tor perencanaan (160215)gb

17
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM UPTD PPMHAP MAKASSAR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROV. SUL-SEL TA 2015 A. LATAR BELAKANG UPTD Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (PPMHP) merupakan Unit Pelaksana dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dan pihak swasta dalam hal pembinaan, Pelayanan Sertifikat dan pengujian hasil perikanan. Aktivitas pelayanan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan sedang sarana Gedung yang ada tidak memadai. Untuk itu diperlukan sebuah perencanaan secara keseluruhan sarana gedung fisik untuk menunjang kegiatan di UPTD PPMHP. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek. Konsultasi perencanaan dalam melaksanakan tugasnya merencanakan berdasarkan Daftar Isian Proyek (DIP) dan Petunjuk Operasional (PO), yaitu dalam bentuk gambar ( desain), rencana anggaran biaya (RAB), Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik / enginer estimate (EE). Secara kontraktual konsultan perencana bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan Pembangunan srana Gedung Laboratorium UPTD PPMHP Sulawesi Selatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang

Upload: danielle-thompson

Post on 28-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tor Perencanaan (160215)Gb

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM UPTD PPMHAP MAKASSARDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROV. SUL-SEL TA 2015

A. LATAR BELAKANG

UPTD Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (PPMHP) merupakan Unit Pelaksana dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dan pihak swasta dalam hal pembinaan, Pelayanan Sertifikat dan pengujian hasil perikanan. Aktivitas pelayanan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan sedang sarana Gedung yang ada tidak memadai. Untuk itu diperlukan sebuah perencanaan secara keseluruhan sarana gedung fisik untuk menunjang kegiatan di UPTD PPMHP. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi.Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.Konsultasi perencanaan dalam melaksanakan tugasnya merencanakan berdasarkan Daftar Isian Proyek (DIP) dan Petunjuk Operasional (PO), yaitu dalam bentuk gambar ( desain), rencana anggaran biaya (RAB), Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik / enginer estimate (EE). Secara kontraktual konsultan perencana bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan.Dengan Pembangunan srana Gedung Laboratorium UPTD PPMHP Sulawesi Selatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang maksimal dan mampu berdaya saing tinggi dalam peningkatan mutu dan standar jaminan keamanan pangan hasil perikanan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang Perencanaan Gedung Kantor sesuai dengan estetika bangunan yang ada. Tujuan adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci mengenai : Lingkup Pekerjaan, Syarat-syarat Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Bill Of Quantity (BQ), Jadwal waktu Pelaksanaan serta gambar detail desain sebagai acuan dalam pembangunan gedung Laboratorium UPTD PPMHP Kota Makassar.

C. SASARAN

a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Laboratorium UPTD Pembinaan DAN Pengujian Mutu Hasil Perikanan b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponen kegiatan : 1. Pekerjaan Persiapan. 2. Pekerjaan Sipil / Struktur. 3. Pekerjaan Arsitektur. 4. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal (M/E). 5. Pekerjaan Utilitas

c. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah: 1. Persiapan Perencanaan termasuk survey. 2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan. 3. Pengembangan Rencana Lanjutan. 4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan. 5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan. 6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll). 7. Persiapan Pelelangan. 8. Pelaksanaan Pelelangan.

D. LOKASI KEGIATAN

Lokasi rencana pelaksanaan pembangunan Gedung laboratorium UPTD PPMHP adalah di Kota Makassar.

E. SUMBER PENDANAAN

Biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium UPTD BPPMHP Kota makassar sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah) dibebankan sepenuhnya dalam DIPA APBD Nomor : ..........................Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi selatan Tahun anggaran 2015.

F. Nama Organisasi dan Pejabat Pembuat KomitmenNama organisai : Satuan Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan (13) Tahun anggran 2015Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Siti Zaleha Soebarini, A.Pi, M.Si

G. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari: a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK. b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biayac. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat: 1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. 2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti. 3. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal. 4. Rencana utilitas 5. Perkiraan biaya. d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat : 1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). 3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan. 4. Laporan akhir perencanaan. 3. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan. 4. Membuat dokumen tender dan rencana anggaran biaya meliputi : Rencana Kerja dan Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan Daftar jenis dan Volume Pekerjaan (Bill Of Quality) Gambar detail konstruksi Rencana anggaran Biaya (RAB) Master Plan UPTD PPMHP Makassar5. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

6. Secara berkala melakukan asistensi dengan Tim Pembahas yang ditetapkan oleh pemberi tugas.7. Membahas/Ekpose rancangan detail Desain dengan Tim Pembahas yang ditetapkan oleh pemberi tugas.8. Dokumen Tender yang disusun harus disahkan, diketahui oleh instansi Teknis (Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah).9. Membuat Lay Out / Master Plan UPTD Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan

H. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini. 2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. 3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut : a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan. c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

I. KRITERIA

1. Kriteria Umum. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu: a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas. 1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan. 1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya. 2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. c. Persyaratan Struktur Bangunan. 1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. 2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan. 3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur. 4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur. d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran. 1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. 2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga: a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman. b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api. c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya. e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi. 1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun pemeliharaannya. 2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir. 3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara. 1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. g. Persyaratan Pencahayaan. 1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. 2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. 2. Kriteria Khusus. Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya: a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan. b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain. c. Model bangunan permanen dengan 2 lantai. d. Bangunan Gedung Laboratorium harus memenuhi standar persyaratan pelayanan dan laboratorium pengujian

J.AZAS-AZASSelain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut: 1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan. 2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat. 3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin. 4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

I. PENDEKATAN METODOLOGI1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitarnya.2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi terhadap bahaya kebakaran serta bencana.3. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya menggunakan teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena merupakan bangunan monumental dan waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari pekerjaan pondasi sampai dengan finishing4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi.5. Lokasi pekerjaan berada di Universitas Sulawesi Tenggara, sehingga untuk pengadaan material ke lokasi proyek harus ada peraturan yang khusus supaya tidak terganggu akses lalu lintas.

K. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 37 (Tiga puluh tujuh) hari Kalender atau 1,25 bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

L. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. INFORMASI.Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan Detail Desain Pembangunan Gedung Laboratorium ini diperlukan tenaga ahli yang terdiri dari : Tenaga ahli utama yang dibantu oleh tenaga ahli muda dan tenaga pendukung, dimana tenaga ahli tersebut tidak boleh mengerjakan 2 (dua) lokasi pekerjaan pada waktu yang bersamaan. Adapun tenaga ahli utama yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Team leaderTeam leader adalah seorang sarjana tehnik sipil yang telah berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun dan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam bidang perencanaan (umum/Perikanan) dan bangunan darat. Memiliki SKA Ahli Madya Strukturtugas dan tanggungjawabnya meliputi : a. Bertanggungjawab untuk keseluruhan manajemen proyek, hubungan dengan pemberi tugas, semua wewenang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan Detail Desain Pembangunan Gedung Laboratorium UPTD PPMHP Makassar, serta melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan.b. Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang diperlukan, penentuan kebutuhan survey, organisasi personil dan penyampaian serta pembahasan laporan untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas.c. Mengorganisir personil dan managemen tim tenaga ahli dan staf penunjang dalam setiap aktivitas pekerjaan.d. Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan perencanaane. Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian pekerjaan Detail Desain.

2. Ahli Teknik bangunan sipil ( Structure Engineer)Seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun, dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan fasilitas Bangunan Gedung Kantor, dan bangunan sipil lainnya. Memiliki SKA ahli Muda StrukturTugas dan tanggungjawabnya meliputi : a. Mempelajari dan menganalisa data hasil survey seta mendiskusikannya dengan ahli teknik pantai untuk dijadikan dasar pertimbangan dan data penunjang dalam perencanaan struktur fasilitas bangunan Perikanan.b. Bersama-sama dengan tenaga ahli lain membuat perencanaan detail struktur bangunan/fasilitas;c. Membuat sfesifikasi teknis untuk pelaksanaan konstruksi fasilitas darat yang direncanakan.d. Membantu Tim Leader dalam penyusunan laporan.

3. Ahli Arsitektur EngineerSarjana Arsitektur dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun, dalam bidang perencanaan dan perancangan bangunan. Memiliki SKA ahli muda ArsitekTugas dan tanggung Jawabnya meliputi :a. Merencanakan Site Plan Dan Bolk Planb. Melaksanakan desain arsitektur bangunanc. membuat sfesifikasi bangunan

4. Ahli Cost EstimateAhli estimasi biaya dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun dan harus mempunyai pengetahuan dan berpengalaman luas dalam memperkirakan biaya proyek dan mempersiapkan biaya proyek dan mempersiapkan dokumen tender.Tugas Dan Tanggung Jawab : a. Menyiapkan bahan-bahan /literatur yang akan dijadikan standar biaya;b. Membuat analisa biaya komponen proyekc. Menyusun rencana anggaran biaya proyek d. Menyusun/membuat dokumen tender.

5. Ass. Struktur EngineerngSeorang Sarjana teknik sipil berpengalam minimal 5 tahun memiliki SKA Ahli Muda StrukturTugas dan Tanggung Jawab :Membantu ahli struktur engginering dalam penyiapan Peremcanaan struktur, perencanaan detail struktur bangunan dan spesifikasi teknis konstruksi.6. DrafmanSeorang sarjana Sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun dan berpengalaman dalam menggambar dan menganalisa data-data pengukuran lapangan.Tugas dan tanggung jawab meliputi : a. Mengumpulkan dan menganalisa data sekunder yang ada yang berkaitan dengan hidrooceanografi seperti angin, pasang surut, arus dan gelombang.b. Merencanakan dan melaksanakan survey topografi dan bathimetri serta hidrooceanografi.c. Mempelajari dan menganalisa hasil servey untuk dijadikan bahan dalam perencanaan dan pembuatan gambar kerja.d. Bersama-sama dengan tenaga ahli lain membuat perencanaan detail fasilitas.e. membuat gambar teknis untuk pelaksanaan konstruksi fasilitas laut yang direncanakan.f. membantu Team Leader dalam penyusunan laporan.

6. SurveyorSeorang sarjana Teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun dan berpengalaman luas dalam melaksanakan survey dan menganalisa data hasil pengukuran.Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :a. Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder yang ada seperti data angin.b. Merencanakan dan melaksanakan survey topografi.c. Mempelajari dan menganalisa data hasil survey untuk dijadikan bahan dalam perencanaan dan penyusunan laporan.d. Memberikan saran dan masukan kepada tenaga ahli lainnya dalam membuat perencanaan detail fasilitas

M. HASIL KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

1. Tahap Konsep Rencana Teknis a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana. b. Konsep skematik rencana teknis. c. Laporan data dan informasi lapangan. d. Hasil sondir2. Tahap Pra-rencana Teknis a. Gambar-gambar Pra-rencana. b. Perkiraan biaya pembangunan. c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). 3. Tahap Pengembangan Rencana a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). 4. Tahap Rencana Detail a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap meliputi Gambar Lay out/Master Plan, Gambar Tampak, Potongan Memanjang dan Gambar Melintang dan Gambar Detailb. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) c. Bill Of Quantity (BQ). d. Rencana anggaran biaya (RAB).

N. LAPORANJenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi : 1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta program kerja berikutnya diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.

2. Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, hasil sonder, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set. 3. Draf Laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set. 4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.

O. FORMAT LAPORANFormat laporan Final terdiri atas : Buku Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ). Buku Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Buku Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Gedung Buku Gambar Hasil Perencanaan Gedung, Detail-detail dll. Lay Out/Master Plan Gedung Kantor UPTD PPMHP Sulawesi Selatan

P. LAIN-LAIN1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan dengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan;3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan Pemilik pekerjaan.4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa;5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

R. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan mencari bahan masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan ini.

Makassar , 2015 Kepala UPDT PPMHP Makassar

St. ZSt. Zaleha Soebarini, A.Pi, S.Pi

NIP. 19670913 1991 03 2 016