tugas artikel media pembelajaran matematika

28
A. Pengertian Media Pembelajaran Matematika Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Menurut Sadiman media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurut Djamarah, media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely dalam Ibrahim (1982) media adalah rang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah. Sedangkan Hainich dan kawan-kawan (1982) mendefinisikan media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan murid. Santoso S. Hamidjojo mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu kegiatan belajar mengajar. Adapun Briggs mendefinisikan media pendidikan sebagai peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan pengajaran yang mencakup buku, film, video, dan sebagainya, serta suara guru dan perilaku non verbal. Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak 1

Upload: rzky-mpit

Post on 29-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas artikel media pembelajaran matematika

A. Pengertian Media Pembelajaran Matematika

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah artinya

perantara atau pengantar. Menurut Sadiman media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurut Djamarah, media adalah alat bantu apa

saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Gerlach dan Ely dalam Ibrahim (1982) media adalah rang, material, atau

kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh

pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan

lingkungan sekolah. Sedangkan Hainich dan kawan-kawan (1982) mendefinisikan media

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan murid. Santoso S.

Hamidjojo mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah media yang penggunaanya

diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mengoptimalkan

pencapaian suatu kegiatan belajar mengajar. Adapun Briggs mendefinisikan media

pendidikan sebagai peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan pengajaran yang

mencakup buku, film, video, dan sebagainya, serta suara guru dan perilaku non verbal. Media

pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode atau teknik yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan

anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang

telah dicita-citakan.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para

peserta didik, sehingga diperlukan suatu media pembelajaran untuk membantu peserta didik

dalam memahami materi matematika yang abstrak. Jadi media pembelajaran matematika

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perhatian,

perasaan, dan kemampuan siswa sehingga dapat memotivasi dan memudahkan siswa dalam

memahami materi matematika.

B. Kedudukan Media pembelajaran Matematika

Media pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran matematika. Melalui media pembelajaran, guru akan lebih mudah dalam

menyampaikan materi matematika yang abstrak. Selain itu,siswa juga akan lebih mudah

dalam menerima dan memahami materi matematika.

1

Page 2: Tugas artikel media pembelajaran matematika

GURUKOMUNIKAT

OR

Dalam proses pembelajaran matematika, media pembelajaran memiliki kedudukan

sebagai fasilitator, alat pembelajaran dan peragaan. Selain itu media pembelajaran juga

memiliki kedudukan sebagai perantara atau penyampai pesan antara guru dan murid.

Kedudukan media pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut.

Kedudukan media pembelajaran sebagai

fasilitas maksudnya adalah media pembelajaran

digunakan oleh guru untuk memfasilitasi setiap kemampuan dan keterampilan siswa sehingga

prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Selain itu media pembelajaran juga dapat

memfasilitasi berbagai tipe belajar siswa seperti tipe belajar Audio Visual, sehingga siswa

bisa lebih cepat memahami materi matematika yang diberikan.

Kedudukan media pembelajaran sebagai alat pembelajaran dan peragaan maksudnya

adalah media pmebelajaran digunakan sebagai alat peraga dalam menjelaskan konsep

matematika yang abstrak sehingga bisa terlihat lebih konkret. Dengan demikian, siswa

menjadi lebih memahami materi matematika yang disampaikan. Melalui media pembelajaran

sebagai alat pembelajaran dan peragaan diharapkankan dapat menghindari kesalahan konsep

yang biasanya terjadi antara guru dan murid.

C. Rasional Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Matematika

2

PESANCOMMUNIC-

MESSAGESISWA

KOMUNIKAN

MEDIA(CHANNEL)

FASILITAS-ALATPEMBELAJARAN

PERAGAAN(MANUAL-TIK)

Page 3: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Seperti yang telah disebutkan diatas media sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Matematika. Terdapat beberapa alasan

pentingnya media dalam pembelajaran matematika, yaitu :

1. Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan

kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam

mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sementara menurut

Murwani (1999), untuk membelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak

harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep-konsep

matematika.

2. Sifat materi matematika tidak mudah dipahami

Materi dari matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak

mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran

matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat,

mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan,

sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh

siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat

peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi

dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap

langkah tersebut.

3. Hirarki matematika ketat dan kaku.

Dalam matematika terdapat materi prasyarat yang diperlukan untuk dapat menginjak

ke materi selanjutnya. Hirarki belajar menurut Gagne harus disusun dari atas ke

bawah atau up down (Orton,1987). Dimulai dengan menempatkan kemampuan,

pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses

pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan,

keterampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka kuasai

lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan

diatasnya.  Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan

masalah membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai

prasyaratnya, yang membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi.

Jadi diperlukan media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika

yang tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku.

3

Page 4: Tugas artikel media pembelajaran matematika

4. Aplikasi matematika kurang nyata

Dapat dirasakan oleh siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan

siswa hanya menganggap bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-

simbol. Oleh karena itu diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam

mempelajari konsep-konsep dalam matematika.

5. Belajar matematika perlu fokus

Matematika memang tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga

membuat siswa menjadi kesulitan dalam mempelajari matematika. Maka dari itu

siswa harus fokus ketika guru sedang menerangkan materi matematika, sedangkan

kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya

siswa menjadi cepat lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh karena itu guru

dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat

membatu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran

matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan.

6. Citra pembelajaran matematika kurang baik

Pandangan siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka

berpandangan bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan

banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi

matematika yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik

oleh siswa. Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya dimulai

dari penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara intuitif, dilanjutkan

dengan pengoperasian terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian

contoh kemudian pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam

pembelajaran matematika yang notabennya banyak siswa yang menganggap bahwa

matematika itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu

menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa

menjadi tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu

alat peraga dapat membantu guru untuk mengubah paradigma yang selama ini

berkembang pada masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya.

7. Kemampuan kognitif siswa masih konkret

4

Page 5: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika

itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran

matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman

melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1) Suatu konsep diangkat melalui manipulasi

dan observasi terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan

idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga

sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.

D. Persyaratan Pembuatan Media Pembelajaran Matematika

Dalam pembuatan media pembelajaran matematika, perlu diperhatikan beberapa hal

diantaranya:

1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan intruksional

yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan

digunakannya media pembelajaran.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah

dipahami siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,

setidak-tidaknya mudah dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana

dan praktis penggunaannya.

4. Keterampilan guru dalam menggunakannnya, apapun jenis media yang diperlukan

syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar.

Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari

penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan

lingkungannya.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat

bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6.   Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan harus sesuai

dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat

dipahami oleh para siswa.

Menurut E. T Ruseffendi, dalam bukunya Pengajaran Matematika Modern seri

keempat, beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga diantaranya sebagai berikut:

5

Page 6: Tugas artikel media pembelajaran matematika

1. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)

2. Bentuk dan warnanya menarik

3. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)

4. Ukuran media disesuikan dengan ukuran fisik siswa

5. Dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram

6. Dapat memperjelas konsep matematika sehingga dapat mempermudah pemahaman

siswadan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika)

7. Media pembelajaran yang digunakan dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep

berpikir abstrak bagi siswa

8. Media yang dibuat dapat meningkatkan motivasi siswa. alat peraga yang dpakai

mudah digunakan oleh siswa.

Menurut Rumampuk (1988) bahwa persyaratan pembuatan media adalah:

1. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa

2. Pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas

kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu

benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar

siswa

3. Tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media

memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan

belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media

untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu

4. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi

pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar

mengajar

5. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan

masing-masing media

6. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah:

1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar

yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa,

bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar)

2. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap

media pembelajaran

6

Page 7: Tugas artikel media pembelajaran matematika

3. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya

pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa

4. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan

media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

E. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika

1. Tujuan Media Pembelajaran Matematika

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan

peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika. Sudjana,

dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan

motivasi.

b. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi.

d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Sedangkan menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan

penggunaan media pengajaran adalah:

a. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan

tepat guna dan berdaya guna

b. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi

materi kepada anak didik

c. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta

memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik

d. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak

dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik

e. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang

satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh

guru/pendidik.

2. Fungsi Media Pembelajaran Matematika

7

Page 8: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam

proses belajar–mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motifasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motifasi dan

minat siswa,media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data dan memadatkan informasi.

Menurut Derek Rowtree, media pembelajaran (media pembelajaran edukatif)

mempunyai fungsi:

a. Membangkitkan motivasi belajar

b. Dapat mengulang apa yang telah dipelajari

c. Menyediakan stimulus belajar

d. Mengaktifkan respon peserta didik (siswa)

e. Menggalakan latihan yang serasi

f. Memberikan balikan dengan segera

Levie & Lentz (1982) mengemukakan fungsi media pembelajaran, khususnya

media visual, yaitu:

a. Fungsi Etensi

Fungsi etensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau meyertai teks pelajaran.

b. Fungsi Efektif

Fungsi efektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat

mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah

social atau ras.

c. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

menunjukkan bahwalambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk dapat memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

d. Fungsi Kompensatoris

8

Page 9: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Fungsi ini terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan

konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca

untuk mengorganisasikaninformasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Dengan demikian, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan

siswa yang lemah dan lambat menerimadan memahami isi pelajaran yang

disajikan dengan teks atau secara verbal.

e. Fungsi Psikomotoris 

Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu

kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.

f. Fungsi Evaluasi 

Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah

dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon

pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran matematika

adalah:

a. Untuk membantu sajian materi

Dengan media pembelajaran matematika pengajaran dapat menarik dan

memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan dan

materi matematika yang menjadi prasyarat yang menunjang materi lainnya akan

mengendap, melekat dan dipahami siswa sehingga ketika memasuki materi pokok

materi prasyarat tidak perlu diulang untuk diajarkan. Misalnya : materi

persamaan, jika menggunakan alat peraga mereka akan lebih antusias dalam

belajar, yang mengakibatkan pemahaman siswa akan melekat, sehingga ketika

memasuki materi pertidaksamaan materi tentang persamaan tidak usah diajarkan

kembali hanya diriview saja.

b. Untuk meningkatkan motivasi belajar

Media pembelajaran matematika dapat mendorong keinginan siswa untuk

mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang

disampaikan oleh guru/pendidik, sehingga memotivasi siswa dan partisipasi siswa

dominan. Contoh : dengan menggunakan media flash sajian materi lebih menarik

serta antusias siswa dalam belajar meningkat, rasa kantuk pun akan terkalahkan,

karena gambar, suara dan video akan lebih menarik untuk mereka.

c. Untuk memudahkan pemahaman siswa

9

Page 10: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Artinya dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi

lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja,

tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan

hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam

metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang

harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun

konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.

d. Untuk mengkonkritkan konsep

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan

kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam

mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : dalam satuan

matematika, misalnya 1000 cm3 = 1 liter, kita gunakan pendekatan dengan

menghitung volume kubus yang rusuknya 10 cm, setelah diperoleh volumenya,

kemudian kita masukan air kedalam kubus dengan rusuk 10cm tersebut, air yang

tertampung akan sebanyak 1 liter, jadi 1 liter = 1000cm3.

3. Manfaat Media Pembelajaran Matematika

Kemp dan Dayton (1985;3-4) mengemukakan beberapa dampak positif

penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai berikut:

a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajaran yang melihhat atau

mendengar penyajian melalui media pesan yang sama. Meskipun paraguru

menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan

media ragam tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat

disampaikan kepada siswa sebagai landasan unntuk pengkajian, latihan dan

aplikasi lebih lanjut.

b. Pembelajaran bias lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik

perhatian dan membuat siwa tetap terjaga dan memperhatikan.

c. Pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan diterapkannya teori belajar dan

prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik

dan penguatan.

d. Lebih hemat waktu. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat

dipersingkat karena kebanyakan media hanya membutuhkan waktu yang singkat

uuntuk mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran dalam jumlah yang cukup

banyak dan kemuungkinannya dapat diserap oleh siswa.

10

Page 11: Tugas artikel media pembelajaran matematika

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. Yaitu bila integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen

pengetahuan yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.

f. Pembelajaran dapat dilakukan pada ruang dan waktu yang diinginkan, terutama

jika media pembelajaran dirancang untukpenggunaan secara individu.

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar

dapat ditingkatkan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru terhadap

penjelasan yang berulang-ulang dapat dikurangi sehingga ia dapat memusatkan

perhatian pada aspek-aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya

sebagai konsultan atau penasehat siswa.

Jadi, dalam proses belajar-mengajar matematika, media sangat bermanfaat

dalam meningkatkan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu, keberadaan media

juga akan membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan.

Ada beberapa manfaat media pembelajaran, antara lain:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh

para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari

faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan

buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat

mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek

langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek

dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar –

gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak

mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang

suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu

kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu

cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f)

obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang

tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

11

Page 12: Tugas artikel media pembelajaran matematika

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan   realistis.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar

h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit

sampai dengan abstrak.

Menurut Ensiclopedi of Educational Reseach, nilai atau manfaat media

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi

verbalitas.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu

pelajaran lebih mantap.

d. Memberikan pengalaman yang nyata.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.

f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu

perkembangan bahasa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.

h. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru

dan murid.

i. Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya

secara realita dan teliti.

j. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.

F. Jenis dan Macam Media Pembelajaran Matematika

1. Manual

Adapun karakteristik media manual yaitu :

Penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual

Bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada

tingkat usia berapa saja

Mengandung pesan yang bersifat interpretative

Contoh dari media manual diantaranya:

a. Alat ukur (meter)

12

Page 13: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Dengan media manual seperti penggaris dan busur derajat, siswa belajar untuk

menggunakan alat ukur tersebut misal dalam menghitung panjang dan besar sudut

dalam koordinat polar.

b. Alat permainan

Permainan ini merupakan teknik yang dapat memotivasi para siswa, khususnya

untuk materi yang berulang-ulang dan mebosankan. Permainan mungkin hanya

melibatkan satu orang, atau sekelompok siswa. Permainan sering kali

mensyarakan siswa untuk menggunakan keterampilan problem solving atau untuk

mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam tingkat akurasi dan efisiensi yang

tinggi.

c. Skema konsep

Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa yang alami (natural) adalah

sesuai dengan cara kerja otak berupa pikiran. Yang produknya berupa peta

konsep. Dengan demikian belajar akan efektif dengan cara membuat peta konsep,

sehingga setiap konsep utama yang dipelajari semuanya teridentifikasi tidak ada

yang terlewat dan kaitan fungsionalnya jelas, kemudian dinarasikan dengan gaya

bahasa masing-masing. Sehingga dalam media pembelajaran matematika

diperlukan skema konsep untuk memudahkan siswa dalam belajar matematika.

d. Peragaan rumus

Alat peraga juga dapat dipakai untuk memeragakan rumus yang ada dalam materi

matematika. Sehingga dapat memudahkan siswa dalam menghafal, memahami

dan mengaplikasikan rumus tersebut.

e. Gambar-diagram

Penyajian gambar dan diagram pada media pembelajaran diperlukan ketika sesuai

dengan materi. Hal ini akan mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran

matematika, misalkan diagram pada materi statistika, gambar pada materi bangun

ruang.

2. Elektronik

Adapun karakteristik dari media elektronik (microsoft power point/macro

media flash) diantaranya:

a. Media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai

kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa

diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

13

Page 14: Tugas artikel media pembelajaran matematika

b. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan

operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan

bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang

telah tersedia..

Contoh dari Media Elektronik yaitu :

a. OHP

Media pembelajaran yang digunakan untuk mengaktifkan siswa  adalah 

melalui  media  OHP,  Overhead Projector (OHP), yang diterjemahkan projektor

lintas kepala adalah projektor yang dipergunakan untuk memprojeksikan objek

diam yang tembus cahaya (transparan). Projeksi diterima oleh layar atau

alternatifnya, sebagai misal dinding. Objek yang dimaksud adalah filem

transparansi (misal: polifinil asetat) yang diberi tulisan atau gambar, sehingga bila

diprojeksikan, pada layar akan tergambar bayangan tulisan atau gambar yang ada

pada filem transparansi. Sesekali objek dapat berupa benda yang tidak tembus

cahaya, akan tetapi mempunyai bentuk tertentu yang bila diprojeksikan akan dapat

memvisualisasikan suatu gagasan.

Penggunaan media pembelajaran melalui visualisasi alat peraga berbasis

OHP dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

b. Komputer

Dengan perkembangannya yang semakin canggih, maka sampai saat ini

banyak dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu

manfaat komputer adalah dalam bidang pendidikan misalnya multimedia. Dimana

dengan pemanfaatan multimedia, proses pembelajaran lebih bermakna, karena

mampu menampilkan teks, warna, suara, video, gerak, gambar serta mampu

menampilkan kepintaran yang dapat menyajikan proses interaktif.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga bermanfaat dalam

pendidikan, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer, dalam

penggunaannya menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model

pembelajaran berbantuan komputer, yaitu model latihan dan praktek (drill and

practice), model tutorial (tutorials), model penemuan (problem solving), model

simulasi (simulations) dan model permainan (game).

14

Page 15: Tugas artikel media pembelajaran matematika

Menurut Ruseffendi, 1984 (dalam Didi, 1991) penggunaan komputer

dalam pembelajaran matematika banyak peranannya, baik sebagai alat hitung

maupun sebagai alat penyampaian materi pelajaran. Sebagai alat hitung, komputer

dapat melakukan perhitungan untuk mencari: logaritma, perbandingan

trigonometri, operasi hitung, dan sebagainya. Sedangkan sebagai alat/media

penyampaian materi pelajaran, komputer dapat diprogram untuk membantu siswa

dalam belajar (pembelajaran individu). Dalam pembelajaran matematika, komputer

banyak digunakan untuk menyampaikan materi yang memerlukan gerak (animasi),

gambar, teks, dan warna. Semua fasilitas tersebut ada pada komputer, dan sernua

fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memvisualisasikan konsep abstrak

dalam matematika menjadi konkret

Ada beberapa program komputer yang digunakan sebagai media

pembelajaran matematika, yaitu;

a. Microsoft Excel yang disingkat Excel adalah program aplikasi yang banyak

digunakan untuk membantu menghitung, menganalisa, dan menyajikan data

secara otomatis sehingga ia sangat cocok digunakan sebagai media

pembelajaran topik Statistika ,Peluang, Matrix dll.

b. Microsoft Powerpoint adalah sebuah program yang dapat digunakan untuk

mepresentasikan materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menggunakan

powerpoin ini pendidik dapat menambahkan aplikasi pembelajaran matematika

seperti gambar model instrumen, grafik, diagram, dan memungkinkan juga

menambahkan audio agar pembelajaran lebih menarik perhatian siswa.

c. Media Peta Konsep bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam

belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan

siswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley,dkk.

1994). Peta konsep merupakan media pendidikan yang dapat menunjukkan

konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada

bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga

dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik

pelajaran. Peta konsep merupakan media yang akan mengarahkan siswa agar

memperoleh pelajaran bukan hanya sekedar menghafal melainkan juga

mengindentifikasi konsep yang diperoleh, dengan kata lain peta konsep

menyediakan skema-skema untuk menganalitis stimulus-stimulus baru dan

15

Page 16: Tugas artikel media pembelajaran matematika

untuk menentukan hubungan dalam di dalam dan di antara kategori-kategori

dalam suatu materi pelajaran.

d. Media pelajaran matematika merupakan sarana untuk menyampaikan informasi

pelajaran matematika, namun dalam prakteknya dalam proses pembelajaran juga

memerlukan alat peraga.

e. Alat peraga adalah alat atau peraga yang digunakan untuk memperagakan fakta,

konsep prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata /kongkrit. Dalam

proses pembelajaran alat peraga terbagi menjadi dua bentuk yaitu alat non

material dan alat material. Alat non material berupa perintah, suruhan, larangan

dan nasehat, dll, sedangkan alat material yaitu alat yang berbentuk seperti

bangun balok, segitiga, prisma, jajar genjang, bola, globe, dll.

c. Internet

Salah  satu  media  pembelajaran  yang  bisa  digunakan  adalah

internet, selain untuk browshing dan chating, internet juga dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) media

pembelajaran dapat digolongkan yaitu :

a. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip,

atau overhead proyektor.

b. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang

tidak bersuara.

c. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.

d. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.

e. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

G. Contoh Media Pembelajaran Matematika

16

Page 17: Tugas artikel media pembelajaran matematika

- Nama alat peraga             : Papan

Berputar

- Konsep yang dijelaskan   : Peluang suatu kejadian

- Alat dan bahan                 :

1. Papan / kardus          

2. Lem

3. Paku 2 buah 

4. Spidol / cat warna

5. Karet gelang             

6. Pensil

7. Kertas HVS              

8. Penggaris

9. Gunting                     

10.Jangka

- Cara membuat :

1. Buatlah lingkaran di kertas HVS dengan menggunakan jangka.

2. Bagi lingkaran tersebut menjadi empat bagian dengan menggunakan penggaris

dan pensil. 

3. Warnai empat bagian lingkaran tersebut dengan spidol atau cat warna (warna

berbeda). 

4. Gunting lingkaran di kertas HVS tersebut.

17

Page 18: Tugas artikel media pembelajaran matematika

5. Buat lingkaran di atas papan atau kardus dengan jari-jari yang sama dengan

lingkaran tadi dengan menggunakan jangka.

6. Tempelkan lingkaran di kertas HVS tadi ke atas papan atau kardus yang sudah di

gunting dengan menggunakan lem.

7. Tempelkan kedua paku dengan karet gelang.

8. Masukkan paku ke titik tengah lingkaran.

- Cara menggunakan :

Papan diputar, kemudian amati jarum atau paku menunjuk papan yang

berwarna apa. Misalkan kita akan mengamati papan yang berwarna merah. Papan

diputar sebanyak 10 kali. Dalam 10 kali putaran, ternyata menunjuk ke arah warna

merah sebanyak 4 kali, maka peluang kejadiannya adalah  = 0,4.

18