tugas 4 hst - nofal lazuardi
DESCRIPTION
Tugas HSTTRANSCRIPT
-
SIKLUS PERLAKUAN PANAS : PENGERASAN TERMAL
-
Embrittlement
Embrittlement pengurangan ketangguhan (menjadi brittle) yang tidak diharapkan.
Terjadi pada steel atau bahkan iron yang memiliki impurities seperti tin, timah,
arsenik, antimon, dan fosfor
Embrittlement mengurangi ketangguhan tetapi tidak merubah sifat material
yang lainnya (spt kekuatan kekerasan dkk)
Embrittlement terjadi karena reaksi pembentukan karbida dari impurities dan
carbon
-
Temper Embrittlement
Temper Embrittlement embrittlement yang terjadi saat proses tempering pada suhu antara
450 - 600 C.
Temper embrittlement disebabkan oleh adanya
impurities (antimoni, fosfor, tin dan arsenik) yang
bersegregasi ke grain boundaries (intergranular)
yang dahulunya austenite saat heat treatment.
Sifat presipitat ini sangat brittle.
Baja yang sudah embrittled dapat di de-
embrittled dengan cara pemanasan sampai suhu
diatas 600 C lalu di fast-cooling oleh karena itu disebut juga reversible temper brittleness.
Temper Martensite Embrittlement embrittlement yang terjadi saat proses tempering pada suhu antara 250 - 400 C.
Temper martensite embrittlement dikarenakan pembentukan karbida dari dekomposisi martensite sehingga pembentukan karbida yang berbentuk film ada di grain boundaries dekat martensite.
Baja yang sudah embrittled tidak dapat di de-embrittled oleh karena itu disebut juga irreversible temper brittleness.
Temper Martensite
Embrittlement
-
Temper
Martensite
Embrittlement
Temper
Embrittlement
Toughness
turun drastis
Grafik impact toughness
terhadap suhu tempering
-
Study of microestructure and tempered martensite
embrittlement in AISI 15B41 steel
Hasilnya menyatakan bahwa tempering menyebabkanpenghilangan banyak substruktur forest dislocation padamartensit dan menyebabkan segregasi atom karbon yangmembentuk karbida. Dengan penambahan panas (daritempering), karbon ini tumbuh dan menjadi inkoheren denganmatriks baja nya.
Pada suhu 200C, ketebalan karbidanya kurang dari 10nm.Pada suhu 300C ketebalan karbidanya menjadi 50nm, danpada suhu 350 ketebalan karbidanya menjadi 80nm.
Pada suhu tempering 300C dan 350C, karbida tumbuh sampai
ketebalan diatas critical size, menyebabkan perubahan sifat
menjadi brittle. Ukuran ketebalan karbida tsb cukup untuk
memulai propagasi perpatahan crack menurunkan toughness.
Pada suhu tempering 450C, partikel menjadi bulat-bulat dan
ferrit recovery meningkatkan toughness.
-
Referensi
D. E. Lescano, and S. P. Silvetti, Study of microestructure and tempered martensite embrittlement in AISI 15B41 steel, Procedia Materials Science 1:134140, 2012.
http://steel.keytometals.com/Articles/Art102.htm
http://www.twi-global.com/technical-knowledge/faqs/material-faqs/faq-
what-is-temper-embrittlement-and-how-can-it-be-controlled/
ASM Handbook Volume 4 : Heat Treating. hlm. 320-323