tugas 6 rek. sungai

2
BANJIR, EROSI, DAN SEDIMENTASI Banjir, erosi dan sedimentasi. Tiga peristiwa ini tak bisa dipisahkan satu sama lain karena ketiganya memiliki keterkaitan sebab akibat. Oleh berbagai komponen proses erosi dan sedimentasi dapat terjadi, misalkan oleh air atau udara. Gaya hantam yang diakibatkan komponen udara atau cairan dalam ukuran tertentu mengakibatkan runtuh/hancurnya bagian dari komponen (baik tanah, bebatuan bahkan es/gletser) yang terkikis oleh gaya tersebut. Bagian-bagian yang terkikis itu tentu akan hancur dan menumpuk pada satu bagian, bagian ini akan terus menumpuk dalam jumlah yang besar dan disebut sedimen. Proses penumpukan materi ini sendiri disebut sedimentasi. Namun selain yang digambarkan ada banyak model sedimentasi yang di jumpai disekitar kita antara lain : - Sedimentasi oleh angin - Sedimenitasi oleh gletser, dll. *** Di Negara tropis seperti Indonesia, factor yang paling besar mengakibatkan erosi adalah air. Curah hujan yang tinggi pada musimnya sering mengakibatkan banjir besar hingga terjadi pengikisan (erosi) pada banyak bagian daratan, banjir juga mengakibatkan sedimentasi akibat terbawanya materi-materi tanah yang tergerus arus air yang deras. Hubungan berlangsungnya erosi oleh air hujan di daerah tangkapan air dan besarnya sedimentasi yang terpantau di daerah aliran sungai dibawah daerah tangkapan air tersebut erat kaitannya dengan system hidrologi DAS. Hujan sebagai masukan dalam proses hidrologi DAS setelah mengalami proses akan menghasilkan keluaran berupa debit aliran dan muatan sedimen. Komponen masukan, proses dan keluaran dalam system hidrologi DAS terkait satu sama lain dimana keluaran yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh masukan dan jalannya proses yang terjadi. Dengan demikian makan keluaran berupa muatan suspense selain dipengaruhi oleh karakteristik fisik DAS sebagai komponen system proses, juga dipengaruhi oleh hujan yang merupakan komponen masukan. Secara lebih lanjut karakteristik aliran sungai juga berperan dalam

Upload: renly-yohanis-r

Post on 29-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

reksungtugas

TRANSCRIPT

BANJIR, EROSI, DAN SEDIMENTASI

Banjir, erosi dan sedimentasi. Tiga peristiwa ini tak bisa dipisahkan satu sama lain karena ketiganya memiliki keterkaitan sebab akibat.

Oleh berbagai komponen proses erosi dan sedimentasi dapat terjadi, misalkan oleh air atau udara. Gaya hantam yang diakibatkan komponen udara atau cairan dalam ukuran tertentu mengakibatkan runtuh/hancurnya bagian dari komponen (baik tanah, bebatuan bahkan es/gletser) yang terkikis oleh gaya tersebut. Bagian-bagian yang terkikis itu tentu akan hancur dan menumpuk pada satu bagian, bagian ini akan terus menumpuk dalam jumlah yang besar dan disebut sedimen. Proses penumpukan materi ini sendiri disebut sedimentasi. Namun selain yang digambarkan ada banyak model sedimentasi yang di jumpai disekitar kita antara lain :

Sedimentasi oleh angin

Sedimenitasi oleh gletser, dll.

***

Di Negara tropis seperti Indonesia, factor yang paling besar mengakibatkan erosi adalah air. Curah hujan yang tinggi pada musimnya sering mengakibatkan banjir besar hingga terjadi pengikisan (erosi) pada banyak bagian daratan, banjir juga mengakibatkan sedimentasi akibat terbawanya materi-materi tanah yang tergerus arus air yang deras.

Hubungan berlangsungnya erosi oleh air hujan di daerah tangkapan air dan besarnya sedimentasi yang terpantau di daerah aliran sungai dibawah daerah tangkapan air tersebut erat kaitannya dengan system hidrologi DAS. Hujan sebagai masukan dalam proses hidrologi DAS setelah mengalami proses akan menghasilkan keluaran berupa debit aliran dan muatan sedimen. Komponen masukan, proses dan keluaran dalam system hidrologi DAS terkait satu sama lain dimana keluaran yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh masukan dan jalannya proses yang terjadi. Dengan demikian makan keluaran berupa muatan suspense selain dipengaruhi oleh karakteristik fisik DAS sebagai komponen system proses, juga dipengaruhi oleh hujan yang merupakan komponen masukan. Secara lebih lanjut karakteristik aliran sungai juga berperan dalam transport muatan sedimen yang merupakan material hasil erosi. Dengan demikian maka hujan dan karakteristik aliran memiliki pengaruh nyata dalam proses erosi hingga transportasi muatan suspense sebagai material hasil erosi.

Bentuk-bentuk sungai juga mempengaruhi proses penggerusan (erosi) dan sedimentasi yang terjadi.

Untuk sungai berbentuk meander, dikarenakan bentuk sungai yang berkelok-kelok membentuk semacam kurva sinusoidal maka jika dialiri debit air dalam jumlah yang besar secara kontinyu akan mengakibatkan bagian sebelah luar dari sungai akan tergerus (mengalami erosi) sedang bagian sebelah dalam dari sungai akan menerima timbunan materi-materi tanah yang hancur dari sisi sungai yang tergerus tersebut (mengalami sedimentasi).

Untuk sungai bertipe braided, daerah alirannya menyerupai anyaman. Terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar datar, alurnya luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan teranyam. Keadaan ini disebut juga anastomosis.

Untuk sungai dengan tipe lurus, maka debit yang besar akan mengakibatkan erosi/pengikisan di daerah hulu dan pengendapan/sedimentasi di daerah hilir. Sedimentasi secara kontinyu tersebut akhirnya akan membentuk delta dari akumulasi endapan dari hulu tersebut.