tmjjjj
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Tmjjjj
1/12
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ......................................................................... 1
Bab I : Landasan Teori ......................................................................... 2
Bab II : Hasil Percobaan dan
Jawaban Pertanyaan ......................................................................... 6
Bab III : Pembahasan ......................................................................... 9
Bab IV : Kesimpulan ......................................................................... 11
Daftar Pustaka ......................................................................... 12
-
7/22/2019 Tmjjjj
2/12
2
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Definisi Sendi Temporo Mandibular (STM)
Sendi temporo mandibula merupakan salah satu komponen dari sistem pengunyahan yang
terdiri dari sepasang sendi kiri dan kanan yang masing masing dapat bergerak bebas dalam batas
tertentu. Berbeda dengan persendian lain selalu berada pada tempatnya dan tiap penyimpangan gerak
keluar dari tempatnya menyebabkan dislokasi, tidak lah demikian dengan sendi rahang.
Temporomandibular joint merupakan persendian dari kondilaris mandibula dengan fossa glenoidales/
fossa articularis dari tulang temporal. TMJ terletak di depan bawah telinga. TMJ bertanggung jawab
dalam membuka dan menutup rahang, mengunyah, berbicara.
Oklusi dapat didefinisikan sebagai hubungan kontak statikantara tonjol-tonjol gigi atau
permukaan kunyah dari gigi geligi atas dan bawah. Kebiasaan mengunyah satu sisi merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya disharmoni oklusi seperti mengunyah pada sisi kiri tidak nyaman,
maka pasien akan memindahkan rahang bawah ke kanan, dan melakukan pengunyahan sebelah kanan.
Kebiasaan mengunyah unilateral adalah tindakan yang sering kali dilakukan setiap kali
menggunakan gigi-gigi molar untuk menghancurkan dan gigi insisif untuk memotong yang dilakukan
hanya pada satu sisi.
B. JenisJenis dari pengunyahan pada satu sisi rahang adalah pengunyahan yang menggunakan satu
sisi rahang sebelah kanan, dan satu sisi rahang sebelah kiri. Yang masing masing dalam setiap sisi
nya memiliki sepasang sendi rahang baik di sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri.
-
7/22/2019 Tmjjjj
3/12
3
Dan dilihat dari struktur dan fungsinya persendian yang terdapat dalam tiap rahang yaitu pada
bagian atas, antara fossa glenoid dan eminensia artikularis, dengan permukaan atas diskus artikularis.
Pada bagian bawah, yang merupakan bagian kedua antara permukaan bawah diskus artikularis dengan
kepala kondil. Dan apabila terjadi penyimpangan seperti mengunyah pada salah satu sisi rahang saja
dan berjalan lama maka posisi akhir kondilus kanan dan kiri akan menjadi asimetri yang diikuti oleh
diskus artikularnya.
C. MekanismeMekanisme dalam pengunyahan secara normal dan yang mengalami kelainan sendi
temporomandibula pada pasien yang mengunyah satu sisi berbeda. Terlihat perbedaan aktivitas otot-
otot pengunyahan pada yang normal dan yang abnormal. Pada dasarnya dapat dilihat dari 3 fase,yaitu
fase membuka saat gigi meninggalkan kontak dengan lawannya dan mandibula turun, kedua fase
menutup, saat mandibula bergerak kembali ke atas sampai terjadinya kontak pertama antara gigi
geligi bawah dan gigi
geligi atas, dan fase ketiga fase oklusi ,yaitu saat mandibula kembali ke posisiinterkupasi maksimal dengan dipandu oleh bergesernya kontak gigi- geligi bawah dan gigi geligi
atas.
Pada keadaan normal pergerakan sendi yaitu gerakan rotasi terjadi pada kondilus dengan
permukaan bawah discus disebut struktur kondilus disckomplek (sendi bawah). Gerakan
menggelincir terjadi pada sendi bagian atas antara kondilus disckomplek dengan fosa glenoidalis.
Pada kasus mengunyah dengan satu sisi pada fase membuka mulut terjadi rotasi dimana
discus bergerak sedikit ke posterior, kondilus ke anterior m.pterygoideuslateral inferior dan
m.pterygoideuslateral superior berkontraksi. Dan terjadi translasi dimana discus beserta kondilus
bergerak ke anterior mengikuti guiding line sampai eminentia artikular. Semua ototnya dalam keadaan
kontraksi. Pada fase menutup mulut discus artikularis bergerak ke anterior dan kondilus ke posterior
untuk mempertahankan kedudukan kondilus agar tetap berada pada zona intermediet, maka
m.pterygoideus lateral superior kontraksi dan m.pterygoideus lateral inferior relaksasi.
-
7/22/2019 Tmjjjj
4/12
4
D. Gangguan Sendi Rahang
Gangguan sendi rahang atau temporomandibular join disorders (TMJ Disorders) merupakan
hal yang paling rumit yang menyangkut sendi rahang. Sendi rahang terdiri dari otot- otot, urat-urat,
dan tulang-tulang. Dan setiap komponen dari berkontribusi pada kelancaran kerja dan sendi rahang.
Kita dapat melokalisir sendi rahang (TMJ) dengan meletakkan sebuah jari pada struktur segitiga
didepan kuping. Kemudian jarinya digerakkan maju sedikit kedepan dan ditekan dengan kuat ketika
membuka rahang. Gerakan yang dirasakan berasal dari sendi rahang. Kita juga dapat merasakan
gerakan sendi jika kita menaruh jari kecil pada sisi dalam bagian depan dari kanal telinga. Manuver-
manuver ini dapat menyebabkan cukup penderitaan untuk pasien yang mengalami kesulitan sendi
rahang, dan dokter menggunakan mereka untuk membuat diagnosis.
Adapun gejala- gejala yang ditimbulkan oleh gangguan TMJ ini biasanya lebih dari satu,
antara lain: nyeri di sekitar sendi rahang, nyeri di kepala, gangguan pengunyahan, bunyi sendi ketika
membuka/menutup mulut yang dapat disertai dengan rasa nyeri, terbatasnya membuka mulut. Selain
gejala ini, mungkin juga terjadi gejala lain, yaitu : nyeri otot terutama otot leher dan bahu, nyeri
telinga, telinga berdengung, dan vertigo.
Pada kasus yang terjadi dengan pasien yang mengunakan satu sisi dalam mengunyah
memiliki beberapa faktor resiko yang bukan hanya mengakibatkan terganggunya sendi
temporomandibula,tetapi juga akan jauh lebih parah dari itu yang dapat menyebabkan penyakit
periodontal. Kebanyakan kasus yang ditemui dalam praktek kedokteran gigi, pasien yangmenggunakan satu sisi untuk mengunyah faktor resiko untuk timbul kalkulus sangat besar, dan
-
7/22/2019 Tmjjjj
5/12
5
terjadinya atrisi pada sisi gigi yang dipakai dan rasa nyeri pada otot-otot wajah. Secara alamiah
gerakan pengunyahan mempunyai efek membersihkan gigi. Karena itu, gigi-gigi yang tidak dipakai
mengunyah akan mudah ditumbuhi karang gigi. Selain itu, oto-otot pipi yang kurang bergerak karena
tidak mengunyah, lama kelamaan menjadi lisut dan wajah terlihat kempot.6 Dan yang menyebabkan
terjadinya atrisi pada gigi yang dipakai karena terlalu seringnya gigi pada satu sisi yang digunakan
untuk mengunyah menyebabkan hilangnya struktur jaringan pada gigi, terutama gigi molar.
Gejala Gangguan Sendi Rahang
Gejala kelainan STM dapat dikelompokkan menjadi rasa nyeri, bunyi, dan disfungsi. Rasa
nyeri adalah gejala yang bersifat subjektif dan sulit dievaluasi. Dan setiap orang memiliki ambang
batas yang berbeda dan penerimaan yang berbeda terhadap rasa nyeri, dan mungkin juga terdapat
faktor psikogenik. Beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan sifat rasa nyeri, berdenyut-
denyut, terbakar, dan samar-samar. Daerah penyebaran rasa nyeri yang paling sering dari sendi adalah
telinga, pipi, dan daerah temporal. Bunyi keletuk sendi terdengar sewaktu pasien membuka dan
menutup mulut.1Ketidakmampuan untuk mengoklusikan gigi gigi dengan normal. Kekakuan sendi
merupakan keluhan yang paling sering terjadi. Kadangkala terdpat keterbatasan membuka dan
gerakan mandibula yang terbatas, saat mengunyah tidak terdapat koordinasi rahang sehingga
dirasakan tidak nyaman waktu mengunyah. Dan keluhan lain adalah sakit kepala.
Pada kasus dengan pasien yang menggunakan satu sisi untuk mengunyah gejala yang jelas
terlihat bila dilakukan pemeriksaan rongga mulut. Dengan terbentuknya kalkulus, adanya karies pada
satu sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah karena aliran saliva yang berkurang pada sisi
tersebut, dan adanya bunyi yang timbul dari pasien selama pergerakan mandibula. Bunyi tersebut
dapat berupa:
Bunyi click : bunyi yang keras dan singkat terdengar klik, seperti saat mengunci pintu.
Bunyi pop : bunyi yang terdengar pop, seperti letupan singkat saat membuka tutup botol.
Bunyi krepitasi: suara gesekan (kresek-kresek) yang terdengar saat membuka mulut.
Penyebab Kelainan TMJ
Kelainan STM dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : gangguan fungsi akibat adanya
kelainan structural dan gangguan akibat adanya penyimpangan dalam aktifitas salah satu komponen
fungsi sistem mastikasi (disfungsi). Kelainan sistem STM akibat kelainan structural jarang dijumpai
dan terbanyak dijumpai adalah disfungsi seperti kebiasaan mengunyah pada satu sisi.
-
7/22/2019 Tmjjjj
6/12
6
BAB II
HASIL PERCOBAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
Data orang ke-1
Nama : Puspandaru Nur Iman Fadlil
Jenis kelamin : Pria
Data orang ke-2
Nama : Ayu Prativia
Jenis kelamin : Wanita
2.3.1 Pemeriksaan gerakan STM secara palpasi
Jenis Kelamin Orang Coba Gerakan STM (simetri/normal/terjadi hambatan/...)
Normal simetri
Normal simetri
2.3.2 Pemeriksaan Bunyi STM secara Auskultasi
Jenis Kelamin Orang Coba Gerakan STM (sakit/krepitasi/kliking/poping/...)
- (normal)
- (normal)
2.3.2.1 Pemeriksaan Gerakan Mandibula
Jenis Kelamin Orang Coba (A) Jarak Maksimal (mm) (B) Waktu Maksimal(menit)
41 0,38
42 0,65
Jenis Kelamin Orang Coba Gerakan Mandibula Perubahan Kondil
(C) Antero-posterior NormalNormal
(D) Lateral NormalNormal
(E) Koordinasi Gerakan NormalNormal
-
7/22/2019 Tmjjjj
7/12
7
(F) Kelelahan pada Gerakan Mandibula Menutup Mulut
Jenis Kelamin
Orang Coba
Lamanya Membuka Mulut secara
Maksimal
Waktu sampai Timbul Kelelahan
(menit)
Waktu maksimal (ex. X menit) 1,5
0,93Istirahat 10 menit
dari waktu maksimal (0.5 dari X
menit+pemijatan)
1,68
1,53
Istirahat 10 menit
dari waktu maksimal (0.5 dari X
menit+pajanan sinar infrared)
1,86
1,9
2.3.3 Gerakan STM pada Beberapa Posisi Kepala
2.3.3.1 Pengaruh Posisi Kepala terhadap Gerakan Mandibula (menunduk, menengadah, terlentang,kesamping, dan istirahat)
Jenis Kelamin
Orang Coba
Posisi Kepala Jarak Kondil-Tragus (mm) dan Apa
yang Dirasakan
Tegak lurus20
17
Menunduk15
19
Menengadah23
21
Terlentang 2512
Ke samping13
10
Istirahat5
10
PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan bunyi sendi?2. Apa perbedaan krepitus, clicking dan popping?3. Bagaimana pola pergerakan kondil pada saat membuka dan menutup mulut?4. Mengapa dapat timbul gerakan inkoordinasi mandibula?5. Apakah posisi tidur dapat berpengaruh pada kondisi mandibula? Jelaskan meknismenya!6. Mengapa membuka mulut maksimal menimbulkan kelelahan dan nyeri? Jelaskan
mekanismenya!
7. Apa fungsi pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!8. Apa fungsi infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
-
7/22/2019 Tmjjjj
8/12
8
JAWABAN
1. Penyebab bunyi pada sendi adalah perubahan panjang dan kelenturan serabut elastis sertabentuk diskus artikularis yang berubah dari pola gerak tang seharusnya. Hal tersebut dapat
dikarenakan adanya penyakit radang sendi atau athritis, adanya benturan atau trauma pada
sendi temporo-mandibula dan kelelahan otot sekitar sendi.
2. Bunyi krepitasi: suara gesekan (kresek-kresek) yang terdengar saat membuka mulut.Bunyi clicking : bunyi yang keras dan singkat terdengar klik, seperti saat mengunci pintu.
Bunyi popping : bunyi yang terdengar pop, seperti letupan singkat saat membuka tutup botol.
3. Pada keadaan normal saat menutup mulut, kedudukan kepala kondil berada pada bagiantengah diskus artikularis yaitu bagian yang tipis. Pada proses ini, ottot masseter akan
berkontraksi dan meluncurkan kondilus ke posterior, Sedang pada saat proses membuka
mulut, diskus artikularis dan kondil bersama-sama meluncur ke bawah sepanjang eminentiaartikularis dan diskus artikularis berputar pada kepala kondik l=ke arah posterior.
4. Inkoordinasi mandibula disebabkan karena adedeviasi (rahang yang menyimpag) yang dapatterjadi apabila hubungan antara diskus, kondilus, fossa glenoidalis dan tonusotot-otot
pengunyahan tidak seimbang.
5. Ya, kelainan pada sendi mandibula pada umumnya berhubungan dengan otot tubuh,terutama otot kepala, leher, pundak.. Seseorang yang mempunyai kebiasaan tidur
dalam posisi tengkurap dengan leher yang menikung 90 ke salah satu sisi
memberikan dampak yang sama seperti orang yang membengkokkan kepalanya
sepanjang hari. Dengan demikian posisi pleksus brakhialis berada di atas
kostaklavikular. Posisi seperti ini sangat buruk bagi otot-otot di daerah leher dan
dapat menyebabkan torticollis (kontraksi otot leher) akut pada otot
sternokleidomastoid. Sehingga menyebabkan kelainan pada sendi mandibula.
6. Penggunaan berlebih pada diskus dan ligament-ligamen yang berhubungan denganTMJ dapat menyebabkan fleksibilitas pada discus dan ligament tersebut menurun, dan
bila tidak ditanggulangi dan terus berlanjut akan menyebabkan inflamasi yang
berakhir pada rupture discus dan ligament yang akan menimbulkan sensasi nyeri pada
individu. Selain terjadinya inflamasi pada discus, dapat pula terjadi inflamasi dari otot
akibat hiperfungsi dari sistem musculoskeletal yang akan menimbulkan nyeri.
7. Pemijatan ini berfungsi untuk memulihkan kembali kerja dari stm tersebut danmengatasi kelelahan.
8. Pemberian infrared bertujuan untuk menghilangkan kelelahan pada kerja STMdisamping dengan metode pemijatan.
-
7/22/2019 Tmjjjj
9/12
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.2.1 Pemeriksaan Gerakan STM Secara Palpasi
Pada percobaan pemeriksaan gerakan sendi temporomandibula secara palpasi
dilakukan pada 2 jenis orang coba yaitu perempuan dan laki-laki. Palpasi dilakukan dengan
memegang daerah meatus acusticus externus, 0,5 1cm di depan lubang telinga. Apabila
dilihat maka keadaan di daerah sekitar telinga yaitu normal. Pada saat pemeriksaan
didapatkan hasil pada orang jenis kelamin perempuan yaitu gerakan sendi temporomandibula
yang normal dan simetri. Begitu pula dengan orang coba laki-laki keadaan gerakan sendi
temporomandibula juga normal dan simetri.
3.2.2 Pemeriksaan Bunyi STM Secara Auskultasi
Percobaan untuk pemeriksaan bunyi sendi temporomandibula secara auskultasi
dengan mengggunakan stetoskop yang ditempelkan di daerah meatus acusticus externus. Saat
di dengarkan menunjukkan ada suatu bunyi namun bukan merupakan suatu bunyi cliking,krepitus maupun popping. Kedua orang coba menunjukkan hasil yang normal.
3.2.2.1 Pemeriksaan Gerakan Mandibula (A-B)
Pada pemeriksaan gerakan mandibula antara orang coba laki-laki dan perempuan
terjadi perbedaan jarak maksimal (mm) dan waktu maksimal (menit). Dalam pengamatan
kelompok kami, jarak maksimal pemeriksaan gerakan mandibula pada orang coba
perempuan, lebih kecil dibandingkan dengan orang coba laki-laki namun tidak signifikan.
Jarak maksimal pada orang coba perempuan sebesar 41 mm, sedangkan pada orang coba
laki-laki jarak maksimal gerakan mandibula sebesar 42 mm. Selain terjadi perbedaan antara
jarak maksimal terjadi pula perbedaan dalam waktu maksimal. Pada perempuan waktu
maksimal terjadi lebih lama dibandingkan laki-laki. Pada pengamatan kelompok kami waktu
maksimal pada perempuan adalah 39 detik, sedangkan pada laki-laki waktu maksimalnya
adalah 22 detik.
-
7/22/2019 Tmjjjj
10/12
10
Pada pemeriksaan Gerakan Mandibula (C-E) jenis kelamin orang coba adalah laki-
laki dan perempuan. Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa perubahan kondil
pada gerakan mandibula baik antero-posterior, lateral, dan koordinasi gerakan kedua orang
yang normal.
Pada percobaan kelelahan gerakan mandibula menutup mulut (F) yang dilakukan
dengan membuka mulut mulut semaksimal mungkin dan dihitung waktu timbul kelelahan.
Percobaan ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Pada orang coba laki-laki waktu
maksimal yang diperoleh yakni 1,5 menit. Sementara pada orang perempuan yaitu 0,93
menit. Setelah diberi pemijatan waktu timbul kelelahan menjadi lebih lama yaitu pada laki-
laki 1,68 menit dan perempuan 1,53 menit. Dan setelah diberi infra merah kelelahan timbul
dalam waktu 1,87 menit pada laki-laki, sedangkan pada perempuan yaitu 1,9 menit.
Hasil ini sesuai dengan teori, karena dengan melakukan pemijatan dapat
memperlancar peredaran darah dan hal ini berarti makin memperlancar pula aliran oksigen
dari dari darah ke jaringan, yang dapat menurunkan kadar asam laktat pada otot dengan
mengubahnya menjadi glukosa kembali, sehingga kelelahan dapat timbul lebih lama. Begitu
juga pada penggunaan infra merah, seharusnya waktu kelelahan menjadi lebih lama, karena
menimbulkan panas dan menyebabkan vasokontriksi sehingga peredaran darah lancar
sehingga waktu kelelahan lebih lama.
3.2.3 Gerakan STM Pada Beberapa Posisi Kepala
Pada percobaan ini orang coba diperintahkan untuk duduk tegak dan dilakukan
pemeriksaan pada kondil untuk mengetahui jarak antara kondil-tragus pada posisi kepala
yang berbeda-beda. Pada laki-laki terlihat bahwa posisi kondil-tragus terjauh adalah pada
posisi terlentang dengan jarak 25 mm.Sedangkan posisi kondil terdekat adalah pada posisi
kesamping dengan jarak 13 mm. Pada perempuan, posisi kondil-tragus terjauh adalah pada
posisi menengadah yaitu 21 mm, sedangkan yang terdekat yaitu kesamping dan istirahat
sekitar 10 mm.
-
7/22/2019 Tmjjjj
11/12
11
BAB IV
KESIMPULAN
Sendi temporo mandibula adalah persendian antara RA dan RB. Persendian memiliki
sistem dua persendian yaitu antara kondilus mandibula dengan fossa artikularis yang berada
pada tulang temporal.
Ada empat otot kunyah utama yaitu masseter, temporalis, pterygoideus medialis, dan
pterygoideus lateralis. Saat berfungsi, komponen-komponen sendi saling bekerja sama. Pada
kedudukan normal dan mulut tertutup, kedudukan kepala kondil berada pada bagian tengah
diskus yaitu bagian yang tipis. Pada proses ini, otot masseter akan berkontraksi dan
meluncurkan kondilus ke posterior. Sedang, pada saat proses membuka mulut, diskus
artikularis dan kondil bersama-sama meluncur ke bawah sepanjang emenensia artikularis dan
diskus artikularis berputar pada kepala kondil ke arah posterior.
-
7/22/2019 Tmjjjj
12/12
12
DAFTAR PUSTAKA
Swartz, Mark H. 1995.Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC
Pedersen, Gordon W.1996.Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakata: EGC