tugas akhir sebelum uas isi

23
BAB I 1.1 Latar Belakang Setiap kali bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember, tiap kali itu pula mengemuka berbagai permasalahan terkait kaum perempuan, khususnya kaum ibu. Satu hal yang seringkali muncul adalah pembahasan terkait Angka Kematian Ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah berhasil diturunkan secara signifikan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 (SDKI 1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Sesuai target MDGs, AKI harus diturunkan sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk dapat mencapai target MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat. Oleh karena itu untuk menekan tingginya AKI ini kita harus menyumbang ide untuk menggencarkan sejumlah program. Di antaranya, pemberdayaan kelas-kelas ibu. Artinya, para ibu hamil disadarkan secara penuh terkait kondisi kehamilan mereka. Sebab, yang bisa memprotek kesehatan janin serta ibunya adalah para ibu hamil sendiri. Selain itu, penyadaran akan kesehatan ibu hamil dan bayi ini ditunjang dengan kelengkapan alat kesehatan di sejumlah layanan kesehatan yang ada. Ibu hamil harus paham kondisinya sendiri. Mereka yang mengerti kesehatan terutama kehamilannya. Jika ibu sudah sadar 1

Upload: akbarsp1

Post on 25-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

12345

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

BAB I

1.1 Latar Belakang

Setiap kali bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember, tiap kali itu

pula mengemuka berbagai permasalahan terkait kaum perempuan, khususnya kaum ibu. Satu

hal yang seringkali muncul adalah pembahasan terkait Angka Kematian Ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah berhasil diturunkan secara signifikan dari

390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 (SDKI 1991) menjadi 228 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Sesuai target MDGs, AKI harus diturunkan

sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk dapat mencapai target

MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor

swasta, maupun masyarakat.

Oleh karena itu untuk menekan tingginya AKI ini kita harus menyumbang ide untuk

menggencarkan sejumlah program. Di antaranya, pemberdayaan kelas-kelas ibu. Artinya,

para ibu hamil disadarkan secara penuh terkait kondisi kehamilan mereka.

Sebab, yang bisa memprotek kesehatan janin serta ibunya adalah para ibu hamil sendiri.

Selain itu, penyadaran akan kesehatan ibu hamil dan bayi ini ditunjang dengan kelengkapan

alat kesehatan di sejumlah layanan kesehatan yang ada. Ibu hamil harus paham kondisinya

sendiri. Mereka yang mengerti kesehatan terutama kehamilannya. Jika ibu sudah sadar

sepenuhnya ini akan menekan tingginya kematian karena kelainan pada janin bisa diketahui

sejak awal.

Pengetahuan itu dapat diperoleh dari buku tentang kesehatan Ibu dan anak mengingat di

dalamnya terdapat berbagai materi tentang ibu saat mengandung hingga bayi setelah

dilahirkan.

Langkah lainnya adalah meningkatkan kualitas bidan di tiap tiap desa dan Puskesmas.

Sementara itu, angka kematian bayi saat lahir tergolong rendah karena hanya delapan kasus.

Penyebabnya sebagian besar adalah berat badan lahir rendah dan aspeksi (lahir tidak

menangis). Penyebabnya saling berkaitan seperti kondisi ekonomi, gizi buruk hingga pola

asuh yang salah.

1

Page 2: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

1.2 Perumusan Masalah

a. Apa saja dasar yang harus kita ketahui pada tingkatan sel dan jaringan pada tubuh

manusia?

b. Apa pengaruh sistem saraf terhadap kehamilan?

c. Bagaimana kadar serta peran estrogen dan progesteron selama kehamilan?

d. Bagaimana kondisi indera bayi ketika baru dilahirkan?

e. Bagaimana keadaan kulit ibu selama kehamilan?

f. Kenapa selama kehamilan terjadi penigkatancurah jantung?

g. Kenapa ketika ibu hamil terjadi peningkatan sel darah putih?

h. Apa yang sistem pernapasan lakukan untuk menyesuaikan keadaan ketika ibu hamil?

i. Bagaimana hormone relaksin mempengaruhi sistem musculoskeletal?

j. Apa saja yang dialami oleh ibu hamil pada sistem pencernaannya?

k. Kenapa wanita hamil sering terbangun saat tengah malam?

l. Apa saja yang menjadi factor ketika terjadi kontraksi uterus?

m. Bagaimana kondisi panggul dan otot panggul selama kehamilan?

n. Kandungan apa saja yang terdapat pada ASI?

1.3 Tujuan Penulis

a. Menginformasikan kondisi sistem tubuh wanita selama kehamilan

b. Membantu menekan angka kematian ibu

c. Mahasiswa kebidanan bisa menghubungkan anatomi dan fisiologi tubuh manusia

secara langsung ke dalam praktik kebidanan

1.4 Manfaat Bagi Pembaca

a. Wanita yang hamil bisa mengetahui kondisinya sendiri

b. Mahasiswa kabidanan akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat ketika praktik

c. Seorang anak akan mengetahui perjuangan ibu ketika mengandung dirinya

2

Page 3: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

BAB II

A. Sel dan Jaringan

Manusia adalah organisme bersel banyak yang sebagian besar selnya tidak

berkontak langsung dengan dunia luar. Oleh sebab itu sel harus saling berkontribusi

terhadap kelangsungan hidup manusia. Sel yang memiliki kesamaan fungsi akan

bergabung membentuk jaringan. Jaringan kemudian tersusun menjadi organ. Nukleus

yang berada dalam sel mengandung informasi genetik disebut DNA yang

mengendalikan aktivitas sel. DNA berfungsi menentukan struktur dan fungsi sel.

Cairan yang ada dalam tubuh kita dapat mencegah perubahan dramatis pada

lingkungan fisik. Ada 2 jenis cairan dalam tubuh kita yaitu cairan intraseluler dan

ekstraseluler. Cairan intraseluler komposisi cairannya sulit untuk berubah, sehingga

tidak terlalu mengganggu fungsi tubuh. Cairan ekstraseluler komposisinya harus

dijaga ketat dengan berbagai aktivitas system organ, supaya fungsi sel secara

keseluruhan bisa berjalan dengan baik.

Ada 4 jenis jaringan utama tubuh yaitu jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf.

Jaringan otot berisi serabut kontaktil untuk memungkinkan pergerakan. Jaringan saraf

yang menghasilkan dan menjalarkan sinyal listrik. Jaringan epitel melapisi permukaan

internal dan eksternal organ tubuh. Sel epitel berperan dalam perlindungan, sekresi,

dan absorpsi. Dua jenis utama sel epitel yaitu epitel selapis dan berlapis. Epitel selapis

umumnya terlibat dalam absorpsi dan sekresi. Epitel berlapis umumnya berperan

untuk melindungi tubuh serta organ.

Jaringan ikat yang akan menyokong, menambat, dan menyambung struktur tubuh.

Ada lima jenis sel utama yaitu fibroblast, makrofag, sel mast, sel lemak, dan sel

darah. Lima sel tersebut biasanya menyusun beberapa jaringan dengan fungsi khusus.

Contoh jaringannya adalah jaringan areolar, fibrosa, elastic, adipose, kartilago, dan

tulang.

Tubuh dibagi menjadi beberapa rongga yang mengungkapkan beberapa sistem

spesifik. Rongga kranial, toraks, abdomen, dan panggul. Rongga abdomen adalah

rongga terbesar diantara tiga organ yang lain. Rongga abdomen terdiri dari beberapa

regio. Regio hipokondria, epigastrik, lumbal, umbilikal, iliaka dan hipogastrik.

B. Sistem Saraf

Sistem saraf dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan sangat banyak selama

kehamilan. Ada beberapa hormon yang dapat menimbulkan penyusutan otak selama

3

Page 4: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

kehamilan. Depresi sering terjadi dan banyak wanita yang kurang percaya diri.

Beberapa wanita mengalami keletihan terutama selama trismester pertama. Adanya

perubahan neurologis menimbulkan ketidaknyamanan pada sistem lain. Gangguan

tidur juga sering ditemukan. Baal dan tingling jari dan tangan pada dini hari. “Hal ini

akibat edema yang menimbulkan tekanan pada saraf mediana pada pergelangan

tangan, suatu kondisi yang disebut carpal tunnel syndrome (Symonds, 1998)”1.

Diuretik, pembebatan, dan mninggikan tungkai yang terkena pada malam hari dapat

meredakan kondisi tersebut.

Ketidaknyamanan dan sensasi nyeri dihantarkan pada otak oleh serabut saraf. Dua

jenis nyeri yang dirasakan ibu ketika persalinan. Nyeri viseral dari kontraksi uterus

dan nyeri somatik dari tekanan yang diberikan pada jalan lahir dan struktur

sekelilingnya. Nyeri dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan budaya. Cara

mengurangi kebutuhan pemberian analgesia ketika nyeri persalinan adalah

memberikan informasi antenatal yang baik mengenai proses kelahiran. Bidan dapat

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya mengenai fisiologi nyeri ketika membantu

wanita dalam mempraktikan teknik peredaan nyeri.

Sakit kepala adalah keluhan paling sering dirasakan wanita pada minggu pertama

nifas dan biasanya disebabkan oleh ketegangan. Tidur sering kali terganggu, namum

hal ini karena menyusui dan mengasuh bayi baru lahir, dan ketidaknyamanna serta

nyeri akibat trauma saat melahirkan. Afterpains paling sering dirasakan ibu, tertama

pada ibu melahirkan paa pelahiran selanjutnya. Nyeri ini diakibatkan oleh kontraksi

yang kontinu otot uterus untuk kembali ke kondisi sebelum hamil.

Pada saat lahir , sistem saraf neonatus full-term belum sepenuhnya berkembang,

namun refleks dalam rentang tertentu memungkinkan bayi melakukan fungsi dasar

seperti mencari putting untuk menyusu dan mengisap. Perkembangan neurologis yang

cepat terus terjadi pada massa kanak-kanak dan ketika beranjak dewasa, yang ditandai

dengan peningkatan mielinasi neuron.

C. Sistem Endokrin

Mayoritas perubahan hormonal selama kehamilan berhubungan dengan aktivitas

plasenta. Pada awal kehamilan, banyak ibu mengeluh perubahan nafsu makan, pola

tidur, dan toleransi makanan. Gejala ini diperkirakan akibat peningkatan kadar human

1 Wylie Linda, (2008), Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Edisi Pertama, EGC, Jakarta hlm 21.

4

Page 5: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

chorionic gonadotrophin (hCG). Kadar prolaktin meninggi sejak awal kehamilan

untuk mempersiapkan laktasi. Kadar kortisol dari kelenjar adrenal juga meningkat

sejak trismester kedua kehamilan. Kortisol berperan banyak dalam metabolik, dan

diperlukan dalam jumlah sangat besar untuk mengimbangi beban kerja tubuh selama

kehamilan. Mual dan muntah pada awal masa kehamilan telah dihubungkan dengan

peningkatan kadar hCG. Kadar estrogen dan progesteron meningkat selama hamil.

Estrogen bekerja pada hati untuk menghasilkan protein dan kolesterol. Estrogen

diperlukan untuk mempersiapkan payudara untuk menyusui. Progesteron bekerja pada

otot polos pembuluh darah dan sistem perkemihan dan gastrointestinal.

“Kadar kortisol dari kelenjar adrenal janin meninggi kehamilan cukup bulan. Hal

ini meningkatkan pembentukan estrogen yang menyebabkan pembentukan reseptor

oksitosin pada sel otot uterus (Harison, 2000)”2. Oksitosin kemudian dihasilkan dalam

denyutan singkat oleh lobus posterior kelenjar hipofisis ibu yang memungkinkan

uterus berkontraksi.

Penurunan kadar estrogen memungkinkan prolaktin bekerja pada alveoli payudara

untuk memulai pembentukan susu. Kadar prolaktin dan oksitosin tetap tinggi untuk

mempertahankan menyusui. Oksitosin juga mempertahankan kontraksi otot rahim,

sehingga meminimalkan kehilangan darah selama masa nifas. Sistem endokrin, secara

keseluruhan, umumnya kembali normal segera setelah pelahiran. Perubahan kadar

tiroid terjadi lebih lambat dan kembali normal setelah 6 minggu pascapartum.

Selama pertengahan kedua kehamilan, kelenjar adrenal janin mulai menghasilkan

kortisol. Hal ini menyebabkan pematangan banyak organ janin untuk mempersiapkan

kehidupan diluar rahim. Bayi pre-term kurang berespon terhadap sensasi dingin

sehingga berisiko tinggi mengalami hipotermia.

D. Indera Khusus

Ibu dapat mengalami masalah penglihatan selama kehamilan. Ibu yang

mengenakan lensa kontak dapat merasa kondisi penglihatan yang tidak nyaman,

karena perubahan bentuk bola mata. “Bila ibu mengeluh gangguan penglihatan, bidan

harus waspada bahwa gangguan tersebut mungkin disebabkan oleh komplikasi

kehamilan seperti diabetes atau hipertensi akibat kehamilan (Coad, 2001)”3. Ibu juga

mengalami perubahan dalam indra pengecapan dan pembau selama kehamilan. 2 Rabe Thomas, Wiliam John, (2003), Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta, hlm 55.

3 Dr. Aris M., (2009), Fisiologi Tubuh Manusia, TIM, Jakarta, hlm 73

5

Page 6: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

Sudden distaste adalah salah satu akibat perubahan tersebut sehingga jika ada aroma

yang kuat maka dapat memperburuk mual dan muntah.

Persalinan dirangsang dengan sensasi yang terdeteksi oleh indra khusus. Akan

tetapi, terdapat sedikit perubahan fisiologis terhadapt sensasi tersebut selama

kehamilan. Setiap perubahan fungsi organ indra selama kehamilan dengan cepat

kembali pulih setelah melahirkan.

Lingkungan eksternal secara dramatis berbeda dengan lingkungan yang dialami

janin dalam uterus. Meskipun suara terdengar dalam kandungan, suara tersebut tidak

nyaring dan ritmis. Janin hidup di lingkungan yang gelap, dalam cairan amnion yang

meminimalkan perbedaan temperature dan mempertahankan sensasi pengecapan dan

pembau konstan. Eksplorisasi pengecapan dan pembau dimulai ketika dikenalkan

pada air susu ibu (ASI). Observasi terhadap bayi baru lahir akan dengan jelas

memperlihatkan kemampuan bayi menghidu ASI ketika bayi mencari putting susu

ibu. Bayi sensitif terhadap cahaya yang membuat mereka berkedip. “Bayi

menunjukkan kemampuan untuk memfokuskan matanya dengan jarak 15-20 cm dan

mampu membuat kontak mata dengan ibunya sejak lahir (Farrell & Sittlington,

2003)”4. Input dari ibu terutama penglihatan dan suara, bau, dan rasa, akan

mendorong perkembangan sensorinya. Perangsangan taktil dalam bentuk mengemong

dan memasase membuat bayi dan ibu merasa nyaman, dan mendorong bonding

(kelekatan).

E. Sistem Integumen

Banyak ciri-ciri kulit yang berubah selama kehamilan. Putiing dan areola

payudara menghitam, genitalian eksternal juga menjadi lebih gelap. Kulit berisi

banyak sekali serabut elastik, namun pada beberapa wanita, kulit tampak sobek

selama meregang untuk mengakomodasi kehamilan. Hal ini menghasilkan tanda

regang atau striae gravidarium (stria kehamilan), yang seringkali muncul pada

abdomen, paha atas, bokong, atau payuudara. “Penyebab stria kemungkinan karena

peningkatan kadar hormon yang dihasilkan selama kehamilan, bukan karena

kerusakan aktual kulit karena meregang (Symonds, 1998)”5. Beberapa ibu mengeluh

adanya peningkatan rasa gatal selama kehamilan yang menyebar atau hanya sekitar

4 Dr. Aris M., (2009), Fisiologi Tubuh Manusia, TIM, Jakarta, hlm 108.

5 Wylie Linda, (2011), Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, EGC, Jakarta hlm 47.

6

Page 7: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

abdomen. Ada juga ibu yang mengeluh kulitnya berminyak karena peningkatan

aktivitas kelenjar sebasea dan peningkatan kadar hormon pada kehamilan.

Masase dan pemberian penghangat pada kulit mambantu mengurangi

ketidaknyamanan selama persalinan. “Temperatur tubuh mungkin sedikit meningkat

dalam 24 jam pertama karena stres persalinan, terutama dehidrasi (Coad, 2001)”6.

Neonatus rentan terhadap peningkatan kehilangan panas karena tingginya rasio

permukaan terhadap massa tubuh. “Semakin prematur bayi, semakin tipis kulitnya

dan semakin rentan mengalami kerusakan kulit (Yeo,1998)”7. Bayi pasca prematur

memiliki kulit yang sanagt kering, mudah tergesek karena terbenam lama dalam

cairan amnion tanpa perlindungan. Verniks kaseosa dan lanugo adalah perlindung

terhadap kulit sementara selama kehidupan intrauterin. Termolegulasi adalah fungsi

vital yang diperlukan segera setelah lahir. Kehilangan panas dapaat cepat terjadi

karena area permukaan tubuh bayi baru lahir terluas pada masa tubuhnya. Panas yang

keluar dari tubuh bayi dapat melalui 4 rute yaitu evaporasi (area permukaan kulit yang

luas ketika lembab), konveksi (setiap aliran udara yang dingin melewati sebagian

permukaan bayi), radiasi (bayi yang diletakkan dekat objek dingin di lingkungannya),

konduksi ( bersentuhan dengan permukaan yang dingin).

F. Sistem Kardiovaskular

Selama kehamilan, sistem kadiovaskular harus memenuhi peningkatan kebutuhan

ibu hamil dan janin yang sedang berkembang. Pada jantung, curah jantung meningkat

samapi 40%. Peningkatan curah jantung memungkinkan darah mengalir ke dalam

sirkulasi tambahan yang dibentuk dalam uterus yang membesar dan bantalan plasenta.

Vasodilatasi terjadi karena aktivitas hormon progesteron pada otot halus dinding

pembuluh darah yang mengakibatkan keletihan dan pusing. Penurunan tekanan darah

juga dapat menyebabkan pusing ketika tiba-tiba meninggi.

Selama persalinan, curah jantung meningkat untuk memenuhi peningkatan

kebutuhan metabolik tubuh. Setelah kelahiran, terjadi peningkatan kadar faktor

pembekuan, fibrinogen dan trombosit yang tersedia untuk memulai proses

penyumbatan sirkulasi dalam uterus pada sisi plasenta.

6 Setiadi H., (2010), Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm 196.

7 Vindari Vana Ana S.ST, S. Suryati S.ST, (2010), Kesehatan Reproduksi, TIM, Jakarta, hlm 142.

7

Page 8: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

Selama nifas, sistem sirkulasi secara bertahap kembali ke keadaan sebelum hamil.

Hal ini ditunjang juga dengan diuresis (peningkatan pembentukan urine) selma 48 jam

pertama setelah pelahiran. Mobilitas harus diupayakan segera setelah lahir.

Selam kehidupan intrauterin, janin mendapat suplai nutrien dan oksigen dari

plasenta sehingga sistem sirkulasi di sesuaikan untuk melewati sisi plasenta dan

memintas paru. Hemoglobin janin memiliki komposisi yang berubah, dengan afinitas

terbesar untuk oksigen. Hal ini terjadi untuk menarik oksigen agar lebih mudah

menembus lapisan yang melebar dan memisahkan darah dalam plasenta dari darah

ibu. Hemoglobin janin tidak lagi diperlukan dan diganti dengan hemoglobin dewasa.

Kelebihan hemoglobin terjadi pada sebagian besar neonatus, sehingga dapat muncul

hemolisis. “Produk hasil penghancuran tersebut dieksresika, meski bila enzim hati

tidak cukup tersedia, dapat terjadi jaundis/ikterus fisiologis (Yeo, 1998)”8.

G. Sistem Limfatik

Sistem limfatik mengalami peningkatan beban kerja selama kehamilan karena

penambahan volume plasma darah dan cairan jaringan yang besar. Respon imun

menunjukan perubahan jelas selama kehamilan, yang dibangkitkan untuk mencegah

penolakan janin sambil mempertahankan pertahanan ibu terhadap infeksi. “Jumlah sel

darah putih meningkat, yang meningkatkan mekanisme non-spesifik untuk

menghancurkan bakteri penyerang (Priddy, 1997)”9. Protein komplemen terdapat

dalam jumlah yang besar, namun sel pembunuh alami dikurangi untuk melindungi

janin dan plasenta dari penolakan. Keseimbangan tersebut membuat sistem imun

maternal utuh, namun ibu lebih rentan terhadap virus dan infeksi oportunistik.

Aliran limfe berubah seiring perubahan cairan sirkulasi ketika kemajuan

persalinan. Jumlah sel darah putih terus meninggi selama persalinan dan nifas.

Peningkatan sel darah putih terus terjadi selama beberapa hari setelah melahirkan,

yang memungkinkan tubuh untuk melawan berbagai organisme yang dapat masuk

pada saat yang rawan. Banyak faktor imun yang ditemukan dalam kolostrum dan ASI

yang berarti bahwa ASI memberikan keuntungan tambahan bagi neonatus, yang

melindunginya dari infeksi sampai respons imunnya matur.

8 Vindari Vana Ana S.ST, S. Suryati S.ST, (2010), Kesehatan Reproduksi, TIM, Jakarta, hlm 49.

9 Eliya Eva SKM., (2009), Gizi Reproduksi, TIM, Jakarta, hlm 127.

8

Page 9: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

Neonatus terutama rentan terhadap infeksi karena respons imun sendiri imatur.

“Janin belum dapat membntuk IgA, yang berperan penting dalam pertahanan sistem

pernapasan dan gastrointestinal, namun ASI menyuplai imunoglobin tersebut dalam

jumlah yang besar sehingga memberi lagi kekebalan psaif (Johnston, 1998)”10.

Neonatus akan menerima IgG dari ibunya, yang membuat ia resisten terhadap

beberapa penyakit yang menyerangnya. Neonatus pre-term terutama rentan terhadap

infeksi karena sistem imun yang belum sepenuhnya berkembang dan bayi kurang

mendapat IgG dari ibunya, selain itu sawar non-spesifik, seperti kulit, tipis, dan

mudah rusak.

H. Sistem pernapasan

Beban pada tubuh selama kehamilan meningkatkan kebutuhan sel terhadap

oksigen. Peningkatan kadar hormon selama kehamilan, terutama progesteron,

menyebabkan perubahan kecil sistem pernapasan yang biasanya menyusahkan

daripada melemahkan. Cuping iga biasanya terjadi sejak awal kehamilan.

Peningkatan pembekakan kapiler karena besarnya volume darah yang bersikulasi

menyulitkan bernapas melalui hidung. “Mungkin terdapat kesulitan dalam melakukan

intubasi selama pembedahan, karena edema jalan napas, yang disebabkan oleh

peningkatan tekanan darah (Coad, 2001)”11.

Kebutuhan persalinan dipenuhi melalui kemampuan paru untuk meningkatkan

frekuensi dan kedalam ventilasi, dan juga dengan peningkatan disosiasi oksigen dari

hemoglobin pada area seperti otot rahim ketika aktivitasnya mengalami peningkatan

yang luar biasa. Akan tetapi bila kontraksi uterus muncul terlalu sering, dengan

sedikit waktu jeda untuk relaksasi, otot tersebut dapat kekurangan oksigen karena

hipoksia, yang menyebabkan iskemia sehingga nyeri meningkat.

Pertukaran gas bagi janin dilakukan oleh plasenta dan janin melakukan sedikit

gerakan pernapasan yang menyebabkan sejumlah kecil cairan amnion masuk ke jalan

napas. ketika janin dikeluarkan dari vagina selama pelahiran, cairan amnion yang

tersisa yang terdapat dalam jalan napas dikeluarkan. Rangsangan pelahiran membuat

syok neonatus yang baru lahir sehingga bernapas dalam, dan sisa cairan dalam paru

diabsorbsi.

10 Eliya Eva SKM., (2009), Gizi Reproduksi, TIM, Jakarta, hlm 46.

11 Rusmiati Sri SKM., (2000), Asuhan Kebidanan Antenatal, EGC, Jakarta, hlm 161.

9

Page 10: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

I. Sistem Muskuloskeletal

“Selama kehamilan, relaksin dan progesteron bekerja pada kartilago dan jaringan

ikat pada banyak sendi, yang memungkinkannya bergerak lebih leluasa (Russell &

Reynolds, 1997)”12. Hormon ini bermanfaat pada panggul karena efeknya dapat

sedikit melebarkan diameter jalan lahir, namun keduanya juga dapat menimbulkan

ketidaknyamanan pada ibu hamil. Efek relaksin dan progesteron juga dapat

menyebabkan perubahan gaya berjalan yang dapat diamati pada banyak ibu, namun

hal ini juga dapat disebabkan oleh perubahan pada pusat keseimbangan tubuh.

Kelancaran pelahiran bergantung pada fungsi otot rahim yang bekerja

terkoordinasi selama persalinan. Otot rahim memiliki ciri khas retraksi setelah

kontraksi yang menyebabkan dilatasi serviks dan gerak janin kebawah masuk ke

saluran lahir. Sistem muskoskeletal dapat kembali ke kondisi sebelum hamil dalam

waktu 3 bulan.

Di awal perkembangan janin, otot terlibat dalam pergerakan ekstremitas. Ketika

lahir, sistem muskuloskeletal bayi ful-term telah berfungsi, namun fungsi otot dapat

sangat tidak berarti sampai sistem motorik otak matur.

J. Sistem Pencernaan

Perubahan fisiologis saluran cerna umumnya menyebabkan banyak pengalaman

ketidaknyamanan minor pada ibu hamil. Morning sickness adalah mual disertai

muntah yang terkadang berhubungan dengan kehamilan awal. Nyeri ulu hati

(heartburn) disebabkan regurgitasi isi lambung, yang biasanya terjadi karena relaksasi

sfingter jantung yang msauk kelambung. Perawatan harus diberikan tentang diet pada

kehamilan.

Peningkatan tekanan intraabdomen selama perlsalinan berperan dalam pelambatan

pengosongan lambung. Pelambatan pengosongan lambung ini dapat meningkatkan

keasaman isi lambung. Biasanya, makanan dilarang diberikan pada wanita saat

persalinan.

Selama kehidupan intrauterin, janin memperoleh semua nutrien melalui plasenta.

Pada saat lahir bayi full-term dapat melakukan semua proses yang diperlukan untuk

mencerna ASI. Penyerapan makanan foemula belum sempurna, dapat terlihat dari

peningkatan produksi feses.

12 Wylie Linda, (2008), Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Edisi pertama, EGC, Jakarta, hlm 167.

10

Page 11: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

K. Sistem Perkemihan

“Wanita hamil akan mengalami peningkatan frekuensi kencing, di awal

kehamilan, sehingga ketakibat membesarnya uterus dalam rongga panggul, dan saat

akhir kehamilan akibat uterus dalam rongga panggul, dan saat akhir kehamilan akibat

uterus memenuhi rongga abdomen (Baston, 2003)”13. Wanita hamil sering terbangun

tengah malam untuk kencing. Hal ini disebut nokturia dan terjadi akibat aliran balik

vena yang kurang baik selama berdiri atau tegak seharian, yang tentu saja

menghambat pasase urine.

Selama persalinan, kandung kemih sedikit naik di atas sisfisis pubis, seiring

dengan makin masuknya janin ke panggul. Pemerikasaan kondisi wanita yang

bersalin meliputi urinalisis rutin untuk memastikan ibu dapat beradaptasi dengan

meningkatnya kebutuhan fisiologis. Biasanya asupan makanan dan minuman wanita

yang bersalin dibatasi, sehingga ketonuria sering terjadi.

Keluaran urine meningkat selama 7 hari setelah pelahiran, karena jumlah cairan

sirkulasi menurun dan produk sisa metabolisme terkait involusi uterus sudah kembali

ke keadaan sebelum kehamilan.

Semasa dalam kandungan, plasenta mengambil alih fungsi eksresi. Tetapi setelah

pelahiran, neonatus harus mulai membuang sampah metabolisme tubuhnya melalui

urine dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pada bayi full-term

yang sehat, urine diperkirakan akan keluar dalam 24 jam. Hal ini menandakan fungsi

ginjal yang normal dan kepatenan saluran kemih..

L. Uterus pada Kehamilan

Ukuran uterus meningkat secara dramatis selama kehamilan. Pertumbuhan uterus

dapat diukur melalui dinding abdomen sepanjang kehamilan. Pertumbuhan uterus

yang adekuat merupakan indikator yang baik terhadap kesehatan dan pertumbuhan

janin. Bentuk dan posisi uterus juga berubah seiring pertumbuhannya.

Persalinan adalah proses fisiologis guna mengeluarkan janin, plasenta, dan

ketuban (selaput pembungkus janin) lewat jalan lahir setelah minggu ke-24

kehamilan. Terdapat tiga faktor yang mengendalikan kontraksi uterus yaitu dominasi

fundus, polaritas, dan kontraksi serta retraksi.

13 Wylie Linda, (2008), Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Edisi pertama, EGC, Jakarta, hlm 32.

11

Page 12: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

Masa nifas adalah periode pasca-pelahiran yang berlangsung sampai 6 minggu

sesudahnya, masa kembalinya uterus dan sturktur lain pada sistem reproduksi ke

keadaan sebelum hamil. Kembalinya uterus ke ukuran, tonus, dan posisi normalnya

disebut involusi. Terdapt tiga faktor yang berperan dalam involusi yaitu autolisis,

iskemia, dan kontraksi serta retraksi sel otot yang berkelanjutan.

M. Panggul Wanita

Selama kehamilan sendi yang ada di bawah panggul bergerak dan diameter

panggul sedikit bertambah panjang. Hal ini memperluas ruangan yang tersedia untuk

lewatnya janin. Oleh karena itu, ibu hamil sering mengeluhkan nyeri punggung

bawah.

“Posisi yang paling lazim pada presentasi kepala adalah ubun-ubun kecil kiri

depan; oksiput kepala janin menghadap permukaan depan-kiri abdomen ibu (Russel &

Reynolds, 1997)”14. Kepala janin memasuki rongga panggul, yang diameternya sama

dalam segala arah. Begitu kepala janin sudah melewati panggul, bahunya harus segera

menyusul.

Ketika hamil otot dasar panggul mengalami pelunakan yang menyebabkan

inkontinensia stres. Hal itu bisa membuat ibu hamil mengeluarkan sedikit urine

sewaktu tertawa, batuk, dan bersin. Selama persalinan, otot dasr panggul akan

membantu mekanisme ekspulsif pada jalan lahir, yang mendorong janin keluar.

N. Payudara Wanita

Sejak minggu ke-6 kehamilan, payudara mengalami pembesaran akibat respons

meningkatnya kadar hormon kehamilan. Ibu hamil mungkin merasakan sensasi geli

pada payudaranya, dan lebih sensitif terhadap sentuhan. Pada minggu ke-12

kehamilan, putting dan areola menjadi berpigmen.

Turunnya kadar estrogen dan progesteron diikuti oleh peningkatan kadar

prolaktin, menstimulasi produksi susu (laktasi). Jika ibu memilih untuk tidak

menyusui bayinya maka air susu tetap diproduksi terus sampai tingkat tertentu.

Bagaimana pun juga, kurangnya rangsangan pada payudara akhirnya akan

menghentikan produksi air susu ibu (ASI). Rangsangan, yang dihasilkan oleh hisapan

bayi, suara tangisan bayi, atau bahkan pikiran teringat akan bayinya, akan melepaskan

oksitosin. Bagi ibu yang meyusui, pada beberapa hari awal pascamelahirkan terjadi

14 Rusmiati Sri SKM., (2000) Asuhan Kebidanan Antenatal, EGC, Jakarta, hlm 91.

12

Page 13: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

banyak perubahan fungsi payudara. Komposisi dan jumlah ASI mengalami perubahan

setiap hari dan seiring pertumbuhan bayi, kandungan ASI yaitu protein, lemak,

laktosa, vitamin A, B kompleks, C, D, E, K, besi, seng, mineral, imun.

Payudara rudimenter pada bayi laki-laki dan perempuan dapat membesar saat

lahir. Hal ini terjadi sebagai respons terhadap tingginya kadar hormon ibu yang

melewati plasenta selama perkembangan bayi. Pembesaran payudara ini hanya

sementara dan akan hilang dalam 3-4 minggu.

BAB III

Kesimpulan

PEREMPUAN hamil sebaiknya meningkatkan kewasapadaan terhadap gangguan

kesehatan ringan. Sebab, banyak perempuan hamil yang mengabaikan gejala-gejala, bahkan

yang potensial menimbulkan bahaya. Mereka menganggap gejala tersebut sebagai bagian dari

kehamilan normal. Atau, ada juga yang tidak ingin terlihat cengeng dan manja. Jadi,

bagaimana membedakan gejala-gejala yang segera memerlukan penanganan medis dan gejala

yang bisa menunggu hingga waktu pemeriksaan rutin berikutnya? Banyak cara yang bisa

dilakukan. Salah satunya adalah membaca buku-buku tetang kehamilan ibu dan kesehatan

13

Page 14: Tugas Akhir Sebelum UAS Isi

anak. Permasalahan kesehatan, termasuk kematian ibu, merupakan tanggung jawab bersama

dan tidak akan dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan sendiri.

Untuk menekan tingginya kematian ibu dan anak, ia meminta para kader psoyandu dan

bidan untuk menggerakan masyarakat agar memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia

terutama saat melahirkan. Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar mensukseskan program

desa siaga yang dicanangkan pemerintah saat ini.

Saran

Daftar Pustaka

Dr. Aris M.. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia. TIM. Jakarta. 239 hlm.

Eliya Eva SKM.. (2009). Gizi Reproduksi. TIM. Jakarta. 46 hlm.

Rabe Thomas. Wiliam John. (2003). Ilmu Kandungan. Hipokrates. Jakarta. 275 hlm.

Rusmiati Sri SKM.. (2000) Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta. 91 hlm.

Setiadi H.. (2010). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta. 200 hlm.

Vindari Vana Ana S.ST. S. Suryati S.ST. (2010). Kesehatan Reproduksi. TIM. Jakarta. 180

hlm.

Wylie Linda. (2011) Esensial Anatomi & Fisiologi dalam Asuhan Maternitas. Kedokteran

EGC. Jakarta. 232 hlm.

14