transportasi mekanis pada gedung tinggi ( tgs kecil ).docx

Upload: ukraniasanjiwani

Post on 19-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TRANSPORTASI MEKANIS PADA GEDUNG TINGGI

PERANCANGAN TRANSPORTASI DALAM BANGUNANSalah satu masalah yang menjadi pemikiran pertama pada perencanaan bangunan bertingkat banyak ialah masalah transportasi vertikal umumnya dan transportasi manusia khususnya. Transportasi vertikal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan dalam berlalu lalang di bangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat sebagai alat angkut dalam bentuk :1. Vertikal Berupa Elevator2. Horisontal Berupa Konveyor3. Miring Berupa Eskalator

Berikut Penjelasan dari masing-masing jenis transportasi.1. Elevator Elevator sering disebut lift adalah kereta alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan-bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugas atau keperluannya dalam bangunan tersebut hanya mampu dilakukan sampai dengan 4 lantai.

Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menentukan jumlah lift yang mempengaruhi pula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersial. Instalasi lift yang ideal adalah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai yang minimal, percepatan yang komfortabel, angkutan vertikal yang cepat, pemuatan dan penurunan yang cepat di setiap lantai.

Lift dapat di bagi menurut fungsinya yaitu :Lift penumpang (Passenger Elevator) digunakan untuk mengangkut manusia.Lift barang (Fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang.

Lift uang/makanan (Dumb waiters).

Lift dapat dibagi menurut jenisnya:a. Lift penumpang tertutupSuatu lift penumpang dengan ukuran, berat dan kecepatan tertentu yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Interior disesuaikan dengan kebutuhan standard/ sesuai dengan keinginan pemilik bangunan.b. Lift Penumpang transparanSuatu lift penumpang yang interiornya satu bidang atau lebih berupa kaca tembus supaya dapat menikmati pemandangan luar.c. Lift untuk rumah sakitKarena fungsinya mengangkut orang sakit, ukuran lift biasanya memanjang dan pintu dapat dibuat 2 arah/2pintu. Interior disesuaikan sesuai fungsinya.d. Lift untuk kebakaran/barangRuangannya tertutup dan interiornya sederhana. Khusus untuk kebakaran, semua peralatan/perlengkapan, rangka, dan interiornya harus tahan terhadap kebakaran minimal 2 jam. Bukan hanya rangka dari sangkarnya tetapi dinding-dinding luar yang menutupi lubang lift harus juga terbuat dari dinding yang tahan api. Pintu lift terakhir harus menghadap/dapat langsung dapat dijangkau dari luar. Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang, perlu diperhatikan : tipe dan fungsi dari bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu perlu dibedakan dari kapasits (car/kg), jumlah muatan, dan kecepatan. Seperi contoh yaitu kapasitas (Car/kg) 900, jumlah muatan 13 orang dengan kecepatan 40 m/menit, kapasitas 1150 jumlah muatan 17 orang dengan kecepatan 90m/menit. Makin tinggi bangunannya makin tinggi pula kecepatannya. Perlu diperhatikan bahwa kapasitas, jumlah muatan, dan kecepatan untuk masing-masing lift tidak sama tergantung dari pabrik pembuatannya.

Sistem penggerak dalam elevator juga berbeda-beda yaitu : Sistem gearless, yaitu mesin di atas digunakan untuk lift kantor, pertokoan, hotel, apartemen, rumah sakit dan sebagainya. Sistem hydrolic yaitu mesin dibawah terbatas 3 4 lantai yang digunakan untuk lift uang dan makanan.Karena pemasangan lift baru dianggap efisien setelah tinggi bangunan 4 lantai ke atas, maka sistem yang digunakan adalah gearless (mesin diatas).

Rumah lift dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :1. Lift Pit yaitu tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban pengimbang.2. Ruang luncur (Hoistway) yaitu tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, tempat pintu-pintu masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban pengimbang (counter weight), dan tempat meletakkan rel-rel peluncur dari kerete lift dan beban pengimbang.3. Ruang mesin yaitu tempat meletakkan mesin/motor traksi lift dan tempat panel control (mengatur jalannya kereta).

GAMBAR UNTUK ELEVATOR HYDROLIC

Bagian-bagian Lift/ElevatorBagian-bagian mekanik yang ada pada lift dan elevator adalah: Batang Peluncur Batang peluncur terbuat dari kerangka baja profil yang tegak berdiri setinggi susunan gedung. Sangkar Lift berfungsi sebagai tempat penumpang sejumlah 6-10 orang yang bergerak naik-turun melalui kerangka atau batangbatang peluncur tersebut. Dalam cabine lift dilengkapi dengan tomboltombol tekan untuk memberhentikan lift pada lantai tertentu. Selain itu juga dilengkapi dengan pintu gingsir yang digunakan untuk masuk dan keluarnya penumpang dan pada pintu juga dilengkapi dengan alat pengaman. Kerangka SangkarKerangka sangkar terbuat dari baja profil (L) siku dengan DIN 1028 sheet 1 dengan kode (L 1,5 x 2 x 2,5 ), bahan ini diambil karena sangat cocok untuk dipakai pada konstruksi kerangka dan plat dasar. Jenis plat yang digunakan ada 2 (dua) macam dengan tegangan tarik yang sama sB = 270 490 N/mm2 (Elemen Mesin, G. Niemann, Anton Budiman, Bambang Priambodo, jilid 1, hal 95) yaitu dengan ketebalan:1. Plat dengan tebal 3 mm (DIN 1623) 2. Plat dengan tebal 5 mm (DIN 1621) Alat Penuntun Sangkar ElevatorSangkar di dalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap dan kedua sisi kenderaan pada bagian atas dan bawah di beri dua penuntun yang sesuai dengan rel. Pengimbang ElevatorDigunakan untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot sangkar diimbangi dengan beban timbangan yang dihubungkan dengan tali pada sangkar dengan drum mesin pengangkat, pengimbang terbuat dari bahan besi cor kelabu, berat bandul sama dengan berat sangkar di tambah dengan setengah dari berat maksimum. Peralatan PenggantungDigunakan untuk menggantung sangkar dan pengimbang digunakan tali kawat pintalan sejajar atau silang untuk mengefektifkan penggunaan tali yang berdiameter lebih kecil, sangkar pengimbang digantung dengan dua, empat atau enam utas tali. Distribusi beban yang seragam pada semua tali dengan menggunakan batang silang penggantung jenis tuas seperti gambar di bawah ini. RemSemua elevator harus dilengkapi alat pengaman khusus yaitu alat yang dapat menghentikan sangkar secara otomatis, bila tali putus atau kendur. Prinsip Kerja Sepatu RemRem sepatu ganda sering digunakan pada mekanisme pengangkatan pemindah. Rem digerakkan oleh pemberat G dan dilepaskan dengan elektromagnet. Akibat pengereman yang permanen hanya bekerja bila elektromagnet dinyalakan, biasanya rangkaian listrik dibuat saling mengunci antara motor dan magnet yang secara otomatis menghasilkan aksi pengereman walaupun berhenti secara mendadak. Mesin PengangkatUntuk mengangkat sangkar, jenis drum atau roda puli penggerak. Pada desain dengan drum tali untuk mengulur dan menarik tali yang menahan sangkar di sambung ke bandul pengimbang dengan menggunakan elektromotor. Sistem TransmisiSistem transmisi roda gigi pada perencanaan ini memiliki fungsi untuk mereduksi putaran dari motor penggerak ke drum, dan pada umumnya putaran motor yang tersedia tinggi sedangkan putaran yang diinginkan pada drum lebih lamban sesuai dengan kecepatan angkat yang direncanakan pada perencanaan transmisi roda gigi ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: Putaran poros drum Ukuran utama roda gigi Poros roda gigi Bantalan yang digunakan TaliTali merupakan suatu kumpulan beberapa wayar yang dibentuk atau dipilin sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Tali merupakan alat yang cukup besar pengaruhnya dalam kegiatan sistim pesawat angkat. Tali terdiri atas 2 jenis yang kita, kenal pada saat ini yaitu :a) Tali non metalTali non metal adalah tali yang konstruksinya terdiri dari bahan bukan logam. Dan biasanya tali ini digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan oleh tangan karena sifat mekanisnya yang lemah (cepat aus, kekuatannya rendah, mudah rusak oleh benda tajam). Tali ini biasanya digunakan untuk mengikat muatan ke pegangan pengangkat kait dan lainnya.b). Tali bajaTali baja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut:- lebih ringan- lebih tahan terhadap sentakan- operasi tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggiTali baja adalah tali yang dikonstruksikan dari kumpulan jalinan serat-serat baja (steel wire), yang terbuat dari kawat baja dengan ultimate strength sb = 130 200 kg/mm2. Mula-mula beberapa serat baja dipintal hingga menjadi satu jalinan (strand), kemudian beberapa strand dijalin pula pada suatu inti (core), sehingga membentuk tali dengan tipe-tipe sebagai berikut: Tipe 6 x 19 + 1 fibre core, artinya sebuah tali baja dengan konstruksi yang terdiri dari 6 strand dan tiap strand terdiri dari 19 steel wire dengan 1 inti serat. Tipe 6 x 37 + 1 fibre core; 6 x 36 + 1; 6 x 41 + 1 dan lain-lain.Kelebihan steel wire rope dibandingkan dengan rantai adalah: Lebih ringan Lebih tahan terhadap sentakan, bila beban terbagi rata pada semua strand. Kurang mengalami fatique dan internal wear, sebab wire tidak mempunyai tendensi untuk menjadi lurus yang selalu menyebabkan internal stress. Kurang mempunyai tendensi untuk berbelit, peletakan yang tenang pada drum dan cakra, penyambungan yang lebih cepat, mudah dijepit (clip) atau ditekuk (socket). Lebih fleksibel- Perhitungan Daya Tahan (Kekuatan Batas Lelah) Tali Bermula dari kenyataan bahwa kerusakan tali disebabkan oleh kelelahan bahan dan setiap tali hanya dapat mengalami lengkungan dalam jumlah tertentu, para peneliti telah melakukan percobaan untuk mencari hubungan antara umur tali dengan berbagai faktor yang menyebabkan keausan dan menentukan jumlah lengkungan yang telah melampaui batas yang akan terjadi kerusakan tali dalam setiap kasus. Metode perhitungan daya tahan tali kawat harus dilakukan secara ilmiah dan sesempurna mungkin. Prinsipnya harus benar dan berguna dalam prakteknya. Dalam mendesain peralatan pengangkat, pendesain harus selalu memperhatikan ketergantungan umur pakai tali pada ukuran puli atau drum, beban, konstruksi tali dan faktor lainnya.- Metode perhitungan daya tahan tali kawat Metode perhitungan daya tahan tali kawat yang dijelaskan berikut dihasilkan oleh penelitian bertahun-tahun yang dilakukan di Hammer dan Sicle Works. Berbagai konstruksi tali yang berdiameter dari 3mm sampai 28mm diuji dengan tiga buah mesin khusus untuk dilakukan untuk menentukan metalurgi, produksi, desain dan operasi yang mempengaruhi kekuatan tali. PulliPuli terdiri dari logam maupun bukan logam yang berbentuk bundar yang disebut dengan nama disc, dan pulli ini diberi alur sebagai laluan tali. Pulli ada 2 macam:a. Pulli tetapPulli tetap terdiri dari sebuah cakra dan seutas tali atau rantai yang dilingkarkan pada alur di bagian atasnya yang salah satu ujungnya digantungi dengan beban (Q) sedang ujung yang lain ditahan atau ditarik ke bawah sehingga dengan demikian beban terangkat ke atas.b. Pulli tidak tetapPulli bergerak mempunyai cakra yang bebas dan porosnya yang bebas pula. Tali atau rantai dilingkarkan dalam alur pada bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan, beban digantungkan pada kait yang tergantung pada poros. DrumDrum dalam hal ini berfungsi sebagai tempat gulungan tali ataupun rantai. Bedanya hanya pada sarang rantai untuk drum dan alur tali untuk drum tali.Drum rantai digunakan untuk keperluan operasional dari crane-crane putar yang digerakkan dengan tangan dengan kapasitas angkat 5 ton dan bahan drum terbuat dari besi tuang. Sedangkan untuk tali terbuat dari bahan yang licin untuk menggulung tali dalam beberapa gulungan. Drum pada operasi pengangkatan di pergunakan untuk penggulung rantai atau puli. Dalam rancangan ini drum yang digunakan adalah drum tali. Drum tali baja ini dibuat dari yang licin dengan flens yang tinggi untuk memungkinkan menggulung tali dalam beberapa gulungan. Drum untuk baja ini terbuat dari bahan besi tuang, jarang dari baja tuang. Kalau penggerak dengan mesin maka drum dilengkapi dengan alur spiral, maka oleh sebab itu gulungan tali akan merata dan dapat mengurangi gesekan.

- Metode Pengikatan TaliMetode berikut digunakan untuk mengikat tali baja ke rangka derek, lengan crane putar dan bagian lain mekanisme pengangkat. Soket tali kawat tirus. Tali diikat dengan soket tirus dengan urutan operasi berikut.

1. Ujung kawat tali pertama-tama dililit dengan baik dengan menggunakan kawat lunak pada titik a dan b yang tergantung pada panjang soket bajanya. Lilitan pada bagian bawah b harus lebih lebar dari a.2. Lilitan pada ujung atas a kemudian dilepas dan untaian tali dibuka.3. Kawat kemudian diurai dari untaian dan inti raminya dipotong.4. Kawat kemudian dililitkan pada dua titik dengan ikatan sementara a dan a.5. Ujung Tali dimasukkan ke soket, kawat dilengkukkan menjadi lengkungan dan Timah cair kemudian dituangkan ke dalam soket tersebut.6. Tali dilewatkan mengitari baja-baja beralur dan diikat bersama dengan baji ke dalam soket rata yang sesuai yang terbuat dari baja tuang. Bahan akan menarik tali ke dalam soket dan akan menambah daya ikatnya.

-Mata pengikat Tali dililitkan mengelilingi mata pengikat dan ujung bebasnya dililitkan dengan bagian utama tali. Panjang lilitan 1 > 15d dan minimum sepanjang 300 mm. Mode pengikatan seperti ini banyak sekali digunakan. Di samping dililitkan, mata pengikat dapat dikencangkan dengan memakai klip khusus bulldog (bull-dog-clip) atau pengapit pada tali kawat. Jumlah pengapit minimum adalah tiga, buah, menunjukkan tali kawat yang diikat pada mata pengikat dengan plat dan baut.

-Pengikat Tali Pada DrumSuatu lubang disediakan pada drum coran untuk tempat ujung dari tali. Pada lubang bukaan ini dimasukkan pelat b dengan sebuah semat yang beralur berbentuk setengah lingkaran pada sisi dalam yang dibentuk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan bentuk penampang tali: a. pelat dijepit dengan dua buah skrup c. Cara pengikatan ini dapat disetel, sehingga tali dapat diganti dengan cepat. Bila dua utas tali sekaligus digulung pada drum, proses pengikatan dilakukan dengan dua kali untuk menjaga keamanan. Pengencangan dengan pasak baja b, tali a dilingkarkan pada pasak baja b dan dimasukkan kedalam lubang bukaan pada drum. Lubang ini harus ditiruskan dari kedua sisi ke bagian tengahnya, sehingga baja tersebut dapat diselipkan dari kedua arah.Metode pengikatan ini paling banyak digunakan dan sangat mudah serta dapat diandalkan. Pelat baja disediakan pada sisi dalam drum dan mempunyai dua alur untuk tempat ujung tali dan ditengahnya terdapat lubang untuk baut atau pasak benam.

Standarisasi perhitungan beban elevator ( lift )Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai yang minimal, percepatan yang komfortavel, angkutan vertical yang cepat, pemuatan dan penurunan yang cepat di setiap lantai.Kriteria kualitas pelayanan lift adalah:1. Waktu menunggu lift (interval and waiting time)2. Daya angkut (handling capacity)3. Waktur perjalanan bolak-balik lift (round trip time)4. Jumlah Lift

1. Waktu menunggu (interval, waiting time)Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan Negara dimana gedung itu ada. Orang-orang di kota besat lazimnya kurang sabar dibanding dengan orang-orang di kota kecil.Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik.Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift.Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak saat-saat sibuk, maka untuk proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh satu penyewa, jumlah lift totalnya harus di tambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift di dalam zone yang disewa satu penyewa tersebut dipakai untuk lalu lintas antar lantai, sehingga waktu menunggu di lantai dasar dapat memanjang menjadi 90 detik atau lebih. Waktu menunggu juga sangat variable tergantung jenis gedung.Contoh-contoh sebagai berikut:a. Perkantoran........25-45 detikb. Flat .................50-120 detikc. Hotel ...............40-70 detikd. Asrama..............60-80 detikWaktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift ialah kapasitas lift x 1,5 detik per pengunjung.2. Daya angkut lift (handing capacity)- Daya muat atau kapasitas , tergantung pabrikan. Lazimnya : 5 s.d 20 orang Untuk kebutuhan khusus : 50 orang (double deck)

Penentuan kapasitas Lift harus direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu puncak dimana terjadi konsentrasi penumpang tertinggi.Disarankan,a. Untuk gedung kecil ~ menengah, kapasitas passanger 15 penumpang load kapacity of 1000 kg)b. Untuk gedung tinggi/hotel, kapasitas passanger passanger 24 penumpang (load kapacity of 1600 kg)c. Pintu lift sebaiknya didesain terbuka dari tengah dan ukuran lebar ruang masuk disarankan selebar mungkin dengan tetap mempertimbangkan ukuran dimensi kedalaman ruang elevatorw = lebar tabung lift W = lebar rumah liftd = kedalaman tabung liftD = kedalaman rumah liftA = lebar pijakan lift

3.Waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time)Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuanya baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan kemampuan bergerak 6m/detik baru dapat mencapai kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai. Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitung kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya.Secara pendekatan, yaitu perjalanan bolak balik lift terdiri dari:a. Penumpang memasuki lift lantai dasar yang memerlukan waktu 1,5 detik per orang dan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu .. 1,5 detikb. Pintu lift menutup kembali 2 detikc. Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat . (n-1) 2 detikd. Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1zone sebanyak(n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1.5 detik.. 1,5 detike. Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat (.n-2) 2 detikf. Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone . detikg. Pintu membuka di lantai dasar . 2 detik.Jumlah detikDimanaT = waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time)H = tinggi lantai sampai dengan lantai.S = Kecepatan rata-rata lantaiN = Jumlah lantai dalam 1 zoneM = Kapasitas lantai

Elevator dengan system penzoninganBeban puncak diperhitungkan berdasarkan presentasi empiris terhadap jumlah penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush-hour).Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah:a. Perkantoran 4% x jumlah penghuni gedungb. Flat 3% x jumlah penghuni gedungc. Hotel 5% x jumlah penghuni gedungData-data untuk penaksiran jumlah penghuni gedung:a. Perkantoran .. 4 m2 / orangb. Flat 3 m2 / orangc. Hotel 4 m2 / orang

Efisiensi Bangunan (building efficiensi)Effisiiensi lantai adalah presentasi luas lantai yang dapat dihuni atau disewakan terhadapluas lantai kotorUntuk proyek perkantoran adalah:10 lantai 85%20 lantai: 1-10 lantai ..........80%11-20 lantai ..........85%30 lantai: 1-10 lantai ..........75%11-20 lantai ............75%21-30 lantai ............85%40 lantai: 1-10 lantai ..........75%11-20 lantai ............80%21-30 lantai ............85%31-40 lantai ............90%Data-data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan lift saja.Effisiensi bangunan sangat tergantung luas lantai yang dipakai oleh inti gedung dimana tabung lift ada di dalamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantung tinggi gedung. Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift. Proyek perkantoran memerlukan luas inti yang besar daripada proyek flat.

System zone banyak (multi zone system)Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung yang dipergunakan untuk sirkulasi vertical, terutama dalam bangunan tinggi (lebih dari 20 lantai) Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift yang memperpendek waktumenunggu lift terutama di lantai dasar.Untuk tujuan orang melakukan zoning lift artinya pembagian kerja kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15, 4 lift melayani lantai 16-30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15.Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-tabungnya tidak diadakan lubang pintu ke luar; ini merupakan penghematan biaya sirkulasi vertical. Dalam hal zoning lift maka perhitung jumlah lift diadakan untuk setiap zone, yangmempunyai waktu perjalanan bolak-balik lift masing-masing.Sistem zona banyak dengan sky Lobby Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai mendekati 100 lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume inti dengan mengadakan zoning pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai dari lantai dasar dengan lift-lift ekspres yang langsung menuju skylobby skylobby tersebut. Skylobby berfungsi untuk:1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya.2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu keadaan darurat (kebakaran,gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.3. Karena lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang mesin liftlangsung di atasnya.

Kebutuhan ruang mesin liftKebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC, ruangmesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dan lain-lain.Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi pula sebagaipenghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-skylobby tersebut terletakdi atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat energi listrik untukpemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga untuktabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan.Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan gedungterhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.

2. Konvenyor/TraveletorHorizontal berupakonveyorKonveyor merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang mendatar/ horizontal. Dipasang dalam keadaan datar atau sudut kemiringan kurang dari 10 derajat.Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal, pabrik.

Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan karena kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus dipertimbangkan adalah hal sebgai berikut :- Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan kenyamanan.- Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.- Sistem operasi, memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau kebawah.a. Peralatan Utama Dan Fungsi1. Rangka Konstruksi -Terbentuk dari batang-batang baja yang dicat tahan karat2. Exterior Panel -Bagian bawah dan samping rangka tersebut ditutup dengan lembaran metal atau non metal mengikuti design interior3. Mesin Penggerak -Diletakkan di bagian atas berupa motor listrik 3, transmission reducer dan rantai penggerak yang memutar tangga.4. Anak tangga -Terbuat dari die cast aluminium alloy yang dibentuk dengan alur-alur khusus.5. Moving Handrails - Terbuat dari campuran karet khusus.6. Balustrade- Terbuat dari transparant tempered glass 7. Pengaman / Safety - Current overload, hand rail & Step chain safety Switch - Emergency stop botton - Over / under speed control switch Pengaman terhadap perbedaan kecepatan antara step & handrail yang melebihi 10% dari kecepatan nominal. Pengaman-pengaman lain sesuai standard pabrik.

Miring berupaescalatorEskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm. Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.