ttinewsedisi33
DESCRIPTION
TTInewsEdisi33TRANSCRIPT
Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Ihwal Dampak Krisisdari Barat
Vol. 3 lNo. 33 l September 2012
Pukul 6.30 pagi, 30 Agustus 2012, di bandara Schippol Amsterdam, Belanda, Menparekraf Mari Elka Pangestu baru saja mendarat de ngan
penerbangan dari Jakarta. Lalu me lanjutkan perjalanan darat menuju Venlo, kota dekat perbatasan Jerman.
Di situ, Menteri menghabiskan waktu seharian menyaksikan pelaksanaan pa meran besar Floriade, di mana Indonesia berpartisi
ISI NOMOR INI
811
2532
Renstra 2012-2014Kemenparekraf
Sebelum dan Setelah Festival Bambu Nusantara
Aspek Penerbangan,Bandara, dan Penumpang
Praktisi: Perbaikan Produkdan, Persaingan Harga?
Konsistensi Turnamen Sumpit Internasional
Menyiapkan Evendi Daerah Anda?
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
1519
pasi, sudah berjalan lima bulan. Keesokannya di Den Haag, ibukota Belanda, Menteri bertemu dengan petinggi negeri itu, selain industri pariwisatanya.
Krisis ekonomi di Eropa memang masih berlanjut, sebagaimana juga di Amerika. Indonesia mengantisipasinya. Psikologi wisman warga Barat memang perlu diperhatikan. Kalau ada dampak pariwisatanya, “Kita usahakan mengatasinya,” kata Menteri.
EkowisataMr TurtleLihat halaman 29
Masyarakat dan wisman Eropa di kota Frankfurt, Jerman.
2 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Penanggung jawab :Sapta NirwandarPenerbit/Pemimpin Redaksi :Arifin HutabaratDewan Redaksi :Sadar Pakarti BudiFaried Moertolo T. BurhanuddinWisnu B. SulaemanReporter : Benito LopulalanAlamat :Direktorat Jenderal Pemasaran PariwisataKementerian Pariwisata dan Ekonomi KreatifJl. Medan Merdeka Barat No.17Lantai 3 Jakarta 10110Telp : 021 383 8220Fax : 021 380 8612,Email : [email protected]
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Jika Anda mempunyai informasi danpendapat untuk Newsletter ini, silakankirim ke alamat tersebut di atas.
Utama
Di Pameran besar du nia di Venlo itu, paviliun Indonesia tampak unik. Lima rumah gaya tradisional di tampilkan, dari Betawi,
Toraja, Joglo, Kalimantan, Nusa Tenggara, bahkan miniatur Candi Borobudur.
Tapi bukan itu saja yang membuat paviliun Indonesia dikunjungi minimum 5.000–9.000 orang sehari, pernah mencatat sampai sekitar 13 ribu; aktivitas senantiasa diadakan sehingga suasana menjadi hidup, menampilkan pertunjukan seni budaya. Daerahdaerah dari Indonesia bergantian mengirimkan seniman seniwati, dari pemusik tradisional, penari, penyanyi, perajin, dan tampilan mereka pun seringkali berlangsung interaktif dengan para pengunjung. Itu membuat pavilun Indonesia selalu ramai.
Ketika Menpareraf datang, pengunjung pun sedang ramai. Suasana interaktif semakin cair, pengunjung ikut menari ria bersama Menteri diiringi musik campur sari, dari vokalis lagu Batak hingga lagu Melayu, dangdut dan pocopoco.
Yang ditugaskan sebagai manager pelaksana paviliun Indonesia, mencatat dan merasakan tampilan Indonesia menjadi salah satu yang teramai dikunjungi.
Menteri kemudian menyatakan, “Dari dua juta pengunjung Floriade, minimal 40% akan mengunjungi Indonesia, ber arti diperkirakan sekitar satu juta orang. Empat puluh persen diperkirakan dari Belanda, 40% dari Jerman dan 20% dari negara Eropa lainnya. Ini berdampak tahun depan. Mudahmudahan dapat meningkatkan kunjungan dari Belanda dan Jerman tahun depan,” jelas Menparekraf lagi.
Awal Oktober ini, pameran internasional Floriade akan selesai. Namun selamanya paviliun Indonesia itu akan menjadi ‘obyek’ kunjungan, karena memang demikianlah semua bangunanbangunan penampilan rumah arsitektur tradisional ‘diabadikan untuk warga Venlo’.
Sebuah prasasti di pintu masuk rumah gaya Kalimantan di sebelah bangunan candi Borobudur terpajang, dan bertuliskan: This Pavi lion of Wonderful Indonesia is dedicated to Venlo. March 2012. DR Sapta N i r w a n d a r . I n d o n e s i a Commissio ner General Floriade 2012.
Selamanya sepanjang tahun kompleks bangunan paviliun Indonesia terbuka menjadi obyek k u n j u n g a n , bagi mereka yang ingin melihat ‘wajah’ Indonesia, atau bagi mereka yang ‘rindu’ akan Indonesia.
Warga Belanda, juga Jerman, yang pernah ke Indonesia, umumnya mengaku membawa kenangan indah ketika kembali ke negerinya. Dan bagi yang belum pernah menjadi turis ke Indonesia, mendengar nama Indonesia pun sudah menimbulkan hasrat ingin mengunjunginya. n
Miniatur Borobudur di tengah paviliun Indonesia di Floriade.
Paviliun Indonesia diserahkan kepada kota Venlo, akan menjadi obyek kunjungan sepanjang tahun.
Kawasanpaviliun Indonesia di pameran Floriade, Venlo, Belanda.
3Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Utama
MemperbaikiDaya SaingKrisis ekonomi di Eurozone
dan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat memang masih berlanjut dan dampaknya di
rasakan oleh dunia. Termasuk bidang pariwisata. Di Den Haag, sehari se telah meninjau Floriade, sebelum sorenya kembali ke Indonesia, Menparekraf Mari Elka Pangestu mengadakan pertemuan pertemuan bukan saja dengan kalangan pemerintah, juga dengan beberapa operator tur besar di negeri itu.
Menteri melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Pertanian dan Inovasi Belanda, Maxime Verhagen. Hasil pertemuan,menurut Menteri, akan menjadi masukan berharga bagi Indonesia untuk menyusun strategi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif hingga beberapa tahun ke depan.
Hari itu juga, sebelum kembali ke Indonesia, Mari Pangestu mengadakan pertemuan dengan beberapa tur operator besar antara lain Fox, NRV, yang memiliki jaringan di pasar Indonesia.
Indonesia berkepentingan untuk menjaga pasar Belanda agar tetap tumbuh meski benua Eropa tengah mengalami kontraksi ekonomi.
“Kita harus menganalisa halhal yang menjadi hambatan dan dicarikan solusinya agar wisatawan dari Belanda dan Eropa yang berkunjung ke Indonesia baik kuantitas maupun kualitas semakin bertambah,” katanya.
Di Jakarta, Senin 3 September 2012, Menteri mengemukakan bahwa selama satu bulan terakhir ada berita sangat baik, baik mengenai kunjungan wisatawan, wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Berita sangat baiknya adalah angka kunjungan selama libur Hari Raya Idul Fitri 1433 H dari beberapa tempat wisata yang dikunjungi selama libur lebaran seperti Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol, Taman Safari, Candi Borobudur, Candi Prambanan, hingga Candi Ratuboko, total pengunjung di tempattempat tersebut naik 25%. Mulai 19 Agustus (H2) hingga 26 Agustus 2012 (H+7) mencapai 2.268.289 orang, dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 1.817.243 orang.
Yang tertinggi jumlah pengunjungnya adalah TIJ Ancol, kedua adalah TM Ragunan dan ketiga adalah TMII. Bahkan Taman Safari naiknya 61%, tertinggi dibandingkan tempat wisata lain.
Hal ini terjadi selain oleh keadaan dalam
negeri yang relatif baik, juga karena liburan 17 Agustus bertepatan dengan libur lebaran artinya hari libur bertambah dan ini mendorong masyarakat melakukan kunjungan ke tempattempat wisata yang dimulai sebelum Lebaran.
“Peningkatan wisatawan dalam negeri ini dapat mengimbangi penurunan pertumbuhan yang dapat terjadi dari wisatawan mancanegara (wisman),” kata Menparekraf.
WismanData dari BPS menunjukkan jumlah kun
jungan wisman bulan Juli 2012 meng alami penurunan 5,94% menjadi 701.200 dari 745.451 bulan Juli 2011.
Namun meski turun di bulan Juli, kunjungan keseluruhan wisman mengalami per tumbuhan 5,4% selama Januari–Juli 2012 dibanding periode sama tahun lalu. Jumlahnya mencapai 4.577.510. Pertumbuhan ini relatif baik dibandingkan dengan keadaan perlambatan perekonomian dunia.
Penurunan di bulan Juli antara lain disebabkan oleh masa puasa yang mempengaruhi penurunan wisman dari Singapura, Malaysia dan Timur Tengah. Diperkirakan di bulanbulan yang akan datang wisman dari negaranegara tersebut akan kembali meningkat terutama di saat libur menjelang akhir tahun.
Faktor perlambatan perekonomian Eropa menjadi penyebab adanya penurunan wisman dari berbagai negara Eurozone itu. Karenanya diantisipasi dengan menggalakkan promosi ke Eropa dan menawarkan paket yang menarik. Maka keberadaan paviliun dan promosi Indonesia selama 6 bulan di World Horticultural Floriade di Belanda diharapkan dapat berperan.
Menteri pun bertemu dengan tiga tour operator terbesar di Belanda. Ternyata tiga operator itu dilaporkan tidak mengalami penurunan jumlah penjualan paket ke Indonesia, justru sebaliknya meningkat. Ini boleh jadi mengindikasikan karakter dan pola konsumen wisatawan di pasar Belanda yang sedang berubah sementara.
Mungkin individual traveler yang turun jumlahnya, dan mempengaruhi angka di bulan Juli. Faktor sebabnya antara lain exchange rate Euro melemah terhadap dolar, yang berakibat pada meningkatnya biaya perjalanan sekitar 15–20%.
Menurut para travel agent tersebut, tahun ini mungkin warga cenderung hemat agar menabung lagi untuk bisa ke luar negeri tahun berikutnya.
Dalam penurunan jumlah wisman periode Januari–Juli 2012 dibandingkan tahun sebelumnya, memerlukan perhatian antara lain khususnya dari Singapura dan UAE (2%), Belanda (6,1%) dan Taiwan (11%).
Apakah memang karena faktor perekonomian dalam negeri masingmasing atau ada peralihan ke pasar lain yang berarti Indonesia harus memperbaiki daya saing misalnya melalui penyempurnaan infrastruktur dan meningkatkan promosi.
Data yang sama menunjukkan bahwa menurut kebangsaan, secara kumulatif antara Januari–Juli 2012 jumlah wisman yang mengalami pertumbuhan tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu adalah Mesir (32,5%), China (29%), Bahrain (17,8%), Filipina (13,1%), dan Thailand 10,8%). Masih pada bulan Juli 2012 pertumbuhan tinggi yakni wisman dari Arab (22,95%), Rusia (14,53%), Jerman (13,3%), China (8,96%) dan Jepang (7,34%). n
Menteri Mari Elka Pangestu memberi penjelasan pada pers ketika berada di Floriade, Venlo, Belanda.
4 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Pro-aktif dari Danau Toba
Utama
Langkah dan Upaya Kita
“Untuk short haul dari Malaysia, Singapura, China, Korea, Australia akan mendapat per hatian khusus karena
pe nurunan wisman dari country of origin ini berperan besar mempengaruhi angka pertumbuhan keseluruhan. Jika mengalami penurunan 4% saja misalnya, akan berdampak pada target yang ingin kita capai,“ Wamenparekraf, Sapta Nirwandar menambahkan. Jumlah kunjungan mereka relatif besar bahkan beberapa mencapai di atas satu juta.
Maka pada akhir tahun ini, akan diadakan beberapa program yang sudah siap digelar. “Kita juga mencari kiatkiat menambah jumlah penjualan dengan promosi dan paket khusus di bulan Desember,” tambahnya lagi. Kita akan adakan rapat khusus mulai September dengan traveltravel agent untuk menjual Indonesia di pasar tadi. Terutama di daerah perbatasan di Batam–Bintan, termasuk di Tanjung Balai Karimun. Disana biasanya diadakan program untuk menarik rekan
dari Singapura, Malaysia, bekerja sama dengan BPD (Badan Promosi Daerah) Batam, Bintan.
Wamenparekraf: “Khusus untuk Belanda, akan didukung oleh travel agent terbesar antara lain NRV dan Fox, yang akan menjual paket Indonesia. Mereka biasanya menjual overland dari Kuala Lumpur ke Medan, Pekanbaru, Padang, sampai Wonosobo, Lombok, dan Bali. Dulu beberapa grup saja yang biasa mengikuti paket tur ini, sekarang ratusan grup.”
Selain itu akan dihimpun kegiatan MICE melalui even besar. Untuk keperluan itu special meeting akan diadakan dengan travel agent di beberapa negara yang volume wisatawannya besar untuk ke Indonesia.
Diharapkan bulan Desember orang akan datang. Juga untuk pasar Rusia Timur, akan dimanfaatkan kunjungan Presiden ke Rusia dalam rangka APEC. Orang Rusia senang ke Indonesia dan ke Thailand. Biasanya mereka memiliki charter flight ke Indonesia saat memanfaatkan liburan Desember.
Di pameran Floriade, kota Venlo, Belanda, Indonesia mengadakan National Day pada 30 Agustus 2012. Pada gambar ini tampak antusiasme publik Belanda, juga yang datang dari Jerman, Belgia dan negara lain. Setelah mengikuti kegiatan itu, Menparekraf berkeliling mengunjungi pameran. Di Paviliun Indonesia, ditemuinya sejumlah pengunjung yang memenuhi kompleks dengan penampilan rumah-rumah adat tra-disional dan pameran barang seni budaya, serta kuliner Indonesia. Pengunjung pun mencicipinya.
Floriade 2012 itu profilnya begini: World Horticultural Expo, once every 10 years; Theme: “Be part of the theatre in nature, get closer to the quality of life”; Open daily between 5 April and 7 October 2012; 66 hectares of park, 40 hectares of showgrounds; Five Theme Worlds: Relax & Heal, Green Engine, Educa-tion & Innovation; Environment, World Show Stage; Gardens and pavilions (buildings) with approx. 100 exhibitors; Horticulture sectors, Dutch organizations and international participants; Daily cultural program featuring music, dance, theatre and graphic art; The biggest cable car ride in the Netherlands: capacity 4000 people per hour; Two permanent buildings: Innovatoren and Villa Flora; Patroness Her Majesty Queen Beatrix of the Netherlands ; 5 April to 7 October 2012, open daily; 2 million visitors; Origin of visi-tors: 40% the Netherlands, 40% Germany, 20% other countries; 85% day out, 15% professional visit.
Konferensi Membangun 100 Destinasi
Konferensi pariwisata nasional akan digelar di Yogyakarta, September ini. Di mana seki-tar 500 pelaku industri wisata akan hadir.
Adalah Pasific Asia Travel Association (PATA) Indo-nesia chapter yang menjadi penyelenggara, de-ngan mengusung tema ‘Building 100 Destination’.
Wamen Parekraf, Sapta Nirwandar men-jelaskan rencana tersebut. Diperlukan berbagai upaya yang bersinergi antar seluruh pemangku kepentingan dan pelaku industri pariwisata demi membangun dan meningkatkan kualitas tata kelola destinasi pariwisata Indonesia secara berkelanjutan, kata Wamen.
“Upaya ini juga berperan menggerakkan ke-giatan industri pariwisata nasional secara intensif sehingga dapat menjangkau pasar wisata domes-tik dan international,” lanjutnya.
PATA Indonesia Annual Conference 2012, diharap-kan akan menjadi agenda tahunan sebagai rujukan penting dan tempat bertemunya seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata Indonesia. Selain itu, PATA Indonesia Annual Conference 2012 juga da-pat difungsikan sebagai salah satu barometer ting-kat kemajuan industri pariwisata Indonesia.
Purnomo Siswoprasetjo, Direktur Utama PT TWC Borobudur Prambanan Ratu Boko, berperan sebagai chairman organizing committee. “Semoga kualitas pelayanan destinasi pariwisata Indonesia yang memiliki pesona yang unik ini meningkat, sehingga dapat sejajar dengan destinasi di dunia lainnya”, kata dia.
Diharapkan para pelaku industri pariwisata bisa bahu-membahu mengembangkan banyak des-tinasi wisata baru di Indonesia. Pelaku indus-tri wisata yang terlibat berasal dari berbagai latar. Mereka antara lain investor pengembangan di bidang pariwisata, maskapai penerbangan, event organizer, penggerak bisnis kuliner dan jasa asur-ansi perjalanan. Tidak hanya itu, konferensi ini akan mengundang para gubernur.
“Penyelenggaraan ini juga untuk menggalang kebersamaan daerah-daerah di Indonesia,” ujar Purnomo. n
Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (tengah) memimpin jumpa pers untuk konferensi PATA Indonesia.
5Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Jadi, Pemasaran Kitadi Semua Jurus
Pemasaran pariwisata Indonesia sejatinya telah melakukan gerakan, ibarat silat, pada semua jurus dan lapisan. Mulai dari
tematema keindahan dan keistimewaan alam, seni budaya dan manusianya, minat khusus, MICE, musik, olahraga dan seterusnya.
Kegiatan pemasaran pariwisata menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari penggemar selam, surfing, golf hingga high society penggemar orkestra klasik. Semakin menarik perhatian ialah aktivitas yang juga dilaksanakan oleh stakeholders termasuk kantorkantor perwakilan, kedutaan atau konsulat.
Begitulah satu konser orkestra di Eropa oleh Twilite Orchestra and Chorus pimpinan Addie MS digelar oleh Kemenparekraf di kotakota Bratislava, Slovakia dan Berlin, Jerman, bekerja sama dengan KBRI di Bratislava dan KBRI di Berlin, pada bulan Juni 2012 lalu.
Konser di Bratislava mengambil tempat di Gedung Historikal Slovak National Theater (SND) diselenggarakan pada 12 Juni 2012, dilanjutkan dengan konser di Konzerthaus Berlin, Gendarmenmarkt, Berlin Jerman pada 19 Juni 2012.
Di Slovakia, Addie MS selaku konduk
tor memimpin Twilite Orchestra and Chorus membawakan komposisi musik yang terdiri dari, Festive Overture Op.96; TabuhTabuhan; Rhapsody in Blue; Manuk Dadali; Bengawan Solo; Rangkaian Melati; Tanah Airku; Janger; Indonesia Pusaka; Pieseň O Rodnej Zemi; dan Nyanyian Negeriku.
Dan di Jerman orkestra menyajikan kembali 11 komposisi tersebut. Hadirin penonton menikmati. Mengesankan, Tepuk tangan. Citra Indonesia dibawa pulang.
Selain liburan Natal dan Tahun Baru, besar kemungkinan akan lebih lama mereka berlibur di sini karena mereka punya tahun baru sendiri, Tahun Baru Ortodoks.
Biasanya menggunakan charter flight di bulan Desember dari Rusia. Selain itu menggunakan penerbangan tidak langsung dengan Korean Air melalui Seoul baru ke Indonesia.
Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) H Didien Junaedy, menyatakan merasa ikut bertanggung jawab atas penurunan angka bulan Juli ini. “Kami berusaha mengembangkan market ini juga melalui BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) dalam mengatasi low season. Aplikasinya dengan menyiapkan paket,” kata Didien. “Untuk low season bisa menjualnya tidak jauhjauh, bisa ke pasar yang dekat dengan target quick yielding. Mengenai Belanda pasarnya tidak mungkin diabaikan, mereka pasti ke Indonesia. Paket off the beaten track, yang lain dari yang lain, saya usulkan digalakkan lagi.” Didien mengemukakan, rupanya mereka dulu kalau menuju Pelabuhan Ratu bisa lunch ke Istana Bogor. Dan itu menarik serta dibanggakan.
Adapun Program BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) ke depan untuk meng antisipasi turunnya kunjungan wisman direncanakan beberapa kegiatan antara lain Media Campaign 2012, BPPI Counter, Sosialisasi BPPI, Sales Mission ke St Petersburg Rusia, Warsawa Polandia dan Guangzhou Cina, juga rencana menggelar berbagai work shop. n (Lihat juga hal. 26–28)
Promosi Luar Negeri
Suasana pagelaran di Bratislava dan Berlin.
Addie MS memimpin.
6 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Promosi Luar Negeri Event
Selama menggelar konser di kedua ne gara tersebut, Addie juga didukung oleh beberapa musisi Indonesia, seperti pianis Levi Gunardi dan Johannes S. Nugroho, solois Indonesia Aning Katamsi (Soprano) dan Daniel Cristianto (Tenoris).
Tenoris Slovakia, Pavol Remenár, turut tampil dalam pagelaran di Slovakia, dan soprano Jerman, Bettina Jensen, berkolaborasi dengan Twilite Orchestra di panggung Berlin.
Even ini didukung oleh VITO Jerman. Selain itu, public awareness melalui poster dan brosur dalam 3 (tiga) bahasa, Inggris, Jerman dan Slovakia yang didistribusikan sebelum pertunjukan di Slovakia dan materi promosi Indonesia, seperti booklet, tourist map, DVD, ebroschure, goodie bags, dan syal batik didistribusikan pada saat even berlangsung baik di Slovakia maupun di Jerman.
Delegasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh Plt. Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar, dengan 107 orang anggota Twilite Orchestra dan Chorus; lima orang wartawan dari Indonesia, Kepala dan staf SubDit Promosi Luar Negeri Kemenparekraf.
Konser dibuka oleh Dubes RI untuk Slovakia, Harsha E. Joesoef. Hadir pada acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Perekonomian RI, Hatta Rajasa; Plt. Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar; Direktur Utama PLN, Nur Pamudji; Kepala Bapeten RI, As Natio Lasman; Duta Besar Slovakia untuk Indonesia, Mr Stefan Rozkopal; Kepala Kantor Kepresidenan Slovakia, Mr Jan Soth serta 20 Duta Besar Asing di Slovakia; 6 Duta Besar RI di Eropa: Austria, Hungaria, Republik Ceko, Polandia, Serbia, dan Swiss; Perwakilan Parlemen Slovakia; Direktur Utama Slovak National Theater, Mr Peter Dvorsky; serta Mantan Duta Besar Slovakia untuk Indonesia. n
Dari Jerman Meningkat Terus
Satu even berjudul Viva Touristica International, akan berlangsung di Frankfurt pada 16–18 November 2012. Indonesia selalu ikut setiap
tahun, menjadi salah satu kegiatan tahunan oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Frankfurt. Itu memang pameran touristik.
Pada tahun 2013 nanti KJRI ini juga akan ikut pameran di Munchen dan Stutgart. Jadi ada 3 pameran yang akan diikuti tahun depan, yang di Munchen, Stutgart dan Viva Touristica di Strasworth.
Pada saat pameran itu Indonesia ingin menampilkan informasi pariwisata Indonesia. “Kita sudah mendapat kan bahan materi informasi dalam bahasa Jerman, dari Kemenparekraf,” kata Annie Yulianti, Wakil Konsul Pelaksana Ekonomi di KJRI Frankfurt, Jerman.
Dia kini mengharapkan dari kalangan industri materimateri informasi yang lebih spesifik, misalnya tentang destinasi dan produk yang saat ini cukup menarik, yakni dunia laut. Kalau tentang Raja Ampat, contohnya, pengunjung akan bertanya sangat detil. Termasuk pertanyaan siapa conctact personnya dan sebagainya. KJRI menyewa tempat (stand)nya dan mengundang para operator tur, baik yang dari Indonesia maupun yang dari Jerman. Tahun ini pernah dilakukan terakhir pada bulan Februari.
Belum lama ini KJRI mengadakan festival, sifatnya memberikan informasi mengenai Indonesia, memang, bukan khusus mengenai pariwisata. Tapi termasuk menyelengarakan workshop batik misalnya. Beberapa kementerian di Jakarta mendukung dengan mengirimkan materi informasi.
Dalam hal kegiatan konsulat seperti ini, pamerannya menampilkan tarian daerahdaerah Indonesia. Warga Indonesia yang berdiam di Jerman cukup banyak di antaranya pintar menari. Mereka bisa menjadi ‘sumber performance’, kata Annie.
Viva Touristica itu cenderung ke outdoor event. Di situ juga ada caravan. Di situ dipamerkan produkproduk yang berhubungan dengan pariwisata. Tidak hanya operator tur, kata Annie lagi, juga mengundang perancang busana khas Jerman, Deandle, tapi rancangannya menggunakan bahan dari kainkain tradisional Indonesia seperti kain tenun, batik dan sebagainya. Jadi sekalian mempromosikan produk Jerman dan produk Indonesia.
Malahan, diundang juga pengusaha spa dari Jerman sendiri, yang menggunakan produk asal Indonesia, seperti produk dari Mustika Ratu, Bali Herbal dan sebagainya. Itu inisiasi kegiatan dari konsulat.
Mengundang orangorang Indonesia yang mempunyai usaha di Jerman dengan produkproduk yang berhubungan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Jika ada operator tur dari Indonesia yang berminat, bisa ikut datang de ngan biaya sendiri. Pernah ada peserta datang dari Papua, Raja Ampat. Setiap tahun kita harus mencari peserta yang baru, kata dia.
Masih di Jerman, Pameran TTI (tourism, trade, investment) Indonesia akan dilaksanakan tanggal 15 November 2012 di Dusseldorf, sehari sebelum pelaksanaan VIVA Touristica disebutkan
tadi. Formatnya akan terpadu antara trade and investment and tourism.
Tanggal 16–18 November dilanjutkan dengan pameran di Frankfurt tersebut, even yang regular setiap tahun. Dalam dua tahun terakhir, KJRI selalu ikut. Messe ini sifatnya internasional meskipun tidak sebesar ITB Berlin.
Untuk Indonesian Business Daynya itu, merupakan kerja sama KJRI Frankfurt, KJRI Hamburg serta KBRI Berlin. Econit (Perhimpunan Pengusaha Jerman Indonesia) aktif sebagai salah satu nara sumber. Dijadwalkan, Menparekraf dan Kepala BKPM rencananya akan hadir sebagai nara sumber. Dan dari Kementerian Perdagangan, Chatib Basri. Jadi, awalnya memang forum, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bisnis sehingga bisa membicarakan halhal yang memasuki bisnis.
Ada even besar di bulan Juni (summer) yang lalu yaitu Parade der Kulturen. Warga Indonesia ikut berparade di sepanjang Sungai Rhinepusat kota dengan mengenakan kostum Indonesia. Menyanyikan lagulagu Indonesia. Dan ini juga diikuti oleh berbagai negara.
Kemudian ada even lain, jika berkunjung ke museum kita akan diberikan pin untuk melanjutkan pergi ke museum berikutnya. Di Frankffurt terdapat sebuah jalan raya di mana berlokasi museum sepanjang jalan. Sekaligus di sana diadakan bazaar, nah, di sana pun Indonesia mengisinya dengan produkproduk dari Indonesia se perti kerajinan perak, batik dan sebagainya.
Annie Yulianti
7Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Menjual Produk?Ada sesuatu ‘istimewa’ berkait pe
masaran pariwisata di Jerman. Membuka website kantor VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) Jerman, pe ngunjung berbahasa Jerman di webnya (www.tourismusindonesien.de) memperoleh informasi langsung tentang pilihan produk wisata yang dapat dibeli.
Memang, informasi itu didapat dengan link ke web milik Singapore Airlines, yang menawarkan perjalanan dan tur ke destinasi destitnasi Indonesia.
Dimaklumi, belum ada maskapai penerbangan Indonesia yang terbang melayani rute langsung antara JermanIndonesia. Maka VITO pun tak ragu mengkaitkan informasi pariwisata Indonesia di webnya dengan produk perjalanan dan tur destinasi Indonesia.
Tapi ini pun agaknya berkaitan dengan banyaknya kegiatan promosi pariwisata luar negeri yang digelar oleh Kemenparekraf, seakan tiada putus antara satu bulan ke bulan lainnya di kawasan Eurozone. Ditambah lagi kegiatan oleh kantorkantor perwakilan Indonesia dan masyarakat Indonesia setempat.
Masyarakat Jerman merupakan salah satu di antara anggota Ma syarakat Ekonomi Eropa alias Eurozone, yang tertinggi dalam jumlah yang menggunakan internet dalam memilih dan membeli paketpaket perjalanan dan tur luar negeri.
Wisman Jerman ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dari bulan ke bulan, senantiasa meningkat terus. Dalam hal jumlah wisman ke Indonesia ini, krisis Euro seakan tidak diacuhkan. n
Dari Jerman Meningkat Terus Membangun ‘Brand’ Kopi Indonesia
Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemkab Gianyar, Kerajaan Ubud, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Komunitas Kopi,
dan Blogger Kopi menggelar Festival Kopi Indonesia (Indonesian Coffee Festival/ICF) di Ubud, Bali pada 15–16 September 2012.
Penyelenggaraan ICF yang tahun ini untuk kali keduanya, dimaksudkan akan menjadikan Indonesia sebagai kiblat kopi dunia. Bersamaan itu memposisikan agrowisata kopi sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan sekaligus mengembangkan kuliner kopi sebagai life style yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif.
“Melalui ajang Festival Kopi Indonesia ini produk kopi unggulan yang dihasilkan Indonesia diharapkan lebih dikenal masyarakat luas, sekaligus dapat menjalin hubungan simbiosis mutualisme dari hulu hingga hilir antara petani, pedagang, produsen dan eksportir kopi dalam dan luar negeri,” kata Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar dalam jumpa pers tentang persiapan ICF 2012 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Parekraf, Selasa (28/8).
Menurut Sapta Nirwandar, Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia terkenal dengan cita rasa kopi dan aromanya, selain juga keunikan dalam mengolah dan menyajikannya.
“Keunikan itu menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. Untuk ini kita harus gencar mempromosikan termasuk mempopulerkan branding kopi Indonesia seperti ‘kopi Luwak’ dan ‘kopi Tubruk’ agar lebih dikenal masyarakat dunia,” katanya.
Data ICF memperkirakan ada sekitar 100 miliar cangkir atau sekitar 165,9 ton kopi diseduh setiap hari di seluruh dunia. Sementara di Indonesia jumlah kebutuhan kopi diperkirakan mencapai 121.107 ton per tahun.
Kebutuhan kopi tersebut dipasok dari sentra produsen kopi yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air. ICF mencatat luas areal perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,3 juta hektare di antaranya tersebar di Aceh, Sumut, Lampung, Jabar, Jateng, Bali, NTT, Sulsel, hingga Papua.
Sebagian perkebunan kopi ini telah dikembangkan sebagai agrowisata kopi yang banyak diminati wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Dalam ajang ICF 2012 di Ubud Bali itu
diperkenalkan kopi terbaik sebagai produk unggulan Indonesia antara lain kopi Aceh, kopi Flores, kopi Jawa, kopi Lampung, kopi Bali, kopi Luwak, kopi Toraja, dan kopi Papua yang masingmasing memiliki keunikan dalam pengelolaan serta penyajiannya. Keunikan dalam penyajian kopi tersebut menjadi daya tarik wisata kuliner sebagai bagian dari wisata minat khusus.
Merek Toraja Coffee, misalnya, sudah popular di masyarakat Jepang sejak dua dasawarsa terakhir. Luwak Coffee sedang menggejala di dunia sebagai merek yang mengasosiasikannya dengan nama “Indonesia”, bersamaan ‘gengsi’ yang dibawanya sebagai ‘kopi termahal’. Maka giliran semacam branding ‘Kopi Tubruk’ boleh jadi akan sungguh membuat wisman mencaricarinya ketika sedang berkunjung di destinasidestinasi Indonesia.
Jangan pula dilupakan, di negara negara maju produsen wisman, minum kopi seakan ‘cara hidup’, dan bukan sekedar merupakan ‘gaya hidup’. n
Event
Sejumlah wisatawan asing menyaksikan proses penjemuran biji kopi Luwak yang berpredikat seba-gai kopi termahal di dunia, sehingga mampu menda-tangkan wisatawan asing untuk berkunjung.
Pertunjukan tradisi Bali pun menyedot perhatian warga Jerman di Frankfurt.
8 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Pembangunan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
8
Renstra 2012-2014Kemenparekraf
Buku berjudul Rencana Strategis 20122014 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, ini, berukuran A4, dengan
jumlah halaman XXXII + 215. Buku itu didistribusikan kepada para
hadirin, pada momentum acara halal bi halal 2012 di Kemenparekraf, antara jajaran Kemenparekraf dengan para asosiasi industri pariwisata serta dihadiri juga oleh stakeholders pariwisata.
Dalam pengantar dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr Mari Elka Pangestu dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr Sapta Nirwandar, antara lain menyatakan :
“Seluruh fokus dan aspek pembangunan ini merupakan pedoman bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Kemenparekraf dalam menyusun rencana kerja sehingga dapat diperoleh dampak yang signifikan. Selain itu renstra ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi dan pertimbangan bagi Pemerintah Dae rah dalam menyusun rencana strategis pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di dae rah serta instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan demikian Indonesia Kreatif dan Wonderful Indonesia bisa terealisasikan”.
Diuraikanlah dalam buku itu, mulai dari kondisi umum kepariwisataan dengan potensi dan permasalahannya, dengan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang hendak dicapai dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Diuraikan dengan datadata, arah kebijakan dan strategi pembangunan kepariwisataan dan eknomi kreatif nasional, arah kebijakan dan strategi Kemenparekraf, kemudian Program dan Kegiatan.
Renstra tersebut telah diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif R.I. No. PM.35/
UM.001/MPEK/2012 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012–2014, tertanggal 30 April 2012. Dan telah diundangkan pada tanggal 3 Mei 2012 oleh Menteri Hukum dan Asasi Manusia, Berita Negara RI Tahun 2012 Nomor 486.
Pada Bab 03 tentang Program dan Kegiatan, diuraikan programprogram pe
ngembangan destinasi pariwisata, p e n g e m b a n g a n
p e m a s a r a n p a r i w i s a t a , pengembangan ekonomi krea tif berbasis seni dan budaya, pengembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek, p e n g e m b a n g a n sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif, pengawasan dan peningkatan akun tabilitas aparatur Kemenparekraf, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Kemenparekraf,
serta sarana dan prasarana aparatur Kemenparekraf.
Adapun program pengembangan pemasaran pariwisata, diuraikan antara lain, pada tahun 2012–2014, diimplementasikan melalui enam kegiatan pokok. Yaitu (1) pengembangan pasar dan informasi pariwisata; (2) peningkatan promosi pariwisata luar negeri; (3) peningkatan promosi
pariwisata dalam negeri; (4) peningkatan pencitraan Indonesia; (5) peningkatan minat khusus, konvensi, insentif, dan even; dan (6) dukungan manajemen dan tugas teknis pengembangan pemasaran pariwisata lainnya.
Tujuan program pemasaran pariwisata Indonesia adalah untuk: peningkatan kontribusi kepariwisataan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional; peningkatan kuantitas wisman ke Indonesia dan perjalanan wisnus; peningkatan efektifitas dan efisiensi pemasaran pariwisata di dalam dan luar negeri; peningkatan diversifikasi pasar wisman; peningkatan layanan informasi dan analisa pasar wisata Indonesia; peningkatan kualitas kinerja organisasi Ditjen Pemasaran Pariwisata; dan peningkatan kualitas SDM Ditjen Pemasaran Pariwisata.
Sebelum mengakhiri membaca keseluruhan Renstra ini, kata Penutup dari Menteri Mari Elka Pangestu berpesan:
“Kami meyakini bahwa target pembangun an pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah ditetapkan, hanya dapat diwujudkan melalui sinergi dan kolaborasi yang baik antara instansi pemerintah pusat, peme rintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan dunia internasional.
Sinergi dan kolaborasi eksternal ini harus diimbangi dengan keterpaduan, kerja sama, keterbukaan, dan etos kerja yang baik pula dari seluruh personil dan satuan kerja di lingkungan internal Kemenparekraf.
Akhir kata, semoga hidup yang sejahtera dan berkualitas, dapat diwujudkan bagi masyarakat melalui pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif 2012–2014.” n
9Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Persaingan
Kota-kota Kita pun Mestinya Bisa
Orang bilang, pelaku bisnis pariwisata kota Bangkok, Thailand, itu dalam mempromosikan kota dan negerinya, menjanjikan
para pengunjung apaapa yang sungguh akan ditemukan, dilihat dan dirasakan. Kotakota kita pun, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan lainlain, mestinya juga bisa. Betapa tidak. Inilah satu laporan perjalanan.
Sejak mendarat di bandara Suvar nabhumi, Bangkok, Thailand, pe nulis ini merasakan sekali suasana ‘welcome’. Petunjuk arah di tempattempat strategis mudah terbaca dalam tulisan dan bahasa Thailand dan di bawahnya dalam bahasa Ing gris, semuanya jelas dan mudah diikuti. Pajangan informasi diletakkan di tempattempat yang mudah terlihat dengan petugas yang tersenyum ramah bersikap siap membantu. Rasa aman dan kenyamanan telah ditawarkan dan diberikan sejak dari bandara.
Pengunjung memiliki beberapa pilihan untuk menuju ke tengah kota dari bandara: naik kereta, bis atau taksi yang ter atur di jalur yang telah ditetapkan di beberapa pintu tertentu. Jika bepergian bersama grup yang telah diatur oleh biro perjalanan, bisbis diparkir teratur di lantai satu.
Sepanjang perjalanan menuju tengah kota, jalan bebas hambatan di jalan layang, sky train railway, dan di kejauhan terlihat gedung gedung pencakar langit. Memasuki tengah kotanya, Bangkok sebagai ibukota negara Thailand, pemandangannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jakarta dan beberapa kota metropolitan di Indonesia.
MacetJalanjalan di Bangkok relatif tidak ter
lalu lebar. Mungkin ini salah satu faktor penyebab kemacetan terjadi juga terutama di jamjam tertentu. Mobil pribadi, bis umum dan bis pariwisata, taksi, tuktuk, ojek semuanya tampak mengantri di jalan raya.
Pedestrian cukup lebar sehingga bisa dilalui oleh pejalan kaki dengan nyaman. Di beberapa tempat terlihat pedagang kaki lima menjajakan buahbuahan, penganan kecil khas Thailand, bahkan ada juga yang menjual pakaian dan aksesoris. Tanggatangga menuju jembatan penyeberangan dan stasiun BTS (Bangkok Mass Transit System) menjadi penghubung bagi para pejalan kaki.
Di setiap persimpangan jalan, tampak petugas membantu para pejalan kaki yang hendak menyeberang. Petugas ini pun membantu wisatawan yang menanyakan arah. Hampir tidak terlihat ada penyeberang jalan di luar tempat menyeberang. Di pusat per
belanjaan dekat National Stadium misalnya, jembatan penyeberangan menghubungkan stasiun BTS ke berbagai arah sehingga pejalan kaki tidak perlu keluar dari jembatan penyeberangan.
Di setiap BTS biasanya dilengkapi lahan parkir kendaraan yang bisa menampung puluhan hingga ratusan kendaraan. Jika tidak ada BTS, mungkin saat ini lalu lintas di Bangkok tidak bisa bergerak sama sekali.
Mass Transit System Mass transit system di Bangkok boleh jadi
belum secanggih mass transit system di kotakota metropolitan Asia lainnya. Tapi dengan tersebarnya pusat informasi petunjuk arah dan peta di pospos polisi, ada juga yang berfungsi sebagai pusat informasi pariwisata, konterkonter tourism information center (TIC) dan peta perjalanan monorail di stasiun BTS, membuat pengunjung yang baru pertama kali datang ke Bangkok pun tidak perlu khawatir tersasar.
Tiket kereta BTS bisa dibeli satuan atau paket. Jika peta dan rute kereta masih belum cukup, petugas di loket tiket (biasanya untuk menukarkan uang kertas ke dalam pecahan uang koin untuk membayar di mesin tiket) maupun petugas keamanan, tampak membantu wisatawan yang bertanya.
Uniknya, kendaraan tradisional tuktuk masih diperbolehkan beroperasi di jalan raya, bahkan di jalan protokol. Tuktuk dan taksi di Bangkok diberi warnawarni terang.
Banyak wisman menggunakan tuktuk yang unik dengan persneling di bagian tengah. Jika jarak yang dituju cukup jauh dan kita akan pergi dalam kelompok 4–5 orang, taksi bisa menjadi alternatifnya. Padahal naik tuktuk dan taksi ongkosnya cukup mahal.
Meskipun semua taksi adalah taksi meter, tapi lebih baik ditanya lagi karena terkadang taksi tidak mau menggunakan meterannya. Jika kondisi lalu lintas sedang macet, ojek motor bisa menjadi alternatif untuk menyingkat perjalanan.
Tips: ingatlah dari mana Anda naik ojek dan no-mor ojek yang tertera di rompi oranye pengendara-nya. Karena untuk menjadi tukang ojek di Bangkok, harus melalui tes lebih dulu dan terdaftar di kepoli-sian. Dan jika tidak terburu-buru, wisatawan juga bisa naik minibus travel, di Indonesia biasa disebut angkot, yang mengetem di tempat-tempat tertentu.
Obyek wisata wajib di Bangkok Tercatat lebih dari 400 kuil di ibukota
Thailand. Tentunya tidak mungkin untuk mengunjungi semuanya dalam waktu singkat. Beberapa di antaranya yang telah menjadi ikon kota adalah Grand Palace dan Wat Phra Kaeo, Wat Pho dan Wat Arun.
Grand Palace dan Wat Pra Kaeo merupakan city landmark. Dibangun pada tahun 1782, area seluas 1,5 km2 ini dikelilingi dinding putih besar. Di dalamnya termasuk Royal Chapel dan museummuseum yang menyimpan bendabenda bersejarah.
Jembatan penyeberangan, stasiun BTS dan di dalam gerbong monorail.
10 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Persaingan
Kecuali Boromabiman Building, bangunan lain dalam Grand Palace ditujukan untuk kepentingan pariwisata. Bangunannya sangat terawat. Petugasnya banyak dan sigap serta berkomitmen terhadap peraturan yang diberlakukan di situ. Misalnya, tidak ada toleransi sekecil apapun di areaarea dimana pengunjung memang dilarang untuk mengabadikan dengan kamera. Petugas kebersihan di toilet umum pun dengan sigap selalu membersihkan toilet sehingga pengunjung nyaman menggunakan fasilitas umum tersebut.
Pemeliharaan Grand Palace langsung ditangani pihak kerajaan dan tidak ada yayasan untuk mengelolanya. Semua petugas di Grand Palace adalah pegawai negeri. Dana pemeliharaan dan perawatannya ditanggung negara. Jumlah pengunjung ke Grand Palace sekitar 10 ribu orang setiap hari. Harga tiket masuk sekitar 400 baht dan macammacam suvenir berupa kerajinan maupun bukubuku informasi mengenai istana dan kerajaan dijual dengan harga mulai dari 20 baht setara Rp 6.000an.
City landmark lainnya yang sudah terkenal adalah Wat Arun di tepi Sungai Chao Phraya. Sunset di Wat Arun. Pagoda utamanya, Phra Prang tingginya mencapai 79 meter dengan dilapisi mosaik keramik Cina yang berwarna warni.
Bangunan lain yang berada dalam kompleks kuil ini sebagiannya digunakan sebagai museum kecil dan perpustakaan. Keindahan kuil ini tersohor, tentang saatsaat menjelang matahari tenggelam dari tepi sungai.
The Must See Show Bagi wisman, di Siam Niramit, setelah
pengunjung menikmati kulinari Thailand di meja buffet, dilanjutkan dengan menonton pertunjukan seni budaya yang mengawinkan sejarah, kepercayaan dan filsafat dengan teknologi modern dalam seni pertunjukan.
Siam Niramit show merupakan pertunjukan kolosal tiga babak berdurasi 80 menit yang melibatkan lebih dari 100 orang pendukung, setting panggung dan gedung pertunjukan dengan menggunakan teknologi terkini sehingga bisa membawa penonton pada sebuah gambaran yang hampir mendekati realitas.
Semua aktor yang terlibat dalam show
merupakan murid dari Siam Niramit. Kecuali lighting designer, semua yang di belakang panggung adalah orang Thailand.
Bagi wisatawan dari Indonesia, mungkin akan mendengar musik yang biasa mengiringi pencak silat, melihat dan mendengar suara angklung Thailand yang hanya terdiri dari tiga tabung bambu, kain tenun dengan corak yang mirip dengan kain tenun Bali pada kostum pemain, serta pelibatan penonton dalam pertunjukan yang mengingatkan pada pertunjukan musik angklung di Saung Angklung Udjo. Narasi pengantar dalam setiap babak diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di antaranya bahasa Inggris, Cina, Jepang, Korea dan Rusia.
Di sekitar gedung pertunjukan terdapat miniatur desadesa dari empat provinsi negeri itu, pijat tradisional ala Thailand, naik gajah, outletoutlet suvenir yang menjual aneka kerajinan tangan, foto dan buku panduan pertunjukan. Fasilitas pendukungnya ada restoran ala buffet mulai dari pukul 17.30–19.45, MRT shuttle service, mushola bagi pengunjung muslim dan akses yang ramah bagi orang berkebutuhan khusus dan lansia.
River cruise Sebelum meninggalkan Bangkok, wisa
ta wan akan diarahkan untuk menikmati sebagian kota ini di atas Sungai Chao Phraya. Wisatawan dapat berlayar dengan kapal kecil yang panjang, menggunakan dasar konstruksi perahu tradisional Thailand, maupun dengan kapal modern di atas sungai ini.
Pada siang hari akan dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat Bangkok di masa lampau yang mengandalkan sungai. Sekarang pun setelah dibangun jalanjalan modern, sungai dan kanalkanalnya masih banyak digunakan.
Pada malam ha rinya, sebagian wisa ta wan memilih untuk menikmati makan malam di atas kapal pesiar modern dengan pemandangan gedunggedung modern ber dampingan dengan kuilkuil yang bermandikan cahaya.
Harga paket dinner cruise di Sungai Chao Phraya bervariasi antara 1.250–1.450 baht setara Rp 400 ribuan. Dinner cruise mewah yang menjadi banyak pilihan wisman diantaranya dinner cruise oleh Chao Phraya Cruises, Chao Phraya Princess, Royal Chao Phraya, Wan Fah Cruise yang semuanya berangkat dari River City Mall. Ada juga Loy Nava cruise dan Riv
erside Bangkok yang tidak terlalu mewah. Semua kapal ini beroperasi mulai dari pukul 19.00. Durasi dinner cruise ratarata selama dua jam.
Menjual untuk shopper Shop till you drop! Mereka amat mempo
pulerkannya. Dengan range kurs rupiah terhadap baht Thailand 300–310 saat ini, berbelanja di Bangkok memang tidaklah terlalu mahal.
Ada fenomena menarik di kota ini. Mungkin dengan banyaknya jumlah wisatawan dari Indonesia, yang juga dikenal sebagai shopper, berkunjung ke Thailand dan Bangkok khususnya, maka di tempattempat belanja para penjual juga mau menerima rupiah sebagai alat pembayaran. Di tempattempat tertentu penjualnya pun sudah bisa berbahasa Indonesia.
“Sawadikha. Ibu bapak mau beli apa? Ini 200 baht. Kalau tidak ada baht, ini Rp 60 ribu rupiah saja,’ begitulah kirakira para penjual itu merayu wisatawan dari Indonesia untuk membeli barang dagangannya.
Kata kunci? Jadi, di luar konteks kita bisa berbelanja
dengan rupiah di Bangkok, yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana para pelaku bisnis pariwisata Thailand mempromosikan dirinya melalui fotofoto dalam brosur ataupun dalam media audio visual.
Dan bagaimana mereka mempersiapkan apa yang dipromosikan itu agar pengunjung benarbenar bisa menemukan, melihat dan merasakan obyek tersebut sama seperti yang dipromosikan dan ditawarkan. Mulai dari bandara, obyek wisata, pertunjukan, hingga suvenir sudah menggambarkan suatu kerja keras, kolaborasi, integrasi dan komitmen yang kuat dari stake holders. n
Suasana di sekitar stasiun BTS Mochit-Chatuchak Park pada jam sibuk (kiri). Tuktuk di jalan utama di kota Bangkok (kanan).
River view dan dinner cruise di Chao Phraya.
Sunset di Sungai Chao Phraya.
11Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisinya. Salah satunya seperti musik tradisional bambu ini.
Festival Bambu Nusantara (FBN) serasa tak disadari telah enam kali diselenggarakan. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta
Nirwandar membuka secara resmi FBN ke6 yang berlangsung di Asembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (1/9).
Tahuntahun sebelumnya festival ini dilaksanakan di kota Bandung. Tentu dimaklumi, betapa Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya boleh dikatakan telah ‘berhasil’ mengangkat ‘bambu’, bagian dari tradisi dan living culture ke tengah masyarakat dunia; khususnya melalui alat musik dari bambu, angklung.
Festival ini sarat unsur budaya, berlangsung selama dua hari (Sabtu–Minggu) memamerkan beragam seni kreatif berbahan bambu antara lain berupa cenderamata (handicraft) dan kuliner (culinary) serta seminar, merchandise, dan fashion show.
Festival disemarakkan dengan pertunjukan seni musik bambu etnik berpadu dengan musik modern dari berbagai kelompok musik dalam dan luar negeri di antaranya dari Jepang.
Di antara kelompok musik yang tampil antara lain Dwiki Dharmawan, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Vicky Sianipar, Samba Sunda, Karinding Attack, Melodi Maniz (Jepang), Komunitas Hong, Bambu Wukir, Bebendjo, Bambu Patempong Makassar, Anggrek Buluh Perindu (Jepang), Talo Balak Lampung, Alor (NTT), Kuda Laut, Ganiati, IKJ, Manunggal Roso Solo, SMP Cikini, dan SMPN 1 Megamendung.
Tanah Air Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisi di antaranya warisan musik tradisional dari bambu. “Angklung Indonesia oleh UNESCO telah dimasukkan dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia pada 2010. Kita perlu menjaga dan mengembangkan warisan budaya ini di antaranya melalui penyelenggaraan Festival Musik Bambu Nusantara yang kini memasuki tahun ke6,” kata Sapta Nirwandar.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong seni pertunjukan musik etnik (indigenous) dan modern seperti musik jazz sebagai daya tarik wisatawan. “Festival Java Jazz yang digelar di Jakarta telah mendunia, kita harapkan world music atau pertunjukan musik indigenous ini segera menyusul,“ kata Sapta Nirwandar.
Alat musik bambu di tangan para pe
Sebelum dan Setelah Festival Bambu Nusantara
Wamen mencoba memetik gitar bambu.
sebagian tentulah wisatawan. Tentu tak sampai di situ saja. Even festival semacam festival bambu ini, melahirkan apresiasi lanjutan, pengenalan lebih jauh, dan pengetahuan lebih luas tentang materi dan pesanpesan yang dibawakannya.
Pemanfaatan bambu di jaman modern ini, masih tetap relevan dengan pengembangan seni budaya, dan menjadi daya tarik khas bagi daeahdaerah yang menjadi destinasi wisata.
Kenyataan bambu di Indonesia sejak ratusan tahun telah bermanfaat bagi masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan: bahan untuk (dinding) bangunan rumah, alat dapur sampai musik, bahkan bahan makanan sampai hiasan.
Di Ciater, Jawa Barat, sebuah kompleks obyek daya tarik wisata sekaligus sebagai fasilitas akomodasi yang telah puluhan tahun berhasil menarik wisman dan wisnus, selamanya menggunakan anyaman bambu sebagai dindingdinding hampir semua bangunan kamar, villa dan bungalow.
Menalarkan pemanfaatan bambu di te ngah modernitas, akan menjadi obyek yang dinikmati untuk dipandang, dirasakan, sampai diceritakan.
Seperti beberapa kali dianjurkan oleh Sapta Nirwandar, ketika even hendak dan setelah usai terlaksana, yang terpenting justru “Pesanpesan yang dilontarkan dari even hendaknya mampu direalisasikan dengan mendatangkan dan melayani turis untuk datang.”
Artinya, tentulah apa yang disajikan dalam even, seperti bambu, dapat disaksikan dalam kehidupan keseharian ketika wisatawan berkunjung. Dan membeli ‘ suvenir’ itu.
Bambu sebagai ‘sumber’ terdapat di banyak daerahdaerah dari Sabang sampai Merauke. Siapa yang akan meng akselerasi pemeliharaan dan pemanfaatannya lebih lanjut? n
musik berbakat, dikolaborasikan dengan musik kontemporer seperti jazz, rap, rock, maupun disc jokey, menghasilkan perpa duan musik yang menarik dan mulai di gemari masyarakat terutama generasi muda.
“Festival Musik Bambu Nusantara selain mengapresiasi seniman bambu juga merupakan upaya regenerasi talenta. Festival ini menampilkan banyak kelompok muda berbakat di bidang musik bambu sebagai penerus kalangan senior yang sudah lebih dahulu masuk ke ranah internasional,” kata Ketua Pelaksana Festival Bambu Nusantara 2012, Dadang Johari.
Festival Bambu Nusantara ke6 dibuka untuk umum mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.
Sebelum dan Sesudah EvenTapi even adalah even yang berlang
sung dan menarik banyak pengunjung,
Event
12 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Yang sebelah kiri namanya Lilien, temannya bernama Hilal. Mereka berasal dari Turki, di antara 200an orang dari negerinya yang
menghadiri konvensi selama lima hari di Bogor, di gedung Sentul International Convention Center (SICC). Lebih dari 8.000 orang peserta datang dari 93 Negara pada pertemuan internasional yang dinamai VNet Conference, 5–9 September 2012.Para peserta datang dari Asia, Asia Tengah, Afrika, yang dari Eropa berasal dari negaranegara pecahan Rusia.
Dari Indonesia sendiri sekitar 2.000an orang. Siapa mereka? Adalah anggota ‘penjual’ jejaring sistem penjualan yang mengglobal, di bawah nama perusahaan Qnet. Tampaklah ribuan orang mancanegara itu bersemangat dari usia muda, dua puluhan tahun hingga para ‘senior’ beraut wajah di atas lima puluhan tahun.
Tidak semua bisa berbahasa Inggris. Panitia pun menyediakan materimateri yang dibuat dalam macammacam bahasa termasuk bahasaRusia. Penjelasan, brosurbrosur, ecommerce, ditulis dalam bahasa Inggris, Rusia, Arab dan Indonesia. Tapi semua pertemuan selama lima hari itu, menggunakan bahasa Inggris.
Para peserta praktis mengurus diri sendiri. Mereka mengatur dengan travel agent lokal di sini. Mereka mencari dan menggunakan linknya sejak dari negara mereka sebelum berangkat ke sini. Seperti Bayu Buana, operator tur, dan hotelhotel di Jakarta.
Organizing Committee malahan tak repot untuk harus mengetahui mereka memakai travel agent yang mana, mereka harus ke mana, akomodasi mereka dimana. Namun tentu semua terdaftar rapi.
Busbus besar pariwisata memenuhi tempat parkir SICC yang tampak lebih padat dari terminal bus Kampung Rambutan. Setiap pagi 8.000an wisman itu di
angkut dari hotelhotel yang bertebaran di Jakarta hingga ke kawasan kota alias Kota Tua. Pulang sekitar pukul 10 malam dan ada satu sidang yang berlangsung hingga larut malam maka pulangnya pun ketika jam menunjukkan pukul 2 pagi.
Penyelenggaraan konferensi ini oleh QNet, perusahaan global online yang memanfaatkan pemasaran jaringan atau network marketing sebagai salah satu metode pemasaran, kali ini dalam rangka ulang tahunnya yang ke14. Di dalam gedung SICC yanag berkapasitas 10.000 orang itu, selama lima hari para peserta mendapat pelatihan ketrampilan berbisnis, kepemimpinan, dan entrepreneurship dari yang mereka sebut ‘The V’ sebagai marketing arm Qnet.
Produknya sendiri bermacammacam seperti aksesoris, jam tangan dari Swiss, skin care dan sebagainya. Bisa dilihat di Websitenya www.qnet.net.
Kantor regionalnya berlokasi di Hong
kong, Kualalumpur, Singapura, dengan perwakilan di 25 Negara, dan terdaftar sekitar enam juta orang sebagai independent representatives di seluruh dunia.
Dukungan Kemenparekraf
Kemenparekraf sudah barang tentu memberi dukungan bagi penyelenggaraan MICE seperti ini. Wamen Parekraf Sapta Nirwandar datang Minggu malam (8/9) ke SICC untuk acara malam apresiasi Indonesia terhadap VNet Conference itu.
“Pemerintah memberikan apresiasi kepada masyarakat dan stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif yang menyelenggarakan kegiatan MICE di Indonesia, karena kegiatan ini memberikan dampak langsung pada pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka mensejahterakan masyarakat,” kata Sapta.
Kemenparekraf antara lain mendukung dengan penggelaran kesenian yang menampilkan tarian: Saman, Rampak
Dari 93 Negara, di Sentul, Bogor
MICE
13Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Ken dang Jaipong, tari Topeng Jawa Barat pada acara Grand Indonesian Welcome Show, pegelaran angklung interaktif pada Malam Apresiasi Indonesia, dan membagikan suvenir angklung kepada para peserta.
Stan Kemenparekraf di lobby SICC, setiap hari disesaki oleh para peserta yang mengambil brosurbrosur pariwisata Indonesia. Itu disediakan dalam berbagai bahasa, selain bahasa Inggris, hingga bahasa Rusia dan Arab. Jadi, ini termasuk kesuksesan dalam menarik MICE ke Indonesia.
QNet itu tahun ini merayakan HUT ke14, dan sudah dua kali mengadakan konferensinya di Indonesia, pertama kali di tahun 2007.
Konferensi ini dilaksanakan setiap tahun berpindahpindah dari satu Negara ke yang lain. VNet sendiri sudah 14 tahun tapi konferensinya diadakan sejak tahun 2001.
Diantara mereka ada yang membuat program sendirisendiri. Ada yang melaksanakan workshop, ada yang meeting, dan menin
jau ke tempattempat lain, termasuk tur.Tapi sebelum acara, mereka sudah di
informasikan melalui Facebook, misalnya tentang Botanical Garden (Kebun Raya Bogor) yang berlokasi 10 menit saja dari venue konferensi. Kawasan wisata Puncak hanya berjarak setengah jam berkendara, Taman Safari sekitar 45 menit berkendara. Semua dipromosikan melalui internet.
Lalu mereka mengatur perjalanan masingmasing. Di antara wisnus peserta dari daerahdaerah telah menyatakan setelah konferensi akan berwisata ke Yogyakarta, ke Bali dan lainlain destinasi.
Venue Promosi
Tak kalah menariknya Venue ini menjadi forum promosi yang menggairahkan, ketika di hari pertama konferensi pada acara pembukaan, semua peserta hadir mengenakan pakaian ‘nasional’ atau pakaian tradisional dari masingmasing Negara. It is so colourful. Mereka seakan membentuk
satu keluarga dunia. Tampak kelompokkelompok muda saat bertemu ‘senior’ menyalami seraya ‘cipikacipiki’.
Khususnya peserta dari Indonesia di momen itu tak pelak lagi hadir mengenakan bermacam pakaian tradisional dari masingmasing provinsi. Bhinneka Tunggal Ika Indonesia pun kian tercitra di tengah forum itu.
“Kita sangat dukung. Ini merupakan salah satu manifestasi kalau kita serius meningkatkan MICE,” kata Sapta Nirwandar, Wamenparekraf.
Menurut Wamen, kontribusinya jelas terhadap image Indonesia. Mereka berani datang ke sini dalam jumlah yang besar. Yang berikutnya mereka mengenal Indonesia dan bisa datang secara individu atau dengan keluarganya. Mereka akan datang berbisnis di Indonesia maupun dengan negaranegara lainnya. Itu merupakan networking antaranggota VNet dan Indonesia.
Kalau sudah seperti ini kita akan sambut, kata Wamen lagi. Kita akan fasilitasi agar sedapat mungkin mereka bisa menikmati selama berada di Indonesia. Mereka juga bisa promosikan Indonesia.
Dari stakeholder sendiri, seperti Wita Dahlan, Corporate Communication Manager QNet Indonesia, mengatakan: “Kita juga sangat berterima kasih dengan fasilitas yang ada seperti ini (gedung SICC) de ngan akustik yang bagus dan teknologi panggung yang tinggi. Mungkin Malaysia, Thailand atau Singapura juga kalah,” katanya.
QNet di Indonesia dipimpin oleh Stephen Joachim sebagai President Director dan Krisna Kumar, Deputy President Director. n
Dari 93 Negara, di Sentul, Bogor
Wamenparekraf Sapta Nirwandar di konferensi V-Net, Sentul.
MICE
14 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Bisnis
Pertama kali dia ke pantai Tanjung Setia, di Lampung Barat sekitar tahun 1994. Jalanjalan di situ belum ada yang ber aspal. Bersama suaminya, lalu ber
investasi. Membuka usaha ‘losmen’.“Meskipun kita berasal dari keluarga kota,
tapi di sini kita belajar dari hidup. Dari orangorang di sini. Memang, tidak semua yang kita harapkan akan selalu ada,” itulah sikapnya, Anny Sitorus. Sebelumnya pernah tinggal di Bali dan Australia.
Bapak dan ibunya sendiri memang berwirausaha di Jakarta. Dia sendiri, ujungujungnya membawa keluarga pindah.
Pertama dibangunnya penginapan di kawasan pantai Tanjung Setia. Sebelum dia, sebagai perintis di pantai kabupaten Lampung Barat ini, adalah yang seorang Amerika.
Tapi rupanya dalam hal melirik potensi bisnis pariwisata, mereka hampir berbarengan ketika dia membeli bidang tanah 9.200 meter atau hampir 1 hektar sekitar tahun 2001.
Menurut Anny, sayangnya, dia kurang sesuai dengan masyarakat setempat sehingga sempat didemo dan usahanya pun hancur.
Sebagai pemilik losmen dia sempat agak khawatir. Makanya yang pertama haruslah bisa bekerja sama dengan masyarakat. Perlu bisa membina dan menjembatani mereka.
Sebenarnya sudah banyak agen travel dari kabupaten tetangga, Metro, yang membawa tamu menginap. Karena lapangan kerja terbuka dibuatnya, datanglah orangorang kampung itu yang tinggal di Jakarta, pulang kampung ke Tanjung Setia. Dia merekrut 14 orang untuk bekerja.
Turis yang datang memang para pe selancar ombak. Tipe wisman ini suka mengeksplor pantaipantai baru dengan ombak yang dicaricari.
Nah, bisnis pun bergulir. Ketika menginap dan hendak berselancar, mereka lebih suka menggunakan mobil, tapi kadang juga menggunakan sepeda motor.
Di Bali, sebagai perbandingan, situasi sudah lebih maju tentunya, di mana di setiap desa tersedia lahan untuk parkir.
“Coba deh kalau pergi ke Bali, di setiap banjar pasti ada wilayah parkir yang mereka kelola. Mereka memu ngut bayaran misalnya selama 1 bulan dipakai sekian jam, ya nanti dihitung biayanya,” cerita Anny.
Kepada masyarakat lokal dia bilang, ayo menjual kelapa muda, hargai saja Rp 8–10 ribu. Ayo membuat kaos. Pasti bulebule itu mau membeli. Jadi, agar kreatif. Dan turis bisa membeli kenangkenangan setelah mereka ber
Gerak Majudi Pantai Lampung
selancar di sini.Tak sampai di situ, seakan mengajar de
ngan halus, dia anjurkan masyarakat setempat menuliskan di papan, sewa parkir Rp 2 ribu, misalnya.
Di kawasan itu sudah memerlukan adanya kioskios kecil. Tanpa harus memulai dengan bangunan yang mahal dari dinding tembok, dapat digunakan saja kayukayu yang banyak tersedia di daerah itu.
“Jangan pula langsung mendirikan res toran,” itu terangterangan dijelaskannya. Bulebule datang bertujuan dan suka mencari yang ‘anehaneh’, yang masih alami.
Kelak setelah kawasan berkembang lebih jauh, tipe restoran tentu akan dengan sendirinya diperlukan, dan itu akan semakin bagus.
Di losmennya sendiri menginap semalam sekitar Rp 250 ribu/orang sudah termasuk makan 3 kali. Itu berlaku hingga Agustus 2012. Relatif amat murah, bukan?
Di Tanjung Setia Lampung itu dihitung sekitar 10 ribu surfer datang setiap tahun. Tentulah akan bertambah terus mengingat jumlah losmen sedang bertambah.
Selain Tanjung Setia, kawasan Krui dan b eberapa tempat lain sekitarnya juga bagus untuk selancar.
Setiap losmen didirikan pastilah di depan pantainya ada ombak ‘cantik’ untuk berselancar. Maka kawasan ini terasa memerlukan perhatian serius untuk dikelola dengan teratur.
Hitungan-hitungan biaya
Dimanamana bermunculan losmen. Kapasitas losmennya sendiri untuk 27 orang, dan dicatatnya waktu tinggal tamunya ratarata 2 minggu, paling lama 3 minggu.
Setiap kali hendak berselancar, kini mereka cenderung menyewa motor atau mobil sehari an. Sewa mobil sehari Rp 400 ribu. Tergantung mereka mau selancar di mana. Kalau ke Krui mereka sudah berangkat dari penginapan sejak pukul 5–6 pagi. Perjalanannya mencapai 1–1,5 jam.
Ke Krui itu arah ke provinsi Bengkulu. Biasanya mobil dipakai delapan jam, sampai selesai selancar. Jadi harga sewa mobil sehari 8 jam Rp 400 ribu sudah termasuk bensin.
Alhasil, jika satu grup 56 orang, praktis per orang mengeluarkan Rp 80 ribu untuk sehari. “Yang kita harus jaga ya keamanan,” ujar Anny.
Ya, masyarakat membentuk paguyuban, mengatur mobilmobil yang akan mengantar tamu. Niat sudah bagus, organisasi mereka tampak berjalan bagus.
Harus dilihat juga, yang membuka losmen kebanyakan warga pendatang, selain dari Bandar Lampung, Jakarta, juga dari warga asing. Perlu proses pemahaman dan interaksi yang baik dengan masyarakat setempat.
Misalnya mereka membuat peraturan meng haruskan menyewa motor selama 5 hari penuh. Itu tentu tidak masuk akal bagi tamu. Kalau mereka tidak mau sewa karena tidak ada ombak, bagaimana? Sewa motor sehari Rp 50 ribu. Jika seorang turis tinggal selama 1 bulan–30 hari–di sini, dengan sewa motornya, bukankah hasilnya relatif besar?
Justru losmenlosmen belum punya perhimpunannya. Di Tanjung Setia sendiri beroperasi kini sekitar 15 losmen. Di Krui ada sekitar 20 losmen. Yang kecilkecil berkapasitas di bawah 12 kamar, yang besar sampai 15 kamar.
Bicara musim, selama bulan November–Maret biasanya sepi. Kalaupun ada yang datang hanya 1–2 orang, tapi orang lokal juga sudah mulai melirik ke sini seperti dari Bandar Lampung atau Jakarta.
Wisnus cenderung ha nya untuk rekreasi bukan untuk selancar. Kalau ada restoran yang bagus dan bersih, maka dia nanti tidak perlu mengurus makan, cukup berfokus me ngurusi kamar tamu saja.
Makanan? Menurut pe ngalaman Anny, bule amat rewel kalau sudah sakit. Mereka makan sembarang di Krui saja sudah langsung diare. Kami mengusahakan mereka sembuh dulu sebelum pulang dari sini, kata dia.
AsuransiAda juga manfaat langsung dari landasan
yang bisa didarati helikopter dan pesawat kecil jenis caravan yang digunakan oleh Susi Air. Itu berguna ketika timbul emergency.
Pernah tamu mengalami patah tulang saat berselancar. Dia harus diangkat dengan helikopter atau pesawat. Tidak mungkin kalau lewat darat. Maka untuk mengangkutya biayanya USD 15 ribu.
Dalam keadaan itu tamu menelepon asuransinya dan kantor perwakilan asuransi di Jakarta akan mengurusnya.
“Saya sendiri hanya mau menerima tamu yang punya asuransi,” Anny menegaskan.
Masalah lainnya di sini hanya berpraktek seorang dokter. Konon, dokter ini pernah mengajukan usulan ke Jakarta, untuk minta dokter tambahan tapi belum disetujui. Maka saat dokter itu kebetulan sakit, ya tidak ada penggantinya.
“Kami jaga bulenya agar tetap happy di sini. Saya juga sedang mengajak temanteman dari luar untuk berinvestasi di Lampung Barat ini.”
Nah, kita pun semakin maklum kini. n
Anny Sitorus
15Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Airports Council International (ACI), asosiasi bandara di dunia, merilis berbagai data statistik bulanan untuk menunjukkan kinerja ban
dara di dunia barubaru ini. Inilah data dari Januari–April 2012 yeartodate dan mengungkapkan beberapa tren menarik.
Bandara tersibuk dilihat dari pergerakan atau lalu lintas (yang berangkat dan yang tiba) penumpang year to date (ranking ACI sampai dengan April 2012) :
Bandara dengan total pertumbuhan penumpang tertinggi year to date (ranking ACI sampai dengan April 2012) :
Jakarta memimpin dalam daftar ini. Rekor pesanan pesawat oleh maskapai penerbangan nasional menunjukkan bahwa semakin banyak warga negara Indonesia yang akan menggunakan moda angkutan udara untuk perjalanan antarpulau. Dan itulah yangi harus diimbangi dengan peraturan dan keselamatan juga infrastruktur penerbangan yang mungkin akan bekerja keras untuk mengimbangi pertumbuhan armada dan jumlah penumpang.
Bandara Ataturk International di Istanbul, Turki didukung oleh pertumbuhan yang stabil dan mengesankan dari maskapai penerbangan nasionalnya, Turkish Airlines. CEO Turkish airlines, Temel Kotil meramalkan dalam forum IATA belum lama ini bahwa maskapainya akan menjadi terbesar di dunia terutama dalam jaringan penerbangan. Saat ini menduduki peringkat ke7.
Namun, bandara Ataturk kapasitasnya terbatas sehingga bandara baru akan segera diperlukan. Bangkok diakui sebagai bandara
Bandara Ranking Pertumbuhan % Soekarno Hatta, Jakarta 11 21.4Ataturk int’l Airport, Istanbul 28 20.4 Suvarnabhumi, Bangkok 7 14 Dubai Int’l, Dubai 9 13.9 Changi, Singapura 14 12.9
Kita dan Dunia
yang paling banyak dilayani oleh maskapai penerbangan dari mana saja di dunia saat ini. Dengan kian banyaknya maskapai memasukkannya dalam rute maka telah mendorong otoritas bandara mulai mengerjakan landasan pacu ketiga di Suvarnabhumi, serta mentransfer beberapa layanan kembali ke bandara lama Don Muang.
Tidak ada kabar yang mengejutkan dari Dubai, rumah bagi operator yang akan mengoperasikan sebagian besar armada A380 di seluruh dunia. Namun pertumbuhan kuat yang terus berlangsung di Changi, Singapura menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu terpengaruh oleh maskapai penerbangan dari negaranegara teluk dan jaringan singkatnya.
Pertumbuhan lalu lintas penumpang internasional year to date (ranking ACI sampai dengan April 2012) :
Dengan mengenyampingkan jumlah penumpang dan lalu lintas dalam negeri, kita dapat melihat bandara yang mendorong dirinya menjadi pemain dominan baru sebagai hub global. Di sinilah terlihat pergeseran hub ke Turki dan negaranegara Teluk.
Para maskapai penerbangan dari kawasan itu terus berusaha untuk menjadi megahub yang menghubungkan dari titik manapun ke titik mana pun di dunia cukup dengan pemberhentian tunggal.
Dubai sudah menduduki tempat kedua dalam lalu lintas internasional dan tidak memiliki penerbangan domestik. Itu me nunjukkan upayanya menjadi nomor satu dan meng ambil alih posisi itu dari London.
Ekspansi dan pertumbuhan maskapai pe nerbangan dibatasi infrastruktur bandara
Bandarabandara di Eropa, contoh terbaru adalah Berlin International Airport, sering dibatasi dalam hal operasional bandara di waktu malam. Hal ini mensituasikan maskapai penerbangan ‘seperti berada di gurun pasir’.
Seorang ketua aliansi penerbangan mengatakan bahwa keunggulan kompetitif
me reka gunakan terutama di malam hari dengan suhu udara yang lebih sejuk sehingga itu menjadi waktu koneksi tersibuk sepanjang hari. Jadwal penerbangan yang berkembang baik membawa penumpang melalui Dubai atau Doha ke hub masingmasing untuk transit tunggal kemudian melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir mereka tanpa membuang banyak waktu.
Dan itu tidak berakhir pada jam operasional saja, tapi kapasitas bandara juga merupakan masalah dan semakin penting dalam perjuangan menguasai pasar.
Maskapaimaskapai raksasa dari negaranegara Teluk seperti Emirates, Qatar Airways, Etihad dan lainnya, beberapa dari mereka telah mendapatkan bandara megahub baru yang dibangun agar dapat memfasilitasi armada yang lebih besar, dapat menyedot dan memproses lebih banyak penumpang, dan menguasai lalu lintas udara dari kekuatan penerbangan tradisional tadi.
Menghubungkan dunia melalui Dubai, Doha, atau Abu Dhabi adalah kenyataan sekarang ini. Pesawat paling modern kini dapat mencapai setiap titik manapun di dunia dari wilayah Teluk tanpa berhenti lagi.
Konsep ‘hub’ berkembang pertama kali di Amerika Serikat kemudian ditiru oleh Eropa dan sekitarnya, dan itu menjadi tempat untuk menghubungkan berjutajuta penumpang ke penerbangan selanjutnya.
Masa depan tampaknya akan menjadi milik maskapaimaskapai penerbangan raksasa negaranegara Teluk yang mampu menerbangkan armada paling modern untuk menempuh jarak jauh dan menghubungkan dunia melalui merek baru mereka, supermega airport.
Di kawasan Jebel Ali Dubai, bandara raksasa baru telah dibuka dan akan memiliki 6 landasan pacu, ruang terminal yang mampu mengakomodasi hingga 150 juta penum
Aspek Penerbangan,Bandara, dan Penumpang
Bandara Ranking Pertumbuhan % Atlanta 1 5.1 Beijing 2 4.6 London 3 3.2 Chicago 4 3.9 Haneda, Tokyo 5 11.1
Bandara Ranking Pertumbuhan % Ataturk int’l, Istanbul 16 24.8Doha int’l airport, Doha 20 22.8 Taipei Songshan, Taipei 14 16.5 Narita, Tokyo 10 16.4 Dubai intn’l, Dubai 2 14.4
16 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
pang per tahun, kereta berkecepatan tinggi menuju kota, dan ada rumor bahwa Dubai International Airport akan menjadi bandara khusus Emirates, sesuatu yang bisa jadi benar atau tidak sama sekali.
Ada beberapa maskapai penerbangan juga sedang berekspansi, mungkin tidak pada skala raksasa tetapi tetap signifikan bagi wilayahnya. Misalnya, Jomo Kenyatta International Airport (JKIA) di Nairobi, Kenya dipandang sebagai kendala terbesar oleh Kenya Airways untuk pertumbuhan yang lebih cepat, dan sampai landasan pacu kedua telah dibangun dan terminal lebih besar dibuka, semua upaya ‘The Pride of Africa’ itu akan nyaris siasia jika kemampuan operasional bandaranya jauh di bawah pertumbuhan maskapai penerbangannya.
Landasan pacu tunggal, saat ditutup karena insiden atau diblokir karena ‘kecelakaan’ oleh Otoritas Penerbangan Sipil Kenya (KCAA) seperti listrik padam berturutturut di tahun ini dan tahun lalu, berulang kali memaksa maskapai penerbangan untuk mengalihkan atau menunda penerbangannya.
Kenya Airways akan menggandakan armadanya selama beberapa dekade mendatang dan akan menjadi salah satu maskapai penerbang an terkemuka di Afrika, penghu bung penting bagi Afrika Timur dengan dunia.
Namun, kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional telah lama diabaikan. Otoritas Bandara Kenya jelas bersalah atas kegagalan untuk memenuhi rencana pertumbuhan penerbangan nasional mereka dengan memiliki fasilitas baru dan struktur yang siap sekarang, bukan dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Berbeda dengan negara tetangganya, pemerintah Rwanda menyadari pentingnya penerbangan bagi negara terpencil itu. Pemerintahnya sedang sibuk menyelesaikan perencanaan Bandara Internasional Bugesera baru sebagai hub RwandAir, karena bandara Kanombe Internasional yang lebih dekat ke kota tidak akan lagi dapat menampung perkembangan armada maskapai penerbangan nasional dan pergerakan pesawat terbang dalam beberapa tahun mendatang.
RwandAir sedang menunggu pengiriman pesawat ke7 sebagai rencana menggandakan jumlah armada mereka dalam waktu 5 tahun dan berencana untuk meningkatkan hampir tiga kali lipatnya di tahun 2020, terbang ke sejumlah tujuan antarbenua pada saat itu, yang berarti itu akan membutuhkan landasan pacu lebih panjang, ruang terminal yang lebih luas, dan pusat kargo udara yang lengkap.
Di sinilah letak inti masalahnya: negaranegara dengan keinginan dan perencanaan yang baik telah memperluas dan memodernisasi bandarabandara hubnya untuk memenuhi ekspansi penerbangan nasional mereka, memberi ruang untuk tumbuh dan
memfasilitasi para operator nasional. Itu akan memberikan keunggulan kompetitif bagi para operator, menangkap penumpang dan lalu lintas kargo, dan meninggalkan yang lainnya mengekor di belakang mereka ka rena yang lainnya sedang menghadapi bandara yang padat, kurangnya slot pendaratan, dan terminal yang penuh sesak.
Bagaimana perkembangan bandara di Indonesia?Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Berikut adalah gambaran pergerakan penumpang dan jumlah pesawat di bandara Soekarno Hatta di Jakarta selama tahun 2012 :
Saat ini sedang dikerjakan perluasan terminal penumpang yang merupakan bagian dari grand design integrasi koridor terminal 2 dan 3 bandara Soekarno Hatta yang nantinya akan seluas 25.000 m2.Berikut adalah gambaran pergerakan penumpang dan jumlah pesawat di bandara Ngurah Rai, Bali selama semester I tahun 2012:
Saat ini pun bandara Ngurah Rai sedang dalam tahap membangun perluasan bandara yang akan siap dioperasikan pada tahun 2013. Pembangunan perluasan bandara difokuskan di terminal domestik terlebih dahulu. Kapasitas terminal domestik saat ini 2 juta penumpang per tahun dan setelah pengembangan akan bisa menampung 10 juta penumpang per tahun.
Hasanuddin, Makassar dan Polonia, Medan
Dengan padatnya lalu lintas pesawat dan pergerakan penumpang di kedua bandara utama di Indonesia tersebut, sudah seharusnya dibangun bandarabandara hub di luar Pulau Jawa dan Bali untuk mengurai konsentrasi dan kepadatan lalu lintas udara di kedua pulau ini. Salah satu bandara hub besar yang telah beroperasi adalah bandara Hasanuddin di Makassar, Sulsel.
Konsep Bandara Hassanuddin diproyeksikan bisa menampung 7 juta penumpang. Namun selama tahun 2011 sudah harus menampung 7,5 juta penumpang. Sejak tahun 2008 bandara ini beroperasi, terjadi kenaikan ratarata penumpang 15–17% per tahun. Pihak otoritas bandara pun sudah harus memikirkan kembali untuk mengembangkan bandara. Baru beroperasi selama 3 tahun bandara ini sudah melampaui kapasitasnya maka itu berarti bandara ini sudah harus bersiap kembali membangun terminal baru.
Saat peak season masa liburan dan musim mudik di Hari Raya Idul Fitri biasanya akan menyumbang kenaikan penumpang signifikan. Bisa jadi tahun ini bandara akan menampung hingga 8 juta penumpang. Dan dari total kapasitas tersebut 30% adalah penumpang transit khususnya ke wilayah Indonesia timur. Di bandara Polonia, Medan sudah ada 5 terminal penumpang yang melayani total sekitar 5 juta orang per tahun, domestik dan internasional. Tentu angka ini masih akan terus berkembang mengingat bandara ini juga terhubung dengan Malaysia dan Singapura.
Bandara baru di Kuala Namu, di Kabupaten Deli Serdang, diproyeksikan akan menggantikan bandara Polonia, sudah dibangun sejak tahun 2007 dan akan siap beroperasi. Itu dibangun untuk menampung 8 juta penumpang dan 10.000 pesawat per tahun. Landasan pacunya 3.750 m. Dirancang memiliki akses kereta api langsung dari dan menuju kota Medan serta dilengkapi fasilitas city check in.
Garuda Indonesia sementara ini sedang berkosentrasi membangun dan mempersiapkan Makassar sebagai hub yang akan menghubungkan wilayah bagian barat dan timur Indonesia. Makassar akan menjadi service and transit station dan perlakuannya akan seperti bandara di Jakarta.
Kita dan Dunia
BULAN JML PeSAwAT Januari 2012 30.791 Februari 2012 28.701 Maret 2012 31.809 April 2012 30.969 Mei 2012 32.691 Juni 2012 32.102 Juli 2012 31.451 Agustus 2012 31.451 Total 241.241
BULAN PeNUMPANG Januari 2012 4.211.592 Februari 2012 3.979.500 Maret 2012 4.503.153 April 2012 4.349.926 Mei 2012 4.540.344 Juni 2012 3.241.180 Juli 2012 4.583.466 Agustus 2012 2.763.741 Total 32.172.902
Sumber: http://www.ngurahrai-airport.co.id
Dewasa 828,410 786,446 827,959 772,508 Anak 32,078 32,877 26,668 31,502 Bayi 12,192 7,213 11,613 6,850 Transit 27,917 13,083 – – TOTAL (PAX) 900,597 839,619 866,240 810,860
Keberangkatan KedatanganPenumpangDomestik Internas. Domestik Internas.
Domestik 8,687 8,687 Internasional 5,487 5,505 TOTAL 14,174 14,192
Keberangkatan KedatanganPesawat
17Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Makassar dipandang kota paling strategis sebagai hub utama Indonesia barat–tengah–timur dibandingkan kota Surabaya. Sudah banyak maskapai penerbangan yang memindahkan hub station mereka ke kota ini. Tingkat ratarata LSFnya sekitar 85%. Dan angka ini bisa akan terus meningkat, paling tidak stabil, karena percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia.
Garuda juga akan membuka hub di Balikpapan dan Medan. Sehingga nantinya Garuda akan memiliki 5 hub di rute domestik yakni di Medan, Balikpapan, Makassar, Denpasar dan Jakarta.
Sedangkan untuk rute internasionalnya Garuda telah bergabung dalam sebuah aliansi penerbangan internasional yang memungkinkannya terhubung dengan berbagai titik di seluruh penjuru dunia.
Membuka langit berarti membuka bisnis
Belum lama ini Airasia mengakuisisi Batavia air, salah satu maskapai penerbangan nasional. Di awal tahun ini, Mandala Air, salah satu maskapai penerbangan nasional yang sempat vakum selama tahun 2011, kembali beroperasi sejak April 2012.
Bekerja sama dengan Tiger Airways, kini Mandala kembali terbang ke Medan dan Singapura, lalu ke Kuala Lumpur, Malaysia dan Bangkok, Thailand dari Jakarta. Sampai dengan tahun 2013, rencananya maskapai ini akan memiliki 10 pesawat A320 dan akan terus berekspansi terutama melayani kembali ruterute yang pernah diterbanginya.
Jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, kelompok kelas menengah yang terus meningkat, dan wilayah geografis yang menempati sepertiga bola bumi, wilayah udara Indonesia menjadi rebutan karena potensi yang hampir tak terbatas.
Kepala Hubungan Pemerintah IATA (International Air Transport Association) Jeff Poole mengatakan, jika pemerintah ingin memperluas konektivitas maka membuka wilayah udara adalah salah satu solusinya. Mengenai persaingan di wilayah udara dia melihatnya semua orang berada di dalam kompetisi satu sama lainnya—maskapai penerbangan bersaing dengan maskapai lain sebagaimana negaranegara saling bersaing memperebutkan wisatawan.
Pernyataan Alex de Gunten, Direktur Eksekutif Asosiasi Transportasi Udara Amerika Latin dan Karibia yang dikutip dari eTN juga patut diperhatikan, “Ada banyak perubahan di Amerika Latin. Sangat menarik untuk melihat banyak pembicara mengatakan, “Kami mendapatkannya.” Itu bagus, tapi ‘mendapatkan itu’ perlu dimasukkan ke dalam tindakan. Salah satu dari banyak ken dala adalah infrastruktur, kita dapat memiliki wilayah udara yang terbuka, tapi jika Anda tidak memiliki
bandara untuk mendaratkan pesawat, akan siasia. Jika Anda benarbenar mendapatkannya, berinvestasilah di dalamnya.”
Pernyataan Wykeham McNeill, Menteri Pariwisata dan Hiburan Jamaika, yang juga dikutip dari eTN mempertegasnya, “Ada beberapa upaya telah dilaksanakan untuk meliberalisasi ruang udara. Dalam berurusan dengan perjanjian layanan udara, itu adalah sebuah proses.”
Pelaksanaan Open Sky ASEAN 2015 kurang dari dua tahun lagi. Semakin banyak bandara dibangun, pengembangan maupun pembangunan bandara baru, di luar Pulau Jawa dan Bali. Semakin banyak pesawat baru akan tiba di Indonesia. Calon pe numpang yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan waktu dengan biaya kompetitif akan meningkat pula.
Pertanyaannya adalah sudah siapkah bandara, pengelola, regulator, dan industri menghadapi persaingan itu? Juga bagaimana kesiapan penumpang domestik untuk melihat bandara sebagai pintu gerbang yang akan menghubungkannya dengan bagian
lain di dunia, yang akan membuka pintu perekonomian daerahnya, juga sebagai pemberi kesan pertama pada tamu yang datang sehingga bandarabandara yang telah didesain dengan bagus dan megah itu tidak menjadi elegan karena kita tidak bisa menjaga, memelihara dan merawatnya?
Untuk menjadi bandara terbaik di dunia, bandarabandara di Indonesia masih membutuhkan proses dalam waktu cukup lama, tapi yang paling mungkin adalah menjadi bandara dan wilayah udara terbaik di dalam
negeri dahulu. Karena untuk menjadi yang terbaik bukan hanya dari sisi bangunan fisiknya tapi juga kolaborasi dan integrasi dari semua pihak yang membutuhkan keberadaan bandara.
10 bandara terbaik dunia Berdasarkan survei yang dilakukan dian
tara penumpang oleh Skytrax belum lama ini, berikut adalah 10 bandara terbaik di dunia:
Incheon Seoul International Airport, sekali lagi memimpin dalam daftar bandara terbaik dunia. 4Singapore Changi International Airport 4Hong Kong International 4Amsterdam Schiphol 4Beijing Capital International Airport, ini
meninggalkan kesan positif pada meningkatnya jumlah penumpang masuk dan keluar dari ibukota Cina tersebut;
4Munich 4Zurich 4Kuala Lumpur Internasional Airport 4Bandara Internasional Vancouver 4Japan’s Central International Airport.
Enam dari sepuluh bandara terbaik dunia versi Skytrax berada di kawasan Asia, dua diantaranya berada di ASEAN. Yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah mengamati dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh negaranegara tempat bandarabandara terbaik itu berada.
Copypaste hanya berlaku di komputer Anda dan tidak bisa dilakukan untuk mewujudkan bandara terbaik bahkan di level daerah Anda. Itulah komentar salah satu pengamat. n
Kita dan Dunia
Singapore Changi International Airport,salah satu bandara terbaik di dunia.
18 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Pemasaran Destinasi
Kemajuan Apa di Surabaya?Sepanjang perjalanan sekitar satu jam
dari bandara Juanda menuju tengah kota Surabaya, sama sekali tidak terasa kalau sudah berada di kota nomor dua terbesar
di Indonesia. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kota Surabaya, kota itu dikunjungi wisman 168.804 orang tahun 2010 dan 279.230 tahun 2011, dan wisnus 7.544.997 orang tahun 2010 dan 9.194.116 tahun 2011.
Kota ini tampak berhasil melaju sebagai kota modern yang mengakomodasi pertumbuhan ekonomi dan posisinya sebagai kota jasa dan perdagangan, tanpa melupakan identitasnya sebagai Kota Pahlawan.
Di sepan jang jalan menuju tengah kota rumahrumah bergaya art deco pe ninggalan Belanda masih berdiri kokoh dinaungi rimbunan pepohonan dan di beberapa tempat diselingi monumen dan tamantaman kota yang cantik dipelihara.
Di tengah kotanya pun bukan hanya eksHotel Oranje atau Yamato yang sekarang menjadi hotel Majapahit, di sekelilingnya gedunggedung kuno sisasisa zaman kolonial seperti Tunjungan City dan Monumen Antara, hotel Ibis yang menempati gedung eksGeo Wehry & Co yang dicat dengan warna peach cerah, Gedung Cerutu, dan Gedung Internatio yang menjadi saksi bisu pertempuran sengit pada tanggal 10 November 1945 karena letaknya berdekatan dengan jembatan, yang saat itu menjadi merah karena darah, hingga akhirnya jembatan itu dinamai Jembatan Merah.
Memang, bangunanbangunan cagar budaya yang diekspos masih di sekitar wilayah utara dan tengah kota. Masih banyak bangunan bangunan tua di jalanjalan kecil ke arah selatan, timur dan barat kota. Ada yang cantik berbenah, masih ada yang dibiarkan. Betapa gagah pintu air Jagir di Kali Jagir yang mengarah ke Wonorejo, meskipun kalinya belum bebas dari sampah.
Setiap jalan besar, ganggang, bangunan cagar budaya, aliran kali yang membelah kota dan sudutsudut kota seolah menyimpan kisah yang ingin disampaikan. Berikut adalah sepenggal kisah yang ingin disampaikan oleh Surabaya.
Kepala Disbudpar Kota, Wiwiek Widayati menjelaskan upaya melestarikan bangunan bangunan lama dan menentukan batasbatas wilayah kota lama seperti di Jakarta. Itu berada di sekitar Jembatan Merah, Jalan Rajawali, daerah pecinan, sampai kampung arab di sekitar Mesjid Sunan Ampel.
Menurut Wiwiek, “Wisata utamanya adalah wisata belanja, kuliner, golf, dan wisata heritage. “Wisata heritage lebih digemari oleh wisman dari Eropa. Salah satu fasilitas andalan adalah yang disediakan oleh House of Sampoerna (HOS). Wisman dari Asia timur, Malaysia dan Singapura suka belanja dan bermain di lima lapangan golf berstandar internasional.
Wisnus, sebagian besar datang dari Indonesia bagian timur, suka berbelanja dan berwisata kuliner, jua wisata religi di Mesjid Sunan Ampel
dan Mesjid Agung Al Akbar. Ketika ditanyakan diferensiasi, diakuinya meskipun terdapat outletoutlet dan produk fashion seperti yang di Bandung, tapi masih ‘kalah’. Namun demikian, menjadi pilihan favorit dari segi jarak dan harga bagi masyarakat dari Indonesia bagian timur.
“Betul, Surabaya ini merupakan hub bagi Indonesia timur. Posisi ini kita manfaatkan. Kami sedang mencoba kerja sama dengan kotakota di Indonesia bagian timur termasuk, Kalimantan, Sulawesi termasuk Bunaken dan Makassar. Wisman di Bunaken bisa mendapatkan informasi Surabaya hingga akhirnya mereka
mau datang ke sini,” katanya.Inginnya membidik wisman
dan wisnus tidak sekadar transit tapi mau memperpanjang tinggal lebih lama. Sekarang ini Surabaya semata dilihat sebagai kota perdagangan dan jasa. Pemkot Surabaya berusaha agar business traveler juga melihat sesuatu saat mereka hang out. Kegiatankegiatan yang tercantum dalam calendar of event adalah untuk menarik wisatawan dan business traveler.
Selain obyeknya, pertunjukan seni tradisional dan modern pun telah disiapkan. Pertunjukan seni tradisi khas Jawa Timur. ludruk, ketoprak, wayang orang tetap dipentaskan secara rutin di Taman Hiburan Rakyat (THR). Jadwal pertunjuk an dicantumkan dalam calendar of event yang di letakkan di hotel. Memang peminat pertunjukan tradisional masih sebatas wisnus, belum bisa menarik wisman seperti halnya pertunjukan Wayang Orang Sriwedari di Solo.
Di obyek wisata religi Sunan Ampel diadakan pertunjukan musik dan tari Islami, juga rutin. Latihan tari di Cak Durasim bisa dilihat oleh wisatawan dan telah menjadi destinasi wisata. Pertunjukan Reog diadakan setiap hari Minggu di Balai Pemuda.
Bekerja sama dengan Casa Grande (asosiasi hotel berbintang) dan PHRI, Disbudpar Kota memasukkan calendar of eventnya ke dalam Garuda in flight magazine. Wiwiek Widayati mengatakan dalam edisi bulan Mei 2012 dimuat artikel me ngenai kegiatankegiatan wisata di Surabaya termasuk publikasi paket wisata 3 hari 3 malam dan 4 hari 4 malam. Paket ini sudah termasuk menonton pertunjukan seni tradisional.
Ada dua strategi memasarkan produkproduk pariwisata unggulan. Produkproduknya termasuk atraksi, UKM, restoran dan kafe. Tempattempat hiburan modern, spa, sudah menempati posisi penting dalam pariwisata kota ini. Berbeda dengan Bali, Yogya dan Malang yang dianugerahi alam nan indah, yang diandalkan Surabaya adalah atraksi buatan manusia termasuk kuliner dan bidang jasa hotel, restoran dan tempat hiburan. Lokasinya yang berada di tepi pulau membuatnya memiliki garis pantai, itulah pantai Kenjeran. Namun belum efektif untuk pariwisata. Ada rencana pantai itu akan dibuat seperti Ancol di Jakarta.
Untuk menggaet wisman, akan mengangkat unsurunsur tradisional dan kearifan lokal
melalui kampungkampung wisata. Kampung wisata awalnya bergerak dari kampung lingkungan. Sudah mulai dikunjungi oleh wisnus dan wisman. Misalnya di kampung wisata Jambangan.
Pengunjung bisa melihat bagaimana warga kampung mendaur ulang sampah di lingkungannya dengan kesederhanaannya. Beberapa agen perjalanan wisata memasukkannya ke dalam itinerary. Selain itu Surabaya mempunyai lahan untuk ekowisata di hutan mangrove Wonorejo. Selain wisnus, wisman pun sudah mulai datang ke sana.
Untuk wisata heritage, baru HOS yang memiliki program regular, bekerja sama dengan lima museum melaksanakan tour of the museum: Museum Mpu Tantular, Museum HOS, Museum Tugu Pahlawan, Museum Kesehatan, Museum TNI Angkatan Laut (TNI AL).
Tahun ini Disbudpar Kota sedang mem buat bis lain untuk tur heritage. Konsepnya sendiri nanti hampir sama dengan yang sudah dijalankan oleh HOS.
Dari segi konektivitas udara, Surabaya diterbangi oleh Garuda Indonesia dan Garuda Citilink, Lion air, Batavia air, Sriwijaya air, Merpati, Trigana, Expressair, dan Sky Aviation untuk rute domestik.
Sedangkan rute internasionalnya diterbangi oleh Airasia langsung ke Kuala Lumpur dan Bangkok; Cathay Pacific ke Hongkong, China airlines untuk rute Singapura dan Taipei, dan rute langsung ke Singapura oleh Silkair dan Valuair.
Konektivitas di darat pun cukup mudah. Untuk melanjutkan perjalanan ke Probolinggo, Malang dan Bromo, wisatawan bisa meneruskannya dengan menggunakan mobil travel langsung dari bandara Juanda.
Di awal tahun 2012 empat kali cruise ship singgah di sini. Tahun 2011 cruise ship Albatros dari Jerman. Disbudpar Surabaya akan terus memperbaharui informasi mengenai atraksi dan destinasi, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sehingga dapat menarik kapalkapal pesiar lainnya untuk singgah.
Para turis turun ke darat, mengikuti paket tur lokal atau tur independen. Tur darat meninjau Kebon Binatang Surabaya (KBS), Pasar Bunga Kayun, Joko Dolog, Monumen Kapal Selam (Monkalsel), ditambah jamuan makan siang berikut penganan kecil tradisional Surabaya di rumah walikota. Me reka diajak ke HOS dan Tugu Pahlawan. Sedang kan paket tur luar kotanya adalah ke kompleks candi di Trowulan, Mojokerto karena rute Sura baya–Mojokerto bisa ditempuh selama dua jam.
Ya, promosi dan pemasaran spesifik bagi ‘destinasi lokal’ dan ‘produk wisata’, sejatinya merupakan tugas utama dari stakeholders pariwisata di daerah. n
Hotel Majapahit.
Wiwiek Widayati
19Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Bisnis
Kedatangan wisman dari Malaysia, khususnya ke Bandung, memang ada penurunan di bulan Juli karena sudah memasuki bulan puasa dan
kebanyakan yang datang itu beretnis Melayu dan mayoritas beragama Islam. Mereka ini biasanya selama bulan puasa akan menunda agenda bepergiannya.
Kota Bandung memang ma sih menjadi tujuan utama wisatawan dari Malaysia sehingga tidak mengherankan wisman dari negara ini bisa mencapai 1.000 orang setiap hari. Namun selama bulan Ramadhan kemudian Idul Fitri di bulan Juli–Agustus 2012, untuk sementara mereka tidak berkunjung ke salah satu kota belanja di Indonesia itu. Wisatawan bisnis dan meeting pun berhenti sejenak selama periode tersebut.
Di luar bulan Juli–Agustus tahun ini, sebenarnya wisatawan dari Malaysia yang datang ke Bandung tidak pernah turun.Dari bulan Januari–Juni ini jumlah kedatangan relatif bagus dan stabil, di bulan Juni yang lalu saja jumlah mereka sudah naik beberapa persen.Kalaupun jumlahnya tidak naik, paling tidak jumlahnya tetap stabil.
Joseph Sugeng Irianto, Direktur Nawang Tours, salah satu travel agent yang seringkali menangani wisatawan Malaysia di Bandung mengatakan, “Bagi perusahaan kami, turis Malaysia yang datang ke Bandung menurun, itu betul. Di perusahaan kami sendiri menurunnya mencapai 60–70%.Itu terutama selama bulan JuliAgustus ini, selama bulan puasa dan lebaran.”
Nawang Tours sendiri hanya menangani 5 grup berkisar 5–17 pax per grup selama bulan puasa kemarin. Tapi di luar itu, jumlah kedatangan mereka cukup bagus. Bahkan setelah liburan lebaran usai, travel agent ini sudah mulai menangani grup dari Malaysia yang mendarat di Bandung dengan AirAsia. Kadangkadang travel agent ini juga harus menjemput tamunya dari Jakarta.
Penerbangan rute Kuala Lumpur–Bandung dilayani sebanyak 3 kali sehari oleh AirAsia dan itu ratarata penuh terus. Yang mengisinya kebanyakan adalah turis. Kedatangan wisman dari negeri Jiran setiap hari ke Bandung tidak bisa hanya dihitung dari frekuensi ketiga
pesawat yang mendarat langsung di bandara Husein Sastranegara, tapi juga dihitung yang masuk melalui Jakarta. Apalagi rute Kuala Lumpur–Jakarta ratarata 7 kali sehari.
Joseph Irianto mengungkapkan, sekitar 70% dari yang kami tangani adalah wisman Malaysia yang langsung datang ke Bandung.Sisanya sekitar 30%, itu masuk melalui Jakarta. Kalau yang lewat Jakarta, me reka ini naik macammacam maskapai penerbangan. Alasan tamutamu yang datang melalui Jakarta adalah harga tiketnya lebih murah. Kalau yang langsung masuk ke Bandung, karena lebih mudah dengan akses langsung dan tidak mau menempuh rute dari Jakarta ke Bandung yang berjarak 3–4 jam
perjalanan.Wisatawan dari Malaysia
itu, pertama kali datang ke Bandung menggunakan jasa biro perjalanan. Pada kunjungan berikutnya, mereka berhubungan langsung untuk jalanjalan dengan supir. Jadi, mereka tetap datang tapi tidak menggunakan travel agent lagi.
Travel agent merasa tugasnya menarik wisman ke sini sebanyakbanyaknya. Kedatangan wisman dari Kuala Lumpur ke Bandung bermanfaat bagi perekonomian di level grass root agar maju. Nyatanya wisatawan
itu berbelanja langsung ke tokotoko sepatu di Cibaduyut, ke tokotoko jeans di Cihampelas, ke Pasar Baru dan sebagainya.Mereka cenderung tidak berbelanja di butik.
Bandung sebagai salah satu destinasi tujuan wisata utama bagi Malaysia lantaran shopping di sini murah, makanannya murah dan enak, transportasi juga murah, dan cuacanya pun bagus dengan suhu udara tidak terlalu panas. Mereka biasanya menginap selama 3 hari 2 malam sampai 4 hari 3 malam. Jika mereka tinggal selama 3 hari 2 malam biasanya mengunjungi 2–4 factory outlet (FO), jika tinggal selama 4 hari 3 malam bisa mengunjungi semua FO yang terletak di sepanjang jalan Riau dan Dago.
Pengunjung tidak mungkin hanya mendatangi satu FO. Sekarang ini FOFO di Bandung sudah sepakat untuk mendiferensiasikan produkproduk yang ditawarkan. Yang menjadi favorit di Bandung, tampaknya, pertama adalah Rumah Mode yang selalu menawarkan model terbaru. Lalu Secret dan For Men di daerah jalan Riau, dan Blossom di Dago. Inilah yang
membuat banyak orang ingin datang ke sini sehingga load factor penerbangan selalu tinggi. Tapi akhirnya harga tiket ke Bandung cenderung meninggi.
Lama tinggal ratarata wisatawan Malaysia yang ditangani oleh Nawang tours 4 hari 3 malam. Itinerary paling utama tentu saja shopping. Ada pembedaan paket wisata bagi wisatawan Malaysia: etnis Chinese dan India biasanya menginginkan 70% leisure atau kunjungan wisata dan 30%nya shopping. Sebaliknya, yang etnis Melayu menginginkan 70% itinerary adalah shopping dan hanya 30% saja untuk kegiatan leisure.
Jumlah naikturun dari angkaangka dalam tabel tersebut bukanlah pola wisata mereka yang sebenarnya. Kesempatan orang berlibur itu akan selalu menyesuaikan waktu dan biaya. Begitu pun dengan wisatawan Malaysia.
Praktisi: Perbaikan Produkdan, Persaingan Harga?
Sumber: Imigrasi bandara Husein Sastranegara
Catatan: Paspor Malaysia sekitar 75% dari kedatangan dan keberangkatan penumpang di Bandara Husein Sastranegara.
Joseph Sugeng Irianto, Direktur Nawang Tours
Tahun:2012 Jumlah Bulan Pesawat Datang Pergi Januari 177 24,163 22,951 Februari 160 20,145 20,203 Maret 178 23,528 22,608 April 191 23,501 22,061 Mei 212 23,973 23,467 Juni 242 29,133 29,783 Juli 186 23,591 21,056
Jumlah Penumpang
Jumlah Pesawat dan Penumpang Internasional di Bandara Husein Sastranegara, Bandung :
Sumber: PT Angkasa Pura I, bandara Husein Sastranegara
Tahun:2012 Bulan Datang Pergi Januari 11,862 12,395 Februari 11,606 11,886 Maret 13,059 14,055 April 13,622 12,342 Mei 13,044 13,028 Juni 16,016 17,798 Juli 13,514 11,870
Warga Negara Asing
Tahun:2012 Bulan Datang Pergi Januari 8,897 9,296 Februari 8,705 8,915 Maret 9,794 10,541 April 10,217 9,257 Mei 9,783 9,771 Juni 12,012 13,349 Juli 10,136 8,903
WN Malaysia
Jumlah Penumpang InternasionalBerdasarkan Kewarganegaraan di Bandara Husein Sastranegara Bandung :
20 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Pada bulan tertentu mungkin di negaranya ada cuti bersama atau hari libur nasional dan mereka memanfaatkannya untuk berlibur di sini. Misalnya, pada bulan Januari jumlah kedatang an mereka turun, ini bisa disebabkan mereka mungkin sudah berangkat di bulan Desember. Di bulan Februari, jumlah mereka akan naik lagi, karena sudah mengumpulkan uang, dan saat itu di sana sedang libur imlek atau hari libur lainnya.
Rute baru Penang–Bandung oleh AirAsia sudah beroperasi sejak Mei 2012. Jika rute ini bisa dimanfaatkan maksimal, ini bisa menggenjot kada tangan wisatawan Malaysia, terutama dari luar kota Kuala Lumpur. Sebelumnya pernah diujicobakan rute Malaka–Bandung namun tidak berjalan baik. Di Malaysia sendiri kegiatan berpusat di Kuala Lumpur. Jadi ba nyak orang di Malaysia memilih terbang melalui Kuala Lumpur ka rena posisinya seperti Jakarta, sebagai distribution point. Jadi orang dari Johor, bahkan dari Kuching kalau mau ke Bandung ya dari Kuala Lumpur.
Terdapat indikasi wisatawan dari Singapura mulai bosan ke Batam lalu mereka pergi ke Bandung, Yogyakarta, Bali dan seterusnya.
Wisman lainnyaSekitar tahun 1990an atau 20 tahunan yang
lalu, wisman dari Singapura banyak datang ke Bandung. Namun sejak sekitar tahun 1997, jumlahnya cenderung menurun. Wisatawan dari Singapura belakangan ini cenderung berwisata ke Eropa dan Amerika, tidak lagi ke wilayah Asia. Apalagi warga Singapura sekarang mendapat bebas visa ke Amerika Serikat.
Penerbangan rute Bandung–Singapura kebanyakan dipakai oleh pebisnis. Yang pertama adalah orang Singapura yang berbisnis di Bandung.Kedua, orang Bandung yang berobat ke Singapura. Jadi bisa dikatakan rute yang ada
sekarang bukan rute favorit wisatawan.Melihat pola berlibur orang Asia pada
umumnya juga penting. Umumnya waktu berlibur orang Asia maksimal 5 hari, relatif singkat. Begitu pun dengan orang Malaysia. Jadi saat mereka datang ke Bandung, menginap selama 4 hari 3 malam, setelah selesai langsung kembali ke negaranya. Begitupun jika mereka ke Bali, menginap selama 4 hari 3
malam, selesai liburan langsung kembali. Jadi, jarang sekali yang melakukan tur dengan itinerary Kuala Lumpur–Denpasar–Bandung, atau sebaliknya. Wisman dari Cina pun waktu liburannya pendek, jadi biasanya mereka juga tidak me ngunjungi beberapa daerah tujuan wisata dalam waktu singkat.
Penerbangan Merpati rute Bandung–Denpasar sudah dioperasikan sejak 30an tahun lalu. Penerbangan di pagi
hari pada pukul 6 dari Bandung ke Denpasar melalui Surabaya tidak pernah terhenti. Itulah maskapai paling lama melayani Bandung–Denpasar. Sedangkan rute penerbangan langsung Bandung– Denpasar dilayani oleh Airasia dan Lion air. Tapi sayangnya, masih kurang peminat.
Ketua ASITA Jawa Barat Herman Rukma-nadi mengatakan, “Kami sudah menentukan, target pasar utama Bandung adalah Malaysia, Thailandsekarang sudah mulai masuk, kami sudah beberapa kali menangani beberapa grup dari Thailand yang datang melalui Jakarta. Saya berharap Airasia juga bisa melayani Bandung–Bangkok karena wisman dari Thailand yang ke sini menyukainya. Pasar utama ketiga untuk Bandung dan Jabar adalah Belanda. Dalam situasi apapun dan bagaimanapun, wisman dari Belanda itu akan tetap datang ke Bandung dan Jawa Barat.”
Bandung dan Jabar menempatkan perwakilan pariwisatanya di Bali. Tapi menurut Herman Rukmanadi perwakilan itu kurang efektif.Yang dia lihat, rute Bandung–Denpasar
itu diisi oleh orang dari Bandung yang ke Bali lalu kembali lagi ke Bandung. Bali itu sudah destinasi utama, jadi bagi wisatawan untuk apa berkunjung ke Bandung? Wisman dari Malaysia pergi ke Bali dan tidak akan terbang ke Bandung, karena tiket pergipulang Kuala Lumpur–Bali paling murah. Jika dia membeli tiket Kuala Lumpur–Bali–Bandung, harganya bisa 4 kali lipat.
Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat Herman Muchtar menerangkan, “Rute Ban dung–Penang bagus. Agar rute ini bisa stabil frekuensinya dan dimanfaatkan maksimal, harus ada informasi di sana. West Java Tourism Promotion Board (BPPD) akan membuka kantor perwakilannya di Kuala Lumpur bertepatan dengan MATTA Fair
pada 8 September 2012.”Ketua ASITA Jabar mengatakan, “West Java
Tourism Promotion Board akan membuka kantor perwakilan di Kuala Lumpur. Itu kita buka untuk meningkatkan jumlah wisman Malaysia ke Jabar, dan saya optimis akan ada kenaikan hingga 35%. Kita di sana khusus untuk mempromosikan Jabar.”
Hati-hati
Menurut Herman Muchtar, “Wisman Malaysia ke Bandung belum turun, tapi ancaman untuk menurun itu ada.”
Ada empat hal yang perlu segera dibenahi oleh Bandung sebelum wisatawan benarbenar menurun:
Pertama, membenahi kemacetan di kota Bandung. Ini mempengaruhi keinginan wisatawan, baik wisman maupun wisnus, untuk tinggal lebih lama di Bandung. Dulu mereka mau menginap 3 malam, tapi karena lalu lintas kebanyakan macet dan menghalangi perjalanan di dalam kota, mulailah sebagian meraka ratarata menginap semalam. Kedua, membenahi
Bisnis
Herman RukmanadiKetua ASITA Jawa Barat
Pedestrian di Jl Merdeka (kiri), pedestrian di Jl Ir H Juanda, Dago (tengah), dan suasana Jl Cihampelas (kanan).
Herman MuchtarWakil BPPD Jabar
21Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat.
Tempat Wisata Gunung Tangkuban Parahu (kiri) dan pusat jeans di Cihampelas, Bandung.
infrastruktur jalan di kota Bandung. Ketiga, harga tiket ke Bandung sudah mulai mahal.
Sekarang harganya sudah mencapai Rp 1 jutaan. Ini disebabkan yang melayani rute Bandung–Kuala Lumpur masih dimonopoli oleh Airasia. Perlu didorong maskapai nasional seperti Merpati, Garuda, Lion untuk melayani rute ini. Sekarang orang Malaysia sudah mulai melirik Vietnam karena tiketnya lebih murah dan shopping di sana pun murah. Terakhir adalah hargaharga untuk wisman Malaysia sengaja dinaikkan oleh perdagang. Ini juga harus diatur.
Dia mengakui mendapat laporan selama puasa dan libur lebaran yang lalu, tingkat okupansi hotel di Bandung dan Jabar turun 5%. Tapi ini bukan berarti kunjungan wisatawan berkurang atau menurun.
Bicara mengenai infrastruktur sekarang bukanlah hanya mengenai jalan dan jembatan, tapi pedestrian yang memadai bagi pejalan kaki, sarana pusat informasi pariwisata, toilet umum, keamanan dan lainlain.Selain itu, yang tidak boleh dilupakan adalah kesiapan dari sumber daya manusianya.
“Sekitar 85% obyek wisata di Jabar, termasuk yang ada di Bandung, tak terawat. Jika infrastruktur, destinasi dan transportasinya dibenahi lebih dulu, saya pikir itu sudah lebih dari cukup.Kita ini punya destinasi bagus. Jadi di sini masalahnya bukan hanya dana, tapi juga harus dikembalikan ke azasazas dalam Sapta Pesona, itu yang paling utama,” lanjut Herman Rukmanadi.
Dalam promosi kita memperlihatkan keindahan pemandangan kebun teh di Puncak, Jabar, tapi saat wisatawan dibawa ke sana, ada pengalihan jalan menuju obyek wisata karena kemacetan atau warungwarung tenda di sepan jang jalan. Karena itu dijanjikan di dalam itinerary maka jika biro perjalanan tidak bisa memenuhinya itu berarti harus mengembalikan uang kepada wisatawan. Halhal seperti ini yang seringkali terlupakan. Untuk memajukan pariwisata, tidak mungkin bisa dilakukan sendiri.
Wisman dari Malaysia juga sebenarnya mengeluh. Keluhan paling sering dilontarkan terutama mengenai masalah keamanan seperti copet di Pasar Baru. Memang di sini belanja
murah, tapi tidak diikuti oleh perasaan aman pengunjung. Yang berbelanja di Pasar Baru itu 70% orang Malaysia.
Selain itu, keluhan umum di Pasar Baru adalah pengamen dan pedagang asongan yang memaksa masuk ke dalam bis. Ini bukan hanya terjadi pada wisman tapi juga pada wisnus. Masalah itu sudah dicoba dieliminasi sedikitsedikit. Dua bulan lalu, Kadisparda Kota Bandung dan Polisi Pariwisata sudah mencoba membuat kesepakatan jika masih ada pengamen yang berusaha naik ke dalam bis wisata, akan disediakan tempat untuk mengamen seluas 3 m2 di tepi jalan.
Pernah juga ada keluhan di obyek Tangkuban Perahu terutama terhadap para pedagang asongan yang kerap kali merangkap menjadi guide dan memaksa, serta harga tiket masuk yang tinggi. Tiket masuk bagi wisnus hanya Rp 13 ribu, sedangkan tiket masuk bagi wisman Rp 50 ribu. Pengelola kawasan wisata juga banyak dikeluhkan pengunjung karena petugas di tiket masuk selalu menganggap wisatawan yang datang ke sana, termasuk wisnus, adalah orang Malaysia.
Sekarang ini Bandung sudah mulai over confidence. Suatu saat bisa ditinggalkan seperti Medan. Karena masalah keamanan. Makanya Bandung jangan sampai seperti itu.
Sekarang 3 kota yang sedang ‘memperhatikan’ Bandung yakni Yogya, Solo dan Semarang. Surabaya sudah lama menjadi pesaing Bandung. Bagi turis Malaysia, Bandung itu ‘the best place for shopping’. Bagaimanapun ketiga kota ini berpotensi sekali menyaingi Bandung karena mereka mempunyai obyek yang lebih
lengkap. Contoh, Semarang memiliki pantai, daerah pegunungan di Ungaran, makanan juga banyak macam dan rasa enak. Meskipun dulu pernah menjual jeans dan tidak laku, tapi sekarang sudah mulai muncul FO dan pusatpusat batik di sekitarnya mulai menggeliat.
Solo berdekatan dengan Yogya, bisa berkolaborasi, karena mereka mempunyai pantai, gunung, dan kebudayaan. Apalagi Airasia pun sekarang terbang langsung ke Semarang, Solo dan Yogya. Walaupun demikian, Bandung yang hanya mempunyai gunung masih memiliki daya tarik melebihi ketiga kota tersebut, untuk saat ini.
Direktur Nawang Tour menambahkan, ”Kita kan pengusaha harus melihat pasar. Kalau shopping terus orang akan bosan. Kita mulai mengenalkan country site juga wisata golf. Sudah mencoba menjual Garut dan Tasik. Yang dijalankan: masuk melalui Bandung—menginap semalam di Kampung Sampireun, Garut; mengunjungi sumber air panas; melihat Kawah Kamojang; berkunjung ke Candi Cangkuang di Situ Cangkuang; melihat kerajinan kulit dan dodol; ke Gunung Papandayan; rafting di Sungai Cimanuk yang bergrade 2—di Tasik ke Rajapolah dan Gunung Galunggung serta menginap semalam di kotanya. Paket country site ini biasanya berdurasi 4 hari 3 malam sampai 5 hari 4 malam.Yang tertarik dengan paket ini terutama etnis Chinese Malaysia. Dan ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu, sekitar tahun 2010.”
Sedangkan berkunjung ke Kampung Naga yang terletak di jalan menuju Tasik, disukai oleh wisatawan dari Eropa.
Nawang Tours sendiri juga memiliki paket golf yang minimal berdurasi 3 hari 2 malam. Main di lapangan golf di Bandung dan sekitarnya seperti Mountain View dan Bandung Resort di Dago Pakar dan di Giri Gahana di Jatinangor, Sumedang. Paket bagi wisatawan golf dari Malaysia tidak mungkin dikombinasikan dengan itinerary lain. Tidak ada pembedaan paket dalam wisata golf untuk pasar Malaysia karena semua menyukainya, baik etnis Melayu, Chinese dan India.
Dan bagi Jawa Barat, jika ingin memajukan pariwisatanya, akan lebih baik memfokuskan diri pada pasar utama mereka yakni Malaysia, Thailand dan Belanda.
Bali Tak Dilupakan
Menurut pengelola bandara internasional Ngurah Rai, jumlah penumpang internasional yang mendarat di Bali sebenarnya tidak menurun. Tapi diakui pertumbuhan jumlah pe numpang internasional di bandara internasional ini terus menurun dalam 5 tahun terakhir. Pertumbuhan penumpang internasional tahun 2006–2007 tercatat 26%. Tahun 2007–2008 pertumbuhannyan turun ke 17%. Sempat ada kenaikan sedikit di tahun 2008–2009 sebesar 18% meskipun di 2009–2010 turun lagi menjadi
Bisnis
22 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Suasana sunset di pantai Kuta akhir Agustus 2012.
15%.Dan tahun 20102011 hanya tumbuh 8% saja.Untuk pertumbuhan selama semester pertama tahun 2011–2012 masih sedang dihitung.
Melihat lalu lalang wisman di beberapa titik konsentrasi wisman di sekitar Kuta–Legian misalnya, di awal Juni 2012 didominasi oleh wisman dari Australia dan Cina. Di akhir Agustus—awal September 2012, atau di akhir high season menjelang low season, turis cukup ramai meskipun tidak lagi sepadat di awal Juni lalu. Turis di kawasan ini menjadi lebih variatif, ada wisnus, Australia, Jepang, Cina, Korea, India, Perancis, Italia bahkan Afrika. Keberadaan turis pun lebih tersebar, dimana di sekitar Nusa Dua juga bisa berpapasan dengan wisman dari Asia, Eropa dan Australia.
Wisman Asia:Persaingan antardestinasi
Managing Director Pro Bali Tours Alan Tsai mengatakan, bisa dikatakan ini juga berkenaan dengan persaingan antar destinasi. Perusahaan penerbangan juga terlalu optimis. Sejak 2009 mereka melakukan penjualan yang baik tapi tahun ini adalah giliran Thailand dan Jepang. Biasanya, hotelhotel mengenakan biaya tambahan di bulan Agustus, tetapi di Thailand dan Jepang tidak melakukannnya untuk tahun ini. Dan selama 2 tahun terakhir Bali memenangkannya, kini seakan tibalah giliran mereka.
Alan Tsai yakin, semakin banyak penerbang an akan semakin banyak wisatawan yang akan datang. Paraagen lokal di Cina saat ini masih mencari ruang di maskapai penerbangan. Jadi maskapai penerbangan Indonesia harus cepat menanggapi isu ini.
Menurutnya, maskapai penerbangan nasio nal lainnya perludidorong melayani rute dari Cina ke Bali. Sehinggaakan tercipta persaingan sehat dan mempengaruhi harga tiket.
Bagi Pro Bali tour sendiri penurunannya sampai dengan 30% atau menurun sekitar 20% dibandingkan dengan Juli tahun lalu. Yang paling merasakan dampaknya mungkin yang menggunakan charter flight dan single cash.
Dia melihatnya selama periode peak season bulan Juli–Agustus, banyak pemain hotel sangat percaya diri tahun ini bakal ramai, karena berbarengan dengan libur lebaran, sehingga mereka menambahkan surcharge USD 25–30. Sedangkan di tempat lain seperti di Thailand, mereka menurunkan harga.
Diakuinya di bulan Agustus lebih ramai daripada bulan Juli karena banyak hotel menurunkan harga, atau menghilangkan, surcharge setelah tingkat okupansi menurun di bulan Juli. Ada kenaikan sedikit di bulan Agustus 2012 dibandingkan dengan bulan Juli 2012.
Pasar dari negaranegara Asia lainnya seperti Malaysia dan Singapura yang datang ke Bali bisa dikatakan stabil. Wisatawan Malaysia yang datang ke Bali adalah dari etnis Cina dan India yang tidak terpengaruh dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Sedangkan kedatang an wisatawan dari Jepang, jumlahnya
masih belum pulih sepenuhnya, dari apa yang dirasakan di lapangan oleh anggota HPI Bali dari divisi Jepang.
Selain itu, pemerintah daerah juga harus bisa mengontrol pertumbuhan dan kualitas hotel di Bali. Banyak hotel baru mengklaim sebagai hotel bintang 4 atau 5 dan memasarkannya ke pasar Cina. Alan Tsai berharap peme rintah daerah bisa membuat peraturan bahwa hotel harus menempatkan sertifikat mereka di lobi sehingga setiap tamu dapat melihatnya agar tidak terjadi kecurangan yang merugikan tamu dan menjatuhkan citra pariwisata di Bali, dan
citra Indonesia pada umumnya.
Reminder dari Wisman Eropa
Meskipun perekonomian di Eropa masih belum membaik, dan beberapa negara Uni Eropa masih terbelit krisis ekonomi, namun tidak mempengaruhi agenda berwisata bagi sebagian orang Eropa.
“Ya, mereka, orang Italia, Spanyol, dan Yunani, berada dalam krisis. Orangorang mena ngis diawal tahun, tapi krisis tampaknya berdampak pada mid–low class. Lumayan tamu
kami tinggal di hotel yang mahal. Mereka tinggal dihotel yang biayanya lebih dari USD500–600 per malam seperti Four Season. Dan mereka tinggal selama 2 minggu di sana,” kata General Manager Lotus Asia Tours Giliano Panari.
Bagi Lotus Asia Tours yang pasar utamanya adalah Eropa, jumlah inbound lebih kurangnya masih sama seperti tahun lalu. Jika pun ada penurunan,itu berasal dari wisatawan kelas menengah ke bawah, tetapi pertumbuhan terasa pada kelas menengah atas. Giliano Panari mengatakan pelanggannya sekarang memilih menginap di kelas seperti Amanwana, Amanusa, dan yang sekelasnya selama di Bali.
Dia melanjutkan, “Saya belum bisa memberitahu berapa angka menurunnya, apakah 3% atau 5%, karena kita masih di tengahtengah high season. Tapi melihat kualitas dari tamu yang masuk kepada kami, jumlah uang yang dihabiskan lebih tinggi. Karena tamu kami menghabiskan lebih banyak uang di restoran kelas tinggi, dan menginap di kelas hotel yang mewah.”
Ini sudah jelas. Bagi sebagian orang yang masih berkecukupan, berwisata di saat seperti ini merupakan keuntungan. Lotus Asia mencatat lama tinggal tamutamunya biasanya 10 malam sampai 2 minggu. Ratarata lama tinggal mereka selama tahun ini 8 malam.
Fokus pasar Lotus Asia, yang juga memiliki representative office di Malaysia, Singapura, dan Myanmar adalah Italia, dan negaranegara di sekitarnya seperti Jerman, Spanyol, Perancis, Portugis, bahkan ada juga dari Amerika Latin seperti Columbia dan Meksiko. Konsumennya adalah wisatawan yang benarbenar ingin melihat Bali. Seperti wisatawan dari Kolumbia dan Meksiko, mereka ingin pergi ke Ubud, tinggal di sana dan tidak pernah pergi ke mana pun. Mereka tinggal di sana minimal 7 malam.
Sebagian besar pelanggannya adalah FIT. Untuk grup, biasanya datang selama low season, dari Januari–Maret dan Oktober–November setiap tahun. Kelompokkelompok tur ini membuat semua paket yang rumit.
Mereka melakukan perjalanan mulai dari Sumatera, Jawa, ke Toraja di Sulawesi, dan menyelesaikannya di Bali. Dan biasanya mereka menghabiskan 15 hari untuk jenis perjalanan seperti ini.
Kami memiliki banyak paket, sehingga tergantung pada pelanggan. Baik FIT atau GIT biasanya mereka menghabiskan 7–15 hari. Mulai paket overland Sumatera–Jawa–Bali dan extended tour ke Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur hingga Raja Ampat di Papua.
Paket yang sangat sukses di Lotus Asia adalah paket sirkuit. Maksudnya, mereka akan tinggal di Kuta 1 malam, kemudian tinggal 1 malam di Lovina, 1 malam di Candidasa.
Saat bermalam di Lovina mereka bisa melihat keindahan Bali utara. Saat mereka di Ubud bisa mengunjungi Pura Besakih dan melanjutkan perjalanan serta menginap selama 2 malam di Candidasa. Paket sirkuit ini pun beragam macam lamanya.
Ada 2 kategori paket berdasarkan kualitas hotel: hotel bintang 4–5, dan hotel mewah. Kategori A adalah kelas tinggi atau hotel mewah seperti Amaya Ubud, Alila Candidasa, atau mereka dapat memilih kategori B, yaitu hotelhotel di bawahnya yang lebih rendah tarinya dan banyak pilihannya. Ratarata lama menginap untuk paket sirkuit adalah 5 hari 4 malam.
Bisnis
Papua Paradise resortSumber:http://www.papuaparadise.com
Alan TsaiManaging Director Pro Bali Tours
23Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Kemudian, mereka bisa pergi ke Jawa, Lombok, ke Gili, Sulawesi, Flores, Raja Ampat, dan seterusnya. Mereka bisa menghabiskan paketpaket sirkuit di pulaupulau lain dari 3 sampai 7 malam.
Ratarata paket sirkuit di Sulawesi ber durasi 5 hari 4 malam, atau 3 hari 2 malam. Sirkuit dimulai di Toraja, lalu bersantai di bagian utara Pulau Sulawesi, di resor Pulau Gangga yang letaknya di Taman Nasional Bunaken. Mereka yang pergi ke Gangga resort biasanya para penggemar aktivitas menyelam.
Paket sirkuit di Nusa Tenggara Timur terbagi atas paket 2 malam di Komodo atau paket overland dari Flores sampai Maumere selama 7 hari 6 malam. Paket sirkuit di NTT melalui pintu Labuan Bajo dari Bali. Selama di sana, selain melihat keindahan di Pulau Komodo dan sekitarnya juga pergi melihat gunung dan danau Kalimutu, dan sebagainya.
Paket sirkuit Raja Ampat baru saja dimulai. “Kami mempunyai sebuah pulau resor sendiri di Raja Ampat, Papua Paradise Resort, kata dia. Ini alami, bagus, dan tamu dapat melihat ikanikan dari bungalow. Untuk menuju Raja Ampat, rute yang paling sering digunakan adalah Jakarta–Ujung Pandang–Sorong, atau Denpasar–Ujungpandang–Sorong.
Ada juga yang memilih melakukan perjalanan ke Kalimantan, paket 2–5 malam. Bekerja sama dengan Trans Borneo, sebagian besar paket tersebut dilakukan di sekitar Sungai Mahakam untuk melihat kehidupan masyarakat Dayak. Setelah tiba dari Italia di Jakarta, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan. Setelah itu barulah mereka pergi ke Bali, juga melalui Jakarta.
Di Kalimantan tamu akan menyusuri Sungai Mahakam dan bermalam di atas perahu, di kabin tanpa tempat tidur dan kasur. Jadi di Kalimantan wisatanya masih sangat penuh petualangan.
Menurut agen ini, “Kami selalu menginformasikan dan mengingatkan kepada para tamu bahwa daerah,di luar Bali, belum ada Four Season atau hotel bintang 5, akomodasinya sederhana. Kami juga selalu memberitahukan kepada para pelanggan yang akan pergi ke Kalimantan bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan seperti keterbatasan persediaan air atau tidak ada air panas dan lainlain.”
Karena tamu bukan sepe nuhnya bersifat petualang, setidaknya, harus diberikan akomodasi yang baik dan bersih. Karena itu, tujuan
seperti Tanjung Puting belum bisa masuk dalam paket kami. Kami akan membawa kelompok kecil ke Kalimantan dalam bulan November nanti. Untuk itu, harus membawa pemandu berbahasa Italia dari Yogya, karena belum ada pemandu yang berbahasa Italia di sana.
Dia mengingatkan, bagaimana pun kualitas pelayanan di Bali itu sudah tinggi. Pramu wisata umumnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Pramuwisata di Jawa pun sudah baik, di Sulawesi juga, tapi para pramuwisata di daerah lain seperti di Lombok, Sumba, Sumbawa, Komodo, belum tahu persis apa yang harus dilakukannya. Mereka harus me ningkatkan pelayanannya. Bisa terjadi di tengah jalan mobil kehabisan bensin karena pramuwisat alupa untuk membelinya.
Ada pantai yang bagus di NTT, karena pramuwisatanya tidak aktif berbicara akhirnya tamu tidak terlalu menyukai dan menikmatinya. Di Lombok, Sumba, Sumbawa, Flores dan Komodo mereka harus mengajar dan me ningkatkan kemampuan dan keterampilan para pramuwisatanya dalam hal mengorganisasi pelayanan tur di darat. Para pemandu ini harus tahu bagaimana menangani tamu, mengetahui tentang geografis daerahnya, sejarahnya, dan mereka harus lebih banyak berbicara kepada tamu.
”Meskipun kami memiliki paket yang baik tapi pramuwisatanya tidak membawakannya dengan baik, maka paket tersebut akan nyaris siasia. Karena pemandulah yang terus bersama dengan tamu seharian. Anda dapat menawarkan hotel yang bagus, tur berjalan lancar, pemandu datang tepat waktu, tetapi jika pemandu ini tidak bisa menceritakan apapun pada tamu, itu pun tidak akan menjadi apaapa. Jadi masalahnya adalah sebagian pemanduhanya mengajak tamu ke tokotoko dan restoran untuk medapat komisi. Halhal se perti inilah sering dikeluhkan para tamu kami,” kata Giliano.
Penetapan harga tiket masuk pun harus menjadi perhatian. Tidak bisa terlalu rendah karena tidak akan bisa memberi dampak ekonomi bagi daerah di sekitar obyek wisata, tapi jika terlalu tinggi pun akan menyulitkan para pelaku usaha perjalanan menjual paket menarik kepada konsumen.
Giliano telah tinggal di Bali lebih dari 20 tahun. Dia kawatir Bali seakan cenderung menghancurkan dirinya sendiri. Rupanya para tamu dan repeater yang ditanganinya sering berkomentar, Bali tidak sama seperti Baliyang me reka kenal dulu.
Kemacetan lalu lintas di manamana, hotel terlalu banyak, dan kerumun an orang terlalu ramai. Jadi, ketika mereka ini melihat “This is not Bali I know”, mereka pun seakan tidak ingin kembali lagi.
Perusahaannya pernah menangani GIT (group incentive tourist) dari Peugout, dan tinggal di Hotel Intercontinental. Saat mengatur gala dinner di Plataran, di Ubud, dari tempat mereka menginap memerlukan waktu 2 jam sampai di tempat gala dinner. Dan komentar yang diterima dari GIT tersebut adalah mereka akan malas memilih rute ke Bali lagi.
Masih ada daerah yang bagus di dalam area Nusa Dua. Tetapi lebih ke selatan seperti di sekitar St Regis, semakin banyak dibangun gedunggedung yang lebih tinggi dan semakin berkurang lahan hijau.
Giliano menganggap daerah Ubud masih sangat baik, masih mewakili Bali yang sebenarnya dengan hamparan sawahnya. Dari sana sudah sa ngat dekat ke Pura Besakih, Kintamani, Candidasa dan daerah lainnya. Juga tidak ada kema cetan lalu lintas di sana. Setelah dari sana barulah pelanggannya disarankan untuk tinggal di resorresor tepi pantai di wilayah
selatan. Karena pasar Eropa sebenarnya masih menyukai Bali dan senang tinggal di hotelhotel tepi pantai.
“Alasan orang datang ke Bali adalah untuk melihat sawah, tarian Bali, halhal budaya dan keindahan di Bali. Ini sama seperti saya pergi keJawa. Aku akan ingat Borobudur, Prambanan, matahari terbit di Bromo. Semua halhal indah. Jika halhal itu hilang, tidak akan ada tamu yang datang. Jadi, Anda harus berhatihati. Tetap menjaga keaslian. Oke saja menciptakan tempat belanja bagi pasar
Asia atau orang muda, tapi jangan membuatnya terlalu banyak.”
Untuk daerah lain di Indonesia, masih membutuhkan orangorang dan pelayanan yang baik. Daerahdaerah harus meningkatkan itu jika ingin orangorang datang atau kembali lagi. Selain alam yang indah dan obyek wisata yang bagus, mereka juga harus memiliki pramuwisata yang baik dan mampu mempresentasikannya.
“Obyekobyek wisata di negara Anda sangat bagus dan Anda tidak perlu memperbaikinya. Seperti Borobudur, itu sudah ada di sana sejak berabadabad lalu, dan tidak dapat diubah. Jadi yang harus ditingkatkan adalah kualitas sumber daya manusia yang mengelolanya. Destinasi menyiapkan pemandu yang baik, hotel yang bersih dan bagus, kendaraan dalam kondisi baik dan siap dipakai dan di dalamnya mungkin disiapkan sebotol kecil air minum atau handuk segar. Sesuatu seperti itulah yang akan dihargai oleh para tamu.“ n
Bisnis
Giliano PanariGeneral ManagerLotus Asia Tours
Papua Paradise Resort di Raja Ampat, Papua.Resort di tengah Sungai Mahakam.
24 Vol. 3 l No. 33 l September 201224
Bila pagelaran musik dan budaya daerah di setting megah seolah digelar di dalam candi dengan dukungan tata cahaya yang me
mukau, maka momen itu akan hadir pada 11 Oktober malam di Jambi, saat dibukanya Kemilau Sumatera 2012, bertepatan dengan penyelenggaraan event Pekan Pesona Budaya Jambi—event rutin pemerintah Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, dalam konferensi pers di Kemenparekraf, Jakarta, menggambarkan, ”Dua event itu akan menjadi jembatan bagi banyak orang untuk lebih mengenal Jambi. “
“Tiap provinsi memacu potensi wilayahnya untuk mengundang sebanyak mungkin orang mengunjungi daerahnya. Meski APBD Jambi 2012 baru sekitar Rp 2 triliun, karena potensi alamnya masih banyak dalam tahap eksplorasi, namun dengan visi Emas: Ekonomi maju, aman, adil dan sejahtera, Jambi siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan even ini,” jelas Hasan Basri Agus.
“Anggaran pariwisata provinsi ini sebesar Rp 12 miliar pertahun. Wisnus di Jambi pada tahun 2006–2009, sekitar 6–8 ribu orang. Tidak sampai 10% kenaikannya tiap tahun. Jadi memang belum besar jumlahnya karena masalah infrastruktur. Pariwisata follower saja dari potensi yang ada di Jambi,” tambah Didy Wurjanto Kepala Dinas pariwisata Provinsi Jambi.
Sepuluh Propinsi di Sumatera akan diwakili melalui booth pameran yang akan menampilkan produk budaya masingmasing. “Kilau Sumatera bercahaya di Jambi selama satu pekan penuh pada 11–16 Oktober 2012 di Gedung Olahraga dan Gedung Olah Seni Kota Baru Jambi. Berbeda dari penyelenggaraan tahun lalu di DI Aceh penyelenggaraanya di Jambi kali ini bersamaan dengan Hari Ulang Tahun TNI ke 67, jadi akan digelar juga pameran artileri,” ungkap Didy.
Pembukaan yang juga menjadi puncak acara menampilkan tarian nyanyian. Para peserta akan berpawai. Tari kolosal Jambi juga akan digelar mewakili 9 kabupaten/kota. Tarian tradisional penyanyi taraf nasional, seperti Band Jamrud dan momen pemilihan BujangGadis Jambi 2012 akan menambah semarak even ini.
“Event Kemilau Sumatera yang dipadukan dengan Pekan Pesona Budaya Jambi 2012, menjadi pintu masuk untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif serta budaya Jambi agar lebih dikenal masyarakat luas sehingga mendorong kunjungan wisatawan ke sana,” kata Plt Sekjen Kemenparekraf, Ukus Kuswara, dalam jumpa pers itu.
Gubernur didampingi Plt Sekjen Ke
menparekraf dan Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri M Faried, Kasubdit Promosi Wilayah Sumatera, Raseno Arya, Kadis Pariwisata Didi Wurjanto, dan sejumlah pejabat Pemprov Jambi.
Potensi Jambi akan ditampilkan. Dari seni seperti Tari Zapin, Tari Selendang, makanan khas tempoyak, dan minuman kopi khas Jambi AAA. Selain itu empat Taman Nasional yang ada di satu provinsi, ya hanya ada di Jambi, yakni Taman Nasional Bukit 12, Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasional Berbak, dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Keaslian alamnya. Pernah tahun 2008 Pangeran Charles dari Inggris berkunjung ke kawasan hutan Restorasi Ekosistem Indonesia di Desa Bungku, Kabupaten Batanghari sekitar 125 km dari Kota Jambi.
Di sana berdiri Gunung Kerinci, ter tinggi di Sumatera, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Sungai Batang Hari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera dengan panjang mencapai 800 km.
Ada lagi, kehidupan masa lalu yang terus terpelihara, yakni kehidupan masya rakat Kubu Anak Dalam yang hidup di kawasan hutan secara berkelompok dan menyebar di beberapa Kabupaten, Kabupaten Batang Hari, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin.
Geopark Merangin merupakan salah satu kebanggaan provinsi ini, berupa taman bumi yang menyimpan formasi batubatu megalith, serta berbagai fosil hewan laut yang ditemukan di tepi Sungai Batanghari.
Geopark di Kabupaten Merangin ini
punya fosil tumbuhan 350 juta tahun yang lalu. Beberapa di antaranya adalah Taeniopteris sp dan Lepidodendron sp, yang jadi makanan hewan purba seperti dinosaurus.
“Dengan kondisi tersebut sesungguhnya Jambi akan fokus pada kualitas, minat khusus, seperti di Kerinci dibuat paketpaket pendakian artinyamasyarakat langsung di sekitar lokasi siap mendukung dengan menyediakan keperluan pendakian. Disiapkan guide, makanan, dan lainlain,” tambah Didy.
Khusus melalui even ini, akan diperkenalkan 57 obyek wisata sejarah. Yang paling terkenal kompleks Candi Muaro Jambi. Akan ditampilkan sejumlah atraksi seni budaya dan ekonomi kreatif antara lain berupa pemeran kerajinan antar Kabupaten dan Kota, festival band, pemilihan BujangGadis Provinsi Jambi, lomba lagu daerah, dan pameran foto. Event tahunan ini diikuti seluruh Dinas Pariwisata se Sumatera dan industri pariwisata antara lain perusahaan biro perjalanan wisata (travel agent), dan airlines.
Bicara mengenai aksesibilitas, layanan penerbangan sudah memadai, yakni setiap hari beroperasi 14 penerbangan antara lain Lion Air lima kali, Garuda Indonesia tiga kali, Sriwijaya 2 kali dan lainlain, maka even ini optimis akan meriah dan diproyeksikan untuk dikunjungi oleh sekitar 15.000 pengunjung.
Tentu ini akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan dan menjadi peluang bagi pelaku usaha pariwisata industri kreatif menampilkan potensi karya nya sesuai tujuan penyelenggaraan even ini. n
Candi Muaro Jambi di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX–XV Masehi. Situs purbakala ini merupakan aset tak ternilai.
Event
‘Kemilau Sumatera’ di Jambi,Oktober ini
25Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Konsistensi Turnamen Sumpit Internasional
Konsistensi, itulah salah satu persya ratan dalam membangun even pariwisata untuk berhasil. Berhasil dalam arti menggerak
kan dan menarik kunjungan wisatawan. Turnamen Sumpit pertama kali diini
siasi tahun lalu oleh Kemenparekraf, diadakan di kota Singkawang, Kalimantan Barat, dan, saat itu juga gagasan yang aslinya merupakan kegiatan promosi pariwisata dalam negeri, ditingkatkan untuk sekaligus bersisi dua: juga menarik wisman!
Ide asli lainnya dalam kaitan even Turnamen Sumpit Internasional, atau disebut IBoST (International Borneo Sumpit Tournament) adalah strategi promosi pariwisata di wilayah perbatasan, yang pada dasarnya juga sekaligus mengusung fungsi promosi meningkatkan kunjungan wisman melalui border cross.
Tahun ini perlombaan IBost tersebut akan digelar pada tanggal 5–7 Oktober 2012 di kota Pontianak, akan diikuti oleh peserta dari negara tetangga Malaysia, Brunai Darussalam dan berbagai daerah di Kalimantan.
“Perlombaan ini akan memperebutkan hadiah total sebesar Rp125 juta,” kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Faried Moertolo.
Kota Pontianak dipilih sebagai tuan
rumah dengan pertimbangan memenuhi kebutuhan akan aksesibilitas dan ketersediaan akomodasi khususnya hotel berbintang de ngan kapasitas yang cukup sehingga mampu menampung kunjungan wisatawan.
Kota itu didukung oleh pusatpusat keramaian dan perbelanjaan, dan terdekat dari perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia Timur, Sarawak. Faried Moertolo mengatakan Turnament IBoST diperkira
kan akan diikuti sekitar 200 peserta dan yang seperempat pesertanya berasal dari luar negeri.
Selain turnamen sumpit, even itu juga akan diisi standstand pameran yang menyajikan produk pariwisata khas Kalimantan termasuk pernakpernik sumpit dan perlengkapannya, sajian kesenian dan hiburan, dan tidak ketinggalan kuliner khas Kalimantan.
Kalbar dua tahun berturutturut ditunjuk sebagai tuan rumah, tahun 2011
Kota Singkawang dan tahun 2012 Kota Pontianak. Apalagi yang patut digarisbawahi dari turnamen ini? Yaitu, upaya menciptakan even pariwisata yang berkesesuai an dengan sumbersumber daya yang tersedia. Kalimantan memiliki sumber daya ‘tradisi penggunaan sumpit’ yang telah diwarisi ratusan tahun, merupakan asset yang masih tetap ‘hidup’ dan ‘bernilai’. Sumber itulah yang dikelola menjadi suatu daya tarik wisata. Memelihara
nilainilai yang terkan dung dan masih relevan dengan suasana hidup modern.
Lagi pula, di banyak negeri belahan dunia lain terdapat juga tradisi ‘sumpit’, kendati dalam berbagai perbedaan dan perkembangan. Maka dari perlombaan sumpit yang kali ini diikuti oleh peserta dari daerahdaerah di Indonesia dan para tetangga (Malaysia,
Brunei, Sarawak Malaysia Timur), dengan konsistensi jadwal dan pengelolaan even, lebih banyak peserta dari lebih banyak Negara tentu akan tertarik untuk ikut serta pada tahun selanjutnya. Di benua Amerika dan Afrika pun terdapat potensi komunitas penggemar, pengguna dan memelihara ‘sumpit’ sebagai warisan nenek moyang.
Destinasi Kalimantan berpotensi menjadikan ‘keunikan’ sumpit sebagai ‘ikon’ juga. Kenapa tidak? n
Festival Meditasi di Ubud
Demikian pula diselenggarakannya Festival Meditasi Internasional di Bali, pada 20–23 September 2012 ini merupakan kali yang
keempat. Lokasinya tetap di Ubud, Bali, dilaksanakan setiap tahun. Temanya kali ini pun bersifat universal, jadi, sesuai pula dengan sumber daya yang dimiliki pulau pariwisata internasional ini: One Earth, One Sky, One Humankind: Towards Global Peace and Interfaith Harmony through Meditation.
Dunia sudah tertarik seakan terikat. Peserta telah mendaftar dari Amerika Serikat, Perancis, Brazilia, Belanda, Jepang, Australia, Jerman, Malaysia. Dari dalam Indonesia telah mendaftar dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Sema
Event
Kategori yang dilombakan :
1. Perorangan Putra Posisi Jongkok2. Perorangan Putra Posisi Berdiri3. Perorangan Putra Posisi Bull Eye4. Perorangan Putri Posisi Jongkok5. Perorangan Putri Posisi Berdiri6. Perorangan Putri Posisi Bull eye7. Beregu Putra8. Beregu Putri
rang, Lampung dan Kalimantan. Kalau tahun lalu saja datang lebih 1.000 orang peserta, maka tahun ini diperkirakan akan bertambah lebih banyak lagi.
Pembicarapembicara internasional dari berbagai organisasi spiritual akan berbagi pengetahuan dan pengalaman, seraya ada pula pengajaran teknikteknik meditasi dan yoga dilaksanakan selama berlangsungnya festival.
Diberitakan, cukup banyak wisman memasukkan dalam itinerary mereka kegiatan meditasi dan yoga, yakni dari Aus
tralia, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Pihak ASITA (Asosiasi Travel Agent) Bali memperkirakan, sekitar 10 persen dari program tur yang ditangani anggotanya memasarkan Spiritual Tour Itinerary.
Diperkirakan pula sekitar lima persen dari keseluruhan wisman yang berkunjung ke destinasi ini bertujuan hendak menikmati tur spiritual. n
26 Vol. 3 l No. 33 l September 201226
Event
BorneoExtravaganzadi Jakarta
Krisis ekonomi di kawasan zona Euro dan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, oleh masyarakat Eropa sendiri dirasa
kan seperti ‘evolusi’ yang menguras daya beli. Berbicara secara random dengan keluargakeluarga di Belanda dan Jerman misalnya, terdengar keluhan umum betapa mereka harus ‘berhemat’.
Belum ada prediksi menyenangkan kapan situasi akan ‘normal’. Di bidang pariwisata pun dampaknya seakan ‘pelanpelan’ mengurangi volume perjalanan. Dan pemantauan dilakukan intensif oleh badanbadan pariwisata dan kalangan praktisi.
Beberapa laporan terakhir, jika dirangkum, menunjukkan antara lain bahwa wisman dari Eropa keseluruhan masih meningkat dengan 5 juta perjalanan liburan pada tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi ratarata berkurang dalam jumlah hari per perjalanan.
Pertumbuhan dilaporkan 0,5% dalam jumlah total perjalanan liburan, itu terdiri dari peningkatan perjalanan liburan domestik (+0,3%) dan perjalanan liburan di luar negeri (+1,2%). (Lihat statistik di hal. 34)
Pertumbuhan kuat di perjalanan ke luar negeri dihubungkan dengan penurunan yang signifikan dalam perjalanan tersebut selama tahun pertama krisis, sementara perjalanan dalam negeri kurang terpengaruh.
Namun secara keseluruhan, jumlah malam menginap dalam perjalanan turun 0,1% pada tahun 2011, terutama untuk
Borneo Extravaganza adalah even dua tahun sekali. Diselenggarakannya sejak tahun 2004 oleh Direktorat Promosi Dalam
Negeri, Kemenparekraf bersama Pemerintah Daerah Provinsi di Kalimantan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan promosi dalam negeri demi memajukan destinasi pariwisata di Kalimantan. Tapi tentu saja agar mencapai sasaran publik yang diharapkan untuk menyadari, kemudian agar berminat melakukan perjalanan kunjungan ke provinsiprovinsi itu, promosi harus dilaksanakan di luar daerah Kalimantan. Maka dikombinasikan dengan strategi dan program promosi pariwisata dalam
negeri yang disebut direct selling promotion. Lalu, dikembangkan dengan konsistensi pelaksanaan.
Tahun ini, untuk kelima kalinya, Borneo Extravaganza 2012, akan diselenggarakan pada tanggal 19–21 Oktober 2012, di Mal Taman Angrek Jakarta. Kegiatannya diberi tema Unique Borneo. Selama tiga hari itu akan ditampilkan keunikan pariwisata Kalimantan, antara lain dengan Pameran Destinasi Wisata, Atraksi Tarian dan Budaya, Fashion Show Busana Kalimantan, dan juga penjualan berbagai produk kerajinan dari Provinsiprovinsi Kalimantan.
Jelaslah potensi ecotourism dan keindahan hutan alami merupakan selling point utama. Adapun penampilan berbagai kesenian dan taritarian akan dibawakan oleh kelompokkelompok yang memang didatangkan khusus dari Kalimantan. Setiap hari mereka akan sajikan dua kali pertunjukan, yaitu jam 12.00–14.00 dan jam 19.00–21.00.
Pengunjung ‘Extravaganza’ akan menyaksikan atraksi seni budaya Dayak, Tionghoa dan Tarian Melayu serta Permata Martapura (ini dari Kalimantan Selatan) dan berbagai kerajinan khas Kalimantan juga akan mengisi acara BE 2012 ini.
Kegiatan pameran menampilkan stanstan Pemda Kalimantan, bersamaan juga dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW)/Travel Agency, dan pelaku industri pariwisata inilah menawarkan Paketpaket Wisata Kalimantan. Itu sebabnya masih dalam rangkaian Pra Acara penyelenggaraan Borneo Extravaganza 2012, telah diselenggarakan Travel Agency Meeting pada Senin, 10 September 2012, di Jakarta. Tak kurang 17 Travel Agency dari Kalimantan, Jakarta dan Bali dipertemukan dalam Meeting itu.
Seluruh potensi wisata yang ada di Kalimantan dijelaskan oleh Dinas Pariwisata Provinsi kepada peserta undangan dari Travel Agency Jakarta dan Bali sekaligus memfasilitasi ajang Table Top antara para pelaku bisnis pariwisata ini.
Borneo Extravaganza sebelumnya pernah diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2004 dan 2006, dan di Bali pada tahun 2008 dan 2010. n
Suasana Table Top Discussion antara Travel Agency Kalimantan dengan Travel Agency Jakarta dan Bali
Ihwal Dampak Krisis dari Barat
27Vol. 3 l No. 33 l September 2012 27
Utama
perjalanan domestik (0.7%). Perjalanan jadinya ratarata lebih pendek dari tahun sebelumnya.
Toh, wisatawan Eropa menghabiskan uang lebih banyak (+0,7%) pada tahun 2011. Bahkan jika pengeluaran total didistribusikan terhadap jumlah perjalanan yang lebih tinggi, ternyata pengeluaran untuk perjalanan ratarata naik sebesar 0,5%. Pengeluaran per malam tumbuh sebesar 1,4%. Relatif lebih naik untuk perjalanan dalam negeri daripada untuk perjalanan keluar.
Dampak krisisLaporanlaporan mutakhir hingga Juli
2012 menyebutkan, krisis ekonomi Eropa dan AS berdampak signifikan pada perjalanan bisnis, tetapi tidak pada perjalanan liburan.
Jumlah perjalanan pariwisata telah turun sedikit sejak 2008, berkurang sekitar 1,2 miliar perjalanan per tahun. Meskipun jumlah perjalanan liburan bertahan di atas 1 miliar, perjalanan ‘bisnis’ menurun secara signifikan, dari 166 juta di tahun 2008 menjadi 145 juta pada 2011, kontraksi 12,7%.
Pola Perjalanan dari warga Uni Eropa
Lebih dari tiga perempat jumlah perjalanan itu dilakukan di dalam negeri (antara Negara anggota UE), namun perjalanan panjang ke luar Eropa mengambil porsi setengah dari seluruh pengeluaran wisata.
Tahun 2011, perjalanan antara Negara Anggota 76%, dengan kurang dari satu dari empat perjalanan ke luar negeri. Diamati di seluruh Uni Eropa, sebagian warga menghabiskan kurang dari setengah dari liburan mereka di negara mereka sendiri. Itu di Belgia (26%), Luksemburg (kurang dari 1%), Belanda (48%) dan Slovenia (44%). Lainnya tinggal ‘di rumah’ selama lebih dari sembilan dari 10 perjalanan liburan pada tahun 2011. Itu sangat banyak pada penduduk Spanyol (92%), Portugal (91%) dan Rumania (93%).
Perjalanan domestik tetap menyumbang pada perjalanan liburan, namun perjalanan keluar negeri tumbuh relatif lebih cepat pada tahun 2011. Pertumbuhan barubaru ini dihasilkan dari substitusi sebagian perjalanan outbound dengan perjalanan domestik selama beberapa tahun terakhir.
Ada peningkatan signifikan dalam jumlah perjalanan keluar negeri, di mana perjalanan dengan durasi setidaknya empat malam menaik 1,7%, sedangkan perjalanan singkat ke luar negeri mengalami penurunan sebesar 0,7%.
Untuk perjalanan domestik, terjadi peningkatan tajam dalam perjalanan panjang (+0.5%) dibandingkan untuk perjalanan pendek satu sampai tiga malam (0,2%).
Di Uni Eropa, perjalanan domestik singkat menyumbang setengah dari semua perjalanan liburan pada tahun 2011. Perjalanan jauh domestik mengambil 26% dari pangsa pasar, sementara perjalanan keluar berdurasi panjang dan pendek me
wakili 18% dan 5% masingmasing. Dalam hanya delapan anggota Uni Ero
pa, jumlah perjalanan panjang melebihi jumlah perjalanan singkat. Di Belanda, Belgia dan Luksemburg, lebih dari 60% dari semua perjalanan adalah berdurasi kategori panjang.
Pengeluaran warga Uni Eropa untuk liburan tumbuh 0,7% tahun 2011. Ratarata, orang Eropa menghabiskan € 64 per malam liburan, € 50 selama perjalanan domestik dan 82 € selama perjalanan outbound.
Setengah dari semua warga Uni Eropa melakukan perjalanan musim panas satu kali atau lebih. Kebanyakan pergi berlibur pada kuartal ketiga. Selama musim panas bulan Juli, Agustus dan September, hampir setengah melakukan setidaknya satu perjalanan liburan, dan lebih dari satu dari tiga mengadakan perjalanan liburan empat malam atau lebih.
Mengambil libur di kuartal ketiga adalah yang paling populer untuk semua negara, kecuali Malta. Di negaranegara Nordik, Denmark, Finlandia, Swedia dan Norwegia lebih dari setengah populasi berlibur di hampir setiap kuartal dari 2011.
Sarana akomodasiHanya satu dari empat perjalanan diha
biskan di hotel. Pada tahun 2011, sebagian besar perjalanan menggunakan apa yang disebut akomodasi wisata pribadi. Ini jenis akomodasi termasuk menyewa kamar di rumah keluarga, tempat tinggal menyewa dari orang pribadi atau badanbadan profesional, tetapi juga rumah kedua dan akomodasi yang disediakan secara gratis oleh temanteman atau kerabat. Tinggal di hotel menyumbang hampir 26% dari perjalanan liburan, sementara akomodasi kolektif lainnya seperti tempat tinggal liburan, perkemahan atau hostel pemuda digunakan untuk hampir 10% dari perjalanan liburan.
Ada perbedaan yang signifikan, tergantung pada tujuan. Untuk perjalanan domestik, lebih dari dua pertiga dari liburan dihabiskan di akomodasi swasta dan kurang dari 20% di hotel atau sejenisnya. Untuk perjalanan keluar negeri, sebaliknya yang terjadi, dengan hotel terhitung 52,8% dan 14,1% di tempat yang disewa, di tempat perkemahan atau hostel pemuda.
Pada bulan Juni 2010, Komisi Eropa merilis Komunikasi berjudul Eropa, ada dunia 1 tujuan wisata—kerangka politik baru bagi pariwisata di Eropa.
Ihwal Dampak Krisis dari Barat
Masyarakat dan wisman Eropa di kota Frankfurt, Jerman.
28 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Utama
Salah satu tantangan dan peluang yang dihadapi industri pariwisata Eropa adalah distribusi musiman permintaan pariwisata. Memperluas musim pariwisata atau menyebarkan kegiatan pariwisata lebih merata sepanjang tahun secara signifikan dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing tujuan wisata Eropa.
Bagaimana Amerika Serikat?Perlambatan ekonomi Amerika Serikat
dan ‘krisis’ di Eurozone, seakan angin bertiup dari belahan barat bumi dan mengayunkan gejala pergeseraanpergeseran, juga di dunia pariwisata. Gejala pergeseran pasar pariwisata lebih berat ke Asia Pa sifik, di satu sisi. Tapi di sisi lain pariwisata domestik kian menunjukkan kekuatannya dalam bertindak sebagai lebih dari ‘shock absorber’.
Di kawasan Eropa, dilaporkan, wisata di dalam kawasan Eropa sendiri meningkat dengan berkembangnya ‘new emerging destinations’, yakni NegaraNegara Eropa Timur.
Kembali pada AS, dilaporkan, dengan perkiraan sekitar 78 juta orang China akan bepergian ke luar negeri pada tahun 2012, China akan mengalahkan Amerika Serikat dan Jerman dalam perjalanan outbound pada akhir tahun ini, para pejabat di China Travel Outbound Travel Mart (COTTM) menyatakan itu di Beijing, April lalu. Tahun 2011 sebanyak 70 juta tercatat warga Chi
na bepergian ke luar negeri.Negara Asia ini menjadi sumber terbe
sar di dunia wisatawan outbound dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk perjalanan ini akan mencapai rekor £ 50 miliar (US$ 80 miliar), menurut Project Director COTTM, Matt Thompson, yang dikutip oleh Xinhua.
‘Ahli’ pariwisata itu menambahkan bahwa pelonggaran prosedur visa dan meningkatkan dukungan pemerintah, ber samasama dengan tumbuhnya kelas menengah, secara signifikan akan memberikan kontribusi untuk pasar perjalanan keluar negara itu.
“Beijing barubaru ini memberikan izin tiga perusahaan asing untuk mengatur tur wisatawan China keluar negeri. TUI adalah operator tur Eropa pertama, CITS Amerika Travel Services Express untuk AS dan New JTB Century International Tours untuk Jepang. Langkah ini dipandang sebagai kunci untuk membuka pa sar yang menguntungkan keluar negara itu,“ kata direktur COTTM dalam sebuah pernyataan.
World Tourism Organization (UNWTO) sebelumnya menunjukkan data di mana negara Jerman adalah pasar terbesar di seluruh dunia untuk perjalanan outbound, diikuti oleh Amerika Serikat.
Yang terakhir ini menghabiskan sekitar £46 mliar (US$75 miliar) untuk wisata ke luar negeri pada tahun 2010 dan menem
pati posisi kedua sebagai sumber pasar di dunia.
Namun, China akan mengalahkan kedua negara itu tahun ini dan jauh di atas prediksi sebelumnya yang menunjukkan angka perjalanan outbound akan tumbuh menjadi 79 juta pada tahun 2015.
Selain itu, UNWTO memprediksi jumlah wisatawan outbound dari China akan mencapai 100 juta pada tahun 2020. Sementara itu, pasar wisata inbound negara itu juga merupakan salah satu yang paling cepat berkembang di dunia.
Sekretaris Jenderal UNWTO, Taleb Rifai, mengatakan Negara dengan beragam budaya, berbagai warisan situs dan pilihan kuliner, telah terbukti mempengaruhi wisatawan. China menerima 53 juta pengunjung asing pada tahun 2010 dan menurut perkiraan UNWTO itu jumlah wisatawan mancanegara diharapkan, pada tahun 2015, bisa tumbuh menjadi sekitar 188 juta, memberikan pangsa 50 persen dari pasar inbound untuk wilayah AsiaPasifik.
Sebuah laporan bulan Juli 2012 mencatat warga AS keluar negerinya mencapai 58,7 juta pada tahun 2011, turun 3 persen dari 2010. Perjalanan ke luar negeri menurun 5 persen (sumber: Dinas Industri Perjalanan dan Pariwisata, Departemen Perdagangan AS), sedangkan perjalanan ke Meksiko dan Kanada mendatar dan turun 1 persen, masingmasing. Ini adalah tahun keempat berturutturut terjadi penurunan dalam jumlah orang Amerika yang pergi ke luar negeri.
Top 5 negara yang dikunjungi oleh warga AS pada tahun 2011, terdiri atas Meksiko (20,1 juta), Kanada (11,6 juta), Inggris (2,4 juta), Perancis (1,8 juta), dan Italia (1,7 juta). Hanya 3 dari 10 tujuan utama yang dikunjungi oleh wisatawan AS membukukan kenaikan pada tahun 2011. Pengeluaran oleh warga AS bepergian ke luar negeri mencapai US $ 109.800.000.000, naik 7 persen dari tahun 2010. Pengeluaran dalam negeri (pembayaran perjalanan) mencapai US $ 78.700.000.000, naik 4 persen, dan pengeluaran wisatawan pada transportasi, melalui operator penerbangan asing mencapai US $ 31.100.000.000 pada tahun 2011, naik 14 persen. Negara teratas untuk pengeluaran wisatawan dari AS ialah termasuk Meksiko (US $ 9,3 miliar), Inggris (US $ 8,7 miliar), Kanada (US $ 7,7 miliar), Jerman (US $ 5,7 miliar), dan Jepang (US $ 5,0 miliar). Kita di Indonesia memang harus “pandaipandai” mengelola hembusan angin yang dibawa oleh dampak krisis dari Barat ini. Sampai sekarang, secara keselururhan, Indonesia mencatat jumlah wisman dari Barat umumnya meningkat dari tahun ke tahun. n
Di Belanda, promosi pariwisata Indonesia selalu mendapat perhatian dan kunjungan yang ‘ramai’. Di pameran Floriade yang berlangsung enam bulan di Venlo, Belanda, paviliun Indo-nesia selalu dikunjungi ribuan orang. Salah satu daya tariknya ialah menyaksikan tarian-tarian tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia, yang secara periodik digelar berganti-ganti antar provinsi, dan masarakat Belanda yang ‘gandrung’ melihat rumah-rumah gaya tradisional juga dari daerah-daerah yang merupakan destinasi wisata Indonesia.
29Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Patutlah diberikan salut pada masyarakat Bali. Sesudah itu, teruskan penghargaan pada stake holders pariwi sata nya. Kisah ini bisa juga meng
inspirasi para calon inisiative namers, caloncalon peng ambil inisiatif di daerah destinasi lain. Kemenparekraf mendukung kegiatan eko wisata ini, pastinya.
Jika kebetulan Anda sedang berada di Jalan Raya Pantai Kuta sekitar pukul 16.00 sore dan mendengar suara pengumuman pelepasan tukik (anak penyu) dari arah pintu gerbang pantai Kuta, Anda sedang mende ngarkan suara Mr. Turtle yang menginformasikan acara pelepasan tukik di pantai sore itu.
Saat ditemui, Mr. Turtle sedang sibuk memberi abaaba kepada para wisawatan, baik wisman maupun wisnus, yang hendak melepaskan tukik ke laut di pantai Kuta.
“Ya, betul dulu di sini ada pembantaian penyu. Nah, sekarang kami dari masyarakat, melakukan pelestarian. Selain menjadi promosi pariwisata, juga bagi turis akan menda pat pengalaman dan menikmati selama hidupnya. Makanya mereka terus berdatangan,” kata Mr. Turtle.
Dimulai ketika seekor penyu naik ke pantai Kuta di tahun 2001. Hingga akhirnya 23.964 butir terkumpul dan 12.883 telur berhasil ditetaskan selama tahun 2012. Seiring dengan naiknya kembali penyu ke pantai Kuta, ke giatan melepas tukik pun dimulai sejak tahun 2001. Jumlah tukik yang dilepas tergantung berapa telur menetas. Kalau menetasnya 1.000 butir, ya akan dilepas 1.000 ekor tukik ke laut. Jika menetasnya setiap hari, berarti setiap hari pula wisatawan akan berkesempatan melepas tukik.
“Yang jadi permasalahan kita sekarang ini kan pantai Kuta merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional. Penyu mau bertelur itu harus di tempat sunyi, tidak ada orang. Kami dari masyarakat bersama Bali Sea Turtle Society, melibatkan masyarakat dan wisatawan dalam upaya penyelamatan penyu di Pulau Bali. Itulah kerja keras kita. Jadi kita berusaha keras untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penyupenyu yang datang untuk bertelur. Me reka ini biasanya datang pada malam hari, naik ke pantai sekitar pukul 21.00 saat high tide atau air pasang,” kata Mr. Turtle kemudian.
Acara pelepasan tukik di pantai Kuta selalu diadakan pukul 16.45 dengan perhitungan, waktu tersebut menjelang matahari terbenam sehingga peluang mereka ini selamat lebih besar karena predatornya seperti
29
Eko Wisata
Mr Turtledi Pantai Kuta
burung, tidak bisa melihat mereka lagi saat hari telah gelap.
Acara ini ternyata memberi kesan mendalam kepada wisatawan. Ada yang mengirimkan surat elektronik hanya untuk menanyakan kapan pelepasan tukik berikutnya sehingga dia akan merencanakan liburannya sesuai jadwal tersebut. Dia senang melihat penyu bertelur dan melepaskan tukik ke habitatnya karena ba nyak dari wisatawan yang sedang berlibur di sini, sepanjang hidupnya belum pernah melihat penyu bertelur, apalagi melihatnya menetas, dan melepasnya. Mungkin di sinilah satusatunya tempat dia akan mempunyai kenangan seperti itu.
“Apalagi kami juga melibatkan anakanak, mulai dari melihat penyu bertelur hingga menetaskannya. Nanti dia akan bercerita kepada temantemannya di sekolah. Dari segi ekonomi tentunya itu besar sekali, kan?” kata Mr. Turtle bangga.
Di semua pantai di Bali hanya ada satu jenis penyu yang naik ke pantai, yakni penyu abuabu, atau dalam bahasa lokal disebut lekang, atau olive ridley (Lepidochelys olivacea). Ternyata, semua pantai di Bali me rupakan tempat penyu bertelur. Dan jenis tukik inilah yang dilepas di pantai Kuta.
Jadi, masyarakat Bali, khususnya ma syarakat di sekitar pantai Kuta, turut menjaga lingkungan dan melestarikan hewan yang hampir punah ini, juga meng angkat citra Bali
di dunia internasio nal. Disam ping itu pemerintah juga sudah melindungi satwa ini dengan undangundang.
Serangan, the Turtle IslandPulau Serangan adalah sebuah gili, pulau
kecil, berada di selatan Pulau Bali di Selat Lombok. Luas Pulau Serangan awalnya 112 hektar, setelah direklamasi menjadi 400 hektar dan 40% wilayahnya dihuni oleh nelayan. I Wayan Raga, salah seorang penduduk asli pulau berbagi cerita bahwa dia sudah mempunyai, menjaga dan ber usaha membudidayakan penyupenyu hijau yang ada di penangkarannya jauh sebelum undangundang perlindungan penyu diberlakukan. Pada tahun 1999 di dearah Dewata ada sentralisasi tempat pemeliharaan penyu, tapi karena di sana pasirnya berwarna hitam dan dihantam gelombang, akhirnya rusak.
Dia khusus membudidayakan penyu hijau (Chelonia mydas) di Pulau Serangan dan dia mempunyai beberapa tips. Penyu hanya mau bertelur di pasir dengan jenis tertentu. Misalnya penyu hijau (Chelonia mydas) yang hanya mau bertelur di pantai bersih berpasir putih keemasan dengan butiran halus dan suasananya tenang.
Sebelum direklamasi, Pu lau Serangan merupakan tempat favorit penyu hijau bertelur, hingga di sebut turtle island, namun setelah itu jarang sekali atau nyaris tidak ada lagi penyu hijau naik ke pantai untuk berte
Wisatawan yang sedang berada di pantai Kuta men-dengarkan penjelasan Mr.Turtle dan mengantri untuk mengambil tukik yang akan dilepaskan sore itu.
30 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
I Gusti Ngurah Tresna, Mr.Turtle.
Eko Wisata
lur. Itulah sebabnya di Pulau Bali nyaris tidak ada penyu hijau dan akhirnya banyak dikatakan, penyu telah punah di Bali.
Hal kedua untuk mem besarkan penyu hijau adalah sirkulasi air laut yang baik. I Wayan Raga memanfaatkan air laut yang ada di depan rumah dengan me ngalirkannya ke dalam tempat penangkaran penyunya. Jadi jika air laut surut, di tempat penangkarannya masih ada sisa air laut sampai dengan 80 cm. Tapi jika air laut sedang pasang, air di kolam penangkarannya bisa mencapai lebih dari 2 m.
Dia juga menerima banyak telurtelur penyu dari daerah lain seperti dari Banyuwangi, Jawa Timur atau Sukabumi, Jawa Barat. Di sini telurtelur itu akan ditetaskan dan dipelihara hingga besar.
Dia menggunakan wadah hitam sebagai pengukur keting gian air pada setiap keranjang berisi tukik ka rena setiap tahapan usia tukik membutuhkan tingkatan air berbedabeda.
Makanannya pun berbedabeda. Tukik yang masih kecil diberikan cacahan sea food seperti kerang atau udang windu. Setelah besar baru diberikan rumput laut. Dia membutuhkan waktu selama 4,5 tahun untuk menemukan cara tepat mem besarkan penyu hijau (Chelonia mydas).
Sampai dengan saat ini dia hanya membudidayakan penyu hijau (Chelonia mydas). Dia pernah mencoba memelihara penyu sisik (Eretmochelys imbricate) dan penyu batu tapi gagal. Dia mengatakan belum berhasil mendapatkan cara yang tepat untuk membesarkan kedua jenis penyu tersebut.
Di penangkarannya, wisa tawan bisa melihat tukik mulai dari usia 2–3 bulan sampai dengan 10–12 bulan, beberapa ekor penyu hijau (Chelonia mydas) ber usia 80 tahun dan 32 tahun dan seekor penyu sisik (Eretmochelys imbricate) berwarna coklat. Penyupenyu besar ini merupakan penyupenyu yang terjaring nelayan saat melaut. Dan tukik baru bisa dilepas ke laut setelah berumur 10–12 bulan.
Dia dan penangkaran penyu hijaunya
(Chelonia mydas) dibina oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali se
jak tahun 2004. Sekarang ini dia sudah mempunyai MoU dengan BKSDA
dan harus diperpanjang setiap dua tahun.
Coral plantation dan kuda laut (Hippocampus)
Berawal dari usaha individu seorang I Wayan Patut untuk memperbaiki
lingkungan di sekitarnya, akhirnya menjadi gerakan
kelompok atau komunitas. Ke lompok Nelayan Pesisir Karya
Segara yang dimotori nya membudidayakan terumbu karang, kuda laut (hippocampus) dan ikan cardinal banggai (Pterapogon kauderni).
Budidaya terumbu karang (coral) dilakukannya sejak tahun 2003 sedangkan budidaya kuda laut (Hippocampus) dimulai sejak tahun 2007. Bangunan tempat membudidayakan terumbu karang, kuda laut ( Hippocampus) dan ikan cardinal banggai (Pte rapogon kau
derni) baru berdiri sejak tahun 2006 dan saat itu baru ada kolam dan terumbu karang saja. Akuarium beserta isinya baru diadakan sejak Januari 2012 dengan sponsor sebuah bank.
Rencana awalnya adalah coral plantation di Serangan seluas 6 hektar dimana baru 3 hektar yang direalisasikan sampai saat ini. Itu yang telah diusahakan oleh Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara bekerja sama dengansalah satu
perusahaan swasta, sejak dua tahun lalu. Ada tiga jenis kuda laut yang dipelihara
dan dibudidayakan yakni Hippocampus Kuda, Hippocampus Histrix dan Hippocampus sp otede. Budidayanya dengan menggunakan dan mengalirkan air laut memakai pipa sepanjang 400 m ke pe nangkarannya. Kuda laut bisa dilepasliarkan setelah berumur 8 bulan.
Meskipun sudah mendapat perhatian dari BKSDA, tapi Patut belum mau mengurus perizinan budidaya. Jika memiliki izin perdagang an dan budidaya, mereka khawatir akan lebih berkonsentrasi pada sisi komersialsaja. Dengan kelangkaan seperti ini, target mereka tidak untuk memperdagangkannya, tapi lebih berkonsenterasi pada konservasi dan melepasnya ke alam. Dengan menjadikan tempat ini sebagai tempat budidaya, bisa juga dimanfaatkan untuk pariwisata yang mengandung unsur pendidikan. Tujuannya adalah ekonomi berkelanjutan terutama bagi warga di Serangan.
Anak-anak antusias sebelum melepas tukik. Dan Mr.Turtle (foto paling bawah, menghadap turis) sedang memberi aba-aba sebelum wisatawan melepas tukik.
Satu satu grup wisman dari Cina (berkaos kuning) juga antusias melepas tukik (kiri atas). Tukik abu-abu atau lekang (Lepidochelys olivacea) yang dilepas di pantai Kuta (kiri atas dan bawah).
I Wayan Raga
31Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Salah satu jenis terumbu karang yang ditanam di Green Island, dan suasana Green Island Bali.
Menanam terumbu karang
Pantai Serangan
Eko Wisata
“Kuda laut dilindungi sejak tahun 2004. Semua jenis kuda laut dilindungi sejak itu.Kuda laut sudah tidak bisa diperdagangkan kecuali mereka yang sudah punya izin budidaya. Saya sendiri tidak mau mempunyai izin itu, karena tempat kami ini se penuhnya untuk konservasi, dan yang kami budidayakan di sini, kami kembalikan semua ke alam,” begitulah alasan yang disampaikan oleh Patut.
Tour operator membuatkandan melaksanakan program menanam terumbu karang, melepas tukik atau kuda laut dalam paketnya. Informasi mengenai pen tingnya melindungi penyu hijau (Chelonia mydas) dan kuda laut (Hippocampus) karena ke dua binatang ini banyak diburu atau dibantai untuk kebutuhan komersial dan konsumsi manusia di dalam brosurnya, mendapat respon baik dari para wisatawan.
Tempat budidaya terumbu karang, kuda laut (Hippocampus) dan cardinal banggai (Pterapogon kauderni) adalah milik komunitas nelayan di Serangan. Modal awalnya dari Grand Environment Facility Small Grand Program (GEFSGP) untuk membangun penangkaran seperti ini. Akua rium, kuda laut (Hippocampus) beserta isi lainnya merupakan bantuan dari Dinas Perikan an Kota Denpasar dan Indonesia Power.
Green Island Bali, ponton atau keramba wisata yang diusahakan masih dalam tahap penyempurnaan. Lokasinya berada di Selat Lombok, berdekatan dengan ponton atraksi lumbalumba dan ponton atraksi ikan hiu.
Ponton atau keramba wisata boleh dikatakan sebagai dermaga tempat wisatawan bisa
snorkeling atau diving untuk menanam terumbu karang. Jenis terumbu karang yang ditanam di Green Island adalah sarkopiton, nepthyan, lobopiton, dan sinularia. Selain itu, pengunjung bisa melepasliarkan kuda laut (Hippocampus) sekaligus bisa melihat dan mengalami budidaya penyu di tengah laut.
Pengunjung juga bisa melihat berbagai jenis ikan mulai cardinal angel, brajanata, layaran, moris idol, butana, sapisapi, sersan mayor, trigger liris, kepekepe atau butterfly fish, dampsal, dan ikan kembung. Penyu hi
jau (Chelonia mydas) dari penangkaran I Wayan Raga juga bisa ditemui di
sini. Dan pengunjung pun bisa berada sedekat mungkin meli
hat hiu sirip hitam dan putih dari tempat yang dibuat mirip sea walker dari ponton ini.
Bagi pengunjung yang belum pernah diving atau
snorke ling, bisa mencobanya dengan melakukan semi diving.
Telah disiapkan 6 tabung oksigen untuk 6–12 orang.
Ada 6 orang nelayan, na tural divers, yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara akan memandu para tamu melihat taman koral dan cara penanamannya di dalam ponton.
Seorang pemandu bisa memandu paling banyak 2 orang. Setelah itu, bagi yang ingin menanam dan melihat dari dekat coral plantation yang sebenarnya bisa melanjutkan perjalanan dalam waktu 5 menit dari ponton.
Meskipun belum dibuka secara resmi, kegiatan menanam terumbu karang dan melepaskan tukik dan kuda laut hampir ada setiap hari dan bisa mencapai ratusan orang. n
Michelle, dari Perth, AustraliaDia baru datang dari Australia 1 Sep-
tember lalu dan berlibur di Bali selama 2 minggu. Selama itu dia menginap di Bali Garden Hotel.
Ini merupakan kedatangannya yang ke-13 kali, tapi berpartisipasi melepas tukik di pantai Kuta, adalah yang pertama kali.
“It is great,” katanya setelah melepas seekor tukik di pantai Kuta.
Tempat penangkaran penyu hijau berusia 2–5 bulan milik I Wayan Raga.
What Do They Say?
32 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Ribuan manusia tumpah ruah di Jakarta Fair 2012. Mereka dari beragam etnis, budaya, bahkan berbagai negara, ingin merasakan even spektakuler di PRJ 2012 ini.
Menyiapkan even di Daerah Anda?Beberapa pria setengah baya sekitar 40an tahun, tampak sibuk berkeli ling lalu mampir di stan yang rupanya merupakan ‘minat
khusus’ mereka datang ke Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta. Hari itu sudah akhir Juni 2012, di pertengahan harihari pelaksanaan Jakarta Fair. Ternyata mereka dari Brazilia.
“Kami sedang dalam trip dari Brazil ke Italia, Swiss, lalu ke Cina. Sekarang terakhir di Jakarta,” kata salah seorang di antara mereka.
Seluruh perjalanan ‘liburan’ itu berdurasi 25 hari. Itu pasti summer vacations mereka. Tapi holiday itu tak termasuk ke Jakarta.
Ke Indonesia, memang mereka rencanakan khusus untuk “Mencari bisnis, sebagai pembeli atau penjual”, dengan khusus mengunjungi Jakarta Fair. Mereka mau berdagang dengan perusahaan Indonesia. Dan motif ke Jakarta jelas untuk bisnis, mereka beroleh informasi di internet, lalu mendaftar akan datang mengunjungi.
“Hanya ke Jakarta?”“Ya, memang kali ini bisnis saja. Lain
kali kami mau kunjungi mungkin ke Bali, dan lain tempat di Indonesia, negeri ini beautiful, wonderful,” jawab orang Brazil itu. Mereka mengaku baru pertama kali ke Indonesia, dari sini mereka akan langsung terbang kembali ke negerinya.
Bagaimana mempersiapkan big event atau major tourism event dari perspektif orang Barat sana?
Musim panas tahun ini, mata dunia mengarah ke London, Inggris, Olimpiade Musim Panas. Dimulai tanggal 27 Juli sampai 12 Agustus. Seperti even besar lainnya, bahkan untuk kota besar seperti London, ini bukanlah hal sederhana. Pengorganisasian even besar seperti ini bukanlah hal yang mudah.
Contohnya, selama Olimpiade akan dikerahkan lebih dari 23.000 petugas keamanan profesional. Diperkirakan biaya keamanan sendiri akan lebih dari 1 miliar poundsterling Inggris (sekitar US $
1.600.000.000 atau Rp 15.680.000.000.000). Seperti dalam setiap even besar, yang
terpenting bukan biaya awal acara, tapi setelah acara usai dilaksanakan. Jika even ini berhasil, maka dampak jangka panjangnya akan melebihi modal awalnya.
Di sisi lain, jika acara tersebut mengalami krisis besar atau publikasi negatif, maka harus disiapkan modal kedua untuk memperbaiki dampak publikasi negatif dan potensi imbas politik.
Meskipun sebagian besar kota di dunia tidak akan pernah menjadi tuan rumah sebuah even besar sebesar olimpiade, ada pendapat bahwa dari perspektif manajer aca ra, setiap peristiwa adalah peristiwa besar, dan setiap kali orang datang ke komunitas Anda, mereka menilai itu pada skala yang sama seolaholah itu acara Olimpiade.
Dari perspektif ini, setiap kali sebuah kota atau daerah menjadi tuan rumah sebuah acara, baik itu acara olahraga, politik, atau bisnis, acara tersebut harus dilihat sebagai peristiwa besar.
Untuk membantu Anda mempersiapkan acara (tidak peduli berapapun ukuran nya), Tourism Tidbits menawarkan beberapa saran sebagai berikut :
Peristiwa Olahraga dan Politik Anda hanya perlu membaca koran di
seluruh dunia untuk menentukan dampak dari penonton olahraga. Misalnya, Piala Dunia sepak bola mungkin merupakan acara tunggal yang paling banyak dilihat di dunia.
Meskipun tidak setiap kota akan menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia, masih banyak daerahdaerah lokal menjadi tuan rumah berbagai acara olahraga.
Dari pertandingan sepak bola hingga kejuaraan sepak bola antar perguruan tinggi, dari pertandingan tenis hingga
kejuaraan renang, atau konvensi politik untuk kampanye pemilu, masingmasing peristiwa ini memainkan peran dalam industri pariwisata. Ketika mempersiapkan even olahraga atau politik, terlepas dari berapapun besar ukurannya, pertimbangkan cara berikut untuk membuat penonton mendapatkan pengalaman interaktif dan tak terlupakan: 4Even olahraga tidak hanya untuk meningkatkan hasil ekonomi bagi Anda, tetapi juga untuk kesehatan dan kebugar an penonton yang datang ke dearah Anda. Keinginan untuk mendapatkan kesehatan yang baik dan tubuh yang sehat juga merupakan bagian dari pariwisata olahraga. Dalam brosur pariwisata, pastikan untuk membuat daftar di mana gym berada dan di mana ada fasilitas olahraga publik yang terbuka untuk umum. Jangan lupa untuk memperbaharui daftar jadwal dan biaya masuk.4Mengetahui kondisi fasilitas atletik di wilayah Anda. Ada kemungkinan mendestruktifkan industri pariwisata seperti mengirim seseorang ke fasilitas atletik yang ternyata berada dalam keadaan rusak. Jika kolam renang di wilayah Anda dalam kondisi buruk, lebih baik tidak mengiklankannya. Jika fasilitas olahraga yang berpartisipasi tidak mencukupi, jangan mempromosikannya.4Menjaga daftar medis yang baik, dan nomor kontak darurat di tempattempat pertandingan diadakan. Semua acara olahraga memiliki unsur risiko. Risiko ini bahkan lebih berbahaya bagi turis yang mungkin tidak tahu ke mana harus mencari bantuan medis jika terjadi keadaan darurat. Anda harus memposting bahan informasi mengenai apotek, rumah sakit, unit gawat darurat, dokter dan dokter gigi yang bersedia mengunjungi pasien di luar wilayah kerjanya, dalam tempo 24 jam.
Event
33Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Bulu tangkis, salah satu even olahraga yang tidak hanya me ningkatkan hasil ekonomi negeri, tetapi juga manfaat positifnya bagi kesehatan dan kebugaran kita.
Menyiapkan even di Daerah Anda?4Pertimbangkan konsekuensi hukum even olahraga. Dalam masyarakat saat ini dimana litigasi telah menjadi cara hidup, Anda bisa mengecek ke kantor hukum di wilayah Anda tentang jaminanjaminan terhadap para penonton selama turnamen terbuka diadakan. Sebaiknya meninjau semua fasilitas olahraga yang Anda promosikan bersama dengan staf hukum Anda.4Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan pengakuan nama yang lebih besar, dengan memberitahu media secara baik sebelum acara tersebut dan Anda akan mendapatkan hasil yang gemilang dengan memuat foto juara lokal di koran, di televisi, dan di situs Anda.
Acara Bisnis dan Keluarga Acara bisnis dan keluarga, seperti
pameran dagang, telah lama menjadi bagian penting dari industri pariwisata. Dari acara pernikahan, reuni keluarga hingga pertemuan bisnis dan konvensi, kegiatan ini menambah pendapatan bagi ekonomi lokal.
Dalam beberapa kasus, pertemuan dagang dan bisnis bisa jadi acara yang besar yang melibatkan puluhan ribu orang, dalam kasus lain, acara keluarga atau bisnisnya jauh lebih sedikit, namun dalam semua eveneven tersebut, merupakan kesempatan bukan hanya untuk mendapatkan uang, tetapi juga untuk menampilkan daerah Anda dan menggaet kunjungan kembali.
Dari perspektif industri pariwisata, peristiwa bisnis dan pribadi memberikan sejumlah tantangan penting dan peluang. Sebagai contoh, bahkan sebuah pameran dagang kecil atau menengah dapat menarik sebanyak 10.000 orang dari luar kota yang akan mengisi kamar hotel dan makan di tempat makan lokal.
Dari sekian banyak alasan yang disebutkan di atas, para profesional di bidang pariwisata bersaing untuk mendapatkan market share pameran dagang. Mereka juga menyadari bahwa orang yang datang ke daerahnya untuk pameran dagang, dapat kembali di lain waktu untuk berekreasi dan bersenangsenang.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pertemuan/even baik pula mempertimbangkan halhal berikut:
4Memberikan informasi yang jelas dan tepat tentang layanan apa saja yang dapat diberikan oleh masyarakat setempat dan sebagai tuan rumah dari pameran dagang, acara keluarga, menyambut tamu, dan para peserta. Pastikan bahwa informasi daerah Anda muncul dalam ukuran huruf yang mudah bagi kebanyakan orang untuk membacanya. Dengan cara seperti ini, memberikan informasi tentang lokasi sekunder dan tersier yang jelas dan tidak berantakan. Buatlah ‘daftar acara bisnis’ yang dapat di tinjau sebelum acara dimulai. 4Jangan melebihlebihkan apa yang Anda dapat tangani. Tak jarang terjadi komunitas yang ‘menggigit’ lebih dari yang mereka bisa kunyah. Ingatlah bahwa keberhasilan pameran dagang bukan hanya ditentukan oleh apa yang terjadi di dalam acara itu, tetapi juga apa yang terjadi di luar pameran dagang atau even. 4Gunakan isu keamanan sebagai ‘alat jual’ untuk menarik pertemuan bisnis, pameran dagang, dan bahkan acara keluarga. Mendorong orang untuk mempertimbangkan acara pascapameran dagang atau reuni liburan keluarga di daerah Anda. Salah satu cara untuk mendapatkan even baru adalah dengan menunjukkan kepada penyelenggara potensial, bahwasanya faktor
keamanan total dan kepolisian setempat telah terjamin dan terlatih dalam masalah keamanan pariwisata. 4Bermurah hatilah. Pikirkan memberikan tas untuk mempromosikan produk dan jasa lokal, poster menarik, dan pembaharuan informasi berkala pada halhal yang harus dilakukan sebelum dan setelah waktu pameran dagang atau even. Pastikan bahwa daerah Anda adalah bagian dari berbagai aktifitas pameran dagang lokal, pertemuan bisnis, atau pertemuan keluarga, bukan hanya sebagai lokasi yang bersikap pasif.
Dalam hal konvensi bisnis dan pameran dagang, pastikan siapa yang akan memamerkan di daerah Anda dan apa kebutuhan khusus dari para peserta pameran.
Cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang cemerlang dalam menarik pameran dagang adalah dengan menunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhankebutuhan menjadi tuan rumah pameran dagang, dan bahwa Anda memiliki rencana untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pastikan Anda menunjukkan kepada penyelenggara pameran dagang bahwa Anda mengerti siapa target pengunjung pameran mereka dan pesan yang mereka coba sampaikan.
Luangkan waktu untuk meminta penyelenggara mendefinisikan kesuksesan sebuah acara dan apa yang bisa dilakukan oleh industri pariwisata lokal dalam memastikan memenuhi tujuan mereka.
Ingatlah bahwa sejatinya terkandung dua acara yang terjadi pada saat yang sama. Yang pertama adalah pameran dagang yang sebenarnya di mana pedagang memamerkan produk.
Pameran dagang kedua adalah bahwa daerah Anda juga dipromosikan di dalam pameran itu. Untuk mendapatkan hasil yang gemilang, gunakan sentuhan pribadi dan rasa kepedulian masyarakat untuk membedakan Anda dari daerah lain yang juga ingin menarik bisnis pameran dagang. n
Event
34 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Indikator
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia Melalui 19 Pintu Masuk Utama dan Pintu Lainnya n Bulanan 2012 vs 2011
JANUARI 2012 156,654 249,728 15,384 102,630 14,200 1,827 2,324 2,502 1,482 1,064 1,230 1,157 1,408 5,449 9,524 3,795 9,600 30,546 9,455 619,959 32,733 652,692 2011 138,987 208,337 12,172 77,925 13,580 1,050 1,647 2,183 1,374 906 1,164 1,355 1,412 5,903 6,194 2,990 9,383 22,663 7,193 516,418 32,403 548,821 Pertumbuhan (%) 12.71 19.87 26.39 31.70 4.57 74.00 41.11 14.61 7.86 17.44 5.67 -14.61 -0.28 -7.69 53.76 26.92 2.31 34.78 31.45 20.05 1.02 18.93 FEBRUARI 2012 154,698 209,160 14,843 83,089 14,290 1,171 1,787 2,561 1,622 1,048 871 1,836 1,720 4,409 6,869 3,447 10,667 23,440 8,123 545,651 46,851 592,502 2011 144,299 201,457 14,270 86,318 13,086 1,264 2,297 2,646 1,622 1,083 835 1,356 1,468 5,089 8,648 3,344 8,747 25,662 9,903 533,394 34,663 568,057 Pertumbuhan (%) 7.21 3.82 4.02 -3.74 9.20 -7.36 -22.20 -3.21 0.00 -3.23 4.31 35.40 17.17 -13.36 -20.57 3.08 21.95 -8.66 -17.97 2.30 35.16 4.30 MARET 2012 165,927 222,950 19,228 103,626 16,257 1,579 2,121 3,147 2,024 1,277 1,348 1,939 2,099 5,763 9,841 4,253 13,101 28,471 10,107 615,058 43,544 658,602 2011 160,650 202,539 15,600 87,776 15,317 1,778 2,044 3,215 2,501 939 1,315 1,744 1,852 5,593 8,388 5,187 9,057 28,523 8,933 562,951 35,117 598,068 Pertumbuhan (%) 3.28 10.08 23.26 18.06 6.14 -11.19 3.77 -2.12 -19.07 36.00 2.51 11.18 13.34 3.04 17.32 -18.01 44.65 -0.18 13.14 9.26 24.00 10.12 APRIL 2012 161,005 222,657 16,383 93,813 16,061 1,669 1,503 2,665 2,189 1,192 1,482 1,333 1,701 5,760 8,734 4,505 12,639 25,784 8,545 589,620 36,480 626,100 2011 151,989 224,423 14,998 92,055 14,179 1,764 1,831 2,107 1,993 1,146 1,639 1,283 1,982 5,278 9,026 4,651 9,732 26,206 9,284 575,566 32,527 608,093 Pertumbuhan (%) 5.93 -0.79 9.23 1.91 13.27 -5.39 -17.91 26.48 9.83 4.01 -9.58 3.90 -14.18 9.13 -3.24 -3.14 29.87 -1.61 -7.96 2.44 12.15 2.96 MEI 2012 185,932 220,508 18,074 94,117 17,017 1,442 1,973 2,615 3,325 1,039 942 1,272 1,289 4,995 8,780 4,925 12,597 24,498 9,399 614,739 36,144 650,883 2011 150,407 208,832 16,648 96,206 14,894 1,436 2,201 2,669 2,542 1,090 1,698 1,158 2,131 5,452 8,523 5,106 9,397 25,487 8,680 564,557 35,634 600,191 Pertumbuhan (%) 23.62 5.59 8.57 -2.17 14.25 0.42 -10.36 -2.02 30.80 -4.68 -44.52 9.84 -39.51 -8.38 3.02 -3.54 34.05 -3.88 8.28 8.89 1.43 8.45 JUNI 2012 169,682 241,108 16,634 117,049 17,503 1,636 2,514 2,760 2,428 1,041 1,384 1,276 1,680 5,351 11,174 4,444 15,417 32,780 10,521 656,382 39,149 695,531 2011 164,689 245,248 15,979 111,619 16,215 1,513 2,118 2,707 1,795 1,289 1,683 1,295 1,982 5,270 11,067 3,700 11,079 32,372 9,325 640,945 33,457 674,402 Pertumbuhan (%) 3.03 -1.69 4.10 4.86 7.94 8.13 18.70 1.96 35.26 -19.24 -17.77 -1.47 -15.24 1.54 0.97 20.11 39.16 1.26 12.83 2.41 17.01 3.13 JULI 2012 190,320 271,371 15,851 92,636 16,036 1,763 1,741 2,346 2,188 1,073 1,219 1,289 1,629 5,819 7,199 4,520 11,642 28,693 7,994 665,329 35,871 701,200 2011 200,180 279,219 17,646 108,383 16,788 2,011 1,559 2,734 1,989 1,277 2,182 1,137 2,079 5,273 8,987 4,519 11,806 31,694 9,907 709,370 36,081 745,451 Pertumbuhan (%) -4.93 -2.81 -10.17 -14.53 -4.48 -12.33 11.67 -14.19 10.01 -15.97 -44.13 13.37 -21.65 10.35 -19.90 0.02 -1.39 -9.47 -19.31 -6.21 -0.58 -5.94 JAN - JUL 2012 1,184,218 1,637,482 116,397 686,960 111,364 11,087 13,963 18,596 15,258 7,734 8,476 10,102 11,526 37,546 62,121 29,889 85,663 194,212 64,144 4,306,738 270,772 4,577,510 2011 1,111,201 1,570,055 107,313 660,282 104,059 10,816 13,697 18,261 13,816 7,730 10,516 9,328 12,906 37,858 60,833 29,497 69,201 192,607 63,225 4,103,201 239,882 4,343,083 Pertumbuhan (%) 9.10 5.83 12.13 7.69 9.23 5.89 0.69 4.66 10.51 3.22 -12.92 7.59 -8.59 -2.63 5.93 1.57 28.97 2.86 5.31 7.29 15.26 5.40
PINTU MASUK UTAMABULAN Soekarno-Hatta,
Banten (U) Ngurah Rai
Bali (U)Batam, Kep. Riau (L+U)
JuandaJatim (U)
Polonia,Sumut (U)
Sam RatulangiSulut (U)
EntikongKalbar (D)
Minangkabau,Sumbar (U)
Adi Sumarmo,Jateng (U)
Makassar,Sulsel (U+L)
BIL,NTB (U)
Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)
Sumber: Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata. Data diolah dari Unit Daya Tarik Wisata Terkait.
20122011
Rekapitulasi Data Kunjungan di Beberapa Daya Tarik Wisata—Tahun 2011–2012
900000
500000
700000
300000
800000
400000
600000
200000
100000
580,058
654,379
713,832
829,067
234,105
65,109
158,872
279,027
104,931
228,619
88,888
8,832
102,821
9,992
Ragunan Ancol TMII Taman Safari Borobudur Prambanan Ratu Boko
58.1 M
56.2 M
61.8 M
63.5 M63.7 M
55M
56M
57M
58M
59M
60M
61M
62M
63M
64M
65M
2002 2003 2004 2005 2006
Outbound Travel dari Amerika Serikat2002–2011
M =
Mill
ions
Sources: US Department of Commerce, InternationalTrade Administration, Manufacturing and Services,Office of Travel & Tourism Industries;Statistics Canada (Canada); and Banco de Mexico/Scretaria de Tourismo (Mexico).
35Vol. 3 l No. 33 l September 2012
Indikator
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia Melalui 19 Pintu Masuk Utama dan Pintu Lainnya n Bulanan 2012 vs 2011
JANUARI 2012 156,654 249,728 15,384 102,630 14,200 1,827 2,324 2,502 1,482 1,064 1,230 1,157 1,408 5,449 9,524 3,795 9,600 30,546 9,455 619,959 32,733 652,692 2011 138,987 208,337 12,172 77,925 13,580 1,050 1,647 2,183 1,374 906 1,164 1,355 1,412 5,903 6,194 2,990 9,383 22,663 7,193 516,418 32,403 548,821 Pertumbuhan (%) 12.71 19.87 26.39 31.70 4.57 74.00 41.11 14.61 7.86 17.44 5.67 -14.61 -0.28 -7.69 53.76 26.92 2.31 34.78 31.45 20.05 1.02 18.93 FEBRUARI 2012 154,698 209,160 14,843 83,089 14,290 1,171 1,787 2,561 1,622 1,048 871 1,836 1,720 4,409 6,869 3,447 10,667 23,440 8,123 545,651 46,851 592,502 2011 144,299 201,457 14,270 86,318 13,086 1,264 2,297 2,646 1,622 1,083 835 1,356 1,468 5,089 8,648 3,344 8,747 25,662 9,903 533,394 34,663 568,057 Pertumbuhan (%) 7.21 3.82 4.02 -3.74 9.20 -7.36 -22.20 -3.21 0.00 -3.23 4.31 35.40 17.17 -13.36 -20.57 3.08 21.95 -8.66 -17.97 2.30 35.16 4.30 MARET 2012 165,927 222,950 19,228 103,626 16,257 1,579 2,121 3,147 2,024 1,277 1,348 1,939 2,099 5,763 9,841 4,253 13,101 28,471 10,107 615,058 43,544 658,602 2011 160,650 202,539 15,600 87,776 15,317 1,778 2,044 3,215 2,501 939 1,315 1,744 1,852 5,593 8,388 5,187 9,057 28,523 8,933 562,951 35,117 598,068 Pertumbuhan (%) 3.28 10.08 23.26 18.06 6.14 -11.19 3.77 -2.12 -19.07 36.00 2.51 11.18 13.34 3.04 17.32 -18.01 44.65 -0.18 13.14 9.26 24.00 10.12 APRIL 2012 161,005 222,657 16,383 93,813 16,061 1,669 1,503 2,665 2,189 1,192 1,482 1,333 1,701 5,760 8,734 4,505 12,639 25,784 8,545 589,620 36,480 626,100 2011 151,989 224,423 14,998 92,055 14,179 1,764 1,831 2,107 1,993 1,146 1,639 1,283 1,982 5,278 9,026 4,651 9,732 26,206 9,284 575,566 32,527 608,093 Pertumbuhan (%) 5.93 -0.79 9.23 1.91 13.27 -5.39 -17.91 26.48 9.83 4.01 -9.58 3.90 -14.18 9.13 -3.24 -3.14 29.87 -1.61 -7.96 2.44 12.15 2.96 MEI 2012 185,932 220,508 18,074 94,117 17,017 1,442 1,973 2,615 3,325 1,039 942 1,272 1,289 4,995 8,780 4,925 12,597 24,498 9,399 614,739 36,144 650,883 2011 150,407 208,832 16,648 96,206 14,894 1,436 2,201 2,669 2,542 1,090 1,698 1,158 2,131 5,452 8,523 5,106 9,397 25,487 8,680 564,557 35,634 600,191 Pertumbuhan (%) 23.62 5.59 8.57 -2.17 14.25 0.42 -10.36 -2.02 30.80 -4.68 -44.52 9.84 -39.51 -8.38 3.02 -3.54 34.05 -3.88 8.28 8.89 1.43 8.45 JUNI 2012 169,682 241,108 16,634 117,049 17,503 1,636 2,514 2,760 2,428 1,041 1,384 1,276 1,680 5,351 11,174 4,444 15,417 32,780 10,521 656,382 39,149 695,531 2011 164,689 245,248 15,979 111,619 16,215 1,513 2,118 2,707 1,795 1,289 1,683 1,295 1,982 5,270 11,067 3,700 11,079 32,372 9,325 640,945 33,457 674,402 Pertumbuhan (%) 3.03 -1.69 4.10 4.86 7.94 8.13 18.70 1.96 35.26 -19.24 -17.77 -1.47 -15.24 1.54 0.97 20.11 39.16 1.26 12.83 2.41 17.01 3.13 JULI 2012 190,320 271,371 15,851 92,636 16,036 1,763 1,741 2,346 2,188 1,073 1,219 1,289 1,629 5,819 7,199 4,520 11,642 28,693 7,994 665,329 35,871 701,200 2011 200,180 279,219 17,646 108,383 16,788 2,011 1,559 2,734 1,989 1,277 2,182 1,137 2,079 5,273 8,987 4,519 11,806 31,694 9,907 709,370 36,081 745,451 Pertumbuhan (%) -4.93 -2.81 -10.17 -14.53 -4.48 -12.33 11.67 -14.19 10.01 -15.97 -44.13 13.37 -21.65 10.35 -19.90 0.02 -1.39 -9.47 -19.31 -6.21 -0.58 -5.94 JAN - JUL 2012 1,184,218 1,637,482 116,397 686,960 111,364 11,087 13,963 18,596 15,258 7,734 8,476 10,102 11,526 37,546 62,121 29,889 85,663 194,212 64,144 4,306,738 270,772 4,577,510 2011 1,111,201 1,570,055 107,313 660,282 104,059 10,816 13,697 18,261 13,816 7,730 10,516 9,328 12,906 37,858 60,833 29,497 69,201 192,607 63,225 4,103,201 239,882 4,343,083 Pertumbuhan (%) 9.10 5.83 12.13 7.69 9.23 5.89 0.69 4.66 10.51 3.22 -12.92 7.59 -8.59 -2.63 5.93 1.57 28.97 2.86 5.31 7.29 15.26 5.40
PINTU MASUK UTAMASepinggan,Kaltim (U)
Sultan SyarifK-II, Riau (U)
Tj.Priok, DKIJakarta (L)
Tj.Pinang,Kep.Riau (L)
Adi Sucipto,DIY (U)
Husein SastranegaraJabar (U)
Tj.Uban,Kep.Riau (L)
Tj.Balai Karimun,Kep.Riau (L)
19 PINTUMASUKUTAMA
PINTU MASUK
LAINNYA
TOTALKUNJUNGAN
SELURUH PINTU MASUK
Sumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf)
Pergerakan wisatawan di eropa
2011
64 M64.0 M
61.4 M
60.3 M
58.7 M
2007 2008 2009 2010
Outbound Travel dari Amerika Serikat2002–2011
36 Vol. 3 l No. 33 l September 2012
ahun 2012, kegiatan menyelenggarakan even akan ber-langsung di seluruh Indonesia, mencapai jumlah sekitar 100 even, di antaranya disponsori oleh Kemenparekraf. Obyek daya tarik wisata yang paling banyak diminati
masyarakat, berlokasi di pulau Jawa. Uniknya, pulau ini merupakan pasar sekaligus juga destinasi wisata nusantara. Maka, jika penduduk dari Jawa berwisata ke pulau-pulau lain, dan sebaliknya, terjadilah pergerakan wisata yang dinamis.
www.indonesia.travel
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi KreatifDirektorat Jenderal Pemasaran Pariwisata
www.parekraf.go.id
29 Juni-1 Juli 2012
22–23 Juni 2012
Nopember 2012
19–21 Oktober 2012
18–21 Oktober 2012
4–10 Juni 20127–12 November 2012
Kemenparekraf menciptakan dan mendukung Tourism Event untuk pemasaran pariwisata di dalam negeri dan di luar negeri.
TKetangkasan dalammenggunakan sumpit, merupakan tradisi dari Kalimantan.
9–12 Oktober 2012BANDAR LAMPUNG
Festival BudayaLembah Baliem