih arsitektur inovatif pada tahun 1983 ketika dia memenangkan kompetisi bergengsi untuk Parc de La Villette. Sejak itu, dia telah membuat terobosan desain reputasi yang meliputi, Acropolis Museum, Strasbourg Concert Hall dan BLUE Residental Tower di antara proyek-proyek lainnya. Mayor proyek desain perkotaan baru-baru ini dilaksanakan atau dalam pelaksanaannya di bawah kepemimpinan Tschumi termasuk rencana master Mediapolis di Singapura, Media baru Zona di Abu Dhabi, dan Pusat Keuangan Independen Amerika di Republik Dominika.

2

Page 3: Tugas Besar Kritik Ars

2. Piagam Perhargaan

Beberapa penghargaan Tschumi:

FAS, Fellow, Federasi Arsitek Swiss, 2010 Officier, Légion d'honneur, Paris, 2009 Conde Nast Traveler Innovation and Design Award, 2008 Fellow, American Institute of Architects, 2008 AIA New York State Design Award, 2007 Membre du l'Académie Française de l'Architecture, Paris, France, 2006 Doctorat honoris causa, University of Montreal, Montreal, Canada, 2005 Commandeur de l'Ordre des Arts et des Lettres, Le Ministre de la Culture et de la Communication, France, 2005 International Fellow, Royal Institute of British Architects, London, UK, 2005 AIA New York State Design Award, 2005 Italian Ceramic Trade Commission Design Award, 2004 Harry H. Edwards Industry Advancement Award, 2004 National Honor Award, AIA, 2003 National Honor Award, AIA, 2003 American School and University Design Award, 2003 AIA Gold Medal, New York, 2003 Honorary Doctor of Philosophy, Florida International University, Miami, 2003 Le Prix Européen, 2002 Le Prix Europeen, 2002 Award for Excellence in Design, AIA New York State, 2001 AIA New York State Design Award, 1999 The American Architecture Award, The Chicago Athenaeum, 1999 AIA New York Chapter Design Award, 1999 Officier de l'Ordre des Arts et des Lettres, Paris, Honorary Member of Bund Deutscher Architekten, Berlin, 1996 Grand Prix National d'Architecture, France, 1996 Royal Victoria Medal, London, 1994 Chevalier des Arts et des Lettres, Paris, 1986 Chevalier Légion d'Honneur, Paris, 1986 Membre du College International de Philosophie, Paris, 1985 National Endowment for the Arts Grant Recipient, 1978

Dari seluruh penghargaan yang di diperoleh Tschumi tersebut umumnya didapat dari kemenangan sayembara. Salah satu sayembara yang paling sukses dimenangkannya adalah Parc de La Villette pada tahun1983. dari sinilah kiprah Tschumi sebagai arsitek dekostruksi dimulai.

3. Hasil karya Bernard Tschumi

3

Page 4: Tugas Besar Kritik Ars

Beberapa karya Tschumi baik yang sudah dibangun maupun dalam tahap perencanaan :

Parc de la Villette. Paris, 1982-1998Rouen Concert Hall dan Kompleks Pameran. Rouen, 1998-2001Pusat Atletik, Universitas Cincinnati. Cincinnati, 2001-2006Acropolis Museum. Athens, 2001-2009 Strasbourg Concert Hall. Strasbourg, 2003Limoges Concert Hall. Limoges, 2003-2007Alesia Museum dan Taman Arkeologi. Alésia, 2003-2012BLUE Residental Tower. New York, 2004-2007ECAL School of Art Lausanne. Renens, 2005-2007Austerlitz Master Plan. Paris, 2006Austerlitz Master Plan. Paris, 2006Jembatan La Roche-sur-Yon, 2008-2010Aphrodite Hotel. Athens, 2008-2013

Dari beberapa karya Tschumi di atas, saya akan membahas 2 karya beliau yang menurut saya menjadi ciri khas dari karya-karyanya. Yaitu Parc de la Villette serta Acropolis Museum.

3. 1. Parc de la Villette. Paris, 1982-1998

4

Page 5: Tugas Besar Kritik Ars

Hasil karya masterpiece Tschumi. Parc de la Villette, taman publik di Paris seluas 55 hektare yang didesain Tschumi pada 1983. La Villette merupakan taman multifungsi, dimana taman ini menampung sekitar delapan juta pengunjung setahun. Bangunan ini terdiri dari 35 buah folie atau bangunan kubus yang berjarak 120 m antar bangunannya. Meskipun bangunan ini terlihat terpisah, namun semuanya sebenarnya membentuk kesatuan. Kesatuan ini dapat dilihat dari jembatan penghubung antar bangunan yang difungsikan sebagai tempat rekreasi.

3. 2. Acropolis Museum. Athena, 2001-2009

5

Parc de la Villette, Bernard Tschumi.com

Page 6: Tugas Besar Kritik Ars

Terletak di daerah bersejarah Athena, New Acropolis merupakan tempat

disimpannya beberapa situs arkeologi dan monumen dari Acropolis. Bangunan ini merupakan museum tempat penyimpanan situs arkeolog Yunani kuno.

Bangunan ini terdiri dari 3 lantai, dimana masing-masing lantai berbeda pola bentuk denahnya. Pada lantai dasar bangunan terdapat situs galian dan artefak Yunani kuno serta ornamen-ornamen di tiap sisi dinding bangunan dalamnya. Sedangkan di lantai dua dan tiga terdapat patung-patung kuno.

Museum ini dibuka untuk umum. Diharapkan dengan besarnya minat masyarakat baik domestik maupun luar negeri untuk mempelajari seluk beluk kehidupan Yunani kuno, sejarah serta kebudayaan masyarakat Yunani itu sendiri akan terjaga

BAB IIIANALISA TOKOH DAN KARYA

6

Acropolis Museum. Bernard Tschumi.com

Page 7: Tugas Besar Kritik Ars

1. Konsep Dasar Pemikiran Tschumi

Tschumi merupakan salah satu arsitek postmodern yang terkenal dengan gaya Dekonstruksi. Dekonstruksi merupakan bentuk kritik postmodern terhadap arsitektur modern  yang ingin mengakhiri dominasi arsitektur modern,ingin melepaskan diri dari form follow function.

Artinya disini bahwa Dekonstruksi merupakan suatu gerakan  yang ingin melepaskan diri dari ketergantungan  pada arsitektur modern, melepaskan diri dari kungkungan doktrin form follow function, menitikberatkan bentuk daripada fungsi, mengubah slogan menjadi function follow form atau ada juga yang menggantinya dengan  form follow fun, bentukan bisa semaunya berdasarkan konsep sang arsitek,fungsi ruang mengikuti belakangan tanpa mengurangi nilai fungsi dan estetis.

Paham Dekonstruksi ini sudah muncul sejak era arsitek modern mulai kurang diminati oleh arsitek-arsitek ternama. Mereka berpendapat bangunan seharusnya tidak terpaku dengan bentuk yang petak, segitiga ataupun lingkaran. Dimana semuanya itu merupakan pola simetris. Para arsitek postmodern merasa arsitek seharusnya bebas berkreasi dalam menentukan pola denah dan bentuknya. Para pakar dekonstruksi yang terkenal antara lain Frank O. Gehry serta Zaha Hadid.

Tschumi mempunyai 6 konsep teoritis Dekonstruksi yaitu terdiri dari :

1. Mengambil keuntungan dari teknologi-teknologi baru2. Menggabungkan kota baru dengan kota lama3. Ornamen tidak boleh menentang struktur ,ornamen diganti frame. Frame

berfungsi seperti struktur.4. Menumpuk beberapa system.5. Penerapan program ruang tidak sebagaimana mestinya.6. Arsitek tidak mengkondisikan sebuah desain,tapi desain yang mengkondisikannya

Karya-karya Tschumi memiliki karakter unfamiliarity (ketidakakraban) bagi orang di dalamnya. Para pengkritik Tschumi mengatakan bahwa desainnya bersifat "menyerang". Namun dipuji banyak pengagum aliran dekonstruksi.

2. Analisa Karya Tschumi

7

Page 8: Tugas Besar Kritik Ars

2. 1. Parc de la Villette. Paris, 1982-1998

Parc de La Villette, Paris, berawal mula dari konsep taman yang ditawarkan oleh Tschumi. Berbeda dengan pandangan masyarakat saat itu bahwa taman adalah tempat di mana mereka dapat melupakan city (kesibukan mereka bekerja, contohnya), Tschumi berusaha menghadirkan konsep murni berupa Urban Park. Konsep yang berusaha dihadirkannya ini benar-benar tidak berasal dari lingkungan sekitar site yang berupa daerah industri tua di Paris.

Proses Perancangan

Sebagai langkah awal ia melihat beberapa preseden organisasi ruang taman-taman kota yang ada di Paris dari abad ke-18 hingga abad ke-20. Dari situlah kemudian ia menemukan layer- layer berupa point and grid system yang dapat diaplikasikan pada desainnya.

Tschumi menggunakan sistem koordinat point-grid dengan interval 120 meter. Setiap interval 120 meter, garis vertikal dan horizontal bertemu dan membentuk titik yang disebut folie.

Sistem koordinat grid ini untuk membentuk image atau shape yang berbeda di antara bentuk-bentuk bangunan lain di sekitar

yang rapat.

8

Pola Grid Parc de La Villette.

Tschumi.com

Page 9: Tugas Besar Kritik Ars

Dengan sistem koordinat grid ini akan memudahkan orientasi pengguna publik yang belum familiar dengan taman tersebut.

Untuk bentuk tiap folie secara mendasar adalah berupa kubus berukuran 10 x 10 x 10 m3 atau disebut juga neutral space karena pada tahap awal ini Tschumi belum memasukkan event atau program ruang

ke dalamnya.

Folie ini sendiri dideformasikan atau merubah bentuknya kembali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mengakomodasi fungsi-fungsi kegiatan yang berbeda-beda sepert restoran, arcade, dan lainnya

Bentuk follies memiliki kesan unik dan khas tersendiri. Dia tidak memiliki kesan homogen antara yang satu dengan yang lainnya. Semua seolah tersebar di taman itu dengan bentuk yang berbeda-beda.

Total ada 35 buah folie pada taman luas ini. Taman itu dipuji banyak pengagum aliran dekonstruksi, tapi sebaliknya dikritik habis-habisan oleh para anti-dekonstruksi. Taman itu dianggap menimbulkan perasaan "tidak nyaman", "menyerang". Desainnya yang interrupted, terpotong-potong, justru dinilai bersifat rawan dari segi keamanan karena memudahkan terjadinya aktivitas kriminal.

2. 2. Acropolis Museum. Athena, 2001-2009

9

Penempatan Grid dengan interval 120 M.. Arsitektur.net

Deformasi Bentuk Folie. Arsitektur.net

Folie. Tschumi.comFolie. Tschumi.com

Page 10: Tugas Besar Kritik Ars

Terletak di daerah bersejarah Athena, New Acropolis merupakan tempat disimpannya beberapa situs arkeologi dan monumen dari Acropolis . Bangunan ini merupakan museum tempat penyimpanan situs arkeolog Yunani kuno.

Data Bangunan Total area: 21.000 meter persegi (226.000 kaki persegi) Ruang Pameran : 14.000 meter persegi Ruang Taman hijau : 7.000 meter persegi

Proses Perencanaan

Tschumi memulainya dengan membagi fungsi bangunan atas tiga bagian. Yaitu dasar, menengah, dan atas. hal ini sebagai simbolisasi kehidupan yunani kuno. Lantai dasar berupa ruang galian. Lantai dua dan tiga berupa lobi pintu masuk serta ruang. pameran temporer, auditorium, dan semua fasilitas pendukung.

Pada saat penggabungan tiga lantai yang berbeda ini, Tschumi mencoba mencari titik merahnya. Titik merah ini ditandai dengan sebuah kolom besar yang menahan beban lantai dua dan tiga. Dengan ukuran bangunan yang terhitung sangat besar di banding bangunan sekitarnya ini, New Acropolis Museum terlihat berdiri sangat kokoh dengan banayaknya memakai ornamen tradisional Yunani namun tetap terlihat modern.

Pada lantai satu, terdapat hall utama yang

10

Proses penggabungan denah

Hasil penggabungan denah

Page 11: Tugas Besar Kritik Ars

dijadikan pintu masuk bangunan. Di sini juga bisa ditemukan pusat galian dan batu-batuan kuno di lantai bawahnya. Pada lantai ini, kolom besar sangat dominan, material yang digunakan disesuaikan dengan tema bangunan yang klasik, namun Tschumi tetap memberikan kesan modern pada interiornya.

Pada lantai dua, ruang ini sangat didominasi dinding yang memiliki ornamen-ornamen kuno, Tschumi memberikan sentuhan klasik pada dinding ini, seolah-olah kita memang hidup di jaman Yunani kuno.

Pada lantai tiga, terdapat banyak patung-patung Yunani kuno yang menjadi pusat pameran yang diperuntukkan bagi pengunjung. Dilantai ini, Tschumi banyak menunjukkan kolom-kolom besar pada ruang aduit-nya.

Ketiga lantai bangunan ini dirancang sendiri oleh Tschumi. Sebelum membangun, Tschumi terlebih dulu mempelajari sejarah Yunani kuno. Tschumi berpendapat, dengan mempelajari latar belakang daerah, desain bangunan bisa lebih maksimal dan dapat diterima di masyarakat.

Pada bangunan ini Tschumi berupaya menggabungkan unsur modern serta klasik pada karyanya. Museum ini dibuka untuk umum. Diharapkan dengan besarnya minat masyarakat baik domestik maupun luar negeri untuk mempelajari seluk beluk kehidupan Yunani kuno, sejarah serta kebudayaan masyarakat Yunani itu sendiri akan terjaga. Bangunan ini banyak di kritik oleh budayawan Yunani, mereka merasa bangunan ini “menjajajah” bangunan sekitarnya, dengan ukuran yang besar, bangunan sekitarnya tertutupi. Namun bagi pengagum dekonstruksi, bangunan ini sangat mencirikan gagasan mereka.

BAB IVK E S I M P U L A N

11

Beberapa interior dari Acropolis museum. Tschumi.com

Page 12: Tugas Besar Kritik Ars

Bernard Tschumi merupakan salah satu arsitek postmodern yang terkenal dengan

gaya Dekonstruksi.

Tschumi tidak mengenal arti simetris pada desainnya.

Karya-karya Tschumi memiliki karakter unfamiliarity (ketidakakraban) bagi

orang di dalamnya. Para pengkritik Tschumi mengatakan bahwa desainnya

bersifat "menyerang". Namun dipuji banyak pengagum aliran dekonstruksi,

seperti Zaha Hadid & Frank O. Gehry.

12

Special Quotes:“Architecture does not exist without the

relationship with an event that happens in it” (Arsitektur tidak ada tanpa hubungan dengan

sebuah peristiwa yang terjadi di dalamnya)