tugas analisis buku.docx

24
BAB I PENDAHULUAN ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan Dalam buku ini dijelaskan dengan sangat lengkap tentang Pendidikan. Analisis ini dapat mengantarkan kita pada pencapaian tujuan, yaitu menjelaskan pendapat para pakar manajemen tentang konsep-konsep dan prinsip pengambilan keputusan yang efektif dan mengungkapkan peranan strategis para manajer dalam pengambilan keputusan yang menentukan mutu organisasi dimasa depan. Kekurangan Perilaku manusia tidak hanya terkait dengan aturan universal, tetapi juga terkait dengan sistem yang dibuat oleh manusia. Institusi keluarga, politik, ekonomi, dan pendidikan sebagai sistem yang dibuat oleh manusia dari hari ke hari semakin kompleks keberadaan organisasinya . Dalam kalimat terakhir tidak dijelaskan maksudnya semakin kompleks keberadaan organisasinya itu maksudnya bagaimana. Salah satu peranan stategis manajer atau pimpinan organisasi ialah peranan pengambilan keputusan. Dalam bab 1 ini sering kali kalimat ini diulang-ulang. Jadi terkesan kurang efektif. 1

Upload: novia-kusuma-wardhani

Post on 19-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGANKelebihanDalam buku ini dijelaskan dengan sangat lengkap tentang Pendidikan. Analisis ini dapat mengantarkan kita pada pencapaian tujuan, yaitu menjelaskan pendapat para pakar manajemen tentang konsep-konsep dan prinsip pengambilan keputusan yang efektif dan mengungkapkan peranan strategis para manajer dalam pengambilan keputusan yang menentukan mutu organisasi dimasa depan.KekuranganPerilaku manusia tidak hanya terkait dengan aturan universal, tetapi juga terkait dengan sistem yang dibuat oleh manusia. Institusi keluarga, politik, ekonomi, dan pendidikan sebagai sistem yang dibuat oleh manusia dari hari ke hari semakin kompleks keberadaan organisasinya. Dalam kalimat terakhir tidak dijelaskan maksudnya semakin kompleks keberadaan organisasinya itu maksudnya bagaimana.Salah satu peranan stategis manajer atau pimpinan organisasi ialah peranan pengambilan keputusan. Dalam bab 1 ini sering kali kalimat ini diulang-ulang. Jadi terkesan kurang efektif.

RESUMETidak banyak keputusan politik pada tingkat legislatif dan keputusan eksekutif yang signifikan dalam implementasi bagi pendidikan bermutu. Problem dunia pendidikan dari tahun ke tahun semakin kompleks, masih banyak murid yang putus sekolah, tinggal kelas, motivasi belajar rendah, kemampuan menerima pelajaran lemah, dan prestasi tak dapat dibanggakan. Begitu pula nasib guru belum banyak berubah, status sosial ekonomi masih lemah, kemampuan dan relevansi dipertanyakan, beban kurikulum, sarana dan fasilitas belajar tidak memadai, dan ekonomi orang tua semakin lemah akibat perbaikan ekonomi nasional yang kurang signifikan dan pembiayaan pendidikan yang belum dapat ditingkatkan.Disini yang perlu dicermati oleh para manajer bahwa salah satu skenario perubahan masa depan terletak pada keunggulan manajemen, di samping keunggulan teknologi dan pertumbuhan ekonomi tinggi (Tilaar, 1993).Kompleksitas masalah pendidikan baik makro maupun mikro di sekolah menjadi tuntunan profesi untuk dipecahkan oleh kepala sekolah serta guru-guru. Untuk itu, diperlukan keterampilan dalam mengambil keputusan sesuai dengan nilai, fakta, dan budaya organisasi sekolah agar jangan sampai pengambilan keputusan dianggap enteng. Padahal, tindakan pengambilan keputusan akan menentukan arah dan mutu pelaksanaan serta kinerja organisasi sekolah. Keputusan diambil biasanya untuk memecahkan masalah bak internal maupun respons eksternal dunia pendidikan kontemporer.Kini tantangan globalisasi semakin menghadang semua bangsa. Tantangan berupa kompetisi, demokrasi, liberalisasi ekonomi, kecanggihan IPTEK, dan peningkatan SDM. Tidak itu saja, ada banyak problema yang dimanifestasikan globalisasi seperti krisis nilai, pergeseran, dan pergolakan dimana-mana. Demikian manajer organisasi pendidikan sudah menghadapi masalah-masalah rendahnya mutu lulusan, kurikulum yang kurang relevan, personel yang rendah mutunya, manajemen yang lemah, kepemimpinan yang kurang efektif, dan sebagainya.Kepemimpinan dan keahlian manajerial serta ide-ide terbaik dalam organisasi tidak akan dapat diwujudkan atau dilaksanakan tanpa manajemen yang baik dan didukung secara terus-menerus oleh para pimpinan. Para bawahan hanya akan berangan-angan terhadap masa depan, tanpa sedikit pun perubahan yang muncul jika ide perubahan manajemen tidak terlaksana.oleh sebab itu, faktor kepemimpinan merupakan kunci bagi keberhasilan organisasi apapun dalam menjawab berbagai tuntutan perbaikan ditengah derasnya desakan desakan persaingan.

BAB IISISTEM ORGANISASI SEKOLAHANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGANKelebihanDibuku ini dijelaskan pendekatan sistem memerlukan sistem solusi yang harus memiliki tujuan pada pemecahan problem sistem yang besar dengan berbagai solusi yang memuaskan tidak hanya tujuan-tujuan subsistem, tetapi juga kelangsungan hidup sistem global.Disini jelaskan pula tentang fungsi adanya interaksi warga sekolah antara kepala sekolah, guru, karyawan serta murid guna untuk motivas, adanya kewenangan, keteladanan, dan komunikasi.Terlihat sangat jelas dibuku ini, digambarkan karakteristik antara organisasi formal dan informalKekuranganDalam pemindahan masukan pada keluaran, proses berlangsung beberapa gerbang putaran dari keluaran sementara sebelum sampai pada akhir menjadi bentuk keluaran. Maksud dari kalimat ini apa yang menjadi masukan, keluaran, dan bagaimana proses itu dapat terjadi???Pada sub sistem organisasi sekolah, tidak ada penjelasan awal tentang konstelasi berpikir sistem yang terbagi menjadi dua, sistem natural dan sistem buatan manusia.Pada kalimat ini susah untuk dimengerti apa maksudnya. dalam organisasi sosial banyak orang yang rasional memiliki tujuan dan ada pula yang irasional (ekspresif) yang termotivasi oleh kekuatan beragam dan terorganisasi dalam banyak cara membutuhkan control tertentu guna memastikan tujuan tindakan-tindakan mereka menurut konteksnya.

RESUMEA. Sekolah sebagai Sistem Sosial

1. Pengertian SistemSistem itu merupakan suatu keterpaduan dari berbagai bagian membentuk satu kesatuan. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari : sejumlah bagian, bagian, atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengn atribut.Menurut Winardy (1980) mengemukakan contoh sistem ekonomi, terdiri dari elemen lembaga-lembaga atau pranata ekonomi, lembaga sosial, lembaga politik, ide-ide dengan tujuan mengusahakan dan memperlancar proses produksi, distribusi, dan konsumsi barang di masyarakat.2. Sistem Terbuka dan Sistem TertutupSistem terbuka adalah menukar material dan energi dengan lingkungan. Sedangkan Sistem tertutup adalah mengisi sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sistem lain atau lingkungannya. Sistem terbuka memiliki struktur ekstern, sedangkan sistem tertutup tidak memiliki struktur ekstern.Menurut Jujun S. Suriasumantri ciri-ciri sistem terbuka yaitu : Input : memasukkan energi dari lingkungan luar. Throught-put : proses pemindahan energi ke seluruh sistem. Output : energi yang dikirim setelah masukan diproses menjadi keluaran. Cycle of event : pertukaran energi memiliki pola putaran. Negative entropy : proses netralisasi agara dapat bertahan. Cy-bernetic dan teleological : karakteristik perilaku bertujuan dari sistem dan umpan balik mekanisme. Diferentiation : pertumbuhan, bergerak menuju perbedaan dan perluasan. Equifinality : kemampuan mencapai tujuan oleh keberagaman.3. Pendekatan SistemPendekatan sistem itu cara berpikir tentang mengelola pekerjaan. Pendekatan sistem memerlukan perluasan teknik dan computer untuk memecahkan masalah secara lebih jauh kemamuan oleh seseorang ahli matematik.4. Sistem Organisasi SekolahTeori yang pertama tentang sistem umum, yaitu natural dengan segala hukum, prinsip, dan sifatnya. Di pihak lain, terbentuknya berpikir menciptakan berbagai sistem dalam kehidupannya. Keberadaan sekolah merupakan institusi sosial yang dimiliki peranan strategis dalam kehidupan masyarakat. Didalamnya ada sistem peranan (role system). Menyediakan bagi anggota organisasi informasi, tujuan, dan sikap unttuk membuat keputusan.Organisasi FormalOrganisasi Informal

1. Hubungan interpersonal menyatakan gagasan organisasi dari efektivitas struktur di dalam mencapai tujuan organisasi.1. Hubungan interpersonal muncul dari interaksi anggota dan menyatakan kebutuhan anggota untuk berinteraksi dengan yang lain agar memenuhi kebutuhan mereka.

2. Peranan kepemimpinan ialah member tugas kepada individu organisasi yang merasa dapat paling baik melaksanakan kewajiban ditetapkan organisasi.2. Peranan kepemimpinan ialah mendelegasikan kepada anggota yang diyakini akan memenuhi kebutuhan mereka sepenuhnya yang terbaik.

3. Perilaku formal dalam organisasi dinyatakan dengan individu baik imbalan dan hukuman.3. Semua perilaku dari anggota dalam kelompok disebabkan oleh usaha-usaha anggota untuk memenuhi kebutuhan sepenuhnya.

4. Ketergantungan anggota atas pemimpin diterima karena adanya sanksi organisasi.5. Ketergantungan anggota atas pemimpin dicipta dan diterima oleh anggota sebab mereka percaya ketergantungan itu akan memenuhi tujuan mereka.

B. Sistem Manajemen SekolahUntuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah, peranan kepala sekolah sebagai manajer dalam menjalankan manajemen pendidikan sangat menentukan pencapaian tujuan dengan dukungan sumber daya personel, materi, financial, dan lingkungan masyarakat. Di sekolah, manajemen berfungsi mengefektifkan dan mengefisiensikan proses pengajaran dan pembelajaran.Terdapat Subsistem Sekolah Administratif : Pengambilan keputusan, Komunikasi, Kebijakan, Peraturan dan Regulasi, Arbitrasi, Penelitian dan Pekerjaan. Supervisor : Pengawasan, Pengembangan, dan Nasihat. Pengajaran : Pengajaran, Program, Ekstrakurikuler, materi, fasilitas. Maksud : Tujuan dan Sasaran Personalia : Staff organisasi dan layanan siswa. Penyimpanan Catatan : Staf, Siswa, Fiskal, dan Fasilitas Hubungan Konstituen dan KlienInformasi dan Partisipasi Negosiasi : Pegawai, Masyarakat, lain-lain Manajemen bisnis : Urutan fiscal dan fasilitas fisik.

1. Subsistem Tindakan Kerja. Sistem ini tepat untuk sejumlah tujuan yang tepat dan operasi-operasinya mewakili cara-cara yang digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut.2. Subsistem KomunikasiTugas subsistem komunikasi organisasi adalah memproses dan memberikan informasi berjumlah tepat untuk dan tentang seluruh tahap tindakan sistem.3. Subsistem MonitoringFungsi dari subsistem ini ialah fungsi control sistem terhadap aktivitas subsistem dan pertanggungjawaban subsistem pada keseluruhan sistem.

C. Tugas Manajer Pendidikan

Peranan sekolah sangat strategis dan menentukan kualitas generasi di masa depan. Inti kegiatan sistem persekolahan paling tidak ada dua tujuan utama, yaitu mendidik murid dalam berbagai ragam program akademik, atau keterampilan kognitif dan pengetahuan, mendidik pelajar dalam pengembangan individu dan keterampilan sosial serta pengetahuan yang diperlukan untuk pekerjaan dan sosial politik di masyarakat.Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok dalam usaha kea rah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Menurut Adair (1985) ada tiga eranan utama manajer yaitu : Peranan interpersonal tindakan sebagai figure, memberikan kepemimpinan dan penghubung Peranan informasional-memonitori, menyebarkan informasi dan juru bicara Peranan desisional-kewirausahaan, menangani kekacauan, alokasi sumberdaya dan melakukan negosiasi.Pemimpin adalah orang yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk memimpin organisasi. Pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin, ilmu pengetahuan, berpengalaman serta harus memenuhi persyaratan keterampilan dan pengetahuan misalnya mengatur pembagian kerja, merancang strategi, mengoordinasikan sumber daya bersikap kooperatif untuk memperlancar pekerjaan dalam mencapai tujuan.Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tindakan orang lain, anggota atau bawahan secara individu dan kelompok agar mau bekerja secara sukarela dalam rangka mencapai tujuan bersama.

BAB IIIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGANKelebihan Dalam sistem pengambilan keputusan, dijelaskan secara rinci alurnya. Sedikit apapun kalimat yang butuh penjelasan, dalam bab ini selalu ada penjelasannya tiap gambarannya. Jika ada kata-kata dalam bahasa inggris, ada yang diberi artinya.Setiap pernyataan-pernyataan yang terdapat kata-kata ilmiah, selalu dijelaskan apa arti dari kata-kata ilmiah tersebut. Dan dijelaskan pula alasan mengapa hal itu perlu dilaksanakan.KekuranganSetiap ada menurut pendapat para ahli yang menggunakan bahasa inggris, tidak dilengkapi dengan terjemahannya. Jika ada menerjemahannya, jelas pembaca langsung bisa menyimpulkan tanpa ada rasa ragu dalam mengartikan kalimat tersebut.Menurut saya dalam bab ini terlalu banyak kalimat yang diulang-ulang, dan penjelasan yang muter-muter. Apabila sudah masuk masalah utama, kembali lagi kepada masalah awal dengan penjelasan yang panjang. Dan ini membuat pembaca yang kurang suka membaca merasa jenuh karena seperti membaca novel.

RESUMEA. Sistem Pengambilan Keputusan1. Pengertian Pengambilan KeputusanBanyak para ahli yang berpendapat tentang pengertian pengambilan keputusan. Salah satunya menurut Drummond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).Bertolak dari berbagai definisi yang ada dibuku ini, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini mengandung substansi pokok didalamnya, yaitu ada kebutuhan memecahkan masalah, ada proses (langkah-langkah), ada beberapa alternatif yang akan dipilih (bukan satu alternatif), ada ketetapan hati memilih satu pilihan, dan ada tujuan pengambilan keputusan (disengaja).Aktivitas pengambilan keputusan menjadi inti tugas seorang manajer, ia menembus seluruh pelaksanaan fungsi manajemen yang mencangkup perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan seluruh aktivitas organisasi (Kast dan Rosenzweig, 1979:603).2. Sistem dalam Pengambilan KeputusanSebagai suatu sistem, pengambilan keputusan menerima masukan pengaruh dari sistem lainnya baik ekonomi, sosial, politik, maupun aturan Negara. Hal itu perlu diperhatikan oleh manajer atau pimpinan dalam membuat keputusan. Keputusan berkaitan dengan tujuan dan aspirasi yang dibuat haus dapat dilaksanakan efektif. Efektivitas dari suatu pelaksanaan keputusan ditentukan oleh lingkungan. Penerima lingkungan akan menentukan keberhasilan keputusan. Adapun yang membatasi kepuasan lingkungan atas pilihan keputusan-efektivitas tampaknya ada pada ketidaksempurnaan informasi, hambatan waktu dan biaya, serta keterbatasan dimensi kognitif (pemikiran) atau rasionalitas.Proses berpikir sistematik adalah suatu penyusunan prioritas dari strategi penanganan situasi, tidak hanya mengumpulkan alternatif atau satu elaborasi rencana. Pendekatan sistematik mendefinisikan situasi lebih luas daripada yang dilakukan orang lain, melihat masalah terdiri dari banyak faktor, dan masalah yang saling berhubungan harus dipertimbangkan bersama.Pengambilan keputusan selalu diaktifkan dengan keinginan untuk memuaskan kebutuhan. Kebutuhan atau keinginan berkaitan dengan masalah yang dihadapi organisasi. Oleh karena itu, bila data yang terkait dengan masalah telah terkumpul maka dibuat berbagai alternatif pemecahannya untuk dipilih sebagai keputusan yang memuaskan dalam mencapai keinginan atau tujuan. Suatu pilihan yang dibuat untuk menyeleksi sesuatu keinginan. Kita tidak dapat mengharapkan semua kebutuhan terpenuhi. Itulah fungsinya pilihan dibuat agar dapat membatasi apa yang kita inginkan. Apa yang kita butuhkan merupakan gambaran tingkat harapan atau harapan untuk memuaskan keinginan/tujuan.B. Langkah-langkah Pengambilan KeputusanPengambilan keputusan dalam fungsi-fungsi manajemen meliputi :1. Perencanaan (apa tujuan akhir organisasi? Strategi apa yang digunakan dalam mencapai tujuan?)2. Pengorganisasian (bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu dirancang? Struktur organisasi bagaimana yang diperlukan? Siapa yang akan mengisi pekerjaan?)3. Penggerakan (bagaimana menggerakkan pegawai agar mereka berkinerja tinggi? Bagaimana kepemimpinan efektif dalam organisasi?)4. Pengawasan (aktivitas apa saja dalam organisasi yang harus diawasi? Dalam hal apa saja penyimpangan terjadi? Bagaimana mengerakkan organisasi secara efektif?)Para manajer perlu memahami langkah-langkah pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan oleh Mondy dan Premeaux (1995-113) sebagai berikut :1. Mengidentifikasikan masalah atau peluangMempelajari atau mengenali masalah apa saja yang dihadapi atau peluang apa saja yang harus ditangkap oleh organisasi dalam meningkatkan perannya di masa depan. Oleh karena itu, faktor yang menyebabkan munculnya masalah atau faktor-faktor yang menjadi peluang harus diidentifikasikan sedemikian rupa melalui analisis rasional dan sistematis.2. Membuat alternatif-alternatif Membuat sejumlah alternatif yang diperkirakan akan dapat menjadi jawaban dalam pemecahan masalah.3. Mengevaluasi alternatifMenilai keuntungan dan kerugian atau kelemahan dan keuntungan dari tiap alternatif.4. Memiliki dan mengimplementasikan alternatif5. Mengevaluasi alternatifC. Jenis-jenis dan fungsi keputusanJenis-jenis keputusan sebagai berikut :1. Keputusan strategisKebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis. 2. Keputusan operasionalKeputusan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari.Jenis keputusan berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu :a. Keputusan yang diprogramkanKeputusan ini adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada problem yang diketahui secara baik atau masalahnya diketahui secara jelas.b. Keputusan yang tidak diprogramkanKeputusan ini adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahui secara jelas atau data dan informasinya kurang tersediasebagaimana mestinya.Fungsi utama seorang pemimpin adalah memantapkan sebuah visi untuk organisasi dan mengkomunikasikannya dalam cara yang efektif.Sebagai penjabaran suatu visi, misi akan mennetukan perbedaan suatu organisasi dari organisasi lain karena misi akan menentukan corak tujuan, sasaran, dan program organisasi. Visi adalah sumber inspirasi dari pemikiran mendalam untuk membuat tujuan, sasaran, dan rencana strategis oraganisasi. Baik visi, misi, tujuan, sasaran maupun program menjadi tanggung jawab manajer menetapkannya melalui pengambilan keputusan dalam organisasi. Sasaran merupakan tujuan-tujuan yang diupayakan pencapaiannya oleh para manajer dalam aneka macam periode waktu. Kebijaksanaan adalah mengarahkan pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan dengan jalan mengidentifikasi batas-batas perilaku yang dianggap tepat (Winardi, 1990).D. Kemampuan Berpikir untuk Membuat KeputusanMenurut Adair (1985:20) menegaskan bahwa para manajer harus memiliki kemampuan berpikir yang holistik mendalam dan menyeluruh. Sebab tanpa pemikiran holistik, seorang manajer akan cenderung memiliki pandangan sempit terhadap persoalan yang dihadapinya apalagi dalam menginterpretasikannya ketika memimpin organisasi. Untuk itu, kemampuan berpikir holistik adalah perpaduan pendekatan rasional dan intuitif dalam mengambil keputusan, mutlak diperlukan sesuai masalah atau keputusan yang akan diambil.Pendekatan atau metode pengambilan keputusan menurut salah seorang pakar dibagi menjadi tiga bagian: 1) Rational Model, 2) Behavioral Model, 3) Irrational ModelPenggunaan kemampuan berpikir manusia dalam pengambilan keputusan diantaranya :1. AnalisisBerpikir analisis dicirikan : membangun hubungan bagian-bagian pada bagian lain dan terhadap keseluruhan, menemukan penyebab utama munculnya masalah, mengidentifikasi persoalan dan keputusan yang harus dibuat, menemukan hukum secara alami, pencarian bagi prinsip dibelakang pengalaman.2. Berpikir Holistik 3. Berpikir imajinatif4. Penilaian 5. IntuisiInstuisi adalah kekuatan dari kecepatan memahami suatu masalah. Instuisi bertindak tanpa intervensi proses pemikiran.6. Membuat pilihan-pilihan7. Menggunakan kreativitas

E. Nilai dalam KeputusanNilai pribadi dari pembuat keputusan organisasi merupakan bagian yan mempengaruhi suatu proses pemilihan alternative. Dalam penyusunan tujuan, nilai dari organisasi harus dipertimbangkan oleh pembuat keputusan. Menurut Harrison dikemukakan bahwa nilai adalah standar normative yang mempengaruhi manusia dalam keputusan ereka diantara berbagai alternative yang muncul dalam tindakan. Sistem nilai pribadi dari seseorang yang berfungsi sebagai pengambil keputusan organisasi adalah mengenai kepentingan tertentu dalam konteksnya. Menurut Harrison sistem nilai tersebut memiliki kualitas umum sebagai berikut :1. Nilai mempengaruhi persepsi terhadap situasi dan problem.2. Nilai mempengaruhi keseluruhan proses dalam memilih.3. Nilai mempengaruhi hubungan interpersonal.4. Nilai mempengaruhi persepsi individu dan organisasi serta keberhasilan.5. Nilai mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap tekanan organisasi dan tujuan.F. Rasionalitas dalam KeputusanPerilaku adalah rasional dan keputusan mengarahkan pada perilaku adalah rasional jika kehadirannya yang menjelaskan perilaku baik dalam mengadaptasikan tujuannya- apakah tujuan itu memungkinkan untuk dicapai. Rasionalitas adalah seperangkat keterampilan atau bakat yang kita gunakan untuk melihat apa yang kita peroleh untuk menemukan permasalahan dan tindakan yang akan mengarahkan kita pada pencapaian tujuan. Keputusan adalah rasional untuk mengembangkan dan mengarahkan suatu tindakan dalam tujuan tertentu.1. Rasionalitas Ekonomi2. Rasionalitas Psikologi

BAB IVPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENDIDIKANANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGANKelebihan Dijelaskan siapa saja yang terlibat dalam program kurikulum. Digambarkan bagaimana sistem kerja kurikulum di Indonesia. Kekurangan Tidak disertai bagan dan gambar untuk menerangkan berbagai model materi dalam bab ini.

RESUMEA. Filsafat Pendidikan dan Keputusan PendidikanSalah satu problema kehidupan yang dihadapi manusia dan memerlukan pengambilan keputusan berhubungan dengan pendidikan. Manusia harus memutuskan, apa yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan, serta harus bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, manusia harus mengenali persoalan-persoalan substansi kehidupan manusia dan kebutuhannya terhadap pendidikan serta mampu menentukan alternatif untuk mencapai tujuan. 1. Pengertian Filsafat PendidikanBeberapa ahli mengemukakan pengertian Filsafat Pendidikan, diantaranya menurut : Henderson : tiga pertanyaan pokok diatas merupakan dimensi utama dari filsafat pendidikan yag terkait dengan ontology, epistomologi, dan aksiologi pendidikan. Apa, untuk apa, dan bagaimana pendidikan secara mendasar harus dijawab dalam kerangka konseptual filsafat pendidikan. Barnadib : filsafat pendidikan ialah ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau filsafat yang diterapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah-masalah pendidikan. Pidarta : filsafat pendidikan yaitu (1) menginspirasikan kepada pendidik tentang hakikat pendidikan (2) menganalisis atau memeriksa bagian-bagian pendidikan dan validitasnya (3) mempreskripsikan (upaya menjelaskan atau pengarahan kepada pendidik mengenai tujuan-tujuan ideal pendidikan (4) menginvestasikan (meneliti dan memeriksa kebenaran suatu teori pendidikan yang berkembangdan di praktikkan).

2. Filsafat Pendidikan sebagai Kumpulan KepercayaanBagaimana filsafat pendidikan terlibat dalam proses pengambilan keputusan? Paling tidak, faktor kepercayaan manusia apakah seorang guru, pengelola pendidikan atau perancang pendidikan sangat menentukan keputusan dan tindakan actual di dalam praktik pendidikan.Ada beberapa aliran filsafat yang mendasari prinsip-prinsip fundamental dalam wacana filsafat pendidikan. Hal itu bertolak dari aliran filsafat yang utama, yaitu idealism, realism, dan pragmatism.Filsafat pendidikan berarti kumpulan kepercayaan seseorang tentang pendidikan, atau sebagai suatu aktivitas dasar tentang pembenaran karena kegiatannya mencoba untuk membuktikan atau memastikan kebenaran dari kepercayaan filosofis yang relevan dengan pendidikan. Berpikir filosofis tentang pendidikan berorientasi melakukan salah satu dari dua aktivitas ini, yaitu mencoba untuk menunjukkan bahwa kepercayaan filosofis itu relevan dengan pendidikan sehingga benar untuk dilaksanakan dan secara kritis menguji alasan yang digunakan dalam mendukung kepercayaan filosofis yang relevan dengan pendidikan.

B. Pembuatan Keputusan dalam KurikulumKeputusan dalam membuat kurikulum didasarkan pada apakah secara jelas atau tidak didasarkan pada asumsi dan nilai. Keterlibatan pihak terkait atau stakeholders (pemerintah, orang tua, kelompok, minat, industry) menambah kompleksitas pembuatan keputusan kurikulum yang menantang para manajer pendidikan, khususnya dalam hal perluasan informasi dan pengetahuan tentang ideology yang diperlukan.Persoalan utamanya adalah masalah sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum sekolah. Ada dua pendekatan pada perencanaan kurikulum yang berhubungan dengan pencapaian tujuan dan hubungannya dengan proses pembelajaran.Menurut Law dan Glover model yang berhubungan dengan tujuan sebagai berikut :1. Model RasionalLangkah-langkah model ini : mengkhususkan tujuan, perencanaan isi, susunan metode dan model pembelajaran, serta pengukuran dan evaluasi keberhasilan.2. Model Perilaku dan Model Budaya

C. Membagi Pengambilan Keputusan di Sekolah1. Premis dan Tujuan Membagi Pengambilan KeputusanMembagi pengambilan keputusan adalah proses membuat keputusan sekolah dalam suasana bekerja sama pada semua tingkatan sekolah.Tujuan dari membagi pengambilan keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas sekolah dan pembelajaran murid dengan peningkatan komitmen staf dan menjamin bahwa sekolah lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan murid mereka dan masyarakat.2. Keuntungan Membagi Pengambilan KeputusanMembagi pengambilan keputusan memiliki nilai potensial untuk meningkatkan mutu kepuasan, penenrimaan keputusan dan pelaksanaannya, kekuatan moral staf, komitmen dan tim kerja, membangun kepercayaan, membantu staf dan administrator memperoleh keterampilan baru dan peningkatan efektivitas sekolah.3. Bagaimana Perubahan Peranan Kepala Sekolah4. Faktor-faktor Keberhasilan dalam Pelaksanaannya Mulai dari yang kecil Setuju atas penataan yang khusus Prosedur yang jelas Beri setiap orang kesempatan Bangun kepercayaan dan dukungan5. Persoalan Apa yang Harus DifokuskanD. Keterbatasan dari Membagi Pengambilan Keputusan1. Apakah Pengaruh yang Diprediksi dari Membagi Pengambilan Keputusan?2. Bagaimana Membagi Keputusan Mempengaruhi Pengajaran dan Pembelajaran?3. Bagaimana Membagi Pengambilan Keputusan Mempengaruhi Kepuasan Guru?4. Bagaimana Kepala Sekolah Mengarahkan Membagi Pengambilan Keputusan?5. Pelajaran Apa yang Dapat Dipelajari tentang Membagi Pengambilan Keputusan?

E. Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Sekolah

1