tugas 5

8
NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V) NIM : 20214020 ANALISA TOL CIPULARANG 1. Disetiap jalan belok ke luar ke suatu tempat, selalu dipasang rambu pagar, sehingga jalan menyempit. Mengapa dan untuk apa ya ? Jawab : Pemasangan rambu pagar disetiap jalan belok keluar suatu tempat untuk menghindari pengendara melenceng terlalu jauh dari jalur. Jalan menjadi menyempit dikarenakan prinsip pembuatan pintu tol selalu menggunakan konsep bottle neck, dimana tujuannya agar kendaraan bisa berbaris rapi untuk antrian di loket tol sehingga ketika keluar dari pintu tol tidak terjadi kemacetan. 2. Pernah terjadi di beberapa tempat jalan ambles., Kenapa ya ? Jawab : Salah satu penyebab amblesnya jalur tol adalah karena tanah dibawah beberapa lokasi jalan tol tersebut kurang padat sehingga ketika curah hujan tinggi maka air banyak yang masuk ke dalam tanah di sekitar ruas Tol Cipularang. Ketika terkena air, tanahnya menjadi lunak atau tergerus, mudah terbawa air. Selain itu juga, faktor yang mempengaruhi yaitu cukup banyaknya tanah timbunan di bawah badan jalan yang rawan bergerak. 3. Pada km 110 sampai 70 dari arah Bandung sering terjadi kecelakaan tunggal menabrak median jalan atau menabrak dari belakang, Mengapa ? Jawab : Kondisi alam merupakan salah satu penyebab kecelakaan di tol Cipularang. Di sepanjang tol Cipularang pada km 110 sampai 70 dari arah Bandung, kondisi jalannya terus menurun, sementara terdapat banyak belokan. Jika pengemudi tidak waspada, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan. Dalam 1

Upload: stephanie-tarumingkeng

Post on 14-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

analisis cipularang

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 5

NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V)NIM : 20214020

ANALISA TOL CIPULARANG

1. Disetiap jalan belok ke luar ke suatu tempat, selalu dipasang rambu pagar, sehingga jalan menyempit. Mengapa dan untuk apa ya ?

Jawab :

Pemasangan rambu pagar disetiap jalan belok keluar suatu tempat untuk menghindari pengendara melenceng terlalu jauh dari jalur. Jalan menjadi menyempit dikarenakan prinsip pembuatan pintu tol selalu menggunakan konsep bottle neck, dimana tujuannya agar kendaraan bisa berbaris rapi untuk antrian di loket tol sehingga ketika keluar dari pintu tol tidak terjadi kemacetan.

2. Pernah terjadi di beberapa tempat  jalan ambles., Kenapa ya ?

Jawab :

Salah satu penyebab amblesnya jalur tol adalah karena tanah dibawah beberapa lokasi jalan tol tersebut kurang padat sehingga ketika curah hujan tinggi maka air banyak yang masuk ke dalam tanah di sekitar ruas Tol Cipularang. Ketika terkena air, tanahnya menjadi lunak atau tergerus, mudah terbawa air. Selain itu juga, faktor yang mempengaruhi yaitu cukup banyaknya tanah timbunan di bawah badan jalan yang rawan bergerak.

3. Pada km 110 sampai 70  dari arah Bandung sering terjadi kecelakaan tunggal menabrak median jalan atau menabrak dari belakang,  Mengapa  ?

Jawab :

Kondisi alam merupakan salah satu penyebab kecelakaan di tol Cipularang. Di sepanjang tol Cipularang pada km 110 sampai 70 dari arah Bandung, kondisi jalannya terus menurun, sementara terdapat banyak belokan. Jika pengemudi tidak waspada, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan. Dalam kondisi turunan, tanpa digas pun, mobil sudah dapat melaju dengan sendirinya. Gas yang terlalu kencang dapat membuat mobil hilang kendali saat berbelok sehingga terjadi kecelakaan. Kondisi jalan di tol Cipularang yang tidak rata (bergelombang) timbul akibat proses pengereman dari kendaraan-kendaraan besar yang kemudian membuat tekanan/ dorongan ke depan terhadap aspal. Kondisi jalan bergelombang ini, apabila dilewati oleh kendaraan dengan Ground Clearence rendah seperti sedan dsb tidaklah menjadi masalah yang berarti, tetapi kalau seperti jenis Jep, Land Rover, Avanza, Apv dsb yang memiliki Ground Clearence Tinggi sangatlah Berbahaya, karena dapat menyebabakan terjadinya Understeer, dimana akibat turunan yang bergelombang, ban kehilangan gigitan sama sekali sehingga kita tidak lagi dapat mengendalikan setir dan yang terjadi mobil akan terbanting ke kanan maupun ke kiri dan menghantam beton pembatas jalan dan kemudian bahkan terbalik. Dengan kecepatan yang lumayan tinggi 80 km/jam, dan turunan yang bergelombang seperti itu,

1

Page 2: Tugas 5

NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V)NIM : 20214020

ban mobil akan terangkat cukup tinggi dan keseimbangan mobil akan hilang, sehingga walaupun setir tetap lurus tetapi mobil limbung dan kemudian terlempar ke kanan kearah beton pembatas jalan. Kecelakaan yang ditambah parah karena di sepanjang km 110 sampai 70 itu beton pemisah jalan lumayan tinggi, jadi apabila ada mobil yang dengan kecepatan tinggi hilang kendali dan terlempar ke kanan hingga menabrak beton pembatas tersebut, pastilah keadaanya sangat memprihatinkan bahkan merenggut korban jiwa. Selain itu juga, di beberapa titik, tol Cipularang membelah lembah, sehingga sering terjadi angin kencang yang cukup kuat untuk 'menggeser' mobil yang sedang melaju, apalagi dengan kecepatan terlalu kencang.Selain itu, faktor kelalaian pengemudi juga menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, pengetahuan batas kecepatan maksimum di dalam tol, pengecekan kondisi mesin, umur mobil, dan keterampilan pengemudi juga menjadi hal yang patut diperhitungkan.

4. Jalan tol pada pembangunanya menggunakan cara " cut and fill " khususnya jika melalui lereng pegunungan, bahkan harus membelah gunung ( daripada membuat terowongan ), atau melewati lembah yang penuh air atau sungai. Apa yang harus dilakukan agar jalan tersebut aman bebas bencana ?

Jawab :

Tidak terlalu curam.

Salah satu syarat dalam merencanakan jalan adalah memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan (si pengemudi). Jalan yang terlalu curam akan membuat kendaraan menjadi berat akibat adanya gaya sentrifugal. Sehingga pengguna jalan tidak lagi menemukan kanyamanan saat menggunkan jalan tersebut.

Sudut luar (sudut tangen) tidak terlalu besar.

Sudut luar dalam menarik trase jalan akan sangat mempengaruhi keadaan jalan setelah dibangun. Perencana jalan diharapkan mampu merencanakan jalan dengan tikungan yang kurang dari 90 derajat. Agar tikungan yang terbentuk tidak terlalu tajam, sehingga aman bagi pengguna jalan.

Galian dan timbunan

Galian (cut) dan timbunan (fill) merupakan hal yang juga sangat diperhatikan dalam merencanakan jalan. Biasanya dalam merencanakan jalan, besar timbuan dan galian telah ditentukan terlebih dahulu. Agar biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan suatu bangunan jalan tidak lebih besar dari yang tersedia. Perencana jalan harus merencanakan trase jalan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi galian dan timbuanan yang terlalu besar. Caranya dengan menarik garis trase pada elevasi muka tanah yang tidak terlalu jauh perbedaan ketinggian antara awal dengan akhir.

5. Bagaimana menentukan jarak minimum dengan mobil di depan kita ?

2

Page 3: Tugas 5

NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V)NIM : 20214020

Jawab :

Untuk aman, kita harus menyiapkan jarak yang sesuai dengan kecepatan kita untuk bisa menghentikan atau memperlambat laju kendaraan kita sampai benar-benar berhenti dengan waktu 3 detik. Jadi kalau kita sedang mengendara di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam, itu sama dengan 1,67 km/menit atau sama dengan 0,027 km/detik, atau sama dengan 27 m/detik, itu berarti butuh jarak 81 meter dengan kendaraan di depan untuk bisa aman.

Sulitnya adalah, kalau kita berusaha mengikuti peraturan, mobil lain mungkin kurang memperhatikan. Misalkan kita menjaga jarak aman (di jalan tol), akan langsung disisipi oleh mobil di sebelah kiri (atau kanan) kita. Atau kita sudah menjaga jarak aman, tapi mobil di belakang kita mepet banget dengan kita. Untuk itu, aturan 3 detik harus ditingkatkan menjadi 6 detik. Atau kondisi dimana mobil di belakang kita tidak bisa mengemudi dengan benar (karena jarak dengan mobil kita kurang dari 1 meter). Untuk itu, kita harus menjaga jarak dengan mobil di depan hingga 6 detik. Saat terjadi mobil di depan kita tiba-tiba memperlambat secara mendadak (karena tidak melihat ada polisi tidur), kita memiliki cukup waktu untuk memperlambat dengan santai sehingga mobil di belakang tidak perlu menabrak.

6. Kenapa mobil harus punya " shock breaker "  ?  dan pengendara dan penumpang menggunakan " seat belt  ?

Jawab :

Shockbreaker mobil atau peredam getaran adalah salah satu komponen penting dalam sebuah mobil yang memungkinkan pengemudi dan penumpang mobil tersebut bisa menikmati perjalanan yang nyaman dengan minimnya getaran. Fungsinya sebagai peredam goncangan sehingga bodi tidak bergoyang berlebihan akibat melewati jalan bergelombang. Apabila pengemudi mengenai gundukan atau medan, melintas di jalan berlubang, perangkat ini berperan untuk meredam gerakan saat per keongnya bergerak keatas-bawah. Keberadaan shockbreaker juga memungkinkan guncangan yang dialami sepanjang perjalanan juga tidak terlalu terasa meskipun jalan atau medan yang dilewati adalah medan yang tidak rata. Dan bekerja pada masing-masing ban untuk membantu pegas dalam meredam getaran.

Kegunaan dan manfaat seat belt :

1. Mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan2. Mencegah pengemudi membentur kaca depan pada saat terjadi kecelakaan3. Mencegah pengemudi untuk terbentur ke stir/ roda kemudi4. Mencegah dan mengurangi resiko terlempar dan mencegah membentur

dashboard mobil

3

Page 4: Tugas 5

NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V)NIM : 20214020

7. Kalau diperhatikan jarak antara Rest Area berturut-turut sekitar 20 km, apakah ini ada pertimbangan tertentu ?

Jawab :

Rest area adalah prasarana pelengkap yang merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh jalan bebas hambatan khususnya jalan Tol. Jalan tol adalah jalan yang lurus, panjang dan benar-benar bebas hambatan sehingga para pengendara mobil mudah merasa bosan dan mengantuk selama perjalanannya terutama pengemudi. Rest area digunakan sebagai tempat beristirahat sementara para pengemudi kendaraan yang mengalami kelelahan akibat perjalanan jarak jauh. Sehingga salah satu faktor penyebab kecelakaan di tol bisa diminimalisir dengan cara mampir di rest area ketika merasa letih, lelah, dan ngantuk. Oleh karena itu, dibutuhkan rest area dalam jarak tertentu.

Fungsi lain rest area adalah :

1. Pom bensin2. Rumah makan3. Masjid4. Kamar mandi5. Tempat belanja6. Tempat istirahat, bahkan7. Tempat refreshing

8. Permukaan jalan raya harus kasar ( tidak boleh licin) , tidak boleh berpasir, tetapi tidak boleh bergelombang kecil. Mengapa ya  ?

Jawab :Jalan raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil dan permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah tergelincir. Adanya gesekan antara ban dan permukaan jalan raya menyebabkan mobil/motor dapat bergerak tanpa tergelincir. Dengan adanya gesekan, kecepatan mobil/motor dapat dipercepat maupun diperlambat, sehingga mobil dapat bergerak maupun berhenti. Jalan yang berpasir juga akan licin, menyebabkan gaya gesekan roda/ ban berkurang sehingga dikhawatirkan akan terjadi selip. Jalan yang bergelombang mengakibatkan ketidak stabilan dan keseimbangan dalam mengendara, sehingga pengendara akan sulit mengendalikan kendaraannya yang mengakibatkan bisa menabrak pengendara lainnya.

9. Ketika sebuah mobil melaju dengan kecepatan 90 km/jam, berat mobil tersebut berkurang,   Apa benar  ?

Jawab :

Pernyataan ini salah, karena berat dari mobil dipengaruhi oleh masa dan percepatan gravitasi yang nilainya konstan (tetap). Akan tetapi, apabila kecepatan mobil 90 km/jam

4

Page 5: Tugas 5

NAMA : STEPHANIE TARUMINGKENG METODOLOGI PENELITIAN(TUGAS V)NIM : 20214020

(tinggi), berat mobil akan dirasa berkurang (bukan benar-benar berkurang) oleh pengemudi. Ini sesuai dengan Hukum Newton II

F=m .a

Dengan a= v

t , maka

F=m . vt atau

Fm

= vt

Dari persamaan diatas terlihat bahwa massa mobil yang konstan tidak mempengaruhi besarnya kecepatan karena sesungguhnya ketika kecepatan ditambah hingga 90 km/jam maka nilai gaya yang mempercepat mobil yang semakin besar. Hal inilah yang dirasakan oleh pengemudi berupa rasa ringan akan tetapi bukan beratnya yang berkurang.

REFERENSI

1. Anonym, Cara Memilih Trase Jalan Baru, Ilmu Sipil,

http://www.ilmusipil.com/caramemilihtrasejalanbaru, (21 April 2015).

2. Nofiani, N.S., Gaya Gesek, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik,

http://nurulsolikha.blogspot.com/, (30 Maret 2011).

3. Wiyono, A.S., Ini kata PVMBG penyebab amblesnya jalan Tol Cipularang, Merdeka,

(http://twitter.com/share?text=Ini%20kata%20PVMBG%20penyebab%20amblesnya

%20jalan%20Tol%20Cipularang%20%7C

%20merdeka.com&html&via=merdekadotcom), (25 Januari 2014).

5