bab ii tinjauan pustaka - sinta.unud.ac.id ii.pdf · muncul pada tumor. berikut ini merupakan...

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anjing Anjing telah lama dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa trah anjing dikembangkan dengan seleksi ketat untuk memberi nilai tambah yang dapat membantu pekerjaan manusia. Anjing domestik mungkin merupakan mamalia yang sangat polimorfik, yaitu hewan yang mempunyai keragaman yang luas dalam hal bentuk, perilaku, dan temperamen. Menurut sistem penamaan hewan, nama ilmiah yang diberikan kepada anjing domestik adalah Canis familiaris. Dari penamaan ini, jelas dapat diketahui bahwa anjing termasuk jenis Canis. Karena jenis anjing domestik sangat banyak, maka untuk menandai perbedaan jenis digunakan nama subspesifik atau ras atau trah (Puja, 2011). Ras merupakan hasil seleksi manusia yang terkadang tidak alamiah, artinya seleksi ini didasarkan pada pilihan karakter menurut kepentingan manusia. Jadi, ras adalah hasil seleksi buatan manusia dengan tujuan untuk mendapatkan ras yang berguna, seperti misalnya untuk berburu, ekonomi, dan upacara. Seleksi buatan ini umumnya tanpa mempertimbangkan faktor ketahanan hidup dari hasil seleksinya. Penamaan ras atau trah dari masing-masing jenis anjing adalah untuk menghindari pemberian nama dengan subspesies (Puja, 2011). Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan, dan tingkah laku dibandingkan dengan hewan peliharaan lain. Sebagaian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan serigala (Dharmawan, 2009). Beberapa ras

Upload: truonglien

Post on 05-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anjing

Anjing telah lama dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa trah anjing

dikembangkan dengan seleksi ketat untuk memberi nilai tambah yang dapat

membantu pekerjaan manusia. Anjing domestik mungkin merupakan mamalia yang

sangat polimorfik, yaitu hewan yang mempunyai keragaman yang luas dalam hal

bentuk, perilaku, dan temperamen. Menurut sistem penamaan hewan, nama ilmiah

yang diberikan kepada anjing domestik adalah Canis familiaris. Dari penamaan ini,

jelas dapat diketahui bahwa anjing termasuk jenis Canis. Karena jenis anjing

domestik sangat banyak, maka untuk menandai perbedaan jenis digunakan nama

subspesifik atau ras atau trah (Puja, 2011).

Ras merupakan hasil seleksi manusia yang terkadang tidak alamiah, artinya

seleksi ini didasarkan pada pilihan karakter menurut kepentingan manusia. Jadi, ras

adalah hasil seleksi buatan manusia dengan tujuan untuk mendapatkan ras yang

berguna, seperti misalnya untuk berburu, ekonomi, dan upacara. Seleksi buatan ini

umumnya tanpa mempertimbangkan faktor ketahanan hidup dari hasil seleksinya.

Penamaan ras atau trah dari masing-masing jenis anjing adalah untuk menghindari

pemberian nama dengan subspesies (Puja, 2011).

Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan, dan tingkah laku

dibandingkan dengan hewan peliharaan lain. Sebagaian besar anjing masih

mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan serigala (Dharmawan, 2009). Beberapa ras

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

anjing yang sudah dikenal luas dan sebenarnya merupakan anjing domestik adalah

anjing Collie, anjing Gembala Jerman, Cocker Spaniels, dan lain-lain. Walaupun

anjing tersebut di atas menampakan perbedaan dalam hal ukuran, penampilan luar,

dan ekspresi, tetapi secara umum ras-ras anjing ini mempunyai ciri yang sama.

Kesamaan tersebut antara lain, mempunyai jumlah gigi sebanyak 42 buah, jumlah

tulang belakang 50 sampai 52 buah, jumlah tulang leher tujuh buah, tulang dada 13

buah, dan tulang ekor sebanyak 20-22 buah.

2.2 Struktur Anatomi dan Histologi Kelenjar Mamae

Secara anatomi kelenjar mamae anjing biasanya terdiri atas lima kelenjar

beserta putingnya masing-masing di kedua sisi kanan dan sisi kiri yang terletak pada

bagian kranial kaudal thorak, kranial kaudal abdomen, dan pada bagian inguinal.

Pada siklus estrus pertama akan banyak dijumpai sel-sel lemak (deposit lemak) pada

kelenjar mamae. Pada masa non laktasi, kelenjar dan jaringan adiposa sedikit

berkembang sehingga tidak terlalu tampak adanya pembesaran kelenjar mamae

(Budras, 2007).

Pada masa kebuntingan terjadi peningkatan pembentukan lumen dan

perkembangan alveoli yang diakhiri dengan pembentukan saluran kelenjar mamae.

Selama periode laktasi, alveoli berperan dalam mensekresikan air susu dan selama itu

pula akan terjadi perkembangan duktus laktiferus, sinus laktiferus dan duktus

papillary. Dari alveoli air susu akan bermuara melalui sinus laktiferus dan duktus

laktiferus, sinus laktiferus ini akan menjulur ke daerah duktus papillary dan berakhir

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

sampai papilla mamae. Setelah masa laktasi bagian dari sistem duktus khususnya

alveoli kelenjar akan berfungsi sebagaimana mestinya (Budras, 2007)

Gambar 2.1 Struktur Anatomi dan Histologi Kelenjar Mamae Anjing (Sumber : Budras , 2007)

Menurut Suwiti et al., (2010) kelenjar mamae merupakan kelenjar

tubuloalveolar majemuk berkembang dari lapisan bawah epidermis, banyak dijumpai

sel-sel lemak serta terdapat lobulus dengan batas yang tidak begitu jelas. Lobulus ini

berisi antara lain alveolus, duktus laktiferous, dengan epitel kubis selapis (kuboid

simplek).

Kelenjar mamae terdiri dari sel-sel yang selalu membelah untuk menghasilkan

susu, terutama selama masa laktasi. Parenkim atau sel yang akan mensekresikan susu

dari kelenjar mamae berkembang (proliferasi) dari sel epitelial yang berasal dari

primary mammary cord. Perkembangan kelenjar mamae juga dipengaruhi oleh

hormon. Hormon yang berhubungan dengan perkembangan kelenjar mamae antara

lain hormon esterogen yang dihasilkan oleh ovarium dan uterus (Cunningham, 2002).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

Gambar 2.2 Histologi kelenjar Mamae pada Anjing (Sumber : Glenda Stovall , 2013)

2.3 Tumor Mamae pada Anjing

Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel

abnormal yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi

dengan sel di sekitarnya dan tidak ada manfaatnya bagi tubuh. Neoplasia ataupun

neoplasma sering disebut dengan tumor. Sebagaimana definisi tumor pada

peradangan, maka tumor pada neoplasia juga berarti pembengkakan. Tetapi tidak

semua pembengkakan adalah tumor. Banyak kebengkakan misalnya : abses, radang

kronis, benjolan parasit, dan nekrosa lemak intra abdominal bukan termasuk tumor.

Sebaliknya tumor akan terus bertambah karena pertambahan sel-sel baru (Berata et

al.,2011)

Anjing merupakan salah satu hewan yang sering terkena tumor. Tumor

mamae adalah tumor yang paling sering menyerang anjing setelah tumor kulit, sering

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

terjadi pada anjing betina yang belum di sterilisasi. Tumor mamae biasa berwujud

kecil, simple nodul atau besar, agresif, dan pertumbuhan luar biasa. Apabila di deteksi

secara dini dan sempurna maka semua jenis tumor mamae dapat diobati (Tateyama

dan Cotchin, 1978)

Tumor mamae pada anjing dapat terjadi dikarenakan pengaruh hormon, begitu

juga dengan risiko peningkatan sel tumor yang dapat terjadi setelah siklus estrus. Sel

tumor mamae, baik jinak atau ganas memiliki reseptor estrogen dan progesteron.

Hormon-hormon ini akan menginduksi terjadinya hipertrofi pada parenkim mamae

setelah siklus estrus (Moulton, 1978). Tingginya pembentukan tumor pada kelenjar

mamae berhubungan dengan bertambahnya volume kelenjar mamae serta sekresi

selama periode laktasi. Jika sebelum siklus pertama risiko munculnya tumor adalah

sebesar 0,5 % , maka pada siklus pertama risiko munculnya tumor akan naik

mencapai 8 % dan lebih dari 26 % setelah siklus estrus kedua atau pada estrus

selanjutnya (O’Keefe, 1995) . Pada anjing , sekitar 40 % dari keseluruhan tumor

mamae yang terletak pada kelenjar susu bagian inguinal dan muncul segera setelah

estrus (Bostock, 1992).

Kejadian tumor mamae pada anjing memiliki persentasi lebih tinggi jika

dibandingkan dengan hewan domestik lainnya dan tiga kali lebih berisiko daripada

manusia, Anjing yang belum di steril juga memiliki risiko terkena tumor mamae

tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anjing yang telah disteril. Selain itu

tumor mamae juga memiliki kemampuan untuk bermetastasis ke jaringan atau organ

tubuh lainnya (Schneider et al., 1969). Faktor endokrin memiliki pengaruh dalam

proses terjadinya tumor, hal ini dikarenakan pengaruh hormon sehingga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

menyebabkan perubahan struktur dan fungsi dalam kelenjar mamae (Noreika et al.,

1998).

Gambaran klinis tumor mamae muncul dalam bentuk nodul tunggal atau

ganda pada parenkim, bentuknya bervariasi dan kerap ditemukan pada setiap

kelenjar, baik tumor jinak maupun ganas sehingga menyulitkan dalam membedakan

tipe tumor. Namun demikian terjadinya pertumbuhan yang cepat, invasi jaringan

lokal dan ulserasi merupakan karakteristik dari tumor malignant. Sekitar 2/3 dari

tumor mamae ditemukan pada kelenjar empat dan lima, sehingga akan

memungkinkan parenkim lebih banyak pada tingkat ini (Baba dan Catoi, 2007).

Tumor mamae merupakan kasus tertinggi kedua yang paling sering terjadi

pada anjing setelah tumor kulit (Rezia et al., 2009). Dari 53 % neoplasama, 41%

diantaranya bersifat malignant. Menurut Bloom (1954) tumor mamae mewakili 25%

sampai 30% dari seluruh jumlah kasus tumor yang terjadi pada anjing. Dari hasil

observasi yang dilakukan pada 6.754 tumor pada berbagai organ anjing, 720

diantaranya berhubungan dengan kelenjar mamae (Mitchell et al., 1974).

Sangatlah sulit untuk menetukan tipe dari tumor hanya dengan pemeriksaan

secara fisik. Pemeriksaan biopsi sangat di perlukan untuk menentukan jenis tumor

apakah jinak atau ganas. Tumor biasanya lebih agresif dan tumbuh sangat besar serta

menyebar ke organ lain. Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada bagian dada

atau inspeksi pada limfonodus akan lebih membantu dalam menentukan jenis tumor

yang menyerang (Allen dan Johnson, 1987).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis tumor mamae pada anjing

meliputi ukuran tumor. Tumor mamae dengan ukuran kurang dari 3 cm mempunyai

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

kecenderungan prognosis lebih baik di bandingkan tumor yang lebih besar. Tumor

mamae yang lebih bebas bergerak dan tanpa ulserasi di kulit lebih mempunyai

mempunyai prognosis lebih baik di bandingkan tumor yang melekat di muskulus atau

mempunyai ulserasi. Limfonodus yang membengkak juga mengindikasikan prognosis

buruk untuk tumor mamae (Fossum, 2002).

2.4 Klasifikasi Tumor Mamae

Tumor mamae diklasifikasikan menurut jaringan asalnya dan sifat

keganasannya (Polton, 2009). Menurut Moulton et al., (1978), dasar dalam

pengklasifikasian tumor mamae adalah dengan mengamati lesi histologis yang

muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan

ganas dan tidaknya tumor tersebut.

2.4.1 Tumor jinak.

Tumor ini dilasifikasikan menjadi empat jenis yakni: 1. Papilloma, 2.

Adenoma, 3. Fibroadenoma, 4. Benign mixed tumor (Tumor jinak campuran) (Hampe

dan Misdorp, 1974 ; Misdorp et al., 1999).

Gambaran umum dari ke empat tumor jinak tersebut adalah sebagai berikut::

2.4.1.1 Papilloma

Papiloma merupakan neoplasma pada epitel pipih berlapis. Secara

patologi anatomis papiloma mempunyai bentuk wart. Papiloma adalah

neoplasma yang terdiri atas penjuluran-penjuluran papilla yang biasanya

dalam jumlah banyak. Papiloma merupakan bentuk neoplasma jinak dari

epitel. Apabila sel-sel epitel tumbuh dan bertambah, kelebihannya membentuk

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

penonjolan keluar permukaan. Ketika penonjolan-penonjolan ini tumbuh

menjadi penjuluran papilla, jaringan di bawahnya akan tumbuh juga

bersamanya. Umumnya papiloma terdapat pada kulit terbungkus oleh epitel

pipih berlapis disertai proses pertandukan, tidak berpigmen dan tanpa adanya

bentuk-bentuk kulit. Papiloma juga dapat terjadi dalam saluran-saluran

berbagai kelenjar, kecuali pertumbuhan papiler dalam sinus laktiferus

bukanlah suatu neoplasma (Berata et al., 2011)

2.4.1.2 Adenoma

Adenoma adalah neoplasma epitel yang bersifat jinak yang

membentuk kelenjar. Adenoma terletak dalam stroma jaringan fibrosa dan

bentuk kelenjar. Bentuknya bisa besar-besar atau kecil-kecil, tubuler atau

bundar. Epitel penutupnya bisa kubis atau silindris. Apabila ada gambaran

epitel menjadi berlapis-lapis, hal ini menunjukan adanya keganasan

(adenokarsinoma). Secara patologi anatomi adenoma terletak seluruhnya atau

sebagian dalam kelenjar dari mana ia tumbuh. Adenoma secara relatif sering

ditemukan dalam kelenjar mamae anjing dan kelenjar thyroid kuda (Berata et

al., 2011). Adenoma pada kelenjar mamae dapat muncul sebagai lobular

adenoma dan papillary adenoma. Secara histopatologi lobular adenoma

ditandai dengan sel-sel berbentuk kuboid atau kolumnar, hiperkromatik, serta

proliferasi sel di dalam lumen alveolus dan duktus. Sedangkan pada papillary

adenoma ditandai dengan adanya bentukan papilla dalam alveolus dan sistem

duktus (Moulton, 1978).

2.4.1.3 Fibroadenoma

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang berasal dari proliferasi

dari elemen-elemen epithel dan stroma. Ada dua tipe fibroadenoma yaitu

perikanalikular fibroadenoma (epitel yang dikelilingi oleh stroma), dan

intrakanalikular fibroadenoma (epitel yang ditekan atau dirusak oleh stroma).

(Baba dan Catoi, 2007).

2.4.1.4 Benign mixed tumor

Benign mixed tumor atau tumor jinak campuran yang secara morfologi

mirip dengan komponen epitel (luminal dan myoepitel) dan sel mesenkim

yang memproduksi jaringan tulang rawan, tulang, dan adiposa (Misdorp et al.,

1999).

2.4.2 Tumor ganas

Tumor ini diklasifikasikan menjadi 11 jenis yakni:1. Adenocarcinoma, 2.

Papillary adenocarcinoma, 3. Solid carcinoma, 4. Spindle cell carcinoma, 5.

Anaplastic carcinoma, 6. Mucinius carcinoma, 7. Malignant myoepithelioma, 8.

Malignant mixed tumor (Tumor ganas campuran), 9. Squamous cell carcinoma, 10.

Fibrosarcoma, 11. Osteosarcoma. (Hampe dan Misdrop, 1974 ; Misdorp et al.,

1999).

Gambaran umum dari masing masing jenis tumor ganas tersebut adalah sbb:

2.4.2.1 Adenocarcinoma.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

Adenokarsinoma tampak seperti adenoma dan terdiri atas asini yang

dilapisi epitel dalam stroma jaringan ikat fibrosa. Perbedaan adenokarsinoma

dan adenoma adalah bahwa epitel pada adenokarsinoma lebih sulit

didiferensiasi dan tidak seperti yang normal. Hal ini dapat dilihat karena

adanya proliferasi epitel ke dalam asini. Proliferasi ini berupa beberapa lapis

atau penonjolan papil-papil yang banyak. Perbedaan utama ialah kekuatan

epitel untuk menerobos terlihat bahwa epitel itu menembus dasar membran

dan menginfiltrasi jaringan ikat. Keadaan ini menyebabkan terjadinya

kerusakan-kerusakan pada jaringan sekitarnya. Pada neoplasma yang lebih

ganas, invasi ini demikian hebat sehingga sel-sel tidak dapat membentuk

kelenjar lagi dan hanya keliatan seperti masa epitel. Keganasan sebagaimana

juga dengan neoplasma yang lain tampak pada anaplasia dan sel-sel yang

tidak dapat didiferensiasi. Adenokarsinoma tampak lebih besar, bulat dan

lebih hiperkromatis dengan nukleoli yang besar berwarna tua disertai banyak

gambaran mitosis (Berata et al., 2011).

2.4.2.2 Papillary adenocarcinoma.

Papillary adenocarcinoma adalah tumor yang berkembang dari

papillary adenoma yang kemudian berubah menjadi tumor ganas. Sel-sel

epitel pada tumor ini berbentuk silindris dan kuboid serta memiliki inti sel

hiperkromatik berukuran besar dengan bentukan bulat atau oval serta jumlah

mitosis yang bervariasi. Sekitar 18 papillary adenocarcinoma berkembang

dari lobus mamae dan duktus interlobular. Papillary adenocarcinoma

biasanya menunjukan struktur multiple duktus. Pada sebagian atau seluruh

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

bagian lumen berisi papila dengan jumlah cabang yang banyak dimana

cabang-cabang dari papilla tersebut kemudian akan bersatu kembali (Moulton,

1978).

2.4.2.3 Solid carcinoma

Solid karsinoma adalah tipe tumor yang umum pada anjing dan

kemungkinan lebih parah dari tipe tumor lainnya. Secara mikroskopis terlihat

adanya proliferasi sel-sel epitel dan mioepitel. Sel-sel tumor tumor kecil, inti

sel hiperkromatik, dan indeks mitosis biasanya tinggi. Beberapa solid

karsinoma terlihat adanya sel-sel yang memiliki vakuola sitoplasma yang

berasal dari mioepitel. Jumlah stroma dapat berubah dari sedikit menjadi

lebih banyak (Cassali, 2002).

2.4.2.2 Spindle cell carcinoma

Spindle cell Carcinoma pada anjing sering tampak seperti solid tumor.

Sel-sel karsinoma tersebut berinfiltrasi, dan masuk ke dalam sistem limfatik.

Secara histologi, spindle cell carcinoma mirip dengan fibrosarkoma. Diagnosa

banding antara spindle cell carcinoma dan fibrosarkoma cukup sulit, namun

benang-benang retikulin dapat diidenfikasi dengan pewarnaan khusus (Baba

dan Catoi, 2007).

2.4.2.5 Anaplastic carcinoma

Pada anaplastic carcinoma tampak infiltrasi-infiltrasi sel neoplasma,

terbentuknya sel-sel pleumorfik berukuran besar, sel-sel nukleus berbentuk

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

bizarre dengan kromatin. Sel-sel raksasa anaplastic carcinoma sering

dilaporkan terdapat pada tumor mamae anjing dan kucing.

2.4.2.6 Mucinius carcinoma.

Secara mikroskopis, sebagaian besar pada musinius karsinoma

ditemukan sel myoepithel tanpa adanya keterkaitan dengan sekresi mukus.

Secara teori dapat diidentifikasikan sebagai berikut : musin dapat muncul dari

sel-sel epitel sekretori, sel-sel jaringan pengikat, atau sel-sel mioepitel (Baba

dan Catoi, 2007).

2.4.2.7 Malignant myoepitelioma.

Malignant myoepithelioma berbentuk bulat dan oval dengan diameter

hingga 4 cm, konsistensi lunak, kurang memiliki batas, dan sering terlihat

adanya ulserasi. Secara mikroskopis, sel tersusun dalam bentuk bundel atau

spiral, dengan aspek mioid dan tidak berlobular. Sel bervakuolisasi dan

memiliki sitoplasama yang jelas, berderet mengelilingi nukleus, dan sel-sel

nukleus berukuran raksasa kadang-kadang teridentifikasi. Fokus nekrotik

sering terjadi dalam massa tumor (Baba dan Catoi, 2007).

2.4.2.8 Malignant mixed tumor (Tumor campuran ganas)

Tumor campuran ganas terbentuk dari sel-sel seperti epitel (epitel,

mioepitel, atau kedua dari sel tersebut) dan sel-sel dari jaringan pengikat.

Sebesar 30% dari tumor campuran memiliki sel-sel fusi yang berasal dari sel-

sel mioepitel dan jaringan pengikat (Benazzi, 1989).

2.4.2.9 Squamous cell carcinoma

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

Squamous cell carcinoma adalah karsinoma yang paling sering terjadi

yang ditandai oleh adanya sel-sel epitel bersusun banyak dari mana ia berasal.

Ada tidaknya pertandukan tergantung pada epitel asalnya. Tidak terdapat

pigmentasi dan pembentukan papil-papil ke dalam neoplasmanya. Pada

neoplasma yang cukup terdiferensiasi, urutan dari lapisan-lapisan tidak

tampak dan jaringan ikat di bawahnya yaitu stratum germinativum basal yang

berwarna tua, stratum spinosum dengan sel-sel yang lebih besar dan pucat,

yang pelan-pelan menipis untuk bersatu dengan stratum corneum. Epitel ini

tidak saja terbatas pada permukaan neoplasma sebagaimana pada papilloma,

sebaliknya masa epitel ini akan memasuki masa neoplasma itu. Bidang

sayatan terlihat epitel seperti pulau-pulau yang dikelilingi stroma. Membrana

basal dari epitel akan berada di tepi dari suatu epitel, sedangkan yang

sebenarnya adalah epitel permukaan akan terdapat ditengah-tengahnya dari

masa neoplasma ini. Neoplasma akan mengalami pertandukan dan

keratohyalin yang berwarna merah dari stratum korneum. Neoplasma akan

berada di tengah-tengah dari masa epitel dan karena tekanan sel-sel yang

tumbuh akan menjadi sangat padat berbentuk bundar, dan berlamel-lamel

(Berata et al., 2011).

2.4.2.10 Fibrosarcoma

Fibrosarkoma adalah neoplasma ganas dari fibroblas dan paling sering

ditemukan pada anjing tua. Tumor jenis ini ditemukan pada anjing yang

berumur rata-rata 8 tahun dan tidak ada perbedaan akibat rasa tau jenis

kelamin. Fibrosarkoma pada anjing sering berlokasi pada kelenjar mamae,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

kaki dan gusi. Fibrosarkoma yang terdapat pada sistem urogenitalis anjing,

kuda betina dan sapi sering dikelirukan dengan leiomiosarkoma pada kelenjar

mamae anjing betina. Secara patologi anatomi fibrosarkoma ukurannya

bervariasi, bahkan ada yang bisa sangat besar. Biasanya berbentuk tidak

teratur dan noduler, tidak ada batas yang jelas dengan jaringan sekitar dan

tidak berkapsula. Konsistensinya padat atau seperti daging dengan adanya

bagian yang empuk dan rapuh. Potongan melintang dari neoplasma ini tampak

berlobulasi, homogen, baur (difusa), putih keabu-abuan dan dapat

memperlihatkan adanya serabut. Warna coklat kemerah-merahan disebabkan

karena adanya perdarahan dan warna kuning karena adanya nekrosis (Berata

et al., 2011).

Secara histopatologi struktur dasar fibrosarkoma terdiri atas kelompok

sel-sel fibroblast yang muda dan serabut-serabut kolagen yang berjalan

berputar-putar. Sel-sel neoplasma yang pleomorfik berbentuk spindle fusiform

atau polygonal. Neoplasma yang tidak ada diferensiasi mempunyai sel-sel

raksasa berinti banyak dan sel-sel berbentuk bizarre (ganjil), sitoplasma jelas

berbeda dari serabut. Intinya berbentuk bundar atau oval dan hiperkromatis,

nukleoli berjumlah 2-5 buah dan umumnya sangat jelas. Gambaran mitosis

tampak sangat tinggi. Pada fibrosarkoma terdapat banyak vaskularisasi, tetapi

pembuluh darah yang terbentuk sangat jelek sehingga mudah terjadi

pendarahan. Nekrosis terjadi akibat kekurangan darah dari jaringan

neoplasma, dan infeksi sekunder yang disertai edema. Pertumbuhan

fibrosarkoma biasanya cepat dan infiltratif (Berata et al., 2011).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · muncul pada tumor. Berikut ini merupakan klasifikasi tumor mamae berdasarkan ganas dan tidaknya tumor tersebut. 2.4.1 Tumor jinak

2.4.2.11 Osteosarcoma

Osteosarkoma merupakan salah satu neoplasma pada kelenjar mamae.

Biasanya di dalam neoplasma terdapat proliferasi sel-sel berbentuk fusiform

dan lonjong, kemudian terlihat adanya pulau-pulau tumor yang disertai

bentukan osteoid dan tulang, indeks mitosis tinggi, metastasis dapat

berlangsung melalui darah ke paru-paru (Goldsmith et al., 2011).