tugas 2 geologi fisik struktur bumi dan teori pembentukan bumi

15
A. STRUKTUR PERMUKAAN BUMI Keadaan dalam bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan hipotesis-hipotesis. Penyelidikan tentang isi bumi sebenarnya hanya meliputi daerah dengan kedalaman tidak lebih dari dalamnya terowongan tempat pengeboran atau kedalaman sungai bawah tanah. Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka. Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida . Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

Upload: gema-sejagad

Post on 26-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • A. STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

    Keadaan dalam bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan hipotesis-hipotesis.

    Penyelidikan tentang isi bumi sebenarnya hanya meliputi daerah dengan kedalaman tidak lebih

    dari dalamnya terowongan tempat pengeboran atau kedalaman sungai bawah tanah.

    Massa bumi kira-kira adalah 5,981024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%),

    oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium

    (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka.

    Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi

    (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.

    Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri

    dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya

    adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam

    batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi,

    kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk

    silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan

    perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22%

    batuan terdiri dari 11 oksida . Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

  • Salah seorang ahli yang yang pertama kali mengemukakan pendapatnya tentang materi

    dan bentuk dalam bumi adalah Plato. Menurutnya, bumi terdiri dari masa cair yang pijar dan

    dikelilingi oleh lapisan batuan yang keras yang disebut kerak bumi. Masa cair yang pijar itu

    berasal dari dalam bumi dan kadang-kadang ke luar mencapai permukaan bumi dalam bentuk

    lava melalui pipa-pipa gunung api.

    Namun, penyelidikan tentang gempa bumi (seismologi) memberikan pandangan yang

    lain tentang keadaan dalam bumi. Berdasarkan penyelidikan seismologi diketahui bahwa

    perambatan geolombang gempa dipengaruhi oleh zat-zat penyusun bumi. Penyelidikan

    seismologi juga membuktikan bahwa bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang dibatasi oleh

    lapisan yang tidak bersambung (diskontinu).

    Berbagai kajian dan penelitian geofisika telah membuktikan bahwa bumi terbentuk dari 7

    lapisan tertentu dari dalam ke luar dengan susunan sebagai berikut:

    Secara struktur bumi dibagi menjadi 3

    lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti (core). Struktur bumi seperti

  • itu mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan

    kuningnya sebagai inti bumi.

    1. Kerak Bumi (Crush)

    Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi). Kerak bumi

    terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Lapisan kerak bumi tebalnya

    mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan masam. Namun, tebal lapisan ini

    berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km,

    sedangkan di dasar laut mencapai sekitar 10-12 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi

    seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100C.

  • Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km.

    kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan tersusun

    oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

    Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut sima.

    Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982)dengan berat jenis rata-rata 3

    gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama

    berkomposisi basalt.

    Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut

    sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan

    berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis

    karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.

    Disamping perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua

    dari kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau Jura. Umur

    ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua yaitu sekitar 3800 juta

    tahun. Tabel Skala waktu geologi dapat dilihat di Skala Waktu Geologi.

    2. Selimut Bumi (Mantle)

    Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan kerak

    bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam

    bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat

    yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 C,

    tetapi tekananannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.

    Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel

    dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang

    bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat

    padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.

  • Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak

    membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat

    plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer.

    Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.

    a. Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi

    padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100 km. Bersama-sama

    dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.

    Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan

    aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).

    1) Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan

    alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.

    Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit,

    andesit, dan metamorf.

    2) Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan

    magnesium. Senyawa dari kedua logam tersrsebut adalah SiO2 dan MgO. Berat

    jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial.

    Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.

    b. Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan yang

    tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).

    c. Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini

    tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.

    3. Inti Bumi (Core)

    Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi

    dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki

    kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-

    6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.

  • Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan

    berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli

    percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.

    Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti

    dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).

    a. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya

    mencapai 2.200 C.

    b. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700

    km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai

    4500 derajat celcius.

  • B. PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG BUMI

    Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira

    250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa

    daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu

    Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari

    Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri

    dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan

    dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.

    Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan

    bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang

    terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan,

    lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu

    planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa

    yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya

    (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal

    inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena

    itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

    C. PEMBENTUKAN BUMI

    Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

    1.Teori Kabut(Nebula)

  • Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya

    Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel

    Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-

    Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang

    kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini

    membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam

    proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar

    memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang

    kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari

    beberapa tahap,yaitu:

    a. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang

    begitu pekat dan besar.

    b. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan

    terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat

    yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil

    dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi

    matahari.

    c. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan

    secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan

    membentuk Susunan Keluarga Matahari.

    2.Teori Planetesima

  • Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama

    rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal

    Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu

    saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut

    melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh

    gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan

    pada bagian tepi.

    Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan

    permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut

    dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu

    menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi

    matahari.

    3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

    Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni

    bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan

    terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan

    gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.

    Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius

    orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari

    mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh

    matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan

  • mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,

    menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.

    Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan

    pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang

    menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di

    jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi.

    Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan.

    Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan

    Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif

    lebih cepat.

    4.Teori Bintang Kembar

    Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,

    galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak

    material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang

    masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak

    meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan

    pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

  • 5.Teori Big Bang

    Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar

    tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.

    Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian

    besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu

    meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-

    nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku

    dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian

    membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi

    mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan

    memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet

    bumi.

    Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga

    terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

    1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan

    atau perbedaan unsur.

    2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.

    Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat

    jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

  • 3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel

    luar, dan kerak bumi.

    Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.

    Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta

    bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan

    peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu

    kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

    Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat

    ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal

    muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha

    Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .

    Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada

    ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-

    ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).

    Dikemukakan oleh para ahli seperti:

    a. Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.

    Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan

    sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa

    yang terpental ini menjadi planet.

    b. Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan

    bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan

    adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari

    adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat

    panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan

    menggumpal menjadi planet planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan bahwa

    tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan

    gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan

    terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk

    sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya

    bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.

    c. Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli

    astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang

  • dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur

    ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka

    unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat

    tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur unsur lain yang ada di

    angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet planet, termasuk

    bumi.

    d. Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan

    pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi

    membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya

    pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya

    hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian

    membentuk planet planet.

    e. Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir

    Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut Steady-State.Teori steady-state

    menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa.

    Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan

    dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan.

    Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang.

    Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.

    f. Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia

    mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa

    radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini

    haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada'

    ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz

    dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut

    'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi

    meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah

    sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson

    dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA

    mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk

    melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE

    untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa

    ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan

  • sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas

    membuktikan teori Big Bang.

    g. Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan

    yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi

    berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.

    Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak

    keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak

    berakhir.

    Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-

    satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.

    Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di

    abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme

    dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak

    hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes

    Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa

    "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia

    diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".

    Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari

    ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya

    sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang

    berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan

    materialisme ini.

    Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big

    Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume

    nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman.

    Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas

    pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.

    Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta

    muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa

    alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan

    dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :

    "Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)