analisis kuantitatif karbonat-bikarbonat

64
ANALISIS KUANTITATIF PERCOBAAN ASIDI ALKALIMETRI PENENTUAN KADAR NaHCO 3 DAN Na 2 CO 3

Upload: rizki-dwi-pangesti

Post on 23-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

kimia analitik dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

ANALISIS KUANTITATIF

PERCOBAAN ASIDI ALKALIMETRIPENENTUAN KADAR NaHCO3

DAN Na2CO3

Page 2: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

KELOMPOK 1

AGNIA HUSNUL AROFIAYA SOFIA

BUNCIT SULIGIYANTOFEBRI RAHMAWATI

MELINDA DWI LESTARIOKTO FIRMANTRI

RIZKI DWI PANGESTISINTA HERAWATI

Page 3: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

TUJUAN PERCOBAAN

1. Menjelaskan proses titrasi asidimetri

2. Menghitung kadar cuplikan karbonat-

bikarbonat pada suatu sampel

Page 4: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

LANDASAN TEORI

Titrasi merupakan suatu metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi dari suatu larutan menggunakan larutan lain yang

telah distandarisasi atau larutan yang konsentrasinya telah diketahui. Dalam metode

titrimetri ini, larutan yang akan ditentukan konsentrasinya disebut larutan analit sedangkan

larutan yang diketahui konsentrasinya disebut titran.

Page 5: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Titrasi asidimetri dan alkalimetri

merupakan titrasi netralisasi

dimana pada titrasi ini digunakan

larutan asam dan basa kuat

ataupun lemah sehingga dihasilkan

air yang bersifat netral.

Page 6: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Menurut M. Sodiq Ibnu, et. al. (2005), jenis metode titrimetri didasarkan pada jenis reaksi

kimia yang terlibat dalam proses titrasi. Berdasarkan jenis reaksinya, maka metode titrimetri dapat dibagi menjadi 4 golongan,

yaitu: 1. asidi-alkalimetri2. oksidimetri3. kompleksometri, dan4. titrasi pengendapan.

Page 7: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Asidi-alkalimetri didasarkan pada reaksi asam basa atau prinsip netralisasi. Larutan analit yang berupa larutan asam dititrasi dengan titran yang berupa larutan basa

atau sebaliknya. Metode ini cukup luas penggunaannya untuk penetapan kuantitas analit asam atau basa. Jika

HA mewakili asam dan BOH mewakili basa, maka reaksi antara analit dengan titran dapat dirumuskan secara

umum sebagai berikut : HA + OH- A- + H2O (analit asam, titran basa)

BOH + H3O+ B+ + 2H2O (analit basa, titran asam)

Titran umumnya berupa larutan standar asam kuat atau basa kuat, misalnya larutan asam klorida (HCl) dan

larutan natrium hidroksida (NaOH).

Page 8: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat

mengamati perubahan pH, khususnya pada saat akan

mencapai titik akhir titrasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi

kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator.

Page 9: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Menurut Indigo Morie (2008), ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, yaitu :1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH

selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

3. Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan dan sangat praktis.

Page 10: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Indikator asam-basa adalah zat yang berubah warnanya atau membentuk fluoresen atau kekeruhan pada suatu range

(trayek) pH tertentu. Indikator asam-basa terletak pada titik

ekuivalen dan ukuran dari pH.

Page 11: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Zat-zat indikator dapat berupa asam atau basa, larut, stabil dan menunjukkan

perubahan warna yang kuat serta biasanya adalah zat organik. Perubahan warna

disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Berbagai indikator mempunyai

tetapan ionisasi yang berbeda dan akibatnya indikator menunjukkan warna

pada range pH yang berbeda. (Khopkar.2008)

Page 12: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

ALAT DAN BAHANA. Alat:

Satu set alat titrasi(Statif, buret, danerlenmeyer)

Pipet tetes Gelas beker

Corong Gelas arloji

Page 13: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Labu takar 500 mL Ball pipet Pipet volume

Labu takar 50 mL Neraca analitik

Page 14: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

B. Bahan:1. HCL 0,238 N 5. Indikator pp, mr, dan mo2. Na2B4O2.10H2O

3. Aquades4. Sampel (Karbonat-Bikarbonat)

1 2 3 4

Page 15: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

CARA KERJA PERCOBAAN

A. Pembuatan larutan HCl 0,1 N 500 ml1. Melakukan perhitungan banyaknya HCl 0,238 N yang

dibutuhkan.2. Memasukkan aquades ke dalam labu takar 500 ml ¼-nya.

Menambahkan HCl 0,238 N ke dalam labu takar. Menggoyangkan labu takar, agar tercampur merata.

+ +

Page 16: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

3. Menambahkan aquades sampai tanda batas labu takar. Menggoyangkan labu takar, agar tercampur merata.

+

Page 17: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

B. Pembuatan larutan Natrium Boraks 0,1 N 50 ml1. Melakukan perhitungan banyaknya serbuk Na2B4O2.10H2O

yang dibutuhkan.2. Menimbang serbuk Na2B4O2.10H2O yang dibutuhkan.

+ +

Page 18: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

3. Memasukkan Na2B4O2.10H2O ke dalam labu takar 50 ml. Menambahkan aquades ¼-nya labu takar. Menggoyangkan labu takar, agar Na2B4O2.10H2O melarut.

4. Memasukkan aquades sampai tanda batas labu takar. Mengoyankan labu takar, agar tercampur merata.

+ +

+

Page 19: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

C. Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan larutan Na. Boraks1. Mengambil larutan Na. Boraks sebanyak 10 ml dan

memasukkannya ke dalam erlenmayer serta menambahkan 2 tetes indikator metil merah.

2. Mengisi buret dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka nol (0).

+Indikator m.r.

+

Page 20: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

3. Melakukan standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan larutan Natrium Boraks 0,1 N sampai larutan natrium boraks berubah warna menjadi merah muda.

4. Mengulangi sebanyak 3 kali.

Na. Boraks

HCl 0,1 N

Page 21: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

C. Penentuan kadar sampel (karbonat-bikarbonat)1. Mengambil larutan sampel (karbonat-bikarbonat)

sebanyak 10 ml dan memasukkannya ke dalam erlenmayer serta menambahkan 2 tetes indikator pp.

2. Mengisi buret dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka nol (0).

+Indikator m.r.

+

Page 22: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

3. Melakukan titrasi larutan sampel (karbonat-bikarbonat) dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan sampel berubah warna menjadi tak berwarna.

Sampel

HCl 0,1 N

Page 23: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

4. Menambahkan indikator metil orange pada sampel.

5. Melakukan titrasi lagi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan sampel berubah warna menjadi orange. Dan mengulangi titrasi sebanyak 3 kali.

Sampel

HCl 0,1 N

Indikator m.o.

Page 24: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

DATA PENGAMATAN DAN ANALISISNYA

1. Pembuatan larutan HCl 0,1 N 500 mlLarutan HCl 0,1 N dibuat dengan mengencerkan larutan HCl pekat. Diketahui : V HCl encer = 500 ml N HCl encer = 0,1 NN HCl pekat = 0,2380

Page 25: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Ditanya : V HCl pekat .....? × = × 500 × 0,1 = × 0,2380= = 210, 08 ml ≈ 210 ml

Page 26: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

N Na Boraks = massa x 1000 x valensi Mr Na Boraks x V

N Na Boraks = 0,895 x 1000 x 2 382 x 50

N Na Boraks = 0,0937 N

NOTE:Mr Na2B4O7.10H2O = (2x23) + (4 x11) + (16 x 7) + (20 x 1 ) + (16 x 10)

= 46 + 44 +112 +20 +160 = 382

Page 27: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

m gr ekivalen Natrium Boraks = m gr ekivalen HClV Na Boraks x N Na Boraks = V HCl x N HCl

10 ml x 0,0937 N = 9,05 ml x N HCl N HCl = 10 x 0,0937

9,05 = 0,104 N

Page 28: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

SAMPEL A

Penentuan kadar campuran karbonat dan bikarbonat

Volume Sampel(ml)

Volume HCl 0,1 N (ml)

10 ml 2,7 7,4

10 ml 2,6 7,5

Volume rata-rata 2,65 7,45

Page 29: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Kadar Mr = 106

mgrek dalam 10 ml = 2 × × N HCl= 2 × 2,65 × 0,104= 0,552

mgrek (1000 ml ) = × mgrek= × 0,552= 52,12

Page 30: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

mol = = = 27,26 mmol

massa = n × Mr= 27,16 × 106= 2921,36 mgram= 2,92136 gram

Kadar = × 100%= × 100%= 58,4%

Page 31: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Kadar Mr = 84

mgrek = ( - ) × N HCl= ( 7,45 – 2 . 2,65 ) × 0,104= (7,45 – 5,3 ) × 0,104= 2,15 × 0,104= 0,2236

mgrek (1000 ml)= × mgrek = × 0,2236= 22,36

Page 32: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

mol = = = 22,36 mmol= 0,02236 mol

massa = n × Mr= 0,02236 × 84= 1,87824 gram

Kadar = × 100%= × 100%= 0,375648 × 100%= 37,5648 %

Page 33: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

SAMPEL B

Penentuan kadar campuran karbonat dan bikarbonat

Volume Sampel (mL)

Volume HClV1 (mL) V2 (mL)

10 3,7 8,210 3,6 8,1

Page 34: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Penentuan kadar Na2CO3

m grek dalam 10 mL = 2 x V1 x N HCl

= 2 x 3, 65 mL x 0, 104 N= 0, 7599

m grek dalam 1000 mL = x m grek dalam 10mL

= x 0, 7599 mgrek= 75, 99

mmol Na2CO3 =

= = 37, 995 mmol

Page 35: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

m Na2CO3 = n x Mr Na2CO3

= 37, 995 mmol x 106gr/mol= 0, 037995 mol x 106 gr/m= 0, 037995 mol x 106 gr/mol= 4, 0275 gram

Kadar Na2CO3 =

= x 100 %= 80, 55 %

Page 36: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Penentuan kadar NaHCO3

m grek dalam 10 mL = (V2 - 2 V1) x N HCl

= (8, 15 – 2 x 3, 65 ) mL x 0, 104 N= 0, 85 x 0, 104 N

= 0, 0885

m grek dalam 1000 mL = x m grek dalam 10mL

= x 0, 0885 mgrek= 8, 85 mgrek

mmol NaHCO3 =

= = 8, 85 mmol

Page 37: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

m NaHCO3 = n x Mr NaHCO3

= 8, 85 mmol x 84 gr/mol= 0, 00885 mol x 84 gr/mol= 0, 7434 gram

Kadar NaHCO3 =

= x 100 %= 14, 87 %

Page 38: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

SAMPEL C

Penentuan kadar campuran karbonat dan bikarbonat

Volume Sampel Volume HCl 0,1 N (ml)

10 ml 2,1 4,410 ml 1,8 4,9

Volume rata-rata 1,95 4,65

Page 39: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Normalitas HCl = 0,104 N

Mr Na2CO3 = 106

Mr NaHCO3 = 84

Massa Sampel C = 5 gram

Volume Pengenceran Sampel C = 1000 Ml

mmol HCl = MHCl x V1

= 0,104 M x 1,95 mL

= 0,2028 mmol

0,2028 mol 0,2028 mol

Dalam 10 ml sampel

PPNa2CO3(aq) + HCl(aq) NaHCO3(aq) + NaCl(aq)

Page 40: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

mmol Na2CO3 (Dalam 1000 mL) = 0,2028 mmol x

= 20,28 mmol

Massa Na2CO3 = 20,28 mmol x 106

= 2149,68 mgram

= 2,14968 gram

% Na2CO3 = x 100%

= 42,9936 %

Page 41: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

mmol HCl = MHCl x V2

= 0,104 M x 4,65 mL

= 0,4836 mmol

0,2028 mol 0,2028 mol

MO

0,4836 mol 0,4836 mol

Dalam 10 ml sampel

Na2CO3(aq) + HCl(aq) NaHCO3(a + NaCl(aq)

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Page 42: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

mmol NaHCO3 (Dalam 1000 mL) = 0,4836 mmol

= 48,36 mmol

Massa NaHCO3 = 48,36 mmol x 84

= 4062,24 mgram

= 4,06224 gram

Massa NaHCO3(aq) = 20,28 mmol x 84

= 1703,52 mgram

= 1,70352 gram

Massa NaHCO3 Asli = 4,06224 gram – 1,70352 gram

= 2,35872 gram

% NaHCO3 = x 100%

= 47,1744%

Page 43: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

PEMBAHASAN

Titrasi asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap

senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan larutan baku asam. Pada percobaan ini dilakukan

penetapan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan sampel.

Page 44: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Larutan standar primer adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat dan stabil pada proses penimbangan, pelarutan, dan penyimpanan.

● Larutan standar primer yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan Na2B4O7.10 H2O (natrium boraks) yang dibuat dengan melarutkan 0.8950 gram padatan natirum boraks dengan 50 mL aquades dalam labu takar 50 mL sampai tanda batas.

Page 45: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Normalitas natrium boraks dapat diketahui dengan persamaan:

Normalitas larutan natrium boraks dalam percobaan ini adalah 0.0939 N

● Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang konsentrasinya ditentukan dengan cara pembakuan (standarisasi) dengan larutan standar primer.

Page 46: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Larutan standar sekunder HCl dibuat dengan melarutkan 250 mL HCl dengan aquades dalam labu ukur 500 mL sampai tanda batas.

● Larutan HCl ini distandarisasi dengan larutan standar Na2B4O7. 10 H2O. Larutan HCl berfungsi sebagai titran, sedangkan larutan Na2B4O7. 10 H2O sebagai titrat.

● Larutan dititrasi sampai terjadi perubahan warna dari putih kekuningan menjadi merah muda.

● Normalitas HCl hasil standarisasi adalah 0.1041 N

Page 47: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Indikator yang digunakan dalam proses standarisasi HCl dengan larutan Na2B4O7. 10 H2O adalah metil merah. Karena pH titik ekivalen standarisasi berada dalam trayek perubahan warna metil merah, yaitu 4,8 – 6,0.

● Persamaan yang terjadi adalah:

Na2B4O7. 10 H2O(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + 4 H3BO3(aq) + 5 H2O(l)

Page 48: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Larutan sampel yang digunakan dalam percobaan ini ada 3 jenis, yaitu sampel A, B, dan C, dimana kadar karbonat dan karbonat dalam setiap sampel berbeda-beda.

Page 49: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Penentuan Kadar Karbonat

Setiap larutan sampel melalui perlakuan yang sama. Pertama-tama 10 mL larutan

sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan indikator

Fenolftalein (PP) sebanyak 2 tetes.

Page 50: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Dalam titrasi ini digunakan indikator Fenolftalein (PP) karena indikator PP mempunyai tingkat kecermatan dan ketepatan yang tinggi, memberikan perubahan warna yang mudah diamati, yaitu dari merah muda menjadi tidak berwarna. Selain itu, pH titik ekivalen titrasi antara HCl dengan natrium tetra boraks berada dalam trayek perubahan warna indikator PP yaitu antara 8.3- 10 (tidak berwarna – merah muda)

Page 51: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Setelah ditambah indikator PP, warna larutan sampel berubah menjadi merah muda, yang menandakan bahwa larutan sampel mempunyai pH basa (lebih dari 7).

● Larutan sampel kemudian dititrasi dengan larutan standar HCl sampai warna merah tepat hilang.

● Larutan HCl berfungsi sebagai titran, sedangkan larutan sampel adalah titrat.

Page 52: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Volume HCl yang digunakan untuk mengubah warna larutan dari merah muda menjadi tak berwarna dicatat sebagai volume 1.

● Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

Na2CO3(aq) + HCl(aq) NaHCO3(aq) + NaCl(aq)

Page 53: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Kadar karbonat (Na2CO3 ) dapat ditentukan dengan persamaan:

● Kadar karbonat pada sampel A sebesar 37,5684%

● Kadar karbonat pada sampel B sebesar 80,55%

● Kadar karbonat pada sampel C sebesar 42,1744 %

Page 54: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Menurut teori, kadar karbonat dalam sampel A adalah sebesar 50%, dalam sampel B sebesar 75%, dan dalam sampel C sebesar 25%.

● Perbedaan kadar karbonat hasil praktikum dengan teori ini disebabkanoleh beberapa hal, diantaranya adalah kesalahan dalam menghitung Mr natrium tetra boraks (Na2B4O7), sehingga terjadi pergeseran (perubahan) normalitas Na2B4O7, yang akhirnya berpengaruh terhadap penghitungan kadar karbonat hasil praktikum.

Page 55: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Penentuan Kadar Bikarbonat

●Ketika karbonat telah habis bereaksi, maka larutan berubah warna dari merah muda menjadi tepat tak berwarna. Sehingga dalam erlenmeyer terdapat bikarbonat awal sebelum reaksi dan bikarbonat hasil reaksi pertama.

● Larutan sampel yang ada di erlenmeyer kemudian ditambahkan dengan indikator metil orange.

● Terjadi perubahan warna menjadi orange.

Page 56: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Larutan dititrasi lagi dengan menggunakan HCl yang tersisa di dalam buret, sampai warna larutan berubah menjadi jingga (orange kemerahan)

● Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

NaHCO3(aq) + HCL(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Page 57: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Untuk menghitung kadar bikarbonat dalam sampel, volume yang digunakan adalah:

● Kadar bikarbonat pada sampel A sebesar 58,4000%

● Kadar bikarbonat pada sampel B sebesar 14,87%

● Kadar bikarbonat pada sampel C sebesar 47,1744 %

V = V2 – (2xV1)

Page 58: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Kadar bikarbonat dalam sampel A seharusnya sebesar 50%, dalam sampel B sebesar 25% , dan dalam sampel C sebesar 75%.

● Perbedaan kadar ion bikarbonat berdasarkan hasil praktikum dengan teori ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah kesalahan praktikan yang kurang teliti dalam mengamati perubahan warna larutan saat titrasi, dan kesalahan saat menentukan Mr natrium tetra boraks , sehingga normalitas larutan natrium tetra boraks berubah.

Page 59: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

● Hal ini mengakibatkan normalitas larutan HCl yang distandarisasi dengan larutan natrium tetra boraks juga mengalami perubahan, yang berakibat pada hasil penentuan kadar bikarbonat yang tidak sesuai antara teori dengan hasil praktikum.

Page 60: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

KESIMPULAN

1. Asidi Alkalimetri adalah suatu proses titrasi

yang digunakan untuk menentukan kadar

suatu asam atau basa atau garam dengan

menggunakan larutan standar tertentu

2. Standarisasi HCl digunakan untuk mencari

konsentrasi HCl.

Page 61: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

3. Penentuan kadar Karbonat dan bikarbonat didapatkan hasil :

4. Indikator yang digunakan adalah PP dan Metil Red.

SAMPEL KARBONAT BIKARBONAT

A % %

B % %

C % %

Page 62: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

SARAN

1. Teliti dan cermat dalam melakukan titrasi baik saat

menentukan konsentrasi larutan standar maupun

saat menentukan kadar karbonat dan bikarbonat

2. Cermat dalam memperhatikan perubahan warna

indikator.

3. Hati-hati saat berkegiatan di Laboratorium Kimia

Unnes.

Page 63: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

DAFTAR PUSTAKAIbnu, M. Sodiq Ibnu, et al.2005.Kimia Analitik I . Malang: Universitas Negeri Malang Khopkar, S. M.2008.Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Mursyidi, Achmad dan Abdul Rohman. Volumetri dan Gravimetri. Yogyakarta: UGM-Press, 2008 Morie, Indigo. “Titrasi Asam Basa”, belajarkimia.com. 7 April 2008. http://belajarkimia.com/2008/04/titrasi-asam-basa/. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014 Wilyta, Intan Wilyta. “Asidimetri”, scribd.com. 30 Oktober 2011. http://www.scribd.com/doc/70246435/asidimetri. Diakses pada tanggal 31 Mei 2012 Zulfikar. “Titrasi Asam Basa”, Chem-is-try.org-Situs Kimia Indonesia. 27 Desember 2010. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/titrasi-asam-basa/. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014

Page 64: Analisis Kuantitatif Karbonat-bikarbonat

Terima Kasih