transport

13
Gas - gas yang dicairkan yang diangkut menggunakan kapal laut dapat dibagi atas : 1. Liquid Petroleum Gas ( LPG ) 2. Liquid Natural Gas ( LNG ) A. L P G ( Liquid Petoleum Gas ) : Cairan gas ini merupakan campuran dari unsur - unsur petroleum hydrocarbon, yang terdiri semata - mata atas Prophane dan Buthane. Namun gas - gas kimia hasil ikutan dari industri petroleum, seperti Ammonia Hidroksida ( NH ), Vinyl Chloride Monomen ( VCM ), Ethylene dan lain - lain kadang - kadang juga diangkut dengan kapal laut. Gas - gas tersebut diatas diangkut dengan kapal laut dalam bentuk cairan. Untuk mencairkannya dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut : 1. Dibawah tekanan pada temperatur Ambient ( sekitarnya ). 2. Didinginkan penuh ( i. a. pada titik didihnya ) pada suhu antara ( - ) 30° C dan ( - ) 48° C, kecuali Ethylene yang mempunyai titik didih sekitar ( - ) 104 ° C (kemudian diturunkan suhunya). 3. kombinasi dari keduanya ( yaitu ditekan dan diturunkan suhunya ) (semi refrigrated ) Untuk pemuatannya, Petroleum gas dicairkan dengan cara ( umumnya ) diturunkan suhunya didarat sesuai dengan suhu yang dikehendaki. Kapal - kapal LPG dapat menurunkan sendiri atau

Upload: hasancepu

Post on 07-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

xxxxxxxxx

TRANSCRIPT

Page 1: Transport

Gas - gas yang dicairkan yang diangkut menggunakan kapal laut dapat dibagi atas :1. Liquid Petroleum Gas ( LPG )2. Liquid Natural Gas ( LNG )

A. L P G ( Liquid Petoleum Gas ) :Cairan gas ini merupakan campuran dari unsur - unsur petroleum hydrocarbon, yang terdiri semata - mata atas Prophane dan Buthane. Namun gas - gas kimia hasil ikutan dari industri petroleum, seperti Ammonia Hidroksida ( NH ), Vinyl Chloride Monomen ( VCM ), Ethylene dan lain - lain kadang - kadang juga diangkut dengan kapal laut.

Gas - gas tersebut diatas diangkut dengan kapal laut dalam bentuk cairan. Untuk mencairkannya dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut :

1. Dibawah tekanan pada temperatur Ambient ( sekitarnya ).2. Didinginkan penuh ( i. a. pada titik didihnya ) pada suhu antara ( - ) 30° C dan ( - ) 48° C, kecuali Ethylene yang mempunyai titik didih sekitar ( - ) 104 ° C (kemudian diturunkan suhunya).3. kombinasi dari keduanya ( yaitu ditekan dan diturunkan suhunya ) (semi refrigrated )Untuk pemuatannya, Petroleum gas dicairkan dengan cara ( umumnya ) diturunkan suhunya didarat sesuai dengan suhu yang dikehendaki. Kapal - kapal LPG dapat menurunkan sendiri atau mempertahankan suhu sehingga ( - ) 50° C . Gas - gas yang terjadi selama operasi ini (dan selama pelayaran dapat dicairkan kembali oleh system pencairan sendiri di kapal.

Suhu yang rendah harus dipertahankan selama proses pemuatan dan pengangkutan.

Nama                                             Titik didih                                 B.J. Gas Cair

Propane                                          - 42,3 C                                       0,583Butane                                            - 0,5  C                                       0,602

Carrying Weight : Summer 45° C & Winter 32° C .............................Max 97 % of loading capacity

Page 2: Transport

1. Hal - hal yang harus diperhatikan sebelum muat :

- Bila ada gas LPG mendekati Lover Exploxive Limit ( dalam vol % : 2,2 % - 9,5 % ) berikan ventilasi dengan CO2.- Berisi sekeliling tangki, Compressor, LPG pump.- Pasang bounding wire sebelum menghubungkan selang.- Tutup pintu - pintu, jendela - jendela dari kamar - kamar di deck.- Jangan ada pekerjaan yang menimbulkan panas.- Matikan power supply yang non - anti explosive electric current.- Jalankan G.S. Pump.- Siapkan slang - slang kebakaran dan portable extinguishers.- Periksa Emergency Shut Off Valves.- Periksa Safety Valve dari tangki- Periksa Pressure Gauge, Thermometer- Periksa earthing antara tangki dan selang ( Pipe line )

2. Hal - hal yang harus diperhatikan selama muat :- Muat jangan lebih dari 97 % dari Loading Capacity dengan suhu harus dibawah 45° C.- Radio station kapal jangan digunakan.- Periksa kemungkinan kebocoran- Jangan sampai cerobong kapal mengeluarkan api.

3. Larangan memuat pada keadaan sebagai berikut :- Electric Storm ( Badai Petir )- Disekitar ada kapal yang sedang akan merapat atau melepaskan diri dari dermaga.- Disekitar ada kebakaran- Bila keadaansuhu demikian rupa, sehingga permukaan LPG didalam tangki tidak bisa dibaca.

4. P e m u a t a n :- Dilakukan dengan atau kompressor dari darat.Hubungan Vapour Line dan Liquid Line darat dengan Vapour Line dan Liquid Line dari kapal.- LPG Pump dan Compressor kapal jangan digunakan.- Liquid LPG masuk kapal melalui Liquid Line dan Vapour yang terdesak dari tangki kembali kedarat melalui Vapour line.- Selesai muat tutup semua Valve. Emergency Shut - Off Valves.- Bersihkan dengan ventilasi semua alat - alat, jangan sampai masih ada gas LPG yang tertinggal.

5. Pembongkaran :- Dilakukan dengan kompressi dari kapal; juga dengan LPG pump kapal.- Pressurised Vapour yang dihasilkan oleh kompressor yang diambil dari darat atau dari tangki yang belum dibongkar, dikompresikan ke tangki yang akan dibongkar melalui Vapour - Line. Liquid LPG mengalir melalui Liquid Line kedarat.- Bila memakai LPG Pump, Liquid akan mengalir dulu ke pompa dan kemudian di booster ke darat.- Selesai membongkar, tutup semua valves, Emergency Shunt Off Valve.

Page 3: Transport

- Sebelum Bounding Wire Off, lepas dulu hose.- Bersihkan dengan ventilasi alat - alat yang digunakan, jangan sampai ada LPG gas yang tertinggi.

6. Yang harus dicatat selama memuat / membongkar :- Waktu mulai memuat / membongkar- Waktu menghubungkan / melepaskan hose.- Saturated Vapour LPG sebelum memuat / membongkar- Suhu udara- Waktu start pompa / kompressor- Suhu dengan Vapour pressure dalam tangki.- Tekanan hisap dengan tekanan Delivery dan Capasitas pompa.- Waktu selesai muat / bongkar.

7. Yang harus diperhatikan selama Pelayaran :- Suhu selalu dibawa 45 C- Tekanan Vapour selalu dibawah 17,6 kg/cm G.- Selalu check dengan gas detector adanya kebocoran - kebocoran.- Jangan ada perubahan - perubahan keadaan seperti setelah muat ( vaives dan lain - lain ).- Adanya api dari cerobong.

Membersihkan tangki LPG :- Masukkan gas N 2 keadaan tangki melalui liguid - pine.- Hisap keluar dengan kompressor gas N 2 yang telah bercampur dengan LPG.- Buang campuran gas N 2 dengan LPG melalui pipa ditiang.- Bila LPG < 2 %, boleh bercampur dengan udara.- Buka lubang tangki dan periksa 0 2 sebelum orang masuk.- Jangan dekatkan LPG dan Vapour pada benda - benda yang panas ( bahaya kebakaran ).

PEMADATAN ( STOWAGE   ) Sebelum muatan dimuat maka :

Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan.

Page 4: Transport

Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar muat dan perlengkapan

lainnya yang berurutan dengan muat bongkar.

Persiapan ruang muat sangat bergantung dari jenis muatan yang mau dimuat, sifat muatan tersebut serta keadaan palka (bentuk, letak, ada tidaknya tiang-tiang (dsb) .

Persiapan ruang muat meliputi hal-hal :

Pembersihan ruang muat Pemeriksaan, pengetesan (checking) ruang muat.

Pembersihan ruang muat :

Mengeluarkan sisa-sisa/bekas-bekas muatan yang terdahulu, demikian pula sisa-sisa/bekas-bekas terapan-terapan.

Menyapu (sweeping) ruang tersebut sampai bersih. Kalau perlu pakailah serbuk gergaji agar sisa-sisa muatan yang terdahulu yang melekat di atas palka, dinding-dinding bisa tersapu semuanya.

Terapan-terapan yang masih baik dikumpulkan disatu tempat, dan sisa-sisa kotoran dikumpulkan di atas dek. Kalau ada tongkang kotoran, dibuang ke tongkang.

Setelah selesai di sapu bersih, lalu dibersihkan dengan air tawar agar debu-debu sapuan turun. Dalam membersihkan ini jangan lupa sisa kotoran yang mungkin masuk ke dalam got palka agar ikut dibersihkan. Air cucian ini dihisap keluar memakai pompa got. Perhatikan saringan got jangan sampai tersumbat. Kalau perlu saringan got diangkat keluar untuk dibersihkan, dimeni lalu dicat kembali.

Setelah dibersihkan dengan air tawar, jalankan ventilasi palka agar palka tersebut cepat kering.

Andai kata ruangan tersebut berbau, maka air pencuci diberi sedikit bahan kimia untuk menghilangkan bau tersebut.

Jika dianggap palka tersebut masih ada hama tikus atau hama-hama lainnya, sebaiknya diadakan pembasmian hama tikus atau fumigation.

Kalau perlu palka tersebut dicat kembali agar kutu-kutu, lipas dll mati Khusus untuk ruangan dingin: dibersihkan, geladaknya digosok, dosemprot dan dirawat

dengan kapur putih. Untuk menghilangkan bau-baunya disemprot dengan air yang dicampur dengan bahan kimia. Kalau perlu pembersihannya di bawah petunjuk seorang surveyor.

Page 5: Transport

Pengecekan ruang muat :

Pemeriksaan dilakukan oleh Mualim I atau kalau perlu dengan seorang surveyor.  Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

Kebersihan ruang muat secara keseluruhan. Bukan saja bersih, tetapi juga harus kering. Dunnage tetap harus dalam keadaan baik, jumlahnya harus cukup. Yang rusak diperbaiki

atau diganti baru. Drainage system (pembuangan/got-got) harus bersih. Saringan dalam keadaan baik dan

tidak tersumbat oleh kotoran atau karat. Di-test dengan memasukkan air ke dalam got, lalu dipompa. Bila tidak memakai air cukup dengan menadah telapak tangan di bawah lobang hisap. Bila telapak tangan kesedot, berarti baik.

Penerangan palka di-chek, apakah jumlahnya cukup atau tidak. Bila ada yang padam atau rusak, agar segera dibetulkan/diganti.

Tangga di dalam palka terutama trap-trap dan pemegangnya diperiksa demi keselamatan ABK dan buruh.

Alat penemu uap panas yang ujung-ujungnya berada di dalam palka. Di-test dengan membakar majun di dalam palka. Setelah alat smoke detector dianjungan di “on” kan dianjungan akan kelihatan asap dari alat tersebut, berarti baik. Demikian pula pipa-pipa CO2 yang menuju ruang palka harus ditest kerjanya, apakah ada pipa-pipa yang bocor/tidak. Bila ada yang bocor segera dibetulkan.

Man holes (lobang lalu orang ke/dari tangki) di cek apakah dalam keadaan baik terutama baut-baut dan packingnya.

Lobang ventilasi/peranginan di-check apakah tidak tersumbat oleh kotoran-kotoran. Jalankan ventilasi palka untuk mengetahui apakah salurannya tersumbat atau lancar.

Tutup palka (hatch cover) apakah masih kedap air atau tidak. Cara pengetesannya ialah dengan cara menyemprot air dengan tekanan tinggi di atas tutup palka, lalu dilihat dari dalam.

Baik pemeriksaan maupun checking palka dijurnalkan. Seperti kita ketahui bahwa menurut UU, Tugas dan Kewajiban si-pembawa barang (Carrier) ialah:

-       membuat kapal layak laut, artinya kapal harus diawaki cukup, diberi perlengkapan yang cukup serta makanan yang cukup.

-       menyusun muatan dengan baik.

-       memuat ruang muat yang cocok dan aman untuk dimuati.

bertanggungjawab atas keutuhan serta keamanan barang sejak dimuat sampai saat pembongkaran. Sehubungan dengan tugas dan kewajiban

-       tersebut di atas, maka seyogyanya memuat itu harus baik. Ini mengandung pengertian:

-       harus memenuhi persyaratan prinsip-prinsip pemuatan. Harus memenuhi persyaratan penggolongan muatan menurut sifat dan jenisnya, sehingga dapat dipastikan apakah jenis barang yang dimuat itu bisa dimuat di palka yang sama atau dipisahkan.

Page 6: Transport

-       memenuhi persyaratan keseimbangan kapal.

-       pemisahan muatan yang berat dan ringan sesuai faktor pemuatan (Stowage Factor).

-       pengambilan tindakan keamanan terhadap barang sejak barang tersebut dikapalkan (dunnage, securing & lashing, ventilation) dll.

-       hal-hal lain seperti yang tercakup di dalam komplikasi muatan.

-       kelayakan laut kapal, sarat, GM positip dan baik, dll.

Pada waktu pemuatan :

Pada waktu pemuatan serta peralatan muat bongkar lainnya harus dalam keadaan baik, serta siap dan dalam kedudukan yang semestinya.

Berat barang yang diangkat tidak melebihi SWL dp. peralatan tersebut. Buruh-buruh, winch controller dan tenderman harus benar-benar mengerti akan

fungsinya. Taatilah petunjuk yang tertera pada muatan itu sendiri seperti :

-       “sling here”                              :  pasang sling disini

-       “this side up”                           :  sisi ini ke atas (jangan dibalik)

-       “use no hook”                         :  jangan pakai ganco

-       “handle with care”                  :  hati-hati, pelan-pelan.

Bila terjadi kerusakan muatan sebelum muatan tersebut dikapalkan, sebaiknya ditolak. Kalau toh diterima, mualim I harus membuatkan “Cargo Exeption” yaitu sebuah berita acara yang menyatakan bahwa barang tersebut diterima di kapal sudah dalam keadaan rusak. Kekurangan atau kehilangan isi, di luar tanggungjawab pihak kapal. Di dalam cargo exeption disebutkan :

-       jumlah peti yang rusak

-       merek barang

-       keadaan bungkus dan isinya

-       kehilangan/kekurangan isinya di luar tanggungjawab kapal.

-       Ditandatangani oleh Mualim I dan stevedore.

Muatan yang rusak tersebut sebelum dimuat di dalam palka diperiksa terlebih dahulu, lalu kerusakan bungkusnya dibetulkan baru dipadatkan. Pemeriksaan juga disaksikan oleh stevedore.

Page 7: Transport

Sesuai dengan tugas dan tanggungjawab pihak karier, maka selama dalam perjalanan pun muatan-muatan yang dikapal masih menjadi tanggungjawab Nakhoda. Oleh karena itu selama dalam perjalanan dijaga agar muatan tetap baik dan tidak rusak. Pengawasan disesuaikan dengan sifat muatan itu sendiri. Ada sebagian muatan memerlukan perhatian khsus, ada yang memakai ventilasi, ada yang tidak. Bila terjadi kerusakan muatan setelah muatan itu dikapal

maka nackhoda dapat membuat “Cargo Damage Report” yaitu berita acara kerusakan muatan kapal. Di dalam cargo damage report disebutkan :

-       barang-barang yang rusak

-       sebab kerusakan

-       tindakan preventip yang telah diambil.

Kalau kerusakan muatan itu disebabkan karena suatu keadaan di luar batas kemampuan kapal, Nakhoda dapat membuat “Note Of Sea Protest ”.

MUATAN CAIR DLM BULK ( Bulk Liquid Cargo   ) Bulk Liquid Cargo : muatan cair / minyak.

Ada dua jenis kapal tangki, yaitu :

1. The Crude Oil Tanker :

Ini merupakan kapal minyak yang besar. Beberapa dari kapal ini memiliki bobot mati lebih dari 400.000 ton, sedangkan bobot mati kapal umumnya 200.000 ton. Kapal ini digunakan untuk mengangkut minyak mentah dari sumber minyak atau tempat pengeboran minyak, biasanya di daerah Timur Tengah menuju ke tempat pemurniannya / pengolahannya.Kapal minyak mentah ini memiliki sebuah sistem pipa saluran yang cukup sederhana dan kapasitas pemompaan yang tinggi untuk penghematan waktu pada saat bongkar – muat berlangsung. Biasanya sebelum pemuatan diawalii dengan pemanasan gulungan pipa .

2. The Product Tanker :Kapal tangki ini khusus membawa minyak yang sudah diolah / dimurnikan dari tempat pemurnian minyak mentah ke tangki – tangki penyimpanan di pelabuhan – pelabuhan yang tersebar di dunia. Rata – rata bobot mati kapal ini sekitar 30.000 ton.Produk – produk minyak pemurnian ini dibedakan atas produk hitam seperti minyak bahan bakar

Page 8: Transport

dan diesel, sedangkan produk putih seperti bensin, minyak tanah, gas dan minyak pelumas.Pemisahan tingkat yang berbeda – beda merupakan paling penting saat membawa produk – produk minyak pemurnian tersebut. Kontaminasii akan membuat produk tersebut menjadi tidak berguna bahkan mungkin berbahaya. Namun sistem pipa saluran (pipe lines) yang rumit yang dipasang pada kapal tangki justru dapat mengurangi resiko akan kontaminasi muatan tersebut.

Pemuatan :

Deep Tank Liquids :Sebelum muatan cair dimuat ke dalam tangki – tangki dalam, tangki – tangki tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tak akan ada kebocoran dan kerusakan pada muatan yang lain. Ujung tangki dikunci dengan kuat dan tangki diisi dengan air sampai ujung atas dari pipa – pipa tang diisi. Kemudian tangki diperiksa, khususnya di bagian ujung atau tepi tangki, lalu dipompa. Tangki dalam serta tangki dalam berganda harus diperiksa secara internal untuk mencegah kalau – kalau ada tanda – tanda kebocoran. Seorang pemeriksa akan mengeluarkan sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa tangki-tangki yang diperiksa itu sudah kuat dan boleh membawa muatan cair.

Setelah melalui pengujian yang ketat, tangki – tangki tersebut kemudian dibersihkan secara keseluruhan dan membersihkan minyak -minyak yang masih melapisi tangki dengan menggunakan air bersih dan sabun pembersih. Tapi jika tangki – tangki tersebut tidak kotor, maka cukup dibersihkan atau dicuci dengan sabun pembersih. Sabun pembersih itu dimasukkan ke dalam drum yang dihubungkan dengan pipa penyemprot. Sementara tangki yang akan dibersihkan masih panas, maka disemprotkanlah pembersih tadi ke dalam tangki kemudian digosok dengan hati – hati dan disikat. Setelah kotoran lepas dan lapisan kotoran terkelupas, semprotkanlah air bersih ke dalam tangki.

Ketika kapal akan memuat muatan getah / karet (latex) , tangki – tangki tersebut dilapisi dengan parafin atau lapisan lilin untuk mencegah kontak langsung getah dengan logam tangki. Kontak langsung dengan udara pun bisa mengurangi volume tangki, jadi digunakanlah keran untuk menyemprotkan udara dengan tekanan tertentu daripada menggunakan ventilasi.

Memuat Penuh : (Load on Top)

Page 9: Transport

Minyak-minyak di ballast kotor akan mengalir ke puncak air laut. Kebanyakan air dari masing-masing tangki dapat dibongkar/buang ke laut, namun demikian puncak lapisan dipompa ke tangki pembuangan. Air kotor dari saluran pencucian dan pembersihan juga dipompa ke tangki pembuangan sebagaiman larangan untuk tidak membuang air pembuangan /kotor ke laut. Campuran dalam tangki pembuangan dibiarkan terpisah dan air bersihnya dipompa ke laut. Minyak pada puncak tangki ditahan dalam kapal dan dibuang bersamaan dengan pembongkaran muatan berikutnya.

Pada umumnya pemuatan untuk kapal jenis ini dilakukan dari darat . Biasanya tangki didarat letaknya agak tinggi, hingga perbedaan permukaan cukup menimbulkan tekanan pada pipa, tetapi pemuatan dapat juga terjadi dimana diperlukan suatu pompa muatan yang bekerja didarat, apalagi kalau muatannya dilakukan dari pengeboran lepas pantai yang tangkinya lebih rendah.

Kemudian pipa darat disambung (connect) dengan kran pipa kapal (manifold) , hal ini harus dilakukan dengan hati – hati karena mungkin ada perbedaan tegangan antara pipa kapal dengan pipa dari darat . Untuk menjaga perbedaan tegangan itu maka dipasanglah kawat tembaga diantara pipa – pipa tersebut, kemudian dipasang sakelar (sebelumnya dikenal dengan nama “bounding cable”), mengingat pada pelaksanaan pemuatan “power kerosene” dan “avigas” walau dilakukan dengan hati – hati dalam pemuatannya serta dengan kecepatan pemuatan dalam pipa yang rendah tetapi masih sering menimbulkan listrik (electric statics) .

Temperatures :Ada instruksi pemanasan yang perlu dipatuhi, jadi sah-sah saja jika mengambil temperatur suhu muatan-muatan sebanyak dua kali sehari dan mengirimkan salinannya ke ‘cosignee’. Kelalaian dalam hal suhu muatan bisa membuat jadi kurang berkualitas. Sebaliknya ada yang susah sulit sekali dibongkar. Jika tidak dipanaskan, beberapa muatan cair akan menjadi padat dan tidak bisa lagi mengembalikan ke bentuk air lagi meskipun sudah dipanaskan.

Pada perhitungan muatan diatas kapal – kapal tanker pada umumnnya dilakukan dalam bentuk perhitungan untuk mencari “Ullage” yang dinyatakan dalam meter dan kemudian dirubah menjadi meter kubik untuk selanjutnya diubah menjadi ton.

Pihak pembuat kapal – kapal tanker telah melampirkan daftar kalibrasi untuk tiap – tiap kapal tanker dimana telah dicantumkan kapasitas tangki dalam meter kubik dan persamaannya dengan “dalam” atau “tinggi” Ullage untuk setiap 1/8 m atau 0,125 m setiap interval.

Adapun data – data yang dibutuhkan untuk merubah satuan “Meter Kubik” (cbm) menjadi satuan dalam “Ton” adalah sebagai berikut :1. Berat jenis cair.2. Suhu atau temperatur zat cair.3. Koefisien muai zat cair.

Biasanya kapal – kapal tanker telah dilengkapi dengan “tanker table” yang berisikan akan semua data – data diatas ; sehingga apabila volume ( dalam meter kubik ) suatu zat cair diketahui, berat zat cair tersebut diketahui, maka berat zat cair tersebut dapat dihitung ( ton ). Volume zat cair

Page 10: Transport

( meter kubik ) dapat juga diganti langsung menjadi ton dengan cara penggunaan “stowage factor”nya yang telah tercantum dalam tanker table kapal tersebut .