66398238 mineral karbonat

23
Mineral Karbonat Definisi batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986). Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan karbonat adalah batugamping. Menurut Tucker (1991), komponen penyusun batugamping dibedakan atas non skeletal grain, skeletal grain, matrix dan semen. 1. Non Skeletal grain, terdiri dari : a. Ooid dan Pisoid Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa (Tucker, 1991). Ooid memiliki ukuran butir < 2 mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid. b. Peloid Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau merincing yang tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara 0,1 – 0,5

Upload: saprianto24

Post on 02-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: 66398238 Mineral Karbonat

Mineral Karbonat

Definisi batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material

karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang

tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu,

1986). Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan

yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan

lebih dari 50 %. Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986)

adalah batuan yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak

semua batuan karbonat adalah batugamping. 

Menurut Tucker (1991), komponen penyusun batugamping dibedakan atas

non skeletal grain, skeletal grain, matrix dan semen.

1. Non Skeletal grain, terdiri dari :

a. Ooid dan Pisoid

Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu

atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun

biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa (Tucker, 1991). Ooid memiliki

ukuran butir < 2 mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid.

b. Peloid

Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau merincing yang

tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara 0,1 – 0,5

mm. Kebanyakan peloid ini berasala dari kotoran (faecal origin) sehingga disebut

pellet (Tucker 1991).

c. Agregat dan Intraklas

Agregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang

tersemenkan bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat

material organik. Sedangkan intraklas adalah fragmen dari sedimen yang sudah

terlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur

pada daerah pasang surut atau tidal flat (Tucker,1991).

Page 2: 66398238 Mineral Karbonat

2. Skeletal Grain

Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari

seluruh mikrofosil, butiran fosil, maupun pecahan dari fosil-fosil makro.

Cangkang ini merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam

batugamping (Boggs, 1987). Komponen cangkang pada batugamping juga

merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata penghasil karbonat sepanjang

waktu geologi (Tucker, 1991).

3. Lumpur Karbonat atau Mikrit

Mikrit merupakan matriks yang biasanyaberwarna gelap. Pada batugamping hadir

sebagai butir yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang dari 4

mikrometer. Pada studi mikroskop elektron menunjukkan bahwa mikrit tidak

homogen dan menunjukkan adanya ukuran kasar sampai halus dengan batas

antara kristal yang berbentuk planar, melengkung, bergerigi ataupun tidak teratur.

Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mozaik mikrospar

yang kasar (Tucker, 1991).

4. Semen

Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi

rongga pori yang diendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat berupa

kalsit, silika, oksida besi ataupun sulfat.

Page 3: 66398238 Mineral Karbonat

Dua dari klasifikasi batuan karbonat yang sering digunakan adalah

klasifikasi Folk(1958, 1962) dan Dunham(1962). Keduanya membagi klasifikasi

batugamping berdasarkan kandungan matriksnya.

Batugamping yang memiliki lebih dari 10% allochems (butiran karbonat yang

telah mengalami transportasi) diklasifikasikan dengan klasifikasi Folk.

Berdasarkan persentase material antar butir, batugamping dapat dibedakan lagi

menjadi dua kelompok, yaitu batugamping sparry (mengandung semen sparry

calcite berupa mozaik kristal kalsit berukuran kasar) dan batugamping

mikrokristalin (mengandung kalsit mikrokristalin, mikrit, yang berwarna abu-abu

hingga kecoklatan berukuran kecil dari 5 mikron). 

Klasifikasi Folk lebih cocok digunakan pada deskripsi sayatan (thin

section). Hal yang perlu diingat adalah dalam klasifikasi ini, batugamping yang

memiliki matriks cukup banyak dinamakan micrites, sedangkan batugamping

yang tidak memiliki matriks dan tersusun atas semen kalsit (sparry calcite) disebut

sparites. Untuk lebih jelasnya, klasifikasi Folk dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Berbeda dengan Folk, klasifikasi Dunham dan modifikasinya oleh Embry &

Klovan (1971), dan James (1984) lebih berdasarkan pada tekstur pengendapan.

Oleh sebab itu klasifikasi ini lebih cocok digunakan pada pengamatan lapangan

menggunakan lup. Sebagai contoh, jika butiran batugamping saling bersentuhan,

dan tidak mengandung mud, maka batugamping tersebut termasuk grainstone.

Jika batugamping grain supported tetapi mengandung sedikit mud, maka

dinamakan packstone. Jika batugamping mud supported tetapi mengandung

Page 4: 66398238 Mineral Karbonat

butiran lebih dari 10%, maka dinamakan wackestone, dan batugamping mud

supported mengandung butiran kurang dari 10% dinamakan mudstone. Klasifikasi

Dunham dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Jika dibandingkan antara dua klasifikasi diatas, batugamping yang banyak

mengandung mud disebut micrite dengan klasifikasi Folk, dan dapat termasuk

mudstone atau wackestone dengan klasifikasi Dunham.

Batuan yang memiliki sedikit matriks dinamakan sparite dengan klasifikasi Folk,

dan termasuk grainstone atau packstone dengan klasifikasi Dunham.

Embry dan Klovan memodifikasi klasifikasi Dunham dengan memasukkan batuan

karbonat berukuran kasar (lihat gambar di bawah). Pada modifikasi mereka,

wackestone yang memiliki ukuran butir lebih dari 2 milimeter disebut floatstone,

sedangkan grainstone dengan butiran yang kasar disebut rudstone.

Page 5: 66398238 Mineral Karbonat

KALSIT/BATU BINTANG

Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur

kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai

sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan

transparan.

Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor

yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya

substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan

MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg

dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).

Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs);

bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk

sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit

yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu,

dan hitam.

Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang

didasarkan pada sifat fisik dan kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor

pertanian, industri kimia, makanan, logam dan lainnya.

Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan batu-

gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil penelitian baru

diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara

(sebagian kecil). Bentuk endapan dapat datar, bukit atau berupa lensa. Cadangan

yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan tereka di daerah Indarung (10,1

Page 6: 66398238 Mineral Karbonat

juta ton), Sumatera Barat (10 juta ton) dan Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1

Juta ton).

Sektor pertambangan di Pacitan juga mempunyai prospek yang cukup

menjanjikan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ({PAD),

peningkatan kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan kondisi dasar, topografi, struktur dan jenis batuan yang 85 %

merupakan bagian seluruh wilayah Kabupaten Pacitan, ternyata di dalamnya

banyak mengandung bahan tambang yang melimpah. Adapun bahan tambang

yang ada dengan klasifikasi golongan A, golongan B dan golongan C yang sampai

saat ini pengelolaannya masih dirasakan belum optimal karena terbatasnya sarana

dan prasarana perambangn sehingga belum banyak memberikan kontribusi

kepada peningkatan pendapatan mesayarakat yang akhirnya peningkatan

pendapatan daerah.

Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambang

Propinsi Jawa Timur menunjukkan adanya sebaran, luas aresal, bersarnya

cadangan serta kualitas bahan galian yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 33

jenis bahan tambang di antaranya kalsit.

Deskripsi:

Batu kalsit lebih dikenal dengan “Batu Bintang”. Unsur utama marmer dan zat

kapur: CaCO3 dengan warna putih ke kuning-kuningan serta memancarkan

cahaya.

kegunaan :

Kegunaan Kalsit antara lain sebagai bahan baku industri antara lain : kimia,

plastik, cat, kosmetika dan gelas

Page 7: 66398238 Mineral Karbonat

DOLOMIT

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis

mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4%

CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,

CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit

di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-

sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral

dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih

lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat

jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah

menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan

mineral industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia),

mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya,

batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batugamping dolomitan,

sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan

magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan

penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi,

biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam.

Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar

terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi

dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa

pada endapan batugamping.

Page 8: 66398238 Mineral Karbonat

- Propinsi Nangroe Aceh Darussalam; Aceh Tenggara, desa Kungki berupa

marmer dolomit. Cadangan masih berupa   sumberdaya dengan kandungan MgO

= 19%.

- Propinsi Sumatera Utara; Tapanuli Selatan, desa Pangoloan, berupa lensa dalam

batugamping. Cadangan berupa sumberdaya   dengan kandungan MgO = 11 -

18%.

- Propinsi Sumatera Barat; Daerah Gunung Kajai. (antara Bukittinggi -

Payakumbuh). Umur diperkirakan Permokarbon.

- Propinsi Jawa Barat; daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan. Dolomit di

daerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan   putih serta termasuk

batugamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin.

- Propinsi Jawa Tengah; 10 km timur laut Pamotan. Endapan batuan dolomit dan

batugamping dolomitan.

- Propinsi Jawa Timur;

· Gn. Ngaten dan Gn. Ngembang, Tuban, formasi batu-gamping Pliosen. MgO =

18,5% sebesar 9 juta m3, kandungan MgO = 14,5% sebesar 3 juta m3;

· Tamperan, Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya dengan cadangan sebesar

puluhan juta ton. Kandungan MgO = 18%;

· Sekapuk, sebelah Utara Kampung Sekapuk (Sedayu – Tuban). Terdapat di Bukit

Sekapuk, Kaklak dan Malang, formasi gamping umur Pliosen, ketebalan 50 m,

bersifat lunak dan berwarna putih. Cadangan sekitar 50 juta m3; Kandungan MgO

di Sekapuk (7,1 - 20,54%); di Sedayu (9,95- 21,20 %); dan di Kaklak (9,5 -

20,8%);

· Gunung Lengis, Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan kandungan MgO = 11,1-

20,9 %, merupakan batuan dolomit yang bersifat keras, pejal, kompak dan

kristalin;

· Socah, Bangkalan, Madura; satu km sebelah Timur Socah. Cadangan 430 juta

ton dan sumberdaya. Termasuk Formasi Kalibeng   berumur Pliosen, warna putih,

agak lunak, sarang. Ada di bawah batugamping dengan kandungan MgO 9,32 -

20,92%.

Page 9: 66398238 Mineral Karbonat

· Pacitan, Sentul dan Pancen; batugamping dolomitan 45,5 - 90,4%, berumur

Pliosen. Di Bukit Kaklak, Gresik endapan dolomit   terdapat dalam formasi batu-

gamping Pliosen, tebal + 35 m dan jcadangan sekitar 70 juta m3.

- Propinsi Sulawesi Selatan; di Tonassa, dolomit berumur Miosen dan merupakan

lensa-lensa dalam batugamping.

- Propinsi Papua; di Abe Pantai, sekitar Gunung Sejahiro, Gunung Mer dan Tanah

Hitam; kandungan MgO sebesar 10,7-21,8%,   dan merupakan lensa-lensa dan

kantong-kantong dalam batugamping.

Kegunaan : :

Kegunaan dolomit sangat beragam, antara lain sebagai bahan refraktori dalam

tungku pemanas atau tungku pencair, sebagai pupuk (unsur Mg ) dan pengatur Ph

tanah, pengembang dan pengisi cat, plastik, kertas dan bahan pembuat semen

sorel.

NATIVE ELEMENT

 

Mineral unsur asli adalah elemen-elemen yang terjadi di alam dalam

bentuk uncombined mineral dengan struktur yang berbeda. Termasuk kelas

elemen logam dan intermetalik elemen, semi-logam dan non logam. Kelompok ini

juga termasuk alam paduan, phosphides, silisida, nitrida dan karbida.

Unsur-unsur (yang mencakup lebih dari seratus dikenal mineral) adalah kelas

yang beragam ketika diambil secara keseluruhan. Kebanyakan dari keragaman ini,

bagaimanapun, adalah karena keragaman Subkelas Non-logam. Subkelas Logam

dan berhubungan dengan logam paduan logam yang mengandung properti yang

Page 10: 66398238 Mineral Karbonat

agak mirip karena cara umum di mana mereka mengkristal dan obligasi.

Perbedaan terbesar dalam logam warna. non-logam, bagaimanapun, sangat

beragam. Misalnya, mineral yang paling sulit diketahui manusia adalah dari

subclass ini, dan juga sebagai salah satu paling lembut. non-logam mencakup

beberapa unsur yang dikenal sebagai semi-logam yang memiliki beberapa properti

dengan logam tetapi berbeda dalam karakteristik lainnya.

Logam paduan adalah mineral yang terdiri dari kombinasi yang berbeda

dalam satu mineral logam. Semua logam asli murni biasanya oleh beberapa

persentase poin, tetapi ini tidak dibedakan sebagai mineral yang berbeda, kecuali

jika mereka memenuhi kriteria mineralogi tertentu. Umumnya mereka harus

konsisten dalam komposisi mereka dan elemen masing-masing menempati

tempat-tempat tertentu dalam kisi kristal mereka agar dapat disebut sebagai

mineral baru.

Paduan yang terdiri dari semi-logam dengan logam diklasifikasikan

sebagai sulfida tetapi kadang-kadang terdaftar sebagai elemen. Mereka biasanya

berbagi kesamaan dengan sulfida lain dalam sifat fisik mereka. Mineral ini berada

di Selenides, yang Tellurides, yang Antimonides dan Arsenides subclass dari

Kelas yang Sulfida. Perbedaan utama antara unsur paduan dan semi-logam ini

paduan adalah adanya ikatan kovalen dalam mineral ini sebagai lawan dari ketat

murni ikatan metalik logam dan paduan logam. Yang paling sulit untuk

mengklasifikasikan adalah logam / non-logam kombinasi mineral. Mineral ini,

yang menggabungkan logam seperti besi dengan sangat unsur non-logam karbon,

nitrogen, fosfor dan silikon cukup unik dan sangat langka. Mereka tidak terlalu

berbeda dari yang biasanya menggabungkan sulfida logam dengan belerang. Tapi

kelas sulfida adalah dengan konvensi terbatas pada belerang dan semi-logam

kombinasi seperti yang dibahas di atas. Ini mungkin akan mengejutkan orang-

orang untuk mengetahui bahwa Kelas Elemen mengandung mineral yang terdiri

dari lebih dari satu elemen. Elements, oleh definisi kimia terdiri dari semua atom

yang sama, sedangkan zat yang terdiri dari dua atau lebih elemen senyawa.

inkonsistensi adalah dijelaskan dengan hanya membolehkan ikatan mineral-

mineral yang mirip dengan unsur-unsur yang lebih tradisional. Logam paduan

logam ikatan dengan obligasi dan karbon-karbon ikatan berlian mirip dengan

ikatan karbon-silikon di Moissanite. Jenis ikatan kovalen disebut elemen obligasi .

Page 11: 66398238 Mineral Karbonat

Semua dalam semua Unsur Kelas adalah agak rumit dan kelas menarik mineral.

Sejumlah mineral terdiri dari satu elemen: mereka tidak senyawa, tapi unsur asli.

Beberapa elemen asli yang berharga, ada yang hanya berguna, tetapi tidak ada

yang sepele. Berikut adalah pilihan yang lebih terkenal unsur mineral.

 

 

  Subclass: Native Metals

Kadmium Cd

Kromium Cr

The Gold Group:

o Aluminum Al

o Tembaga Cu

o Emas Au

o Lead Pb

o Mercury Hg

o Perak Ag

Indium In

Besi Fe

Nikel Ni

The Platinum Group

o Iridium (Ir, Os, Ru)

o Paladium Pd

o Platinum Pt

o Rhodium (Rh, Pt)

Tellurium Te

Timah Sn

Titanium Ti

Seng Zn

Subclass: Paduan Logam

Anyuiite Au (Pb, Sb) 2

Auricupride Cu 3 Au

Belendorffite Cu 7 Hg 6

Kuningan Cu 3 Zn 2

Cabriite Pd 2 SnCu

Page 12: 66398238 Mineral Karbonat

Chengdeite Ir 3 Fe

Cupalite (Cu, Zn) Al

Danbaite CuZn 2

Eugenite Ag 9 Hg 2

Hunchunite (Au, Ag) 2 Pb

The Iron-nickel Group

o Besi Fe

o Besi-nikel (Fe, Ni)

o Kamacite alpha – (Fe,

Ni)

o Nikel Ni

o Taenite beta – (Fe, Ni)

o Tetrataenite FeNi

o Wairauite CoFe

Isoferroplatinum (Pt, Pd) 3 (Fe,

Cu)

Kolymite Cu 7 Hg 6

Luanheite Ag 3 Hg

Maldonite Au 2 Bi

Osmium (Os, Ir)

Paraschachnerite Ag 2 Hg 3

Plumbopalladinite Pd 3 Pb 2

Schachnerite Ag 1,1 Hg 0,9

Stannopalladinite Pd,

Cu) 3 Sn 2

Tetraauricupride AuCu

Tetraferroplatinum PtFe

Weishanite (Au, Ag) 3 Hg 2

Yuanjiangite AuSn

Zhanghengite (Cu, Zn, Fe, Al,

Cr))

 

Subclass: Native Non-metals and

Semi-metals:

Page 13: 66398238 Mineral Karbonat

Arsenik Group

o Antimony Sb

o Arsenic As

o Bismut Bi

o Stibarsen SbAs

o Stistaite SnSb

Arsenolamprite As

Karbon Group

o Chaoite C

o Diamond C

o Grafit C

o Lonsdaleite C

o Moissanite SiC

Nierite Si 3 N 4

Paradocrasite Sb 2 (Sb, As) 2

Rosickyite S

Selenium Se

Silicon Si

Sinoite Si 2 N 2 O

Sulfur S

Tellurium Te

 

 

Subclass: Minerals with metallic

and non-metallic elements:

Barringerite  P (Fe, Ni) 2 P

Carlsbergite  CrN

Cohenite Fe 3 C

Haxonite (Fe, Ni) 23 C 6

Niggliite PtSn

Nierite Si 3 N 4

Osbornite TiN

Perryite (Fe, Ni) 8 (Si, P) 3

Roaldite Fe 4 N

Page 14: 66398238 Mineral Karbonat

Schreibersite (Fe, Ni) 3 P

Siderazot Fe 5 N 2

Suessite (Fe, Ni) 3 Si

Tongbaite Cr 3 C 2

PENDEPKRIPSIAN :

a. Logam

1) Aurum (Au)

Emas telah banyak digunakan di dunia sebagai kendaraan untuk

moneter tukar, baik dengan penerbitan dan pengakuan koin emas

atau jumlah besi kosong, atau melalui konversi kertas instrumen-

gold dengan mendirikan standar emas di mana nilai total uang yang

dikeluarkan diwakili di toko cadangan emas. Selain itu, emas juga

berfungsi sebagai alat investasi, industri, komersial kimia dan yang

paling umum digunakan sebagai perhiasan.

1.   Warna (Colour)                                         :     Kuning emas

2.   Cerat (Streak)                                            :     Kuning emas

3.   Kilap (Luster)                                            :     Kilap logam

4.   Perawakan (Habit)                                    :     Glanular

5.   Belahan (Cleavage)                                   :     Buruk

6.   Pecahan (Fructure)                                    :     Hackly

7.   Kekerasan (Hardness)                               :     3

8.   Sifat Dalam (Tenacity)                              :     Brittle

9.   Berat Jenis (Specific Gravity)                   :     19,4 – 15,5

10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry)    :     Au

         -     Klas                                                  :     Native element

         -     Group                                               :     Gold group

12. Sistem Kristal                                            :     Isometri

11. Asosiasi dan Kegunaan                             :     Bismuth, Kwarsa, Pyrite

Page 15: 66398238 Mineral Karbonat

                                                                              Untuk bahan perhiasan.

b. Semi Logam

  Bismuth (Bi)

1.   Warna (Colour)                                         : Cokelat

2.   Cerat (Streak)                                            : Cokelat

3.   Kilap (Luster)                                            : Metalic

4.   Perawakan (Habit)                                    : Glanular

5.   Belahan (Cleavage)                                   : Buruk

6.   Pecahan (Fructure)                                    : Earthly

7.   Kekerasan (Hardness)                               : 2,5

8.   Sifat Dalam (Tenacity)                              : Brittle

9.   Berat Jenis (Specific Gravity)                   : 2,09 – 2,33

10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry)    : Bi

         -     Klas                                                  :Native element

         -     Group                                               : Carbon group

11. Asosiasi dan Kegunaan                             : Sulfur, besi

                                                                    Bahan campuran logam

Page 16: 66398238 Mineral Karbonat

  Belerang/Sulfur (S)

Sulfur digunakan sebagai bahan utama pembuatan asam sulfur,

vulkanisasi karet sehingga menjadi ban, bahan peledak, fungisida,

dan pupuk.

1.      Warna (Colour)                                         : kuning

2.      Cerat (Sreak)                                             : Kuning

3.      Kilap (Luster)                                            : lilin

4.      Perawakan (Habit)                                    : Granular

5.      Belahan (Cleavage)                                   : Buruk

6.      Pecahan (Fructure)                                    : uneven

7.      Kekerasan (Hardness)                               : 1,5-2,5

8.      Sifat Dalam (Tenacity)                              : Brittle

9.      Berat Jenis (Specivic Gravity)                   : 2,7

Susunan Komposisi Kimia (Chemistry)          : S

-  Klas                                                     : Native Element

-  Group                                                  : Sulfur Group

11.   Asosiasi dan Kegunaan                            : - Pyrite,tembaga, perak

                                                                         - obat-obatan, pupuk, kosmetik

Page 17: 66398238 Mineral Karbonat

http://miningblogspotcom-mining.blogspot.com/2012/03/mineral.html

https://www.scribd.com/doc/232813634/Mineral-Non-Silikat#download