transistor
DESCRIPTION
transistorTRANSCRIPT
Hasil praktek dan Pembahasan
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Biasanya transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan
yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi, seperti yang
dijelaskan oleh bapak dosen kami bahwa ini merupakan salah satu keunggulan transistor yaitu
dapat dipakai menjadi saklar berkecepatan tinggi contoh penerapannya adalah pada distributor.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Arti huruf kode transistor
Pada transistor sendiri ada beberapa tpe pengkodean yaitu tipe Eropa (European Pro-Electron
coding), tipe Amerika, tipe Jepang dsb.
Kode Eropa
Huruf pertama menyatakan material semi konduktor
A – germanium
B – silicon
C – arsenide gallium atau kompon-kompon serupa
D – antimonida indium atau kompon-kompon serupa
R – sulfide cadmium atau kompon-kompon serupa
Huruf kedua menyatakan penerapan peranti ybs:
A – diode detector, diode kecepatan tinggi, diode pencampur
B – diode dengan kapasitas variable (varikap)
C – transistor frekuensi rendah (bukan transistor daya)
D – transistor daya frek. Rendah
E – diode terobosan (tunnel diode)
F – transistor frek radio bukan daya
G - macam ragam keperluan
I – transitor daya frek radio
N – kopling-foto (photo cutter)
P – detector radiasi (diode-foto, transistof –foto, dsb)
Q – generator radiasi (LED, dsb)
R – peranti kemudi dan saklar (cth: triac)
S – transistor saklar, daya rendah
T – peranti kemudi dan switsing (cth: triac)
U – transistor sakelar daya tinggi
X – diode pengganda(varactor)
Y – penyearah, diode efisiensi atau dioda penyondol (booster)
Z – acuan tegangan (zener), pengatur (regulator) atau dioda penindas kilasan
(transient suppressor diode)
Huruf-huruf dan/atau angka lainnya adalah nomor seri
Untuk penerapan konsumen seperti: radio, TV, Hi-fi, ada 3 angka
Contoh: AC125
Untuk industry dan telekomunikasi: dipakai huruf W, X, Y dan Z, disusul dengan
angka-angka
Contoh: SFT 162
Kode transistor tipe Amerika
Seperti 1N….dan 2N…. hanyalah nomor-nomor registrasi. Demikian pula kode-kode
transistor. Demikian juga kode-kode transistor Jepang, 2SA dan 2SB, dsb. Kegunaan
transistor tidak dinyatakan dalam kode-kode tersebut.
Struktur Transistor
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, memiliki 3 terminal, basis, kolektor,
emitor. Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘Transfer resistor’, yaitu suatu komponen yang
nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur.
Ada dua jenis transistor yaitu PNP dan NPN seperti terlihat gambar dibawah ini :
Sambungan (junction) transistor NPN dan PNP terlihat pada gambar dibawah ini :
Transistor PNP dan NPN mempunyai sifat yang saling berkebalikan walaupun sebenarnya
prinsip kerja kedua jenis transistor adalah sama .Untuk transisitor PNP di perlukan arus dan
tegangan yang berlawanan dengan transisitor NPN. Jika pada transistor NPN kolektornya lebih
positif dari pada emitor, maka transisitor PNP emitornya lebih positif dari kaki kolektor.
Test kondisi transistor
Test basis untuk transistor NPN, hubungkan kaki basis dengan probe hitam dan probe
merah ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi tersebut jarum multimeter harus
bergerak menunjuk nilai resistansi ratusan sampai puluhan Ohm (bukan 0 Ohm).
Kemudian posisi sebaliknya, kaki basis dihubungkan dengan probe merah kemudian
probe hitam ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi ini jarum multimetrer tidak
bergerak atau menunjuk resistansi tak berhingga.
Test basis untuk transistor PNP, hubungkan kaki basis dengan probe merah dan probe
hitam ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi tersebut jarum multimeter harus
bergerak menunjuk nilai resistansi ratusan sampai puluhan Ohm (bukan 0 Ohm).
Kemudian posisi sebaliknya, kaki basis dihubungkan dengan probe hitam kemudian
probe merah ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi ini jarum multimetrer tidak
bergerak atau menunjuk resistansi tak berhingga.
Test transistor sebagai saklar untuk transistor NPN, hubungkan probe hitam ke kaki
kolektor sambil menempelkan jari kita ke kaki kolektor dan probe merah ke kaki emitor
tanpa tersentuh jari atau badan kita sedangkan kaki basis dibiarkan tidak terhubung, pada
posisi ini jarum multimeter harus diam atau menunjuk ke resistansi tak berhingga.
Kemudian sentuh kaki basis dengan jari kita, pada posisi basis tersentuh jari maka
transistor mendapat bias basis dan seharusnya jarum multimeter bergerak menunjuk ke
suatu nilai resistansi yang rendah.
Test transistor sebagai saklar untuk transistor PNP, hubungkan probe hitam ke kaki
emitor sambil menempelkan jari kita ke kaki emitor dan probe merah ke kaki kolektor
tanpa tersentuh jari atau badan kita sedangkan kaki basis dibiarkan tidak terhubung, pada
posisi ini jarum multimeter harus diam atau menunjuk ke resistansi tak berhingga.
Kemudian sentuh kaki basis dengan jari kita, pada posisi basis tersentuh jari maka
transistor mendapat bias basis dan seharusnya jarum multimeter bergerak menunjuk ke
suatu nilai resistansi yang rendah.
Pengukuran pada transistor
No Jenis transistor Arus yang melewati
sakelar
Arus yang melewati beban
1 NPN 0.95mA 7.2mA
2 PNP
1. Kenapa diperlukan transistor untuk mengendalikan beban diatas?
Jawab: ingat bahwa transistor sendiri bias mendajdi saklar, apalagi jika digunakan
sebagai driver injector. Notabennya injector sendiri digunakan untuk kecepatan
tinggi,
2. Bagai mana cara kerja arah arus pada masing-masing rangkaian?
Jawab:
3. Jika salah satu terminal injector langsung berhubungan dengan terminal positif bateri
danterminal lain terhubung dengan driver maka konsep pensaklaran transisitor apa
yang digunakan? Apakah konsep PNP atau NPN? Jelaskan?
Jawab: yang digunakan adalah NPN karena pada NPN terminal basis menunggu
sinyal arus positif yang dikiram oleh saklar yang akan melewati emitor kemudian
mentriger transistor tersebut untuk ON sehingga arus dari beban kemudian ke
collector akan diteruskan ke emitor dan langsung terhubung ke massa
1)
Kesimpulan
Transistor merupakan suatu komponen dalam kendaraan yang memiliki banyak kegunaan.
Transistor dapat digunakan menjadi sakelar, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain.
Transisitor ada 2 jenis yaitu PNP dan NPN. Pada masing-masing jenis tersebut memiliki
perbedaan jika PNP yang dikendalikan adalah negativenya sedangkan untuk NPN yang
dikendalikan adalah positifnya. Pada transistor memiliki 3 kaki yaitu B(basis), E(emitor) dan
C(collector).
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor diakses 1 Desember 2014 jam 17.28
http://www.eyuana.com/2012/08/pengenalan-transistor-tipe-npn-dan-pnp.html diakses 2
Desember jam 00.58
http://elektronika-dasar.web.id/tutorial/test-kondisi-transistor-dengan-multimeter/ diakses 2
Desember 2014 jam 01.38
S. Wasito. 2001. Vademekum Elektronika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama