translate epidemiologi dalam manajemen pelayanan kesehatan

Upload: yoonadepratiwwy

Post on 02-Jun-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    1/23

    47Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    BAB 3

    Epidemiologi dalam

    Manajemen Pelayanan Kesehatan

    MANFAAT EPIDEMIOLOGI

    Epidemiologi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang khusus untuk

    menyelidiki penyebab penyakit dan penyebarannya, berdasarkan kejadian saat itu,

    epidemiologi juga disebut pengetahuan khusus dan keterampilan khusus dari ilmu-

    ilmu lainnya. Oleh karena itu, epidemiologi disebut sebagai suatu ilmu pengetahuan

    khusus dibandingkan dengan ilmu pengetahuan laiinya!

    Prinsip dan metode Epidemiologi dapat diterapkan untuk berbagai macam masalah di

    berbagai bidang. Prinsip dan metode ini menjelaskan tentang populasi manusia, penyelidikan

    atau penelitian dari proses berdasarkan suatu tempat atau negara untuk menginterpretasikan

    dan menganalisis informasi, dan untuk penggunaan data yang bisa disimpan. Di bidang

    kesehatan, epidemiologi memiliki tiga manfaat utama: etiologi, klinis, dan administrasi.

    Manfaat Secara Etiologi

    Pada awalnya epidemiologi hanya berfokus dengan mencari penyebab kesehatan dan

    penyakit. Jika digabungkan dengan ilmu medis lainnya, seperti biokimia, fisiologi,

    mikrobiologi, dan patologi, epidemiologi memberikan kontribusi untuk mengetahui riwayat

    penyakit, determinan dan pencegahnya. Seperti yang telah dibahas dalam Bab 1, konsep

    multifaktor kausa memungkinkan epidemiologi untuk menentukan faktor risiko; yaitu untuk

    memperkirakan risiko dan kemungkinan dari beberapa kondisi kesehatan atau penyakit

    individu.

    Manfaat Klinis

    Dalam kondisi klinis, Menurut Morris epidemiologi digunakan untuk membantu

    melengkapi suatu gambar dan untuk membantu dalam klarifikasi syndromes klinis. Asosiasi

    Epidemiologi Internasional menempatkan:

    Pemahaman siswa tentang anatomi, fisiologi, dan biokimia akan sangat kurang jika ia

    tidak memahami keragaman fisik, fisiologis, biokimia, imunologi, dan lainnya. Siswa

    harus memahami bahwa hal tersebut tidak mungkin bisa menentukan yang jelasantara yang normal dan patologis. Dalam disiplin ilmu klinis, pengetahuan tentang

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    2/23

    48Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    prevalensi, etiologi, dan prognosis berasal dari penelitian epidemiologis yang

    memiliki implikasi yang jelas untuk diagnosis dan manajemen individu pasien dan

    dari keluarga mereka.

    Manfaat Administrasi

    Epidemiologi dapat digunakan untuk tujuan manajemen pelayanan kesehatan. Hal Ini

    memberikan kontribusi untuk pembuatan diagnosis dan distribusi kesehatan dan penyakit.

    Menyediakan sarana pemantauan kesehatan penduduk serta mencatat perubahan dari waktu

    ke waktu dan antar tempat.

    Melalui penggunaan prinsip-prinsip epidemiologi dan metode, pimpinan pelayanan

    kesehatan dapat menentukan penyakit yang sangat penting dalam populasi mereka.

    Selanjutnya, dengan menggunakan data kausal yang tersedia dari data epidemiologi, mereka

    dapat mengidentifikasi individu yang berisiko, target potensial atau sasaran populasi. Sehinga

    Epidemiologi menyediakan banyak fakta-fakta yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan

    perencanaan pelayanan kesehatan dan untuk evaluasi mereka.

    MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

    Penyediaan layanan kesehatan untuk populasi memerlukan beberapa bentuk kolektif,

    yaitu tindakan terorganisir. Hal ini melibatkan koordinasi bagian-bagian yang saling terkait

    dari sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam memberikan

    perawatan. Manajemen adalah proses yang mengawasi produksi jasa dalam hal ini kesehatan.

    Pendekatan 'Fungsional'

    Meskipun setiap orang memiliki beberapa jenis ide dari apa yang dilakukan pimpinan,

    proses manajemen selalu sulit untuk membatasi. Kebanyakan buku teks manajemen, dan teori

    organisasi yang paling klasik, telah mengadopsi pendekatan fungsional untuk mendefinisikan

    proses. Mereka meneliti pekerjaan pimpinan dalam hal fungsi atau bidang kegiatan.

    Sayangnya, terdapat kekurangan dari kesepakatan tentang daftar fungsi. Selanjutnya,

    konseptualisasi mereka biasanya ambigu. Dalam kasus apapun, lima fungsi yang disebutkan

    adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan controling. Dari kajian

    literatur yang komprehensif penulis menggambarkan sebagai berikut

    Perencanaan

    Fungsi manajemen yang utama adalah perencanaan. Pada dasarnya, perencanaan berartiuntuk memutuskan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan. Perencanaan menyusun suatu

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    3/23

    49Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    tindakan untuk masa depan. Tujuan dari perencanaan adalah untuk mencapai serangkaian

    koordinasi dan konsisten operasi yang ditujukan untuk tujuan yang diinginkan.

    Pengorganisasian

    Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai orang dan berbagai hal yang saling

    berkaitan sehingga mereka digabungkan menjadi sebuah kelompok yang mampu diarahkan

    untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dasar dari fungsi pengorganisasian adalah

    pembangunan kerangka yang disebut struktur organisasi formal

    Pengarahan

    Setelah rencana yang dibuat organisasi tersebut dibuat untuk menempatkan organisasi

    sesuai tempat yang berlaku, fungsi sebenarnya dari manajemen adalah dengan mendorong

    upaya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan

    dengan melalui fungsi pengarahan, termasuk dalam rangka memberi perintah, mengawasi,

    memimpin, memotivasi, dan berkomunikasi.

    Koordinasi

    Koordinasi adalah tindakan yang menghubungkan dan mengsinkronisasikan orang

    dengan pekerjaan secara harmonis dalam mencapaian tujuan organisasi.

    Pengawasan

    Pengawasan dapat didefinisikan sebagai pengatur kegiatan sesuai dengan persyaratan dari

    perencanaan. Hal ini dapat dilihat dari cara menilai dan mengoreksi aktivitas seseorang

    dalam sebuah organisasi untuk memastikan bahwa tujuan dan rencana telah dicapai.

    Proses Pendekatan

    Cara lain yang lebih realistis dalam memandang manajemen adalah untuk membaginya

    ke dalam proses komponen. Levin mengidentifikasi tiga jenis proses yang sama menyangkut

    bagian manajemen, yaitu : teknis, administrasi, dan politik.

    Proses teknis menentukan tindakan yang akan dilakukan. Proses administrasi

    memungkinkan tindakan yang akan diambil dan yang bersangkutan dengan mencari jalan

    keluar. Proses politik melibatkan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi

    dengan memobilisasi dukungan untuk satu tindakan. Suatu kemajuan dalam langkah

    menggabungkan bukti obyektif atau bukti yang diperlukan dengan bagian administratif dan

    politik sama penting.

    Proses pendekatan berdasarkan analisis manajemen memiliki beberapa keuntungan :

    Hal ini mencerminkan sifat dinamis dan sifat politik manajemen lebih daripada

    pendekatan fungsional. Pimpinan terlibat terus dalam proses negosiasi baik pengaruh

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    4/23

    50Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    internal dan eksternal organisasi. Pengenalan aspek politik ini penting jika orientasi

    manajemen dan perencanaan pelayanan kesehatan dinyatakan berhasil.

    Hal ini juga memungkinkan pemeriksaan setiap tingkat manajemen, dari organisasi

    besar ke organisasi terkecil. Di tingkat manapun, tindakan yang diselenggarakan dari

    hasil campuran teknis, proses administrasi, dan politik

    Hal ini konsisten dengan analisis sistemik komprehensif dari suatu tindakan tertentu.

    Mengelola dan merencanakan program kesehatan atau institusi tanpa

    mempertimbangkan ketergantungan mereka dengan bagian-bagian lain dari

    masyarakat yang mengabaikan fakta bahwa program atau fasilitas merupakan bagian

    dari sistem yang lebih besar.

    Epidemiologi dan Pengambilan Keputusan

    Pendekatan apapun yang diterapkan, apa yang mengikat bersama fungsi atau sub proses

    adalah pengambilan keputusan, inti dari manajemen. Kemudian, keputusan akan selalu dibuat

    atas dasar beberapa "informasi"

    Mereka yang menduduki posisi manajemen dalam setiap jabatan, paling tidak dalam

    maksud sebagai penerima dan pemberi informasi atau sinyal dari lingkungan, sebagai

    perekam informasi, sebagai tindakan pembagi program, dan sebagai komposer dan

    pembagi pesan yang dirancang untuk mempengaruhi orang lain dalam jabatan serta

    bertindak sesuai dengan keputusan ini.

    Informasi ini mungkin "keras" (formal) atau "lunak" (kurang lebih subyektif). Dalam tipa

    kasus, para manajer akan memproses beberapa jenis informasi yang akan didasarkan pada

    keputusan mereka. Mereka menentukan serangkaian tindakan yang diterjemahkan ke dalam

    beberapa tindakan yang terorganisir. Epidemiologi yang digunakan dalam manajemen

    pelayanan kesehatan menyediakan beberapa informasi "keras" ini sebagai dasar untuk

    pengambilan keputusan.

    Sisa bab ini menjelaskan bagaimana suatu perencanaan yang komprehensif diperluas

    kemudian menyediakan kerangka kerja untuk pengelolaan pengambilan keputusan. Proses

    pengelolaan diperiksa dari tiap fungsional atau proses pendekatan, dapat dilihat beroperasi

    dalam kerangka perencanaan secara keseluruhan. Pengambilan keputusan melalui proses

    perencanaan merupakan kontribusi terhadap epidemiologi dalam analisis manajemen

    pelayanan kesehatan.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    5/23

    51Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    PROSES PERENCANAAN

    Sebagaimana lazimnya, secara umum , perencanaan mengacu pada desain masa depan yang

    diinginkan dan cara yang efektif untuk mewujudkannya. Kita dapat beranggapan bahwa,

    bagaimanapun, perencanaan dapat dipertimbangkan dalam perspektif yang lebih luas sehingga dapatmenggabungkan kebijakan di tingkat masyarakat serta manajemen program dalam pengaturan

    organisasional.

    Perencanaan merupakan pedoman perubahan dalam sistem sosial, dimana keputusan ini terkait

    dengan hasil masa depan yang diinginkan. Hal ini bermaksud untuk memperkaya pengambilan

    keputusan. Tujuan dasar nya adalah untuk memperdalam pemahaman dan memperluas visi bagi

    mereka yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan di tingkat manapun. Jadi dapat

    didefinisikan , perencanaan adalah proses yang berorientasi pada tindakan suatu institusi yang

    disesuaikan dengan perubahan konstituensi internal dan lingkungan eksternal.

    Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pengambilan keputusan adalah inti dari manajemen. Hal ini

    berbeda di setiap organisasi. Sebagai teori organisasi yang telah menunjukkan keakuratannya, proses

    pengambilan keputusan jarang yang sesuai dengan teori klasik, model yang rasional. Sebaliknya, hal

    tersebut merupakan proses reaksi adaptif jangka pendek, memuaskan bukannya

    memaksimalkan, keluar dari keterpurukan atau peningkatan yang tak berkesinambungan.

    Pengambilan keputusan sangat reaktif-adaptif.

    Ini merupakan pertentangan dalam pengambilan keputusan bahwa tindakan yang efektif

    terlahir dari suatu reaksi. Hanya ketika suatu organisasi sebagai sistem terbuka menerima

    informasi dari lingkungan dan bereaksi terhadap perubahan kondisi yang dapat membuat

    mereka bertindak terhadap lingkungan yang sama untuk mengurangi ketidakpastian dan

    meningkatkan fleksibilitas diskresioner.

    Perencanaan, sebagaimana dipahami disini, adalah suatu proses pengumpulan informasi dari

    lingkungan dan menyimpannya untuk digunakan dalam pengembangan dan elaborasi(perluasan)

    tindakan serta kegiatan organisasi. Bagi lembaga kesehatan, epidemiologi menyediakan sebuah

    metode, termasuk dalam proses perencanaan, pengumpulan informasi dan membimbing pelaksanaan

    kegiatan atau program.

    Tingkat Perencanaan

    Analisis ini didasarkan pada tiga konsep tingkatan perencanaan: perencanaan normatif atau politik

    , perencanaan strategis atau komprehensif, dan perencanaan taktis / operasional atau program. Gambar

    3-1 menggambarkan keterkaitan dari tiga tingkat perencanaan tersebut. Bab 2 telah membahas

    perencanaan kebijakan sehingga fokus disini lebih kepada perencanaan strategis dan taktis, yang

    mana para pelaku di bidang kesehatan dapat terlibat langsung. (Bahan lebih lanjut mengenaiperencanaan kebijakan tersedia dari sumber lain)

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    6/23

    52Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    7/23

    53Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Perencanaan Strategis

    Perencanaan strategis memberikan kerangka kerja umum untuk pelaksanaan organisasi.

    Proses ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan dan priorotas utama. Pada tingkat strategis,

    tujuan jangka panjang ditetapkan dengan cara yang mungkin untuk mencapainya.

    Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3-1, penawaran perencanaan strategis dengan

    pemeriksaan kegiatan untuk melaksanakan antisipasi. Sistem struktur yang ditetapkan,

    diharapkan mendefinisikan indikator hasil yang efektif, dan menciptakan sarana untuk

    mengoperasionalkan lembaga. Penekanannya adalah pada prediksi perilaku dari variabel

    eksternal dan perumusan program alternatif dari tindakan yang jelas dari peristiwa yang

    diharapkan.

    Perencanaan operasional

    Tingkat akhir ini terdiri dari pengembangan rencana rinci untuk melaksanakan strategi

    (atau beberapa orang dianggap prioritas) yang dikembangkan pada tingkat perencanaan

    sebelumnya. Perencanaan operasional menggambarkan proses berulang-ulang dimana

    harapan tentang kapan, dimana, dan bagaimana kegiatan akan terjadi diatur dan hasilnya

    dimonitor, diukur, dan diarahkan ketika penyimpangan dari target dinyatakan terdeteksi.

    Hal yang penting adalah bahwa rencana operasional harus dilaksanakan agar mampu

    diimplementasikan. Hal itu harus sesuai dengan operasional (produksi) kerangka kerja

    organisasi dan harus mempengaruhi bagaimana sumber daya yang ditugaskan. "pengujian

    untuk keberhasilan perencanaan kesehatan adalah kemampuan untuk mempengaruhi alokasi

    sumber daya sehingga apa yang direncanakan bisa lolos dari pengujian."

    Perencanaan Kesehatan

    Perencanaan pada tingkat apapun tidak dilakukan dalam kekosongan. Sebaliknya, pada

    semua titik itu diresapi oleh nilai-nilai sosial dan paradigma umum atau kerangka kesehatan.

    Hal ini diilustrasikan pada Gambar 3-2 dan 3-3.

    Gambar 3-2, model perencanaan tradisional untuk perawatan medis, tidak memperhatikan

    nilai-nilai sosial. "Norma" dan "Antisipasi" hanya tergantung pada kemampuan teknologi

    untuk mencapai sesuatu. Selain itu, konsepsi kegiatan sistem kesehatan mengabaikan gaya

    hidup dan lingkungan "aspek" kesehatan dan penyakit.

    Sebaliknya, Gambar 3-3, berdasarkan holistik (ekologi) kerangka kesehatan dijelaskan

    sebelumnya, menunjukkan bahwa orang menghargai kualitas hidup yang tinggi, kesempatan

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    8/23

    54Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    9/23

    55Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    10/23

    56Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    bagi makhluk yang produktif, kesehatan, dan kebebasan dari penyakit. Norma-norma yang

    terkait dari berkurangnya morbiditas, kecacatan, dan kematian, dan peningkatan tingkat

    kesehatan menjadi harapan. Pada tingkat kebijakan, antisipasi tingkat tinggi dari kesehatan

    melalui fungsi yang tepat terhadap keberadaan dan pencapaian masyarakat yang sehat.

    Desain holistik ini mengarah pada pembuatan sebuah lembaga yang disebut sistem perawatan

    kesehatan masyarakat.

    Pada tahap kedua dari perencanaan, strategi yang erat kaitannya dengan tahap kebijakan

    yang ditentukan. Misalnya, antisipasi dari masyarakat yang lebih sehat berkembang menjadi

    strategi latihan fisik, kesadaran gizi, manajemen stres dan tanggungjawab diri. Pada tahap

    operasional dari proses perencanaan, misalnya kegiatan jogging, berenang, bersepeda,

    mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin, dan mengembangkan keterampilan

    penanggulangan masalah. Hal Ini menempatkan tingkat kesehatan yang tinggi dalam

    keseharian dan menunjukkan perlunya tanggung jawab dan wewenang individu dalam

    pengelolaan kesehatan mereka. Pengembangan sistem perawatan kesehatan yang

    mencerminkan nilai-nilai ini menghasilkan potensi yang lebih besar untuk memenuhi

    kebutuhan masyarakat.

    Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan

    Proses perencanaan terdiri dari serangkaian langkah-langkah, seperti digambarkan pada

    Gambar 3-4. Langkah tersebut tidak termasuk dalam urutan tetapi diikuti dengan cara yang

    lebih atau kurang sistematis. Proses perencanaan secara inheren dan terus-menerus.

    Yang pertama, identifikasi kebutuhan dan masalah serta pembentukan prioritas, hal ini

    adalah awal untuk perencanaan program dan bagian dari perencanaan strategis yang

    memungkinkan penentuan prioritas di antara masalah yang berbeda, akibatnya akan

    memberikan pembenaran atas tindakan atau program. Dengan kata lain, perencanaan program

    kesehatan harus berlangsung dalam proses perencanaan strategis yang lebih besar.

    PERENCANAAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

    Tabel 3-1 menggambarkan korespondensi antara proses perencanaan yang baru saja

    dijelaskan dengan sistem manajemen. yang keempat adalah sesuai dengan fungsi

    perencanaan dari manajemen. Kelima, mobilisasi dan koordinasi sumber daya, meliputi

    pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian fungsi manajerial. langkah terakhir

    adalah evaluasi, yaitu mengacu pada fungsi pengawasan. Dari pendekatan proses, aspekteknis mengacu pada langkah pertama dan terakhir langkah (siklus) dari perencanaan-

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    11/23

    57Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    identifikasi kebutuhan dan evaluasi. Proses administrasi dan politik beroperasi secara

    bersamaan dalam bagian lain.

    Korespondensi ini membuka jalan bagi analisis kontribusi epidemiologi untuk

    manajemen pelayanan kesehatan melalui berbagai langkah perencanaan.

    Gambar 3-4 Langkah-langkah Perencanaan Program Kesehatan

    Nilai-nilai

    AspirasiMotivasi

    1. Identifikasi kebutuhan

    dan masalah

    2. Prioritas

    3.

    Tujuan

    4. Penetuan kegiatan untuk Perencanaan

    mencapai tujuan Lengkap

    5. Memobilisasi dan koordinasi Perencanaan

    sumber daya Program

    -

    Financial

    -

    Teknologi

    - Human

    6.

    Evaluasi

    Sumber:Diadaptasi dari "Elments et tapes d'laboration d'un programme de sant communautaire" by R.Pineault with permission of Union Mdicale du Canada 105, no. 8, 1976, 1208-1214, as reprinted inProgram Planning in a Small Community Health Care Setting" by Carol Clemenhagen and FrancoisChampagne with permission ofHealth Care Management Review 7,no. 1 (Winter 1982), 1982, 50.

    Langkah 1. Identifikasi Kebutuhan dan MasalahKonsep Kebutuhan

    Konsep kebutuhan dan sasaran populasi adalah hal yang utama untuk setiap tingkat

    perencanaan kesehatan. Proses ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan penduduk untuk

    pelayanan kesehatan. Yang dimaksud dengan kebutuhan kesehatan adalah semua yang

    berkaitan dengan literatur tentang perencanaan kesehatan, organisasi perawatan medis, dan

    perawatan kesehatan sosiologi.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    12/23

    58Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Tabel 3-1Perencanaan dan Manajemen Korespoden

    Proses PerencanaanManajemen

    Pendekatan Fungsional Pendekatan Proses

    1.

    Identifikasi kebutuhan

    dan masalah

    Perencanaan

    Teknis

    2.

    Prioritas

    Administratif dan political

    3. Menentukan tujuan

    4. Penetuan kegiatan

    untuk mencapai tujuan

    5.

    Memobilisasi dan

    koordinasi sumber

    daya

    Pengorganisasian

    Pengarahan

    Pengkoordinasian

    6. Evaluasi Pengawasan Teknis

    Donabedian secara singkat mendefinisikan kebutuhan sebagai "beberapa gangguan dalam

    kesehatan dan kesejahteraan." Yang dimaksud dengan gangguan adalah jauh dari mudah.

    Seperti penilaian yang tergantung pada siapa yang melakukan pengamatan. Donabedian

    sendiri menunjukkan, setidaknya ada dua perspektif pada kebutuhan yaitu klien dan provider.

    Banyak perspektif yang lebih cenderung bertentangan karena definisi kebutuhan dikondisikan

    oleh pertimbangan nilai dan oleh pemahaman atau kerangka kesehatan di mana deskripsi

    ditemukan. Tidak ada penekanan yang tidak seharusnya ditempatkan pada semantik konsep

    kebutuhan. Beberapa penulis telah memberikan lebih dari hasil diskusi yang sangat memadai.

    Pendekatan penilaian kebutuhan

    Seperti yang diharapkan, pendekatan yang bervariasi dalam kompleksitas, biaya,

    waktu yang diperlukan untuk penyelesaian, dan keefektifan yang relatif. Tiga fungsi ciri

    kebutuhan pendekatan: kompilasi (pengumpulan data dari sumber-sumber yang sudah ada),

    pengembangan (menghasilkan informasi baru), dan integrasi (sintesis informasi yang berasal

    dari dalam dan luar batas-batas sistem)

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    13/23

    59Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Tabel 3-2Pendekatan Penilaian Kebutuhan dan Metode

    Pendekatan Metode

    Fungsi

    Pengelolaan

    Informasi

    Kebutuhan

    Keahlian

    Pengukuran

    Waktu &

    Sumber

    Indikator Pendekatan

    Indikator kesehatan Analisis statistik tentang angka harapan

    hidup, angka kesakitan, angka

    kematian dan angka kecacatan

    Kompilasi Sedang

    Tinggi

    Cukup

    Indikator sosial Anailisis statistik social terjait pada

    kesehatan dan pemanfaatan perawatan

    kesehatan.

    Kompilasi Sedang

    Tinggi

    Cukup

    Perhitungan/perkiraan Dibutuhkan perhitungan yang berdasar

    pada data epidemiologi dari acuan

    jumlah penduduk

    Kompilasi dan

    integrasi

    Sedang Kurang

    Survei Pendekatan Analisis manfaat pelayanan atau

    penilaian pengobatan

    Penelitian sampel pada tenaga kerja

    dan fasilitas pelayanan

    Penelitian sampel pada jumlah

    penduduk umum

    Penelitian sampel pada pelayanan atau

    penyedia

    Kompilasi

    Kompilasi &

    pengembangan

    Pengembangan

    Pengembangan

    Sedang

    Sedang

    Tinggi

    Tinggi

    Cukup

    Cukup

    Lebih

    Cukup

    Pendekatan Pencapaian

    Kesepakatan

    Musyawarah himpunan

    Golongan harga

    Pemberi informasi

    Teknik Delphi

    Pengaruh komunitas

    Integrasi

    Pengembangan

    Pengembangan

    Pengembangan

    danPengembangan

    integrasi,

    kompilasi &

    integrasi

    Rendah

    Sedang

    Sedang

    Sedang

    Sedang

    Cukup

    Kurang

    Kurang

    Cukup

    Cukup

    Sources. Diadaptasi dari "Need Identification and Program Planning in the Community Context" by L.M. Siegel, C.C.Attkisson, and L.G. Carson in Evaluation of Human Service Programs, ed. C.C. Attkisson with permission of Academic

    Press, Inc., 1978, p. 226; from Guide to Health Needs Assessment: A Critique of Available Sources of Health Care

    Informationby L.W. Chambers, C.A. Woodward, and C. Dok with permission of the Canadian Public Health Association,1980, p. 32, and fromDetermining Health Needsby Robin E. MacStravic with permission of Health Administration Press,1978, p. 268, as reprinted in "Program Planning in a Small Community Health Care Setting'' by Carol Clemenhagen andFrancois Champagne with permission ofHealth Care Manaaement Review.7, no. 1 (Winter 1982), 1982. 47-55

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    14/23

    60Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Tabel 3-2 memberikan ringkasan metode kebutuhan penilaian didokumentasikan dalam

    literatur berdasarkan indikator pendekatan, survei pendekatan, dan pendekatan yang

    mencapai kesepakatan.

    Indikator Pendekatan: Ada tiga diantaranya : kesehatan, sosial, dan ekstrapolasi /

    asumsi. Karena kebutuhan untuk perawatan didasarkan pada status kesehatan penduduk,

    indikator yang digunakan untuk mengukur faktor yang juga dapat mengukur kebutuhan.

    Indikator kesehatan tersebut dikembangkan melalui analisis morbiditas, mortalitas, dan, baru-

    baru ini terdapat data yang cacat. Sumber informasi ini termasuk masuk rumah sakit dan

    laporan debit, statistik penyakit dilaporkan; maternal, neonatal, dan statistik kematian bayi;

    tabel harapan hidup; dan indeks cacat untuk populasi tertentu.

    Indikator sosial yang relevan dengan kebutuhan kesehatan karena berhubungan dengan

    pemanfaatan layanan. Seperti indikator kesehatan, kebutuhan itu disimpulkan dari

    pengukuran kondisi sosial penduduk. Indikator sosial umumnya hanya digunakan sebagai

    petunjuk yang kasar, karena hubungan antara faktor-faktor sosial dan kesehatan mungkin

    lemah. Sumber informasi untuk pembangunan indikator sosial termasuk statistik usia, jenis

    kelamin, pendidikan, latar belakang etnis, lingkungan, pekerjaan, dan konsumsi pangan.

    Metode ekstrapolasi / asumsi menggunakan data epidemiologi tentang prevalensi dan

    kejadian penyakit dan dengan kondisi kesehatan tertentu pada referensi populasi yang lebihkecil. Tujuannya adalah agar diharapkan kebutuhan kesehatan yang berhubungan dengan

    kondisi yang sama dalam populasi yang lebih besar. Kualitas yang dipikirkan tergantung

    pada kebenaran dari tingkat yang dihitung sebagai populasi acuan dan penerapannya untuk

    populasi penelitian.

    Survei Pendekatan: Ada empat elemen di sini: analisis pemanfaatan, tingkat bawah

    perawatan, Peralatan kerja dan pelayanan, dan survei sampel. Analisis - dari pemanfaatan

    metode penilaian membahas tentang kebutuhan dalam hal permintaan pelayanan. Permintaan

    diukur dari jenis dan jumlah pelayanan yang benar-benar dimanfaatkan. Dalam interpretasi

    yang sempit, metode ini menganggap bahwa tidak perlu ada yang tidak menghasilkan

    penggunaan layanan dan bahwa mereka sama sekali menggunakan kebutuhan yang ada.

    Lebih luas lagi, analisis ini membandingkan antara pemanfaatan pendapatan, etnis, atau

    kelompok lainnya. Salah satu alasan untuk membandingkan ini adalah dengan mendapatkan

    informasi tentang kemungkinan hambatan untuk layanan yang dapat mempengaruhi bagian

    tertentu dari populasi.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    15/23

    61Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Metode rates-under-treatment tampaknya secara khusus pada contoh pemanfaatan

    pelayanan. Sebagai contoh, sebuah survei dari pertemuan layanan, misalnya, kunjungan

    klinik, selama jangka waktu tertentu dapat dilakukan. Data seperti karakteristik klien, layanan

    yang diterima, status kesehatan, masalah transportasi, dan waktu tunggu dapat dikumpulkan

    dalam bentuk pertemuan yang dirancang khusus atau diringkas dari catatan lembaga.

    Informasi diperoleh melalui layanan organisasi yang disediakan. Penilaian kebutuhan

    didasarkan pada karakteristik yang didokumentasikan dalam survei yang ditemukan . Ukuran

    kebutuhan ini yang condong ke pengguna jasa layanan.

    Metode yang melibatkan tenaga kerja dan fasilitas pelayanan didasarkan pada asumsi

    bahwa seseorang yang mendapatkan perawatan pada kenyataannya memang membutuhkan

    hal itu. Jumlah penyedia layanan dan fasilitas yang diteliti dibandingkan dengan volume

    pemanfaatan pelayanan jasa yang digunakan. Sejauh mana penyedia pelayanan dan fasilitas

    tersebut tidak dapat menaungi(mengatasi) tingkat kebutuhan dengan mengoptimalkan

    fasilitas yang ada . Kebutuhan adalah ekstrapolasi dari ketersediaan tenaga kesehatan dan

    fasilitas pelayanan kesehatan.

    Dari survei sampel populasi umum menilai bahwa dibutuhkan pengumpulan data tentang

    masalah kesehatan, cacat, serta persepsi langsung dari responden, terutama bagi mereka yang

    menghabiskan waktu di rumah mereka. Sebuah pendekatan alternatif terdiri dari wawancara

    terhadap pengguna jasa dalam sisi pemanfaatan pelayanan tersebut. Metode ini

    mengumpulkan informasi dari populasi yang telah setidaknya beberapa kali memanfaatkan

    pelayanan kesehatan. Hal ini berbeda dengan metode rates-under-treatmentyang penyedia

    layanan tidak terlibat langsung didalamnya. Seperti metode rates-under-treatment, yang tidak

    membutuhkan pengguna layanan. Sebuah survei dimana orang-orang yang terlibat dalam

    penyediaan layanan akan mengumpulkan data tentang persepsi mereka terhadap kebutuhan

    klien(pengguna layanan). Pendapat ini, tentu saja, mencerminkan perspektif profesional.

    Pendekatan Pencapaian Kesepakatan: Segmen ini melibatkan lima faktor: forum

    komunitas, kelompok nominal, informan kunci, teknik Delphi, dan tanggapan masyarakat.

    Pendekatan Pencapaian Kesepakatan berfokus pada sarana yang masih awam dan yang

    telah profesional dilihat dari kebututuhan pasien terhadap perawatan kesehatan yang dapat

    dinilai dalam diskusi kelompok partisipatif. Forum masyarakat adalah suatu pertemuan

    terbuka bagi semua anggota yang diundang untuk menyampaikan pandangan mereka

    terhadap kebutuhan kesehatannya. Hal ini dibenarkan sebagai pelengkap untuk metode yang

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    16/23

    62Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    lebih menyeluruh dan digunakan untuk memverifikasi hasil temuan dan untuk membangun

    "pencapaian dukungan."

    Proses kelompok nominal merupakan pertemuan bertahap yang sangat terstruktur dimana

    individu yang terkait erat dengan bidang masalah tersebut yang akan dinilai (diteliti). Sebagai

    contoh, sebuah kelompok sasaran kecil (tujuh sampai sepuluh orang) dari konsumen

    perawatan kesehatan dan pengelola fasilitas beserta anggota stafnya bisa bertemu untuk

    menentukan apa saja kebutuhan perawatan kesehatan di masyarakat.

    Sebagai ketetapan, dengan mengikuti prosedur yang tertib sehingga ide-ide dapat

    didefinisikan secara individual dan independen, kemudian disebutkan dan dijabarkan dalam

    kelompok melalui proses round-robin. Kelompok ini kemudian menilai ide-ide tersebut

    dengan menggunakan pemungutan suara secara rahasia. Hasilnya adalah urutan ranking dari

    kebutuhan yang didefinisikan oleh kelompok tersebut.

    Dalam metode key informan (informan kunci), wawancara dilakukan dengan warga

    masyarakat atau pekerja lokal yang memiliki pengalaman langsung dengan cakupan masalah

    yang diteliti. Pertanyaan wawancara berhubungan dengan layanan yang ada dan karakteristik

    demografi masyarakat. Data yang dikumpulkan untuk memperoleh gambaran menyeluruh

    dari masyarakat dari perspektif key informan (informan kunci).

    Teknik Delphi telah didefinisikan sebagai "metode untuk ajakan sistematis dan

    pengumpulan mengenai penilaian tentang topik tertentu melalui serangkaian perancangan

    kuesioner berurutan yang diselingi dengan umpan balik pendapat yang berasal dari respon

    sebelumnya." Teknik ini mengumpulkan dan menyaring penilaian dari para ahli melalui

    proses perulangan. Hal ini pada akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama mengenai sifat

    dan berbagai kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat yang ada atau gambaran masa

    depan yang inginkan. Pendapat tersebut biasanya disampaikan secara anonim. Sifat dari topik

    yang diteliti mempengaruhi bagaimana proses Delphi diatur. Variasi dalam struktur

    pertanyaan, aturan yang mengatur pengumpulan penilaian, dan interaksi responden, satu

    sama lain, untuk menentukan bentuk yang spesifik.

    Metode tanggapan masyarakat mengintegrasikan informasi yang dikumpulkan dalam

    suatu wawancara dengan kelompok-kelompok kecil dari informan kunci dengan cakupan

    yang seluas mungkin dari berbagai indikator yang ada, pemanfaatan, atau data survei.

    Skenario kebutuhan yang dikembangkan dengan cara ini kemudian divalidasi melalui proses

    forum masyarakat.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    17/23

    63Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Identifikasi Kebutuhan

    Jelas ada kontroversi besar seputar konsep kebutuhan, suatu kondisi intensif bagi berbagai

    pendekatan yang berbeda untuk menilainya. Namun demikian, manajemen pelayanan

    kesehatan memerlukan -dan bahkan mensyaratkan- pandangan pragmatis mengenai

    identifikasi kebutuhan dan masalah. Pengelola pelayanan kesehatan harus menentukan

    layanan yang harus ditawarkan, dan kepada siapa.

    Empat langkah pertama dari proses perencanaan (Tabel 3-1, supra) menjawab dua

    pertanyaan dasar ini. Langkah perencanaan pertama, terlepas dari arti yang berbeda dari

    konsep kebutuhan, bermuara pada deskripsi penduduk disekitar organisasi, masalah

    kesehatan, dan pemanfaatannya di pelayanan kesehatan; analisis kemungkinan etiologi atau

    factor-faktor yang terlibat dalam beberapa masalah kesehatan; dan identifikasi sumber daya

    yang ada di masyarakat untuk mengatasi kemungkinan faktor-faktor seperti itu.

    Hal ini memberikan gambaran keseluruhan tentang kebutuhan kesehatan dengan

    mengidentifikasi beberapa jenis kesenjangan, potensi layanan, atau peluang pasar. Gambar 3-

    5 mengilustrasikan komponen dari tahap perencanaan pertama.

    Deskripsi Populasi: Deskripsi dari populasi yang akan dilayani oleh organisasi sangat

    penting untuk perencanaan dan manajemen pelayanan kesehatan. Populasi ini harus dianalisis

    secara demografi, sosial ekonomi, dan geografis atribut. (Hal ini dibahas dalam Bab 9,

    demografi, dan dalam Bab 10, pemasaran.)

    Deskripsi Masalah Kesehatan: Seperti disebutkan sebelumnya, tiga pendekatan utama

    untuk penilaian kebutuhan adalah indikator, survei, dan pendekatan consensus-reaching.

    Tidak ada keraguan bahwa kombinasi pendekatan, dengan memperhatikan tujuan dari

    penilaian kebutuhan tertentu, lebih produktif dan memadai daripada metode tunggal.

    Kontribusi epidemiologi terhadap pelayanan kesehatan pengelolaan, bagaimanapun,

    dimaksudkan di sini terutama untuk pendekatan indikator, yang pada dasarnya adalah

    pendekatan deskriptif-epidemiologi. (Bab 8 juga membahas pemanfaatan layanan, yang dapat

    dianggap sebagai bagian dari pendekatan survei.)

    Pengaplikasian prinsip-prinsip epidemiologi, metode, dan teknik, manajer pelayanan

    kesehatan perlu menganalisis tiga kategori utama dari indikator, atau gejala, untuk

    mendapatkan gambaran masalah kesehatan penduduk dalam beberapa pertimbangan, faktor

    mortalitas, morbiditas, dan resiko. Morbiditas termasuk penyakit, ketidaknyamanan, dan

    kecacatan, baik yang akut dan kronis. Faktor risiko berhubungan dengan elemen-elemen

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    18/23

    64Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    19/23

    65Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    dalam setiap empat dimensi dari konsep bidang kesehatan yang dijelaskan sebelumnya

    (biologi, gaya hidup, lingkungan, dan organisasi pelayanan kesehatan). Sebagai contoh, data

    pada merokok atau kebiasaan makan penduduk mungkin berkontribusi terhadap identifikasi

    kebutuhan untuk layanan yang akan diberikan. Termasuk dalam kategori ini adalah

    "kebutuhan pemeliharaan kesehatan atau kebutuhan untuk jasa yang dianggap

    menguntungkan bagi masyarakat: baik dengan meningkatkan atau melindungi kesehatan

    mereka dengan baik.

    Analisis seperti masalah kesehatan dengan menggunakan data mengenai angka kematian,

    morbiditas, dan faktor risiko adalah tentang epidemiologi deskriptif. (Ini dijabarkan secara

    rinci dalam Bab 4, 5, 6, 7, dan 8.)

    Analisis Etiologi: Setelah beberapa masalah telah diidentifikasi, analisi etiologi berguna

    untuk mencoba untuk menentukan suatu sumber, seperti yang dikatakan oleh Blum

    Kekuatan utama yang mendasari kausal mereka" Seperti tercantum dalam Bab 1, kekuatan-

    kekuatan kausal dapat didekati atau dipahami melalui "faktor risiko." dengan menggunakan

    data dan pengetahuan dari epidemiologi analitik, masalah kesehatan, dinyatakan dalam

    mortalitas atau morbiditas, dapat diterjemahkan ke dalam faktor risiko dalam satu atau semua

    dari empat dimensi dari bidang kesehatan. Pendekatan ini berguna untuk tiga alasan utama:

    1.

    "Pencarian langsung dan analisis faktor risiko prekursor penyebab utama penyakit

    mengungkapkan bahwa prekursor tertentu adalah sama untuk berbagai kondisi." Hal

    ini memungkinkan pengelompokan masalah ke dalam segmen yang lebih mudah

    dikelola daripada mencoba untuk mengembangkan atau memperluas program yang

    diarahkan pada masing-masing kondisi yang tidak patut diidentifikasi sebagai

    masalah.

    2. Ini memberi arah untuk intervensi: faktor risiko menjadi masalah yang perlu

    pemecahan; ini memberikan kemungkinan sebuah intervensi yang konkret.

    3. Kemungkinan untuk menyediakan pandangan yang lebih komprehensif (menyeluruh)

    dan global (meluas) terhadap masalah dan kemungkinan intervensi melalui

    menggunakan perluasan model ekologis atau holistik kesehatan. Masalah dan solusi

    yang mungkin seharusnya telah dianggap di luar batas-batas sektor pelayanan

    kesehatan dapat teridentifikasi. Demikian pula, hal ini menunjukkan kemungkinan

    kerjasama dengan lembaga-lembaga masyarakat lainnya.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    20/23

    66Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Identifikasi Sumber Daya Masyarakat: Komponen terakhir dari tahap perencanaan

    pertama adalah identifikasi semua sumber daya masyarakat lain yang mana, atau bisa jadi,

    dapat mengatasi faktor risiko yang diidentifikasi. Ini mungkin termasuk lembaga kesehatan

    masyarakat, rumah sakit, sekolah, atau kelompok masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan

    cara pendekatan atau dengan teknik marketing (dijelaskan dalam Bab 10).

    Kebutuhan: Kesenjangan dan Peluang Pasar

    Dari evaluasi demografi penduduk dan deskripsi epidemiologi dan analisis mortalitas,

    morbiditas, dan data faktor risiko harus ada muncul gambaran yang jelas tentang masalah

    kesehatan di daerah itu. Demikian pula, analisis pemanfaatan layanan dan identifikasi sumber

    daya masyarakat lainnya menunjukkan yang mana dari masalah ini lembaga bisa diatasi. Hal

    ini merupakan masukan ke langkah kedua dari proses perencanaan, penetapan prioritas.

    Langkah 2. Penentuan Prioritas

    Setelah masalah organisasi bisa diidentifikasi, manajer pelayanan kesehatan harus

    menentukan mana yang paling penting dan karena itu panggilan untuk paling diperhatikan

    dalam perencanaan dan mengalokasikan sumber daya. Banyak kriteria, termasuk beberapa

    yang sangat politis, ikut bermain dalam penentuan prioritas. adapun daftar faktor-faktor sebai

    berikut : horison waktu, ruang lingkup, dan berbagai macam masalah, berbagai pihak yang

    berkepentingan, tingkat ketidakpastian, tingkat kompleksitas, tingkat konsensus.

    Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam membantu pengambil keputusan (manajer

    pelayanan kesehatan) merasionalisasi prioritas. Komentar Anderson : "Karena kebutuhan

    kesehatan setiap saat melebihi sumber daya yang tersedia, pilihan harus dibuat. Himpunan

    dokter (epidemiologi) memiliki fungsi memberikan bukti yang membimbing pilihan politik

    dan kebijakan tentang alternatif, terutama pada tahap kedua dan ketiga perencanaan.

    Kontribusi epidemiologi terhadap penentuan prioritas didasarkan pada gagasan yang

    cukup sederhana: masalah kesehatan yang paling penting adalah mereka yang menyebabkan

    kerugian terbesar dan yang paling bisa menerima pencegahan dan upaya perbaikan. Ada dua

    kelompok kriteria epidemiologi yang dapat digunakan dalam tahap perencanaan kedua : (1)

    besarnya kerugian, dan (2) tanggungan kerugian, pencegahan atau pengurangan.

    Tingkat kerugian

    Teknik Epidemiologi dapat digunakan untuk memperkirakan hilangnya nyawa karena

    penyebab tertentu kematian atau, sama halnya, waktu yang hilang karena morbiditas.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    21/23

    67Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Kepentingan relatif dari faktor risiko dapat dinilai melalui penggunaan konsep epidemiologi,

    seperti risiko yang timbul, risiko absolut, risiko kelebihan, dan risiko relatif. (Semua ini

    dibahas dalam Bab 4.)

    Tanggungan untuk Pencegahan atau Pengurangan

    Pada set kedua tentang kriteria bahwa epidemiologi dapat berkontribusi untuk

    menentukan prioritas adalah sensitivitas masalah untuk program kesehatan, atau "kesiapan

    dengan penyakit yang dapat dicegah atau efek yang merugikan diminimalkan. Tanggungan

    atau sensitivitas ini dapat ditentukan dalam salah satu cara berikut:

    normatif, menggunakan penilaian ahli 'dan consensus

    empiris, berdasarkan pengalaman dari daerah , suatu negara dan beberapa negara lain

    operasional, menggunakan beberapa jenis biaya-manfaat analisis-semakin rendah biaya

    program dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, semakin baik atau sensitif itu

    adalah untuk pencegahan atau pengurangan.

    (Bab 4 secara singkat memeriksa analisis biaya-manfaat dan peran epidemiologi di

    dalamnya.)

    Langkah 3. Tujuan pengaturan

    Setelah prioritas ditentukan, perencanaan program dapat berlangsung untuk setiapkelompok persoalan atau faktor risiko. Perencanaan setiap program dimulai dengan

    tujuannya. Kontribusi Epidemiologi dalam langkah ini adalah sebagian besar dalam

    mengemukakan tujuan dengan cara yang diukur (menggunakan insiden atau prevalensi).

    Epidemiologi juga dapat memberikan kontribusi informasi pada kisaran layak pengurangan

    insiden atau prevalensi, sekali lagi melalui penggunaan berbagai rasio risiko.

    Langkah 4. Kegiatan Untuk Mencapai Tujuan

    Untuk tujuan yang harus dipenuhi (dan itu untuk "kebutuhan" yang sebelumnya

    diidentifikasi), mereka sekarang harus dilibatkan secara operasional ke dalam kegiatan atau

    jasa. Ini juga melibatkan prediksi, identifikasi, dan alokasi sumber daya yang akan

    dibutuhkan untuk menghasilkan layanan yang dibutuhkan.

    Ini langkah perencanaan keempat dimulai dengan ide terbaru untuk untuk mencapai

    tujuan. Sekali lagi, kerangka yang dimiliki oleh manajer pelayanan kesehatan yang terpenting

    berpengaruh terhadap generasi kegiatan serta jasa. Demikian pula, analisis faktor risiko yang

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    22/23

    68Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    dilakukan pada Langkah 1, dengan menggunakan empat dimensi untuk kesehatan, dan harus

    dapat banyak membantu dan menginspirasi kreatifitas dalam mengembangkan alternatif.

    Setelah alternatif berhasil, mereka harus dievaluasi dengan menggunakan analisis biaya-

    manfaat, membandingkan manfaat yang diharapkan dari setiap alternatif dengan biaya dan

    risiko yang ditentukan.

    Langkah 5 Mobilisasi, Koordinasi Sumber Daya

    Kegiatan untuk mencapai tujuan yang dipilih, dan sumber daya yang tepat ditentukan dan

    dialokasikan. Langkah kelima ini dari siklus perencanaan adalah penyerahan secara aktual

    dari layanan. Di sinilah sebagian besar fungsi manajemen tradisional beroperasi dan

    mendominasi (lihat Tabel 3-1, supra). Kontribusi epidemiologi yang terbatas pada

    pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memonitor program dan dampaknya serta

    untuk melakukan evaluasi yang lebih formal.

    Situasi ini juga mungkin timbul di mana "bentuk nyata dari layanan tidak dapat

    ditentukan dari awal" dimana epidemiologi dapat digunakan untuk "desain dan melakukan

    percobaan dan implementasi percontohan untuk merencanakn keputusan berikutnya.

    Langkah 6 Evaluasi

    Komponen evaluasi berisi tiga bidang yang menjadi perhatian: biaya, kegiatan dan hasil.

    Hal ini lebih sering disebut evaluasi fiskal, proses, dan hasil:

    Evaluasi Fiskal berfokus pada akuntabilitas dan penentuan biaya.

    Evaluasi proses menentukan program kegiatan dalam hal (1) penduduk menerima

    manfaat berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, atau variable demografi lainnya; (2)

    organisasi Program, staf, dan pendanaan; (3) lokasi program dan waktu. Evaluasi proses

    adalah ukuran dari upaya program atau kegiatan yang diusulkan dibanding efek

    program atau hasil.

    Hasil evaluasi dari tujuan program dalam hal efek untuk menentukan apakah perubahan

    status kesehatan telah terjadi sebagai hasil dari suatu upaya.

    Pengamatan berikut ini relevan dengan evaluasi program:

    Kebanyakan keputusan manajemen didasarkan pada intuisi daripada fakta.

    Tujuan evaluasi adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis administrator

    yang ingin tahu apakah untuk kelanjutkan program, untuk memperpanjang ke situs lain,

    memodifikasi, atau untuk menutup.

  • 8/10/2019 Translate Epidemiologi Dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    23/23

    69Epidemiologi dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan

    Evaluasi lebih produktif ketika proses yang berkelanjutan dengan feedback yang terus

    menerus ke administrator, supervisor, dan manajer program yang membuat keputusan.

    Laporan evaluasi rutin harus diinformasikan ke administrator tentang upaya dan hasil

    keputusan kebijakan dan program. Mereka harus mengingatkan pengawas pada tren

    pelayanan pengiriman dan menunjukkan ke masalah yang memerlukan tindakan

    korektif.

    Epidemiologi memberikan kontribusi langsung untuk evaluasi program kesehatan dalam

    dua cara. Pertama, desain yang ideal untuk evaluasi uji klinis yang terkontrol. Kedua,

    langkah-langkah dari hasil pengukuran epidemiologi tentang status kesehatan populasi.

    Dalam hal ini, kontribusi dan peranan epidemiologi pada dasarnya sama seperti yang

    dijelaskan pada Langkah 1, dimana siklus alami dari proses perencanaan kembali ke

    pengoperasiannya.

    RINGKASAN

    Bab ini telah meneliti peran epidemiologi dalam manajemen pelayanan kesehatan, pertama

    dengan melihat perbedaan penggunaan epidemiologi dan dengan menganalisis sifat

    manajemen. Kesimpulannya adalah bahwa ciri utama dari manajemen adalah pengambilan

    keputusan. Sebuah proses perencanaan global pada dasarnya bertujuan untuk membantu

    pengambilan keputusan manajerial. Hal itu telah dijelaskan bahwa proses perencanaan dan

    proses manajemen pada dasarnya sesuai. Proses perencanaan digunakan untuk menguji

    kontribusi epidemiologi dalam hal manajemen pelayanan kesehatan.