translate
DESCRIPTION
sainsTRANSCRIPT
Maka dari itu, walaupun nilai p
menunjukkan bahwa perbedaan 10 point
bukan karena kesempatan, mungkin
perubahan yang terjadi terlalu kecil untuk
dirasakan secara klinis oleh pasien.
Maka sering dibutuhkan untuk
mengembangkan sarana sendiri. Sudah
terdapat ratusan sarana status kesehatan dan
kualitas hidup yang ada di literature.
Beberapa contoh sarana kualitas hidup yang
tervalidasi untuk menilai kualitas hidup
global adalah the Medical Outcomes Study
SF-36 and SF-12, the Quality of Well-Being
Scale, the London Handicap Scale.. the
Sickness Impact Profile, and the Child
Health Questionnaire. Beberapa sarana
kualitas hidup yang spesifik untuk penyakit
Otolaringologi adalah pengamatan kronik
sinusitis, the Sinonasal Outcome Test-20
items, the University of Washington Quality
of Life Index. and the Voice Handicap
Index.
Anggapan bahwa terdapat sarana
yang tervalidasi, yang menjadi pertanyaan
bagi peneliti adalah sarana mana yang akan
dipilih ? Pemilihan ini berdasarkan pada
konten dari sarana dan potensi beban
responden. Contoh untuk konten sebagai
dasar pemilihan adalah penurunan
pendengaran, dimana tersedia beberapa
sarana/alat yang valid. Penilaian desain dan
konten dari sarana tersebut
mengindikasikan bahwa beberapa sarana
dimaksudkan untuk memberikan kepuasan
dengan batas pendengaran, satu untuk
pasien dengan usia lanjut, lainnya didesain
untuk penderita tuli konduktif. Maka dari
itu, konten dapat menjadi pedoman dalam
pemilihan suatu alat/sarana.
Beban responden berhubungan
dengan waktu dan usaha yang dibutuhkan
untuk meyelesaikan suatu alat. Khususnya
ketika menggunakan beberapa kuisioner,
memilih alat dengan beban responden yang
lebih rendah dapat meningkatkan kepatuhan
dan follow-up pasien. Peneliti menemukan
bahwa sarana yang lebih pendek biasanya
sangat rentan terhadap perubahan, maka
menggunakan sarana yang lebih singkat
tidak mengurangi response.
Masalah penting lain adalah
pemilihan antara sarana kualitas hidup
umum atau sarana yang spesifik terhadap
penyakit. Keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kedua sarana umum dapat
membandingkan antara penyakit dan
dampak relatif kelompok penyakit. Namun
banyak sarana umum yang tidak sensitive
terhadap dampak banyak penyakitdan
kemudian menyebabkan penurunan kualitas
hidup pasien. Maka dari itu, jika sarana
kualitas hidup kurang sensitive, perlu
dipergunakan sarana yang sfesifik terhadap
penyakit.
Sarana yang spesifik terhadap
penyakit lebih sensitive terhadap dampak
penyakit tertentu dan memberikan
perbandingan yang bermakna antara terapi
atau kelompok pasien. Namun, sarana ini
tidak memberikan perbandingan antara
penyakit yang dapat merugikan. Jika
tujuannya adalah untuk melihat dampak
keseluruhan dari sebuah penyakit, maka
pada beberapa kondisi, dapat dipergunakan
sarana umum dan spesifik.
Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, hasil klinis sederhana seperti
bebas permanen masih menjadi hal penting
untuk assesmen. Pada beberapa kasus
dimana sudah diketahui hasil sederhananya
dan hanya hasil pasien yang menjadi
perthatian, maka mungkin hanya kualitas
hidup dan keadaan kesehatan yang
dipikirkan. Namun jika ada beban minimal
kepada pasien dan peneliti untuk
memikirkan hasil klinis “tradisional”
dibawah beberapa keadaan, hasilnya harus
dipikirkan.
HASIL DARI PENELITIAN PADA
OTOLARINGOLOGI
Studi pada bidang otolaringologi
mendapatkan banyak hasil penting, beberpa
contoh singkat dibawah ini. Sekarang sudah
tersedia sarana dengan hasil yang valid
untuk sinusitis kronik, obstruksi hidung,
penurunan pendengaran, penyakit telinga
kronis, tinnitus, pusing, kanker leher dan
kepala, suara, GERD, penyakit tonsil, otitis
media pada anak, dan sleep apnea pada
anak. Terdapat sistem stadium prognostic
yang komprehensif untuk sleep apnea
obsrruktif dewasa.Penelitian telah
menunjukkan bahwa kualitas hidup global
memburuk secara signifikan pada orang
dewasa dengan rhinosinusitis kronik dan
membaik mendekati ormal setelah operasi
sinus endoskopi. Begitu juga pada anak
dengan penyakit tonsil dan adenoid. Sudah
diketahui bahwa kondisi komorbid
memiliki dampak signifikan terhadap
kehidupan pada pasien dengan kanker
laring dan kanker kepala-leher lainnya.
Kualitas kehidupan penyakit spesifik
tertentu telah menunjukkan peningkatan
secara signifikan setelah pengobatan
pembedahan untuk beberapa penyakit
dibawah ini : rhinosinusitis kronik, otitis
media pada anak, kelumpuhan pita suara,
tuli konduktif, septum nasi, dan sleep apnea
pada anak. Selain itu, implantasi koklea
telah tebukti sagat efektif dari segi biaya
terhadap intervensi perawatan kesehatan
lainnya.
BENTUK LAIN HASIL PENELITIAN
Bentuk lain dari penelitian outcome
telah berkontribusi penting, contohnya studi
kelayakan. Dalam studi kelayakan , rekam
medis dari populasi besar di tinjau ulang
untuk di uji apakah taalaksana yang di
berikan berdasarkan indikasi yang sesusai.
Penelitian ini biasanya menunjukkan hasil
yang kontroversial karena 2 alasan. Alasan
pertama adalah kesulitan mencapai
konsensus atas indikasi yang sesuai, samar-
samar atau tidak sesuai. Studi kelayakan
mungkin menunjukkan persentase yang
besar akan dilakukannya tindakan dengan
indikasi yang samar-samar. Jadi, walaupun
grafik pasien menujukkan bahwa indikasi
kesesuaian tidak terpenuhi, faktanya
beberapa pasien memenuhi semua kriteria.
Meskipun ada kontroversi, penelitian ini
penting karena menjadi dorongan untuk
penelitian selanjutnya, pengembangan
collaborative guideline, dll.
Bentuk lain penelitian outcome
adalah penelitian populasi. Bayak
penemuan penting yang teridentifikasi dari
penelitian pelayanan medis yang diterima
oleh jumlah populasi yang berbeda.
Khususnya penelitian yang
membandingkan jumlah tindakan yang
dilakukan dengan indikasi yang
kontroversial. Beberapa contoh adalah studi
populasi tonsilektomi, histerektomi,
pembedahan lumbar disk, dan
enderterectomi karotis. Peneliti menemukan
bahwa populasi dengan kemiripan
demografi, ekonomi dan status kesehatan
memiliki perbedaan jumlah tindakan elektif
yang dilakukan. Perbedaan yang jelas hanya
pada dimana mereka tinggal dan jumlah
dokter spesialis per kapita di daerah
mereka. Jumlah admisi rumah sakit
menujukkan perbedaan yang patut
diperhatikan untuk populasi dengan
diagnosis yang sama walaupun telah
ilakukakn kontrol status kesehatan dan
faktor demografis yang mungkin
mmpengaruhi jumlah admisi. Walaupun
penelitian ini menimbulkan lebih banyak
pertanyaan dari jawaban, penelitian ini
memberikan wawasan yang dalam unutuk
pemberian layanan kesehatan.
Satu contoh penting dari studi
populasi adalah yang membandingkan
kesembuhan menyeluruh antara pasien
dengan sleep apnea yang diterapu dengan
CPAP dan pasien yang menajalani
uvulopalatofaringoplasti. Penelitian ini di
lakukan di sistem VA, yang memiliki
rekam medis yang terkomputerisasi untuk
beberapa tahun dan jumlah pasien yang
konsisten. Peneliti meninjau database dan
mendapatkan 15.000 pasien yang cocok
untuk diteliti. Peneliti menemukan bahwa
jumlah kesembuhan lebih besar pada
kelompok yang mendapatkan pembedahan
dibandingkan dengan kelompok CPAP. Ini
mengejutkan karena pada perbandingan
langsung CPAP dibuktikan lebih efketif
dari uvulopalatolaringoplasti. Alasannya
mungkin karena pasien yang seharunsya
menjalani CPAP faktanya tidak melakukan
dimana pasien yang menjalani operasi
sudah tentu merasakan keuntungan dari
operasi. Sebuah subanalisis menyatakan
bahwa pasien yang menjalani CPAP secara
rutin memikiki kesembuhan yang lebih
baik. Bentuk peneilitian outcome yang
berdasarkan populasi seperti ini sangat
penting dalam menentukan terapu apa yang
dapat di lakukan dalam populasi. Ini juga
merupakan contoh perbedaan antara
penelitian efektid (pupulasi dunia) dana
penelitian eficacy (dalam controlled trial).
Meta-analisis adalah salah satu
bentuk penelitian outcome. Dalam meta-
analisi, hasil beberapa penelitian individu
digabungkan dan analisi statistik baru di
lakukan menggunakan data dari penelitian
individu. Meta-analisi bukan sekedar
tinjauan rinci dari literatur, dan untuk
melakukan analisis, setiap penelitian harus
menggunakan metode yang sama dan
melaporkan dalan format yang sama.
Meskipun ada beberapa kesulitan
metodologi, meta-analisi menjadi sarana
yang penting untuk mendapatkan bukti kuat
untuk menjawab pertanya yang tidak bisa
dijawab oleh penelitian individu, dan juga
menolong menyelesaikan hasil yang
bertentangan dari penelitian individu.
EVIDENCE BASED MEDICINE
Evidence based medicine (EBM)
merupakan topik penting dalam kedokteran
masa kini. Tehnik EBM baru beberapa
waktu ini di jelaskan dan dipopulerisasikan.
Dr. David Sackett adalah pemimpin dan
pelopor dalam EBM dan penulis buku
dalam bidangnya.
Semakin banyak sekolah kedokteran
mengajarkan siswanya tehnik EBM.
Artikel, buku, kuliah dan courses dengan
topik EBM menjadi populer di berbagai
bidang.
EBM didefinisikan sebagai
penggunan bukti terbaik saati ini dalam
membuat keputusan untuk pelaynan pasien
secara individual. Praktek EBM adalah
mengintregasikan keterangan klinis
individual dengan bukti klinis eksternal
terbaik yang tersedia dari penelitian
sistematis. Beberapa poin- dan
miskonsepsi- patut di jelaskan.
Pertama, EBM tidak berarti hanya
menggunakan randomized clinical trials.
Definisinya dalah menggunakan bukti
“terbaik yang tersedia” bukan “hanya bukti
terbaik”. Jika randomised clinial trial
tersedia maka itu merupakan bukti kuat,
kualitas tinggi dan harus di gunakan.
Namun, jika tidak tersedia atau tidak di
lakukan makan EBM mash bisa dilakukan
dengan menggunakn bukti terbaik yang
tersedia.
Selanjutnya, EBM tidak
mengacuhkan pengalaman dan keahlian
seorang dokter. Seorang dokter harus
mengintregasikan pengalaman klinis
dengan keinginan pasien dan dengan bukti
klinis yang terbaik saat ini untuk mentukan
terapi terbaik unutk pasien secara
individual.
Praktek EBM diibaratkan seperti
kursi berkaki tiga-yang akan menjadi tidak
stabil jika satu kaki menghilang. Tiga kaki
tersebut adalah bukti terbaik, pengalaman
klinis dan keinginan pasien. Maka dari itu
dokter tidak bisa hanya mengandalkan bukti
klinis terbaik karena masi banyak masalah
dan pertanyaan yang belom di teliti. Di sisi
lain jika seorang dokter mengandalakn
pengalaman klinis personal, cara mereka
akan menjadi tidak sesuai. Maka
dibutuhkan kombinasi pengalaman dan
bukti unutuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
Ada 5 langkah dalam EBM, dan langkah
tersebut adalah:
1. Tanyakan pertanyaan yang dapat di
jawab
2. Carilah bukti eksternal yang terbaik
3. Tanggapi bukti secara kritis
4. Pahami penemuan dari bukti terbaik dan
buat ringksan/rekomendasi
5. intregasikan bukti terbiak dengan
kehalian klinis dan faktor pasien.
Mengajukan Pertanyaan Klinis Yang
Dapat Dijawab
Langkah ini mungkin tampak
sederhana namun pada kenyataannya akan
menantang. Banyak pertanyaan umum yang
diajukan misalnya “apakah operasi sinus
endoskopi efektif?” terbatas dan tidak ada
bukti untuk menjawab pertanyaan. Ketika
mengembangkan sebuah pertanyaan yang
dapat dijawab dan spesifik, ada beberapa
aspek pertanyaan yang harus
dipertimbangkan. Cara yang bermanfaat
untuk mengingat adalah “PICO” yaitu
Pasien, Intervensi, Perbandingan, Hasil.
Pertanyaan klinis yang baik akan
mendefinisikan setiap komponen dari 4
komponen tersebut. Sebuah contoh
pertanyaan yang baik adalah “pada anak
yang berumur 5 tahun dengan faringitis
akut group streptokokus (pasien), apakah
pengobatan kombinasi antibiotik dengan
anti-inflamasi (intervensi) dapat
mengurangi gejala dan durasi demam
(hasil), jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan anti-inflamasi saja
(perbandingan)?” Ini merupakan pertanyan
klinis yang berpotensi dan dapat dijawab.
Meskipun memungkinkan untuk
mempraktekkan bukti kedokteran dasar
ketika memulai pertanyaan yang sangat
umum, para ahli di lapangan menilai bahwa
memfokuskan pertanyan akan membuat
semua langkah berikutnya menjadi lebih
mudah-terutama untuk mencari bukti.
Mencari Bukti Terbaik yang Tersedia
Bukti yang digunakan dalam EBM
adalah dari studi klinis pada manusia,
bukan dari penelitian laboratorium atau
hewan. Pencarian bukti harus melalui proes
yang ketat, untuk bukti yang paling
kontemporer menggunakan teknologi, tidak
hanya mengidentifikasi sebuah bab buku
teks atau referensi lainnya. Ada beberapa
database yang tersedia, misalnya Cochane
Library yang mengidentifikasi dan
menyusun referensi pada banyak topic
klinis. Hal ini biasanya disusun oleh para
ahli dan diperbarui secara teratur. Selain itu,
ada jurnal yang dikhususkan untuk EBM,
selanjutnya berdasarkan bukti dan ulasan
untuk banyak pertanyaan klinis telah selesai
dan disebarluaskan. Ini mungkin diterbitkan
dalam ulasan sastra atau sebagai monograf,
atau ditempatkan di situs web. Jadi,
mungkin untuk mengidentifikasi bukti
terbaik tanpa benar-benar melakukan dan
mencari sendiri.
Namun, jika anda perlu untuk
melakukan pencarian sendiri, menggunakan
MEDLINE melalui internet adalah pilihan.
Topik ini diekplorasi secara lebih rinci
ditempat lain.MEDLINE adalah database
dari sastra biomedis yang diterbitkan dari
seluruh dunia. Hal ini dikelola oleh
Perpustakaan Nasional Kedokteran dan
tesedia di internet gratis. Artikel jurnal yang
dirujuk ke MEDLINE oleh pustakawan
yang terlatih menggunakan istilah indeks
yang disebut Medical Subject Heading
terms, or “MeSH term”. Sekali pengguna
akrab dengan teknik mencari menggunakan
MEDLINE, daftar artikel komprehensif
topic tertentu dapat diidentifikasi. Pencarian
harus diatur dan direncanakan untuk
mengidentifikasi artikel yang dapat
menjawab pertanyaan.
MEDLINE cukup komprehensif,
sehingga pada kenyataannya, pencarian
yang berkali-kali akan menghasilkan
jumlah yang sangat besar dan artikel yang
sangat banyak yang mungkin tidak
berhubungan. Selain itu, tidak semua jurnal
medis diindeks kedalam MEDLINE, dan
artikel yang sangat tua tidak termasuk
(walaupun MEDLINE secara sistematis
menambahkan referensi dari sebelum tahun
1966). Jadi ada beberapa referensi yang
tidak akan ditemukan menggunakan
MEDLINE. Namun, MEDLINE adalah alat
yang luar biasa ampuh untuk mencari
literature biomedis.
Setelah pencarian selesai, daftar
artikel diidentifikasi dan yang berkaitan
dengan pertanyaan spesifik menarik untuk
diperiksa lebih lanjut.
Kritis dalam Menilai Kualitas Bukti
Dalam EBM, ada prinsip mendatar
di tempat kerja, tidak semua bukti sama.
Studi dievaluasi berdasarkan metodologi
yang mereka digunakan, dan studi
menggunakan metodologi superior
diberikan lebih “berat” dan bukti studi
mereka dianggap lebih kuat.Aturan dasar
kualitas penelitian adalah sebagai berikut :
penelitian acak lebih baik daripada yang
tidak acak, studi prospektif lebih baik
daripada retrospektif, studi kontrol lebih
baik daripada non control. Dalam EBM,
hanya studi klinis yang menggunakan objek
manusia yang diakui.Sementara penelitian
laboratorium dasar merupakan bagian
penting dari penemuan dalam pengobatan,
sampai studi telah dilakukan di manusia,
hasil mereka tidak termasuk dalam praktek
EBM.
Studi individu dinilai dan diberi
tingkat berdaarkan kualitas metodologi.
Tingkat standar hirarki diusulkan oleh
Sacket ditunjukkan oleh tabel 8.2. terdapat
perbedaan tingkat tergantung dari jenis
pertanyaan dan studi. Sebuah contoh, dalam
sebuah studi terapi aktif, metodologi terbaik
adalah uji coba terkontrol secara acak (Rcr);
hal itu mewakili bukti tingkat 1. Namun,
dalam studi tentang prognosis beberapa
penyakit, pengacakan bukanlah pilihan, dan
metodologi terbaik yang memungkinkan
adalah studi kohort prospektif, oleh karena
itu, bukti tingkat 1 adalah untuk jenis
pertanyaan.