tugas afif bab x

4
X. PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI a. Cara penyampaian prognosis kepada pasien/keluarga pasien Menjelaskan terperinci tentang pengobatan Somatoform ada dua jenis yaitu secara medisdan non medis. Pengobatan secara medis dilakukan dengan pemberian obat-obtaan sedangkan non medis pasien di berikan terapi Agar pasien dapat sembuh total, pascaperawatan di klinik,keluarga harus mengetahui tata cara penanganan dan menghindari perbuatan yang dapat merusak kembali jiwa pasien. Jangan menertawakan atau mengejek pasien yang terkena ganguan jiwa karena berdampak pada semakin parahnya penyakit itu. Bahkan bila sering terkena ejekan pasien tersebut dapat bunuh diri karena merasa sudah tidak berguna lagi berupa kegiatan yang cukup padat sehingga tidak ada waktu bagi pasien untuk melamun atau mengingat hal-hal yang dapatmempengaruhi jiwanya. b. Tanda untuk merujuk pasien Tanda untuk merujuk pasien harus berdasarkan gejala gangguan yang jelas. Gangguan somatoform meliputi beberapa gangguan kesehatan mental dimana orang melaporkan gejala-gejala fisik atau keprihatinan yang diduga tetapi tidak dijelaskan oleh gangguan fisik atau melaporkan merasa cacat pada penampilan. Pada beberapa kasus gangguan somatoform, sebuah penyakit fisik yang hadir yang bisa menjelaskan peristiwa tersebut tetapi bukan keras atau lamanya gejala-gejala fisik tersebut. orang dengan gangguan

Upload: ririn-rintia

Post on 17-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

yippi

TRANSCRIPT

X. PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

a. Cara penyampaian prognosis kepada pasien/keluarga pasienMenjelaskan terperinci tentang pengobatan Somatoform ada dua jenis yaitu secara medisdan non medis. Pengobatan secara medis dilakukan dengan pemberian obat-obtaan sedangkan non medis pasien di berikan terapi Agar pasien dapat sembuh total, pascaperawatan di klinik,keluarga harus mengetahui tata cara penanganan dan menghindari perbuatan yang dapat merusak kembali jiwa pasien. Jangan menertawakan atau mengejek pasien yang terkena ganguan jiwa karena berdampak pada semakin parahnya penyakit itu. Bahkan bila sering terkena ejekan pasien tersebut dapat bunuh diri karena merasa sudah tidak berguna lagi berupa kegiatan yang cukup padat sehingga tidak ada waktu bagi pasien untuk melamun atau mengingat hal-hal yang dapatmempengaruhi jiwanya. b. Tanda untuk merujuk pasien

Tanda untuk merujuk pasien harus berdasarkan gejala gangguan yang jelas. Gangguan somatoform meliputi beberapa gangguan kesehatan mental dimana orang melaporkan gejala-gejala fisik atau keprihatinan yang diduga tetapi tidak dijelaskan oleh gangguan fisik atau melaporkan merasa cacat pada penampilan. Pada beberapa kasus gangguan somatoform, sebuah penyakit fisik yang hadir yang bisa menjelaskan peristiwa tersebut tetapi bukan keras atau lamanya gejala-gejala fisik tersebut. orang dengan gangguan somatoform tidak benar-benar tampak sakit, mereka sesungguhnya meyakini bahwa mereka mengalami masalah fisik serius

c. Peran pasien/keluarga untuk penyembuhan

Dalam upaya pengobatan penyakit jiwa ini, keluarga berperan penting, karena keluarga mempunyai keterampilan khusus dalam menangani penderita gangguan jiwa, karena pada penderita penyakit jiwa ini penderita mengalami suatu kelemahan mental yang mana suatu keadaan terhenti atau tidak lengkapnya perkembangan pikiran yang mencakup gangguan makna intelegensia dan fungsi sosial disertai dengan pikiran tak bertanggung jawab serius atau agresif abnormal

d.Pencegahan penyakit

Pendekatan behavioral untuk menangani gangguan somatoform menekankan pada menghilangkan sumber dari reinforcement sekunder (keuntungan sekunder) yang dapat dihubungkan dalam keluhan-keluhan fisik. Terapis behavioral dapat bekerja secara lebih langsung dengan si penderita gangguan somatoform, membantu orang tersebut belajar dalam menangani stress atau kecemasan dengan cara yang lebih adaptif.

Teknik kognitif-behavioral paling sering pemaparan terhadap pencegahan respond an restrukturisasi kognitif. Secara sengaja memunculkankerusakan yang dipersepsikan di depan umum, dan bukan menutupinya melalui penggunaan rias wajah dan pakaian. Dalam restrukturisasi kognitif, terapis menantang keyakinan klien yang terdistorsi mengenai penampilan fisiknya dan cara meyemangati mereka untuk mengevaluasi keyakinan mereka dengan bukti yang jelas. Penggunaan antidepresan, terutama fluoxetine(Prozac) dalam menangani beberapa tipe gangguan somatoform.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, 2010, Gangguan Somatoform, http://www.terapisehat.com/2010/10/gangguan-somatoform.html diakses pada 19 Maret 2015

Anonim 2, 2011,Gangguan Somatofrom (Somatoform Disorder), http://www.psychologymania.com/2011/09/gangguan-somatoform-somatoform.html, diakses pada 19 Maret 2015

Febby, 2010, PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENGOBATAN PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi kasus : Keluarga Yang Anggotanya Dirawat RSJ. Prof.H.B.Saanin Padang), http://repository.unand.ac.id/17230/1/PERANAN_KELUARGA_DALAM_PROSES_PENGOBATAN.pdf, diakses pada 19 Maret 2015