transmissible venereal tumor pada

16
TRANSMISSIBLE VENEREAL TUMOR PADA ANJING Amanda Rasul, DVM. Case : Anjing bullmastiff, betina, 2 tahun+ datang ke klinik ( 29 april 2008 ) dengan kondisi pembengkakan daerah genital dan leleran darah bercampur nanah serta adanya bentukan nodular kemerahan (cauliflower). Pemilik mengatakan leleran darah dan nanah sudah ada sejak November 2007. Kondisi kini semakin parah dengan adanya pembengkakan daerah genital dan leleran darah bercampur nanah serta adanya bentukan nodular kemerahan (cauliflower). Anjing masih aktif dan nafsu makan baik. Beberapa bulan sebelum adanya leleran darah, anjing dikawinkan dengan anjing jantan yang diduga menderita Transmissible Venereal Tumor (TVT). Pengobatan dengan vincristine (0,025/kg i.v) setiap minggu selama 4 minggu menunjukan hasil yang baik. Satu minggu setelah pemberian vincristine ( 6 mei 2008 ) tidak ada lagi leleran nanah dan pembengkakan, namun bentukan nodular kemerahan masih ada (cauliflower mengecil). Dengan dosis yang sama vincristine kembali diberikan (i.v). Tanggal 13 mei 2008 bentukan cauliflower semakin mengecil dan kembali diberi vincristin. Tanggal 22 mei bentukan cauliflower hampir tidak terihat dan masih diberi vincristine. Satu minggu setelahnya bentukancauliflower sama sekali hilang. Pembahasan Transmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral granuloma,transmissible limposarcoma,sticker tumor yang umumnya menginfeksi alat genital jantan maupun betina. Meskipun dilaporkan pula kasus TVT yang menginfeksi daerah cervik, punggung, flank, daerah abdomen, intranasal (Park et al., 2006; Marcos et al., 2006; Papazoglou et al., 2001). Paling banyak Kejadian TVT yakni berada dilingkungan tropis dengan temperature hangat (Rogers, 1997). Tumor dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi, dan dapat tidak terdeteksi selama bebrapa tahun (Lombard et al., 1968; Moulton, 1978). Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan. Biasanya pada daerah genital. Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang kecil maupun besar (5µm-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu hingga kemerahan, bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada bagian dalam penis bahkan scrotum dan daerah perineal. Pada anjing betina biasanya terpencil, dapat ditemukan pada seluruh bagian mukosa vagina, sering pula menyebar ke vestubula hingga labia. Ukurannya bervariasi dari nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen vulvovagina atau menjulur hingga diantara labia. Kedua kelamin sering terjadi perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar leleran serous, hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun vagina (Aiello et al., 2000) (Bloom et al., 1950). Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval, jarang yg ireguler, beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative vesicular, jelas, umumnya satu inti. Tidak ada Sitoplasma bergranulasi (eosinofilik atau basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya (Bloom et al., 1950). Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Beberapa penelitian menunjukan pengobatan dengan vincristin sangat baik hasilnya. Vincristine diberikan setiap minggu dengan dosis 0,5 – 0,7 mg/m2 dari area tubuh atau 0,025 mg/kg secara

Upload: uciemsil

Post on 16-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

edu

TRANSCRIPT

TRANSMISSIBLE VENEREAL TUMOR PADAANJINGAmanda Rasul, DVM.Case :Anjing bullmastiff, betina, 2 tahun+ datang ke klinik ( 29 april 2008 ) dengan kondisi pembengkakan daerah genital dan leleran darah bercampur nanah serta adanya bentukan nodular kemerahan (cauliflower). Pemilik mengatakan leleran darah dan nanah sudah ada sejak November 2007. Kondisi kini semakin parah dengan adanya pembengkakan daerah genital dan leleran darah bercampur nanah serta adanya bentukan nodular kemerahan (cauliflower). Anjing masih aktif dan nafsu makan baik. Beberapa bulan sebelum adanya leleran darah, anjing dikawinkan dengan anjing jantan yang diduga menderita Transmissible Venereal Tumor (TVT). Pengobatan dengan vincristine (0,025/kg i.v) setiap minggu selama 4 minggu menunjukan hasil yang baik. Satu minggu setelah pemberian vincristine ( 6 mei 2008 ) tidak ada lagi leleran nanah dan pembengkakan, namun bentukan nodular kemerahan masih ada (cauliflowermengecil). Dengan dosis yang sama vincristine kembali diberikan (i.v). Tanggal 13 mei 2008 bentukancauliflowersemakin mengecil dan kembali diberi vincristin. Tanggal22 mei bentukancauliflowerhampir tidak terihat dan masih diberi vincristine. Satu minggu setelahnya bentukancauliflowersama sekali hilang.PembahasanTransmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral granuloma,transmissible limposarcoma,sticker tumor yang umumnya menginfeksi alat genital jantan maupun betina. Meskipun dilaporkan pula kasus TVT yang menginfeksidaerah cervik, punggung, flank, daerah abdomen, intranasal (Parket al.,2006; Marcoset al., 2006; Papazoglouet al.,2001). Paling banyak Kejadian TVT yakni berada dilingkungan tropis dengan temperature hangat (Rogers, 1997).Tumor dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi, dan dapat tidak terdeteksi selama bebrapa tahun (Lombard et al., 1968; Moulton, 1978).Gejala TVT ialah adanya bentukan seperticauliflowerkemerahan. Biasanya pada daerah genital. Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang kecil maupun besar (5m-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu hingga kemerahan, bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada bagian dalam penis bahkan scrotum dan daerah perineal. Pada anjing betina biasanya terpencil, dapat ditemukan pada seluruh bagian mukosa vagina, sering pula menyebar ke vestubula hingga labia. Ukurannya bervariasi dari nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen vulvovagina atau menjulur hingga diantara labia. Kedua kelamin sering terjadi perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar leleran serous, hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun vagina (Aielloet al., 2000) (Bloomet al., 1950).Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval, jarang yg ireguler, beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative vesicular, jelas, umumnya satu inti. Tidak ada Sitoplasma bergranulasi (eosinofilik atau basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya (Bloomet al., 1950).Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Beberapa penelitian menunjukan pengobatan dengan vincristin sangat baik hasilnya. Vincristine diberikan setiap minggu dengan dosis 0,5 0,7 mg/m2 dari area tubuh atau 0,025 mg/kg secara intra vena. Lama pengobatan juga bervariasi 2 7 kali (Marcoset al., 2006; Naket al., 2005; Papazoglouet al, 2001). Vincristine merupakan kelompokvinca alkaloidyg merupakan obat kemoterapi. Vincristine ialah ekstrak dr tanamanvinca roseayg merupakan racunmicrotubule(Brooks, 2008).

Daftara PustakaAiello, S.E.,et al.2000. The Merck Veterinary Manual Eight ed. Merck&Co. inc whitehouse station N.J.USA.Bloom, F., George, H., Nobace, C.R. 1950.The Transmissible Venereal Tumor of the Dog. Studies Indicating That the Tumor Cells are Mature end Cells of reticulo-endothelial origin. Departments of Pathology and Anatomy of the State University Medical Center at New York, Brooklyn, N.Y., and the Departments of Anatomy of the Hahnemann Medical CoUege and Hospital, Philadelphia, Pa., and of the College of Physicians and Surgeons, Columbia University, New York, N.Y.Brooks, W.C. 2008.Vincristine (Oncovin, Vincasar).veterinarypartner.comLombard, C.H., Cabanie, P.1968.Le sarcome de Sticker. Rev Med Vet. 119(6):565-586.Marcos. R.,Santos. M.,Marrinhas. C., danRocha E. 2006.Vet Clin Pathol.Cutaneous transmissible venereal tumor without genital involvement in a prepubertal female dog. Mar35(1):106-9.Moulton, J.E. 1978.Tumor of genital systems. In: Moulton JE, ed. Tumors in domestic animals. 2.ed. California: University of California; 326-330.Nak, D., Nak, Y., Cangul, I.T., and Tuna, B. 2005. A Clinico-pathological Study on the Effect of Vincristine on Transmissible Venereal Tumour in Dogs.Journal of Veterinary Medicine Series A 52 (7), 366370 doi:10.1111/j.1439-0442.2005.00743.xPapazoglou, L. G.,. Koutinas, A. F., Plevraki, A. G., Tontis, D. 2001.Journal of Veterinary Medicine.Primary Intranasal Transmissible Venereal Tumour in the Dog: A Retrospective Study of Six Spontaneous Cases. Series A 48 (7) , 391400 doi:10.1046/j.1439-0442.Park, M.S., Kim, Y., Kang, M.S., Oh, S.Y., Cho, D.Y., Shin, N.S., Kim, D.Y. 2006. Disseminated transmissible venereal tumor in a dog.J Vet Diagn Invest. 18:130133.Rogers KS. Transmissible venereal tumor. Compend ContinEduc.PractVet 1997; 19: 1036-1045

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Tumor adalah adanya suatu pertumbuhan yang tidak terkendali pada suatu jaringan dalam tubuh individu atau suatu massa jaringan yang abnormal dimana pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal disekitarnya (Dharma dan Putra, 1997). Neoplasma dapat dibagi menjadi dua bagian yaitubenigna( tumor tenang) danmaligna(tumor ganas). Ciri-ciri tumorbenignaantara lain tumbuh lambang, tidak mengilfitrasi, menyerupai jaringan asal, sel-sel normal, tidak menyebar ke lokasi jauh, hanya membunuh jika merusak fungsi fital. Sedangkan ciri-ciri tumormalignaantara lain tumbuh cepat, menginfiltrasi, merbeda dari jaringan asal, sel-sel abnormal, menyebar ke lokasi jauh serta selalu membunuh jika tidak diobati (Spector, 1993). Kasus yang diambil merupakan jenis tumor ganas sesuai hasil pemeriksaan histopatologi. Venereal sarcoma pada anjing ditemukan pada preputium yang membungkus penis sehingga penis mengalami atropi. Neoplasma pada penis dan mukosa preputium termasuk di dalamnyatransmissible venereal tumor(TVT),squamous cell carcinoma, hemangiosarcomadanpapilloma. Permukaan atau massa yang abnormal dapat diamati dengan pemeriksaan fisik.(Fossumet al.,1997). Penanganan venereal sarcoma dengan melakukan eksisi (pengangkatan) secara total (Sudisma dkk., 2006). Penanganan venereal sarcoma dengan pengangkatan total tumor termasuk pencegahan kemungkinan sel tumor bermetastasis (pertumbuhan sekunder) ke tempat lain dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan dan pengobatannya disertai dengan kemotherapi dan mempunyai prognosa jelek (Mayeret al.,1959; Spector, 1993; Martinset al,.2005).1.2 ETIOLOGI Pada kasus venereal sarcoma ini, penyebabnya berupa faktor hormonal (Dharma dan Putra, 1997). Penyebaran tumor karena faktor hormonal, yaitu produksi androgen yang tinggi dari korteks adrenal. Produksi hormon androgen ini produksi hormon testoteron yang bertanggung jawab memanisfestasikan libido. Jadi meskipun anjing sudah dikastrasi masih dapat melakukan koitus. Venereal sarcoma pada anjing dapat disebabkan karena tumor terimplantasi pada mukosa kelamin pada saat koitus.1.3 GEJALA KLINIS Gejala klinis yang tampak adalah adanya tetesan berdarah dan benjolan pada penis. Jika penis dipalpasi akan terasa pertumbuhan yang tidak teratur (lobuler) seperti buah anggur atau bunga kol (Mayeret al., 1959). Hasil pemeriksaan darah menunjukkan terjadi limfositosis. Terjadinya limfositosis merupakan salah satu indikasi terjadinya pertumbuhan tumor yang cepat dan akan menyebabkan kerusakan jaringan yang pada akhirnya terjadi nekrosis, perdarahan dan terjadi limfositoisis (Darmawan, 2002).1.4 PROGNOSAInfausta sampai Fausta1.5 TRETMENT Penanganan tumor tersebut dilakukan dengan cara operasi yaitu eksisi/pengangkatan massa tumor dilanjutkan dengan kemoterapi dengan pemberianvincristineinjeksi selama lima atau tujuh kali pemberian.1.6 TEKNIK OPERASI Sebelum dilakukan tindakan operasi perlu dilakukan persiapan operasi sehingga operasi dapat berjalan lancar tanpa adanya hal-hal yang dapat mengganggu jalannya operasi, hal-hal yang perlu dipersiapkan meliputi persiapan alat, bahan dan obat, persiapan ruang operasi, persiapan pasien dan persiapan operator.1.6.1 Persiapan operasi1. Persiapan alat, bahan dan obat: Alat-alat dan bahan:Scalpel, pisau bedah, gunting, pinset, arteri klem, needle holder, alli forcep, spuit, kapas, tampon, benang, jarum jahit, kain drape, sarung tangan.Alat-alat tersebut disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi dari alat ke daerah yang akan dioperasi. ObatPremedikasi:v Atropin Sulfat Obat yang diberikan 1,5 mlv Xylazin Obat yang diberikan 1,5 mlAnastesi umumv Ketamin Obat yang diberikan 1,5 ml Sebelum melakukan tindakan operasi, hewan diberikan premedikasi anastesi berupa atropin sulfat secara subcutan dan 5 menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian xylazin dan ketamin secara intramuscular (IM).2. Persiapan ruang OperasiPersiapan ruang operasi meliputi ruang operasi harus bersih, lantai dan meja operasi hendaknya dibersihkan dan didesinfeksi, ruang operasi hendaknya memiliki penerangan yang cukup.3. Persiapan PasienDilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik secara menyeluruh meliputi: signalemen, berat badan, umur, pulsus, nafas, suhu tubuh, serta semua sistem tubuhnya yang kemudian dicatat dalam ambulator atau kertas pemeriksaan hewan (terlampir). Pemeriksaan laboratorium jika diperlukan, serta pasien dipuasakan 6 12 jam. Posisi hewan saat operasi dan daerah yang akan dioperasi dibersihkan terlebih dahulu meliputi pencukuran rambut serta pemberian yodium tincture kemudian dipasangi kain drape.4. Persiapan OperatorOperator yang akan menangani jalannya operasi harus memahami prosedur operasi, dapat memprediksi hal-hal yang akan terjadi selama operasi, dapat memperkirakan hasil operasi, mencuci tangan atau personal hygiene, memakai baju operasi, sarung tangan, topi dan masker serta harus siap fisik, mental, tenang dan terampil.1.6.2 Operasi Hewan diletakkan pada posisidorsal recumbency, insisi dilakukan pada daerah ventral preputium. Insisi dilakukan pada kulit, subkutan hingga menemukan massa tumor. Pengangkatan tumor dilakukan secara hati-hati sehingga tidak menimbulkan trauma pada urethra dan dapat mengangkat tumor semaksimal mungkin. Daerah tumor dipreparir, dipasangi arteri klem pada daerah yang akan dipotong untuk mengontrol perdarahan. Apabila terjadi perdarahan dapat dilakukan ligasi pada daerah tersebut. Setelah massa tumor diangkat, diberi cairan H2O2(Hidrogen peroksida) bertujuan agar jaringan-jaringan tumor yang masih ada mati. Selanjutnya dilakukan penutupan pada daerah yang diinsisi, dimana subkutan ditutup dengan jahitancontinous, kulit dijahit dengan metode intradermal subkutikuler atausimple interrupteddengancat gut chromic. Pada kasus tumor ini hewan telah dikastrasi (orchiectomy) yang untuk mencegah menyebaran tumor maupun penularan ke hewan lain.1.6.3 Pasca operasi Setelah tindakan operasi selesai dilaksanakan, pasien diberikan antibiotik Benacillin secara intramuskuler sebanyak 1,5 ml untuk mencegah adanya infeksi sekunder. Serta vitamin K sebanyak satu ampul (1 ml) untuk mempercepat pembekuan darah. Untuk selanjutnya dapat diberikan antibiotik ciprofloxacin dan analgesik asam mefenamat secara per oral selama 3 hari.BAB IIPEMBAHASAN Pada kasus tumor penis pada anjing ini mulai teramati sekitar setahun yang lalu, dimana gejala yang tampak ialah keluarnya leleran berdarah dari penis. Kejadian ini tidak secara langsung dapat teramati karena anjing ini hidup bebas tanpa mendapatkan perawatan khusus dari pemilik. Kastrasi (orchiectomy) telah dilakukan pada umur 3 tahun, jadi besar kemungkinan penularan tumor tersebut faktor gangguan hormonal. Pada kasus ini jalan terbaik ialah melalui operasi pembedahan untuk mengangkat massa tumor sebelum menyebar lebih jauh dan mencari serta menghentikan sumber perdarahan. Perdarahan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah tepi akibat tekanan dari tumor tersebut, sehingga tindakan dalam menghentikan perdarahan dengan ligasi sangat diperlukan. Kesulitan yang tampak ialah dalam menemukan serta menghentikan perdarahan yang terjadi, dimana perdarahan terjadi tidak pada lokasi insisi melainkan lebih ke arah cranial (Sudisma dkk., 2006). Penanganan pasca operasi merupakan bagian yang sangat penting, dimana stadium kesembuhan luka akibat insisi dimonitor dengan baik, dan untuk mengurangi infeksi sekunder dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Untuk kasus venereal sarcoma, terapi terbaik ialah dengan kemotherapi (Mayer,et al.1959; Spector, 1993; Martins,et al.2005). Akan tetapi pertimbangan biaya yang sangat besar menyebabkan terapi tersebut tidak dapat dilaksanakan Kemotherapi denganvincristinepada anjing dilaporkan dapat sembuh 35 hari pasca operasi (Tellaet. al.,2004). Tumor akan muncul kembali pada bulan ke 4 6 pasca operasi pembedahan jika tidak dilakukan kemotherapi denganvincristine( Boscos and Ververidis, 2004).BAB IIISIMPULAN DAN SARAN3.1 SIMPULAN1. Anjing yang diambil untuk kasus setelah dilakukan pengamatan fisik terdapat benjolan pada preputium dIsertai dengan tetesan darah. Ditunjang dari pemeriksaan histopatologi pada organ tersebut didiagnosa venereal sarcoma.2. Penaganan venereal sarcoma dilakukan dengan pembedahan berupa pengangkatan massa tumor.3.2 SARAN1. Setelah dilakukan operasi dengan pengangkatan tumor dilanjutkan dengan kemoterapi dengan pemberianvincristineinjeksi selama lima atau tujuh kali pemberian.2. Untuk mencegah penularan venereal sarcoma pada anjing ialah dengan mengkandangkan hewan dan melakukan kastrasi (orchiectomy) sehingga dapat mengurangi resiko penularan melalui coitusDAFTAR PUSTAKABoscos C.M. and H.N. Vervedis. 2004. Canine TVT Clinical Findings, Diagnosis and Teatment. 29thWord Congress The World Small Animal Veterinary ssisiation. Rhodes, Greece. http//www.google.com.Dharma, D.M.N. dan A.A.G. Putra. 1997.Penyidikan Penyakit Hewan. C.V. Bali Media Adhikarsa. Denpasar.Dharmawan, N. S. 2002.Pengantar Patologi Klinik Veteriner.Universitas Udayana. Denpasar.Fossum, Theresa Welch, Cheryl S. Hedlund, Donald A. Hulse, Ann L. Johnson, Howard B. Seim, Michael D. Willard, Gwendolyn L. Carroll. 1997.Small Animal Surgery. Von Hoffman Press, Inc. United States of America.Martins, M.I.M., F.F.D. Souza and C. Gubelo. 2005.Canine Transmissible Venereal Tumor. Etiology, Pathology, Diagnosis and Treatment. International Veterinary Information Service, Ithaca N Yhttp://www.ivis.org.Mayer, K., J.V. Lacroix and H.P. Hoskins. 1959.Canine Surgery 4thed., American Veterinary Publications, IncSpector, W. D. and T. D. Spector. 1993.Pengantar Patologi Umum(An Introduction to General Pathology) Edisi ketiga. Penerjemah Soetjipto, Harsono, Amelia Hana dan Pudji Astuti. Gadjah Mada University Press. YokyakartaSudisma, I.G.N., I.G.A.G. Putra Pemayun, A.A.G. Jaya Warditha, I.W. Gorda. 2006.Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Pelawa Sari. DenpasarTella, M., O.O. Ajala. and V.O. Taiwo. 2004. Complete Regression of Transmissible Venereal Tumour (TVT) in Nigerian Mongrel Dogs with Vincristine Sulphate Cemotherapy. AfricanJournal of Biomedical Research, Vol. 7 ;133 138. Ibadan. Source :http://www.bioline.org.br/md

19 Januari 2011 - 06:45Transmissible Venereal Tumor (TVT)(1 Komentar)Oleh Drh.Amanda Rasul.

Transmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral granuloma, transmissible limposarcoma, sticker tumor yang umumnya menginfeksi alat genital jantan maupun betina. Meskipun dilaporkan pula kasus TVT yang menginfeksi daerah cervik, punggung, flank, daerah abdomen, intranasal (Park et al., 2006; Marcos et al., 2006; Papazoglou et al., 2001). Paling banyak Kejadian TVT yakni berada dilingkungan tropis dengan temperature hangat (Rogers, 1997).

Tumor dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi dan dapat tidak terdeteksi selama bebrapa tahun (Lombard et al., 1968; Moulton, 1978).

Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan. Biasanya pada daerah genital. Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang kecil maupun besar (5m-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu hingga kemerahan, bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada bagian dalam penis bahkan scrotum dan daerah perineal. Pada anjing betina biasanya terpencil, dapat ditemukan pada seluruh bagian mukosa vagina, sering pula menyebar ke vestubula hingga labia. Ukurannya bervariasi dari nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen vulvovagina atau menjulur hingga diantara labia (kelamin anjing betina). Kedua kelamin sering terjadi perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar leleran serous, hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun vagina (Aiello et al., 2000) (Bloom et al., 1950).

Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval, jarang yang ireguler, beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative vesicular, jelas, umumnya satu inti. Tidak ada Sitoplasma bergranulasi (eosinofilik atau basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya (Bloom et al., 1950).

Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Karena sifatPenyakitini yang mudah menular, tentu saja bagi pemilik hewan segeralah bawa hewanya ke dokter hewan praktek jika dicurigai adanya bentukan ini.

Drh. Amanda Rasul

Smile Pets

Bukit Nusa Indah, jalan Melati No. 16. Ciputat, Tangerang Selatan 15414.

(021) 44390007 / 0856 911 39 007

Daftara Pustaka

Aiello, S.E., et al. 2000. The Merck Veterinary Manual Eight ed. Merck&Co. inc whitehouse station N.J.USA.

Bloom, F., George, H., Nobace, C.R. 1950. The Transmissible Venereal Tumor of the Dog. Studies Indicating That the Tumor Cells are Mature end Cells of reticulo-endothelial origin. Departments of Pathology and Anatomy of the State University Medical Center at New York, Brooklyn, N.Y., and the Departments of Anatomy of the Hahnemann Medical CoUege and Hospital, Philadelphia, Pa., and of the College of Physicians and Surgeons, Columbia University, New York, N.Y.

Brooks, W.C. 2008. Vincristine (Oncovin, Vincasar). veterinarypartner.com

Lombard, C.H., Cabanie, P.1968. Le sarcome de Sticker. Rev Med Vet. 119(6):565-586.

Marcos. R., Santos. M., Marrinhas. C., dan Rocha E. 2006. Vet Clin Pathol. Cutaneous transmissible venereal tumor without genital involvement in a prepubertal female dog. Mar 35(1):106-9.

Moulton, J.E. 1978. Tumor of genital systems. In: Moulton JE, ed. Tumors in domestic animals. 2.ed. California: University of California; 326-330.

Nak, D., Nak, Y., Cangul, I.T., and Tuna, B. 2005. A Clinico-pathological Study on the Effect of Vincristine on Transmissible Venereal Tumour in Dogs. Journal of Veterinary Medicine Series A 52 (7) , 366370 doi:10.1111/j.1439-0442.2005.00743.x

Papazoglou, L. G.,. Koutinas, A. F., Plevraki, A. G., Tontis, D. 2001. Journal of Veterinary Medicine. Primary Intranasal Transmissible Venereal Tumour in the Dog: A Retrospective Study of Six Spontaneous Cases. Series A 48 (7) , 391400 doi:10.1046/j.1439-0442.

Park, M.S., Kim, Y., Kang, M.S., Oh, S.Y., Cho, D.Y., Shin, N.S., Kim, D.Y. 2006. Disseminated transmissible venereal tumor in a dog. J Vet Diagn Invest. 18:130133.

Rogers KS. Transmissible venereal tumor. Compend Contin Educ.Pract Vet 1997; 19: 1036-1045