translate cito strongkids

20
Aplikasi Sistem Skoring untuk Menilai Resiko Malnutrisi di Beberapa Rumah Sakit Abstrak Pendahuluan : peningkatan yang tidak bisa diprediksi dari resiko malnutrisi berhubungan dengan perawatan, terutama pada anak-anak dengan penyakit kronik. Kami menyelidiki aplikasi alat screening untuk resiko riwayat status nutrisi dan pertumbuhan anak yang terganggu/ Screening Tool for Risk of Impaired Nutritional Status and Growth (STRONGkids), alat yang dicanangkan untuk memperkirakan resiko malnutrisi pada anak yang dirawat. Kami menilai peran umur dan komorbiditas sebagai resiko malnutrisi. Metode : STRONGkids terdiri dari 4 hal yang memberikan skor yang mengelompokkan pasien ke resiko rendah, sedang, dan tinggi untuk malnutrisi. Studi multi-center yang bersifat prospektif observasional ini dilakukan pada 12 Rumah Sakit Italia. Anak-anak berusia 1-18 tahun berturut-turut diikutkan dan selain yang tidak terpilih, dimasukkan. Skor STRONGkids mereka dikumpulkan dan dibandingkan dengan riwayat nutrisi sebenarnya yaitu Skor-SD untuk BMI dan Tinggi Badan. Hasil : dari 144 anak-anak (75 laki-laki berusia 6.5 ± 4.5 tahun), 52 (36%) mempunyai penyakit kronik yang mendasari. Menurut STRONGkids, 46 (32%) anak-anak

Upload: harry-fernando-simatupang

Post on 14-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal anak

TRANSCRIPT

Aplikasi Sistem Skoring untuk Menilai Resiko Malnutrisi di Beberapa Rumah Sakit

AbstrakPendahuluan : peningkatan yang tidak bisa diprediksi dari resiko malnutrisi berhubungan dengan perawatan, terutama pada anak-anak dengan penyakit kronik. Kami menyelidiki aplikasi alat screening untuk resiko riwayat status nutrisi dan pertumbuhan anak yang terganggu/ Screening Tool for Risk of Impaired Nutritional Status and Growth (STRONGkids), alat yang dicanangkan untuk memperkirakan resiko malnutrisi pada anak yang dirawat. Kami menilai peran umur dan komorbiditas sebagai resiko malnutrisi.Metode : STRONGkids terdiri dari 4 hal yang memberikan skor yang mengelompokkan pasien ke resiko rendah, sedang, dan tinggi untuk malnutrisi. Studi multi-center yang bersifat prospektif observasional ini dilakukan pada 12 Rumah Sakit Italia. Anak-anak berusia 1-18 tahun berturut-turut diikutkan dan selain yang tidak terpilih, dimasukkan. Skor STRONGkids mereka dikumpulkan dan dibandingkan dengan riwayat nutrisi sebenarnya yaitu Skor-SD untuk BMI dan Tinggi Badan.Hasil : dari 144 anak-anak (75 laki-laki berusia 6.5 4.5 tahun), 52 (36%) mempunyai penyakit kronik yang mendasari. Menurut STRONGkids, 46 (32%) anak-anak beresiko rendah, 76 (53%) pada resiko sedang dan 22 (15%) pada resiko tinggi untuk malnutrisi. Kelompok yang terakhir mempunyai nilai Tinggi Badan berdasarkan Umur/HFA (nilai SD rata-rata 1.07 2.08; p = 0.008) dan nilai BMI (rata-rata nilai SD 0.79 2.09; p = 0.0021) bila dibandingkan dengan kelompok lainnya. Namun, hanya 29 anak-anak yang ternyata mengalami kekurangan gizi.Kesimpulan : STRONGkids mudah untuk dilakukan. Kerjanya sangat sensitif namun tidak spesifik. STRONGkids mungkin dapat digunakan sebagai alat screening awal untuk diintegrasikan dengan data klinis lainnya untuk dapat memprediksi resiko malnutrisi dengan benar.Kata kunci : Pediatrik, anak-anak, malnutrisi rumah sakit, alat screening, penyakit kronik

PendahuluanMalnutrisi berhubungan dengan hasil buruk untuk pasien rawat inap, termasuk peningkatan resiko infeksi, meningkatnya kekurangan otot, terganggunya penyembuhan luka, waktu rawat inap yang lebih lama dan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Malnutrisi mungkin bertanggung jawab untuk tertundanya penyembuhan dan perlunya perawatan intensif, sehingga meningkatkan biaya perawatan.Data pada malnutrisi akut dan kronis pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit bergantung pada kriteria yang digunakan untuk definisinya. Jumlah malnutrisi dari 6% hingga 19% telah dilaporkan pada negara-negara Eropa seperti UK, Perancis, Jerman, dan Belanda, hingga mencapai 40% di Turki. Studi di Italia baru-baru ini menilai insidensi malnutrisi didapat di Rumah Sakit pada 496 anak yang dirawat untuk prosedur diagnostik, infeksi minor, atau sakit episodik lainnya, dan melaporkan bahwa anak-anak dengan BMI Z-score < -2 SD pada saat awal masuk menunjukkan penurunan rata-rata BMI pada akhir masa rawat inapnya, yang secara signifikan lebih tinggi daripada mereka dengan kondisi nutrisi yang lebih baik saat awal masuk.Penilaian riwayat nutrisi tidak mudah pada praktek pediatrik dan tidak terdapat satupun parameter untuk mendefinisikan malnutrisi. Penilaian riwayat nutrisi sesungguhnya pasien hanya mengidentifikasi mereka yang sudah kekurangan gizi, sedangkan identifikasi awal dari anak-anak yang beresiko malnutrisi dapat meningkatkan intervensi nutrisi yang tepat waktu, mencegah konsekuensi jangka pendek dan panjang dari malnutrisi.Screening rutin untuk resiko nutrisi pada anak-anak terhambat dengan kurangnya protokol penilaian nutrisi yang valid dan penilaian penambahan berat badan dan kecepatan pertumbuhan yang masih menggunakan metode standar. Beberapa alat screening telah dibuat untuk menilai resiko malnutrisi namun aplikasinya terhambat oleh data yang terbatas dan penerimaannya untuk digunakan secara luas. Alat screening untuk resiko nutrisi pada anak-anak, disebut Screening Tool for Risk Of impaired Nutritional status and Growth (STRONGkids), berhasil digunakan di Belanda. STRONGkids dilakukan pada pasien Intestinal Bowel Disease (IBD) namun reliabilitasnya masih kurang jelas.Tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti efikasi alat STRONGkids pada populasi anak-anak yang dirawat pada 12 Rumah Sakit Italia. Sensitivitas, spesifisitas, dan prediktivitas dinilai dengan membandingkan skor resiko dengan riwayat nutrisi sebenarnya dari anak-anak. Skor STRONGkids juga berhubungan dengan faktor resiko untuk malnutrisi termasuk umur, etiologi khas yang menyebabkan anak dirawat di rumah sakit dan hubungannya dengan penyakit kronik tersebut dengan tujuan untuk memeriksa peran yang mungkin.

Metode dan MateriStudi multi-center prospektif observasional dilakukan di 12 rumah sakit di daerah Campania< Italia (termasuk 1 rumah sakit universitas), meliputi 70% dari semua populasi pediatrik yang hidup di daerah tersebut, antara bulan Oktober-November 2012. Anak-anak Italia berumur 1-18 tahun yang dirawat di Rumah Sakit untuk penyakit apapun, sehingga tidak dipilih, dimasukkan. Pasien di perawatan intensif tidak diikutkan. Alasan untuk perawatan dikelompokkan menjadi infeksius, gastrointestinal, respiratori,genetik/metabolik, neurologis, onkologi, trauma, bedah, jantung, dan lain-lain.STRONGkids terdiri dari 4 hal (1 resiko tinggi pada penyakit yang mendasari, 2- pemeriksaan klinik, 3- asupan nutrisi dan adanya muntah atau diare, 4- kehilangan berat badan baru-baru ini) dan anak-anak dikelompokkan pada 1 dari 3 kelompok malnutrisi (ringan, sedang, dan berat) sesuai dengan skala 5 poin yang spesifik ( rendah = 0, sedang 1-3, tinggi = 4-5). Setiap hal mempunyai alokasi nilai 1-2 poin seperti berikut : Penyakit Resiko Tinggi (2 poin) : penyakit yang mendasari dengan resiko malnutrisi atau adanya rencana untuk pembedahan mayor. Kondisi yang dapat mengarah pada resiko nutrisional yang terdaftar di STRONGkids adalah : anoreksia nervosa, penyakit jantung kongenital, penyakit celiac, pembedahan besar yang direncanakan, dismaturitas/prematuritas, displasia bronkopulmoner (umur maks 2 tahun), fibrosis kistik, fistula digestif, penyakit inflamasi usus, penyakit infeksius, penyakit metabolik, kanker, pankreatitis, penyakit liver kronik, penyakit otot, penyakit ginjal kronik, retardasi/mental handicap, sepsis, sindroma short bowel, trauma, luka bakar, dan lain-lain (disebutkan oleh dokter umum). Penilaian Klinis Subjektif (1 poin) : riwayat nutrisi yang buruk yang dinilai dari penilaian klinis subjektif (penurunan lemak subkutan dan/atau massa otot dan/atau wajah hampa/kurus Asupan dan Hilangnya Nutrisi (1 poin) : a) adanya diare 5 kali/hari dan/atau muntah > 3 kali/hari akhir-akhir ini. atau b) menurunnya asupan makanan pada beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, atau c) intervensi nutrisi yang disarankan, atau d) ketidakmampuan menerima asupan makanan yang cukup karena nyeri. Penurunan berat badan atau buruknya penambahan berat badan (1 poin) : penurunan berat badan atau berat badan tidak meningkat (bayi