karakteristik transistor

16
Karakteristik Transistor Mata Kuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik Dosen : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng. Oleh : Hidayatulloh 1410502004 Teknik mesin S-1 Universitas Tidar

Upload: hidayatulloh08

Post on 16-Jan-2017

209 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik transistor

Karakteristik Transistor

Mata Kuliah : Elektronika dan Rangkaian ListrikDosen : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.

Oleh :Hidayatulloh1410502004

Teknik mesin S-1Universitas Tidar

Page 2: Karakteristik transistor

2

Daftar Isi

• Karakteristik Transistor• Kurva Kolektor• Kurva Karakteristik Transistor• Daerah Aktif• Daerah Breakdown• Kurva basis• Kurva beta• Garis beban transistor

Page 3: Karakteristik transistor

3

Karakteristik Transistor

• Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan....

Page 4: Karakteristik transistor

4

Kurva Kolektor

• Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun rangkaian seperti gambar 1 atau dengan menggunakan transistor curve tracer (alat yang dapat menggambarkan kurva transistor). Ide dari kedua cara tersebut adalah dengan mengubah catu tegangan VBB dan VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor yang berbeda – beda.

Prosedurnya yaitu biasanya dengan menset harga IB dan menjaganya tetap dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan VCE dapat agar dapat memperoleh data untuk membuat grafik IC vs VCE. Misalnya, anggap dalam gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC diubah dan ukur IC dan VCE. Selanjutnya kita akan dapat gambar 2. Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap selama semua pengukuran.

Page 5: Karakteristik transistor

5

Kurva Kolektor (lanjutan)• Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda

kolektor tidak terbias reverse, oleh sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara 0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian menjadi hampir konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias reverse dioda kolektor. Kira – kira diperlukan 0,7 V untuk membias reverse dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor mengumpulkan semua elektron yang mencapai lapisan pengosongan.

• Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting karena dengan membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat menambah arus kolektor yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus kolektor dengan bertambahnya VCE disebabkan oleh lapisan pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap beberapa elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.

Page 6: Karakteristik transistor

6

Kurva Kolektor (lanjutan)

• Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA, sehingga diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas knee, arus kolektor kira – kira sama dengan 2 mA. Juga kenaikan VCE menghasilkan pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran lapisan pengosongan menangkap tambahan elektron basis sedikit.

Page 7: Karakteristik transistor

7

Kurva Karakteristik Transistor

Page 8: Karakteristik transistor

8

Kurva Karakteristik Transistor(lanjutan)

• Karakteristik dari masing-masing daerah operasi Transistor tersebut dapat diringkas sebagai berikut:– Daerah Potong:

• Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).

– Daerah Saturasi• Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi

prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.

Page 9: Karakteristik transistor

9

Daerah Aktif

Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana:

IE = IC + IB(9.1)

, atau IC = βdc IB

(9.2)dan

, atau

IC = αdc IE (9.3)

sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi komponen yang dapat dikendalikan.

Page 10: Karakteristik transistor

10

– Dioda Kolektor diberiprategangan mundur yang melebihi tegangan Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.

Daerah Breakdown

Page 11: Karakteristik transistor

11

Kurva basisKurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai parameter seperti terlihat pada kurva berikut.

Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk membuat grafik IB vs VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip dioda, karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda. Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.

Page 12: Karakteristik transistor

12

Kurva basis (lanjutan)Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor – emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis dioda. Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar basis dan semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse dinaikkan, hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut dinamakan breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect.

Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk transistor germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk transistor silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif adalah 0,2 V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.

Page 13: Karakteristik transistor

13

Kurva beta (β)

• Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan suhu dan arus kolektor. Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β juga bertambah dengan naiknya arus kolektor IC. Tetapi bila IC naik diluar nilai tertentu β akan turun.

Page 14: Karakteristik transistor

14

Garis beban transistor

Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias reverse dioda kolektor melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff VCE = VCC – ICRC.

Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan, VCE dan IC adalah variabel. Sehingga

Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b

Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupagaris lurus dengan kemiringan m dan perpotongan vertikal b.

Page 15: Karakteristik transistor

15

Garis beban transistor (lanjutan)

Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan horizontal adalah pada VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini disebut garis beban dc karena garis ini menyatakan semua titik operasi yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc dengan arus basis adalah titik operasi daripada transistor.

Page 16: Karakteristik transistor

16

SEKIAN DAN TERIMA KASIH