tipus p1 biokim
DESCRIPTION
ATRANSCRIPT
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon
yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan
pengertian diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H
dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau
CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak
dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi
utama ialah karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa organik dengan fungsi
utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh.
Peran utama karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-
sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis
karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh
tubuh sebagai sumber utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa
otot sebagai energi cadangan tubuh dan juga membentuk protein dan lemak
(Djakani, 2013).
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang
digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch.
Ketika ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan
tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan untuk
menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif
akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan
alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat
pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk
membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasi dengan
alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pranata, 2004).
Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang
terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya
perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan
adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu
amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian dipanaskan, warna yang
dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan menghilang. Dan
sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali (Monruw, 2010).
Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam
suatu larutan dengan indikator yaitu adanya perubahan warna khususnya
menjadi merah bata. Benedict reagen digunakan untuk menguji atau
memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan. Monosakarida yang
bersifat redutor, dengan diteteskannya reagean akan menimbulkan
endapanmerah bata. Selain menguji adanya gula pereduksi, juga berlaku
secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin
gelap warna endapan (Wahyudi, 2005).
Daftar Pustaka
Djakani, H, dkk, 2013. Gambaran kadar Gula Darah Puasa pada laki-laki Usia 40-59 Tahun. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (1): 71-75.
Manruw, 2010. Pengantar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Pranata, C.F, 2004. Kimia dasar 2 : commoa Textbook. UM Press. Malang.
Wahyudi, 2005. Kimia Organik II. UM Press. Malang.
Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma cattonii sebagai Bahan Baku. Jurnal ilmiah teknik mesin. Vol. 5 (1): 75-84.