tipus - fisiologi menua & jatuh

6
Teori-Teori Proses Menua 1. Teori “Genetic Clock” Tiap spesies mempunyai didalam nuclei (inti sel) nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jma ini akan menghitung mitosis dan mengehntikan replikasi sel bila tidak dipuat, jadi bila jam itu menghentikan replikasi sel maka kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal. 2. Mutasi somatik (teori error Catastrophe) Faktor-faktor penyebab terjadinya menua adalah faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik. Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya menghindari terkenanya radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau toksis, dapat memperpanjang umur. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut. Menurut hipotesis ini, menua disebabkan oleh kesalahan yang beruntun. Setelah berlangsung dalam waktu lama, terjadi kesalahan transkipsi DNA menjadi RNA, amupun dalam proses translasi RNA -> protein/enzim. Kesalahan tersebut akan menyebabkan terbentuknya enzim yang salah sehingga akan terjadi proses metabolisme yang salah dan kesalahan sintesis protein atau enzim. 3. Rusaknya sistem imun tubuh

Upload: dwi-rachmawati-h

Post on 26-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

GERIATRI

TRANSCRIPT

Page 1: Tipus - Fisiologi Menua & Jatuh

Teori-Teori Proses Menua

1. Teori “Genetic Clock”

Tiap spesies mempunyai didalam nuclei (inti sel) nya suatu jam genetik yang telah diputar

menurut suatu replikasi tertentu. Jma ini akan menghitung mitosis dan mengehntikan

replikasi sel bila tidak dipuat, jadi bila jam itu menghentikan replikasi sel maka kita akan

meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang

katastrofal.

2. Mutasi somatik (teori error Catastrophe)

Faktor-faktor penyebab terjadinya menua adalah faktor lingkungan yang menyebabkan

terjadinya mutasi somatik. Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya

menghindari terkenanya radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau

toksis, dapat memperpanjang umur. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada

DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel

tersebut.

Menurut hipotesis ini, menua disebabkan oleh kesalahan yang beruntun. Setelah berlangsung

dalam waktu lama, terjadi kesalahan transkipsi DNA menjadi RNA, amupun dalam proses

translasi RNA -> protein/enzim. Kesalahan tersebut akan menyebabkan terbentuknya enzim

yang salah sehingga akan terjadi proses metabolisme yang salah dan kesalahan sintesis

protein atau enzim.

3. Rusaknya sistem imun tubuh

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi dapat menyebabkan

berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Jika mutasi somatik,

dapat menyebabkan kelaiann pada antigen permukaan sel, maka hal ini akan dapat

menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan sebagai zat

asing dan menghancurkannya (autoimun).

Dipihak lain, sistem imun tubuh sendiri, daya pertahanannya mengalami penurunan pada

proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi menurun, sehingga sel kanker

leluasa membelah-belah.

4. Teori menua akibat metabolisme

Page 2: Tipus - Fisiologi Menua & Jatuh

Perpanjangan umur berasosiasi dengan tertundanya proses degenerasi. Perpanjangan kalori

akibat penurunan jumlah kalori disebabkan karena menurunnya salah satu atau beberapa

proses metabolisme. Terjadi penurunan pengeluaran hormon yang merangsang proliferasi sel,

misalnya insulin dan hormon pertumbuhan. Pentingnya metabolisme sebagai faktor

penghambat umur panjang. Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan tersebut.

5. Kerusakan akibat radikal bebas

Untuk organisme aerobik, radikal bebas terutama terbentuk pada waktu respirasi di dalam

mitokondria karena 90% oksigen yang diambil tubuh, masuk ke dalam mitokondria. Waktu

terjadi proses respirasi tersebut oksigen dilibatkan dalam mengubah bahan bakar menjadi

ATP, melalui enzim respirasi di dalam mitokondria, maka radikal bebas akan dihasilkan

sebagai zat antara radikal bebas yang terbentuk adalah : superoksida, radikal bebas hidroksil ,

peroksida hidrogen. Radikal bebas bersifat merusak karena sangat reaktif. Walaupun telah

ada sistem penangkal, radikal bebas tetap akan lolos bahakan semakin lanjut usia semakin

banyak radikal bebas terbentuk sehingga proses pengerusakan tetap terjadi. Kerusakan

organel sel makin lama makin banyak dan akhirnya mati.

JATUH PADA LANSIA

Definisi

Jatuh adalah kejadian mendadak yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau

terduduk dilantai/tanah atau tempat lebih rendah tanpa disadari.

Prevalensi

Berdasarkan survai di masyarakat AS, sekitar 30% lansia umur lebih dari 65 tahun jatuh

setiap tahunnya, separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang.

Morbiditas

Kematian akibat jatuh sangat sulit untuk diidentifikasi karena sering tidak disarari oleh

keluarga. Komplikasi yang sering dialami adalah 1% fraktur kolum femoris, 5% fraktur

tulang iga, 5

5 perlukaan jaringan lunak, subdural hematom, hemarthroses, memar, dan keseleo otot.

Page 3: Tipus - Fisiologi Menua & Jatuh

Faktor resiko

Sistem sensorik

Ynag berperan adalah visus, oendengaran, fungsi vestibuler, dan propioseptif. Semua

gangguan akan menimbulkan kerentanan jatuh pada lansia.

SSP

Penyakit SSP seperti stroke, parkinson, hidrosefalus.

Kognitif

Dementia diasosiasikan dengan faktor resiko jatuh

Muskuloskeletal

Gangguan muskuloskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan, disebabkan oleh:

1) Kekuatan jaringan penghubung

2) Berkurangnya massa otot

3) Perlambatan konduksi saraf

4) Penurunan visus

5) Kerusakan propioseptif

Yang kesemuanya menyebabkan:

a) Penurunan ROM sendi

b) Penurunan kekuatan otot

c) Perpanjangan waktu reaksi

d) Kerusakan persepsi dalam

e) Peningkatan postural sway

Secara singkat, faktor risiko dibagi jadi 2, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.

1. Faktro intrinsik : kondisi fisik dan neuropsikiatrik, penurunan visus dan

pendengaaran, perubahan beuromuskuler, gaya berjalan, ddan reflek postural

2. Faktor ekstrinsik : Obat-obat yang diminum, alat bantu berjalan, lingkungan

yang tidak mendukung

Penyebab jatuh pada lansia

Kecelakaan, misal kepleset, tersandung.

Nyeri kepala/ vertigo

Hipotensi orthostatic

Page 4: Tipus - Fisiologi Menua & Jatuh

Obat-obatan, seperti diuretik, antihipertensi, sedativa, psikotik, obat hipoglikemik,

alkohol

Proses penyakit, seperti penyakit kardivaskuler, neurologi.

Idiopatik

Sinkope

Faktor lingkungan uamg sering dihubungkan dengan kecelakaan pada lansia

1. Alat perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil, atau tergeletak

dibawah

2. Tempat tidur atau WC yang rendah

3. Tempat berpegangan yang tidak kuat/susah dipegang

Pendekatan diagnostik

Direkomendasikan untuk melakukan asesmen pada semua lansia yang meliputi

Semua lansia wajib kontrol rutin di puskesmas, atau tenaga medis lainnya untuk

ditanya tentang jatuh minimal setahun sekali

Semua lansia yang pernah dilaporkan jatuh satu kali wajib diobservasi dengan

meminta untuk melakukan the get up and go tes.

Pasien yang kesulitan untuk melakukan tes itu memerlukan kajian yang lbeih lanjut