kritik ars

1
TUGAS KRITIK ARSITEKTUR GEDUNG POS INDONESIA “STAMP FACTORY OUTLET” JL BANDA , BANDUNG Gedung pos merupakan sebuah bangunan yang terdapat di jalan Banda Kota Bandung. Walaupun umur bangunan belum begitu lama, namun karena keberhasilan sang arsitek dalam meniru konsep bangunan kolonial bangunan tersebut seolah tercitrakan lahir pada zaman yang tidak jauh beda dengan bangunan-bangunan kolonial yang banyak berkumpul di sekitar wilayahnya tersebut. wilayah jalan banda yang berdekatan dengan gedung sate bisa dibilang menyebabkan bentuk dari sebagian bangunan pos ini mengikuti pola desain bangunan tersebut. Bentuk atap serta pola arcade yang menonjol pada gedung sate diadaptasi pada bangunan ini. orang awam mungkin saja dapat mengira bahwa gedung pos ini adalah satu bagian dari komplek gedung sate. Di era Modernisasi ini, gedung pos pun tidak terlepas dari dampaknya. Dengan mulai bergabungnya factory outlet “Stamp” yang memiliki image modern, maka gedung pos pun mulai dibenahi dengan menambahkan kesan modern pada fasadnya, Penambahan dekorasi dengan unsur typografi dan penggunaan material kaca dan bahan pabrikasi lainnya memberikan kesan modern namun masih dapat menyesuaikan dengan konsep utama dari gedung pos ini yang bergaya kolonial. Walaupun dalam pewarnaan seolah terjadi pemaksaan warna logo (merah) yang bertabrakan dengan image Pt. POS (orange) namun secara bentuk gabungan antara desain kolonial dan modern ini Penyamaan pola atap Penggunaan pola arcade Warna pada Fasad yang memberikan kesan mendominasi satu sama lain dan bertabrakan karena merupakan perlambangan image dari setiap perusahaan yang terlibat dalam sebuah gedung PRASETYO TRUNODIPO : 4115 503 514 0021

Upload: ipunk-baik

Post on 06-Dec-2015

274 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

arsitektur

TRANSCRIPT

Page 1: Kritik Ars

TUGAS KRITIK ARSITEKTURGEDUNG POS INDONESIA

“STAMP FACTORY OUTLET”JL BANDA , BANDUNG

Gedung pos merupakan sebuah bangunan yang terdapat di jalan Banda Kota Bandung. Walaupun umur bangunan belum begitu lama, namun karena keberhasilan sang arsitek dalam meniru konsep bangunan kolonial bangunan tersebut seolah tercitrakan lahir pada zaman yang tidak jauh beda dengan bangunan-bangunan kolonial yang banyak berkumpul di sekitar wilayahnya tersebut.wilayah jalan banda yang berdekatan dengan gedung sate bisa dibilang menyebabkan bentuk dari sebagian bangunan pos ini mengikuti pola desain bangunan tersebut. Bentuk atap serta pola arcade yang menonjol pada gedung sate diadaptasi pada bangunan ini. orang awam mungkin saja dapat mengira bahwa gedung pos ini adalah satu bagian dari komplek gedung sate.Di era Modernisasi ini, gedung pos pun tidak terlepas dari dampaknya. Dengan mulai bergabungnya factory outlet “Stamp” yang memiliki image modern, maka gedung pos pun mulai dibenahi dengan menambahkan kesan modern pada fasadnya,Penambahan dekorasi dengan unsur typografi dan penggunaan material kaca dan bahan pabrikasi lainnya memberikan kesan modern namun masih dapat menyesuaikan dengan konsep utama dari gedung pos ini yang bergaya kolonial. Walaupun dalam pewarnaan seolah terjadi pemaksaan warna logo (merah) yang bertabrakan dengan image Pt. POS (orange) namun secara bentuk gabungan antara desain kolonial dan modern ini

Penyamaan pola atap Penggunaan pola arcade

Warna pada Fasad yang memberikan kesan mendominasi satu sama lain dan bertabrakan karena merupakan perlambangan

image dari setiap perusahaan yang terlibat dalam sebuah gedung

PRASETYO TRUNODIPO : 4115 503 514 0021