askep tumor jinak pada sist. muskuloskeletal

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem organ dalam tubuh manusia ada beberapa macam, diantaranya adalah sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh, membantu proses pergerakan, serta melindungi organ-organ tubuh yang lunak. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal merupakan jaringan ikat. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur tersebut (Patofisiologi, 2002). Ada tiga macam tumor tulang yaitu yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di tulang (berlubangnya struktur karena jaringan akibat cedera atau penyakit). Selain itu ada yang bersifat primer dan skunder. Pada tumor tulang sekunder misalnya, seseorang terkena tumor payudara, kemudian menjalar ke tulang dan selanjutnya menggerogoti tulang tersebut. Kanker tulang ini merupakan kelompok tumor tulang yang ganas. Dari berbagai macam jaringan yang menyusun sistem ini, bermacam-macam pula gangguan yang dapat ditimbulkan. Salah satu gangguan itu yaitu Benigna Bone Tumor dan Maligna Bone Tumor. Tumor ini sering terjadi pada anak-anak, karena sifatnya yang jinak tumor ini tidak berbahaya. Tumor-tumor jaringan lunak merupakan suatu golongan heterogen kelainan-kelainan yang berasal dari jaringan asal mesodermal. Dalam jaringan ini termasuk organ gerak, seperti otot-otot dan tendon, kapsula, sendi dan juga semua struktur lemak dan jaringan ikat penyangga, yang berada diantara komponen-komponen epitelial dan di sekitar organ-organ. Sering juga kelainan yang berasal dari struktur mesenkimal, tetapi yang terletak dalam organ tertentu, dibicarakan dan ditangani sebagai kelainan organ- 1

Upload: muhammad-al-qarni

Post on 11-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem organ dalam tubuh manusia ada beberapa macam, diantaranya adalah sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh, membantu proses pergerakan, serta melindungi organ-organ tubuh yang lunak. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal merupakan jaringan ikat. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur tersebut (Patofisiologi, 2002).Ada tiga macam tumor tulang yaitu yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di tulang (berlubangnya struktur karena jaringan akibat cedera atau penyakit). Selain itu ada yang bersifat primer dan skunder. Pada tumor tulang sekunder misalnya, seseorang terkena tumor payudara, kemudian menjalar ke tulang dan selanjutnya menggerogoti tulang tersebut. Kanker tulang ini merupakan kelompok tumor tulang yang ganas.

Dari berbagai macam jaringan yang menyusun sistem ini, bermacam-macam pula gangguan yang dapat ditimbulkan. Salah satu gangguan itu yaituBenigna BoneTumor dan Maligna Bone Tumor.Tumor ini sering terjadi pada anak-anak, karena sifatnya yang jinak tumor ini tidak berbahaya. Tumor-tumor jaringan lunak merupakan suatu golongan heterogen kelainan-kelainan yang berasal dari jaringan asal mesodermal. Dalam jaringan ini termasuk organ gerak, seperti otot-otot dan tendon, kapsula, sendi dan juga semua struktur lemak dan jaringan ikat penyangga, yang berada diantara komponen-komponen epitelial dan di sekitar organ-organ. Sering juga kelainan yang berasal dari struktur mesenkimal, tetapi yang terletak dalam organ tertentu, dibicarakan dan ditangani sebagai kelainan organ-organ itu dan tidak dimasukkan dalam golongan tumor jaringan lunak.

Tumor tulang Benigna dan Maligna memiliki prevalensi yang jarang (kurang dari 1% dari seluruh kasus tumor), namun tumor ini mengakibatkan dampak yang cukup fatal bagi penderitanya. Penderita tumor tulang seringkali merasakan nyeri yang hebat bahkan pasien tidak mampu menjalankan aktivitasnya. Selain itu penderita juga dapat berisiko mengalami cidera akibat fraktur patologik.Peran perawat dalam penyembuhan dan perawatan klien sangat dibutuhkan, karena umumnya pada pasien tumor tulang ini pasien mengalami kesulitan bergerak. Bahkan efek dari tindakan medis juga cukup mengganggu, misalnya pada kemoterapi dan pembedahan. Oleh karena itu perawat juga harus mengetahui tumor tulang Benigna dan Maligna secara menyeluruh. Hal ini ditujukan agar perawat mampu bertindak secara profesional dalam asuhan keperawatan dan memberikan perawatan yang supportif pada penderita tumor tulang.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk membatasi bahasan dalam makalah ini maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :1. Apa definisi tumor ?2. Apa definisi tumor jinak?3. Apa saja jenis-jenis tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?4. Bagaimana klasifikasi tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?5. Apa etiologi terjadinya tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?6. Apa saja faktor risiko terjadinya tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?7. Bagaimana patofisiologi Tumor jinak muskuloskeletsl?8. Bagaimana manifestasi klinis Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?9. Bagaimana penatalaksanaan medis Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal?10. Bagaimana pemeriksaan penunjang yang ada pada Tumor jinak sistem muskuloskeletal?11. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi dari Tumr jinak pada sistem muskuloskeletal?12. Bagaimana Asuhan Keperawatan klien dengan Tumor jinak sistem muskuloskeletal?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:a. Tujuan UmumMenjelaskan patofisiologi dan asuhan keperawatan Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.

b. Tujuan Khusus1. Menjelaskan definisi Tumor.2. Menjelaskan definisi Tumor jinak.3. Menjelaskan jenis-jenis Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal 4. Menjelaskan klasifikasi tumor jinak pada sistem muskuloskeletal5. Menjelaskan etiologi Tumor jinak muskuloskeletal.6. Menjelaskan faktor risiko terjadinya Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal7. Menjelaskan patofisiologi Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.8. Menjelaskan manifestasi klinis Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.9. Menjelaskan penatalaksanaan medis Tumor jinak pada istem muskuloskeletal.10. Menjelaskan pemeriksaan penunjang Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal11. Menjelaskan komplikasi tumor jinak pada sistem muskuloskeletal12. Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Pembaca dapat memahami definisi, etiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, penatalaksanaan medis, serta patofisiologi Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.2. Pembaca khususnya mahasiswa keperawatan memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Tumor jinak pada sistem muskuloskleletal.3. Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat pada klien dengan Tumor jinak pada sistem muskuloskeletal.

BAB IIPEMBAHASAN

A. DEFINISITumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Brooker (2001), pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign).Neoplasma (tumor) adalah masa abnormal dari jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan normal dan berlangsung lama serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut(Robin 1999, 261,basic of pathology disease).Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi (Robin dan Kumar, 1995).Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Tjakra, 1991).

B. JENIS-JENIS TUMOR JINAK (BENIGNA) PADA SISTEM MUSKULOSKELETALa. OsteomaOsteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak dan ditandai oleh pertumbuhan tulang yang abnormal. Osteoma klasik berwujud sebagai suatu benjolan yang tumbuh dengan lambat, tidak nyeri. Pada pemeriksaan radiografi, osteoma perifer tampak sebagai lesi, lesi menimbulkan adiopak yang meluas dari perrmukaan tulang, osteoma sentral tampak sebagai suatu massa sklerotik terbatas jelas didalam tulang. Kalau lesi menimbukan gejala-gejala, membesar, atau menyebakan ketidakmampuan maka perawatan yang dipilih adalah eksisi osteoma dengan pembedahan . Operasi pembuangan bagian tulang yang membesar ini juga dilakukan untuk tujuan diagnostic pada lesi-lesi yang besar. Eksisi meemberikan penyembuhan pada tulang.b. Osteoid OsteomaOsteoid Osteoma adalah tumor jinak pada tulang yang pertumbuhannya timbul dari osteoblas. Osteoid osteoma dapat mengenai tulang manapun, tetapi biasanya mengenai tulang panjang/ tulang paha. Osteoid Osteoma merupakan tumor yang sangat kecil, yang biasanya tumbuh dilengan atau tungkai, tetapi dapat terjadi pada semua tulang. Belum diketahui secara pasti penyebab tumbuhnya Osteoid Osteoma tetapi biasanya disebabkan karena trauma, infeksi dan lesi. Biasanya akan menimbulkan nyeri yang memburuk pada malam hari dan berkurang dengan pemberian aspirin dosis rendah. Kadang otot di sekitar tumor akan mengecil (atrofi) dan keadaan ini akan membaik setelah tumor diangkat. Skening tulang menggunakan pelacak radioaktif bisa membantu menentukan lokasi yang tepat dari tumor tersebut. Kadang-kadang tumor sulit ditentukan lokasinya dan perlu dilakukan pemeriksaan tambahan seperti CT scan dan foto rontgen dengan teknik yang khusus. Pengangkatan tumor melalui pembedahan merupakan satusatunya cara untuk mengurangi nyeri secara permanen. Bila penderita enggan menjalani pembedahan, untuk mengurangi nyeri bisa diberikan aspirin.c. KondroblastomaKondroblastoma dalah tumor jinak yang jarang di temukan, dan biasanya paling sering mengenai anak-anak pada remaja. Tempat paling sering terserang adalah tulang humerus. Gejala seringkali berupa nyeri sendi yang timbul dari jaringan tulang rawan. Perawatannya dengan eksisi pembedahan. Jika kambuh, tumor ini akan di tangani dengan eksisi, bedah beku atau radioterapi.d. Non Ossifying FibromaNon Ossifying Fibroma (Nof) adalah kelainan perkembangan yang umum pada anak-anak dan remaja dengan physes terbuka; itu tidak terlihat pada orang dewasa.Meskipun namanya, kondisi ini mineralizes dan menghilang dengan jatuh tempo rangka. Bila lesi sangat kecil, hal itu disebut cacat kortikal berserat. Terjadi eksentris di metaphyses tulang panjang, paling sering di femur distal, tibia proksimal, atau tibia distalLesi terlihat pada anak-anak dan remaja, tapi tidak pada orang dewasa. Pementasan (seperti dengan lesi jinak lainnya):Tahap 1: Laten (~ 96%)Tahap 2: Aktif (~ 2-3%)Tahap 3: Agresif (