titrasi natrium bikarbonat

3
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar asam suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui kensentrasinya. Bila sebgai titran digunakan larutan baku asam,maka penetepan tersebut dinamakan asidimetri, sedangkan apabila larutan bakunya sg titran adalah larutan baku basa, maka penetapan tersebut dinamakan alkalimetri. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan titran. Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada titrar (larutan yang dititrasi) samapai terjadi terjadi perubahan warna indikator baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan. Saat terjadi perubahan warna indikator maka titrasi dihentikan . saat terjadi perubahan warna indikator dan titrasi diakhiri disebut dengan titik akhir titrasi. Pada percobaan ini dibahas tentang bagaimana suatu senyawa dapat dihitung kadarnya dengan mengunakan metode asidimetri. Pada percobaan titrasi asam basa asidimetri yaitu pembakuan larutan standar Hcl dengan menggunkan natrium karbonat 9Na2co3 sebagai baku primer dan penetapan kadar Nhco3. Pada percobaan ini mengunakan indikator metil merah saat pembakuan maupun penetpan kadar karena perubhan warnanya yang jelas yaitu pada tirasi asidimetri warnaya dri tdak berwrna menjadi merah muda yang mempunyai trayek pH dari 4,2 – 6,2 . Sebelum melakukan penetapan kadar natrium bikarbonat secara asidimetri terlebih dahulu dilakukan pembakuan menggunakan larutan baku primer natrium karbonat untuk mengetahui normalitas asam klorida sbg larutan baku sekunder. Pembakuan Hcl dilakukan dengan menimbang 1,5006 g natrium karbonat dengan melarutkannya kedalam beker glass kurang lebih 50 ml , kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang bersi 25ml , dan kocok secara memutar hingga larut sempurna setelah larut sempurna dititrai langsug dengan hcl 0,1 N menggunakan 10 tetes indikator metil merah tujuannya untuk menirasi Hcl maka mash dapat ditera dan menghasil kan titik ekivalen hugga warnanya dari tidak berwarna menjadi warna merah muda. Pada saat titrasi berlangsung digunakan alat bantu kertas putih sebagai alas, kertas putih ditaruh di bawah erlenmeyer yang berisi natrium karbonat berfungsi untuk mempermudah untuk mengamati prubahan warna yang terjadi yaitu dari tidak berwarna menjadi merah muda. Kertas putih ini sengaja digunakan agar percobaan lebih tepat dan dapat seger dihentikan titrasinya ketika tepat pada titik akhir

Upload: omiinktrypapillio

Post on 19-Jan-2016

109 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

JUST SHARE

TRANSCRIPT

Page 1: Titrasi Natrium Bikarbonat

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar asam suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui kensentrasinya. Bila sebgai titran digunakan larutan baku asam,maka penetepan tersebut dinamakan asidimetri, sedangkan apabila larutan bakunya sg titran adalah larutan baku basa, maka penetapan tersebut dinamakan alkalimetri. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan titran. Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada titrar (larutan yang dititrasi) samapai terjadi terjadi perubahan warna indikator baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan. Saat terjadi perubahan warna indikator maka titrasi dihentikan . saat terjadi perubahan warna indikator dan titrasi diakhiri disebut dengan titik akhir titrasi.

Pada percobaan ini dibahas tentang bagaimana suatu senyawa dapat dihitung kadarnya dengan mengunakan metode asidimetri. Pada percobaan titrasi asam basa asidimetri yaitu pembakuan larutan standar Hcl dengan menggunkan natrium karbonat 9Na2co3 sebagai baku primer dan penetapan kadar Nhco3. Pada percobaan ini mengunakan indikator metil merah saat pembakuan maupun penetpan kadar karena perubhan warnanya yang jelas yaitu pada tirasi asidimetri warnaya dri tdak berwrna menjadi merah muda yang mempunyai trayek pH dari 4,2 – 6,2 .

Sebelum melakukan penetapan kadar natrium bikarbonat secara asidimetri terlebih dahulu dilakukan pembakuan menggunakan larutan baku primer natrium karbonat untuk mengetahui normalitas asam klorida sbg larutan baku sekunder. Pembakuan Hcl dilakukan dengan menimbang 1,5006 g natrium karbonat dengan melarutkannya kedalam beker glass kurang lebih 50 ml , kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang bersi 25ml , dan kocok secara memutar hingga larut sempurna setelah larut sempurna dititrai langsug dengan hcl 0,1 N menggunakan 10 tetes indikator metil merah tujuannya untuk menirasi Hcl maka mash dapat ditera dan menghasil kan titik ekivalen hugga warnanya dari tidak berwarna menjadi warna merah muda.

Pada saat titrasi berlangsung digunakan alat bantu kertas putih sebagai alas, kertas putih ditaruh di bawah erlenmeyer yang berisi natrium karbonat berfungsi untuk mempermudah untuk mengamati prubahan warna yang terjadi yaitu dari tidak berwarna menjadi merah muda. Kertas putih ini sengaja digunakan agar percobaan lebih tepat dan dapat seger dihentikan titrasinya ketika tepat pada titik akhir titasi. Dilakukan setengah tetes jika pada analit sudah mulai memperlihatkan perubahan warna dari yang masih samar kemudian hilang agr volume yang terbaca diburet merupakan volume titran yang sesungguhnya. Dari hasil pembakuan diperoleh normalitas dari na2co3 sebesar 1, 110 N. Reaksi yang terjadi pada pembakuan hcl dengan natrium karbonat adalah sebagai berkut : ..............

Praktikum selanjutnya dilakukan penetapan kadar natrium bikarbonat dengan larutan baku sekunder hcl. Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus nahco3. Dalam penyebutannya kerap disingkt menjadi bicnat. senywa ini disebut juga baking soda (soda kue )sodium bikarbornat, natrium hidrogen karbonat, dan lain lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalambentuk serbuk, natrium bikarbonat larut dalam air. Natrium bikarbonat yang digunakan dalam percobaan ini sebanyak 3,002 g sampel ditimbang dengan seksama menggunakan timbangan analitik. Kemudian dilarutkan dalam 50 ml aquades pada beker glass kemudian tuangkan karutan ke labu ukur 100 ml , selanjutnya ambil 25 ml larutan tersebut dengan pipet volume dan masukkan ke dalam erlenmeyer untuk kemudian dititrasi dengan Hcl yang yang sudah dibakukan dengan menambahkan 10 tetes indikator metil merah hingga mencapai titik akhir titrasi yaitu pada saat larutan berubah wrna dari yang semula bening menjadi merah muda. Dari hasil pembakuan diperoleh kadar dari nahco3

Page 2: Titrasi Natrium Bikarbonat

sebesar 88.2435%. adapun faktor yang dapat mempengaruhi kadar dari sutu sampel yaitu normalitas hcl, volume hcl , BE sampel , berat bahan yng ditimbang. Pada percobaan ada beberapa faktor-faktor kesalahan yang menyebabkan tidak akuratnya hasil titrasi yang didapat antara lain ialah Kurang telitinya dalam melakukan proses titrasi agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan larutan baku primerdan sekunder maka perlu adanya ketelitian misalnya ketika memasukkan natrium bikarbonat maupun natrium karbonatke dalam erlenmeyer menggunakan volume pipet. Pipet volume digunakan karena merupakan alat gelas kuantiitatif sehinga volume larutan yang teruku adalah tepat 25ml. Dalam penimbangan zat pun yang dipilih adalah neraca analitik agar berat yang ditimbang akurat, akan berbeda hasilnya ketika menggunakan neraca manual. Begitu pula dengan menggunakan buret harus teliti dalam pembacaan.

Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar nahco3 dengan hcl adalah sebagai berkut : ..............