tugas sungai dan banjir

29
MAKALAH Sungai dan Banjir Disusun oleh : KELOMPOK 02 Arnis Reginia 12 511 226 Asteria Indah Safira 12 511 243 Tiko Fajar Nugroho 12 511 248 PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014

Upload: ainiger

Post on 21-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sungai dan banjir

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sungai Dan Banjir

MAKALAH

Sungai dan Banjir

Disusun oleh :

KELOMPOK 02

Arnis Reginia 12 511 226

Asteria Indah Safira 12 511 243

Tiko Fajar Nugroho 12 511 248

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Tugas Sungai Dan Banjir

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

taufik dan inayahnya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah yang

berjudul “Sungai dan Banjir” guna memenuhi tugas mata kuliah perancangan

keairan dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak yang membuat makalah ini dapat selesai dan lancar, maka pada

kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Hermawan Cahya Pratama selaku asisten dosen mata kuliah perancangan

keairan dalam membimbing kami untuk menyelsaikan makalah ini dan teman-

teman yang tidak bias kami sebutkan satu per satu.

Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk

menambah wawasan kepada para pembaca khususnya mengenai sungai dan banjir

yang kami sajikan dari beberapa sumber informasi, dan referensi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih

pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf

apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata

ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat

kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya. Akhir kata penulis

sampaikan terimakasih.

Penulis

Page 3: Tugas Sungai Dan Banjir

BAB I

SUNGAI

A. Pengertian Sungai

Sungai di definisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk

secara alamiah, melalui saluran tersebut, air akan mengalir secara terus menerus dari

hulu (sumber) menuju hilir (muara). Arus air dibagian hulu sungai (umumnya terletak

didaerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai

dibagian hilir, hal itu disebabkan oleh kemiringan tanah di daerah hulu yang

biasanya lebih curam dibandingkan dengan daerah hilir.

Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya pengikisan dan

pengendapan di daerah sepanjang sungai. Salah satu contoh sungai di pondok pinang

Jakarta seperti pada gambar.

Sungai Pesanggrahan , pondok pinang, Jakarta

Page 4: Tugas Sungai Dan Banjir

Sungai di daerah tertentu ada juga yang berada di bawah permukaan tanah,

sungai bawah tanah berbeda dengan air tanah dimana air mengalir melalui retakkan

kecil bebatuan dan pori-pori tanah yang semakin lama terkikis dan membesar.

Contohnya seperti sungai di daerah goa pindul Yogyakarta yang dapat dilihat seperti

pada gambar

Sungai bawah tanah gunugn kidul, Yogyakarta

Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun,

mata air, limpasan bawah tanah, dan ada beberapa sungai di negara tertentu berasal

dari lelehan es atau salju. Salah satu contoh sungai yang berasal dari lelehan es yaitu

di Jerman Sungai Rhein

Page 5: Tugas Sungai Dan Banjir

Sungai Rhein, Jerman

B. Terbentuknya Sungai

Proses terbentuknya sungai berawal dari adanya aliran baik hujan maupun

mata air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui saluran yang relatife

sempit dan pendek, dan secara proses alamiah aliran air itu mengikis daerah yang

dilaluinya dan membuat saluran itu semakin lama semakin lebar dan panjang.

Sungai dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

Menurut sumber airnya, sungai terdiri atas

1. Sungai gletser

Yaitu sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair contoh bagian hulu

sungai Memberamo (irian)

2. Sungai hujan

Yaitu sungai yang mendapatkan air dari sungai

3. Sungai campuran

Yaitu sungai gletser yang alirannya mendapat campuran air hujan contoh

bagian hilir sungai Memberamo dan sungai digul

Page 6: Tugas Sungai Dan Banjir

Menurut kesinabungan aliran air sungai terdiri dari

1. Sungai episodic

Adalah sungai yang airnya tetap mengalir sepanjang tahun, terdapat disumatra

Kalimantan dan papua.

2. Sungai periodic

Adalah sungai yang hanya berair pada musim penghujan, contoh sungai ini

banyak terdapat di pulau jawa dan nusatenggara

Menurut struktur lapisan batuan tempat mengalirnya air

1. Sungai konsekuen

Yaitu sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan daerah yang

dilaluinya

2. Sungai subsekuen

Adalah sungai yang mengalir tegak lurus pada sungai konsekuen

3. Sungai obsekuen

Adalah sungai yang alirannya berlawanan dengan kemiringan lapisan batuan

daerah itu, merupakan anak sungai subsekuen.

4. Sungan resekuen

Adalah sungai yang a lirannya kebawah, arahnya samadengan sungai

konsekuen yang asli

5. Sungai anteseden

Adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah yang

dilaluinya. Setiap terjadi pengangkatan, sungai tersebut berasil mengikisnya

6. Sungai superimposed

Adalah sungai yang mengalir di atas batuan keristalin pada batuan sedimen

yang datar atau diatas formasi alluvial

7. Sungai anaklinal

Page 7: Tugas Sungai Dan Banjir

Adalah sungai anteseden yang mengalir dipermukaan, kemudian diangkat

miring berlawanan dengan arah alirannya

8. Sungai reserved

Adalah sungai anaklinal yang sudah berubah arah alirannya untuk

mendapatkan kondisi semula

9. Sungai epirogenesa

Adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga

mencapai batuan induk daerah yang dilalui

C. Jenis Sungai Berdasarkan Umur

Sungai dapat di kelompokkan dengan melihat dari umur terbentuknya sungai

tersebut. Untuk mengetahui usia sebuah sungai, dapat dipelajari dengan melihat

struktur batuan, jenis – jenis batuan, makhluk yang ada, serta komponen lainnya.

Sungai berdasarkan usianya terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Sungai Muda

Sungai muda merupakan jenis sungai yang berada di wilayah hulu. Biasanya

sungai muda memiliki ciri seperti dinding yang terjal pada bagian tepi. Selain

itu, sungai muda akan memiliki penampang yang berukuran kecil.

2. Sungai Dewasa

Sungai yang mulai memasuki tahap dewasa, sehingga keterjalan sungai

berkurang. Demikian pula dengan daya erosi dan kecepatan alirannya. Serta

pada beberapa bagian sungai mengalami pengendapan.

Page 8: Tugas Sungai Dan Banjir

3. Sungai Tua

Penampang sungai melebar dengan daerah limpahan banjir pada sisi sungai.

Banyak terjadi pengendapan material yang ditemukan dari hasil aliran air yang

dibawanya.

D. Profil Memanjang dan Melintang

Profil memanjang pada umumnya diawali dengan kali kecil dari mata air di

daerah pengunungan, kemudian sungai menengah di daerah peralihan antara

pegunungan dan dataran rendah, dan selanjutnya sungai besar pada dataran rendah

sampai di daerah pantai. Pada umumnya ditemukan tiga pembagian zona sungai

memanjang yakni sungai bagian hulu "upsteram", bagian tengah "middle-stream",

dan bagian hilir "downstream".

Pelaksanaan pengukuran sifat datar profil memanjang tidak jauh berbeda

dengan sifat datar memanjang, yaitu melalui jalur pengukuran yang nantinya

merupakan titik ikat bagi sifat datar profil melintangnya, sehingga mempunyai

ketentuan sebagai berikut :

1. Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tengah (as) jalur pengukuran dan

dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang terdapat pada permukaan

tanah.

2. Data ukuran jarak dengan pita ukur dan dicek dengan jarak optis.

.

Profil Memanjang Tampak Atas

Page 9: Tugas Sungai Dan Banjir

Profil Memanjang Alat di Atas Titik

E. Profil Melintang

Pada zona sungai secara melintang dapat dibedakan menjadi tiga zona, yaitu

zona akuatik (badan sungai), zona amphibi (daerah tebing sungai sampai pertengahan

bantaran) dan zona teras sungai (daerah pertengahan bantara yang sering tergenang

air saat banjir sampai batas luar bantaran yang hanya kadang-kadang kena banjir).

Pelaksanaan pengukuran sifat datar profil melintang dilakukan setelah

pengukuran sifat datar profil memanjang, jarak antar potongan melintang dibuat

sama, sedangkan pengukuran kearah samping kiri dan kanan as jalur memanjang

lebarnya dapat ditentukan sesuai perencanaan dengan pita ukur misalnya pada jalan

raya, potongan melintang dibuat dari tepi yang satu ke tepi yang lain. Arah potongan

melintang tegak lurus dengan as, kecuali pada titik tikungan (contoh pada titik B)

maka potongan diusahakan membagi sudut terseut sama besar atau bila perlu

dibuatkan 2 buah potongan melintang yang masing-masing tegak lurus pada arah

datang dan arah belokan selanjutnya.

Arah Potongan Melintan

Page 10: Tugas Sungai Dan Banjir

F. Manfaat Sungai

Sungai memiliki manfaat bagi kehidupan kita, diantarnya :

1. Sumber air rumah tangga

2. Sumber air industry

3. Irigasi

4. Perikanan

5. Transportasi

6. Rekreasi

7. Sumber bahan bangunan

Page 11: Tugas Sungai Dan Banjir

BAB II

BANJIR

A. Pengertian Banjir

Banjir adalah suatu keadaan sungai dimana aliran airnya tidak tertampung

oleh palung sungai, karena debit banjir lebih besar dari kapasitas sungai yang ada.

Banjir bias sangat merugikan bagi warga yang mendapatkan musibah banjir tersebut.

Ratusan rumah tergenang, harta benda basah dan hanyut, bahkan banyak

orang kehilangan nyawanya. Efek banjir selain bias meluluhlantahkan bangunan, dan

menyeret harta benda, banjir juga bias menimbulkan penyakit sekunder yang

menyerang warga. Penyakit ini disebabkan karena air banjir yang datang bercampur

dengan sampah, dan kotoran manusia. Penyakit yang biasanya dialami oleh korban

banjir adalah disentri, kolera, tipus, dan lain-lain. Saat penyakit ini menyerang warga,

maka lengkap sudah penderitaan masyarakat yang mendapatkan musibah ini.

Bencana banjir termasuk bencana alam yang hamper pasti terjadi pada setiap

datangnya musim penghujan. Banjir disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor

hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai ( DAS ), faktor kesalahan

perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor

kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana. Beberapa daerah di

Indonesia mengalami peningkatan peningkatan jumlah populasi manusia karena

adanya daya pikat yang dapat mempengaruhi manusia untuk pindah dari desa ke kota.

Lahan-lahan yang sebenarnya untuk daerah preservasi dan konservasi untuk menjaga

keseimbangan lingkungan setempat, diambil alih untuk pemukiman, pabrik-pabrik,

industry, dan lainnya.

Selain itu, menurut Seyhan (1997) bencana banjir terjadi juga ditentukan oleh

ospek yang lain, yaitu aspek meteorologis-klimatologis terutama karakteristik curah

hujan yang mampu membentuk badai atau hujan maksimum, karakteristik DAS dari

aspek bio-geofisikal yang mampu memberikan ciri khas tipologi DAS tertentu, aspek

Page 12: Tugas Sungai Dan Banjir

sosial ekonomi masyarakat terutama karakteristik budaya yang mampu memicu

terjadinya kerusakan lahan DAS, sehingga wilayah DAS tersebut tidak mampu lagi

berfungsi sebagai penampung, penyimpan, dan penyalur air yang baik. Ketiga aspek

tersebut secara garis besar yang dapat dipakai sebagai dasar penentuan apakah

wilayah DAS ataupun bagian DAS mana (hulu,tengah,hilir) termasuk kritis berat

ataupun potensial kritis.

B. Faktor Terjadinya Banjir

Secara umum penyebab terjadinya banjir dapat dikategorikan menjadi dau hal,

yaitu karena secara alami dan karenaakibat perilaku manusia yang tidak

memperhatikan lingkungan sekitar. Penyebab banjir secara alami dapat terjadi karena

hal-hal sebagai berikut :

1. Curah hujan

Pada musim penghujan curah hujan yang tinggi akan menyebabkan banjir

di sungai dan bilamana melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir.

2. Pengaruh fisiografi

Fisiografi atau geografifisik sungai seperti bentuk, dan kemiringan daerah

pengliran sungan (DPS), kemiringan sungai, geometri hidraulik (bentuk

penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar

sungai), lokasi sungai

3. Erosi dan Sedimentasi

Erosi di DPS berpengaruh terhadap kapasitas penampungan sungai, karena

tanah yang tererosi pada DPS tersebut apabila terbawa air hujan ke sungai

akan mengendap dan menyebabkan terjadinya sedimentasi. Sedimentasi

akan mengurangi kapasitas sungai dan saat terjadi aliran yang melebihi

kapasitas sungai dapat menyebabkan banjir.

Page 13: Tugas Sungai Dan Banjir

4. Kapasitas Sungai

Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh

pengendapan yang berasal dari erosi dasar sungai dan tebing sungai yang

berlebihan, karena tidak adanya vegetasi penutup.

5. Pengaruh air pasang

Air laut memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu banjir bersamaan

dengan air pasang yang tinggi, maka tinggi banjir menjadi lebih tinggi

karena terjadi aliran balik

( back water ).

Sedangkan yang termasuk penyebab banjir akibat tindakan manusia, diantaranya :

1. Perubahan kondisi daerah pengaliran sungai

Perubahan DPS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang

tepat, perluasan kota dan perubahan tata guna lainnya dapat memperburuk

masalah banjir karena berkurangnya daerah resapan air dan sedimen yang

terbawa ke sungai akan memperkecil kapasitas sungai yang mengakibatkan

meningkatnya aliran banjir.

2. Kawasan kumuh

Perumahan kumuh yang terdapat dibantaran sungai merupakan

penghambat aliran sungai

3. Sampah

Pembuangan sampah di alur sungai dapat meninggikan muka air banjir

karena menghalangi aliran.

C. Jenis-Jenis Banjir

Banjir yang terjadi di Indonesia bermacam-macam jenisnya. Jenis banjir

berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :

1. Banjir Danau

Banjir danau terjadi karena luapan air danau yang meluber dan menutupi

daratan di sekitanya. Hal ini bias juga terjadi karena bendungan yang jebol.

Page 14: Tugas Sungai Dan Banjir

Kasus yang berkaitan dengan banjir danau diantaranya adalah peristiwa

banjir di Situgintung 2009.

Gambar banjir Situgintung yang merupakan contoh banjir danau

2. Banjir Sungai

Banjir sungai terjadi karena aliran sungai yang meluao ke daratan. Banjir

ini lebih sering terjadi di berbagai pelosok daerah. Contohnya yaitu banjir

Bengawan Solo, banjir sungai Citarum yang menenggelamkan ratusan

rumah dan harta benda.

Gambar banjir Sungai Bengawan Solo yang merupakan contoh banjir

sungai

Page 15: Tugas Sungai Dan Banjir

3. Banjir Laut Pasang/Rob

Banjir laut pasang atau Rob ini terjadi karena badai dan gempa bumi.

Musibahini sering kali terjadi menimpa daerah di pinggir pantai. Daerah-

daerah yang sering mengalami banjir ini diantaranya yaitu Jakarta Utara,

Pantai utara Jawa, Cilacap.

Gambar Banjir Pasang

4. Banjir Lahar

Banjir lahar terjadi karena pertemuan magma hasil muntahan gunung

berapi, dengan air sungai, kemudian menggulung bersama-sama dan

berwarna coklat pekat. Air sungai ini membawa pasir dan material dari

perut gunung. Contoh banjir lahar adalah pada saat Gunung Merapi di

Jawa Tengah erupsi.

Page 16: Tugas Sungai Dan Banjir

Gambar Banjir Lahar

D. Dampak Banjir

Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah

melanda. Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak

orang bila terkena musibah banjir. Berikut dampak-dampak banjir terhadap

lingkungan:

1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana seperti rumah, gedung, dan

kendaraan.

2. Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi.

3. Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda, peralatan, bahkan jiwa

manusia.

4. Banjir dapat menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan

sekolah.

5. Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik.

6. Banjir dapar mencemari lingkungan sekitar.

7. Banjir dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor.

8. Banjir dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.

Page 17: Tugas Sungai Dan Banjir

E. Penanggulangan Banjir

Penanggulangan banjir perlu dilakukan untuk menangani banjir dalam

keadaan darurat, terutama unutk bangunan pengendali banjir yang rusak dan krisis.

Dalam pelaksanaan penanggulangan banjir meliputi tiga aspek, yaitu :

1. Aspek mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya bencana banjir dalam

rangka usaha pemeliharaan dan pelestarian fungsi sungai serta bangunan-

bangunan pengendali banjir ( saat sebelum musim banjir ).

2. Aspek menanggulangi banjir( flood fighting ) dalam rangka usaha mencegah dan

mengurangi akibat-akibat yang mungkin timbul karena terjadinya banjir ( saat

teraji banjir ).

3. Aspek memperbaiki kerusakan-kerusakan akibat banjir yang telah terjadi dalam

rangka usaha untuk mengembalikan fungsi bangunan-bangunan pengendali

seperti semula ( saat sesudah terjadinya banjir ).

Berdasarkan anggapan bahwa tiada daerah yang bebas bencana, penanggulangan

banjir selayaknya mulai dilaksanakan di setiap daerah sebelum datangnya musim

hujan. Beberapa kegiatan dalam rangkaian tugas dan kewajiban penanggulangan yang

perlu dilakukan sebelum musim banjir adalah inventarisasi, pemeliharaan,dan

perbaikan bangunan pengendali, dan perencanaan penanggulangan. Dari pengamatan

yang dilakukan secara berkala dalam rangka kegiatan Eksploitasi dan Pemeliharaan

dan pengamatan menjelang datangnya musim banjir, secara terperinci telah dapat

diketahui bagian-bagian bangunan pengendali banjir yang lemah dan kritis. Hasil

pengamatan ini hendaknya disusun menjadi suatu inventarisasi bangunan pengendali

banjir. Berdasarkan daftar inventarisasi ini, dapat disusun program pemeliharaan dan

perbaikan. Prioritas pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan ini

hendaknya didasarkan pada fungsi bangunan sebagai pengendali banjir. Bebeberapa

jenis pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan darurat terhadap kerusakan bangunan

pengendali yang sering diperlukan, antara lain adalah :

Page 18: Tugas Sungai Dan Banjir

1. Palung dan Bantaran Sungai

Palung dan bantaran sungai perlu dipelihara agar luas penampang basah dan

kecepatan pengaliran tidak berkurang, sehingga kapasitas pengaliran sungai juga

tidak berkurang. Pemeliharaan ini antara lain berupa pembersihan dari tanaman keras,

bangunan, sampah yang mengendap atau mengangkut pada bangunan silang dan

sebagainya.

Gambar Bantaran Sungai

2. Tanggul Sungai

Tanggul merupakan bangunan pengendali banjir yang membentuk alur sungai.

Kedudukan poros, ketinggian mercu dan kondisi badan tanggul yang tidak layak

sering kali menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya luapan air sungai ke luar

dari palungnya.Oleh karena itu pekerjaan perbaikan tanggul hendaknya dilaksanakan

sedini mungkin sebelum kerusakan menjadi lebih parah dan menimbulkan ancaman

bahaya yang lebih besar. Beberapa sebab dan gejala kerusakan yang sering terjadi

antara lain :

1. Kerusakan konstruksi pelindung badan tanggul seperti gebalan rumput, perkuatan

tebing dan sebagainya.

2. Adanya tanaman keras dan bangunan pada badan tanggul yang dapat menyebabkan

kepadatan badan tanggul menjadi berkurang dan mudah terjadi rembesan air.

Page 19: Tugas Sungai Dan Banjir

3. Adanya lobang-lobang pada badan tanggul, baik yang dibuat oleh binatang yang

bersarang di dalamnya, pijakan ternak,dan lain-lain. Hal ini dapat mempermudah

terjadinya rembesan dan terbawanya butiran tanah oleh air rembesan tersebut.

4. Adanya genangan air pada kaki tanggul yang dapat memperlemah tanah pondasi

tanggul, sehingga mempermudah terjadinya longsoran lereng tanggul.

Page 20: Tugas Sungai Dan Banjir

KESIMPULAN

Sungai merupakan saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah

melalui saluran tersebut, air akan mengalir dari hulu ke hilir. Sungai dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan struktur batuan yang dilalui, arah

alirannya, sumber air, pola aliran, serta keadaan arah aliran. Sungai mempunyai

banyak manfaat, misalnya sebagai sumber tenaga pembangkit listrik, memenuhi

kebutuhan rumah tangga, serta untuk sarana irigasi.

Banjir adalah peristiwa luapan air yang melebihi standar kapasitas akibat hujan

yang terus menerus. Dengan berbagai macam jenis banjir, pada umumnya banjir

memiliki akibat dan dampak negatif yang secara langsung maupun tidak langsung

terhadap kehidupan manusia. Namun jika kita melihat segala sesuatu dari dua sisi

secara objektif, sekalipun banjir memiliki dampak negatif yang besar, banjir juga

memiliki dampak positif.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran

air, terutama di kelokan sungai. Banjir dengan genangan merupakan peristiwa yang

memiliki makna berbeda. Jadi genangan tidak bias disebut dengan banjir.

Page 21: Tugas Sungai Dan Banjir

DAFTAR PUSTAKA

SURYONO, (1985). Perbaikan dan Pengaturan Sungai. (JAKARTA :P.T. Pradnya

Paramita)

http://www.pusat-definisi.com/2012/11/sungai-adalah.html

http://febrianyy.blogspot.com/2011/12/pengertian-sungai-dan-fungsinya.html

http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-sungai.html

http://ssbelajar.blogspot.com/2013/08/jenis-dan-macam-sungai.html